Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR MEKATRONIKA

PERANCANGAN ALAT KENDALI LAMPU TEPUK BERBASIS


SENSOR ARDUINO

Disusun Oleh :
Ilham Dwi Putra (4320215001)
Ilham Mardani (4320215002)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang karena
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelsaikan laporan akhir mekatronika yang berjudul
“PERANCANGAN LAMPU TEPUK BERBASIS SENSOR ARDUINO“.
Adapun tujuan dalam penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
pada mata kuliah mekatronika program studi S-I Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin,
Fakultas Teknik, Universitas Pancasila Jakarta.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam laporan tugas akhir
ini, yang membutuhkan banyak usaha dan kerja keras di dalam penyempurnaannyaa. Oleh
karena itu, penulis menerima segala saran, kritik, dan masukan yang bermanfaat dalam
menyempurnakan laporan akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membacanya. Terima kasih.

Jakarta, 20 Juni 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
1.1.Latar Belakang .......................................................................................... 5
1.2.Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
1.3.Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
1.4.Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
1.5.Metode Penulisan ...................................................................................... 6
1.6.Sistematika Penulisan ................................................................................ 6

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................................


2.1. Sensor Suara FC-04 ............................................................................................. 7
2.1.2 Spesifikasi dari Modul Sensor Suara...................................................... 8
2.2. Mikrokontroler Arduino Uno R3 ......................................................................... 8
2.2.1. Input & Output ........................................................................................ 8
2.2.2 Software Arduino ................................................................................... 9
2.3. Relay ................................................................................................................. 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................


3.1. Alat dan Bahan .................................................................................................. 12
3.2. Komponen Elektronik........................................................................................ 12
3.3. Perancangan Perangkat Keras ............................................................................ 12
3.3.1. Rangkaian Bagian Input ....................................................................... 12
3.3.2. Rangkaian bagian Output ....................................................................... 13
3.3.3 Program Kontrol Lampu dengan Tepukan ............................................. 15
3.4. Flowchart Sensor Tepuk Arduino .................................................................... 17

BAB IV HASIL DAN ANALISA .............................................................................................


4.1. Pengujian Rangkaian Sumber Tegangan ............................................................ 18
4.2. Pengujian Rangkaian Mitrokontroler Arduino Uno R3 ....................................... 18
4.3. Pengujian Sensor Suara FC-04........................................................................... 18

3
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................
5.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 19
5.2. Saran ................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 20

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan teknologi yang sangat pesat memungkinkan adanya berbagai usaha untuk
memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi manusia.Salah satu usaha untuk
memberikan kemudahan dan kenyamanan tersebut adalah melalui pengembangan sistem
otomasi pada rumah (Home Automation).Salah satu sistem otomasi yang dapat diterapkan
di rumah adalah sistem yang dapat menyalakan dan mematikan secara dengan tepukan
atau perintah suara. Melalui pengembangan sistem ini diharapkan penghuni rumah dapat
menyalakan dan mematikan lampu tanpa harus berinteraksi langsung dengan saklar yang
terdapat pada lampu pada umumnya tersebut. Dengan berlatarbelakngkan akan hal tersebut
penulis membuat sebuah lampu yang dapat dikontrol dengan tepukan atau perintah suara
sebagai pengganti saklar on dan off yang terdapat pada lampu pada umumnya. Apa bila
didalam ruangan atau daerah sekitar lampu tidak terdapat suara yang cukup bising yang
terpapar ke sensor maka lampu tidak akan menyala. Dengan demikian penggunanaan
litrik untuk lampu tersebut akan menjadi lebih hemat karena kebanyakan orang sering lupa
untuk memtikan lampu pada rumah mereka terutama pada bagian kamar

1.2 Rumusan Masalah

Perangkat penerangan otomatis memiliki dua bagian utama yaitu sistem perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Sistemnya sendiri terdiri dari rangkaian
sumber tegangan, sistem rangkaian sensor, dan sistem rangkaian miniatur dari mikrokontroler
Arduino Uno. Meskipun bagian perangkat lunak itu sendiri adalah bagian pemrograman,
arduino.cc merupakan software yang digunakan untuk menulis dan memprogram
mikrokontroler. Setiap bagian dari sistem diaktifkan dengan suara, sehingga lampu secara
otomatis dihasilkan untuk tepuk tangan atau kontrol suara.

1.3 Tujuan Penelitian


Pada projek ini, tujuannya adalah untuk merancang sebuah alat kontrol intensitas
cahaya lampu menggunakan sound sensor FC-04 sebagai pendeteksi suara dan ketukan tangan
sebagai aturan untuk cahaya hidup redup, terang, dan mati.

5
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari pembuatan sistem kontrol berbasis mikrokontroler ini adalah dengan
adanya alat ini memungkinkan terciptanya suatu teknologi yang dapat digunakan oleh
masyarakat khususnya di rumah, dan dapat diklasifikasikan sebagai rumah pintar serta
menggunakan Arduino untuk menerima instruksi dalam bentuk terprogram.

1.5. Metode Penulisan


Adapun metode penulisan yang digunakan dalam menyusun dan menganalisa proyek
ini adalah:
1. Studi literatur yang berhubungan dengan perancanangan dan pembuatan alat ini.
2. Perencanaan dan pembuatan alat baik software maupun hardware.
3. Analisis dan uji coba fungsi dari kesuluruhan alat.

1.6. Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah penyusunan laporan, maka dalam hal ini penulis membagi
dalam beberapa bab, serta memberikan gambaran secara garis besar isi dari tiap-tiap bab.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, tujuan dan manfaaat penelitian, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, metode penelitian, serta sistematika
penulisan
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini merupakan landasan teori yang membahas tentang teoriteori yang mendukung
dalam penyelesaian masalah.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Meliputi metode, bahan alat, perancangan dan pengambilan data penelitian.
BAB IV : HASIL dan ANALISA
Meliputi hasil uji coba dan pembahasan.
BAB V : KESIMPULAN dan SARAN
Berisikan kesimpulan tentang hasil rancangan yang telah dibuat serta saran dalam
pengembangan rancangan tersebut.

6
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Sensor Suara FC-04


Sensor suara merupakan sensor yang mensensing besaran suara untuk diubah
menjadi besaran listrik.Sensor ini bekerja berdasarkan besar kecilnya kekuatan gelombang
suara yang diterima.Dimana gelombang suara tersebut mengenai membran sensor, yang
menyebabkan bergeraknya membran sensor yang memiliki kumparan kecil sehingga
menghasilkan besaran listrik. Kecepatan bergeraknya kumparan kecil tersebut menentukan
kuat lemahnya gelombang listrik yang akan dihasilkan. Salah satu contoh komponen yang
termasuk dalam sensor ini adalah condeser microphone atau mic.Bentuk fisik dari condeser
mic yaitu berbentuk bulat dan memiliki kaki dua, dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.

Condense rmic bekerja berdasarkan diafragma atau susunan backplate yang harus
tercatu oleh listrik membentuk sound-sensitive capacitor. Gelombang suara yang masuk
ke microphone akan menggetarkan komponen diafragma ini. Letak dari diafragma
ditempatkan di depan sebuah backplate. Susunan dari elemen ini membentuk sebuah
kapasitor yang biasa disebut juga kondenser.Kapasitor memiliki kemampuan untuk
menyimpan muatan maupun tegangan. Ketika elemen tersebut terisi dengan muatan, medan
listrik akan terbentuk di antara diafragma dan backplate, yang dimana besarnya itu
proporsional terhadap ruang yang terbentuk diantaranya. Variasi akan lebar space antara
diafragma dengan backplate terjadi dikarenakan adanya pergerakan diafragma relatif
terhadap backplate yang disebabkan oleh adanya tekanan suara yang mengenai diafragma.
Hal ini akan menghasilkan sinyal elektrik dari gelombang suara yang masuk ke condenser
microphone.

7
2.1.1. Spesifikasi dari Modul Sensor Suara
 Sensitivitas dapat diatur (pengaturan manual pada potensiometer)
 Condeser yang digunakan memiliki sensitivitas yang tinggi
 Tegangan kerja antara 3.3V – 5V
 Terdapat 2 pin keluaran yaitu tegangan analog dan Digital output
 Sudah terdapat lubang baut untuk instalasi
 Sudah terdapat indikator led

2.2. Mikrokontroler Arduino Uno R3


Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino
memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog
input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset.
Arduino mampu mensupportmikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer
menggunakan kabel USB.
Arduino memiliki kelebihan tersendiri disbanding board mikrokontroler yang lain
selain bersifat open source, arduino juga mempunyai bahasa pemrogramanya sendiri yang
berupa bahasa C. Selain itu dalam board arduino sendiri sudah terdapat loader yang berupa
USB sehingga memudahkan kita ketika kita memprogram mikrokontroler didalam arduino.
Sedangkan pada kebanyakan board mikrokontroler yang lain yang masih membutuhkan
rangkaian loader terpisah untuk memasukkan program ketika kita memprogram
mikrokontroler. Port USB tersebut selain untuk loader ketika memprogram, bisa juga
difungsikan sebagai port komunikasi serial. Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa
C yang sudah disederhanakan syntax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah
kita dalam mempelajari dan mendalami mikrokontroller.

2.2.1. Input & Output


Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau output,
menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Input/output
dioperasikan pada 5 volt.Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum 40 mA
dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20-50K Ohm.Beberapa pin
memiliki fungsi sebagai berikut :

8
1. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX)
TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB ke TTL
chip serial.
2. Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger sebuah interap
pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.
3. PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output PWM dengan fungsi
analogWrite().
4. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport komunikasi
SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak termasuk pada bahasa arduino.
5. LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin bernilai
HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati

2.2.2. Software Arduino


Arduino Uno dapat diprogram dengan perangkat lunak Arduino . Pada ATMega328
di Arduino terdapat bootloader yang memungkinkan Anda untuk meng-upload kode baru
untuk itu tanpa menggunakan programmer hardware eksternal. IDE Arduino adalah
software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java. IDE Arduino terdiri dari:
1. Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan
mengeditprogram dalam bahasa Processing.
2. Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing) menjadi kode
biner. Bagaimanapun sebuah mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa Processing.
Yang bisa dipahami oleh mikrokontroler adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler
diperlukan dalam hal ini.
3. Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory
didalam papan Arduino. Sebuah kode program Arduino umumnya disebut dengan istilah
sketch.Kata“sketch” digunakan secara bergantian dengan “kode program” dimana keduanya
memiliki arti yang sama.

9
2.3. Relay
Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan
elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar
tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut
selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis. Logam ferromagnetis adalah logam yang
mudah terinduksi medan elektromagnetis. Ketika ada induksi magnet dari lilitan yang
membelit logam, logam tersebut menjadi "magnet buatan" yang sifatnya sementara.Cara ini
kerap digunakan untuk membuat magnet non permanen. Sifat kemagnetan pada logam
ferromagnetis akan tetap ada selama pada kumparan yang melilitinya teraliri arus listrik.
Sebaliknya, sifat kemagnetannya akan hilang jika suplai arus listrik ke lilitan diputuskan.

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :


1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
 Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada
di posisi CLOSE (tertutup)
 Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada
di posisi OPEN (terbuka) Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar,
maka istilah Pole dan Throw yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay.
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai Istilah Pole and Throw :
 Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay
 Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact) Berdasarkan
penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay
Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika
diantaranya adalah :
1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)

10
2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function)
3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari
Signal Tegangan rendah.

11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan


A. Alat yang Digunakan Dalam Penelitian Ini
1. Laptop berfungsi untuk pengelolaan data dan pemrograman
2. Obeng untuk membuka baut pada relay dan stop kontak
3. Gunting untuk membuka kabel
B. Bahan yang Digunakan Komponen Mekanik
1. Box plastik sebagai tumpuan/tempat meletakkan alat
2. Mur dan baut sebagai penyambung komponen alat
3. Fitting Lampu

3.2 Komponen Elektronik


1. Arduino berfungsi sebagai mikrokontroler dari alat
2. Sensor suara FC-04 sebagai detector suara dan input dari alat
3. Relay untuk menyambung dan memutuskan arus ke lampu LED
4. Lampu LED sebagai output dari alat
5. Kabel AC

3.3. Perancangan Perangkat Keras


Rangkaian keseluruhan sistem dari gerbang dengan control android dibagi menjadi
3 bagian yaitu:
bagian input dan bagian output . Bagian input terdiri dari sensor suara sedangkan bagian
output terdiri lampu. konsep awal produk melalui sistem yang diimplemetasikan terhadap
mikrojontroler arduino uno dan sensor suara berupa rancangan yang berbentuk sebuah
prototype lampu dengan control tepukan atau suara dengan tambahan pada bagian output
yaitu lampu LED.

3.3.1. Rangkaian Bagian Input


Bagian ini terdiri dari sensor tepuk dan power supply, sensor tepuk yang
digunakan adalah tipe FC-04 yang sudah dilengkapi dengan modul sehinggan
memudahkan dalam coding dan pemasangan pada ptototype lampu menggunakan kendali

12
tepukan sedangkan untuk power supply menggunakan adaptor 12 v yang akan dihubungkan
langsung dengan arduino, hubungan keduanya dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.1 Rangkaian Input&Output


Keterangan:
1. Arduino uno sebagai media pemroses data.
2. Sensor PIR Media input (sensor gerak).
3. Modul Relay Saklar otomatis.
Lampu Media output.

3.3.2 Rangkaian bagian Output

Gambar 3.2 Rangkaian Input

1. bongkar lampu led dan putuskan kabel sambungan antara saklar dan power.
2. sambungkan kabel jumper ke setiap kabel yang telah diputus. kabel jumper digunakan
untuk dihubungkan ke Relay.
3. pasang kabel jumper pada Relay.
4. pasang kabel kuning pada pin vcc.
5. kabel hijau pada IN1.
6. dan kabel biru pada ground.
7. pasang kabel jumper pada sensor suara.

13
8. pasang kabel merah ke vcc.
9. kabel hitam ke ground.
10. kabel putih ke output.
11. pasang kabel jumper pada arduino.
12. pasang kabel kuning pada slot pin power 5v.
13. pasang kabel merah pada slot pin power 5v.
14. pasang kabel biru pada slot pin ground.
15. pasang kabel hitam pada slot pin ground.
16. pasang kabel putih pada slot pin 4.
17. pasang kabel hijau pada slot pin 5.
18. hubungkan kabel-kabel pada setiap bagian sesuai dengan warnanya. Pemasangan kabel
berwarna di setiap part dimaksudkan untuk memudahkan lepas-pasang kabel pada part,
sehingga saat kita akan melepas atau memasang kembali, kita tinggal melihat warna
kabel pasangannya.
19. berikan power pada arduino dan pada lampu led.

Gambar3.3 Prototype Lampu Tepuk Berbasis Sensor Arduino

20. 3.5 Software Pemrograman dan Program Lampu Kontrol Tepukan


21. 3.5.1.Software Arduino.cc 1.6.7
22. Bahasa C merupakan salah satu bahasa yang cukup popular dan handal untuk
pemrograman mikrokontroler.Dalam melakukan pemrograman mikrokontroler
diperlukan suatu software pemrograman, salah satunya yang mendukung bahasa c
adalah Arduino.cc.Software Arduino.cc hanya digunakan untuk mikrokontroler
keluarga arduino saja.

14
Gambar 3.5 Tampilan awal Arduino

3.3.3. Program Kontrol Lampu dengan Tepukan

Persiapan pertama sebelum memasukkan program adalah menghubungkan


mikrokontroler arduino dengan PC melalui USB port.Langkah berikutnya adalah membuka
sotware arduino.cc, langkah selanjutnya adalah penulisan program pada software, berikut ini
adalah program yang di tuliskan pada software

15
Gambar 3.6 Penulisan program pada software arduino.cc

Setelah pengetikan program selesai langkah selajutnya adalah compile program untuk
mengubah bahasa pemrograman (code program) menjadi bahasa mesin (kode biner) dan
memastikan apakah terdapat error atau warning pada program. Jika tidak terjadi error maka
upload program berhasil.

16
3.4 Flowchart Sensor Tepuk Arduino

1. user mengeluarkan input berupa suara.


2. kemudian sensor akan menerima suara dari user.
3. sensor suara akan merubah suara yang diterima menjadi bentuk data digital dan akan
mengirim data tersebut menuju Arduino melewati kabel jumper.
4. selanjutnya, arduino akan menrima data dari sensor melalui kabel jumper. kemudian
arduino akan mengolah data tersebut.
5. setelah data di proses pada arduino, arduino akan memberikan data menuju relay
untuk di eksekusi melalui kabel jumper.
6. relay menerima perintah eksekusi dari arduino melalui kabel jumper dan
membuka/menutup saklar untuk menyalakan lampu.

17
BAB IV
HASIL DAN ANALISA

4.1. Pengujian Rangkaian Sumber Tegangan


Untuk supply tegangan alat digunakan sambungan kabel USB dari laptop pada yang
dihubungkan langsung dengan arduino. Pada pengujian yang telah dilakukan didapatkan
hasil bahwa bekerja dengan baik begitu juga dengan komponen lainnya. tegangan yang
disarankan untuk pengoperasian arduino adalah anatar 5-12v
4.2. Pengujian Rangkaian Mikrokontroler Arduino Uno R3
Pemrograman menggunakan mode ISP (In System Programming)
mikrokontroler harus dapat diprogram langsung pada papan rangkaian dan rangkaian
mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program Arduino.cc. Pada pengujian
ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler oleh program downloader
yaitu Arduino Genuino/Uno. Apabila Chip Signature sudah dikenali dengan baik dan
dalam waktu singkat, bisa dikatakan rangkaian mikrokontroler Arduino Uno R3 bekerja
dengan baik dengan mode ArduinoISP-nya.
4.3. Pengujian Sensor Suara Fc-04
Bagian ini dilakukan ujipengaktifan lampu dengan berbagai input suara seperti
suara percakapan, tepukan, music dari Handphone, suara kendaraan dan lain -lain. Dari
hasil pengujian didapatkan hasil sebagai beriku

Tabel 4.1 Data Pengujian sensor suara Fc-04

18
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari perancangan dan pengujian Gerbang dengan control Android dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Telah terealisasi sebuat alat control lampu menggunakan tepukan atau suara berdasarkan
hail pengujian yang telah dilakukan lampu akan menyala dan mati saat sensor menerima
paparan suara (pada pengujian dilakukan dengan tepukan).

2. Sistem dapat bekerja dengan baik ketika ada paparan suara yang mengenai mic condesor
pada sensor suara. Maka output dari sensor suara akan dikirimkan ke arduino untuk
kemudian diproses sehingga arduino akan mengontrol relay untuk mematikan dan
menghidupkan lampu sesuai input yang diberikan kepada sensor suara.

3. Sensitivitas sensor sangat berpengaruh pada alat ini karena membutuhkan suara yang cukup
kuat untuk mengaktifkan lampu namun jika sensitivitas ditingkatkan mengakibatkan sistem
tidak efektif karena dapat aktif meski hanya terpapar oleh suara percakapan manusia

5.2. Saran
Dari hasil Proyek ini masih terdapat beberapa kekurangan dan dimungkinkan
untuk pengembangan lebih lanjut.Oleh karenanya penulis merasa perlu untuk memberi
saran sebagai berikut.
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk menguji kefektifan alat dilapangan agar alat ini
dapat bekerja dengan maksimal.

2. Alat akan bekerja lebih efekti jika diberi fitur yang dapat mengontrol tingakat
keredupan lampu.

19
DAFTAR PUSTAKA

Batubara, Y. M. (2017). Rancang Bangun Alat Kendali Lampu Menggunakan Sensor Tepuk
Berbasis Arduino Uno (Doctoral dissertation).

Devi, A. T., Fiansyah, A., Sari, A. C., Maulana, N. R., Saifudin, A., & Yulianti, Y. Perancangan
Sistem Kontrol Optik Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno R3 dengan Sensor Suara. Jurnal
Informatika Universitas Pamulang, 6(3), 602-606.

Chairil, S., Radillah, T., & Satria, B. (2023). Sistem Kontrol Menghidupkan Lampu Otomatis
Menggunakan Sensor Suara FC-04 Berbasis Arduino Uno. Indonesian Journal of Computer
Science, 12(1).

20

Anda mungkin juga menyukai