Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

RANGKAIAN SENSOR GERAK (PIR) MENGGUNAKAN ARDUINO

DISUSUN OLEH :

1. WENDA IRSYAD DHARMAKRISNA (19650047)


2. M FIKRY HIDAYATULLAH (19650065)
3. GILANG RAINALDI PANGESTU (19650098)
4. MUCHAMMAD SULTHON IMADDUDIEN (19650068)

FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
Rangkaian Sensor Gerak (PIR) Menggunakan Arduino.
Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Mukhtar S.Pd., M.Pd. yang
telah membantu kami baik moril maupun materil. Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada rekan-rekan seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan praktikum
ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir
kata semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok
kami khususnya.

Semarang, 5 Januari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................i

DAFTAR ISI......................................................................ii

DAFTAR GAMBAR........................................................iv

BAB 1.................................................................................1

PENDAHULUAN..............................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................1

1.3 Tujuan Praktikum.....................................................1

1.4 Manfaat Praktikum...................................................1

BAB II................................................................................3

DASAR TEORI..................................................................3

2.1 Sensor PIR.............................................................3

2.2 Arduino UNO........................................................2

2.3 Breadboard............................................................2

2.4 Kabel Jumper........................................................3

2.5 Program PROTEUS..............................................3

BAB III...............................................................................4

PEMBAHASAN................................................................4

BAB IV...............................................................................7

PENUTUP..........................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.........................................................8

ii
Muhammad, Mulazam. (2019). “Tutorial IoT (Internet
of Things)”. Yogyakarta.................................................8

Aji, Sapta. (2014). “TUTORIAL ARDUINO : 5 MENIT


BIKIN MOTION DETECT DENGAN SENSOR PIR”....8

LAMPIRAN.......................................................................9

DAFTAR GAMBAR
iii
Gambar 2. 1 Sensor PIR.....................................................7
Gambar 2. 2 Arduino UNO................................................8
Gambar 2. 3 Breadboard....................................................8
Gambar 2. 4 Kabel Jumper.................................................9

Gambar 3. 1 Wiring diagram............................................13

Gambar 4. 1 Rangkaian Sensor PIR keadaan ON............16


Gambar 4. 2 Rangkaian Sensor PIR.................................16

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini terlihat dari semakin
banyaknya sistem otomatis yang membantu manusia bekerja dengan cepat dan
efisien. Sistem otomasi banyak menggunakan sensor sebagai inputnya, misalnya
sensor yang digunakan adalah PIR (Passive Infrared).
Sensor PIR adalah sensor gerak yang digunakan untuk mendeteksi gerakan.
Sensor ini memiliki akurasi yang tinggi untuk mendeteksi gerakan. Oleh karena
itu, dirancanglah sebuah alat, dengan menggunakan PIR sebagai sensor gerak,
yang keluarannya akan dibaca dan diproses oleh mikrokontroler, kemudian diubah
ke dalam format digital untuk memudahkan menemukan apakah ada gerakan yang
mencurigakan di dalam ruangan.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana cara kerja Rangkaian Sensor Gerak (PIR) dengan menggunakan
Arduino dan hasil program menggunakan Proteus?

1.3 Tujuan Praktikum


1.) Mendeteksi gerakan dengan mengukur perubahan tingkat infrared yang
dipancarkan oleh benda – benda disekitarnya.
2.) Menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar inframerah
berjenis pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak.
3.) Mendeteksi adanya gerakan disekitar kita.

1.4 Manfaat Praktikum


Praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan
yaitu :
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pendeksian adanya
radiasi panas di dalam tubuh manusia dan sistem pemantauan ruang jarak jauh

1
2

yang dapat dimanfaatkan pemilik rumah tanpa harus takut meninggalkan


rumahnya.
Walaupun sebenarnya mereka telah memberi pengaman berupa alat
konvensional dalam ini adalah berupa gembok atau bagi yanng tinggal di komplek
bisa menyewa satpam, tetapi ini tidak menjadi jaminan karena adakalah terjadi
kelalaian dan dimungkin di kala malam hari mereka ketiduran karena kecapean
hal ini rawan terjadinya tindak kejahatan yang terjadi pada lingkungan rumah.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Sensor PIR

Gambar 2. 1 Sensor PIR

Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk
mendeteksi keberadaan sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif artinya sensor
tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi infra merah
dari dunia luar.
Sensor ini biasanya digunakan untuk merancang detektor gerak berbasis PIR.
Karena semua benda memancarkan energi radiasi, ketika sumber inframerah
dengan suhu tertentu (seperti tubuh manusia) melewati sumber inframerah lain
dengan suhu yang berbeda (seperti dinding), sensor membandingkan pancaran
inframerah yang diterima oleh setiap objek. Satuan waktu, sehingga jika terjadi
pergerakan maka pembacaan pada sensor akan berubah.
Modul PIR hanya membutuhkan tegangan input DC sebesar 5V yang cukup
efektif untuk mendeteksi pergerakan hingga jarak 5 meter.
Keadaan ruangan dengan perubahan temperatur pada manusia dalam suatu
ruangan menjadi nilai awal (set point) yang menjadi acuan dalam sistem
pengontrolan. Perubahan temperatur pada manusia dalam ruangan akan terdeteksi
oleh Sensor PIR. Dikatakan PIR (Passive Infrared Receiver) karena sensor ini

3
4

hanya mengenali lingkungan tanpa adanya energi yang harus dipancarkan. PIR
merupakan kombinasi sebuah kristal pyroelectric, filter dan lensa Fresnel.

2.2 Arduino UNO

Gambar 2. 2 Arduino UNO

Arduino UNO adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet).


Memiliki 14 pin input dari output digital  dimana 6 pin input tersebut dapat
digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal,
koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung
Arduino UNO ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan
AC ke adaptor DC atau baterai untuk menjalankannya.
5

2.3 Breadboard

Gambar 2. 3 Breadboard

Breadboard adalah papan yang digunakan untuk membuat sirkuit elektronik


sementara untuk pengujian atau pembuatan prototipe tanpa penyolderan. Dengan
menggunakan breadboard, komponen elektronik yang digunakan tidak akan rusak
dan dapat digunakan kembali untuk membuat rangkaian lainnya. Breadboard
biasanya terbuat dari plastik dengan banyak lubang.
Breadboard yang ada di pasaran umumnya terbagi menjadi 3 ukuran yaitu mini
breadboard, medium breadboard, atau large breadboard. Papan tempat memotong
roti mini memiliki 170 titik koneksi. Kemudian papan tempat memotong roti
sedang memiliki 400 titik koneksi. Breadboard besar memiliki 830 titik koneksi.
6

2.4 Kabel Jumper

Gambar 2. 4 Kabel Jumper

Kabel Jumper adalah kabel elektrik yang memiliki pin konektor di setiap


ujungnya dan memungkinkanmu untuk menghubungkan dua komponen yang
melibatkan Arduino tanpa memerlukan solder.
Intinya kegunaan kabel ini adalah sebagai konduktor listrik untuk
menyambungkan rangkaian listrik. Biasanya kabel ini digunakan pada Breadboard
atau alat prototyping lainnya agar lebih mudah untuk mengutak-atik rangkaian.
Konektor yang ada pada ujung kabel terdiri atas dua jenis yaitu konektor jantan
(male connector) dan konektor betina (female connector).

2.5 Program PROTEUS


PROTEUS adalah sebuah software untuk mendesain PCB yang juga
dilengkapi dengan simulasi pspice pada level skematik sebelum rangkaian
skematik diupgrade ke PCB sehingga sebelum PCB di cetak  kita  akan tahu
apakah PCB yang akan kita cetak sudah benar atau tidak. Proteus
mengkombinasikan program ISIS untuk membuat skematik desain rangkaian
dengan program ARES untuk membuat layout PCB dari skematik yang kita buat.
Software ini  bagus digunakan untuk desain rangkaian mikrokontrol
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan


a. Alat :
1. Laptop / PC
2. Program Proteus
3. Stop kontak
b. Bahan :
1. Sensor PIR
2. Arduino Uno
3. Kabel Jumper
4. Breadboard
5. USB Arduino

3.2 Cara Kerja Sensor PIR


Sensor PIR atau yang lebih dikenal dengan sensor gerak adalah sensor berbasis
infra merah. Namun, perlu dicatat bahwa sensor gerak ini bekerja secara berbeda
dari jenis sensor inframerah lainnya yang menggunakan fototransistor dan IR
LED.
Fungsi dari sensor PIR ini adalah mendeteksi gerakan dengan mengukur
perubahan tingkat cahaya infra merah yang dipancarkan oleh benda-benda di
sekitarnya. Sensor PIR terbuat dari bahan kristal, yang menghasilkan muatan
listrik saat terkena radiasi infra merah. Sensor PIR dilengkapi dengan filter khusus
yang disebut lensa Fresnel yang berfungsi untuk memfokuskan sinyal inframerah
ke elemen tersebut. Sensor PIR ini membutuhkan waktu "pemanasan" untuk
bekerja dengan baik, biasanya sekitar 10-60 detik.
Sensor PIR hanya mendeteksi tubuh manusia karena adanya filter inframerah,
yang menyaring panjang gelombang cahaya inframerah dari sekitar 8 hingga 14

7
8

mikron, yang sesuai dengan panjang gelombang 9 hingga 10 mikron di tubuh


manusia, sedangkan panjang gelombang hewan berukuran nano.
Oleh karena itu, jika seseorang bergerak di area sensor PIR, sensor dapat langsung
menangkap inframerah pasif yang dipancarkan oleh tubuh manusia yang berbeda
dari lingkungan.
Hal ini memungkinkan bahan dalam termoelektrik untuk bereaksi secara
langsung dan menghasilkan arus listrik yang dihasilkan oleh energi panas yang
sebelumnya dihasilkan oleh sinar inframerah. Kemudian alat lain yaitu penguat
rangkaian, membuat arus lebih kuat, kemudian membandingkan arus dengan
komparator lagi sehingga dapat dihasilkan output.
Jika seseorang berada di depan sensor PIR tetapi hanya berdiri diam.
Sistem sensor gerak menggunakan modul PIR ini memang sangat sederhana
dan mudah diterapkan, hanya membutuhkan tegangan input sebesar 5 volt DC.
Sensor dapat mendeteksi gerakan hingga jarak 5 meter.
Jika tidak terdeteksi, maka modul yang keluar hanya low atau low. Namun, jika
sistem deteksi menemukan gerakan apa pun, modul akan menjadi tinggi atau
tinggi.
Dalam diagram pengkabelan di bawah ini, kamu dapat melihat cara
menghubungkannya ke Arduino. Kamu juga dapat membaca sensor dengan salah
satu pin input/output. Dalam contoh ini, saya menghubungkannya ke pin digital 2.
Pin VCC dan GND masing-masing terhubung ke 5 V dan GND.

3.3 Wiring Diagram Sensor PIR

Gambar 3. 1 Wiring diagram


9

Berikut adalah Coding Sensor PIR dengan Arduino :


int led = 13;
int sensor = 2;
int state = LOW;
int val = 0;
void setup() {
pinMode(led, OUTPUT);
pinMode(sensor, INPUT);
Serial.begin(9600);
}
void loop(){
val = digitalRead(sensor);
if (val == HIGH) {
digitalWrite(led, HIGH);
delay(100);

if (state == LOW) {
Serial.println("Gerakan Terdteksi!");
state = HIGH;
}
}
else {
digitalWrite(led, LOW);
delay(200);
if (state == HIGH){
Serial.println("Tidak Ada Gerakan!");
state = LOW;
}
}
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu sebagai berikut:


1.) Sensor PIR dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan sinar infra merah
disekitar kita.
2.) Sensor PIR dapat memancarkan energi radiasi, ketika sumber inframerah
dengan suhu tubuh manusia dan melewati sumber infra merah lain dengan suhu
yang berbeda (seperti dinding),
3.) Sebagai pembanding pancaran inframerah yang diterima oleh setiap objek.

Saran
Saran yang dapat diberikan dari praktikum yang telah dilakukan adalah:
1. Sebelum melakukan praktikum sensor, kita harus paham dan mengerti dahulu
alur programnya.
2. Selalu mengutamakan K3 saat kegiatan praktikum berlangsung.
3. Setelah selesai praktikum kembalikan alat dan bahan sesuai tempat yang sudah
disediakan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Mulazam. (2019). “Tutorial IoT (Internet of Things)”.


Yogyakarta.
Aji, Sapta. (2014). “TUTORIAL ARDUINO : 5 MENIT BIKIN MOTION
DETECT DENGAN SENSOR PIR”

11
LAMPIRAN

Gambar 4. 1 Rangkaian Sensor PIR keadaan ON

Gambar 4. 2 Rangkaian Sensor PIR

12

Anda mungkin juga menyukai