Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL SISTEM ALARM OTOMATIS ANTI MALING BERBASIS

SENSOR PIR DAN BUZZER

OLEH
ADRIANUS JOHAN FAOT (2123736672)
BERNADETA IVOLIANE LESTI MALI (2123736674)
NORDI RAIMUNDUS BANUNU (2123736691)
SELMA PETRONELA ADELIA KOTTE (2123736696)

POLITEKNIK NEGERI KUPANG


2023
KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Kasih-Nya kami diberikan kesempatan
dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan proposal“Proposal Sistem Alarm
Otomatis Anti Maling Berbasis Sensor Pir Dan BUZZER”.Proposal ini merupakan
salah satu tugas mata kuliah Sistem SCADA diprogram studi Teknik instalasi listrik di
Politeknik Negeri Kupang. Selanjutnya pada kesempatan yang baik ini kami
mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan kepada seluruh anggota
kelompok

Penulis

Oktober 2023

ii
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1.2 Tujuan.................................................................................................................
1.3 Manfaat...............................................................................................................

BAB II.......................................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alarm...................................................................................................................
2.2 Sensor..................................................................................................................
2.3 Sensor PIR..........................................................................................................
2.4 Buzzer..................................................................................................................
2.5 Arduino Uno R3..................................................................................................
2.6 Keypad................................................................................................................
2.7 LED (Lingt Emiting Dioda)...............................................................................
2.8 PCB (Printed Circuit Board)............................................................................

BAB III......................................................................................................................
HASIL DAN KESIIMPULAN
3.1 Metode Penelitian....................................................................................
3.2 Perencanaan Proyek Penelitian.............................................................
3.2.1 Desain Sistem Mekanik...........................................................................
3.2.1 Desain Sistem Listrik.......................................................................
3.2.2 Desain Software(Software Desain)..................................................
3.2.3 Tes Fungsional..................................................................................
3.2.4 Integrasi Atau Perakitan.................................................................
3.2.5 Tes Fungsional Keseluruhan...........................................................
3.2.6 Optimasi Sistem(Optimazation).....................................................
3.2.7 Aplikasi(Aplication) ........................................................................
3.3 Gambaran Umum Sistem............................................................................
3.4 Prinsip Kinerja Sistem.................................................................................
3.5 Pembahasan..................................................................................................
3.6 Langkah Kerja.............................................................................................
iii
KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aspek keamanan sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan saat ini.
Faktor privasi juga turut mempengar8uhi akan pentingnya suatu sistem
kemanan. Kemajuan teknologi elektronika turut membantu dalam
pengembangan sistem keamanan yang handal. Salah satu aplikasi sistem
keamanan adalah untuk pengaman ruangan. Kelebihan sistem keamanan yang
berbasiskan elektronika dibanding sistem kemanan konvensional seperti
manusia adalah kemampuan beroperasi terus menerus dan dapat secara otomatis
terhubung dengan perangkat lain. Perancangan sistem keamanan elektronik dapat
menggabungkan berbagai kombinasi teknologi seperti penggunaan sensor Passive
Infra Red (PIR), Keypad, maupun Buzzer dengan tujuan untuk mendapatkan suatu unjuk
kerja sistem yang mampu mengamankan ruangan secara optimal.
1.2 Tujuan
Tujuan dalam perencanagn alat tersebut :
1.3 Manfaat
Manfaat dengan adanya alarm anti maling dengan PIR sensor ini dapat
membantu dalam hal keamanan baik di rumah maupun pada tempat-tempat
penyimpanan barang berharga

iv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alarm
Alarm merupakan sebuah notifikasi untuk memberikan sebuah pesan
pemberitahuan dengan mengeluarkan bunyi peringatan. Banyak jenis pesan yang dapat
diartikan dalam alarm salah satunya yang kita bahas alarm untuk
memperingatkan pemilik rumah akan adanya masalah keamanan. Permasalahan
yang paling sering ditemukan dilapangan jika pemilik rumah meninggalkan
rumahnya dalam keadaan sepi maka pemilik rumah akan merasa was – was dengan keadaan
rumahnya. Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan mencoba membuat sebuah
model alat untuk mendeteksi adanya hal – hal yang mencurigakan didalam rumah.

2.2 Sensor
Sensor adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur atau
menyimpan perubahan besaran fisika seperti panas, radiasi, perpindahan posisi
dan sejenisnya untuk selanjutnya diubah menjadi informasi yang dapat diolah
oleh peralatan berikutnya. Hasil informasi sensor dapat berupa sinyal analog,
sinyal digital dalam byte ataupun kodisi boolean. Sistem keamanan ruangan yang dirancang
ini menggunakan beberapa sensor antara lain: magnet switch, Passive Infra Red
(PIR) dan laser beam.

2.3 Sensor PIR


Passive Infra Red merupakan sensor yang bekerja dengan menerima sinyal infrared
yang dipancarkan suatu objek (dalam hal ini tubuh manusia) untuk kemudian
dibandingkan dengan suhu ruangan. Sensor PIR dapat disebut sebagai Motion Sensor atau
Pressense Detector. Secara umum, sensor hanya sensitif terhadap suhu tubuh
manusia. Jika keberadaan manusia masuk dalam cakupan/coverage area sensor, maka
suhu tubuh yang dipancarkan manusia akan dideteksi dan selanjutnya sensor akan
aktif. Sensor bersifat pasif atau bersifat menerima sinyal infra red dari luar.
Oleh karena itu, umumnya sensor PIR diperuntukkan penggunaan di
dalam ruangan karena apabila di luar ruangan (outdoor) perubahan suhu yang
terjadi tidak hanya disebabkan dari panas tubuh manusia, melainkan bisa dari
cuaca (sinar matahari). Namun saat ini sudah terdapat jenis lain dari produk
sensor ini yang dapat digunakan di luar ruangan. Jenis PIR ini mempunyai
setting yang berbeda dengan indoor type atau telah dikombinasikan dengan
sensor microwave (PIR dual Tech), selain mendeteksi perubahan suhu ruang
karena panas tubuh sensor ini juga mendeteksi gerakan. Untuk penempatannya
tidak dianjurkan di depan Blower AC, jendela atau daerah yang terkena sinar
matahari langsung.

v
Gambar 1. Sensor PIR
(a) sensor passive infra red
(b) cakupan area sensor PIR Manusia yang berjalan di balik jendela kaca
tidak dapat dideteksi oleh sensor PIR.

2.4 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara.
Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau
terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Gambar 2. Buzzer

2.5 Arduino Uno R3


Arduino Uno sebenarnya adalah salah satu kit mikrokontroler yang berbasis
pada ATmega28. Modul ini sudah dilengkapi dengan berbagai hal yang
dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler untuk bekerja, tinggal colokkan ke
power suply atau sambungkan melalui kabel USB ke PCmu Arduino Uno ini sudah
siap sedia. Arduino Uno ini memilki 14 pin digital input/output, 6 analog input,
sebuah resonator keramik 16MHz, koneksi USB, colokan power input, ICSP
vi
header, dan sebuah tombol reset. Untuk keunggulan board Arduino Uno
Revision 3 antara lain:
a. pinout: ditambahkan pin SDA dan SCL di dekat pin AREF dan dua pin lainnya
diletakkan dekat tombol RESET, fungsi IOREF melindungi kelebihan
tegangan pada papan rangkaian. Keunggulan perlindungan ini akan kompatibel
juga dengan dua jenis board yang menggunakan jenis AVR yang
beroperasi pada tegangan kerja 5V dan Arduino Due tegangan operasi 3.3V.
b. Rangkaian RESET yang lebih mantap.
c. Penerapan ATmega 16U2 pengganti 8U2.
Bahasa "UNO" berasal dari bahasa Italia yang artinya SATU, ditandai dengan
peluncuran pertama Arduino 1.0, Uno pada versi 1.0 sebagai referensi untuk
Arduino yang selanjutnya, seri Uno versi terbaru dilengkapi USB

2.6 Keypad
Keypad berarti Sebuah keyboard miniatur atau set tombol untuk operasi
portabel perangkat elektronik, telepon, atau peralatan lainnya. Keypad
merupakan sebuah rangkaian tombol yang tersusun atau dapat disebut "pad" yang biasanya
terdiri dari huruf alfabet (A — Z) untuk mengetikkan kalimat, juga terdapat
angka serta simbol-simbol khusus lainnya. Keypad yang tersusun dari angka-
angka biasanya disebut sebagai numeric keypad. Keypad juga banyak dijumpai
pada alphanumeric keyboard dan alat lainnya seperti kalkulator, telepon, kunci
kombinasi, serta kunci pintu digital, di mana diperlukannya nomor untuk
dimasukkan. Dimana disini Keypad yang digunakan adalah tipe standar dengan
16 (4x4) tombol yang terdiri dari “1,2,3,A 4,5,6, B 7,8,9,C *,0,#,D” seperti pada
gambar dibawah. Gambar 4. Keypad

2.7 LED (Light Emitting Dioda)


a. Pengertian
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah
komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik
ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang
terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang
dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak
tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control
TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya

Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan
dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat
elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan

vii
pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan
cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang
bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam
LCD TV yang mengganti lampu tube.

b.Cara Kerja
LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari
semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan dioda yang
memiliki dua kutub yaitu kutub positif (P) dan kutub negatif (N). LED
hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias
forward) dari Anoda menuju ke Katoda. LED terdiri dari sebuah chip
semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N.
Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah
proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada
semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik
kelistrikan yang diinginkan.
Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari
Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type
material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu
wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron
berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan
cahaya monokromatik (satu warna). LED atau Light Emitting Diode
yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat
digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik
menjadi Energi Cahaya.

2.8 PCB ( Printed Circuit Board )


PCB adalah papan dasar yang secara fisik mendukung dan
menghubungkan komponen-komponen pada hampir semua barang elektronik.
"Printed circuit board" merupakan kepanjangan dari PCB, atau "papan sirkuit
cetak" dalam Bahasa Indonesia. Kebanyakan PCB dibuat dengan fiberglass atau
plastik yang diperkuat kaca, dengan jalur-jalur konduktor (conductive trace)
berbahan tembaga. Jalur konduktor tembaga menghubungkan komponen
komponen pada PCB, dengan membentuk suatu sirkuit. PCB digunakan dalam
komputer, baik laptop maupun desktop. PCB berperan sebagai fondasi untuk berbagai
macam komponen internal yang ada dalam komputer seperti graphics card,
controller card, network interface card, dan expansion card. Semua komponen
ini terhubung ke motherboard, yang juga merupakan PCB. PCB dapat berupa
satu lapisan saja (single-layer) untuk perangkat-perangkat elektronik sederhana.
Sedangkan, PCB untuk perangkat keras (hardware) yang kompleks seperti
motherboard, dapat memiliki sampai sebanyak 12 lapisan. PCB biasanya memiliki warna
hijau, akan tetapi PCB dapat dibuat dengan warna apapun. Meski PCB biasa
dikaitkan dengan komputer pribadi atau laptop, sebenarnya PCB juga digunakan
di banyak perangkat-perangkat elektronik lain. Kebanyakan televisi, kamera
digital, radio, ponsel, dan tablet memiliki satu atau lebih PCB. Meski PCB yang
ditemukan di perangkat-perangkat mobile terlihat mirip dengan yang ditemukan
di perangkat elektronik dengan ukuran yang lebih besar, PCB pada perangkat
mobile biasanya lebih tipis dan memiliki sirkuit yang lebih rapi

viii
BAB III
HASIL DAN KESIMPULAN

3.1 Metode Penelitian


Tahap penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode pendekatan hardware dan software programming yang ditempuh melalui
11 tahapan. Tahapan tersebut dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini.

X’

Gambar 5. Tahapan Penelitian

3.2 Perencanaan Proyek Penelitian ( Project Planning)


Pada perencanaan proyek penelitian ini, menentukan topik penelitian
yang akan dilaksanakan:
a). Topik penelitian ini adalah perencanaan untuk membuat smart home yaitu
membuat suatu alat sistem keamanan dengan menggunakan sensor PIR.
b). Estimasi kebutuhan alat dan bahan:
Untuk pembuatan alat ini dibutuhkan beberapa komponen hardware dan
software, diantaranya:
Hardware
1)Arduino Uno R3
2)PCB
3)Kabel Jumper
4)Solder
5)Buzzer
6)Sensor PIR
7)Keypad
8)LED 3 warna
9)Timah
Software
1)Windows 8

ix
2)Arduino

No Nama komponen Harga


1 Arduino Uno R3 RP. 86,000,00
2 Pcb RP. 5000,00
3 Kabel Jumper RP. 5000,00
4 Solder RP. 20,000,00
5 Buzzer RP. 7000,00
6 Sensor Pir RP. 12000,00
7 Keypad RP. 9000,00
8 Led 3 Warna RP. 2000,00
9 Timah RP. 5000,00

3.2.1 Design sistem mekanik


Kebutuhan umum aplikasi terhadapa design mekanik antra lain :
a. Bentuk dan ukuran pcb
b. Dimensi dan massa keseluruhan system
c. Ketahanan dan fleksibilitas terhadap lingkungan
d. Penempatam modul modul elektronik
e. Pengetesan system mekanik yang telah di rancang
3.2.2 design system listrik
Terdapat bebrapa hal yang harus dperhatikan antara lain :
a. Sumber daya
b. Catu daya yang akan digunakan pada rangkain sebesar 5V
c. Kontroler yang akan digunakan
d. Pada aplikasi rangkaian ini menggunakan arduino 1.6.5
e. Design system control yang akan digunakan

x
Skematik alarm anti maling menggunakan sensor PIR berbasis Arduino Uno

xi
Flowchart Alarm Anti Maling Menggunakan Sensor PIR Berbasis Arduino Uno
Perangkat lunak yang pada umumnya dibutuhkan perancangan perangkat keras antara lain,
software untuk sistem kontrol alat (aplikasi) dan software interface pada computer PC.
Pada apikasi standalone (berdiri sendiri) yang tidak membutuhkan kontrol ataupun
dengan PC, hanya dibutuhkan software untuk kontrol dalam alat yang didesain

3.2.4 Tes Fungsional (Functional Test)


Tes fungsional dilakukan intregasi sistem listrik dan software yang telah
di desain. Tes ini dilakukan untuk meningkatkan performa dari perangkat lunak
untuk pengontrolan desain listrik dan mengeliminasi eror (Bug) dari software
tersebut.
3.2.5 Integrasi atau Perakitan (Integration)
Modul listrik yang diintregrasi dengan software di dalam kontrollernya,
diintregrasikan dalam struktur mekanik yang telah dirancang. Lalu dilakukan tes
fungsional keseluruhan sistem.
3.2.6 Tes Fungsional Keseluruhan Sistem (Overall Testing)
Pada tahapan ini dilakukan pengetesan fungsi dari keseluruhan sistem,
apakah berfungsi dengan baik atau masih ada kekurangan dalam merakit, jika masih ada
kekurangan maka dilakukan pengecekan komponen elektronika dan rangkaian.
3.2.7 Optimasi Sistem (Optimization)
Optimasi dilakukan untuk meningkatkan performa dari sistem yang
dirancang, agar hasilnya optimal
3.2.8 Aplikasi (Application)
Setelah proses optimasi sistem keseluruhan selesai tahap selanjutnya
adalah penggunaan dari alat yang dibut.

3.3 Gambaran Umum Sistem


Alat yang telah dirancang dan iimplementasikan ini dapat menyalakan
dan memadamkan Buzzer sesuai dengan keadaan suhu yang berada pada jarak danukuran
tertentu. Berikut adalah gambaran umum dari sistem alarm anti maling
menggunakan sensor pir berbasis arduino uno r3:

Penjelasan Gambaran Umum Sistem:


1.Suhu tubuh memberikan inputan kepada Sensor PIR
2.PIR mendeteksi adanya suhu tubuh kemudian diteruskan ke Arduino
3.Arduino Uno memberikan perintah kepada Lampu LED untukmenyala/padam dan Buzzer berbunyi
4.Lampu LED menyala/padam dan Buzzer berbunyi sesusai perintah yangdiberikan
oleh Arduino Uno R3

xii
3.4 Prinsip Kerja Sistem
Prinsip kerja sistem dari penelitian ini yaitu saat pertama terdeteksi
adanyasuhu maka akan ada intruksi dari arduino ke LED untuk menyala secara
flip-flopdan Buzzer menyala dengan waktu atau cara yang telah ditentukan
untuk mematikannya.

3.5 Pembahasan
Pada tahap pembahasan ini akan dibahas mengenai bagaimana sistem bekerja
mulai dari tahap awal pemberian catu daya 5 volt bekerja. Pada tahap awal
kondisi sensor PIR, LED, dan Buzzer dalam keadaan mati dan kemudian setelah dimasukan
password melalui perantara keypad dan ketika di verifikasi kemudian nilai
validasinya benar maka sensor PIR akan aktif, dan LED serta Buzzer akan
bersiap untuk menerima intruksi yang selanjutnya. Lampu akan menyala secara
otomatis jika sensor PIR mendeteksi adanya perubaan suhu tubuh manusia dan
sekaligus akan mati secara otomatis bila sensor PIR tidak mendeteksi adanya
perubahan suhu tubuh manusia. Pancaran infra merah dari tubuh manusia
difocuskan oleh lensa fresnel kemudian disaring oleh penyaring sinar infra
merah. Sinar infra merah tersebut akan membangkitkan tegangan. Tegangan yang
dibangkitkan oleh
Pyroelectric sensor ini dikuatkan oleh suatu amplifier. Output amplifier kemudian
akan dibandingkan dengan tegangan pemicu
3.6 Langkah Kerja
Berikut adalah langkah kerja dalam pembuatan Alarm Anti Maling
Menggunakan Sensor PIR berbasis Arduino Uno:
1) Siapkan Seluruh Alat dan Bahan
2) Susun Hardware rangkaian sesuai dengan gambar
3) Tuliskan program pada software Arduino di PC
4)Hubungkan kabel USB ke Arduino
5)Compile program dari software ke Board Arduino
6)Jalankan program

xiii
KESIMPULAN
Dari hasil bahasan diatas dapat diambil kesimpulan menjadi beberapa poin, yaitu:

1.Penggunaan sensor passive infrared (PIR) untuk mendeteksi dan membaca data
dari gerakan cukup efisien karena dapat mengirimkan sinyal seara cepat.
4 Perpaduan antara sensor PIR dan Buzzer di rasakan cukup tepat, karena
pengaplikasiannya akan berguna dan tidak sukar untuk di buat.
5 Pengaplikasian alat dapat digunakan pada kehidupan sehari hari sebagai alatsistem
pengamanan

xiv
xv

Anda mungkin juga menyukai