net/publication/346629720
CITATIONS READS
0 9,741
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by I Gede Suputra Widharma on 04 December 2020.
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 1
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................................... 2
DAFTAR TABEL ............................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I .............................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 3
1.1. Sejarah Sensor............................................................................................................................... 3
1.2. Perkembangan Sensor .................................................................................................................. 4
1.3. Klasifikasi Sensor ........................................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................................. 7
SENSOR PROXIMITY ...................................................................................................................................... 7
2.1. Pengertian Sensor Proximity ......................................................................................................... 7
2.2. Prinsip Kerja .................................................................................................................................. 8
2.3. Klasifikasi Sensor Proximity......................................................................................................... 10
2.4. Kelebihan dan Kekurangan ......................................................................................................... 15
BAB III .......................................................................................................................................................... 16
Aplikasi Sensor Aproximity pada Kran Otomatis Guna Pencegahan Covid-19 dalam Ber wudhu.............. 16
3.1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 16
3.3 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................................... 20
3.4 PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 20
BAB IV.......................................................................................................................................................... 24
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 24
4.1 Simpulan ..................................................................................................................................... 24
4.2 Saran ........................................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................................................
1
DAFTAR GAMBAR
2
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa ke masa berkembang cepat
terutama di bidang pabrik elektronik. Perkembangan ini tampak jelas ketika digunakannya
sensor di berbagai bidang pekerjaan, dimana sebelumnya banyak pekerjaan menggunakan
tangan manusia, kemudian beralih menggunakan mesin, berikutnya dengan electro-
mechanic (semi otomatis) dan sekarang sudah menggunakan robotic (full automatic)
seperti penggunaan Flexible Manufacturing Systems (FMS) dan Computerized Integrated
Manufacture (CIM) dan sebagainya.
Model apapun yang digunakan dalam sistem elektronik sangat tergantung kepada
keandalan sistem kendali yang dipakai. Hasil penelitian menunjukan secanggih apapun
sistem kendali yang dipakai akan sangat tergantung kepada sensor maupun transduser yang
digunakan. Manusia telah bereksperimen dengan sensor dari berbagai jenis setidaknya
sejak abad ketiga sebelum masehi, ketika Philo dari Bizantium membangun perangkat yang
mampu menunjukkan berapa banyak udara yang mengembang akibat perubahan suhu.
Sensor sudah tidak bisa dipungkiri menjadi bagian dari Computer Sistem. Secara
umum sensor diartikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya
perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi
besaran listrik yang disebut transduser. Menurut D Sharon, dkk(1982) sensor adalah suatu
peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal
dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi,
energi mekanik dan sebagainya.
Dari pengertian sensor yang telah dijabarkan diatas wajar jika alat tersebut menjadi
alat yang banyak diminati oleh berbagai pabrikan elektronik. Dapat diambil kesimpulan
bahwa sensor memiliki banyak andil pada berbagai teknologi. Sensor dalam teknik
pengukuran dan pengaturan ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan kualitas yakni:
1. Linieritas
Konversi harus benar-benar proposional, jadi karakteristik konversi harus linier.
3
2. Tidak tergantung temperature
Keluaran inverter tidak boleh tergantung pada temperatur disekelilingnya, kecuali
sensor suhu.
3. Kepekaan
Kepekaan sensor harus dipilih sedemikian, sehingga pada nilai-nilai masukan yang
ada dapat diperoleh tegangan listrik keluaran yang cukup besar.
4. Waktu tanggapan
Waktu tanggapan adalah waktu yang diperlukan keluaran sensor untuk mencapai
nilai akhirnya pada nilai masukan yang berubah secara mendadak.Sensor harus
dapat berubah cepat bila nilai masukan pada sistem tempat sensor tersebut berubah.
Salah satu teknologi yang selama ini dikembangkan secara pesat untuk pemantauan
lingkungan adalah teknologi sensor. Dengan teknologi sensor ini dimungkinkan untuk dilakukan
pemantauan dan pengukuran secara otomatis dan remote dengan tingkat keakuratan dan
kepresisian yang baik. Kebutuhan akan sistem sensor kimia dan biologi untuk aplikasi lingkungan,
kesehatan dan industri semakin meningkat diseluruh dunia. Pembuatan sistem mikrosensor,
terintegrasi dan portable sangat dibutuhkan untuk kemudahan pengoperasian di lapangan.
Manfaat dari sistem sensor yang miniatur (mikro), terintegrasi dan portable adalah peningkatan
efisiensi, kecepatan, perbaikan reliability dari proses analisa, dan mengurangi konsumsi
pemakaian sample dan reagent.
1. Teknologi Planar Silikon
Untuk perkembangan teknologi sensor tantangan saat ini adalah bagaimana
menghasilkan sensor yang lebih sensitif, ukuran kecil, mudah dalam pengoperasian dan
relatif murah. Menjawab tantangan tersebut sensor berbasis silikon atau dikenal dengan
nama sensor silikon telah banyak dikembangkan untuk berbagai aplikasi (pemantauan
lingkungan dan industri), yang menawarkan beberapa kelebihan seperti, berukuran kecil,
akurat, sensitif dan biaya produksi yang murah (low cost).
Jenis sensor silikon untuk mendeteksi atau mengukur sinyal radiasi yang biasa
digunakan adalah: photoconductor, photodioda, phototransistor dan charged coupled
devices (CCD). Untuk meningkatkan sensitifitasnya maka telah dibuat sistem sensor
dalam bentuk array untuk deteksi soft X-rays. Akhir-akhir ini, telah banyak dikembangkan
4
sensor radiasi berbasis Field Effect Transistor (FET) atau yang lebih dikenal sebagai
RadFET.
2. Teknologi Mikrosensor
Seiring dengan perkembangan teknologi pabrikasi mikroelektronika yang sangat
pesat saat ini, pabrikasi sensor dapat dilakukan pada tingkat skala mikroskopik yang
dikenal sebagai mikrosensor. Dalam bidang sensor electrochemical dan actuator pada
saat ini minituarisasi dan integrasi komponen-komponen suatu sistem sensor sedang
dikembangkan di laboratorium-laboratorium yang menuju ke suatu sistem baru, dimana
semua komponen terintegrasi secara total yang dikenal dengan nama micro Total Analysis
System (µTAS).
Teknologi proses yang banyak digunakan untuk pembuatan mikrosensor atau
mikrodevices adalah silicon-based microfabrication yang dapat menghasilkan struktur
yang berukuran mikrometer dan memungkinkan untuk membuat microsensor dalam
bentuk array atau multi-sensor pada suatu keping chip. Disamping itu teknologi thin/thick
film juga banyak digunakan untuk pembuatan chemical/ biological sensor, karena
prosesnya lebih sederhana dan low cost sangat cocok untuk pembuatan disposable
sensor.
Sensor dapat diklasifikasikan sesuai dengan jenis transfer energi yang dapat
dideteksi yaitu:
Thermal, contoh: sensor temperatur dan sensor panas (bolometer, calorimeter).
Electromagnetic (ohmmeter, galvanometer, voltmeter, metal detector, RADAR).
Mekanik, contoh : pressure sensor (altimeter, barometer dan pressure gauge), gas
and liquid flow sensor (anemometer, flow meter, gas meter, water meter),
mechanical sensor (acceleration sensor, position sensor, strain gauge)
Kimiawi, contoh: sensor, oksigen, ion-selective electrodes, pH glass electrodes,
redox electrodes dan carbon monoxide detectors.
Radiasi optik, contoh: photodetectors, photodiode, CCD dan sensor image, sensor
infra merah, scintillometers.
5
Radiasi Ionisasi, contoh: geiger counter, dosimeter, scintillation counter, neutron
detection, particle counter, scintillator, bubble chamber.
Berdasarkan parameter – parameternya sensor dapat dibagi menjadi :
1. Sensor Posisi (position sensors)
Contoh : potensiometer, optical rotary encoders, dan LVDT.
2. Sensor Kecepatan (velocity sensors)
Contoh : optical dan direct current tachometers
3. Sensor Proximity (proximity sensors)
Contoh : limit switches, optical proximity switches, dan hall – effect switches.
4. Sensor beban (load sensors)
Contoh : bonded – wire strain gauges, semiconductor force strain gauges, dan low
– force sensors.
5. Sensor Tekanan (pressure sensors)
Contoh : tabung bourdon, bellows, dan semiconductor pressure sensors.
6. Sensor Temperatur (temperature sensors)
Contoh : sensor temperatur bimetal, termokopel, resistance temperature
detectors(RTD), termistor, dan IC temperature.
7. Sensor Aliran (flow sensors)
Contoh : pelat orifice, tabung venture, tabung pitot, turbin, dan flowmete magnetik
(magnetic flowmeters).
8. Sensor Permukaan Cairan (liquid – level sensors)
Contoh : discrete, dan lain – lain.
6
BAB II
SENSOR PROXIMITY
Sensor proximity merupakan suatu sensor atau saklar yang mendeteksi adanya
target (jenis logam) dengan tanpa adanya kontak fisik, sensor jenis ini biasanya terdiri dari
alat elektonis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindunginya dari pengaruh
getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor ini dapat diaplikasikan pada
kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil/lunak untuk menggerakkan
suatu mekanis saklar. Prinsip kerjanya adalah dengan memperhatikan perubahan amplitudo
suatu lingkungan medan frekuensi tinggi.
Secara bahasa Proximity Switch berarti, proximity artinya jarak atau kedekatan,
sedangkan switch artinya saklar jadi definisinya adalah sensor atau saklar otomatis yang
mendeteksi logam berdasarkan jarak yang diperolehnya, artinya sejauhmana kedekatan
objek yang dideteksinya dengan sensor, sebab karakter dari sensor ini, mendeteksi objek
yang cukup dekat dengan satuan mili meter, umumnya sensor ini mempunyai jarak deteksi
yang bermacam-macam seperti 5,7,10,12, dan 20 mm tergantung dari tipe sensor yang
digunakan, semakin besar angka yang tercantum pada tipenya,maka semakin besar pula
jarak deteksinya, selain itu sensor ini mempunyai tegangan kerja antara 10-30 Vdc atau
ada juga yang menggunakan tegangan AC 100-200Vac.
7
2.2. Prinsip Kerja
1. Jarak Deteksi
Jarak deteksi adalah jarak pada saat objek akan terbaca oleh
sensor ketika objek digerakkan oleh metode tertentu. Sensor akan
beroperasi atau bekerja pada jarak atau area tertentu, dimana saat
objek berada diluar area tersebut maka sensor tidak akan lagi
mendeteksi objek tersebut. Seperti yang telah disebutkan jarak
deteksi atau sensing distance berkisar antara satu millimeter sampai
beberapa sentimeter saja sesuai tipe sensor yang digunakan.
8
aktif (ditunjukkan dengan lambang “OFF”). Sensing distance adalah
jarak toleransi dimana sensor akan aktif bekerja mendeteksi jikalau
ada benda yang melewati permukaan sensor (sensing surface). Saat
objek melewati permukaan sensor maka objek tersebut (sensing
object) akan mengaktifkan sensor (ditunjukkan dengan lambang
“ON”) sehingga sensor proximity akan menghasilkan keluaran
(output). Baik reset distance maupun sensing distance dihitung mulai
dari reference position atau posisi referensi yang sama dengan posisi
sensing surface.
2. Pengaturan Jarak
9
distance. Tujuannya selain untuk menstabilkan kinerja sensor,
pengaturan jarak ini juga berguna untuk mengurangi jikalau ada
kesalahan (error) dan meningkatkan sensitivitas dari sensor terhadap
objek dengan bahan tertentu (misal tipe logam yang berbeda).
10
Sensor Proximity diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu Inductive
Proximity Sensor dan Capacitive Proximity Sensor.
11
Gambar 2.5 Rangkaian Sensor Proximity Induktif
12
Sensor Jarak Kapasitif ini pada dasarnya mirip dengan Sensor
Jarak Induktif, perbedaannya adalah sensor kapasitif menghasilkan
medan elektrostatik sedangkan sensor induktif menghasilkan medan
elektromagnetik. Sensor Jarak Kapasitif ini dapat digerakkan oleh
bahan konduktif dan bahan non-konduktif. Elemen aktif Sensor Jarak
Kapasitif dibentuk oleh dua elektroda logam yang diposisikan untuk
membentuk ekuivalen (sama dengan) dengan Kapasitor Terbuka.
Elektroda ini ditempatkan di rangkaian osilasi yang berfrekuensi
tinggi. Ketika objek mendekati permukaan sensor jarak kapasitif ini,
medan elektrostatik plat logam akan terinterupsi sehingga mengubah
kapasitansi sensor jarak. Perubahan ini akan mengubah kondisi dalam
pengoperasian sensor jarak sehingga dapat mendeteksi keberadaan
objek tersebut.
13
a. Sensor Tekanan : menggunakan sebuah membran yang dapat
merenggang sehingga tekanan dapat dideteksi dengan
menggunakan spacing-sensitive detector.
14
Sensor jarak fotolistrik masih dibagi menjadi tiga jenis yaitu sebagai berikut.
a. Direct reflection yaitu menempatkan emitor dan receiver pada tempat yang
sama, menggunakan cahaya yang dipantulkan langsung dari objek untuk
akhirnya dapat dideteksi. Sedangkan objek yang tidak memantulkan cahaya
seperti kaca akan susah untuk dideteksi.
c. Thru Beam ini memiliki penempatan emitor dan receiver pada tempat yang
berbeda atau terpisah. Sensor ini dapat mendeteksi suatu objek apabila
sebuah objek mengganggu berkas cahaya antara emitor atau pemancar
dengan receiver sebagai penerima.
a. Kelebihan
b. Kekurangan
Penggunaannya masih terbatas pada alat atau mesin berbahan logam. Untuk
non logam masih jarang.
15
BAB III
3.1 PENDAHULUAN
Saat ini, telah terjadi pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 dapat terjadi karena
penularan Covid-19 yang sangat cepat. Pertama kali Covid-19 ditemukan di Wuhan,
China pada tanggal 31 Desember 2019 (Yuliana, 2020). Penularan Covid-19 melalui
droplets atau percikan batuk/bersin (Susilo et al., 2020). Selain itu, penyebaran virus
corona dapat secara tidak langsung. Penyebaran tersebut melalui benda-benda yang
tercemar virus akibat percikan atau sentuhan tangan yang tercemar virus. akhir Januari
2020 WHO menetapkan status Global Emergency pada kasus virus Corona ini dan pada
11 Februari 2020 WHO menamakannya sebagai COVID-19 (D. Handayani et al., 2020).
Oleh karena itu, pemerintahan Indonesia menyuruh semua Pemprov melakukan analisis
jumlah warga yang terkena Covid-19.
Salah satu Provinsi di Indonesia yang giat melaporkan hasil penelusuran penyebaran
Covid-19 adalah Pemprov Jawa Tegah. Pemprov Jawa Tengah merupakan salah satu
provinsi yang memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak di Indonesia, sehingga
Pemprov menyarankan setiap kabupaten untuk membuat website tentang penelusuran
penyebaran Covid-19. Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kabupaten yang terletak
di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan rilis peta zonasi Covid-19 yang dikeluarkan oleh
Pemprov Jawa Tengah per 1 Oktober 2020 Kabupaten Kebumen masuk ke dalam zona
orange (Tim BNPB Kebumen, 2020). Peta zonasi Covid-19 yang dikeluarkan Pemprov
Jawa Tengah disajikan pada Gambar 1. Kabupaten Kebumen dinyatakan sebagai zona
orange karena hampir semua kecamatan di Kabupaten Kebumen berzona orange.
Berdasarkan data pada tanggal 17 Oktober 2020, warga kebumen yang terkonfirmasi
terkena Covid-19 sejumlah 1.077 orang, sedangkan yang masih menjalani perawatan untuk
penyembuhan Covid-19 sejumlah 86 orang.
16
Gambar 3.1 Peta Zonasi Covid-19 Pemprov Jawa Tengah
17
hidup yang berbeda dengan sebelumnya (Beniac et al., 2006). Tujuan dari adaptasi
kebiasaan baru adalah agar masyarakat tetap produktif dan aman dari Covid-19 (R. T.
Handayani et al., 2020).
Masyarakat Kebumen sudah diperbolehkan untuk melakukan kegiatan ibadah di
masjid (Pencegahan Penularan Corona Virus Diseases (Covid-19) Di Kabupaten
Kebumen. Saat melakukan ibadah, Pemerintah Kabupaten Kebumen selalu mengimbau
kepada masyarakat untuk menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan
menjaga jarak). Berbagai upaya masyarakat lakukan untuk tetap melakukan 3M.
Masyarakat di Indonesia melakukan berbagai temuan seperti: kran otomatis berbasis
Arduino menggunakan sensor PIR (Latuconsina et al., 2017), sensor hc-04 (Hartanto &
Fitriyanto, 2019), ataupun sensor ultrasonik (Shaputra et al., 2019). Walaupun sensor yang
digunakan itu berbeda-beda, namun pada dasarnya mendeteksi ada dan tidaknya suatu
benda di depan sensor serta pengaturan jarak deteksi antara sensor dengan bendanya.
Sensor proximity ada berbagai macam diantaranya sensor proximity induksi, sensor
proximity kapasitif, dan sensor proximity optik (Susilawati et al., 2017). Sensor proximity
induksi merupakan sensor yang mendeteksi bahan logam (Susilawati et al., 2017). Sensor
proximity kapasitif merupakan sensor yang mendeteksi logam maupun non logam (Bahtiar
et al., 2019). Sensor proximity optik merupakan sensor yang mendeteksi benda apapun
yang dapat dipantulkan oleh infrared. Sensor proximity pada dasarnya merupakan sensor
jarak. Pengaturan jarak pada sensor proximity cukup mudah yaitu dengan memutar head
timer yang ada di belakang sensor. Pemilihan sensor yang akan digunakan harus
disesuaikan dengan kebutuhan.
Masjid Jami’ Istiqomah yang terletak di Kelurahan Setrojenar Kecamatan
Buluspesantren Kabupaten Kebumen merupakan salah satu tempat ibadah yang sudah
aktif. Masyarakat sekitar Masjid Jami’Istiqomah sudah melaksanakan kegiatan rutin sholat
wajib berjamaah, pengajian ahad manis, dan kegiatan TPQ setiap habis magrib.
Pemerintah Kabupaten Kebumen menghimbau untuk tempat ibadah diberi fasilitas cuci
tangan. Walaupun Sebagian besar orang yang akan pergi ke masjid selalu dalam keadaan
berwudhu, namun sebulum berwudhu, Sebagian warga tidak mencuci tangan
menggunakan sabun terlebih dahulu. Oleh karena itu, Ta’mir Masid Jami’ Al-Istiqomah
memberikan fasilitas untuk mencuci tangan. Kondisi alat cuci tangan di Masjid Jami’ Al-
18
Istiqomah disajikan pada Gambar 3.2.
19
tangan, dan menjaga jarak). Tahap kedua adalah pembuatan alat sesuai dengan penemuan
permasalahan di masyarakat Ketika melakukan observasi. Pembuatan alat ini dengan
mengembangkan peralatan yang ada. Tahap ketiga adalah penyerahan alat yang telah dikembangkan.
Penyerahan alat dilakukan secara informal karena kami ingin mengetahui dampak dari dipasangnya
alat yang dikembangkan. Tahap keempat adalah perhitungan pengguna alat yang dikembangkan
tersebut. Tahap terakhir adalah evaluasi. Tahap evaluasi ini adalah membandingkan jumlah
pengguna saat sebelum dan setelah diberi alat yang kami kembangkan. Berdasarkan uraian di atas
dapat digambarkan grafik waktu pelaksanaan pengabdian masyarakat
3.3 PEMBAHASAN
1. PEMBUATAN ALAT
Kran otomatis yang akan dibuat untuk fasilitas cuci tangan di Masjid Jami’
Al- Istiqomah adalah kran yang dilengkapi dengan sensor proximity (sensor jarak)
sehingga ketika ada benda yang ada di depan sensor maka sensor akan mengirimkan
sinyal dalam bentuk tegangan positif yang akan digunakan untuk memicu rangkaian
kontrol untuk pompa air dan rangkaian kontrol untuk solenoid valve.
Suplay daya listrik kran otomatis menggunkan catu daya arus searah (DC)
20
agar lebih aman. Sistem kelistrikan untuk kran otomatis dibuat seaman mungkin.
Kran otomatis ini sumbernya berupa baterai yang dapat di isi ulang. Bentuk fisik
kran otomatis disajikan pada Gambar 3.4.
21
Gambar 3.5 Rangkaian Kran Otomatis
2. EVALUASI
Penelitian sebelumnya terdapat kran otomatis berbasis Arduino menggunakan
sensor PIR (Latuconsina et al., 2017). Sensor PIR merupakan sensor infra merah juga,
namun perbedaan dengan sensor proximity optic adalah sensor PIR memerlukan bahasa
pemrograman untuk mengatur panjang inframerah yang harus dikeluarkan sedangkan
sensor proximity optic cukup dengan memutar head timer yang berada di belakang sensor.
Berdasarkan Tabel 3.3 dan Tabel 3.4 maka diperoleh perbandingan seperti yang
disajikan pada Gambar 3.7.
16
14
12
10
6
1 3 4 5 6 7
Sebelu Setela
m h
22
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
1. Secara umum sensor diartikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi
adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. sensor adalah suatu peralatan yang
berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari
perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi
biologi, energi mekanik dan sebagainya.
2. Sensor proximity (Sensor Proksimitas) atau Sensor Jarak adalah sensor elektronik
yang mampu melacak keberadaan objek di sekitarnya tanpa adanya sentuhan fisik.
Dapat dikatakan bahwa sensor proximity adalah perangkat yang dapat mengubah
informasi tentang keberadaan atau keberadaan objek menjadi sinyal listrik. Sensor
kedekatan dapat melakukan kedekatan (jarak) benda yang terbuat dari berbagai
bahan, baik logam maupun non-logam.
3. Sensor proximity banyak digunakan dalam kehidupan sehari- hari, juga untuk
sistem otomatisasi di berbagai industri-industri karena memiliki tingkat keakuratan
dan sensitifitas sensor yang sangat baik. Hampir di setiap mesin-mesin produksi
sekarang ini menggunakan sensor jenis ini, sebab selain praktis sensor ini juga
termasuk sensor yang tahan terhadap benturan ataupun goncangan. Juga perawatan,
perbaikan maupun penggantian proximity sensor tergolong mudah dilakukan.
Sensor proximity ini memiliki keunggulan dalam hal kemampuan yang tinggi dan
umur pakai yang lama, karena sensor ini tidak ada bagian mekanisnya yang kontak
langsung dengan objek.
4. Kran otomatis menggunakan sensor proximity optik pembuatannya lebih mudah daripada
menggunakan sensor lain. Kran otomatis ini memiliki ketertarikan seseorang untuk cuci
tangan.
4.2 Saran
1. Sebaiknya dalam pemilihan sensor harus sesuai dengan kebutuhan yang di perlukan.
2. Agar sensor dapat bekerja dengan baik maka kita harus memenuhi persyaratan sensor.
24
DAFTAR PUSTAKA
Bahtiar, Y. A., Ariyanto, D., Taufik, M., & Handayani, T. (2019). Pemilah Organik dengan
Sensor Inframerah Terintegerasi Sensor Induktif dan Kapasitif. 13(3), 109–113.
Beniac, D. R., Andonov, A., Grudeski, E., & Booth, T. F. (2006). Architecture of the SARS
coronavirus prefusion spike. Nature Structural and Molecular Biology, 13(8), 751–752.
https://doi.org/10.1038/nsmb1123
Farizi, S. Al, Harmawan, B. N., Beniac, D. R., Andonov, A., Grudeski, E., Booth, T. F.,
Handayani, R. T., Arradini, D., Darmayanti, A. T., Widiyanto, A., & Atmojo, J. T. (2020).
Data Transparency and Information Sharing: Coronavirus Prevention Problems in
Indonesia. Nature Structural and Molecular Biology, 10(3), 751–752.
https://doi.org/10.20473/jaki.v8i2.2020.35-50
Hiskia, 2007. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SENSOR DAN APLIKASINYA UNTUK
DITEKSI RADIASI NUKLIR. Pustek Akselerator dan Proses Bahan , Yogyakarta.
Handayani, D., Hadi, D. H., Isbaniyah, F., Burhan, E., & Agustin, H. (2020). Penyakit Virus
Corona 2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 40(2), 119–129.
Handayani, R. T., Arradini, D., Darmayanti, A. T., Widiyanto, A., & Atmojo, J. T. (2020).
Pandemi covid-19, respon imun tubuh, dan herd immunity. Jurnal Ilmiah Stikes Kendal,
10(3), 373–380
Hartanto, S., & Fitriyanto, R. E. (2019). Rancang Bangun Sistem Saluran Kran Air Otomatis
Berbasis Arduino Atmega328P. Jurnal Ilmiah Elektrokrisna V, 7(3), 125– 132.
Iwan Setiawan, 2009. Buku Ajar Sensor Dan Transduser. Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro, Semarang.
Latuconsina, R., Laisina, L. H., & L3, A. P. (2017). Pemanfaatan Sensor PIR ( Passive Infrared
Receiver ) dan Mikrokontroler Atmega 16 Untuk Efisiensi Pemakaian Air Wudhu. Jurnal
Pengembangan IT (JPIT), 02(02), 18–22.
Pencegahan Penularan Corona Virus Diseases (Covid-19) 2019 di Kabupaten Kebumen, Pub. L.
No. 68, 1 (2020).
Rafiuddin Syam, 2013. Dasar-dasar Teknik Sensor. Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Syaiful Karim, 2013. Sensor Dan Aktuator. Elektronika Industri, Edisi Pertama, Kementerian
Pendidikan & Kebudayaan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan, Jakarta.
Shaputra, R., Gunoto, P., & Irsyam, M. (2019). Kran Air Otomatis pada Tempat Berwudhu
Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasisi Arduino Uno. 2(2), 192–201.
Susilawati, E., Yulkifli, & Kamus, Z. (2017). Pembuatan Alat Ukur Kecepatan Putar Gear
Menggunakan Sensor Proximity Induktif Dan Mikrokontroler Arduino Uno. FMIPA
Universitas Negeri Padang, 10, 9–13.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Herikurniawan, H.,
Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Chen, L. K., Widhani, A., Wijaya,
E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F., Jasirwan, C. O. M., & Yunihastuti, E. (2020).
Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia,
7(1), 45. https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415
Suputra Widharma, I Gede, IGAP Arthadi, M Dian PP, Dimas DN, Gian FS. 2019. Paket Program
Aplikasi ArcGIS Analys dan Mapping. Politeknik Negeri Bali. Denpasar
Suputra Widharma, IG, AANM Narottama, W Sudayana. 2017. Kontrol Cahaya Lampu Dengan
Menggunakan Remote Berbasis Mikrokontroler Atmega328. Logic: Jurnal Rancang
Bangun dan Teknologi 16 (3), 179
Suputra Widharma, IG, IN Sunaya, IM Sajayasa, IGN Sangka. Perancangan PLTS Sebagai
Sumber Energi Pemanas Kolam Pendederan Ikan Nila. Jurnal Ilmiah Vastuwidya 3 (2),
38-44
Tafrikhatin, Asni. 2020. Penerapan Kran Otomatis Guna Pencegahan Covid-19 untuk Masjid
Jami Al-Istiqomah di Kelurahan Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten
Kebumen. JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat). Program Studi Teknik
Elektronika, Politeknik Dharma Patria, Indonesia.
Yuliana. (2020). Yuliana. Corona Virus Diseases (Covid-19) : Studi Literatur, 2(February),
124–137. https://doi.org/10.2307/j.ctvzxxb18.12
Zahedi, A, IM Budiada. 1999. Design of a PV-Wind Hybrid UPS Power System With an Optimum
Load Pattern. IASTED/ACTA Press p290-293. USA