Anda di halaman 1dari 20

KIPAS ANGIN OTOMATIS BERBASIS SENSOR SUHU DHT11

NAMA KELOMPOK :
1. MUHAMAD FARIEL HADITSANI (2201010181)
2. MUZAD KANA (22010102O1)
3. ALYA YAYAN APRIYANDI (2201010205)
4. ARDANU HARTANTO (2201010183)

MATA KULIAH & DOSEN PENGAMPU


PEMROGRAMAN SISTEM
M. Najmul Fadli, S. T., M.Sc.

FAKULTAS TEKNIK & DESAIN


S1 ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BUMIGORA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada kehadirat Allah SWT, yang atas Rahmat-Nya dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Kipas Angin Otomatis Berbasis Sensor Suhu
Dht11” pada tepat waktu.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen pengampu mata kuliah pemrograman system yanf telah memberikan tugas terhadap
penulis, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada sumber-sumber maupun referensi
yang turut membantu dalam pembuatan laporan ini. Laporan ini jauh dalam kata sempurna, oleh
karena itu saran dan kritik saya butuhkan demi membangun motivasi untuk membuat laporan
yang lebih baik lagi.

Mataram, 4 januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
BAB I ...............................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................1
BAB II..............................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................3
1.1 Arduino ..........................................................................................3

2.2 Sensor DHT11.................................................................................3


2.3 Relay ..............................................................................................4
2.4 Cara Kerja Kipas Angin................................................................4
2.5 Teknologi Pengendali Otomatis....................................................5
2.6 Desain Kipas Angin Otomatis Berbasis Sensor Suhu DHT11....5
BAB III............................................................................................................7
TAHAP PELAKSANAAN.............................................................................7
3.1 Metode Penelitian...........................................................................7
3.2 Diagram Blok Kipas Angin Otomatis...........................................7
3.3 Rangkaian Sistem...........................................................................8
3.4 Bill Of Material..............................................................................9
3.5 Pin ..............................................................................................10
2.6 Flowchart Sistem............................................................................10
3.7 Pengujian........................................................................................11
BAB IV ............................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................14
4.1 Kesimpulan.....................................................................................14
4.2 Saran ..............................................................................................14
Referensi .........................................................................................................15

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1............................................................................................................7

Gambar 2......................................................................................................8

Gambar 3............................................................................................................9
Gambar 4............................................................................................................9
Gambar 5............................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia adalah negara yang beriklim tropis. Dimana suhu udaranya rata-
rata tinggi. Pada bulan April tahun 2020 suhu rata rata di Indonesia sudah mrncapai 27,54
derajat celcius. Suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena
akibat adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi
setiap tahun.

Kondisi ini membuat matahari berada di sekitar khatulistiwa dan akan terus bergerak
ke arah Selatan bumi. Pada 14 oktober 2021 tercatat suhu lebih dari 36 derajat celcius
terjadi di Medan, Deli Serdang, Jatiwangi dan Semaran. Suhu tertinggi pada hari itu
tercatat diBalai Besar BMKG wilayah 1 di medan yaitu 37 derajat celcius. Pada kejadian
tersebut, menyebabkan manusia menjadi kurang nyaman jika suhuterlalu panas maupun
dingin. Selain itu, Masyarakat pada umum nya dihimbau untuk melakukan penghematan
Listrik.

Sebenarnya penghematan Listrik sangat mudah dilakukan yaitu dengan


menggunakan Listrik saat diperlukan saja. Namun, hal kecil ini yang terkadang sering di
lalaikan oleh Masyarakat. Contohnya kipas angin dalam ruangan, Masyarakat terkadang
lalai dalam mematikan kipas angin, padahal merreka tidak tahu suhu di dalam ruangan
tersebut.

Dengan melihat keadaan tersebut, maka dibuatlah kipas angin otomatis yang di
rancang dengan berbasiskan Arduino sebagai pengendali utama. Kipas angin akan hidup
dan mati secara otomatis saat suhu melewati batas yang ditentukan. Oleh karna itu, pada
projek ini penulis membuat kipas angin otomatis dengan komponen seperti sensor suhu
DHT11, relay, dan lcd display 16x2 untuk menampilkan suhu. Diharapkan dari rancangan
ini akan menjadi suatu inovatif dalam mengatasi pemborosan Listrik.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan penjelasan pada latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana merancang system kipas angin otomatis menggunakan sensor
suhu DHT11 untuk mendeteksi perubahan suhu disekitanya?
2. Bagaimana cara mengatur kipas angin agar merespons perubahan suhu
dengan cepat?

1
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan dibuatnya kipas angin otomatis berbasis sensor suhu DHT11 diantara
lain,sebagai berikut:
1. Menciptakan kipas otomatis dengan system pengontrol menggunakan
Arduino uno dan sensor suhu dht11
2. Melakukan pengaturan terhadap respon perubahan suhu dengan cepat dan
lebih efisien.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Arduino
Arduino merupakan salah satu perangkat berbasis mikrokontroler yang bersifat
open source, perangkat ini dirancang untuk mempermudah pengguna agar dapat
mengembangkan setiap karyanya dibidang elektronika dan robotika. Perangkat ini
sangat populer dan banyak dipergunakan karena penggunaannya yang cukup mudah dan
untuk referensi nya banyak di internet dan jurnal ilmiah.
Menurut Syahwil (Dalam 1 Wayan Sujane, 2018)," Arduino adalah kit elektronik
atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen
utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel".
Perangkat ini dibekali dengan prosesor Atme; AVR dengan menggunakan bahasa
pemrograman sendiri yang dikembangkan dari bahasa C dan di kemas dalam libraries
arduino yang menjadikan bahasa pemrograman arduino ini cukup mudah untuk di
pelajari. Arduino ini juga sudah di lengkapi dengan bootloader yang akan menangani
program yang kita upload melalui komputer. Selain itu Arduino dilengkapi juga dengan
aplikasi yaitu Arduino IDE yang tersedia untuk Sistem Operasi Linux,
Windows, dan OSX.

2.2 Sensor DHT11


Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek suhu
dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih lanjut
menggunakan mikrokontroler. Module sensor ini tergolong kedalam elemen resistif
seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC. Kelebihan dari module
sensor ini dibanding module sensor lainnya yaitu dari segi kualitas pembacaan data
sensing yang lebih responsif yang memliki kecepatan dalam hal sensing objek suhu dan
kelembaban, dan data yang terbaca tidak mudah terinterverensi. Sensor DHT11 pada
umumya memiliki fitur kalibrasi nilai pembacaan suhu dan kelembaban yang cukup
akurat. Penyimpanan data kalibrasi tersebut terdapat pada memori program OTP yang

3
disebut juga dengan nama koefisien kalibrasi. Sensor ini memiliki 4 kaki pin, dan
terdapat juga sensor DHT11 dengan breakout PCB yang terdapat hanya memilik 3 kaki.

2.3 Relay
Relay merupakan sakelar yang di operasikan secara listrik dan merupakan
komponen elektromekanikal yang menggunakan prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakan kontak sakelar sehingga dengan arus listrik yang kecil dapat
menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi (1 Wayan Sujane, 2018:13) Relay
merupakan jenis golongan sakelar yang dimana beroperasi berdasarkan prinsip
elektromagnetik yang dimanfaatkan untuk menggerakan kontaktor guna menyambung
rangkaian secara tidak langsung. Tertutup dan terbukanya kontaktor disebabkan oleh
adanya efek induksi magnetic yang dihasilkan dari kumparan idikator yang di aliri arus
listrik. Perbedaan dengan sakelar yaitu pengerakan kontaktor pada sakelar untuk
kondisi on atau off dilakukan manual tanpa perlu arus listrik, sedangkan relay
membutuhkan arus listrik. Pada saat relay kondisi Normally Open (NO) maka sakelar
atau switch contact akan menhantarkan listrik, tetapi apabila ditemukan kondisi dimana
armature kembali ke posisi semula (Normally Close), pada saat itu juga menandakan
bahwa Relay tidak teraliri arus listrik.

2.4 Cara Kerja Kipas Angin


Pada umumnya cara kerja kipas angin ada pada pemutar kipas angin yang
digerakkan oleh motor listrik. Prinsip kerja yang digunakan adalah mengubah energi
listrik menjadi energi gerak. Dalam sebuah motor listrik terdapat sebuah kumparan besi
pada bagian yang bergerak berserta sepasang magnet U berbentuk pipih pada bagian
yang diam (permanen). Listrik yang mengalir pada lilitan kawat dalam kumparan besi
akan membuat kumparan besi menjadi sebuah magnet. Karena sifat magnet yang saling
tolak pada sebuah kutub, gaya tolak menolak magnet antara kumparan besi dan magnet
membuat gaya berputas secara periodik pada kumparan besi tersebut. Akibatnya, baling-
balling kipas angin yang dikaitkan ke poros kumparan dapat berputar.

4
Penambahan tegangan listrik pada kumparan besi, yang akan menjadi gaya
kemagnetan ditunjukan untuk memperbesar embusan angin pada kipas angin. Pada
dasarnya semua jenis kipas angin mempunyai cara kerja yang sama, yang membedakan
hanya pada posisi penempatan kipas angin. Berikut jenis-jenis kipas angin yang
umumnya digunakan.

1. Kipas Angin berdiri (Standfan).


2. Kipas Angin duduk atau meja (deskfan).
3. Kipas Angin dinding (wallfan).
4. Kipas Angin langi-langit (orbitfan).

2.5 Teknologi Pengendali Otomatis


Perkembangan teknologi elektronika khususnya teknologi yang berhubungan
dengan pengendali otomatis semakin berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu
dalam bidang otomatisasi. Teknologi pengendali otomatis ini diterapkan pada berbagai
peralatan elektronik yang digunakan sehari-hari guna semakin membantu pekerjaan
manusia.

Pengendalian secara otomatis adalah pengendalian yang dilakukan oleh mesin-


mesin/peralatan yang bekerja secara otomatis dan operasinya di bawah pengawasan
manusia. Pengendalian secara otomatis banyak ditemukan dalam proses industri,
pengendalian pesawat, pembangkit tenaga listrik, dan sebagainya. Peranan sistem
kendali automatik adalah paling menonjol dalam berbagai keperluan hajat manusia atau
bangsa yang telah maju peradabannya.

2.6 Desain kipas angin berbasis sensor suhu DHT11


Pada pembuatan desain sebagai Solusi untuk pemecahan permasalahan maka
penulis mendesain suatu desain perangkat keras yang dapat digunakan sebagai
Teknologi pengendali otomatis. Perangkat Arduino ini lah yang akan mengontrol semua
aktivitas dalam system control yang di desain. Baik Pembacaan. sensor, Input output,

5
komunikasi data antar Arduino dengan perangkat lain, Mengendalikan motor, stepper,
servo dan lain lain (Jimmi Sitepu, 2018).
Untuk masing masing komponen memiliki fungsi dan peran yaitu:
1. Komponen pertama yaitu Arduino yang merupakan pengendali sistem
yang berguna untuk menerima input dan keluran output. Jadi arduino akan
di hubungkan dengan relay sebagai tempat output dan sensor PIR sebagai
input Arduino. Arduino memiliki peran vital karena disinilah system
otomatis akan dikendalikan
2. Komponen kedua yaitu relay yang berfungsi untuk mengendalikan aliran
listrik plus dari adaptor ke kipas angin dan dari kipas ke arduino,
3. Komponen ketiga yaitu sensor suhu DHt11 yang berfungsi sebagai
pengukur suhu di dalam ruangan.
4. Komponen keempat adalah kipas angin yang akan di kendalikan oleh
sistem otomatis.
5. Komponen kelima adalah seteker atau colokan yang di tusuk ke stop
kontak yang berfungsi untuk mengalirkan aliran listrik PLN dengan
pembagian kabel plus ke relay dan min ke Kipas angin
6. Komponen keenam yaitu lcd yang berfungsi untuk menampilkan suhu.

6
BAB III
TAHAP PELAKSANAAN
2.1 Metode Perancangan
Sebelum melakukan perancangan hal pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan
data terlebih dahulu. Dalam pengumpulan data Penulis menggunakan tiga metode :
1. Observasi
Metode yang pertama adalah dengan melakukan pengamatan terhadap suhu
pada suatu tempat atau ruangan.
2. Study literature
Mengumpulkan dan mencari bahan dari beberapa literature yang
berhubungan dengan temperatur suhu.
3. Interview (wawancara)
Interview Atau wawancara dilakukan untuk mendapat sumber informasi
secara langsung terkait permasalahan. Dalam
interview tersebut diperoleh :
a. Data Temperatur suhu suatu tempat yang dirasakan oleh tubuh.
b. Alat – alat yang digunakan sebagai pengatur temperature suhu dan
komponen pembuatan kipas angin.

3.2 Diagram Blok Kipas Angin Otomatis

7
Gambar 6 blok diagram kipas angin otomatis

Dari gambar 1 diatas dapat diuraikan masing masing fungsi dari blok diagram.
Adapun fungsi blok – blok tersebut sebagai berikut:
1. Arduino Uno berfungsi sebagai penggerak system atau memberi perintah
kepada perangkat yang terhubung pada perangkatnya. Perintah tersebut
menggunakan bahasa pemograman untuk menjalankan perintahnya.
2. Sensor Suhu berfungsi sebagai pendeteksi suhu ruangan di sekitarnya. Sensor
suhu mengirimkan data ke Arduino Uno untuk menampilkan data melalui
LCD secara real time.
3. LCD berfungsi sebagai penampil huruf dan karakter pada layarnya. Hal ini
didapatkan dari data yang dikirim arduino ke sensor suhu, setelah sensor suhu
mendeteksi suhu ruangan maka sinyal akan dikirimkan kembali ke Arduino
kemudian arduino mengirimkan data kembali ke LCD untuk di tampilkan.
4. Relay berfungsi sebagai saklar untuk menghidupkan kipas angin secara
otomatis. Kipas angin tersebut hidup otomatis karena, program dari Arduino
Uno ATmega328memberikan perintah kepada relay untuk menjalankannya.
5. Kipas berfungsi sebagai alat pendingin suhu pada ruangan.
6. Adaptor berfungsi sebagai penghubung perangkat electronic dengan PLN.
3.3 Rangkaian Sistem
a. Versi Nyala

8
Gambar 7 kipas otomatis versi menyala

b. Versi Mati

Gambar 8 kipas otomatis versi mati

c. Versi asli

9
Gambar 9 kipas otomatis versi rangkaian asli

3.4 Bill of material


Komponen elektronik pertama yang diperlukan dalam pembuatan kipas angin
otomatis berbasis sensor suhu DHT11Nadalah sebagai berikut:
a. LCD : Rp. 47.000
b. Arduino Uno : Rp. 68.000
c. Relay : Rp. 15.000
d. Kabel Jumper : Rp. 13.000
e. Sensor Suhu DHT11 : Rp. 28.000
f. Van : Rp. 20.000
g. Adaptor : Rp. 30.000

3.5 PIN
Adapun beberapa pin yang digunakan untuk membuat kipas angin otomatis
menggunakan sensor suhu DHT11 sebagai berikut:
a. Pin LCD
 vcc > 5v
 gnd > gnd
 sda > a4
 scl > a5

b. Pin Relay
 in > 4
 vcc > 3
 gnd > gnd
10
c. Pin Sensor Suhu
 vcc > 5v
 gnd > gnd
 dat > 2

3.6 Flowchart Sistem

Gambar 10 flowchart system kipas angin otomatis

Flowchart ini menjelaskan tentang proses kerjanya kipas angin otomatis, yang dimulai
dari Arduino Uno untuk memasukan perintah dari program Arduino Ide, dan diperintah
tersebut dideteksi oleh sensor suhu DHT11, sehingga nilai suhu yang dibaca akan ditampilkan
menggunakan LCD dan kipas tersebut dikendalikan menggunakan relay sebagai saklar kipas
tersebut dan jika nilai suhu yang dihasilkan oleh sensor suhu tersebut adalah 30 derajat
Celcius, maka saklar tersebut otomatis menghidupkan kipas.

Program Arduino:

kipas angin berbasis arduino.txt

#include <Adafruit_Sensor.h>

11
#include <LiquidCrystal_I2C.h>

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16,2); //GANTI 0x27 kalau LCD ga muncul

#include <DHT.h>

DHT dht(2, DHT11); //pin, Jenis DHT

int powerPin = 3; //untuk pengganti VCC/5vOLT

int kipas = 4;

void setup() {

lcd.init();

// Print a message to the LCD.

lcd.backlight();

//jadikan pin power sebagai uotput

pinMode(powerPin, OUTPUT);//default bernilai LOW

digitalWrite(powerPin, LOW);

pinMode(kipas,OUTPUT);

digitalWrite(kipas, LOW);

Serial.begin(9600);

dht.begin();

void loop() {

digitalWrite(powerPin, HIGH);

float suhu = dht.readTemperature();

Serial.print("suhu: ");

12
Serial.print(suhu);

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("KIPAS OTOMATIS");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("Suhu: ");

lcd.setCursor(5,1);

lcd.print(suhu);

delay(1000);

if(suhu>30.00)

digitalWrite(kipas,LOW);

lcd.print("ON");

else{

digitalWrite(kipas,HIGH);

lcd.print("OFF");

// put your main code here, to run repeatedly:

Program kipas angin ini memiliki 3 program perangkat yaitu program sensor suhu, LCD
dan Relay, program ini memiliki fungsi untuk memberi perintah pada perangkat yang ada
pada kipas angin otomatis tersebut agar kipas angin otomatis bisa di perintahkan sesuai yang
kita mau. Program ini juga menggunakan library yang berfungsi untuk mempermudah dalam
membangun program,sehingga kita tidak harus membangun kode dari awal untuk suatu
fungsi tertentu.

3.7 Pengujian

13
Penujian system kipas angin otomatis berbasis sensor suhu DHT11 merupakan tahapan
untuk memastikan kinerja pada system sebelum di terapkan secara luas. Pengujian dilakukan
dengan sederhana termasuk memasukkan pin yang benar atau salah, respon sensor terhadap
suhu yang ada di ruangan.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam pembuatan kipas angin otomatis berbasis sensor
suhu DHT11 dapat disimpulkan beberapa hal dari hasil pembahasan tentang
perancangan kipas angin pendeteksi suhu berbasis arduino uno, maka diambil
beberapa kesimpulan, di antaranya:
1. Dengan adanya kipas angin otomatis ini diharapkan pemakaian listrik yang
biasa digunakan untuk menghidupkan kipas angin yang lama, maka dengan
adanya kipaangin otomatis ini daya pemakaian akan lebih berkurang dan
diharapkan suhu disebuaruangan bisa dikendalikan.
2. Pengguna akan mengetahui berapa suhu didalam sebuah ruangan, karena
suhu didalam sebuah ruangan akan ditampilkan di Liquid Crystal Display.
3. Diharapkan dengan adanya kipas automat ini suhu didalam sebuah ruangan
bisa terkendalikan dan nyaman untuk selalu digunakan setiap saat.
4.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang sangat
bermafaat dan dapat membantu setiap pengguna yang menggunakan kipas otomatis
dengan membaca suhu didalam sebuah ruangan. Diharapkan dapat digunakan pada
ruangan yang banyak penghuni, seperti rumah sakit, ruang kerja, ruang rapat, dll.
Dengan adanya alat baru ini pengguna akan lebih nyaman untuk selalu menggunakan
ruangan. Karena dengan kipas otomatis suhu didalam sebuah ruangan akan selalu
terjaga dan dapat dikendalikan dengan kipas otomatis.

14
Referensi

Sudrajat, R., & Rofifah, F. (2023). Rancang Bangun Sistem Kendali Kipas Angin dengan Sensor
Suhu dan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino Uno. REMIK: Riset dan E-Jurnal
Manajemen Informatika Komputer, 7(1), 555-564.
Hanafie, A., & Usman, R. R. (2019). Perancangan Sistem Pengontrolan Kipas Angin Berbasis
Mikrokontroller.
Sanjaya, H., Triyanto, J., Andri, R., Yani, F., Sanjaya, P. P., & Daulay, N. K. (2021, October). Kipas
Angin Otomatis Menggunakan Sensor Suhu DHT11. In Seminar Nasional Sains
dan Teknologi Informasi (SENSASI) (Vol. 3, No. 1, pp. 187-191).

15

Anda mungkin juga menyukai