Anda di halaman 1dari 41

Daftar Isi

BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................5
A. Tanaman................................................................................................................5
B. Penyiraman............................................................................................................6
C. Pemupukan............................................................................................................7
D. Internet Of Things (IOT)..........................................................................................9
E. NodeMCU ESP8266..............................................................................................10
F. Sensor YL-69.........................................................................................................14
G. RTC (REAL TIME CLOCK).......................................................................................17
H. Smartphone..........................................................................................................18
I. Pompa Air.............................................................................................................20
J. Relay.....................................................................................................................21
K. Sensor Cahaya......................................................................................................23
L. Telegram..............................................................................................................23
M. Arduino IDE......................................................................................................24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................................31
A. Waktu dan Tempat Penelitian..............................................................................31
B. Alat dan Bahan.....................................................................................................31
1. Alat...................................................................................................................31
2. Bahan...............................................................................................................31
3. Perangkat lunak................................................................................................32
C. Jenis Penelitian.....................................................................................................32
D. Teknik Pengumpulan Data / Teknik Perancangan................................................32

i
1. Pengumpulan Referensi...................................................................................32
2. Perancangan Hardware....................................................................................33
E. Analisa Data.........................................................................................................34
F. Blok Diagram Sistem.............................................................................................34
G. Flowchart.................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................37
LAMPIRAN........................................................................................................................39

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi

kehidupan masyarakat Indonesia. Sektor pertanian berperan sebagai

penunjang ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat. Para petani

menghasilkan berbagai macam kebutuhan pangan bagi masyarakat.

Seperti budidaya pertanian sayur mayur sangat berpotensi, konsumsi

sayur di kalangan masyarakat sangat tinggi tetapi belum diimbangi

dengan hasil panen dari petani sayur yang memadai (Minah, 2010).

Di era perkembangan teknologi khususnya di bidang pertanian

dan perkebunan sudah berkembang dari waktu ke waktu. Salah satu

dalam penyiraman dan pemupukan tanaman. Menyiram dan pemberian

pupuk pada tanaman merupakan aktivitas yang harus dilakukan untuk

membuat tanaman tetap segar dan sehat. Dengan menyiram dan

memberi pupuk secara rutin dengan cara yang benar dan waktu yang

tepat, maka tanaman kita berkembang dengan baik (Ray Kasful Ghito dan

Nunu Nurdiana S. T., M. Kom).

Menurut penelitian sebelumnya “ Prototipe Sistem Otomatis

untuk Penyiraman dan Pemupukan Tanaman dalam Pot “ yang ditulis

oleh Aviana Furi, Mohammad Iqbal, Nur Sultan Salahuddin (2018) dimana

1
tujuan penelitian adalah merancang sistem penyiraman dan pemupukan

tanaman secara teratur. Sistem penyiraman dan pemupukan ini

menggunakan mikrokontroler NodeMCU, pompa air Dc yang digunakan

untuk menyiram dan memberi pupuk cair secara otomatis.

Penelitian sebelumnya “ Rancangan Alat Penyiram dan

Pemupukan Tanaman Otomatis Menggunakan RTC dan Soil Moisture

Sensor Berbasis Arduino “ yang ditulis oleh Alexander Sinaga, Aswardi

(2020) dimana sistem otomatis bekerja berdasarkan informasi beberapa

sensor mengenai kondisi tanah pada tanaman dengan pengontrolan

mikrokontroler arduino. Penyiraman tanaman dilakukan ketika sensor soil

moisture membaca kelembaban tanah sesuai dengan set point yang telah

ditentukan yaitu pada range >700, dan penyiraman berhenti ketika tanah

pada tanaman dalam keadaan basah sesuai dengan set point yang telah

ditentukan pada range >650. Sedangkan untuk pemberian pupuk cair

pada tanaman menggunakan RTC yang berfungsi sebagai penjadwalan

pemberian pupuk cair yang terlebih dahulu dilakukan setting hari dan

waktu pada program sesuai dengan set point yang telah dilakukan.

Berdasarkan penelitian sebelumnya “ Alat penyiram Tanaman

Otomatis Berbasis Arduino menggunakan Internet Of Things (IOT) “ yang

ditulis oleh Nabila Azzaky, Anang Widiantoro (2020) dimana sistem alat

pengontrol ini penyiraman tanaman dengan menggunakan konversi nilai

suhu. Nilai tersebut diperoleh dari sensor DHT22 kemudian diproses pada

2
arduino yang digunakan untuk memberi perintah bahwa pada suhu diatas

31°C maka pompa air akan on dan sebaliknya jika suhu dibawah 31°C

maka pompa akan off.

Adapun penelitian yang dilakukuan oleh Andi Priyono dan Pandji

Triadyaksa (2020) dengan judul “ Sistem Penyiraman Tanaman Cabai

Otomatis Untuk Menjaga Kelembaban Tanah Berbasis ESP8266 “ dimana

sistem ini dapat melakukan penyiraman otomatis sesuai kelembaban

tanah dan dapat membaca suhu dan kelembaban udara lingkungan

sekitar dengan dikendalikan oleh ESP8266 yang dilengkapi dengan LCD

16x2, sensor YL-69, dan sensor DHT11. Suhu, kelembaban udara dan

kelembaban tanah yang diinformasikan melalui smartphone dan LCD yang

terpasang pada sistem penyiraman. Aplikasi Telegram mampu

mengirimkan informasi untuk menjalankan fungsi otomatisasi

penyiraman saat kelembaban tanaha kurang dari 50% sebagai acuan yang

sesuai dengan karakteristik pada tanaman cabai.

Dasar pemikiran diatas yang mendasari penulis dalam mengajukan

tugas akhir ini dengan judul “ Rancang Bangun Alat Penyiraman Dan

Pemupukan Tanaman Secara Otomatis Dengan Sistem Monitoring

Berbasis Internet Of Things (IOT) “.

3
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana

merancang dan mendesain alat penyiram dan pemupukan tanaman

secara otomatis dengan sistem monitoring berbasis internet of things

(IOT)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu membuat alat penyiram dan

pemupukan tanaman secara otomatis dengan sistem monitoring berbasis

internet of things (IOT).

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas maka manfaat dari pembuatan alat

penyiram dan pemupukan tanaman secara otomatis dengan sistem

monitoring berbasis internet of things (IOT) adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan hasil panen yang baik.

2. Agar memudahkan para petani dalam memberikan pupuk dan

menyiram tanaman.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Landasan Teori

A. Tanaman

Dalam pertanian, tanaman adalah beberapa jenis organisme yang

dibudi dayakan pada suatu ruang atau media untuk dipanen pada masa

ketika sudah mencapai tahap pertumbuhan tertentu. Pengertian ini

dibedakan dari penggunaan secara awam bahwa tanaman sama dengan

tumbuhan (Ir. Edi Kusmiadi, 2019).

Tanaman adalah bagian dari dunia tumbuh-tumbuhan (plant)

yang berupa sekelompok makhluk hidup yang bertambah besar dan

berkembang serta memiliki batang, akar, daun, dan sebagainya yang

memiliki klorofil. Tanaman adalah tumbuhan yang sengaja ditanam dan

dipelihara oleh manusia untuk dimanfaatkan. Tanaman pertanian,

dengan demikian, adalah tanaman yang bermanfaat secara ekonomi dan

cocok dengan rencana kerja dan eksistensi manusia. Tanaman pertanian

memiliki sifat yang sangat khas, yaitu pengelolahan, artinya tanaman itu

selama kehidupannya dikelolah untuk dipanen hasilnya meskipun tingkat

pengelolahannya tidak intensif, misalnya tanaman-tanaman dalam sistem

pertanian ladang berpindah atau tanaman-tanaman di pekarangan (Ir.

Winarso Drajad Widodo, M. S., Ph. D., 2021).

5
Gambar 2.1 Tanaman (Thegorbalsla 2021)

B. Penyiraman

Penyiraman tanaman merupakan suatu kegiatan yang perlu

diperhatikan dalam melakukan pemeliharaan tanaman, dikarenakan

tanaman memerlukan asupan air yang cukup untuk melakukan

fotosintesis dalam memperoleh kebutuhannya untuk tumbuh dan

berkembang. Selain itu pemberian air yang cukup merupakan faktor

penting bagi pertumbuhan tanaman, karena air berpengaruh terhadap

kelembaban tanah. Tanpa air yang cukup produktivitas suatu tanaman

tidak akan maksimal (M Eriyadi, 2018).

Penyiram tanaman adalah alat yang digunakan dalam melakukan

penyiraman atau pengairan dalam dunia pertanian (Bakar, 2013).

Pengertian penyiraman sendiri ialah satu proses pembekalan air atau

pengaliran kepada tanah untuk keperluan tumbesaran tanaman dan

seterusnya dapat meninggikan kualitas dan hasil tanaman. Dalam hal ini

6
peran penyiram pada pemeliharaan tanaman sangatlah penting karena

akan sangat mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman itu sendiri.

Tanaman akan tumbuh dengan optimal apabila proses pengairan atau

penyiraman dilakukan secara optimal pula. Artinya apabila penyiram

haruslah dapat membantu pekerjaan manusia dalam melakukan

penyiraman dan pengairan itu sendiri (Meji Mediawan,2018).

Gambar 2.2 Penyiraman tanaman bawang merah (Ibrahim,2021)

C. Pemupukan

Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan kesuburan

tanah. Dengan mengandalkan sediaan hara dari tanah asli saja, tanpa

penambahan hara, produk pertanian akan semakin merosot. Hal ini

disebabkan ketimpangan antara pasokan hara dan kebutuhan tanaman.

Hara dalam tanah secara berangsur-angsur akan berkurang karena

terangkut bersama hasil panen, pelindian, air limpasan permukaan, erosi

atau penguapan. Pengelolaan hara terpadu antara pemberian pupuk dan

7
pembenah akan meningkatkan efektivitas penyediaan hara, serta

menjaga mutu tanah agar tetap berfungsi secara lestari (Nasih,2010).

Tujuan utama pemupukan adalah menjamin ketersediaan hara

secara optimum untuk mendukung pertumbuhan tanaman sehingga

diperoleh peningkatan hasil panen. Penggunaan pupuk yang efisien pada

dasarnya adalah memberikan pupuk bentuk dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan tanaman, dengan cara yang tepat dan pada saat yang

tepat sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pertumbuhan tanaman

tersebut. Tanaman dapat menggunakan pupuk hanya pada perakaran

aktif, tetapi sukar menyerap hara dari lapisan tanah yang kering atau

mampat. Efisiensi pemupukan dapat ditaksir berdasarkan kenaikan bobot

kering atau serapan hara terhadap satuan hara yang ditambahkan dalam

pupuk tersebut (Nasih,2010).

Gambar 2.3 Pemupukan tanaman bawang merah

(Noli Hendra,2020)

8
D. Internet Of Things (IOT)

Teknologi IOT adalah konsep perangkat yang mampu mentransfer

data tanpa perlu terhubung dengan manusia, melainkan internet sebagai

medianya. Sederhananya manusia tidak perlu mengontrol

benda/perangkat IOT tersebut secara langsung, melainkan manusia bisa

mengontrol benda tersebut dari jarak jauh. Konsep IOT ini sebetulnya

cukup sederhana dengan cara kerja mengacu pada 3 elemen utama pada

arsitektur IOT, seperti :

1. Barang fisik yang dilengkapi modul IOT

2. Perangkat koneksi ke internet seperti Modem dan Router

Wirless Speedy seperti di rumah data

3. Cloud Data Center tempat untuk menyimpan data base.

Gambar 2.4 Konsep IOT ( http://www.myspsolution.com )

9
E. NodeMCU ESP8266

Gambar 2.4 NodeMCU ESP8266 (Engr Fahad, 2020)

NodeMCU merupakan sebuah board modul embedded system

yang mempunyai feature WiFi, menggunakan chip ESP8266 dengan

firmware berbasis Lua. Pada NodeMcu dilengkapi dengan port Micro USB

yang berfungsi untuk pemorgaman sekaligus power supply. NodeMCU

sebagai pusat pengolahan data dan mikrokontroler serta sebagai

perangkat yang akan mengirim dan menerima data dari aplikasi

(Setiawan, 2017).

Menurut situs resmi nodemcu.com (2014) “An open-source

firmware and development kit that helps you to prototype your IOT

product within a few Lua script lines” (sebuah firmware sumber terbuka

dan set pengembangan yang membantu Anda untuk membuat protoipe

produk IOT Anda dalam beberapa baris skrip Lua). NodeMCU terdiri dari

perangkat keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan

Espressif System, juga firmware yang digunakan, yang menggunakan

10
bahasa pemrograman scripting Lua. Istilah NodeMCU secara default

sebenarnya mengacu pada firmware yang digunakan daripada perangkat

keras development kit. NodeMCU bisa dianalogikan sebagai board

arduino-nya ESP8266. NodeMCU telah mepackage ESP8266 ke dalam

sebuah board yang kompak dengan berbagai fitur layaknya

mikrokontroler ditambah kapabilitas akses terhadap Wifi juga chip

komunikasi USB to serial. Sehingga untuk memprogramnya hanya

diperlukan ekstensi kabel data USB persis yang digunakan sebagai kabel

data dan kabel charging smartphone Android.

ESP8266 adalah keluarga modul yang berfungsi sebagai peranti

WiFi, yang dibuat oleh perusahaan China yang bernama Espressif. Salah

satu jenisnya adalah ESP-01. Dengan menggunakan peranti ini, NodeMCU

dapat berhubungan dengan Internet sehingga NodeMCU dapat

digunakan untuk mengirim data yang berasal dari sensor ke database

server. Kelebihan modul ini dibandingkan dengan Wifi shield seperti

Arduino Wifi Shield terletak pada ukurannya yang jauh lebih kecil dan

harga yang jauh lebih murah (Kadir, 2011).

NodeMCU ESP8266  merupakan modul turunan pengembangan

dari modul platform IoT (Internet of Things) keluarga ESP8266 tipe modul

arduino, tetapi yang membedakan yaitu dikhususkan untuk “Connected

ESP-12. Secara fungsi modul ini hampir menyerupai dengan platform to

11
Internet“. Untuk saat ini modul NodeMCU sudah terdapat 3 tipe versi

antara lain :

1. NodeMCU 0.9

Pada versi ini (v0.9) merupakan versi pertama yang memiliki

memori flash 4 MB sebagai (System on Chip) SoC-nya dan ESP8266

yang digunakan yaitu ESP-12. Kelemahan dari versi ini yaitu dari

segi ukuran modul board lebar, sehingga apabila ingin membuat

protipe menggunakan modul versi ini pada breadboard, pin-nya kan

habis digunakan hanya untuk modul ini (Agus Faudin, 2017).

2. NodeMCU 1.0 (official board)

Versi ini merupakan pengembangan dari versi 0.9. Dan pada

versi 1.0 ini ESP8266 yang digunakan yaitu tipe ESP-12E yang

dianggap lebih stabil dari ESP-12. Selain itu ukuran board modulnya

diperkecil sehingga compatible digunakan membuat prototipe

projek di breadboard. Serta terdapat pin yang dikhusukan untuk

komunikasi SPI (Serial Peripheral Interface) dan PWM (Pulse Width

Modulation) yang tidak tersedia di versi 0.9 (Agus Faudin, 2017).

3. NodeMCU 1.0 (unofficial board)

Dikatakan unofficial board dikarenakan produk modul ini

diproduksi secara tidak resmi terkait persetujuan dari Developer

12
Official NodeMCU. Perbedaannya tidak begitu mencolok dengan

versi 1.0 (official board) yaitu hanya penambahan V usb power

output (Agus Faudin, 2017).

Versi 0.9 Versi 1.0 (official) Versi 1.0 (unofficial)

Gambar 2.5 Gambar versi NodeMCU ESP8266 (Agus Faudin, 2017)

Adapun spesifikasi Modul NodeMCU ESP8266, adalah sebagai berikut:

a. Mikrokontroller / Chip : ESP8266-12E

b. Tegangan Input : 3.3 ~ 5V

c. GPIO : 13 Pin

d. Kanal PWM : 10 Kanal

e. 10 bit ADC Pin : 1 Pin

f. Flash Memory : 4 MB

g. Clock Speed : 40/26/24 MHz

h. WiFi : IEEE 802.11 b/g/n

i. Frekuensi : 2.4 GHz – 22.5 Ghz

j. USB Port : Micro USB

k. USB Chip : CH340G

13
Pin Out NodeMCU

Untuk menggunakan baord NodeMCU dengan baik, kita harus

mengetahui header pin out agar tidak salah atau keliru menggunakan

I/O dalam pemrograman. Berikut ini adalah header pin out dari

modul NodeMCU :

Gambar 2.6 Header Pin Out GPIO NodeMCU (Agus Faudin, 2017)

F. Sensor YL-69

Soil moisture sensor mampu mengukur kadar air di dalam tanah,

dengan 2 buah probe pada ujung sensor. Dalam satu set sensor moisture

tipe YL- 69 terdapat sebuah modul yang didalamnya terdapat IC LM393

yang berfugsi untuk proses pembanding offset rendah yang lebih rendah

dari 5mV, yang sangat stabil dan presisi. Sensitivitas pendeteksian dapat

14
diatur dengan memutar potensiometer yang terpasang di modul

pemroses (Andreana Galih Mardika, Rikie Kartadie, 2019).

Untuk pendeteksian secara presisi menggunakan mikrokontrol

atau arduino, dapat menggunakan keluaran analog (sambungan dengan

pin ADC atau analog input pada mikrokontrol ) yang akan memberikan

nilai kelembaban pada skala 0 V(relatif terhadap GND) hingga vcc

(tegangan catu daya). Modul ini dapat menggunakan catu daya antara 3,3

volt hingga 5 volt sehingga fleksibel untuk digunakan pada berbagai

macam mikrokontrol. Pada gambar 2.6 adalah sensor kelembaban tanah

jenis YL - 69, dan pada tabel 2.1 merupakan konfigurasi pin untuk sensor

kelembaban tanah (Andreana Galih Mardika, Rikie Kartadie, 2019).

Gambar 2.6 Sensor kelembaban tanah YL-69 (Andreana Galih

Mardika, Rikie Kartadie, 2019).

PIN Keterangan
Pin VCC Power supply 3,3 vdc - 5vdc

15
Pin GND Power supply ground
Pin A0 Masuk pin A0 arduino
Pin D0 Masuk pin D12 arduino
Tabel 2.1 Pin kaki sensor kelembaban tanah YL-69
(Andreana Galih Mardika, Rikie Kartadie, 2019)

Sensor ini terdiri dari dua elektrode (probe) yang nantinya akan

membaca kadar air didaerah sekitarnya, sehingga arus melewati dari satu

elektrode ke elektrode yang lain. Arus dilewatkan pada elektroda didalam

tanah sehingga pengukuran nilai resistansi tanah menentukan

kelembabannya. Jika tanah memiliki kadar air yang lebih banyak, output

sensor akan berkurang dan dengan demikian arus akan lebih mudah

melewati probes sensor. Semakin dalam probe sensor YL-69 ditancapkan

ke tanah maka nilai ADC yang terukur semakin menurun, artinya bahwa

semakin banyak kontak antara tanah atau air dengan kedua elektroda

sensor, maka semakin sensitif sensor tersebut digunakan. (Dina

Rahmawati, Fera Herawati, Geby Saputra, dan Hendro, 2017).

Nilai resistansi probe sekitar 0,02 ohm. Ketika diubah panjang satu

segmen dalam probenya, nilai perubahan resistansinya tidak terukur oleh

ohm meter. Hal ini di karenakan probe ini bersifat konduktif, sehingga

hubungan nilai resistansi dengan perubahan panjang probe hampir tidak

terlihat perbedaanya. Alat ini mempunyai hambatan yang sangat kecil

sekali, bertujuan supaya nilai resistansi yang terukur oleh sensor YL-69

diasumsikan nilai resistansi objek yang kita ukur, nilai hambatan YL-69

16
diabaikan (Dina Rahmawati, Fera Herawati, Geby Saputra, dan Hendro,

2017).

G. RTC (REAL TIME CLOCK)

RTC atau biasa disebut real time clock merupakan jam elektronik

yang berupa chip yang dapat menghitung waktu mulai dari hitungan detik

hingga tahun dengan sangat akurat dan dapat menyimpan data waktu

tersebut secara real time. Karena jam tersebut bekerja secara real time,

maka setelah proses hitung waktu dilakukan data output langsung

disimpan atau dikirim ke device lain melalui sistem antarmuka (Vina

Septiana Windyasari dan Pandu Azas Bagindo, 2019).

Gambar 2.7 Real Time Clock (Sumber : www.nyebarinilmu.com )

Chip RTC sering dijumpai pada motherboard PC (biasanya terletak

dekat dengan chip BIOS). Semua komputer menggunakan RTC yang

digunakan untuk menyimpan informasi jam terkini dari komputer yang

17
bersangkutan. RTC dilengkapi dengan baterai sebagai pensuplai daya

pada chip, sehingga jam akan tetap up-to-date meskipun komputer

dimatikan. Pada RTC dinilai cukup akurat sebagai pewaktu (timer)

karena menggunakan osilator kristal pada rangkaiannya (Vina Septiana

Windyasari dan Pandu Azas Bagindo, 2019).

Tabel 2.2 Fungsi dari setiap bagian PIN dari RTC

(Vina Septiana Windyasari dan Pandu Azas Bagindo, 2019)

PIN FUNGSI
PIN Vcc Berfungsi sebagai sumber energi listrik utama,
tegangan.

PIN GND Berfungsi sebagai jalur ground pada RTC.

SCL (Serial Clock) Berfungsi sebagai saluran clock untuk komunikasi data
antara microkontroller dengan RTC.

SDA (Serial Data) Berfungsi sebagai saluran data untuk komunikasi data
anatara microkontroller dengan RTC.

X1 dan X2 Berfungsi untuk saluran clock yang bersumber darai


crustal external.

Vbat Berfungsi saluran energi listrik dan battery external.

H. Smartphone

Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai

kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang

menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik menemukan arti

smartphone. Bagi beberapa orang, smartphone merupakan telepon yang

bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang

18
menyediakan hubungan yang standar dan mendasar pengembangan

aplikasi. Bagi yang lainnya, smartphone hanyalah merupakan sebuah

telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surat elektronik, internet,

dan kemapuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat

penyambung VGA. Dengan kata lain, smartphone merupakan komputer

kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon (Anonim a, 2012).

Beberapa kriteria yang umum ada pada smartphone yaitu :

1. Mobile OS

Mobile OS yang sering digunakan pada smartphone adalah :

a. Symbian OS

b. Iphone OS

c. Windows Mobile OS

d. RIM Blackberry

e. Linux

f. Android

2. Open Source

3. Web Feature

4. Enhanced Hardware

Fitur hardware eksternal seperti layar sentuh lebar dan

sensitif, builtin keyword,resolusi kamera tinggi, sisi kamera

depan untuk video conferences.

5. Mobile PC

19
Pada umumnya smartphone memiliki prosesor yang cukup

tinggi,selain itu memiliki penyimpanan memeori yang besar

dan memiliki RAM tambahan yang cukup besar seperti sebuah

PC dekstop atau laptop.

6. Technology support (Sharma,2012).

Gambar 2.8 Contoh gambar smartphone (Yuslianson, 2019).

I. Pompa Air

Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk

memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu

media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang

dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi

dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk

(suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa

berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga

(penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini

20
berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada

sepanjang pengaliran (M. Rifky Pratama, 2019).

Suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh suatu sumber

tenaga yang digunakkan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu

tempat ketempat lain, dimana cairan tersebut hanya mengalir apabila

terdapat perbedaan tekanan. Pompa juga dapat diartikan sebagai alat

untuk memindahkan energi dari suatu pemutar atau penggerak kecairan

berbejana yang bertekanan yang lebih tinggi. Selain dapat memindahkan

cairan, pompa juga berfungsi untuk meningkatkan kecepatan, tekanan,

dan ketinggian cairan (M. Rifky Pratama, 2019).

Gambar 2.9 Pompa Air (M. Rifky Pratama, 2019)

J. Relay

Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang

digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar

dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika

21
solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet

yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup (Zanoor,

2020).

Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan

kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka. Relay

biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar

(misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai

arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Dalam

pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi

dengan sebuah dioda yang di paralel dengan lilitannya dan dipasang

terbalik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini

bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat

relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di

sekitarnya (Zanoor, 2020).

Gambar 2.11 Relay (Zanoor, 2020)

22
K. Sensor Cahaya

Sensor cahaya sebuah alat yang digunakan untuk mengubah

besaran cahaya menjadi besaran listrik. Sensor cahaya bermacam-macam

yaitu sel matahari yang menghasilkan tegangan ketika dikenai cahaya,

tabung fotomultiplier yang mengandung fotokatoda yang memancarkan

elektron ketika dikenai cahaya, fotoresistor atau Light Dependent Resistor

(LDR) yang berubah resistansinya ketika dikenai cahaya dan lain-lain (Riia

Suri, 2017).

L. Telegram

Telegram adalah sebuah aplikasi layanan pengirim pesa instan

multiplatfrom yang bersifat gratis dan nirlaba. Telegram tersedia untuk

perangkat telepon seluler (Android, IOS, Windows Phone) dan sistem

perangkat komputer (Windows, OS X, Linux). Para pengguna dapat

mengirim pesan, dan bertukar foto, video, stiker, audio, dan tipe berkas

lainnya.

Gambar 2.13 Logo TELEGRAM (Agustin Setyo Wardani, 2016)

23
M. Arduino IDE

Arduino IDE (Integrated Development Environment) adalah

sebuah aplikasi yang sudah mencakup berbagai peran seperti editor,

compiler, dan uploader atas semua seri modul keluarga Arduino. Editor

Sketch pada Arduino IDE juga mendukung fungsi penomoran baris, syntax

highlighting, yaitu pengecekan sintaksis kode sketch (Istiyanto, 2014 : 46).

Gambar 2.14 Tampilan arduino IDE (Fungky, 2018)

24
2. Literature Review

Tabel 2.3 Tabel Perbandingan Penelitian Lain

NO. JUDUL METODE TAHUN PERSAMAAN PERBEDAAN


DGN DGN
PENELITIAN PENELITIAN
SAYA SAYA
1. Prototipe Sistem 2018 Sistem ini Pada
sistem penelitian ini dirancang penelitian
otomatis dapat otomatis saya proses
berbasis mengontrol untuk pemupukan
IOT untuk dan menghemat dilakukan 1
penyiram memantau waktu dan kali dalam 10
an dan informasi tenaga hari
pemupuk data dari manusia sedangkan
an sensor dengan pada
tanaman melalui menggunakan penelitian
dalam aplikasi Smarphone. acuan
pot. smart plan dilakukan
yang telah dalam 1 kali
diinstal pada dalam
smartphone seminggu.
yang sudah
tersambung
internet.
Sistem
penyiraman
dan
pemupukan
ini
menggunaka
n
mikrokontrol
ler
NodeMCU,
pompa air
DC yang
digunkan
untuk
menyiram
dan memberi
pupuk cair
secara
otomatis.
2. Alat Proses 2020 Membuat alat Penelitian

25
penyiram penyiraman yang dapat saya
tanaman otomatis menyiram peyiraman
otomatis berbasis tanaman dan
berbasis arduino menggunkan pemupukan
android melalui perangkat menggunaka
menggun kontrol Smartphone n RTC (Real
akan perangkat dengan Time Clock)
internet android memanfaatka sebagai
of things menggunaka n koneksi pewaktu
n konsep internet dan berdasarkan
perancangan monitoring. kondisi yang
meliputi telah
input, terkonfiguras
proses, dan i oleh
output. mikrokontrol
ler dan
sensor YL-69
sebagai sesor
kelembaban
tanah,
sedangkan
penelitian
acuan
menyiram
tanaman bila
suhu lebih
dari 31°C
yang terbaca
melalui
sensor
DHT22.
3. Rancang System 2020 Sistem ini Pada
bangun otomatis dirancang penelitian
alat bekerja menggunakan saya
penyiram berdasarkan soil moisture menggunaka
dan informasi dan RTC untuk n
pemupuk beberapa menentukan smartphone
an sensor set point dan untuk
tanaman mengenai penjadwalan pengguna
otomatis kondisi tanah dalam proses atau
menggun pada penyiraman perangkat
akan RTC tanaman serta yang
dan Soil dengan pemberian mengakses
Moisture pengontrola pupuk. aplikasi dan
sensor n mengendalik
berbasis mikrokontrol an perangkat
android ler arduino. keras sistem

26
Penyiraman penyiraman
tanaman dan
dilakukan pemupukan
ketika sensor otomatis ini,
soil moisture sedangkan
membaca penelitian
kelembaban acuan
tanah sesuai menggunaka
dengan set n
point yang laptop/komp
telah di uter sebagai
tentukan, pengendali.
sedangkan
pemberian
pupuk pada
tanaman
menggunkan
RTC yang
berfungsi
sebagai
penjadwalan
pemberian
pupuk.
4. Sistem Sistem ini 2020 Sistem ini Pada
penyiram dapat dirancang penelitian
an melakukan menggunakan alat
tanaman penyiraman sensor YL-69 ditujukan
cabai otomatis sebagai sensor untuk proses
otomatis sesuai kelembaban penyiraman
untuk kelembaban tanah. dan
menjaga tanah dan pemupukan
kelembab dapat secara
an tanah membaca otomatis
berbasis suhu dan menggunaka
ESP8266 kelembaban n sensor YL-
udara 69 dan RTC
lingkungan (Real Time
sekitar Clock) yang
dengan berfungsi
dikendalikan sebagai
oleh penjadwalan
EPS8266 proses
yang penyiraman
dilengkapi dan
dengan lcd , pemupukan,
sensor YL- sedangkan
69 , dan penelitian

27
sensor acuan hanya
DHT11. menggunaka
n sensor YL-
69 dan
sensor
DHT11
untuk
mengirim
informasi
untuk
penyesuai
kelembaban
tanah.
5. Rancang Metode 2018 Sistem ini Pada
bangun pengembang dapat penelitian
alat an sistem menampilkan saya
penyiram menggunaka keterangan penyiraman
tanaman n metode pada saat dan
otomatis prototype, melakukan pemupukan
berbasis dari hasil penyiraman tanaman
microcont penerapan dengan menggunaka
roller performa menggunkan n
alat LCD (Liquid smartphone,
dipengaruhi Crystal sedangkan
oleh kondisi Display) penelitian
tanah yang acuan
ada pada menggunaka
tanaman n
kakao. Alat laptop/komp
dapat uter.
menyiram
tanaman
pada kondisi
tanah dalam
kelembaban
di atas 360
Rh sampai
pada
kelembaban
di bawah 350
Rh dengan
durasi waktu
rata-rata 1
menit per
100 Rh.
6. Rancang Pembuatan 2018 Sistem ini Pada
bangun alat ini mengontrol penelitian

28
smart bertujuan menggunakan saya
garden untuk smartphone. menggunaka
system membantu n perangkat
menggun dalam berupa
akan mengelolah NodeMCU
sensor tanamannya, ESP8266
soil selain untuk sehingga
moisture membantu dapat
dan dalam terhubung
arduino mengelolah melalui
berbasis tanaman, koneksi WIFI,
android smart garden sedangkan
(Studi ini dapat penelitian
Kasus : Di juga acuan
Gerai digunakan menggunaka
Bibit untuk n perangkat
Narnea mengukur bluetooth.
Cikijing) kelembaban/
kadar air
dalam tanah,
karena
sebagaian
orang yang
bercocok
tanam tidak
mengetahui
/tidak dapat
membedaka
n mana
tanah yang
baik untuk
ditanami
tanaman
tertentu dan
nama yang
tidak,
akibatnya
banyak hasil
tanaman
yang gagal
panen dan
merugikan
karena layu
dan mati.

29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilaksanakan mulai

bulan Maret – bulan Juni 2021 di Labolatorium Politeknik ATI Makassar.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini yaitu :

1. Alat
a. Laptop

b. Smartphone

c. Gerinda

30
d. Solder listrik

e. Obeng (+) dan Obeng (-)

f. Tang

g. Baut dan clam

h. Gergaji

2. Bahan
a. NodeMCU ESP8266

b. Sensor YL – 69

c. Sensor cahaya

d. Real Time Clock (RTC)

e. Relay

f. Pompa air 12 v

g. Papan PCB

h. Kabel Jumper

i. Akrilik

j. Besi Siku Lubang

3. Perangkat lunak
a. Arduino IDE

b. Proteus Proffessional

C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental

yang mana melalui dua tahap. Tahap pertama yaitu tahap rancang

31
bangun alat dan tahap kedua adalah pengujian alat dan pengambilan

data.

D. Teknik Pengumpulan Data / Teknik Perancangan

Tahapan pengumpulan data dalam penelitian dilaksanakan dalam

beberapa tahapan. Uraian tahapan sebagai berikut :

1. Pengumpulan Referensi
Tahap ini merupakan tahap awal, dimana kita harus mencari

referensi dari berbagai sumber yang berhubungan dengan

perancangan dan penelitian yang dilakukan, adapun tahapannya

adalah :

a. Melakukan wawancara langsung dengan petani untuk

mengetahui beberapa hal tentang proses penyiram dan

pemupukan.

b. Mengumpulkan referensi terkaitan dengan penelitian.

2. Perancangan Hardware
a. Elektrikal

Dalam melakukan perancangan ini yang dilakukan yaitu :

1) Membuat desain skematik rangkaian

2) Cetak dipapan PCB

3) Melarutkan

4) Pengeboran

32
5) Perakitan.

b. Mekanikal

Dalam melakukan perancangan ini yang dilakukan yaitu :

1) Desain gambar

2) Perakitan.

c. Perancangan Software

Dalam melakukan perancangan ini yang dilakukan yaitu :

1) Pembuatan listing program

2) Complie program

3) Mendownload program ke mikrokontroller.

E. Analisa Data

Adapun teknik yang digunakan oleh penulis dalam penelitian adalah :

1. Analisa Kuantitatif

Rangkaian kontrol ini dibuat sebagai automatic ketika

menyiram dan memupuk tanaman.

2. Analisa Kualitatif

Sistem kontrol pada alat penyiram dan pemupukan otomatis

agar memudahkan dan menghemat waktu dalam proses

penyiramam dan pemupukan yang dapat dimonitoring melalui

samrtphone.

F. Blok Diagram Sistem

33
SensorYL Relay 1 Pompa 1
-69

SensorC NodeMcu
ahaya ESP 8266

Relay 2 Pompa 2
Real Time
Clock(RTC)

Smartphone

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

Berikut adalah penjelasan diagram blok :

1. NodeMcu ESP-8266 Sebagai kendali dalam sistem kontrol mengirim

data ke smartphone.

2. Sensor Cahaya berfungsi untuk mendeteksi cahaya.

3. Sensor YL-69 (Soil Moisture Sensor) sebagai alat pendeteksi

kelembaban tanah.

4. Real Time Clock (RTC) Untuk mengatur pemberian pupuk.

5. Relay berfungsi untuk memutus atau menyambungkan aliran listrik.

6. Pompa 1 berfungsi untuk menyiram air.

7. Pompa 2 berfungsi untuk menyiram pupuk.

8. Smartphone sebagai sarana untuk monitoring.

34
G. Flowchart

35
Mulai

Pengolahan data
dan proses pada
RTC.

7hari (waktu
Tidak
yang di atur pada
RTC).

Pengolahan data
YA dan proses pada
sensor cahaya.

Relay 2
aktif
Pengolahan data dan proses
pada sensor kelembaban
tanah (Sensor YL-69).

Pompa
2 aktif

Tidak
Ya/Tidak

YA

Relay 1
aktif.

Pompa
1 aktif.

Selesai.

Gambar 3.2 Flowchart

36
DAFTAR PUSTAKA

Azzaky N & Widiantoro A. 2020. Alat Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis


Arduino Menggunakan Internet Of Things (IOT). Jurnal Elektrik 2(2): 86-
91.

Dani AW & Aldila. 2019. Rancang Bangun Sistem Pengairan Tanaman


Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah. Teknik Elektro Universitas
Mercu Buana, Jakarta.

Doni R & Rahman M. 2020. Sistem Monitoring Tanaman Hidroponik Berbasis Iot
(Internet of Thing) Menggunakan Nodemcu ESP8266. Jurnal Sains
Komputer & Informatika, Indonesia.

Furi A, Iqbal M, & Salahuddin NS. 2018. Prototipe Sistem Otomatis Berbasis IOT
Untuk Penyiram dan Pemupukan Tanaman dalam POT. Fakultas Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma, Indonesia.

Irfan A. 2018. Rancang Bangun Alat Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis


Microcontroller. Jurnal Ilmiah Sistem Informasi dan Teknik Informatika
1(2).

Mardika Ardeana G & Kartadie R. 2019. Mengatur Kelembaban Tanah


Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah YL-69 Berbasis Arduino pada
Media Tanam Pohon Gaharu. Penerbit Pendidikan Teknologi Informasi
STKIP PGRI Tulungagung, Indonesia.

Mediawan M. 2018. Sistem Penyiraman Tanaman Otomatis Berbasis Arduino


pada Rumah Tanam. Fakultas Teknik Universitas Jakarta.

Pratama M. 2019. Rancang Bangun Sistem Penyiram Tanaman Otomatis


Berbasis Internet Of Things (IOT). Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Utara, Medan.

Priyono A & Triadyaksa P. 2020. Sistem Penyirama Tanaman Cabai Otomatis


Untuk Menjaga Kelembaban Tanah Berbasis ESP8266. Jurnal Berkala
Fisika 23(3): 91-100.

Sinaga A & Aswardi. 2020. Rancangan Alat Penyiram Dan Pemupukan Tanaman
Otomatis Menggunakan RTC Dan Soil Moisture Sensor Berbasis Arduino.
Jurnal Teknik Elektro Indonesia 1(2): 14-19.

37
Wijaya, HS., B. S. 2017. PERANCANG ALAT PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS
DENGAN YL69 BERBASIS ARDUINO UNO R3.

Windyasari Vina S & Bagindo Pandu A. 2019. Rancang Bangun Alat Penyiram dan
Pemupukan Tananam Secara Otomatis dengan Sistem Monitoring
berbasis Internet Of Things. Penerbit Fakultas Teknik Universitas Islam
Syekh Yusuf, Tanggerang.

Widhi, HN., H. W. 2019. Sistem Penyiram Tanaman Anggrek Menggunakan


Sensor Kelembaban dengan Program Delphi 7 Berbasis Modul Arduino
UNO R3, 41-45.

38
LAMPIRAN

NO ALAT & BAHAN JUMLAH HARGA

1. NodeMcu ESP8266 1 buah Rp 70.000


2. Sensor YL-69 1 buah Rp 20.000
3. RTC (Real Time Clock) 1 buah Rp 15.000
4. Relay 1 Chanel 2 buah Rp 40.000
5. Sensor cahaya 1 buah Rp 15.000
6. Pompa Air 2 buah Rp 90.000
7. Baut Secukupnya Rp 20.000
8. Pipa 4 meter Rp 19.000
9. Lem pipa 1 buah Rp 25.000
10. Timah Secukupnya Rp 35.000
11. PCB Secukupnya Rp 20.000
12. Ember 8 Liter 2 buah Rp 34.000
13. Besi Siku Lubang 9 meter Rp 288.000
14. Sambungan Pipa L 6 buah Rp 9.000
15. Polybag 0,5 kg Rp 15.000
16. Bibit sayur 1 Bungkus Rp 15.000
17. Box 1 buah Rp 50.000
18.
19.
20.
TOTAL Rp 780.000

39

Anda mungkin juga menyukai