Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PROYEK AKHIR

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN KERAN AIR OTOMATIS KERAN


AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS
ARDUINO UNO

NAMA : KHOERUDIN AFJANI


NIM : 10821009

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INNDONESIA BANDUNG
2023
ABSTRAK

Kata Kunci : Cucumis Sativus, ESP32


DAFTAR ISI

ABSTRAK...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................iv
DAFTAR TABEL................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat...................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.4 Batasan Masalah........................................................................................2
1.5 Sistematika Penulisan................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................3
2.1 Keran.........................................................................................................3
2.2 Arduino Uno..............................................................................................3
2.3 Sensor Kelembaban Tanah........................................................................5
2.4 Sensor DHT11...........................................................................................5
2.5 Relay 2 Channel........................................................................................6
2.6 Pompa........................................................................................................7
BAB III RANCANGAN..........................................................................................9
3.1 Blok Diagram Sistem................................................................................9
3.2 Skematik..................................................................................................10
3.3 Diagram Alir Keran Otomatis.................................................................11
3.3.1 Flowchart perangkat lunak monitoring............................................12
3.4 Rancangan Mekanik................................................................................13
BAB IV BIAYA DAN JADWAL.........................................................................14
4.1 Rencana Anggaran Biaya........................................................................14
4.2 Jadwal Kegiatan......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Contoh Buah Mentimun......................................................................3
Gambar 2. 2 Modul ESP32-DevKitC-32D..............................................................4
Gambar 2. 3 Sensor Kelembaban Tanah – Soil Moisture........................................5
Gambar 2. 4 Sensor DHT11.....................................................................................6
Gambar 2. 5 Relay 2 Channel..................................................................................7
Gambar 2. 6 Pompa Water Pump / Motor DC.........................................................8

Gambar 3. 1 Blok Diagram Sistem..........................................................................9


Gambar 3. 2 Skematik Penyiraman Otomatis Penyiraman Mentimun..................10
Gambar 3. 3 Flowchart perangkat lunak................................................................11

Gambar 4. 1 Jadwal Kegiatan................................................................................12


DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Spesifikasi ESP32...................................................................................4
Tabel 2. 2 Spesifikasi Sensor Kelembaban Tanah – Soil Moisture.........................5
Tabel 2. 3 Spesifikasi Sensor DHT11......................................................................6
Tabel 2. 4 Spesifikasi Relay 2 Channel...................................................................7
Tabel 2. 5 Spesifikasi Pompa Water Pump / Motor DC..........................................8

Tabel 3. 1 Tabel Pin terhadap ESP32....................................................................10


Tabel 3. 2 Keterangan Flowchart perankat lunak..................................................11

Tabel 4. 1 Biaya Produksi......................................................................................12


BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Air adalah unsur esensial bagi kelangsungan hidup semua makhluk di
bumi. Keberlanjutan sumber daya air menjadi semakin penting mengingat
pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Sayangnya, ketersediaan air bersih
saat ini tidak sebanding dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Oleh karena
itu, pengelolaan air yang bijak dan efisien menjadi suatu keharusan untuk menjaga
keseimbangan ekologi dan memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Sejumlah penelitian telah banyak dilakukan sebagai upaya penggunaan air
yang efisien. Penelitian [1] membangun sistem keran otomatis dengan
memanfaatkan sensor ultrasonik sebagai pendeteksi ketinggian air, motor servo
sebagai penggerak buka dan tutup keran, dan arduino uno sebagai pengontrol dan
pemroses data. Penelitian [2] membangun sistem pengaturan keran air otomatis
dengan menggunakan sensor ultrasonik sebagai pendeteksian objek dan solenoid
valve sebagai pembuka dan penutup aliran air secara otomatis yang dapat
langsung diaplikasikan dengan cara mengganti keran manual dengan keran
otomatis tanpa harus melakukan perubahan instalasi air yang sudah terpasang
sebelumnya. Penelitian [3] membangun sistem keran air otomatis dengan sensor
ultrasonik yang digunakan untuk mendeteksi dua hal, yaitu mengukur kedalaman
pada wadah dan menghentikan air jika sudah pada batas maksimal pengisian.
Namun, ketiga penelitian di atas hanya mengatur sebuah keran air, sehingga jika
digunakan lebih dari satu keran air, maka debit air yang keluar pada masing-
masing keran tidak sama.
Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti akan merancang sistem
pengontrolan debit air pada dua keran otomatis. Sistem yang akan dirancang
menggunakan sensor ultrasonik, solenoid valve, dan arduino uno.
I.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem pengaturan keran otomatis
berbasis arduino uno. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dihasilkan sistem
pengontrolan keran air otomatis yang dapat mengefisiensikan penggunaan air.
I.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana sensor ultrasonik, dan solenoid valve dapat diaplikasikan pada
keran air?
2. Bagaimana data debit air dapat ditampilkan ke aplikasi blynk ?

1
2

I.4 Batasan Masalah


Batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Sistem yang dibangun dibatasi pada dua keran air.
2. Keran otomatis ini menggunakan bluetooth untuk mengirimkan data debit
air ke aplikasi blynk.
3. Ultrasonik sebagai pendeteksi gerakan.
I.5 Sistematika Penulisan
Sitematika penulisan proposal tugas akhir ini disusun untuk memenuhi
gambaran umum tentang penelitian yang akan dilakukan. Sistematika proposal
tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang, manfaat dan tujuan Keran Otomatis,
batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir
yang akan dibuat.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan landasan teori yang akan mendukung dalam
perancangan alat berdasarkan studi literatur dan percobaan yang akan dilakukan.

BAB III RANCANGAN


Bab ini memaparkan tentang perancangan alat berupa perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software), dijelaskan melalui Diagram blok,
Skematik dan Flowchart.

BAB IV RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DAN JADWAL


Bab ini menjelaskan tentang apa saja alat dan bahan yang akan dibeli
untuk memenuhi proses pembuatan alat, serta mengurutkan jadwal dalam
melakukan perancangan dan pembuatan Keran Otomatis.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Keran
Prinsip-prinsip dasar yang mendasari cara kerja keran otomatis. Sensor
adalah komponen yang digunakan untuk mendeteksi adanya suatu objek atau
perubahan. Sensor yang digunakan pada keran otomatis biasanya adalah sensor
ultrasonik.
Aktuator adalah komponen yang digunakan untuk menggerakkan sesuatu.
Aktuator yang digunakan pada keran otoatis biasanya adalah solenoid valve.
Kontrol adalah komponen yang digunakan untuk mengontrol kerja dari
sensor dan aktuator. Kontrol pada keran otomatis biasanya menggunakan
mikrokontroler.

Gambar 2. 1 Contoh Keran Otomatis Pada Kedai Makanan


II.2 Arduino Uno
ESP32 DevKitC-32D adalah papan pengembangan yang ringkas dan
bertenaga berbasis modul ESP32-WROOM-32D, dan terintergrasi dengan modul
WIFI dan Bluetooth, sangat memudahkan pengguna menyambungkan dengan
database atau berbagai jenis intergrasi jarak jauh lainnya. Bentuk ESP32
DevKitC-32D dapat dilihat di Gambar 2.2.

3
4

Gambar 2. 2 Modul ESP32-DevKitC-32D


Pada ESP32 DevKitC-32D terdapat 36 pin input dan output (termasuk 18 PWM,
12 Input ADC, dan 2 Output DAC, memperbesar peluang pengguna untuk
meningkatkan jumlah modul yang disandingkan dengan ESP32 DevKitC-32D ini.
[5]

Tabel 2. 1 Spesifikasi ESP32


Kategori Spesifikasi
Mikrokontroler : Chip ESP32 DOWDQ6(Dual-core, 32-
bitMCU)
Prosesor : Mikro Tensilica LX6 dual-core
Frekuensi Clock : Dapat diatur hingga 240 MHz
Wi-Fi : 802.11b/g/n/e/i(2.4 GHz)
Bluetooth : Bluetooth v4.2 BR/EDR dan BLE(Bluetooth
Low Energy)
Memori : - 250 KB SRAM
- 448 KB ROM
- Dukungan SPIRAM eksternal hingga
16MB
Antarmuka : - GPIO (pin Input/Output tujuan umum)
- UART , SPI,12C, I2S, ADC, DAC
- PWM (Pulse Width Modulation)
- Kontroler slave SDIO/SPI
TeganganOperasi : 2,2 ~ 3,6 V
Suhu Operasi : -40 ~ 85°C
Konsumsi daya : Berdasarkan penggunaan dan frekuensi clock
Dimensi : 5,6cm x 2,7cm
Dukungan Pengembang : Arduino IDE
5

II.3 Sensor Kelembaban Tanah


Soil moisture sensor FC-28 adalah sensor kelembaban yang dapat
mendeteksi kelembaban dalam tanah.Kemudian membaca resistansinya
untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban. [6] Sensor ini dapat dilihat
pada Gambar 2.3.

Gambar 2. 3 Sensor Kelembaban Tanah – Soil Moisture


Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik
(resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan
listrik (resistansi besar). Sensor ini sangat membantu untuk mengingatkan
tingkat kelembaban pada tanaman atau memantau kelembaban tanah.
Tabel 2. 2 Spesifikasi Sensor Kelembaban Tanah – Soil Moisture
Kategori Spesifikasi
Input : 3.3V ~ 5V
Output : 0 ~ 4.2V
Arus : 35mA
Value range ADC : 1024(0 ~ 1023 bit)

II.4 Sensor DHT11


Sensor DHT11 pada umumnya memiliki fitur kalibrasi nilai pembacaan
suhu dan kelembaba n yang cukup akurat.Penyimpanan data kalibrasi tersebut
terdapat pada memori program OTP yang disebut juga dengan koefisien kalibrasi.
Sensor ini dapat dilihat pada Gambar 2.3.
6

Gambar 2. 4 Sensor DHT11


Sensor DHT11 memiliki 2 versi, yaitu versi 4 pin dan versi 3 pin, tegangan
berkisar 3V sampai 5V. Dalam penyiraman otomatis ini menggunakan versi 3 pin,
yang dimana Pin 1 VCC antara 3V sampai 5V, Pin 2 data keluaran dan Pin 3
adalah Ground. [7]
Tabel 2. 3 Spesifikasi Sensor DHT11
Kategori Spesifikasi
Jarak pengukuran : 20 ~ 90% RH
kelembaban
Jarak pengukuran suhu : 0 ~ 50°C
Akurasi kelembaban : ± 5% RH
Akurasi suhu : ± 2°C
Input : 3 ~ 5V
Arus : 0,5 ~ 2.5mA
Serial : 16 bit
II.5 Relay 2 Channel
Modul relay adalah salah satu piranti yang beroperasi berdasarkan prinsip
elektromagnetik untuk menggerakkan kontaktor guna memindahkan posisi ON ke
OFF atau sebaliknya dengan memanfaatkan tenaga listrik. Peristiwa tertutup dan
terbukanya kontaktor ini terjadi akibat adanya efek induksi magnet yang timbul
dari kumparan induksi listrik. Sensor ini dapat dilihat pada Gambar 2.5.
7

Gambar 2. 5 Relay 2 Channel


Perbedaan yang paling mendasar antara relay dan sakelar adalah pada saat
pemindahan dari posisi ON ke OFF Pada dasarnya, fungsi modul relay adalah
sebagai saklar elektrik. Dimana ia akan bekerja secara otomatis berdasarkan
perintah logika yang diberikan. Kebanyakan, relay 5 volt DC digunakan untuk
membuat project yang salah satu komponennya butuh tegangan tinggi atau yang
sifatnya AC (Alternating Current). [8]
Tabel 2. 4 Spesifikasi Relay 2 Channel
Kategori Spesifikasi
Input : 3,75 ~ 6V
Arus : 5 mA
Arus Aktif : - ~70 mA(tunggal)
- ~70mA(keduanya)
Tegangan Maksimum : - 250VAC
- 30VDC
Arus Maksimum : 10 A

II.6 Pompa
Mini Subersible Water Pump adalah motor pompa air submersible kecil.
Pompa air mini ini dapat digunakan untuk aquarium, kolam ikan, hidroponik,
robotika atau proyek dalam pembuatan aplikasi berbasis mikrokontroler. Pompa
ini dapat dilihat pada Gambar 2.6.
8

Gambar 2. 6 Pompa Water Pump / Motor DC


Pompa air mini subersible ini menggunakan motor DC brushless dan
bekerja dengan tegangan DC 5V 120L/jam, kelebihan dari pompa air mini ini
adalah tidak berisik saat digunakan dan aman saat bekerja di air. [9]
Tabel 2. 5 Spesifikasi Pompa Water Pump / Motor DC
Kategori Spesifikasi
Input : 3 ~ 5V
Tegangan : 2.5 ~ 6V DC
Arus : 120 ~ 330mA
Daya : 0,4 ~ 1.5W
Kapasitas Pompa : 80 ~ 120 L/H
9

BAB III
RANCANGAN
III.1 Blok Diagram Sistem
Blok diagram ini memamparkan secara dasar bagaimana sistem yang akan
dirancang. Masing-masing blok system mempunyai fungsi tersendiri, diagram
blok terdiri dari 3 bagian menjadi input, proses dan output. Bentuk dari blok
diagram diperlihatkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3. 1 Blok Diagram Sistem


Di bawah ini penjelasan lengkap dari setiap fungsi pada blok diagram
sistem:
a. Pendeteksi Penghalang Keran 1 : sebagai pendeteksi adanya halangan
anggota tubuh, lalu keran akan terbuka secara otomatis menggunakan sensor
ultrasonik.

b. Pendeteksi Penghalang Keran 2 : sebagai pendeteksi adanya halangan


anggota tubuh, lalu keran akan terbuka secara otomatis menggunakan sensor
ultrasonik.

c. Control Unit : berfungsi sebagai rumah pemrosesan dari semua input dan
output, di dalamnya akan dituliskan parameter-parameter yang dibutuhkan
untuk menjalankan sistem dengan optimal menggunakan Arduino Uno.
10

d. Aktuator Keran 1: berfungsi untuk mengontrol aliran air ke keran secara


elektrik. Ketika aktuator keran terbuka, aliran air akan mengalir ke keran
menggunakan solenoid valve.

e. Aktuator Keran 2 : berfungsi untuk mengontrol aliran air ke keran secara


elektrik. Ketika aktuator keran terbuka, aliran air akan mengalir ke keran
menggunakan solenoid valve.

f. Penampil Informasi : penyimpanan data yang sudah dihasilkan oleh setiap


alat menggunakan aplikasi blynk.

III.2 Skematik
Bagian ini akan memaparkan skematik pada Gambar 3.2 bagaimana
semua sensor akan di sambungkan ke mikrokontroller Arduino Uno, untuk
menghasilkan sistem yang bisa berjalan secara optimal.

Gambar 3. 2 Skematik Keran Otomatis


Selain itu tabel pada Tabel 3.1 akan disertakan untuk menjelaskan
bagaimana Pin modul sensor dan solenoid valve terkoneksi ke Arduino Uno.
Tabel 3. 1 Tabel Pin terhadap Arduino Uno
Alat Pin Terhubung Arduino Uno
VCC 5V
TRIG GPIO 2
Sensor Ultrasonik
ECHO GPIO 4
GND GND
+
Solenoid 1 NC (Relay)
-
Solenoid 2 + NC (Relay)
11

-
EN1 GPIO 8
EN2 GPIO 7
Relay 2 Channel
VCC 5V
GND GND

III.3 Diagram Alir Keran Otomatis


Pada bagian ini akan dijelaskan tentang cara kerja sistem yang akan
dibuat, dengan bantuan flowchart, penjelasan ini terdiri dari atas bagaimana
proses pembacaan sensor, pengolahan data berasal dari sensor dimasukan ke
dalam penampil informasi. Gambar 3.3 menunjukan flowchart perangkat.

Gambar 3. 3 Diagram Alir Keran Otomatis


12

Tabel 3. 2 Keterangan Diagram Alir Keran Otomatis


Blok Keterangan
A Inisialisasi awal terhadap 2
sensor pendeteksi penghalang
keran.
B Sensor pendeteksi penghalang
membaca jarak penghalang.
C Jika penghalang kurang dari
30 cm maka menghasilkan
nilai true.
D Jika penghalang lebih atau
sama dengan 30 cm maka
akan menghasilkan nilai false
atau tidak ada penghalang,
kembali ke proses B.
E Sensor mendeteksi adanya
penghalang.
F Setelah sensor penghalang
terdeteksi maka aktuator akan
membuka keran.
G Setelah aktuator terbuka maka
akan mengirimkan hasil debit
air yang keluar ke penampil
informasi.
H Proses berakhir.

III.3.1 Flowchart perangkat lunak monitoring


Tahap pertama pada perancangan perangkat lunak ini adalah memastikan
bahwa alat sudah terhubung dengan aplikasi blynk, tahap selanjutnya yaitu
pembacaan data-data sensor yang didapatkan oleh kontroler setelah itu aplikasi
blynk akan menampilkan hasil pembacaan sensor melalui Laptop. Gambar 3.3
menunjukan flowchart perangkat lunak monitoring.

Keterangan diagram alir perangkat lunak yang di paparkan pada Tabel


3.3.
III.4 Rancangan Mekanik
Disini gambar
Disini daftar gambar 3…
13

BAB IV BIAYA DAN JADWAL


IV.1 Rencana Anggaran Biaya
Pada bagian ini akan dipaparkan estimasi biaya yang diperlukan untuk
membuat alat penyiraman otomatis secara keseluruhan pada Tabel Tabel 4.1.
Tabel 4. 1 Biaya Produksi
No Alat atau Bahan Harga Satuan Jumlah Total
1 ESP32 DevKitC-32D Pcs 1
2 Relay 2 Channel Pcs 1
3 Sensor Kelembaban Pcs 1
Tanah
4 Sensor DHT11 Pcs 1
5 Pot Bunga Persegi Pcs 1
Panjang
6 Pompa Air Pcs 1
7 Pohon Mentimun Pcs 1
IV.2 Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan yang akan dilakukan terkait proses perancangan dan
pembuatan alat ini, waktu dapat berubah jika ada hal yang tidak sesuai
dengan rencana pada saat implementasi. Berikut pada Gambar 4.1.

JADWAL KEGIATAN

Finishing

Test dan Verifikasi

Implementasi

Perakitan I

Persiapan Alat dan Bahan

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Gambar 4. 1 Jadwal Kegiatan


Perakitan I yaitu perkiraan utama termasuk dari merakit kerangka utama,
melakukan kegiatan penanaman pada mentimun, merakit pengendaliannya
14

dan perakitan untuk komponen yang kecil seperti mikrokontroller, sensor,


relay dan pompa.
DAFTAR PUSTAKA
[1] S. Suhardi, “Keran Air Otomatis Pada Bak Mandi Berbasis Arduino Uno
Menggunakan Sensor Ultrasonic,” ALGORITMA : JURNAL ILMU KOMPUTER
DAN INFORMATIKA, vol. 3, no. 1, p. 48, Apr. 2019, doi:
10.30829/algoritma.v3i1.4438.
[2] G. Sastria, “Keran Air Otomatis Menggunakan Sensor Ultrasonic Dalam Upaya
Pencegahan Covid-19,” 2020. [Online]. Available: https://nasional.kompas.com/
[3] A. Rildo and C. Cristianti, “Penggunaan Keran Air Otomatis dalam Penghematan
Air,” ULTIMA Computing, vol. XII, no. 1, p. 17, 2020.
[4] Direktorat Budidaya Tanaman sayuran dan Biofarmaka, “SOP Budidaya
Mentimun,” Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka, pp. 1–40,
2008.
[5] G. W. Bluetooth and B. Le, “ESP32 Series,” 2023.
[6] J. E. Candra and A. Maulana, “Penerapan Soil Moisture Sensor Untuk Desain
System Penyiram Tanaman Otomatis,” Snistek, vol. 2, no. September, pp. 109–
114, 2019.
[7] A. Y. Rangan, Amelia Yusnita, and Muhammad Awaludin, “Sistem Monitoring
berbasis Internet of things pada Suhu dan Kelembaban Udara di Laboratorium
Kimia XYZ,” Jurnal E-Komtek (Elektro-Komputer-Teknik), vol. 4, no. 2, pp.
168–183, 2020, doi: 10.37339/e-komtek.v4i2.404.
[8] S. Jepri, Hendrayudi, “Rancang Bangun Sistem Keamanan Kendaraan Sepeda
Motor Menggunakan Sidik Jari Berbasis Arduino Uno,” Jurnal Informatika dan
Komputer (JIK), vol. 13, no. 1, pp. 27–33, 2022.
[9] Moch. Bakhrul Ulum, Moch. Lutfi, and Arif Faizin, “OTOMATISASI POMPA
AIR MENGGUNAKAN NODEMCU ESP8266 BERBASIS INTERNEToOF
THINGS (IOT),” JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika), vol. 6, no. 1, pp.
86–93, 2022, doi: 10.36040/jati.v6i1.4583.
[10] U. Guntur, “269207-Monitoring-Kelembaban-Tanah-Pertanian-Me-Fadb929a,”
Jurnal Monitoring Kelembaban Tanah Pertanian, vol. 10, pp. 237–243, 2018.

15

Anda mungkin juga menyukai