Anda di halaman 1dari 26

TUGAS

MICROCONTROLLER

INTAKE GATE AND FLUSH GATE

Disusun oleh :

ESRA PRATAMA SENOBAAN 218 213 289


IVANUS TABI 218 213 295
ALBERT VERIS PAEMBONAN 218 213 308
RONALD GAMALEA PALA’LANGAN 218 213 329
DAVID 218 213 334
MARSELINUS TITTING RANTE 218 213 352

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas Microcontroller dengan topik Intake Gate And Flush Gate. Selain itu tujuan dari
penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan pengetahuan tentang
Microcontroller secara meluas.

Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu


menyelesaikan makalah ini, akan tetapi penulis juga menyadari bahwa terdapat
kekurangan di dalam makalah ini. Untuk itu dengan senang hati penulis senantiasa
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun para pembaca. Akhir kata, semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Rantepao, November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
2.1 Metode ............................................................................................................... 3
2.1.1 Perencanaan ................................................................................................ 3
2.1.2 Analisis ....................................................................................................... 4
2.1.3 Perancangan ................................................................................................ 5
2.1.4 Implementasi ............................................................................................. 11
BAB III........................................................................................................................... 14
3.1 Perbandingan Teknologi Dan Sistem Yang Digunakan ............................. 14
3.1.1 Sensor Infra Red Dan Photo Dioda Dengan Tampilan LCD Berbasis
Arduino Uno Atmega-328 ....................................................................................... 14
3.1.2 Raspberry Pi 3 Berbasis Website ............................................................. 15
3.1.3 Sistem Pembangkit Listrik Mikrohidro .................................................... 18
3.1.4 Prototipe Automatic Sluice Berbasis Internet Of Things ......................... 21
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 23

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tugas ini Topik yang akan di bahas adalah penggunaan mikrokontroller pada
Intake Gate And Flush Gate. Penggunaan Intake biasanya digunakan pada Irigasi,
PLTA, dll.

Di era globalisasi sekarang sangat dibutuhkan cara yang lebih efesien untuk
mengubah kebiasaan masyarakat yang biasanya dilakukan secara manual, sekarang
dapat diubah kebiasaan tersebut dengan kecanggihan teknologi yang berkembang pada
saat sekarang ini. Pengontrolan pintu air otomatis yang memudahkan masyarakat untuk
menjaga kestabilan air keluar saat terjadi banjir atau meningkatnya volume air sebuah
muara/waduk dengan memanfaatkan pintu air yang bekerja secara otomatis tanpa
adanya mengeluarkan tenaga untuk membuka pintu tersebut. Pada era serba teknologi
seperti ini, alangkah baiknya juga jika dimanfaatkan dalam pengendalian otomatis pintu
air yang ada pada bendungan karena perubahan volume air yang selalu berubah-ubah
dalam periode waktu yang tidak pasti. Sistem otomatis ini, diharapkan dapat lebih
efektif dan efisien dalam mengurangi faktor kelalaian yang disebabkan manusia dapat
dihindari seperti sering lalainya penjaga bendungan pintu air dalam mengendalikan
pintu air yang menyebabkan ketidakstabilan volume air.

Bendungan adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi untuk meninggikan


muka air sungai, selain itu pemanfaatan bendungan untuk keperluan sektor-sektor yang
menyangkut terhadap kebutuhan air seperti pembangkit tenaga listrik ataupun sistem
irigasi sawah ataupun perkebunan.

Bendungan juga dilengkapi dengan pintu air yang dapat dioperasikan buka dan
tutup secara bertahap ataupun secara terus-menerus guna kepentingan sesuai kebutuhan.
Menurut (Simanjuntak, 2010), pintu air adalah pintu/bangunan yang berfungsi untuk
mengatur debit volume atau ketinggian air dan dapat dipasang pada waduk atau
bendungan air atau diujung saluran yang berhubungan dengan badan air.

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah suatu sistem pembangkit


listrik yang dapat mengubah potensi air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi
tenaga listrik dengan menggunakan turbin air dan generator. Energi alternatif terbagi
menjadi dua bagian, yakni energi terbarukan dan tidak terbarukan. PLTMH merupakan
salah satu energi yang dapat diperbaharui dan satu energi yang semakin dikembangkan.

PLTMH memiliki pintu air di bagian bak penampung yang digunakan untuk
mengalirkan air menuju turbin. Pintu air yang ada saat ini umumnya menggunakan
pengontrolan secara manual yang memiliki beberapa kelemahan diantaranya kestabilan
yang masih kurang baik dan dilakukannya pemantauan pada PLTMH secara langsung
dan terus menerus sehingga membutuhkan biaya dan tenaga yang banyak.

1
Perangkat otomatis sebuah sistem kontrol berfungsi meminimalisir human error
atau kesalahan manusia yang bisa berakibat fatal, secara air adalah sumber daya paling
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua aspek manusia telah
mengalami perkembangan pesat. Perkembangan ini didukung oleh kemajuan elektronik
dan teknologi informasi. Sudah banyak alat yang tercipta secara otomatis untuk
membantu pekerjaan manusia. Penggunaan alat secara manual kini telah banyak
digantikan dengan sistem otomatis dan membantu manusia dalam mengerjakan sesuatu
berbagai hal.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirancanglah sebuah alat yang mampu
mendeteksi volume ketinggian air, dan alat tersebut juga dapat mengendalikan pintu air
secara otomatis.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui metode yang digunakan untuk membuat pintu air otomatis.
2. Mengetahui teknologi dan system yang digunakan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang akurat menggunakan metode
penelitian pengumpulan data dan pengembangan perangkat yang terdiri dari
perencanaan, analisis, perancangan, dan implementasi.

2.1.1 Perencanaan
Dalam perencanaan rancang bangun pintu air otomatis menggunakan water level
float switch sensor berbasisi mikrokontroler arduino uno menggunakan analisis SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity, Threats) untuk menganalisa bahwa proyek yang
sedang dirancang dapat diterapkan.

Studi kelayakan pintu air otomatis menggunakan water level float switch sensor
berbasis mikrokontroler arduino uno dilakukan menggunakan strategi analisis SWOT
seperti yang terlihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Analisis Swot Rancang Bangun Pintu Air Otomatis

1. Pintu dapat membuka dan menutup secara otomatis.


Strength 2. Sistem dilengkapi dengan sensor.
3. Informasi ketinggian air ditampilkan ke LCD.
1. Bergantung pada aliran arus listrik.
Weakness 2. Proses buka tutup pintu akan terkendala jika ada
sampah yang menghalangi.
1. Alat ini bekerja secara otomatis.
Opportunities 2. Dapat dikembangkan menjadi system peringatan dini
waspada banjir.
1. Komponen alat ini akan rusak jika terendam air.
Threats 2. Sensor air yang digunakan tidak akan aktif jika ada
benda penghalang.

Selanjutnya, penerapan strategi SWOT pada rancang bangun pintu air otomatis
menggunakan water level float switch sensor berbasis mikrokontroler arduino uno
dijelaskan pada tabel 2.2.

3
Tabel 2.2 Strategi Swot Rancang Bangun Pintu Air Otomatis

1. Perangkat ini dapat bekerja secara otomatis dalam


membuka dan menutup pintu berdasarkan jumlah sensor
yang aktif pada dasar bendungan.
Strategi S-O
2. Pengembangan sistem menjadi sistem peringatan dini
waspada banjir dapat berupa alarm maupun pengiriman
pesan singkat berupa SMS kepada sejumlah masyarakat.
1. Untuk mencegah terjadinya pemadaman arus listrik saat
terjadi luapan air diperlukan batrai tower BTS yang
memiliki kapasitas besar sebagai pengganti listrik.
Strategi WO 2. Pada posisi didepan daun pintu air dibuat semacam jaring
dari besi atau kawat baja yang berfungsi menyaring
sampah agar tidak langsung mengenai pintu yang akan
membuat kemacetan pada proses buka tutup pintu.
1. Pada perangkat utama, sensor ultrasonik dan LCD
dipasang semacam case yang berguna untuk melindungi
dari air hujan, ataupun benturan benda keras lainnya.
Strategi S-T
2. Pada sensor water level float switch dipasang semacam
case yang dapat melindungi dari sampah yang berada
pada bendungan.
1. Peletakan komponen utama ditempatkan diposisi yang
aman dari jangkauan air, sensor yang digunakan harus
terlindungi.
Strategi WT
2. Untuk mengatasi hal yang tidak terduga dalam sistem
otomatis yang terpasang, pada pintu air juga dilengkapi
dengan sistem manual.

2.1.2 Analisis
Analisis yang dilakukan dalam rancangan proyek ini terdiri dari:

1) Analisis Sistem Berjalan


Analisis sistem berjalan, merupakan proses kerja sistem yang terjadi saat ini atau
yang sedang berlangsung sebelum dikembangkannya proyek. Dalam tahap
analisis sistem berjalan digambarkan dalam bentuk activity dan use case.
2) Analisis Sistem Usulan
Analisis sistem usulan, kebutuhan sistem yang digunakan untuk membangun pintu
air otomatis ini menggunakan mikrokontroler arduino uno sebagai pemroses
utama, mikrokontroler arduino nano sebagai pemroses pengukuran ketinggian air
dan untuk menampilkan ke LCD, sensor ultrasonik sebagai pengukur ketinggian
air, sensor air (water level float switch) yang berfungsi sebagai pendeteksi
ketinggian, motor servo berfungsi sebagai pembuka atau penutup pintu air, dan
LCD yang digunakan sebagai layar informasi ketinggian air. Dalam pembuatan
4
program (editing) menggunakan software arduino IDE yang menggunakan
pemrograman bahasa C.

Analisis sistem berjalan akan dijelaskan dengan menggunakan diagram use case
yang ditampilkan pada gambar 2.1 dan diagram activity sistem berjalan pada gambar
2.2.

Gambar 2.1 Diagram Use Case Sistem Berjalan

Gambar 2.2 Diagram Activity Sistem Berjalan

2.1.3 Perancangan
Perancangan dalam pembuatan pintu air otomatis dibagi menjadi empat tahapan
perancangan, yaitu perancangan input yang menjelaskan alur kerja input sensor,
perancangan proses yang mejelaskan alur kerja perfungsi antar komponen, perancangan
output yang menampilkan proses kerja alat secara keseluruhan yang disusun dengan
flowchart, serta perancangan model pintu air yang diusulkan.

Cara kerja pintu otomatis ini adalah informasi ketinggian air akan ditampilkan
pada LCD Display berdasarkan hasil pengukuran sensor utrasonic yang dipasang pada
bagian atas pintu air. Di dalam bendungan telah dipasang dua buah sensor air jenis
pelampung (water level float swtich) dimana sensor pertama diletakkan paling bawah,
dan sensor kedua berada paling atas. Saat pintu air menyentuh sensor pertama
(mengaktifkan sensor pertama), maka motor servo akan berputar sebesar 60 dan pada
saat air menyentuh sensor air kedua (mengaktifkan sensor kedua), maka motor servo
akan berputar sebesar 110. Dan jika ketinggian air mulai berkurang dimana sensor
kedua tidak aktif, maka motor servo akan berputar sebesar 60 dan jika ketinggian air

5
kembali normal dimana sensor pertama tidak aktif maka motor servo akan bergerak
menutup pintu air secara sempurna. Sensor air (water level float swicth) akan aktif jika
posisi sensor tersebut terendam air.

Gambar 2.3 Deployment Diagram Rancangan Pintu Air Otomatis

Dilihat dari deployment diagram pada gambar 2.3 dapat diketahui bahwa semua
perangkat keras (hardware) saling berhubungan semua dalam perancangan pintu air
otomatis ini. Pintu air terhubung langsung ke motor servo yang berfungsi membuka dan
menutup pintu air.

6
Gambar 2.4 Component Diagram Rancangan Pintu Air Otomatis

Dilihat dari diagram pada gambar 2.4, mikrokontroler arduino uno menerima
masukan dari water level float switch sensor dan menghasilkan keluaran kemotor servo.
Lalu mikrokontroler arduino nano menerima masukan dari sensor ultrasonik dan
menghasilkan keluaran ke LCD Display.

Perancangan proses cara kerja water level float switch sensor disajikan dalam
bentuk flowchart pada gambar 2.5 dan algoritma cara kerja water level float switch
sensor dijelaskan pada gambar 2.6.

7
Gambar 2.5 Flowchart Cara Kerja Water Level Float Switch Sensor.

8
1. Start;
2. Alat siap;
3. If (Sensor 1 aktif);
4. Pintu Terbuka 60;
5. Mengalirkan Air;
6. if (Air Meluap);
7. Air bertambah;
8. If (Sensor 2 aktif);
9. Pintu terbuka 110;
10. Mengalirkan Air;
11. While(Air Meluap)
12. Read Pintu Terbuka 60;
13. Read Pintu terbuka 110;
14. Read Pintu terbuka 60;
15. Read Pintu Air tertutup sempurna;
16. End;

Gambar 2.6 Algoritma Cara Kerja Water Level Float Switch Sensor.

Perancangan cara kerja alat secara keseluruhan pada rancang bangun pintu air
otomatis menggunakan water level float switch sensor berbasis mikrokontroler arduino
uno disajikan dalam bentuk flowchart pada gambar 2.7.

9
Gambar 2.7 Flowchart Output Rancang Bangun Pintu Air Otomatis

10
1. Start;
2. alat siap;
3. ultrasonik baca tinggi air;
4. Tampil ke LCD;
5. if (Sensor 1 aktif)
6. Pintu terbuka 60;
7. mengalirkan air;
8. if (!air meluap)
9. Air bertambah;
10. if(sensor 2 aktif)
11. Pintu terbuka 110;
12. mengalirkan air;
13. if (sensor 2 aktif)
14. Read Pintu terbuka 110
15. Read Pintu terbuka 60;
16. Pintu menutup sempurna;
17. Read ultrasonik baca tinggi air;
18. End;
Gambar 2.8 Algoritma Output Rancang Bangun Pintu Air Otomatis

2.1.4 Implementasi
Tahapan akhir dari suatu rancangan proyek adalah implementasi dari tahapan-
tahapan sebelumnya. Implementasi menjelaskan semua proses instalasi dari mulai
instalasi perangkat keras, instalasi perangkat lunak, tahap pemrograma, serta dilakukan
tahapan pengujian yang berguna untuk mengetahui bahwa perangkat dapat berfungsi
dengan benar, pada tahapan pengujian menggunakan metode blackbox guna
menemukan kesalahan fungsi yang tidak benar atau hilang hingga kesalahan kerja dari
suatu perangkat yang sedang dirancang.

Implementasi dari rancang bangun pintu air otomatis menggunakan water level
float switch sensor berbasis mikrokontroler arduino uno terdiri dari instalasi perangkat
keras, instalasi perangkat lunak Arduino IDE versi yang digunakan dalam rancangan ini
adalah 1.0, pemrograman atau coding serta pengujian yang menggunakan metode
BlackBox Testing.

1. Instalasi Perangkat Keras

Instalasi rangkaian perangkat keras pada gambar 2.9 dan gambar 2.10 adalah
rangkaian alat secara keseluruhan yang terpasang pada prototype.

11
Gambar 2.9 Rancangan Pintu Air Otomatis Tampak Dalam

Gambar 2.10 Rancangan Alat

Dari gambar 2.9 dan 2.10 rancangan pintu air otomatis menggunakan dua buah
water level float switch sensor, satu sensor ultrasonik, satu LCD display, satu motor
servo, satu mikrokontroler arduino uno dan nano.

12
2. Blackbox Testing

Tahapan pengujian adalah tahapan akhir saat semua proses dilalui dengan tujuan
untuk mengetahui apakah alat yang dirancang telah sesuai dengan hasil yang
diharapkan. Pengujian ini menggunakan metode BlackBox Testing, dimana pengujian
ini memfokuskan pada kebutuhan fungsional perangkat dengan tujuan berusaha
menemukan kesalahan, kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan fungsi, kesalahan
intreface, kesalahan struktur data, ataupun kesalahan kinerja.

Tabel 2.3 Blackbock testing

Hasil yang
No Prosedur Validasi
diharapkan
Pintu air terbuka
Air dimasukan kedalam wadah
secara otomatis
1 secara bertahap hingga water level Valid
dengan putaran servo
float switch sensor pertama aktif
60
Mengurangi air sampai water
Pintu air menutup
2 level wloat switch sensor pertama Valid
otomatis sempurna
tidak aktif
Pintu air terbuka
Air dimasukan kedalam wadah
secara otomatis
3 sampai water level float switch Valid
dengan putaran servo
sensor kedua aktif
110
Sensor ultrasonik
dapat mengukur
Air dimasukan kedalam wadah
4 ketinggian air dan Valid
secara bertahap
menampilkannya ke
LCD display

13
BAB III

3.1 Perbandingan Teknologi Dan Sistem Yang Digunakan

3.1.1 Sensor Infra Red Dan Photo Dioda Dengan Tampilan LCD Berbasis Arduino
Uno Atmega-328
Arduino Uno memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler,
mudah menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB atau
mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk
memulainya.

Uno Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengancatu daya
eksternal.Sumber listrik dipilih secara otomatis.

Dari rancangan fisik alat maka dapat digambarkan blok diagram peralatan sebagai
berikut :

Gambar 3.1 Blok Diagram

Gambar 3.2 Gambar Fisik Alat

14
Di dalam sebuah waduk/muara terdapat sebuah sensor yang berfungsi untuk
mendeteksi volume air. Jika sensor pada waduk/muara tersebut mendeteksi adanya
perubahan volume air, maka sensor akan mengirimkan sinyal ke arduino uno dan
menampilkan informasi perubahan volume air pada LCD. Jika sensor pada
waduk/muara tersebut mendeteksi volume air sampai batas high, maka sistem pintu air
akan terbuka secara otomatis. Pada level medium sensor akan mengirim sinyal digital
ke arduino bahwa volume air telah mencapai level medium pada waduk/bendungan, dan
LCD menampilkan level air telah mencapai medium, buzzer pun berbunyi dua kali.
Pada high level sensor mengirim sinyal digital ke arduino bahwa volume air telah
mencapai level high, dan LCD menampilkan level air telah mencapai high lalu pintu air
terbuka, dan buzzer pun berbunyi panjang. Pada level low sensor megirim sinyal digital
ke arduino bahwa volume air telah kembali low lalu buzzer berbunyi satu kali dan pintu
air kembali di tutup.

3.1.2 Raspberry Pi 3 Berbasis Website


Dengan memanfaatkan informasi teknologi saat ini, peneliti akan membuat
prototype yang dapat memberikan informasi seputar banjir melalui website. Prototype
ini menggunakan 3 komponen, yaitu sensor HCSR-04 sebagai pendeteksi ketinggian
air, Motor Servo sebagai pengatur pintu air otomatis dan Buzzer sebagai komponen
tambahan untuk memberikan pertanda kepada petugas atau warga disekitar ketika pintu
air akan dibuka. Ketiga komponen tersebut akan dirancang pada microprocessor
Raspberry Pi 3. Komponen Motor Servo dan Buzzer akan bekerja ketika sensor HCSR-
04 mendeteksi ketinggian air pada titik tertentu, sedangkan data dari HCSR-04 akan
dikirimkan ke komputer (penerima) melalui jaringan TCP/IP (Transmission Control
Protocol/ Internet Protocol). Data yang telah diterima oleh komputer (penerima) akan
otomatis tersimpan ke dalam database. Selanjutnya, database akan menampilkan data-
data tersebut kedalam website.

Website yang telah dibuat akan menyediakan informasi mengenai waktu, tanggal,
ketinggian air, status siaga dan informasi mengenai buka tutup pintu air. Sehingga,
dengan adanya prototype tersebut, diharapkan warga dapat mengetahui informasi
mengenai kondisi pada bendungan secara benar dan realtime.

15
Rancangan sistem deteksi banjir dan pintu air otomatis di gambarkan pada gambar
3.3 dibawah ini:

Gambar 3.3 Diagram Blok Sistem

Sensor HCSR-04, Motor servo dan buzzer terhubung dengan Raspberry Pi 3


Model B. Ketika program Raspbery dijalankan, maka Raspberry akan membaca dan
mengirim data dari sensor HCSR-04 ke komputer. Selain untuk dikirim ke komputer,
data sensor HCSR-04 juga digunakan sebagai acuan untuk menggerakkan motor servo
dan membunyikan buzzer. Jika data HCSR-04 tidak berhasil dikirim maka Raspberry
akan membaca dan mengirim ulang kembali data tersebut. Namun, Jika data berhasil
dikirim maka data tersebut akan diterima oleh komputer. Data yang telah diterima oleh
komputer akan otomatis tersimpan kedalam database serta ditampilkan kedalam
website.

Website bekerja untuk menampilkan data yang ada pada database MySQL.
Sebelum ditampilkan kedalam website, data ketinggian air yang ada pada database akan
dipilah menjadi 4 kategori, yaitu SIAGA 3 jika ketinggian air kurang dari 7 cm, SIAGA

16
2 jika ketinggian air kurang dari 14 cm, SIAGA 1 jika ketinggian air kurang dari 21 cm
dan “Pintu Air Dibuka” jika ketinggian air melebihi dari 22 cm. Pembagian kategori ini
diolah menggunakan bahasa pemrograman PHP dan HTML yang dibuat sedemikian
rupa pada Notepad++ agar dapat menampilkan data kedalam website sesuai dengan
status yang telah ditentukan. Adapun rancangan sistem tampilan website digambarkan
pada diagram alir dibawah ini:

Gambar 3.4 Diagram Alir Data Ketinggian Air

Data ketinggian air yang diperoleh dari sensor HCSR-04 akan dijadikan sebagai
nilai acuan untuk membunyikan buzzer dan menggerakkan servo. Ketika ketinggian air
berada di titik 18 cm sampai 19 cm maka buzzer akan berbunyi, bunyi tersebut
memberikan pertanda kepada warga sekitar atau petugas bahwa status ketinggian air
berada dititik SIAGA 1. Kemudian, ketika ketinggian air mencapai lebih dari 22 cm
maka Buzzer akan berbunyi lebih lama dan pintu air akan terbuka. Pengaturan system
pintu air diatur dengan menggunakan Motor servo. Motor akan berputar ke (180) untuk

17
menarik pintu air keatas, kemudian akan berputar ke 0 untuk menurunkan pintu air
sehingga air tidak dapat keluar dari pintu tersebut.

Website yang dikembangkan oleh peneliti adalah website yang dinamis, artinya
informasi yang ada didalam website tersebut dapat diperbaharui secara berkala dalam
jangka waktu yang telah ditentukan. Hal yang menjadikannya sebagai website dinamis
adalah website tersebut didesain secara otomatis untuk menampilkan informasi terbaru
setiap waktu yang telah ditentukan, tanpa adanya pengaturan manual pada program.
Website bekerja dengan menampilkan data yang ada pada database. Ketika data terbaru
masuk kedalam database, maka website akan secara otomatis menampilkan data
tersebut. Pembagian Status pada tampilan Website telah dijelaskan pada gambar 3.4
yaitu diagram alir data ketinggian air.

Gambar 3.5 Tampilan Website

3.1.3 Sistem Pembangkit Listrik Mikrohidro


Blok digram terdiri dari sistem kontrol arduinoyang bertugas sebagai pengendali
waktu serta melakukan pengolahan data.Cara kerja blok diagram berdasarkan Gambar
3.6. Arduino Uno R3 sebagai pengolah data dengan inputan 5V mendapat masukkan

18
dari tombol back, setting dan next untuk mengatur penjadwalan buka/tutup pintu air
dengan RTC sebagai inputan untuk penyimpanan waktu yang telah diatur.

Selanjutnya LCD sebagai output keluaran penjadwalan dari waktu yang telah
ditentukan, motor driver mendapat keluaran dari arduino untuk menggerakkan motor
DC agar bergerak naik (forward) dan turun (reverse) dengan mendapat catu daya
sebesar 24V.

Gambar 3.6 Blok diagram otomatisasi pintu air pada sistem pembangkit listrik
mikrohidro

Desain otomatisasi pintu air pada sistem pembangkit listrik mikrohidro dapat
dilihat pada Gambar 3.7. Gambar 3.7, merupakan desain pintu air yang digunakan pada
penelitian. Nomor 1 adalah Motor DC yang berfungsi untuk menggerakkan drat agar
bergerak naik turun, nomor 2 adalah drat untuk menggerakkan pintu air, nomor 3
sebagai pintu air untuk buka tutup pintu air dan nomor 4 yaitu pipa untuk aliran air
sebelum masuk ke turbin.

19
Gambar 3.7 Desain pintu air

Pada diagram alir (flowchart) seperti Gambar 3.8, proses yang dilakukan bermula
dari awal inisialisasi setting waktu hingga proses eksekusi menggunakan motor DC.
Alat ini bekerja menggunakan sistem penjadwalan, waktu buka-tutup dapat diatur sesuai
kebutuhan pengguna. Jika jadwal buka maka motor DC akan bekerja secara forward
untuk membuka pintu air dan jika jadwal tutup maka motor DC akan bekerja menutup
(reverse) untuk menutup pintu air.

Pengujian sistem dilakukan dengan penjadwalan berdasarkan kondisi yang ada


untuk mendapatkan jadwal bukaan pintu air dengan waktu yang tepat. Pada pengujian
terhadap keseluruhan sistem ini berguna untuk mengetahui kinerja dan tingkat
keberhasilan dari sistem tersebut.

Gambar 3.8 Diagram alir otomatisasi pintu air

20
3.1.4 Prototipe Automatic Sluice Berbasis Internet Of Things
Perangkat keras diperlukan untuk memenuhi kebutuhan fisik suatu alat agar dapat
berjalan sesuai tujuan. Adapun komponen perangkat keras yang dibutuhkan pembuatan
alat Pintu air otomatis berbasis Internet of Things ini adalah sebagai berikut :

1. Arduino Uno DIP


2. Modul Ethernet Shield
3. Sensor Ultrasonik HC-SR04
4. Mekanik DVD
5. Driver L293D
6. LCD 16x2 + I2C
7. Adaptor 2A.

Perangkat lunak adalah perangkat yang tidak bisa disentuh (abstrak). Perangkat
lunak berguna untuk memperdayakan perangkat keras. Adapun komponen perangkat
lunak yang dibutuhkan pembuatan alat pintu air otomatis berbasis Internet of Things ini
menggunakan Arduino IDE dan Thingspeak.

Dalam pembuatan alat ini menggunakan sensor ultrasonik yang berfungsi jika air
melebihi batas ketinggian yang telah di tentukan maka sensor ultrasonik ini terhubung
dengan Mikrokontroller. Setelah air terdeteksi sensor yang berarti air tersebut melebihi
batas ketinggian yang ditentukan maka pintu otomatis akan terbuka. Dan informasi
batas ketinggian air akan dikirimkan melalui Ethernet Shield sebagai penghubung
jaringan internet ke IoT. Mikrokontroller juga memberikan perintah untuk menggerakan
Mekanik DVD yang membuka dan menutup pintu secara otomatis.

Gambar 3.9 Blok Diagram

21
Gambar 3.10 Rangkaian Elektrikal Keseluruhan

22
DAFTAR PUSTAKA

Apriyanto, H. (2015). Rancang Bangun Pintu Air Otomatis Menggunakan Water Level
Float Switch Berbasis Mikrokontroler. Jurnal SISFOKOM, Volume 04, Nomor
01, Maret 2015, 22-27.

Dewi, E. P., & Sunardi. (2018). Otomatisasi Pintu Air Pada Sistem Pembangkit Listrik
Mikrohidro. Jurnal Ilmu Teknik Elektro Komputer dan Informatika (JITEKI)
Vol. 4, No.2, Desember 2018, 110-117.

Hasanah, A., Saptari, S. A., & Lestari, D. (2020). Sistem Deteksi Banjir Dan Pintu Air
Otomatis Menggunakan Raspberry Pi 3 Berbasis Website. INFOTEKJAR :
JURNAL NASIONAL INFORMATIKA DAN TEKNOLOGI JARINGAN- VOL. 4
NO.2 (2020) EDISI MARET, 251-254.

Prasetyo, A., Wasum, & Tri S., M. P. (2021). Rancang Bangun Prototipe Automatic
Sluice Pada Pintu Air Berbasis Internet Of Things. Jurnal Terapan Sains &
Teknologi, 327-332.

Zain, R. H., & Surmayanti. (2016). PERANCANGAN SISTEM BUKA-TUTUP


PINTU AIR OTOMATIS DI MUARA/WADUK MENGGUNAKAN SENSOR
INFRA RED DAN PHOTO DIODA DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS
ARDUINO UNO ATMEGA-328. JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI &
PENDIDIKAN VOL. 9 NO. 1 April 2016, 67-72.

23

Protect pdf from copying with Online-PDF-No-Copy.com

Anda mungkin juga menyukai