MICROCONTROLLER
Disusun oleh :
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
2.1 Metode ............................................................................................................... 3
2.1.1 Perencanaan ................................................................................................ 3
2.1.2 Analisis ....................................................................................................... 4
2.1.3 Perancangan ................................................................................................ 5
2.1.4 Implementasi ............................................................................................. 11
BAB III........................................................................................................................... 14
3.1 Perbandingan Teknologi Dan Sistem Yang Digunakan ............................. 14
3.1.1 Sensor Infra Red Dan Photo Dioda Dengan Tampilan LCD Berbasis
Arduino Uno Atmega-328 ....................................................................................... 14
3.1.2 Raspberry Pi 3 Berbasis Website ............................................................. 15
3.1.3 Sistem Pembangkit Listrik Mikrohidro .................................................... 18
3.1.4 Prototipe Automatic Sluice Berbasis Internet Of Things ......................... 21
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tugas ini Topik yang akan di bahas adalah penggunaan mikrokontroller pada
Intake Gate And Flush Gate. Penggunaan Intake biasanya digunakan pada Irigasi,
PLTA, dll.
Di era globalisasi sekarang sangat dibutuhkan cara yang lebih efesien untuk
mengubah kebiasaan masyarakat yang biasanya dilakukan secara manual, sekarang
dapat diubah kebiasaan tersebut dengan kecanggihan teknologi yang berkembang pada
saat sekarang ini. Pengontrolan pintu air otomatis yang memudahkan masyarakat untuk
menjaga kestabilan air keluar saat terjadi banjir atau meningkatnya volume air sebuah
muara/waduk dengan memanfaatkan pintu air yang bekerja secara otomatis tanpa
adanya mengeluarkan tenaga untuk membuka pintu tersebut. Pada era serba teknologi
seperti ini, alangkah baiknya juga jika dimanfaatkan dalam pengendalian otomatis pintu
air yang ada pada bendungan karena perubahan volume air yang selalu berubah-ubah
dalam periode waktu yang tidak pasti. Sistem otomatis ini, diharapkan dapat lebih
efektif dan efisien dalam mengurangi faktor kelalaian yang disebabkan manusia dapat
dihindari seperti sering lalainya penjaga bendungan pintu air dalam mengendalikan
pintu air yang menyebabkan ketidakstabilan volume air.
Bendungan juga dilengkapi dengan pintu air yang dapat dioperasikan buka dan
tutup secara bertahap ataupun secara terus-menerus guna kepentingan sesuai kebutuhan.
Menurut (Simanjuntak, 2010), pintu air adalah pintu/bangunan yang berfungsi untuk
mengatur debit volume atau ketinggian air dan dapat dipasang pada waduk atau
bendungan air atau diujung saluran yang berhubungan dengan badan air.
PLTMH memiliki pintu air di bagian bak penampung yang digunakan untuk
mengalirkan air menuju turbin. Pintu air yang ada saat ini umumnya menggunakan
pengontrolan secara manual yang memiliki beberapa kelemahan diantaranya kestabilan
yang masih kurang baik dan dilakukannya pemantauan pada PLTMH secara langsung
dan terus menerus sehingga membutuhkan biaya dan tenaga yang banyak.
1
Perangkat otomatis sebuah sistem kontrol berfungsi meminimalisir human error
atau kesalahan manusia yang bisa berakibat fatal, secara air adalah sumber daya paling
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua aspek manusia telah
mengalami perkembangan pesat. Perkembangan ini didukung oleh kemajuan elektronik
dan teknologi informasi. Sudah banyak alat yang tercipta secara otomatis untuk
membantu pekerjaan manusia. Penggunaan alat secara manual kini telah banyak
digantikan dengan sistem otomatis dan membantu manusia dalam mengerjakan sesuatu
berbagai hal.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirancanglah sebuah alat yang mampu
mendeteksi volume ketinggian air, dan alat tersebut juga dapat mengendalikan pintu air
secara otomatis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang akurat menggunakan metode
penelitian pengumpulan data dan pengembangan perangkat yang terdiri dari
perencanaan, analisis, perancangan, dan implementasi.
2.1.1 Perencanaan
Dalam perencanaan rancang bangun pintu air otomatis menggunakan water level
float switch sensor berbasisi mikrokontroler arduino uno menggunakan analisis SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity, Threats) untuk menganalisa bahwa proyek yang
sedang dirancang dapat diterapkan.
Studi kelayakan pintu air otomatis menggunakan water level float switch sensor
berbasis mikrokontroler arduino uno dilakukan menggunakan strategi analisis SWOT
seperti yang terlihat pada tabel 2.1.
Selanjutnya, penerapan strategi SWOT pada rancang bangun pintu air otomatis
menggunakan water level float switch sensor berbasis mikrokontroler arduino uno
dijelaskan pada tabel 2.2.
3
Tabel 2.2 Strategi Swot Rancang Bangun Pintu Air Otomatis
2.1.2 Analisis
Analisis yang dilakukan dalam rancangan proyek ini terdiri dari:
Analisis sistem berjalan akan dijelaskan dengan menggunakan diagram use case
yang ditampilkan pada gambar 2.1 dan diagram activity sistem berjalan pada gambar
2.2.
2.1.3 Perancangan
Perancangan dalam pembuatan pintu air otomatis dibagi menjadi empat tahapan
perancangan, yaitu perancangan input yang menjelaskan alur kerja input sensor,
perancangan proses yang mejelaskan alur kerja perfungsi antar komponen, perancangan
output yang menampilkan proses kerja alat secara keseluruhan yang disusun dengan
flowchart, serta perancangan model pintu air yang diusulkan.
Cara kerja pintu otomatis ini adalah informasi ketinggian air akan ditampilkan
pada LCD Display berdasarkan hasil pengukuran sensor utrasonic yang dipasang pada
bagian atas pintu air. Di dalam bendungan telah dipasang dua buah sensor air jenis
pelampung (water level float swtich) dimana sensor pertama diletakkan paling bawah,
dan sensor kedua berada paling atas. Saat pintu air menyentuh sensor pertama
(mengaktifkan sensor pertama), maka motor servo akan berputar sebesar 60 dan pada
saat air menyentuh sensor air kedua (mengaktifkan sensor kedua), maka motor servo
akan berputar sebesar 110. Dan jika ketinggian air mulai berkurang dimana sensor
kedua tidak aktif, maka motor servo akan berputar sebesar 60 dan jika ketinggian air
5
kembali normal dimana sensor pertama tidak aktif maka motor servo akan bergerak
menutup pintu air secara sempurna. Sensor air (water level float swicth) akan aktif jika
posisi sensor tersebut terendam air.
Dilihat dari deployment diagram pada gambar 2.3 dapat diketahui bahwa semua
perangkat keras (hardware) saling berhubungan semua dalam perancangan pintu air
otomatis ini. Pintu air terhubung langsung ke motor servo yang berfungsi membuka dan
menutup pintu air.
6
Gambar 2.4 Component Diagram Rancangan Pintu Air Otomatis
Dilihat dari diagram pada gambar 2.4, mikrokontroler arduino uno menerima
masukan dari water level float switch sensor dan menghasilkan keluaran kemotor servo.
Lalu mikrokontroler arduino nano menerima masukan dari sensor ultrasonik dan
menghasilkan keluaran ke LCD Display.
Perancangan proses cara kerja water level float switch sensor disajikan dalam
bentuk flowchart pada gambar 2.5 dan algoritma cara kerja water level float switch
sensor dijelaskan pada gambar 2.6.
7
Gambar 2.5 Flowchart Cara Kerja Water Level Float Switch Sensor.
8
1. Start;
2. Alat siap;
3. If (Sensor 1 aktif);
4. Pintu Terbuka 60;
5. Mengalirkan Air;
6. if (Air Meluap);
7. Air bertambah;
8. If (Sensor 2 aktif);
9. Pintu terbuka 110;
10. Mengalirkan Air;
11. While(Air Meluap)
12. Read Pintu Terbuka 60;
13. Read Pintu terbuka 110;
14. Read Pintu terbuka 60;
15. Read Pintu Air tertutup sempurna;
16. End;
Gambar 2.6 Algoritma Cara Kerja Water Level Float Switch Sensor.
Perancangan cara kerja alat secara keseluruhan pada rancang bangun pintu air
otomatis menggunakan water level float switch sensor berbasis mikrokontroler arduino
uno disajikan dalam bentuk flowchart pada gambar 2.7.
9
Gambar 2.7 Flowchart Output Rancang Bangun Pintu Air Otomatis
10
1. Start;
2. alat siap;
3. ultrasonik baca tinggi air;
4. Tampil ke LCD;
5. if (Sensor 1 aktif)
6. Pintu terbuka 60;
7. mengalirkan air;
8. if (!air meluap)
9. Air bertambah;
10. if(sensor 2 aktif)
11. Pintu terbuka 110;
12. mengalirkan air;
13. if (sensor 2 aktif)
14. Read Pintu terbuka 110
15. Read Pintu terbuka 60;
16. Pintu menutup sempurna;
17. Read ultrasonik baca tinggi air;
18. End;
Gambar 2.8 Algoritma Output Rancang Bangun Pintu Air Otomatis
2.1.4 Implementasi
Tahapan akhir dari suatu rancangan proyek adalah implementasi dari tahapan-
tahapan sebelumnya. Implementasi menjelaskan semua proses instalasi dari mulai
instalasi perangkat keras, instalasi perangkat lunak, tahap pemrograma, serta dilakukan
tahapan pengujian yang berguna untuk mengetahui bahwa perangkat dapat berfungsi
dengan benar, pada tahapan pengujian menggunakan metode blackbox guna
menemukan kesalahan fungsi yang tidak benar atau hilang hingga kesalahan kerja dari
suatu perangkat yang sedang dirancang.
Implementasi dari rancang bangun pintu air otomatis menggunakan water level
float switch sensor berbasis mikrokontroler arduino uno terdiri dari instalasi perangkat
keras, instalasi perangkat lunak Arduino IDE versi yang digunakan dalam rancangan ini
adalah 1.0, pemrograman atau coding serta pengujian yang menggunakan metode
BlackBox Testing.
Instalasi rangkaian perangkat keras pada gambar 2.9 dan gambar 2.10 adalah
rangkaian alat secara keseluruhan yang terpasang pada prototype.
11
Gambar 2.9 Rancangan Pintu Air Otomatis Tampak Dalam
Dari gambar 2.9 dan 2.10 rancangan pintu air otomatis menggunakan dua buah
water level float switch sensor, satu sensor ultrasonik, satu LCD display, satu motor
servo, satu mikrokontroler arduino uno dan nano.
12
2. Blackbox Testing
Tahapan pengujian adalah tahapan akhir saat semua proses dilalui dengan tujuan
untuk mengetahui apakah alat yang dirancang telah sesuai dengan hasil yang
diharapkan. Pengujian ini menggunakan metode BlackBox Testing, dimana pengujian
ini memfokuskan pada kebutuhan fungsional perangkat dengan tujuan berusaha
menemukan kesalahan, kesalahan yang dimaksud adalah kesalahan fungsi, kesalahan
intreface, kesalahan struktur data, ataupun kesalahan kinerja.
Hasil yang
No Prosedur Validasi
diharapkan
Pintu air terbuka
Air dimasukan kedalam wadah
secara otomatis
1 secara bertahap hingga water level Valid
dengan putaran servo
float switch sensor pertama aktif
60
Mengurangi air sampai water
Pintu air menutup
2 level wloat switch sensor pertama Valid
otomatis sempurna
tidak aktif
Pintu air terbuka
Air dimasukan kedalam wadah
secara otomatis
3 sampai water level float switch Valid
dengan putaran servo
sensor kedua aktif
110
Sensor ultrasonik
dapat mengukur
Air dimasukan kedalam wadah
4 ketinggian air dan Valid
secara bertahap
menampilkannya ke
LCD display
13
BAB III
3.1.1 Sensor Infra Red Dan Photo Dioda Dengan Tampilan LCD Berbasis Arduino
Uno Atmega-328
Arduino Uno memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler,
mudah menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB atau
mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk
memulainya.
Uno Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengancatu daya
eksternal.Sumber listrik dipilih secara otomatis.
Dari rancangan fisik alat maka dapat digambarkan blok diagram peralatan sebagai
berikut :
14
Di dalam sebuah waduk/muara terdapat sebuah sensor yang berfungsi untuk
mendeteksi volume air. Jika sensor pada waduk/muara tersebut mendeteksi adanya
perubahan volume air, maka sensor akan mengirimkan sinyal ke arduino uno dan
menampilkan informasi perubahan volume air pada LCD. Jika sensor pada
waduk/muara tersebut mendeteksi volume air sampai batas high, maka sistem pintu air
akan terbuka secara otomatis. Pada level medium sensor akan mengirim sinyal digital
ke arduino bahwa volume air telah mencapai level medium pada waduk/bendungan, dan
LCD menampilkan level air telah mencapai medium, buzzer pun berbunyi dua kali.
Pada high level sensor mengirim sinyal digital ke arduino bahwa volume air telah
mencapai level high, dan LCD menampilkan level air telah mencapai high lalu pintu air
terbuka, dan buzzer pun berbunyi panjang. Pada level low sensor megirim sinyal digital
ke arduino bahwa volume air telah kembali low lalu buzzer berbunyi satu kali dan pintu
air kembali di tutup.
Website yang telah dibuat akan menyediakan informasi mengenai waktu, tanggal,
ketinggian air, status siaga dan informasi mengenai buka tutup pintu air. Sehingga,
dengan adanya prototype tersebut, diharapkan warga dapat mengetahui informasi
mengenai kondisi pada bendungan secara benar dan realtime.
15
Rancangan sistem deteksi banjir dan pintu air otomatis di gambarkan pada gambar
3.3 dibawah ini:
Website bekerja untuk menampilkan data yang ada pada database MySQL.
Sebelum ditampilkan kedalam website, data ketinggian air yang ada pada database akan
dipilah menjadi 4 kategori, yaitu SIAGA 3 jika ketinggian air kurang dari 7 cm, SIAGA
16
2 jika ketinggian air kurang dari 14 cm, SIAGA 1 jika ketinggian air kurang dari 21 cm
dan “Pintu Air Dibuka” jika ketinggian air melebihi dari 22 cm. Pembagian kategori ini
diolah menggunakan bahasa pemrograman PHP dan HTML yang dibuat sedemikian
rupa pada Notepad++ agar dapat menampilkan data kedalam website sesuai dengan
status yang telah ditentukan. Adapun rancangan sistem tampilan website digambarkan
pada diagram alir dibawah ini:
Data ketinggian air yang diperoleh dari sensor HCSR-04 akan dijadikan sebagai
nilai acuan untuk membunyikan buzzer dan menggerakkan servo. Ketika ketinggian air
berada di titik 18 cm sampai 19 cm maka buzzer akan berbunyi, bunyi tersebut
memberikan pertanda kepada warga sekitar atau petugas bahwa status ketinggian air
berada dititik SIAGA 1. Kemudian, ketika ketinggian air mencapai lebih dari 22 cm
maka Buzzer akan berbunyi lebih lama dan pintu air akan terbuka. Pengaturan system
pintu air diatur dengan menggunakan Motor servo. Motor akan berputar ke (180) untuk
17
menarik pintu air keatas, kemudian akan berputar ke 0 untuk menurunkan pintu air
sehingga air tidak dapat keluar dari pintu tersebut.
Website yang dikembangkan oleh peneliti adalah website yang dinamis, artinya
informasi yang ada didalam website tersebut dapat diperbaharui secara berkala dalam
jangka waktu yang telah ditentukan. Hal yang menjadikannya sebagai website dinamis
adalah website tersebut didesain secara otomatis untuk menampilkan informasi terbaru
setiap waktu yang telah ditentukan, tanpa adanya pengaturan manual pada program.
Website bekerja dengan menampilkan data yang ada pada database. Ketika data terbaru
masuk kedalam database, maka website akan secara otomatis menampilkan data
tersebut. Pembagian Status pada tampilan Website telah dijelaskan pada gambar 3.4
yaitu diagram alir data ketinggian air.
18
dari tombol back, setting dan next untuk mengatur penjadwalan buka/tutup pintu air
dengan RTC sebagai inputan untuk penyimpanan waktu yang telah diatur.
Selanjutnya LCD sebagai output keluaran penjadwalan dari waktu yang telah
ditentukan, motor driver mendapat keluaran dari arduino untuk menggerakkan motor
DC agar bergerak naik (forward) dan turun (reverse) dengan mendapat catu daya
sebesar 24V.
Gambar 3.6 Blok diagram otomatisasi pintu air pada sistem pembangkit listrik
mikrohidro
Desain otomatisasi pintu air pada sistem pembangkit listrik mikrohidro dapat
dilihat pada Gambar 3.7. Gambar 3.7, merupakan desain pintu air yang digunakan pada
penelitian. Nomor 1 adalah Motor DC yang berfungsi untuk menggerakkan drat agar
bergerak naik turun, nomor 2 adalah drat untuk menggerakkan pintu air, nomor 3
sebagai pintu air untuk buka tutup pintu air dan nomor 4 yaitu pipa untuk aliran air
sebelum masuk ke turbin.
19
Gambar 3.7 Desain pintu air
Pada diagram alir (flowchart) seperti Gambar 3.8, proses yang dilakukan bermula
dari awal inisialisasi setting waktu hingga proses eksekusi menggunakan motor DC.
Alat ini bekerja menggunakan sistem penjadwalan, waktu buka-tutup dapat diatur sesuai
kebutuhan pengguna. Jika jadwal buka maka motor DC akan bekerja secara forward
untuk membuka pintu air dan jika jadwal tutup maka motor DC akan bekerja menutup
(reverse) untuk menutup pintu air.
20
3.1.4 Prototipe Automatic Sluice Berbasis Internet Of Things
Perangkat keras diperlukan untuk memenuhi kebutuhan fisik suatu alat agar dapat
berjalan sesuai tujuan. Adapun komponen perangkat keras yang dibutuhkan pembuatan
alat Pintu air otomatis berbasis Internet of Things ini adalah sebagai berikut :
Perangkat lunak adalah perangkat yang tidak bisa disentuh (abstrak). Perangkat
lunak berguna untuk memperdayakan perangkat keras. Adapun komponen perangkat
lunak yang dibutuhkan pembuatan alat pintu air otomatis berbasis Internet of Things ini
menggunakan Arduino IDE dan Thingspeak.
Dalam pembuatan alat ini menggunakan sensor ultrasonik yang berfungsi jika air
melebihi batas ketinggian yang telah di tentukan maka sensor ultrasonik ini terhubung
dengan Mikrokontroller. Setelah air terdeteksi sensor yang berarti air tersebut melebihi
batas ketinggian yang ditentukan maka pintu otomatis akan terbuka. Dan informasi
batas ketinggian air akan dikirimkan melalui Ethernet Shield sebagai penghubung
jaringan internet ke IoT. Mikrokontroller juga memberikan perintah untuk menggerakan
Mekanik DVD yang membuka dan menutup pintu secara otomatis.
21
Gambar 3.10 Rangkaian Elektrikal Keseluruhan
22
DAFTAR PUSTAKA
Apriyanto, H. (2015). Rancang Bangun Pintu Air Otomatis Menggunakan Water Level
Float Switch Berbasis Mikrokontroler. Jurnal SISFOKOM, Volume 04, Nomor
01, Maret 2015, 22-27.
Dewi, E. P., & Sunardi. (2018). Otomatisasi Pintu Air Pada Sistem Pembangkit Listrik
Mikrohidro. Jurnal Ilmu Teknik Elektro Komputer dan Informatika (JITEKI)
Vol. 4, No.2, Desember 2018, 110-117.
Hasanah, A., Saptari, S. A., & Lestari, D. (2020). Sistem Deteksi Banjir Dan Pintu Air
Otomatis Menggunakan Raspberry Pi 3 Berbasis Website. INFOTEKJAR :
JURNAL NASIONAL INFORMATIKA DAN TEKNOLOGI JARINGAN- VOL. 4
NO.2 (2020) EDISI MARET, 251-254.
Prasetyo, A., Wasum, & Tri S., M. P. (2021). Rancang Bangun Prototipe Automatic
Sluice Pada Pintu Air Berbasis Internet Of Things. Jurnal Terapan Sains &
Teknologi, 327-332.
23