Anda di halaman 1dari 29

PROTOTIPE APLIKASI FRONT-END

SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN BAWANG


MENGGUNAKAN SENSOR KELEMBAPAN
TERKONTROL ARDUINO

PROPOSAL TUGAS AKHIR

DiajukanSebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Mata Kuliah Tugas Akhir
Pada Program Studi D-IV Teknik Informatika

DisusunOleh:

NAMA :Achmad Awali Yusuf


NIM :15090065

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA

KOTA TEGAL

2018

I
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR

Prototipe PENYIRAMAN TANAMAN


DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ARDUIO
BERBASIS ANDROID

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Mata Kuliah Tugas Akhir
Pada Program Studi D IV Teknik Informatika

Oleh :

Nama : Achmad Awali Yusuf


NIM : 15090065

Tegal,
Menyetujui

Penilai, Mengetahui,
Ka. Prodi D IV Tenik Informatika

Ginanjar Wiro Sasmito, M.Kom Ginanjar Wiro Sasmito, M.Kom


NIPY. 10.007.032 NIPY. 10.007.032

II
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL........................................................................................................v
1. JUDUL TUGAS AKHIR.......................................................................................1
2. Pendahuluan...................................................................................................1
2.1 Latar Belakang....................................................................................................1
2.2 Perumusan Masalah...........................................................................................2
2.3 Pembatasan Masalah.........................................................................................2
2.4 Tujuan Penelitian................................................................................................2
2.5 Manfaat Penelitian.............................................................................................2
3. Tinjauan Pustaka.............................................................................................3
4. Landasan Teori................................................................................................6
4.1. Arduino Uno.......................................................................................................6
4.2 Mikrokontroler...................................................................................................7
4.3. Sensor Soil Moisture.......................................................................................9
4.4 Relay.................................................................................................................10
4.5 Adaptor............................................................................................................11
4.6 Pompa Air.........................................................................................................12
4.7 Kadar Air...........................................................................................................13
5. METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................21
5.1 Alat Panalitian..................................................................................................21
5.2 Bahan Penelitian..............................................................................................21
5.3 Alur Penelitian..................................................................................................21
5.4 FLOWCHART ALUR PENELITIAN........................................................................23
5.5 JADWAL PENELITIAN........................................................................................24
6. DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................25

III
1. JUDUL TUGAS AKHIR
"Prototipe Aplikasi Fornt End SistemPenyiraman Tanaman Bawang
MenggunakanSensor Kelembapan Terkontrol Arduino"

2. PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Kemajuan teknologi di bidang informatika dan elektronika ini berkembang
sangat pesat serta berpengaruh dalam pembuatan alat-alat yang canggih,
seperti alat yang berkerja secara otomatis dan memiliki ketelitian tinggi
sehingga pekerjaan yang di lakukan manusia lebih praktis.
Di dalam kehidupan kita sehari-hari, suatu sistem dengan perancanaan
yang sangat kompleks sangat dibutuhkan untuk mempermudah dalam
membantu kehidupan manusia. Apalagi jika sistem tersebut dengan suatu
control yang terpadu, maka hal ini akan membawa dampak kepada manusia
itu bisa memikirkan dan membuat suatu bentuk control yang sekiranya dapat
membantunya dengan efektif dan efisien.
Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang pasti membutuhkan
air untuk perkembangan hidupnya. Banyak sekali faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi dalam pengembangan tumbuhan tersebut, misalnya faktor
suhu, kelembaban, kebutuhan akan penyinaran ataupun intensitas cahaya
yang digunakan, dan lain-lain. Tanah yang subur merupakan salah satu syarat
agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Tingkat kesuburan dapat di pengaruhi dengan intensitas air yang di
kandungnya. Sehingga kebutuhan air yang cukup merupakan faktor yang
penting dalam melakukan fotositetis. Jika hal ini tidak di perhatikan maka
akan berdampak pada perkembangan pertumbuhan itu sendiri.
Oleh karena itu dibuatlah sistem penyiraman air otomatis untuk
mempermudah pekerjaan petani dalam hal penyiraman yang dapat
dimonitoring melalui komputer dalam mengetahui tingkat kelembaban pada

1
tanah yaitu Prototipe Penyiraman Tanaman dengan Menggunakan
Mikrokontroller Arduino.

2.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan dari penelitian ini yaitu
a. Bagaimana cara petani untuk memperoleh informasi dengan mudah kapan
tanaman itu perlu di siram ?
b. Bagaimana petani bisa mengevaluasi hasil panen dalam satu priode
tanaman dengan mudah dan evektif?

2.3 Pembatasan Masalah


Adapaun batasan ruang lingkup dari penelitian yang akan dibahas adalah.
a. Prototipe ini dikhususkan pada penyiraman tanaman dengan
memperhatikan kelembapan.
b. Prototipe ini menggunakan Mikrokontroller Arduino dengan bantuan
sensor kelembapan.

2.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah: Membuat, Menghasilkan,Merancang
bangun, mengembangkan, menimplementasikan, menerapkan.
a. Untuk merancang sistem penyiram tanaman otomatis menggunakan
Mikrokontroller Arduino.
b. Untuk mengetahui sistem penyiram tanaman otomatis menggunakan
Mikrokontroller Arduino Uno dengan sensor kelembaban dapat mengukur
kelembaban tanah.

2.5 Manfaat Penelitian


Perancangan dan penelitian bermanfaat: Peneliti dan Petani
a. Bagi peneliti
1. Menambah ilmu, penggalaman dan penggetahuan khusunya dalam
perkembangan aplikasi perangkat lunak(software) berbasis web dan
android.

2
2. Memperluas penggetahuan peneliti dalam masalah pengunaan
Mikrokontroller Adruino.
b. Bagi Petani memudahkan mereka dalam mengurus tanaman mereka.

3. TINJAUAN PUSTAKA
Pada penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Penyiraman Air
Otomatis Berbasis Mikrokontroler dimana hal pertama yang dilakukan adalah
mengetahui nilai suhu dan kelembaban tanah di sekitar lahan dengan
menggunakan sensor SHT11. Selanjutnya data hasil sensor tadi diolah
menggunakan microcontroller ATmega 8535 yang akan menghasilkan sinyal
kendali pada aktuator dan mengirimkan data hasil pengukuran suhu ke
komputer secara serial dengan protokol RS-232 dan menampilkan hasil
pengukuran dengan visual basic. Jika nilai suhu dan kelembaban kurang pada
batas normal, maka alat ini dapat menyiramkan air secara otomatis ke lahan.
Secara keseluruhan kinerja alat sistem penyiraman air otomatis tersebut telah
menunjukkan hasil sesuai dengan rancangan yakni pompa air akuarium dapat
mengalirkan air ke lahan dan hasil nilai suhu dan kelembaban dapat di
monitoring melalui komputer dengan menggunakan program visual basic
(Harimurti, 2012).
Pada penelitian yang berjudul Sistem Penyiraman Tanaman Anggrek
Menggunakan Sensor Kelembaban dengan Program Borland Delphi 7
Berbasis Modul Arduino Uno R3 dimana pada mikrokontroler Arduino
menerima inputan data dari sensor suhu dan kelembaban yang kemudian
mengolahnya dan memberikan outputan berupa perintah melalui rellay
driver. Di dalam sensor SHT-11 terdapat kapasitas polimer sebagai sensor
kelembaban dan sebuah pita regangan sebagai sensor temperature. Kedua
output sensor ini dihubungkan pada ADC 14 bit yang berada di dalam sensor
untuk dirubah kedalam data digital. Data digital ini yang nanti diminta oleh
mikrokontroler yang selanjutya dirubah ke besaran fisik suhu dan
kelembaban. Pada rangkain rellay driver yang digunakan merupakan
rengkaian rellay aktif Low. Diman rellay akan aktif ketika diberi

3
6 logika Low (0). Hal ini terjadi dikarenakan karena transistor yang
digunakan pada rangkaian rellay driver adalah transistor PNP. Proses
otomatisasi penyiraman tanaman anggrek dapat berjalan dengan baik
berdasarkan nilai kelembaban yang dideteksi oleh sensor SHT-11 yaitu ketika
kelembaban bernilai di bawah 60% RH. Proses penurunan suhu cukup sulit
karena desain miniatur rumah kaca yang terbuat dari bahan acrylic, dimana
bahan ini menyerap panas. Namun, aplikasi monitoring dan kontrol suhu dan
kelembaban pada rumah kaca tanaman anggrek dapat berjalan dengan baik.
(Widhi, 2014).
Pada penelitian yang berjudul Prototype Penyiram Tanaman Persemaian
dengan Sensor Kelembaban Tanah Berbasis Arduino menjelaskan bahwa
pada bidang pertanian sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan pokok
manusia. Tak terkecuali sayur mayur yang dihasilkan para petani sayur, para
petani menghasilkan berbagai macam sayur seperti bayam, kubis, kembang
koal, cabai dan hasil lainnya. Dengan semakin banyaknya penduduk semakin
banyak pula permintaan terhadap sayur. Namun saat ini kebutuhan sayur dari
petani belum bisa dikatakan maksimal, dikarenakan petani masih
menggunakan teknologi manual dalam system pertanian yang digunakan.
Seperti dalam proses pembuatan bibit sayur petani masih menggunakan
sistem manual, sehingga dalam proses pembibitan masih terbatas dan biaya
yang digunakan cukup banyak. Dengan bekembangnya teknologi saat ini
dimungkinkan dibuat sebuah teknologi penyiraman yang bertujuan untuk
merancang sebuah alat penyiraman tanaman persemaian otomatis yang dapat
mengatasi masalah dalam penyiraman bibit sayur dan sebagai bahan
pembelajaran (Prasetyo, 2015).
Pada penelitian yang berjudul Model Sistem Penyiraman dan Penerangan
Taman Menggunakan Soil Moisture Sensor dan Rtc (Real Time Clock)
Berbasis Arduino Uno menjelaskan bahwa trend teknologi dalam bidang
elektro maupun perangkat keras pada era ini menimbulkan banyak sekali
pengembangan alat perangkat keras yang bersifat sistem kontrol sampai ke
otomatisasi yang sangat beragam kegunaannya. Salah satu contoh yaitu

4
sistem kontrol ruangan, otomatisasi pendeteksi asap rokok, otomatisasi sistem
penyiraman serta bentuk pengembangan lainnya. Penelitian ini membahas
tentang sistem penyiraman dan penerangan taman dengan menggunakan soil
moisture sensor dan real time clock DS3231 serta LDR sebagai sensor
pendeteksi cahaya. untuk sistem penerangannya. Software yang digunakan
pada penelitian ini adalah Arduino IDE. Dimana sistem yang dibuat bekerja
berdasarkan inputan yang diambil dari sensor kelembaban tanah yaitu soil
moisture sensor, yang nantinya akan ditampilkan pada LCD 20x4 berupa
status kelembabannya, output sistem yang digunakan berupa pompa air yang
akan menyala jika kondisi tanah berada dibawah rata-rata pada rentang
<=40% namun akan berhenti pada kondisi tanah mencapai >60%.
Pemrosesan data ini diolah melalui Arduino UNO (Permadi, 2016).
Pada penelitian yang berjudul Perancangan Alat Penyiram Tanaman
Otomatis dengan Yl69 Berbasis Arduino Uno R3 bahwa dalam hasil
pengujian dari alat penyiram tanaman otomatis dengan YL69 berbasis
arduino uno R3 penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa alat ini dapat
membaca kelembaban tanah dengan soil moisture sensor yang didapatkan
dari inputan data analog pada probe soil. LCD sebagai output yang berfungsi
menampilkan persentase kelembaban tanah dalam bentuk Relatif Humidity
(RH) (Wijaya, 2017). Alat ini membutuhkan perangkat untuk menjalakan alat
Penyiram tanaman otomatis dengan YL69 berbasis arduino uno R3 ini
menggunakan Arduino IDE yang dijalankan oleh windows 7 dan untuk
meyimpan perintah program. Sistem ini dapat melakukan penyiraman
otomatis saat sensor Soil Moisture YL69 mendeteksi Kelembaban lebih dari
sama dengan 30% RH. Kemudian pompa akan
8 mengalirkan air. Jika kelembaban sudah kembali normal maka pompa akan
mati (Wijaya, 2017).

5
4. LANDASAN TEORI

4.1 Arduino UNO


Arduino merupakan suatu pengendali mikro single-board yang bersifat
open-source dan diturunkan dari Wiring platform serta dirancang untuk
memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Hardware nya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki
bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh
dunia. Banyak sekali pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika
lewat Arduino karena mudah dipelajari.
Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang
mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang
digunakan dalam Arduino tersebut bukan bahasa assembler yang relatif sulit,
tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka
(libraries) Arduino (Arief. 2014).
Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328.
Board ini memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin dapat
digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal,
koneksi USB, jack listrik tombol reset (Anonim, 2016).

Gambar 1. Arduino UNO

6
4.2 Mikrokontroller

Menurut Dian Artanto dalam bukunya “Mikrokontroller merupakan sistem


komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu
chip IC sehingga sering juga disebut single chip microcomputer (Artanto,
2012).
Mikrokontoler merupakan suatu trobosan teknologi mikroprosesor dan
mikrokomputer terbaru yang hadir memenuhi kebutuhan pasar. Sebagai
teknologi terbaru dengan semikonduktor yang mengandung transistor yang
lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang kecil sebagai wadah
penempatannya dan dapat diproduksi secara masal sehingga harganya lebih
murah dan dapat terjangkau oleh hampir seluruh kalangan masyarakat.
Oleh karena itu mikrokontroler sangan cocok diterapkan untuk
mengontrol berbagai peralatan-peralatan yang lebih canggih dibandingkan
dengan computer PC, karena effektivitas dan kefleksibelannya yang tinggi
(Syarif, M., 2011).
Suatu kontroler digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek-
aspek dari lingkungan. Satu contoh aplikasi dari mikrokontroler adalah untuk
memonitor rumah kita. Ketika suhu naik kontroler membuka jendela dan
sebaliknya. Pada masanya, kontroler dibangun dari komponen-komponen
logika secara keseluruhan, sehingga menjadikannya besar dan berat. Setelah
itu barulah dipergunakan mikrokprosesor sehingga keseluruhan kontroler
masuk kedalam PCB yang cukup kecil.
Hingga saat ini masih sering kita lihat kontroler yang dikendalikan oleh
mikroprosesor biasa (Zilog Z80, Intel 8088, Motorola 6809, dsb). Pada proses
pengecilan komponen terus berlangsung, semua komponen yang diperlukan
guna membangun suatu kontroler dapat dikemas dalam satu keping. Maka
terciptalah komputer keping tunggal (one chip microcomputer) atau disebut
juga dengan mikrokontroler. Mikrokontrolere adalah suatu IC dengan
kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan untuk
suatu kontroler telah dikemas dalam satu keping, biasanya terdiri dari: a. CPU

7
(Central Processing Unit) b. RAM (Random Access Memory) c.
EEPROM/EPROM/PROM/ROM d. I/O, Serial & Parallel e. Timer f. Interupt
Controller Rata-rata pada mikrokontroler memiliki instruksi manipulasi bit,
akses ke I/O secara langsung dan mudah, dan proses interupt yang cepat dan
efisien. Dengan kata lain, mikrokontroler disebut dengan "Solusi satu Chip"
yang secara drastis mengurangi jumlah komponen dan biaya disain (harga
relatif rendah) (Efendi, 2016). Mikrokontroler ada pada perangkat elektronik
di sekeliling kita. Misalnya handphone, MP3 player, DVD, televisi, AC, dll.
Mikrokontroler juga biasanya dipakai untuk keperluan mengendalikan robot,
baik robot mainan, maupun robot industry (Efendi, 2016).

Gambar 2. Mikrokontroler

8
4.3 Sensor Soil Moisture
Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang
dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif)
maupun defisit tekanan uap air. Kelembaban nisbi adalah membandingkan
antara kandungan ataupun tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya
atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air (Anonim, 2012).
Pada peralatan elektronik juga menjadi mudah berkarat jika udara
disekitarnya memiliki kelembaban yang cukup tinggi. Oleh karena itu,
informasi mengenai kelembaban udara pada suatu area tertentu menjadi
sesuatu hal yang sangat penting untuk diketahui karena menyangkut efek-efek
yang ditimbulkannya juga cukup besar.(Anonim, 2012).
Moisture sensor adalah sensor kelembaban yang dapat mendeteksi
kelembaban dalam tanah. Moisture sensor ini sangat sederhana, akan tetapi
ideal untuk memantau taman kota, atau tingkat air pada tanaman pekarangan.
Sensor ini terdiri dari dua probe untuk melewatkan arus listrik dalam tanah
seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.4 dibawah ini. Kemudian membaca
resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban (Pambudi, 2014).
Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik
(resistansi kecil), sedangkan untuk tanah yang kering sangat sulit
menghantarkan listrik (resistansi besar).

9
Gambar 3. Sensor Soil Moisture

Sensor ini sangat membantu Anda untuk mengingatkan tingkat


kelembaban pada tanaman atau memantau kelembaban tanah di kebun. IO
Expansion Shield adalah shield yang sempurna untuk menghubungkan Sensor
dengan Arduino (Pambudi, 2014).

4.4 Relay
Relay adalah suatu peranti yang bekerja berdasarkan elektromagnetik
untuk menggerakan sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah sakelar
elektronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan
memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya (Anonim. 2016).
Relay memiliki 3 bagian utama, yaitu:
a. Common, yang merupakan bagian yang tersambung dengan
Normally Close (dalam keadaan normal).
b. Coil (kumparan), merupakan komponen utama relay yang
digunakan untuk menciptakan medan magnet.
c. Kontak, yang terdiri dari Normally Close dan Normally Open.

10
Gambar 4. Rellay

4.5 Adaptor
Adaptor merupakan suatu alat atau jembatan yang berfungsi untuk
menyambungkan suber tegangan DC. Dimana tegangan DC ini dibutuhkan
oleh berbagai macam rangkaian elektronik untuk dapat dioperasikan, seperti
halnya adaptor/ power supply yang digunakan pada arduino uno. Rangkaian
inti dari adaptor/ power supply adalah suatu rangkaian penyearah yaitu
rangkaian yang mengubah sinyal bolak-balik (AC) menjadi sinyal searah
(DC) (Anonim. 2016).
Pada proses pengubahan dimulai dari penye-arah oleh diode,
penghalusan tegangan kerut (Ripple Viltage Filter) dengan menggunakan
condensator dan pengaturan (regulasi) oleh rangkaian regulator. Pengaturan
tersebut meliputi pengubahan tingkat tegangan atau arus. Pada teknik regulasi
pada pembuatan adaptor, kita mengenal teknik regulasi daya linier dan teknik
regulasi switching (Anonim. 2016).
Sistem rangkaian penyearah ada 4 fungsi dasar, antara lain:
a. Tranformasi (trafo) tegangan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan
yang diinginkan.

11
b. Rangkaian penyearah, rangkaian ini berfungsi untuk mengubah tingkat
tegangan arus bolak balik ke arus searah.
c. Filter (Condesator), yang merupakan rangkaian untuk memproses fluktuasi
penyearah yang menghasilkan keluaran tegangan DC yang lebih rata.
d. Regulasi adalah parameter yang sangat penting pada adaptor dan regulator
tegangan dengan bahan bervariasi.
Pada masa teknologi modern saat ini adaptor/ power supply rata-rata sudah
tidak lagi menggunakan transformator step down, dimana tegangan AC
diturunkan terlebih dahulu melalui sebuah transformator step down keluaran
trafo diserahkan dengan diode dan diratakan dengan kapasitor elekronik
(elco) (Anonim. 2016).
Adaptor/ power supply sekarang umumnya menggunakan sistem
switching, sinyal AC dari tegangan jala-jala listrik 220V disearahkan lebih
dahulu ketegangan DC melalui sebuah rangkaian diode penyearah dan elco.
Tegangan DC hasil penyearah ini kemudian disaklar on-off secara terus
menerus dengan frekuensi tertentu sehingga memungkinkan nilai indikator
dari trafo menjadi lebih kecil. Hal ini khususnya untuk memperkecil ukuran
power supply (Anonim. 2016).

4.6 Pompa Air


Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk
menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk
mengalirkan cairan dari daerah bertekanan rendah ke daerah yang bertekanan
tinggi. Pompa juga sebagai penguat laju aliran pada suatu sistem jaringan
perpipaan. Hal ini dicapai dengan membuat suatu tekanan yang rendah pada
sisi masuk atau Suction dan tekanan yang tinggi pada sisi keluar atau
Discharge dari pompa. Pada prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik
motor menjadi energi aliran fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan
digunakan untuk menaikkan tekanan dan mengatasi tahanan – tahanan yang
terdapat pada saluran yang dilalui (Anonim. 2016).
Pompa sendiri juga dapat digunakan pada proses - proses yang
membutuhkan tekanan hidraulik yang besar. Hal ini bisa dijumpai pada

12
peralatan - peralatan berat. Dalam operasi, mesin – mesin membutuhkan
tekanan discharge yang besar dan tekanan isap yang rendah. Akibat tekanan
yang rendah pada sisi isap pompa maka fluida akan naik dari kedalaman
tertentu, sedangkan akibat tekanan yang tinggi pada sisi discharge akan
memaksa fluida untuk naik sampai pada ketinggian yang diinginkan
(Anonim. 2016).

4.7 Kadar Air


Kadar air adalah jumlah air yang terkandung di dalam suatu benda, seperti
tanah (yang disebut juga kelembaban tanah), bebatuan, bahan pertanian, dan
sebagainya. Kadar air digunakan secara luas dalam bidang ilmiah dan teknik
dan diekspresikan dalam rasio, dari 0 (kering total) hingga nilai jenuh air di
mana semua pori terisi air. Nilainya bisa secara volumetrik ataupun
gravimetrik (massa), basis basah maupun basis kering.
Menurut Lukman Arifin (2012) tanaman hias membutuh kan kadar air
pada tanah yang bervariasi. Ada beberapa tanaman hias yang membutuhkan
tanah lembab, kering, atau bahkan berair. Berikut contoh tanaman hias
beserta tingkat kadar air yang di butuhkan:
A. Euphorbia (Kering)
B. Plumarial (Lembab)
C. Aglonema (Berair)

Pada tanaman Euphorbia lebih membutuhkan sedikit air karena memiliki


daun sedikit dan kecil sehingga tidak menghabiskan banyak air saat
fotosintesis. Daunnya memang kecil dan sedikit, tetapi Plumaria/kamboja
membutuhkan air yang sedang karena struktur batangnya yang berair.
Oleh karena itu proses osmosis juga membutuhkan air yang cukup banyak.
Tanaman dengan jenis aglaonema membutuhkan banyak air karena berdaun
lebar dan batangnya yang berair.

13
4.8 Unified Modeling Language (UML)
Penggambaran dan perancangan model sistem informasi terjadi dalam
sebuah alur. Dalam penelitian ini menggunakan Unified Modelling Language
(UML) yang merupakan bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat
lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan sesungguhnya
digunakan untuk menyederhanakan permasalahan-permasalahan yang
kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Beberapa literatur menyebutkan bahwa UML menyediakan 9 jenis diagram
yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram
pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi (Herlawati:2011).
Jenis diagram-diagram tersebut adalah Diagram Kelas (class diagram),
Diagram Paket (package diagram), Diagram Use-case (use-case diagram),
Diagram Interaksi dan Sequence (sequence diagram), Diagram Komunikasi
(communication Diagram), Diagram Komponen (component diagram),
Diagram Deployment (deployment diagram) (Widodo:2011). Berikut ini
adalah penjelasan dari masing-masing diagram:
“Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan system sebagai unit-
unit yang saling bertukar pesan antarunit atau actor” (Sugiarti,2013)

4.9 Android
Android adalah operating system atau OS yang diperuntukkan khusus
untuk mobile device seperti smartphone atau PC table, persis seperti
syimbian yang digunakan oleh Nokia dan Blackberry OS, jelasnya seperti
Microsoft Windows yang sangat dikena baik oleh para pengguna komputer
dan laptop, jika dianalogikan android adalah windows sedangkan smartphone
atau handphone atau tablet adalah unit computer perangkat. Dengan sistem
distribusi open source yang digunakan memungkinkanpara pengembang
untuk menciptakan beragam aplikasi menarik yang dapat dinikmati oleh para
pengguna, seperti game, chatting dan lain-lain.

14
Menurut Nazruddin Safaat H “Android adalah sebuah sistem operasi
untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi dan
aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang
untuk menciptakan aplikasi mereka”.

15
Tabel 1. Simbol-simbol use case diagram.
Nama Simbol Deskripsi
Use Case Fungsionalitas yang
disediakan sistem sebagai
unit-unit yang saling bertukar
pesan antar unit atau aktor,
biasanya dinyatakan dengan
menggunakan kata kertja
awal di frase nama Use Case.

Aktor Orang, proses, atau sistem


lain yang berintraksi dengan
sistem informasi yang akan
dibuat diluar sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri.
Aktor hanya memeberikan
informasi ke sistem, aktor
hanya menerima informasi
dari sistem, aktor
memberikan dan menerima
informasi ke sistem dan dari
sistem.
Asosiasi Komunikasi antara aktor dan
usse case yang berpartisipasi
pada use case atau use case
memiliki interaksi dengan
aktor. Asosiasi merupakan
hubungan statis antar elemen
yang menggambarkan elemen
yang memiliki atribut berupa
elemen lain, atau elemen
yang harus mengetahui

16
eksistensi elemen lain.
Ekstensi Relasi use case tambahan ke
sebuah use case dimana use
case yang ditambahkan dapat
berdiri sendiri walaupun
tanpa use case tambahan itu,
mirip dengan prinsip
inheritance pada
pemrograman berorientasi
objek. Biasanya use case
tambahan memiliki nama
depan yang sama dengan use
case yang ditambahkan.
Misalnya arah panah
mengarah pada use case yang
ditambahkan, biasanya use
case yang menjadi extend-
nya merupakan jenis yang
sama dengan use case yang
menjadi induknya.
Generalisasi Hubungan generalisasi dan
spesialisasi (umum-khusus)
anatara dua buah use case
dimana fungsi yang satu
adalah fungsi yang lebih
umum dari yang lainnya,
misalnya : arah panah
mengarah pada use case yang
menjadi generalisasinya
(umum).
Generalisasimerupakan

17
hubungan hirarkis antara
elemen. Elemen dapat
mewarisi semua atribut dan
metode elemen asalnya dan
menambah fungsionalitas
baru.
Include <<include>> Relasi use case tambahan ke
sebuah use case yang
ditambahkan memerlukan
use
case ini untuk menjalankan
fungsinya atau sebagai syarat.

a. Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan


diluar sekitar termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa message
yang digambarkan terhadap waktu.

18
Tabel 2. Simbol-simbo sequence diagram.
Nama Simbol Deskripsi
Aktor Orang, proses, atau sistem
lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan
dibuat di luar sistem
informasi yang akan dibuat
itu sendiri.
Lifeline Menyatakan kehidupan suatu
objek, untuk menggambarkan
kelas dan objek.
Objek
message Menyatakan objek yang
berinteraksi (pesan).
Waktu Menyatakan objek dalam
Akktif keadaan aktif dan
berinteraksi, semua yang
terhubung dengan waktu
aktif.
Pesan tipe Menyatakan suatu objek
create membuat objek yang lain,
arah panah mengarah pada
objek yang dibuat.
Pesan tipe Menyatakan suatu objek
call memanggil operasi/metode
yang ada pada objek lain atau
dirinya sendiri, sesuai dengan
kelas objek yang berinteraksi.
Pesan tipe Menyatakan bahwa suatu
return objek yang telah menjalankan
suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu

19
kembalian ke objek tertentu,
arah panah mengarah pada
objek yang menerima
kembalian.

b. Activity Diagram menggambarkan rangkaian alir aktivitas dalam sistem


yang dirancang, digunakan untuk medeskripsikan aktivitas yang dibentuk
dalam suatu operasi sehingga dapat digunakan untuk aktivitas lainya seperti
use case atau interaksi.
Tabel 3. Simbol-simbol activity diagram.
Nama Simbol Deskripsi
Status awal aktivitas sistem,
Status Awal sebuah aktivitas memiliki
sebuah status awal.
Aktivitas yang dilakukan
sistem, aktivitas
Aktivitas
biasanyadiawali dengan kata
kerja.
Asosiasi percabangan
Percabanga
dimana jika ada pilihan
n/ decision
aktivitas lebih dari satu.
Asosiasi penggabungan
Penggabung dimana lebih dari satu
an / join aktivitas digabungkan
menjadi satu.
Status akhir yang dilakukan
sistem, sebuah diagram
Status akhir
aktivitas memiliki sebuah
status akhir.
Memisahkan organisasi
Swimlane bisnis yang bertanggung
jawab terhadap aktivitas

20
yang terjadi.

c. Class Diagram atau diagram kelas menggambarkan struktur dari segi


pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
Tabel 4. Simbol-simbol class diagram.
Nama Simbol Deskripsi
Generalizati Hubungan dimana objek anak
on (descendent) berbagi perilaku
dan struktur data dari objek
yang ada di atasnya objek
induk (ancestor).
Nary Upaya untuk menghindari
Association asosiasi dengan lebih dari 2
objek.
Class Himpunan dari objek-objek
yang berbagi atribut serta
operasi yang sama.

Collaborati Deskripsi dari urutan aksi-aksi


on yang ditampilkan sistem yang
menghasilkan suatu hasil yang
terukur bagi suatu aktor.

Realization Operasi yang benar-benar


dilakukan oleh suatu objek.

Dependency Hubungan dimana perubahan


yang terjadi pada suatu elemen
mandiri (independent) akan
mempegaruhi elemen yang
bergantung padanya elemen
yang tidak mandiri.
Association Apa yang menghubungkan
antara objek satu dengan objek

21
lainnya.

5. METODOLOGI PENELITIAN

5.1 Alat Penelitian


Penelitian ini menggunakan alat penelitian berupa perangkat keras dan
perangkat lunak yaitu:
1. Perangkat Keras
a. Laptop dengan spesifikasi prosesor Intel Celeron, RAM 4GB, dan HDD
500GB
b. Mouse USB.
2. Perangkat Lunak
a. Sistem oprasi Windows 7
b. Text editor Sublime
c. Arduino IDE.
3. Perangkat Keras
a. Arduino
b. Mikrokontroller
c. Relly.
d. Sensor Soil Moisture.
e. Pompa Air.
f. Adaptor.

5.2 Bahan Penelitian

22
Bahan pada penelitian ini menggunakan data- data yang berkaitan dengan
tanaman Bawang, dengan demikian akan mempermudah para petani bawang .

5.3 Alur Penelitian


Rencana penelitian ini memiliki alur sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
Tahap analisis masalah yaitu tahap untuk menemukan masalah penelitian
yang akan dijadikan bahan penelitian.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan dua metode yaitu
observasi, dan wawancara.
a. Observasi
Dilakukan untuk mengetahui apa saja yang dilakukan anggota saat
dilaksanaknnya khataman bersama.
b. Wawancara
Pada metode ini dilakukan untuk memperoleh informasi atau data yang
dibutuhkan dengan cara melakukannya tanya jawab.
3. Analisa Data
Analisa dilakukan berdasarkan kebutuhan sistem yang akan dibangun dari
mulai input data dan output yang akan dihasilkan.
4. Desain Sistem
Pada tahapan ini dilakukan permodelan sistem bagaimana menampilkan
data yang terkumpul dan menampilkan pada halaman web yang akan
dibuat.
5. Penerapan Sistem
Tahapan ini adalah menerapkan sebuah desain yang telah di rencanakan
sesuai dengan apa yang telah di siapkan, kemudian melakukan perkodean
aplikasi dengan mengunakan website dan hardware untuk mendapatakan
perangkat lunak dan perangkat keras yang dinginkan. Dengan
menngunakan Framework CodeIgniter sebagai bahasa pemprograma, dan

23
mengunakan Arduino sebagai pemrograman hardwarenya, sehingga
menghasilkan sebuah sistem yang siap diopraskan sesuai dengan desain
yang dibuat pada tahap desain.
6. Uji Coba Sistem
Jenis pengujian sistem ini meggunakan metode black box, pengujian black
box berfokus pada persyaratan fungsioal perangkat lunak. Tahapan ini
dilakukan untuk pengujian atau testing pada saat peng-input-an, pada
tahapan ini data yang di inputkan dan di eksekusi kemudian terjadi
kesalahan maka akan memunculkan pesan kesalahan.

5.4 FLOWCHART ALUR PENELITIAN

Gambar 5. Flowchart Alur Penelitian

24
5.5 JADWAL PENELITIAN
Berikut ini merupakan jadwal penelitian yang akan dilaakukan
Tabel 5. Jadwal Penelitian
Waktu Penelitian
Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
Laporan
Analisis
Masalah
Pengumpulan
Data
Perancangan
Sistem
Pembuatan
Sistem
Pengujian
Sistem
Penyusunan
Laporan

25
6. DAFTAR PUSTAKA
Harimurti, 2012, “Perancangan Sistem Penyiraman Air Otomatis Berbasis
Mikrokontroler”.
Widhi, 2015. Penelitiannya berjudul “Sistem Penyiraman Tanaman
Anggrek Menggunakan Sensor Kelembaban dengan Program
Borland Delphi 7 Berbasis Modul Arduino Uno R3”.
Prastyo 2016, “ Prototipe Penyiram Tanaman Persemaian dengan Sensor
Kelembaban Tanah Berbasis Arduino”.
Permadi, 2016.” Model Sistem Penyiraman dan Penerangan Taman
Menggunakan Soil Moisture Sensor”.
Wijaya 2017,” Perancangan Alat Penyiram Tanaman Otomatis dengan
Yl69 Berbasis Arduino Uno R3”.
.

26

Anda mungkin juga menyukai