2021
ABSTRAK
Saat ini perkembangan teknologi dalam bidang pertanian dan perkebunan sangat
berkembang pesat. Namun dalam proses pemeliharaan tanaman tersebut tidaklah
mudah. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dari perkembangan
tanaman tersebut anatara lain, kelembapan taanah, Ph dan suhu. Dalam menghadapi
hal tersebut para ilmuan mulai mengembangkan teknologi yang dapat membantu
proses pemeliharaan tanaman
Saatiniperkembanganteknologidalambidangpertaniandanperkebunansangatberke
mbangpesat.Namundalam proses pemeliharaantanamantersebuttidaklahmudah.
Terdapatbeberapafaktor yang
dapatmempengaruhidariperkembangantanamantersebutantaralain, kelembabantanah,
Phdansuhu. Dalammenghadapihaltersebut,
parailmuwanmulaimengembangkanteknologi yang dapatmembantu proses
pemeliharaantanaman,khususnyapadatanamancabemerah. Salah satuinovasi yang
digunakanialahsmart garden system.
Smart garden systemmerupakanrancangansistem yang
digunakanuntukmemudahkanparapetanidalammengkontroltanamanya.Pembuatanalatin
ibertujuanuntukmembantupengelolaantanaman.Dimana smart garden
sisteminidigunakanuntukmengukurkelembabantanahpadatanaman.karna, sebagain
orang tidakdapatmembedakantanah yang
baikdantidakbaikuntukditanamitanamantertentu. Akibatnya, banyakhasiltanaman yang
gagalpanendanmerugikanpetani yang matikarnalayu.Selainitu.Smart garden system
digunakanuntukmengkontrol pH dansuhuudaramelaluiaplikasiBlynk yang
dapatdimonitoringmelaluijaringan internet (Internet of Things).
PENDAHULUAN
1. BACKGROUND
According to Boost, M., & Bizouard, J. (2003), monitoring crop conditions requires
specific knowledge in agriculture. Such knowledge is the form of classification between good
conditions (ideal) and badfor a plants. It is not easy for farmers in carrying out the process of
crop care according to ideal conditions. Therefore, an automated system that works intelligently
to care for plants according to ideal conditions is required, so as to get the results as expected.
monitoring system is designed through the Blynk application. The design of this prototype is
intended to help control the plant maintenance system at the individual level (personal user).
Hopefully, this prototype can be developed again to help increase farmers' agricultural
Smart Plantation technology makes easier way for farmers to know the air temperature and
humidity of the soil. The growth of plants is strongly influenced by the air temperature
(Koesmayono, et al., 2002). Maharani, et al. (2018) states that temperature and cravings can
promote vegetative growth of red chili plants. According to Djumali&Mulyaningsih (2014) the
decrease in soil moisture leads to a decrease in yield, nicotine levels, and the character of
tobacco agronomy.
Speaking about watering plants, there are certainly some things to note, such as watering
time and moisture content that must be adjusted to the needs of plants. Moreover, in the dry
season watering is important. The design of Smart Plantation System Using Soil Moisture
Sensor with Android-based Control can help farmers know the temperature and humidity of
plants and provide appropriate watering actions to produce quality agricultural products.
2. RUMUSAN MASALAH
a. How to design a smart plantation system for monitoring chili plants using theBlynk
application.
a. To find out the design of Smart Plantation System using Soil Moisture Sensor and DHT11
b. To know the working principle of Smart Plantation System system in monitoring chili
plants.
4. MANFAAT PENELITIAN
a. ManfaatBagiDuniaAkademik
ESP8266 which is still rarely used in research or teaching materials, and how it’s useful for
the academic world, especially for research that will be carried out by researchers both in
b. ManfaatBagiMasyarakat
With this research, it is expected to be a solution for people who want to plant plants in
narrow areas and indoors that can reduce carbon dioxide (CO2) levels. As well as making it
5. TINJAUAN PUSTAKA
a. Smart Plantation
Smart Plantationadalah prototipe sistem perawatan tanaman secara otomatis, dimana sistem
monitoringnya dirancang melalui aplikasi Blynk yang terhubung dengan IoT. Perancangan
prototipe ini dimaksudkan untuk membantu pengontrolan sistem perawatan tanaman pada
tingkat perorangan (personal user).Seperti diketahui IoT tidak hanya bekerja dan
untuk bisa saling terhubung, berkomunikasi, dan bertukar data, atau yang sering
dikenal dengan Machine to Machine(M2M). Teknologi inilah yang diterapkan oleh Smart
Garden. Dengan memasang sensor pada alat yang diletakkan di dekat tanaman dan
Dengan hal tersebut petani dan orang awam dapat mengetahui kondisi tanaman/kebun-
nya.Tidak hanya monitoring tanaman, dengan teknologi Smart Garden,kebun tersebut juga
dapat melakukan penyiraman dan pemupukan secara otomatis. Ini yang sering disebut
M2M artinya alat ini dapat berkomunikasi sendiri antara sensor dengan controller
sehingga petani bisa lebih fokus pada fungsi pengawasan melalui aplikasi, perawatan
b. NodeMCU ESP8266
sekitar 3.3v dengan memiliki tiga mode wifi yaitu Station, Access Point dan Both
(Keduanya). Modul ini juga dilengkapi dengan prosesor, memori dan GPIO dimana jumlah
pin bergantung dengan jenis ESP8266 yang kita gunakan. Sehingga modul ini bisa berdiri
layaknya mikrokontroler.
c. Soil Moisture
nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan
listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik
(resistansi besar). Sensor ini sangat membantu untuk mengingatkan tingkat kelembaban
d. DHT11
yaitu dari segi kualitas pembacaan data sensing yang lebih responsif yang memliki
kecepatan dalam hal sensing objek suhu dan kelembaban, dan data yang terbaca tidak
pembacaan suhu dan kelembaban yang cukup akurat.Penyimpanan data kalibrasi tersebut
terdapat pada memori program OTP yang disebut juga dengan nama koefisien
kalibrasi.Sensor ini memiliki 4 kaki pin, dan terdapat juga sensor DHT11 dengan breakout
PCB yang terdapat hanya memilik 3 kaki pin seperti gambar dibawah ini
e. Pompa air
untuk irigasi, mandi atau pengolahan limbah, atau untuk mengevakuasi air dari lokasi tak
diinginkan. Terlepas dari hasilnya, tenaga yang dipakai untuk pompa air sangat bergantung
pada kadar air yang diinginkan. Seluruh proses lainnya bergantung atau dimanfaatkan dari
air yang turun dari ketinggian atau beberapa sistem pompa tekan.
f. Relay
mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai
membuka) kontak saklar. 2. Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi
listrik. Relay adalah Saklar (SWITCH) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
dengan arus listrik yang kecil (LOW POWER ) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan
lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50
g. I2C (Inter-Integrated Circuit)
antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan dengan sistem I2C dapat
Sebuahkode program
Arduinopadaumumnyadisebutdenganistilah
sketch,sepertipadaGambar 2.5. Kata “sketch”
digunakansecarabergantiandengan “kode
program”. PadaArduino IDE, tidaksemualibrary
yang akankitagunakanadapada file libraries
arduino, sehinggatetapharusmelakukaninclude
librariesmelalui “.zip” atau “.rar”.
i. AplikasiBlynk
Things.Blynkadalahdashborad digital
denganfasilitasantarmukagrafisdalampembuatanprojectnya.
1) Blynk Apps
terdapatpadaAplikasiBlynk :
c) Notificationdigunakanuntukmengirimpesandannotifikasi.
2) Blynk Server
yang bersamaansemakinmemudahkanbagiparapengembangsistemIoT.
3) Blynk Library
librarytersediapadabanyak platform
perangkatkerassehinggasemakinmemudahkanparapengembangIoTdenganfleksibilitas
Server
kelembabanudara, kelembabantanah,SertaNodeMCUakanmengirimnilaisuhuudara,
DAFTAR PUSTAKA
”RancangBangunSistemPenyiramanTanamanTaugeOtomatisBerbasisMikrokontroler”,
2016.
[6] Krisnawan, A., ”PerancanganSistemKeamananRuanganMenggunakan Raspberry Pi”,
[7] Mohune, Z., Liputo, B., Botutihe, S., “SistemKontrolPenyiramBungaPada Pot Menggunakan
”PengaruhMacamPupukKandangTerhadapPertumbuhandanHasilTigaKultivarKacangHijau
[11]Kertasapoetra, Ance Gunsarsih Ir. 1993. Klimtologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan
Tanaman. Jakarta