PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh:
NPM : 19552011025
NAMA : YUDA RIZKI MAULANA
JENJANG STUDI : STRATA 1 (S1)
PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Masa Esa, penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi
yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DAN KONTROLING PENYIRAMAN
OTOMATIS MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC BERBASIS INTERNET OF THINGS
(IOT)” sesuai dengan yang direncanakan. Selanjutnya penulis menyampaikan terima kasih kepada:
Akhir kata penulis berharap semoga penulisan Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan.
Penulis,
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
1.6 Sistematik penulisan
BAB II TINJAU PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV IMPLEMENTASI
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebun Amanah merupakan kebun yang sedang membudidayakan segala macam tanaman, dari
tanaman sayur, kacang tanah, dan umbi-umbian. Benih tanaman yang sudah ditanam harus rutin disiram
agar pertumbuhannya stabil. Jika kelembapan tanah rendah, maka laju transpirasi meningkat dan
penyerapan air dan zat-zat mineral juga meningkat. Hal itu akan meningkatkan ketersediaan nutrisi
untuk pertumbuhan tanaman. Dan sebaliknya, jika kelembaban tinggi, maka laju transpirasi rendah dan
penyerapan zat-zat nutrisi juga rendah. Penyiraman tanaman tersebut dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore
pada musim kemarau. Namun, saat musim hujan penyiraman tidak perlu dilakukan. Agar memudahkan
petani dalam merawat tanaman tersebut, petani perlu menerapkan teknologi yang dapat membantu dalam
kegiatannya.
Pada era globalisasi teknologi komputer berkembang pesat dan berpengaruh dalam pembuatan
teknologi yang canggih adalah alat yang bisa bekerja otomatis yang membuat pekerjaan manusia
dipermudahkan dengan teknologi yang berkembang pesat mampu membuat kehidupan manusia ingin
menjadi lebih efisien dan otomatis. Penggunaan yang awalnya manual berpindah ke sistem otomatisasi.
Sehingga otomatisasi dalam semua sektor tidak dapat dihindar, seperti misalnya dalam menanam tanaman
kacang tanah membutuhkan alat untuk memudahkan dalam hal perawatan.
Pekerjaan yang dilakukan secara rutin dan terjadwal oleh petani dapat dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi sensor dan internet of things (IoT) untuk melakukan monitoring dan kontroling
agar menambah efektivitas pada waktu kegiatannya. Teknologi tersebut dapat digunakan untuk
membangun sistem yang berfungsi untuk melakukan perawatan atau penyiraman otomatis pada tanaman
kacang tanah tersebut.
Internet Of Things (IoT) merupakan sebuah sistem yang memungkinkan setiap device dapat
berkomunikasi, melakukan monitoring dan kontroling melalui jaringan internet. Hasil yang dicapai
setelah penelitian ini dilakukan yaitu dihasilkan sebuah sistem penyiraman otomatis berbasis internet of
things dengan menggunakan NodeMCU yang terintegrasi dengan Telegram untuk melakukan perawatan
atau penyiraman otomatis pada tanaman kacang tanah.
Review Jurnal
Penulis Darmawan¹, Kumara², Chrisne³
Kesimpulan Sistem smart garden ini dirancang dengan menggunakan komponen perangkat
keras dan perangkat lunak. Komponen perangkat lunak seperti BLYNK App,
Antares, WSANs, serta SMS Gateway. Sementara itu, komponen perangkat
keras yang digunakan yaknisensor kelembapan tanah, sensor suhu, sensor
cahaya, serta mikrokontroler. Salah satu jenis sensor kelembapan tanah yang
umum digunakan adalah capasitive soil moisture yang memiliki rentangan nilai
kelembapan kering, lembab, dan basah. Tanah dalam kondisi kering berada pada
rentangan 430-520. Tanah dengan kondisi lembab berada dalam rentangan 350-
430, sedangkan tanah basah berada pada rentangan 260-350. Sensor suhu yang
dapat digunakan di antaranya adalah sensor DHT11 dan DHT22. Sensor
ultrasonic yang umum digunakan ialah sensor ultrasonic HC-SR04. Sensor
cahaya yang biasanya digunakan adalah sensor cahaya berjenis MDL-LDR01.
Mikrokontroler sebagai pengontrol kerja sistem smart garden yang umumnya
dapat digunakan adalah Arduino nano, Arduino uno r3, Arduino mega 2560,
raspberry Pi.
Sumber/Link https://ojs.unud.ac.id/index.php/spektrum/article/view/85405
Abstrak Penyiraman merupakan pekerjaan yang bersifat rutinitas paling penting untuk
tanaman agar terus tumbuh dan berkembang. Sistem penyiraman secara otomatis
dapat meringankan beban untuk menyediakan air ketika tanaman
membutuhkannya, otomatisasi dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk
membantu mengerjakan yang bersifat rutinitas karena dapat berjalan terus
menerus tanpa mengenal waktu. Mengetahui kapan penyiraman dilakukan
adalah aspek penting dari proses penyiraman. Proyek ini menggunakan papan
Arduino Uno, yang terdiri dari Mikrokontroler ATmega 328, Soil Moisture
Sensor, LCD, DHT22, Relay dan Pompa. Arduino Uno berguna untuk
menghadapi permasalahan yang terjadi pada kehidupan saat ini. Sistem ini
diprogram sedemikian rupa sehingga akan merasakan tingkat kelembaban
tanaman dan menyediakan air jika diperlukan. Jenis sistem ini sering digunakan
untuk perawatan tanaman umum, sebagai bagian dari merawat kebun kecil dan
sedang. Sistem Penyiraman Otomatis Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno
mampu meningkatkan kinerja suatu organisasi ataupun instansi dalam pertanian
atau perkebunan.
Metode Kualitatif
Kesimpulan Sistem penyiraman pada toko tanaman hias Yopi masih terbilang konvensional
dan tidak efisien terhadap penyiraman. Agar tanaman mendapatkan air yang
cukup segaligus tidak boros air maka perlu dibuat sistem penyiraman otomatis.
Penulis merancang sebuah sistem penyiraman secara otomatis. yang dapat
digunakan oleh pihak toko untuk dapat membantu dalam melakukan pengolahan
budidaya tanaman secara efisien dan efektif dan mempermudah penyiraman
yang dilakukan olah karyawan, dengan menggunakan mikrokontroler Arduino
Uno serta berbagai modul pendukungnya.
Sumber/Link https://journal.global.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/219
Penerbit SKANIKA
Abstrak Berkebun dengan tanaman dalam pot merupakan hobi yang menyenangkan
dan menenangkan bagi sebagian orang. Bagi warga perkotaan yang
memiliki kesibukan tinggi, kendala yang muncul adalah ketersediaan waktu
pemeliharaan khususnya untuk penyiraman tanaman. Namun memelihara
tanaman dalam pot bagi warga perkotaan yang memiliki kesibukan tinggi,
sering mengalami kendala waktu pemeliharaan. Pemilik yang sibuk tidak dapat
memberikan perhatian yang memadai dan mengakibatkan keterlambatan dalam
penyiraman yang mengakibatkan tanaman tidak bisa bertumbuh kembang
dengan sempurna atau mati, sebaliknya jika i. Juga bila dilakukan penyiraman
secara berlebihan akan menyebabkan tanaman rentan sakit karena kadar air yang
berlebihan/tinggi. Penelitian ini ditujukan untuk menghasilkan solusi berupa
sistem yang dapat menjaga kadar air pada pot tanaman agar tetap seimbang
menggunakan mekanisme penyiraman otomatis atau berdasarkan kontrol
jarak jauh dengan perintah Telegram. Untuk mengetahui kelembaban tanah,
sensor ditancapkan pada pot dan dihubungkan ke Arduino UNO. Sebuah relai
juga dihubungkan untuk menyalakan dan mematikan pompa air. Sistem ini
juga dihubungkan ke internet menggunakan NodeMCU ESP8266 agar dapat
mengirimkan data pemantauan dan menerima perintah dari aplikasi Telegram.
Hasilnya adalah sebuah prototipe sistem IoTpenyiraman tanaman otomatis
dengan Arduino dan kontrol Telegram. Berdasarkan pengujian dengan
metode black box, sistem ini operasional dan memecahkan permasalahan riset.
Metode Kualitatif
Sumber/Link https://jom.fti.budiluhur.ac.id/index.php/SKANIKA/article/view/2887/1215
Penerbit JTIULM
Abstrak ITERA merupakan kampus dengan slogan smart, friendly and forest
campus. Kampus hijau (forest campus) dapat diwujudkan dengan melakukan
penyiraman secara rutin pada tanaman. Ketika penyiraman tanaman tersebut
tidak mencukupi maka tanaman akan layu dan mati, namun air yang berlebihan
juga menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh karena terjadi pembusukan
pada akar tanaman. Sistem penyiraman otomatis yang dapat memantau
kondisi lingkungan tanaman dengan menggunakan protokol MQTT dapat
dirancang sebagai sistem yang dapat memantau kondisi lingkungan tanaman
secara jarak jauh dan waktu nyata. Sistem ini dibuat menggunakan sensor
DHT11 yang berfungsi untuk membaca suhu dan juga sensor YL-69 yang
berfungsi untuk membaca kelembaban tanah. DHT11 membaca suhu dengan
nilai antara 0–50C dengan rata-rata nilai error2.22 %. Semakin tinggi nilai
output sensor suhu maka suhu akan semakin panas, apabila nilai output
sensor suhu semakin rendah maka suhu akan semakin dingin. Untuk
sensor YL-69 dapat membaca nilai dari kelembaban tanah yang memiliki
rentang antara 0 –1023 dengan rata-rata nilai error 11.09%. Semakin tinggi nilai
output sensor kelembapan tanah maka kondisi tanah akan semakin kering,
apabila nilai output sensor kelembaban tanah semakin rendah maka kondisi
tanah semakin lembap. Sensor tersebut dikirim menuju server oleh
mikrokontroler ESP32s. Pengiriman data menggunakan modul Wi-Fi keserver
Node RED. Data dari hasil pembacaan sensor diolah dengan metode fuzzy logic
Sugeno untuk mendapatkan keluaran jenis penyiraman memiliki nilai rata-rata
error 0.573728% ,semua data pada server ditampilkan pada web server
dashboard Node-RED dalam bentuk teks, grafik dan juga kondisi waktu nyata.
Metode Kualitatif
Kesimpulan Perangkat penyiraman otomatis dengan suhu dan kelembaban tanah pada lahan
ITERA Menggunakan Protokol MQTT dapat dirancang menggunakan sensor
DHT11 yang berfungsi untuk membaca nilai dari suhu memiliki rata-rata nilai
error 2.22% dan soil moisture YL-69 sensor untuk mendeteksi kelembaban tanah
lingkungan memiliki rata-rata nilai error 11.09%. ESP32s berfungsi untuk
mengirim data yang dibaca oleh sensor untuk ditampilkan pada web server
Node-RED dalam bentuk grafik, dan juga mengatur penyiraman otomatis
dengan metode fuzzy logic Sugeno. pengiriman data yang dilakukan oleh
modul wifi ESP32s menggunakan protokol MQTT berada pada koneksi jaringan
yang sama.
Sumber/Link http://jtiulm.ti.ft.ulm.ac.id/index.php/jtiulm/article/view/55/48
Judul Prorotype Sistem Penyiraman Tanaman Otomatis Terjadwal dan Berbasis Sensor
Kelembapan Tanah
Halaman jurnal -
Metode Kualitatif
Kesimpulan 1. Alat penyiram tanaman otomatis ini menggunakan sensor lempeng tembaga
yang berfungsi sebagai elektroda untuk mengukur resistansi tanah dan diubah
menjadi tegangan analog kemudian akan diubah menjadi data digital agar bisa
diproses oleh prosessor Arduino Uno.
2. Penentuan batas atas untuk proses penyiraman dilakukan dengan cara ujicoba
terhadap kondisi tanah yang berbeda-beda.
3. Penyiraman dapat dilakukan dengan menggunakan jadwal yang telah
ditentukan dengan interval waktu.
4. Penggunaan valve selenoid untuk mengurangi penggunaan energi listrik
dibanding dengan pompa yang membutuhkan energi listrik lebih besar
Sumber/Link https://jurnal.darmajaya.ac.id/index.php/PSND/article/view/1727/996
Penerbit SENIATI
Metode Kualitatif
Kesimpulan Penelitian ini dilakukan sebagai tahap awal sebelum melakukan pengujian
alat agar sesuai dengan yang diharapkan. Perancangan alat penyiram
tanaman otomatis pada miniatur green house berbasis IOT dirancang untuk
mempermudah pekerjaan petani dalam mengelola sistem penyiraman pada
tanaman green house.
Sumber/Link https://ejournal.itn.ac.id/index.php/seniati/article/view/768/729
Penerbit J-Eltrik
Abstrak Tanaman merupakan makhluk hidup yang penting bagi kebutuhan hidup
manusia. Manfaat tanaman bagi manusia adalah sebagai pembersih udara. Air
dibutuhkan bagi tanaman untuk pertumbuhan. Selain digunakan pada proses
fotosintesis, air juga dimanfaatkan oleh tanaman untuk melarutkan mineral yang
diserap akar dari tanah sebagai proses perkembangan tamanaman tersebut.
Penyiraman dapat menjaga serta merawat tanaman agar tumbuh dan
berkembang. Tujuan penelitian ini adalah membuat alat yang dapat menyiram
tanaman mengunakan perangkat android dengan memanfaatkan koneksi internet
untuk kontrol dan monitoring. Dengan menggunakan smartphone android yang
sudah terinstall aplikasi blynk dapat berkomunikasi dengan arduino yang
menggunakan perangkat tambahan berupa ESP8266 sehingga dapat terhubung
melalui koneksi WIFI sehingga memungkinkan user untuk mengontrol dan
memonitoring alat penyiram tanaman, dengan cara kerja mengirim perintah on
dan off melalui blynk serta menerima data suhu dan kelembaban yang diperoleh
dari sensor DHT22. Hasil dari penelitian ini, alat penyiram tanaman mampu
bekerja dengan baik, mampu mengontrol penyiraman secara manual dan
otomatis. Alat akan menyiram tanaman bila suhu lebih dari 31°C.
Metode Kualitatif
Sumber/Link https://scholar.google.co.id/scholar?
cluster=6595139388728278705&hl=id&as_sdt=2005&sciodt=0,5#d=gs_qabs&t
=1668452830717&u=%23p%3Dsf5V3VSkhlsJ
Penerbit MISI
Abstrak Teknologi berkembang dengan pesat, termasuk dibidang pertanian, salah satu
desa di Kabupaten Lombok Tengah yaitu Desa Kawo Kecamatan Pujut, dengan
mayoritas mata pencaharian penduduk sebagai petani. Berdasarkan hasil
wawancara bersama petani, terdapat 30% petani menanam semangka pada
musim tanam dua sudah masuk musim kemarau, 75% lahan pertanian yang ada
di Kabupaten Lombok tengah adalah lahan tadah hujan yang hanya
mengandalkan hujan untuk pemenuhan kebutuhan air sehingga diperlukan
sebuah alat yang dapat melakukan penyiraman dengan pengontrolan yang
otomatis dengan memanfaatkan arduino. Dalam penelitian menggunakan
variabel tanaman semangka dengan metode R&D dengan tahapan menentukan
potensi dan masalah. Pengujian alat dilakukan dengan 3 tahap, tahap pertama
dengan mengirimkan perintah penyiraman sebanyak 1 liter dengan jumlah
tanaman 16 tanaman, masing-masing tanaman mendapatkan 62.5 mililiter air
dalam waktu 8detik. Ujicoba kedua mengirimkan perintah penyiraman sebanyak
5 liter air, masing-masing tanaman mendapatkan 312,5 mililiter dengan durasi
penyiraman 20detik. Sedangkan ujicoba ketiga dengan mengirimkan perintah
penyiraman sebanyak 8liter air, masing masing tanaman mendapatkan
500vmililiter air dengan durasi 33detik.
Metode Kualitatif
Kesimpulan Jadi berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap
komponen berfungsi dengan baik dan sensor waterflow yang berfungsi sebagai
penghitung debit air yang keluar pada saat penyiraman dapat berfungsi dengan
baik sesuai dengan perintah yang dikirim dengan rata-rata waktu penyiraman 4,3
detik perliter.
Sumber/Link http://e-journal.stmiklombok.ac.id/index.php/misi/article/view/582/175
Metode Kualitatif
Sumber/Link https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/KA/article/view/3960/1915
Penerbit CoSciTech
Abstrak Perkembangan teknologi pada saat ini semakin hari semakin meningkat, manusia
selalu ingin menerapkan sebuah alat ataupun teknologi yang dapat membantu
pekerjaan manusia, sehinga teknologi menjadi kebutuhan bagi manusia. Air
dibutuhkan bagi tanaman untuk pertumbuhan, selain digunakan pada proses
fotosintesis, air juga dimanfaatkan oleh tanaman untuk melarutkan mineral yang
diserap akar dari tanah sebagai proses perkembangan tamanaman tersebut.
Penyiraman tanaman secara rutin dapat menjaga serta merawat tanaman agar
dapat tumbuh dengan baik. Penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan
perangkat NodeMCU ESP8266 memungkinkan user untuk mengontrol dan
memonitor alat penyiraman tanaman berbasis IoT. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan sistem penyiraman tanaman otomatis berbasis IOT bekerja dengan
baik. Sistem yang telah dibuat mampu memantau penyiraman otomatis secara
realtime dan menampilkan status pompa air untuk 3 kondisi yang di kirimkan
oleh sensor kelembapan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah
proses penyiraman tanaman dan mempermudah para petani dalam mengecek
tanaman yang dijaganya. Sehingga petani terhindar dari Kelalaian dalam
menjaga tanaman dan tamanan pun dapat tumbuh Subur dengan asupan air yang
diberi secara otomatis. Penelitian ini terdiri dari Mikrokontroler Node MCU
ESP8266, Soil Moisture Sensor, Relay, Kabel Jumper dan Pompa. Hasil
penelitian menujukkan sistem penyiraman tanaman otomatis berjalan dengan
baik dan mampu melakukan monitoring kondisi kadar air dalam tanah dan status
pompa air.
Metode Kualitatif
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, dengan judul perancangan sistem
penyiraman tanaman otomatis mengunakan sensor kelembapan tanah berbasis
IoT, maka dapat disimpulkan bahwa Sensor Soil Moisture dapat digunakan
untuk mendeteksi kelembaban dan kekeringan tanah yang nantinya akan
memberikan inputan ke controller ESP8266 untuk menggerakan pompa dan
melakukan penyiraman air ke tanaman secara otomatis. Apabila tanah yang
kering sudah mendapatkan asupan air yang cukup maka pompa akan berhenti
secara otomatis. Alat penyiram ini dapat digunakan atau diimplementasikan pada
kebun atau pekarangan rumah dan dapat dengan mudah dimonitoring
menggunakan perangkat mobile (HP Android).
Sumber/Link http://ejurnal.umri.ac.id/index.php/coscitech/indexdoi