TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU SERTA PENYIRAMAN TANAMAN BERBASIS ANDROID Anggota Kelompok 6 : 1. Syifaa Sartika 2. Nur Aisa Hasibuan 3. Henni Widia Hasibuan 4. Edo Musa Sihombing 5. Sahdan Arli Ciri-ciri Pertanian terpadu :
1. Pengelolaan pertanian secara luas dan konperehensip.
2. Berorientasi pada produktivitas, efisiensi, keberlanjutan dan diterima secara sosial dan menguntungkan secara ekonomi. 3. Suatu sistem yang mandiri dengan sistem LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture). Sistem mampu berjalan dengan baik tanpa ketergantungan asupan dari luar sistem. 4. Sistem dapat diukur dan dievaluasi pada setiap tahapan. MODEL PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU 1. Model Umum SPT (The Integrated System). 2. Model Pengembangan SPT pada Lahan Sawah. 3. Model Pengembangan SPT pada Lahan Miring. 4. Model Pengembangan SPT pada Lahan Rawan Erosi. 5. Model Pengembangan SPT pada Lahan Konservasi Beberapa kendala dalam pengembangan SPT adalah : 1. Belum dipahami SPT secara benar oleh berbagai pihak (petani dan pasilitator). 2. Tingkat hasil dan produktivitas SPT belum meyakinkan petani pada umumnya. 3. Model SPT yang dikembangkan belum sesuai dengan ekosistemnya. 4. Keberadaan Integrator SPT belum diperhatikan. 5. Belum ada Kajian komprehensip dan integralistik berkaitan dengan Penggunaan teknologi pada perkembangan SPT masa ke masa sbb : 1. Sensor Teknologi : Petani menggunakan sensor teknologi, melalui teknologi drone memperoleh data tentang hama pertumbuhan, penyakit, dan masalah lainnya. Umumnya digunakan di pertanian hortikultura skala besar. Adanya penggunaan teknologi drone, lebih memudahkan petani menggunakan pestisida dan bahan kimia lain agar lebih efisien dan terarah, dan mengurangi dampak negatif penggunaan bahan kimia bagi lingkungan. 2. Teknologi Deteksi dan Alat Panen Otomatis Perkembangan teknologi pertanian kali ini dari Wageningen University Belanda yang berhasil membuat teknologi deteksi alat panen otomatis, fungsinya membantu para petani buah seperti buah pisang, persik, dan pir. Alat tersebut bekerja dengan cara mendeteksi level pigmen klorofil serta athocyanin pada buah yang diamati. Alat ini mempunyai pendeteksi kamera kombinasi warna adisebut RGB, guna mendeteksi warna supaya ukuran buah bisa diketahui. Data tersebut nantinya akan digunakan dalam mengeetahui mana buah yang sudah matang, sehingga alat akan langsung memanen buah secara otomatis dalam hitungan detik. Penyiraman Tanaman Berbasis Android
suatu kegiatan yang perlu
diperhatikan dalam melakukan pemeliharaan tanaman, dikarenakan tanaman memerlukan asupan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis dalam memperoleh kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Output water planting otomatis ( alat penyiraman otomatis ). Komponen Alat- Alat yang digunakan Soil Moisture Sensor (Sensor YL) ~ jenis sensor yang fungsinya untuk mengukur kelembaban tanah, prinsip operasinya : mendeteksi kelembaban di sekitar tanah, meskipun secara teknis sensor ini tidak dapat mendeteksi kelembaban tanah. Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) ~ jenis resistor yang resistansinya mengalami perubahan penerimaan cahaya. Modul sensor cahaya bekerja manghasilkan output yang mendeteksi nilai intensitas cahaya. Relay 5 volt DC ~ digunakan untuk membuat project yang salah satu komponennya butuh tegangan tinggi atau yang sifatnya AC (Alternating Current). Sedangkan kegunaan relay secara lebih spesifik adalah sebagai berikut: Menjalankan fungsi logika dari mikrokontroler Arduino.
NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang
bersifat opensource. Terdiri dari perangkat keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan Esperessif System. NodeMCU bisa dianalogikaan sebagai board arduino yang terkoneksi dengan ESP8622. Sensor DHT11 ~ module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek suhu dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih lanjut menggunakan mikrokontroler. Module sensor ini tergolong kedalam elemen resistif seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC. THANK YOU