Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Reaktom Volume 6 Nomor 1 Tahun 2021, 22-28

Otomatisasi Penyiraman Tanaman Cabai Dan Tomat Berbasis Iot

Nurul Fauzia1, Nur Kholis2, Humaidillah Kurniadi Wardana1

1
Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Hasyim Asy’ari Jombang
2
Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: fauzia3098@gmail.com

Abstrak
Penyiraman tanaman pada lahan pertanian dengan menerapkan aplikasi IoT yang dapat dimonitoring smartphone
sangat diperlukan bagi petani untuk mempermudah dalam memonitoring dan merawat tanaman dengan mudah, efektif,
dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membuat alat penyiraman tanaman cabai dan tomat yang dapat
menyiram secara otomatis berbasis IoT. Metode penelitian yang digunakan berupa metode eksperimen yang dirancang
menggunakan ESP32 sebagai modul pengendalian utama sistem, sensor kelembaban YL-69 untuk mengukur
kelembaban tanah, sensor ultrasonik HCSR-04 untuk mengontrol kesediaan air dalam tandon, serta aplikasi blynk
sebagai tampilan pada smartphone. Hasil penelitian perancangan penyiraman otomatis pada tanaman cabai dan tomat
dilakukan selama 5 hari berturut-turut dimulai jam 07:00 WIB sampai pukul 17:00 WIB. Hasil penelitian perancangan
alat penyiraman tanaman cabai dan tomat dapat berfungsi dengan baik serta dapat bekerja dengan nilai adc > 600
pompa on sampai dengan nilai adc < 600 pompa off.

Kata Kunci: Internet of Things (IoT), sensor kelembaban YL-69, sensor ultrasonik, cabai dan tomat

Abstract
Watering plants on agricultural land by applying IoT application that can be monitored on smartphone is veri
necessary for farmers to faciliitate farmers to monitor and care for plants easily, effectively and efficiently. The purpose
of this research to design and make watering devices for chili and tomato plants that can watering automatically IoT
based. The research method used is an experimental method designed using esp32 as the main control module of the
system, humidity sensor YL-69 to measure soil moisture, ultrasonic sensor HCSR-04 to control water availability in
reservoirs, and blynk application as a display on smartphone. The result of research on the design of automatic
watering on chili and tomato plants carried out for 3 consecutive days starting at 07:00 WIB to 17:00 WIB. The result
of research on the design of watering plants for chilies and tomatoes can function well and can work with adc values of
> 600 pumps on up to < 600 pumps off

Keywords: Internet of Things (IoT), soil moisture sensor YL-69, ultrasonik sensor HCSR04, chili and tomato,

22
Otomatisasi Penyiraman Tanaman

Berdasarkan latar belakang diatas penulis menganggap


PENDAHULUAN penting penelitian mengenai sistem penyiraman tanaman
Cabai dan tomat adalah komoditas sayuran yang secara otomatis. Sehingga penulis berinisiatif meneliti
sudah tidak asing digunakan dalam kegiatan sehari-hari. dengan judul “ Otomatisasi Penyiraman Tanaman
Tanaman ini memiliki banyak manfaat misalnya, sebagai Cabai dan Tomat Berbasis IOT”.
bahan masakan dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh
(Yahwe, 2016). Kebutuhan konsumen yang tinggi akan TINJAUAN PUSTAKA
cabai dan tomat membuat komoditas ini sering harganya Internet of Things
melambung tinggi dipasaran disebabkan tidak jarang Internet of Things diartikan suatu objek yang
petani mengalami gagal panen ketika musim kemarau. memiliki kemampuan untuk menghubungkan benda
Pembudidayaan tanaman yang baik agar cerdas yang berpotensi dapat berinteraksi dengan benda
menghasilkan tanaman cabai dan tomat dengan kualitas lain ataupun dengan perangkat komputasi cerdas melalui
bagus, maka perlu adanya perawatan khusus untuk akses internet (Ratnawati, 2017).
merawatnya salah satunya yaitu memenuhi kebutuhan air
yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut. Dalam Modul ESP32
memenuhi kebutuhan air pada tanaman ini harus Modul ESP32 pada Gambar 1 adalah sebuah chip
memperhatikan tingkat kelembaban tanah yang sesuai yang berfungsi mengontrol rangkaian elektronik yang
pada tanaman cabai dan tomat. Tingkat kelembaban dilengkapi dengan perangkat WiFi dan bluetooth
tanah yang ideal untuk tanaman cabai yaitu 60% - 70% didalamnya (Iksan & Tjahjadi, 2018). Mikrokontroller
(Ferdianto, 2018). Sedangkan tingkat kelembaban ESP32 memiliki keunggulan yaitu asumsi dayanya
tanaman tomat yaitu 80% (Risandriya, 2019). rendah sehingga menjadikannya lebih fleksibel dan
Faktor yang sangat berpengaruh dalam mikrokontroller ini sangat kompatibel dengan perangkat
pertumbuhan pada tanaman cabai dan tomat adalah selular dan aplikasi IoT (Internet of Things) (Pradana,
kelembaban tanah. Sehingga perlu adanya penyiraman 2019).
dengan ukuran atau intensitas air yang sesuai kebutuhan
tanaman tersebut. Dalam hal ini tanaman tidak kelebihan
atau kekurangan air yang dapat menimbulkan tanaman
mati dengan sendirinya. Untuk itu diperlukan sistem
penyiraman air secara otomatis. Sistem yang dimaksud
adalah sistem yang mampu dikontrol dan dimonitoring
agar perawatan tanaman cabai dan tomat lebih mudah Gambar 1. Modul ESP32
(Sumber: Iksan & Tjahjadi, 2018)
dipantau.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pathak
Abhijit dkk (2019). Jurnal internasional dengan judul IoT
Based Smart System to Support Agricultural Parameters:
A Case Study. Hasil penelitian menggunakan Sensor Kelembaban Tanah (Soil Moisture Sensor) YL-
mikrokontroler arduino, sensor suhu, sensor kelembaban 69
dan sensor ph, dan ThingSpeak sebagai tampilan dari Sensor kelembaban atau soil moisture sensor pada
output masing-masing sensor. Gambar 2 merupakan sensor pendeteksi kelembaban
Penelitian berikutnya dilakukan oleh Mehra Manaf dalam tanah. Sensor ini memantau kelembaban tanah
dkk (2018). Jurnal internasional dengan judul IoT Based pada tanaman pekarangan atau taman rumah (Amir,
Hydroponics System Using Deep Neural Network. 2017).
Seiring perkembangan teknologi yang terus
berkembang menuntut akan kebutuhan yang serba mudah
dan cepat tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga
sesuai dengan penerapan revolusi industri 4.0. Pada
penerapan revolusi industri 4.0 menghendaki peralatan
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari berbasis
IoT (Internet of Things) agar mudah dikendalikan. Gambar 2. Sensor Kelembaban YL-69
(Sumber: Gunawan dkk, 2019)
Penerapan IoT dapat juga diaplikasikan dalam bidang
pertanian salah satunya yaitu alat penyiraman tanaman
Sensor Ultrasonik HCSR04
otomatis. Alat ini mampu menyiram tanaman dengan
sendirinya tanpa ada campur tangan manusia.

23
Jurnal Reaktom Volume 6 No 1 Tahun 2021, 22-28

Sensor ultrasonik pada Gambar 3 merupakan sensor cm maka pompa air akan otomatis mengisi/on dan pompa
yang memiliki cara kerja dengan memancarkan berhenti/off ketika jarak < 3cm dari sensor.
gelombang dan menghitung waktu pantulan gelombang
tersebut. Prinsip kerja sensor ini yaitu transmitter Perancangan Hadware
memancarkan sinyal ultrasonik dalam bentuk pulsa, Perancangan hardware pada alat otomatisasi
kemudian jika terdapat objek didepannya sehingga penyiraman tanaman ditunjukkan pada Gambar 5.
receiver menerima pantulan sinyal ultrasonik tersebut
dengan membaca lebar pulsa (dalam bentuk PWM) yang
dipantulkan objek dan selisih waktu pemancaran
(Arasada dkk, 2017).

Gambar 5. Implementasi Sistem Hardware

Proses kerja sistem perancangan hardware pada Gambar


Gambar 3. Sensor Ultrasonik HCSR04
(Sumber: Puspasari, 2019) 3 adalah sebagai berikut:

Blynk [1] Pada bagian input, ketika sistem diaktifkan maka


Blynk adalah suatu platform untuk membuat IoT sensor kelembaban akan mendeteksi kelembaban tanah
(Internet of Thing) yang mampu berkolaborasi dengan pada tanaman cabai dan tomat dan sensor ultrasonik akan
berbagai jenis mikrokontroler seperti arduino. Blynk bekerja mendeteksi level air yang tersedia pada tandon
dirancang guna mendukung teknologi Internet of Thing, air. [2] Bagian proses, modul ESP32 akan mengolah data
sehingga memungkinkan untuk mengontrol suatu obyek kelembaban tanaman dan data level air. [3] Bagian
tertentu dari jarak jauh dengan menggunakan internet output, proses kerja sistem akan diinformasikan pada
(Sanjaya, 2018). smartphone melalui aplikasi blynk menggunakan modul
ESP32. Ketika kondisi tanah kering maka pompa
penyiraman akan on sedangkan saat kondisi tanah sudah
lembab maka pompa penyiraman akan off. Waktu
menyiram tanaman dan menjalankan pompa penyiraman
data level air tinggi maka pompa akan off dan saat air
rendah maka pompa akan on.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar 4. Tampilan Aplikasi Blynk Implementasi Sistem
(Sumber: Sanjaya, 2018)
Implementasi perancangan hardware sistem pada
alat penyiraman tanaman cabai dan tomat otomatis
METODE
ditunjukkan pada Gambar 8 terbuat dari kayu. Pada
Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan
perancangan sistem ini terdapat 2 kotak yaitu 1 kotak
metode eksperimen, yaitu perancangan dan pembuatan
untuk tanaman cabai dan tomat ukuran 32,5cm x 27cm
alat penyiraman tanaman otomatis yang dapat di
serta 1 kotak lagi untuk wadah tandon persediaan air dan
monitoring melalui smartphone menggunakan sensor
wadah penampungan air ukuran 30 cm x 27 cm. Pada
kelembaban YL-69 sebagai pengukur kelembaban tanah,
bagian tandon persediaan air terdapat sensor ultrasonik
sensor ultrasonik sebagai pengontrol kesediaan air dalam
HCSR04 yang dan 2 pompa air yang digunakan untuk
tandon, dan aplikasi blynk sebagai tampilan pada
menyiram tanaman cabai dan tomat Pada masing-masing
smartphone dengan jarak jauh. Sistem penyiraman akan
tanaman terdapat sensor kelembaban YL-69 pada tanah,
bekerja jika kelembaban > 300 dinyatakan basah dan
dan bagian atas terdapat nozzle sprayer untuk menyiram.
pompa penyiraman otomatis off. Jika kelembaban 300-
500 dinyatakan lembab dan pompa penyiraman otomatis
off, sedangkan jika kelembaban >600 dinyatakan kering
dan pompa penyiraman otomatis on. pada pengontrolan
level air dirancang otomatis yaitu pada saat tandon < 11

24
Otomatisasi Penyiraman Tanaman

Tabel 1. Hasil Pengambilan Data Cabai


Kondisi Keterangan Keterangan Pompa
No. Hari Waktu Nilai ADC Kelembaban (%)
Tanah Penyiraman Tandon
1. 7:00 619.85 V 39.44 % Kering Menyiram Pompa On
2. 9:00 385.53 V 62.33 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
3. 11:00 372.22 V 63.63 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
I
4. 13:00 355.56 V 65.26 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
5. 15:00 419.12 V 59.05 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
6. 17:00 428.67 V 58.11 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
7. 7:00 619.85 V 39.44 % Kering Menyiram Pompa On
8. 9:00 314.09 V 69.31 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
9. 11:00 341.64 V 66.62 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
II
10. 13:00 377.06 V 63.16 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
11. 15:00 393.71 V 61.53 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
12. 17:00 477.56 V 53.34 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
13. 7:00 607.18 V 40.67 % Kering Menyiram Pompa On
14. 9:00 335.58 V 67.21 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
15. 11:00 369.73 V 63.87 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
Gambar 8. Implementasi Perancangan Hardware 16.
III
13:00 370.04 V 63.84 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
17. 15:00 397.19 V 61.19 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
18. 17:00 413.28 V 59.62 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
Implementasi perancangan software yaitu tampilan 19. 7:00 619.85 V 39.44 % Kering Menyiram Pompa On
20. 9:00 344.08 V 66.38 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
blynk pada smartphone seperti pada Gambar 9. 21. 11:00 371.95 V 63.66 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
IV
22. 13:00 400.08 V 60.91 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
23. 15:00 457.98 V 55.25 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
24. 17:00 487.65 V 52.35 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
25. 7:00 619.85 V 39.44 % Kering Menyiram Pompa On
26. 9:00 317.43 V 68.98 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
27. 11:00 342.01 V 66.58 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
V
28. 13:00 377.46 V 63.12 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
29. 15:00 392.18 V 61.68 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
30. 17:00 419.72 V 58.99 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off

Dari Tabel 1 dapat dilihat nilai ADC kelembaban


tanah tanaman cabai dengan kondisi yang tercapai kering
dan lembab. Data yang diperoleh diatas jika disajikan
dalam bentuk grafik hasilnya ditunjukkan pada Grafik 1.
Hasil tampilan pada aplikasi blynk dapat dilihat pada
Gambar 8.
Gambar 9. Tampilan Blynk pada Smartphone

Penjelasan Gambar 9 menunjukkan tampilan yang


terdapat pada smartphone terdiri dari grafik untuk
menampilkan grafik kelembaban tanah tanaman cabai
dan tomat, value display cabai untuk menampilkan adc
cabai sedangkan value display tomat menampilkan adc
tomat, LED cabai untuk mengetahui pompa penyiraman
cabai sedang on atau off , LED tomat untuk mengetahui
pompa penyiraman tomat sedang on atau off, sedangkan
LED pompa tandon untuk mengetahui pompa pengisian
tandon on atau off, dan LCD untuk menampilkan kondisi
tanah tanaman cabai dan tomat.
Grafik 1. Rata-rata Nilai ADC Cabai

Hasil Pengujian Sistem Dari data hasil pengukuran sensor kelembaban pada
Pengambilan data diambil selama 5 hari berturut- tanaman cabai, maka dapat diperoleh grafik hubungan
turut dimulai dari pukul 07:00 WIB hingga pukul 17:00 nilai adc cabai dengan kelembaban (%) sebagai berikut:
WIB. Hasil pengujian sistem kelembaban tanah tanaman
cabai dan tomat ditunjukkan pada Tabel 1 dan 2. Hasil
data output sistem berupa nilai adc dengan satuan volt,
untuk mengetahui nilai kelembaban tanah tanaman cabai
dan tomat dengan satuan % sehingga nilai adc tersebut
diperhitungkan menggunakan rumus berikut:

Keterangan:

25
Jurnal Reaktom Volume 6 No 1 Tahun 2021, 22-28

Grafik 2. Hubungan Nilai adc Cabai dengan


Kelembaban (%)
Berdasarkan grafik 2 tersebut sumbu x mewakili
rata-rata nilai adc cabai yang terukur oleh sensor
Gambar 9. Tampilan Blynk Tanaman Cabai Lembab
kelembaban YL-69 pada hari ke-1 hingga hari ke-5
secara berturut-turut. Sedangkan sumbu y merupakan Tabel 2. Hasil Pengambilan Data Tomat
nilai kelembaban (%). No. Hari Waktu Nilai ADC kelembaban (%)
Kondisi Keterangan Keterangan Pompa
Tanah Penyiraman Tandon
1. 7:00 619.85 V 39.44 % Kering Menyiram Pompa On
2. 9:00 435.78 V 57.42 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
3. 11:00 406.12 V 60.32 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
I
4. 13:00 401.27 V 60.79 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
5. 15:00 555.43 V 45.73 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
6. 17:00 400.58 V 60.86 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
7. 7:00 619.85 V 39.44 % Kering Menyiram Pompa On
8. 9:00 359.76 V 64.85 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
9. 11:00 374.48 V 63.41 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
II
10. 13:00 383.41 V 62.54 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
11. 15:00 413.99 V 59.55 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
12. 17:00 496.18 V 51.52 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
13. 7:00 611.01 V 40.30 % Kering Menyiram Pompa On
14. 9:00 347.69 V 66.03 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
15. 11:00 377.21 V 63.14 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
III
16. 13:00 396.01 V 61.30 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
17. 15:00 400.37 V 60.88 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
18. 17:00 420.36 V 58.93 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
19. 7:00 619.85 V 39.44 % Kering Menyiram Pompa On
20 9:00 345.22 V 66.27 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
21. 11:00 352.07 V 65.60 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
IV
22. 13:00 377.54 V 63.11 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
23. 15:00 407.20 V 60.21 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
24. 17:00 463.77 V 54.68 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
25. 7:00 616.35 V 39.78 % Kering Menyiram Pompa On
26. 9:00 338.26 V 66.95 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
27. 11:00 361.78 V 64.65 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
V
Gambar 8. Tampilan Blynk Tanaman Cabai Kering 28. 13:00 380.53 V 62.82 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
29. 15:00 413.67 V 59. 58 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
30. 17:00 457.42 V 55.31 % Lembab Tidak Menyiram Pompa Off
Penjelasan dari Gambar 8 menunjukkan pada hari
pertama bahwa nilai adc cabai 619.85 dan keterangan Penjelasan Tabel 2. Diatas yaitu nilai adc
kondisi tanah kering, sehingga lampu indikator merah kelembaban tanah tanaman tomat dengan kondisi yang
menyala yang menunjukkan sedang menyiram atau tercapai kering dan lembab. Data yangg diperoleh diatas
pompa on. Nilai adc cabai mencapai 324.98 yang berarti jika disajikan dalam bentuk grafik ditunjukkan pada
nilai adc < 600 maka kondisi tanah lembab, tidak Grafik 3. Hasil tampilan pada aplikasi blynk dapat dilihat
menyiram atau pompa off. Jika adc < 600 maka kondisi pada Gambar 10.
tanah akan lembab dan tampilan pada blynk ditunjukkan
pada Gambar 9. Pada hari kedua nilai adc cabai mencapai
331.49 yang berarti nilai adc < 600 maka kondisi tanah
lembab, tidak menyiram atau pompa off. Pada hari ketiga
nilai adc cabai mencapai 336.64 yang berarti nilai adc <
600 maka kondisi tanah lembab, tidak menyiram atau
pompa off.

26
Otomatisasi Penyiraman Tanaman

Penjelasan dari Gambar 10 menunjukkan pada hari


pertama bahwa nilai adc tomat 619.85 dan keterangan
kondisi tanah kering, sehingga lampu indikator kuning
menyala yang menunjukkan sedang menyiram atau
pompa on. Nilai adc tomat menunjukkan nilai 331.8
berarti < 600 maka kondisi tanah akan lembab, tidak
menyiram atau pompa off. Tampilan pada blynk
ditunjukkan pada Gambar 11. Pada hari kedua sistem
menyiram pada saat kondisi 619.85 dan keterangan
kondisi tanah kering sistem berhenti menyiram, ketika
nilai adc sebesar 323.42 dan keterangan kondisi tanah
lembab. Pada hari ketiga sistem menyiram pada saat
kondisi 611.01 dan keterangan kondisi tanah kering,
Grafik 3. Rata-rata Nilai ADC Tomat sistem berhenti menyiram, ketika nilai adc sebesar 323.42
Dari data hasil pengukuran sensor kelembaban pada dan keterangan kondisi tanah lembab.
tanaman cabai, maka dapat diperoleh grafik hubungan
nilai adc cabai dengan kelembaban (%) sebagai berikut:

Grafik 4. Hubungan Nilai adc Tomat dengan


Kelembaban (%) Gambar 11. Tampilan Blynk Tanaman Tomat Lembab
Berdasarkan grafik 2 tersebut sumbu x mewakili
rata-rata nilai adc tomat yang terukur oleh sensor Kesimpulan
kelembaban YL-69 pada hari ke-1 hingga hari ke-5 Hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
secara berturut-turut. Sedangkan sumbu y merupakan diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
nilai kelembaban (%). [1] Otomatisasi penyiraman tanaman cabai dan tomat
berbasis IoT berhasil dibuat dengan menggunakan ESP32
sebagai pengatur sistem, sensor kelembaban YL-69
sebagai sensor pengukur kelembaban tanah, dan sensor
ultrasonik HCSR04 sebagai pengontrol level air tandon
air yang ditampilkan pada smartphone menggunakan
aplikasi blynk. [2] Nilai adc berdasarkan hasil
pengambilan data pada hari pertama pada tanaman tomat
sebesar 619.85 dan keterangan kondisi tanah kering,
sehingga sistem penyiraman on dan pompa tandon on dan
penyiraman off ketika nilai adc 419.24 karena kondisi
tanah lembab. Pada hari kedua nilai adc sebesar 619.85
dan keterangan kondisi tanah kering, sehingga sistem
penyiraman on dan pompa tandon on dan penyiraman off
ketika nilai adc 323.42 karena kondisi tanah lembab.
Pada hari ketiga nilai adc sebesar 611.01 dan keterangan
kondisi tanah kering, sehingga sistem penyiraman on dan
Gambar 10. Tampilan Blynk Tanaman Tomat Kering pompa tandon on dan penyiraman off ketika nilai adc
313.97 karena kondisi tanah lembab. [3] Nilai adc

27
Jurnal Reaktom Volume 6 No 1 Tahun 2021, 22-28

berdasarkan hasil pengambilan data pada hari pertama Pathak, Abhijit dkk. 2019. “IoT Based Smart System to
pada tanaman cabai sebesar 619.85 dan keterangan Support Agricultural Parameters: A Case Study”.
kondisi tanah kering, sehingga sistem penyiraman on dan Journal of Procedia Computer Science.
pompa tandon on dan penyiraman off ketika nilai adc Pradana, R. A. 2019. Perancangan Trainer Interface
379.65 karena kondisi tanah lembab. Pada hari kedua Mikrokontroler Berbasis ESP32 Sebagai Media
nilai adc sebesar 619.85 dan keterangan kondisi tanah Pembelajaran Pada Mata Kuliah Interfacing.
kering, sehingga sistem penyiraman on dan pompa Skripsi. Universitas Raharja
tandon on dan penyiraman off ketika nilai adc 314.09 Ratnawati., Silma. 2017. “Sistem Kendali Penyiraman
karena kondisi tanah lembab. Pada hari ketiga nilai adc Tanaman Menggunakan Propeller Berbasis Internet
sebesar 607.18 dan keterangan kondisi tanah kering, Of Thing. Jurnal Inspiration”. Vol. 7 (2): hal. 143-
sehingga sistem penyiraman on dan pompa tandon on dan 154.
penyiraman off ketika nilai adc 296.23 karena kondisi Risandriya, K. S., Fatekha, A. R., & Fitriansyah, A. S.
tanah basah. 2019. “Pemantauan dan Pengendalian Kelembaban,
Suhu, dan Intensitas Cahaya Tanaman Tomat
Saran dengan Logika Fuzzy Berbasis IoT”. Journal of
Saran yang dapat diberikan untuk peneliti selanjutnya Applied Electrical Engineering. Vol. 3 (1).
adalah sebagai berikut: Sanjaya, O. (2018). Rancang Bangun Sistem Penyiraman
[1] Penelitian dapat dikembangkan dengan menambahkan Tanaman Otomatis Berbasis Internet Of Thing
sensor suhu untuk mengetahui pengaruh terhadap Melalui Blynk Sebagai Penunjang Urban Farming.
kelembaban tanah dan menambahkan sensor ph. [2] Jember: PPs Universitas Jember.
Sensor yang digunakan mampu bekerja dengan Yahwe, C. P., Isnawaty., & Aksara, L M F. 2016.
jangkauan yang lebih baik dari sensor kelembaban YL- “Rancang Bangun Prototype System Monitoring
69. [3] Tahap pengujian alat monitoring terkendala Kelembaban Tanah Melalui SMS Berdasarkan Hasil
dengan baik tidaknya kondisi jaringan internet, karena Penyiraman Tanaman Studi Kasus Tanaman Cabai
sangat berpengaruhdalam proses pembacaan pada dan Tomat”. Jurnal semanTIK. Vol. 2 (1).
tampilan blynk.

DAFTAR PUSTAKA
Amir, F., Rahmawati, D., & Ulum, M. 2017.
“Penyiraman Tanaman Media Otomatis Berbasis
Telepon Seluler Pintar dan Jaringan Sensor Fuzzy
Tanpa Kabel”. Jurnal Seminar Nasional
Matematika dan Aplikasinya.
Arasada, B & Supranto, B. 2017. “Aplikasi Sensor
Ultrasonik untuk Deteksi Posisi Jarak Pada Ruang
Menggunakan Arduino Uno”. Jurnal Teknik
Elektro. Vol. 6 (2).
Ferdiyanto, Aditya., Sujono. 2018. “Pengendalian
Kelembaban Tanah Pada Tanaman Cabai Berbasis
Fuzzy Logic”. Jurnal Maestro. Vol. 1 (1).
Gunawan, R., Andhika, T., Sandi., & Hibatulloh, F. 2019.
“Sistem Monitoring Kelembaban Tanah, Suhu, PH
dan Penyiraman Otomatis Pada Tanaman Tomat
Berbasis Internet Of Things”. Jurnal
TELEKOTRAN. Vol. 7 (1).
Iksan, F.N, & Tjahjadi Gunawan. 2018. “Perancangan
Stop Kontak Pengendali Energi Listrik Dengan
Sistem Keamanan Hubung Singkat Dan Fitur
Notifikasi Berbasis Internet Of Things (IoT)”.
Jurnal Elektro. Vol. 11 (2): hal. 83-92.
Mehra, Manaf dkk. 2018. “IoT Based Hydroponics
System Using Deep Neural Network”. Journal of
Computers and Electronics in Agriculture.

28

Anda mungkin juga menyukai