Anda di halaman 1dari 8

ALAT PENYIRAM TANMAN OTOMATIS DENGAN SENSOR

KELEMBABAN TANAH BERBASIS ARDUINO

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh
Indra Setiawan
15.11.8882

kepada
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2019
ALAT PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS DENGAN SENSOR
KELEMBABAN TANAH BERBASIS ARDUINO
Indra Setiawan1), Nila Feby Puspitasari2)
1)
Teknik Informatika Universitas AMIKOM Yogyakarta
2)
Teknik Informatika Universitas AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email : indra.8882@students.amikom.ac.id1), nilafeby@amikom.ac.id2)

Agriculture is one sector that is very important


Berdasarkan permasalahan pada beberapa penelitian
for the life of the Indonesian people. In general,
sebelumnya bahwa akan dilakukan penelitian dengan
watering plants is carried out manually by human
membuat alat penyiram tanaman otomatis dengan
labor and carried out according to the schedule per
sensor kelembaban tanah berbasis arduino. Alat ini dapat
day. Manually it is possible when watering the plant
membantu petani dalam mengatasi permasalahan dalam
can make it die because of excess or lack of water.
mengairi tanaman. Alat ini menggunakan mikrokontroler
This prototype uses Arduino Uno as the main
Arduino dan menggunakan sensor kelembaban tanah.
controller, the soil moisture sensor is used to read the
Saat kondisi kelembaban tanah berada di bawah kondisi
soil moisture content and is used as a switch to turn on
normal maka alat ini akan secara otomatis berfungsi
the sprinkler pump. LCD is used as a text viewer as a
menyiram tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh
result of sensor readings.
dengan baik karena kebutuhan air terpenuhi setiap saat.
The design of this tool aims to reduce the
hassle of manual sprinkler users by cutting a lot of
effort and time. This tool can do watering plants
automatically, so it does not drain and time. 1.2. Tinjauan Pustaka

Keywords - Microcontroler, Arduino UNO, Sensor, LCD, Gunawan dan Sari M (2018) yang berjudul “ Rancang
Relay. Bangun Alat Penyiram Tanaman Otomatis
Menggunakan Sensor kelembaban tanah” pada
1. Pendahuluan penelitian ini alat penyiram tanaman otomatis
1.1. Latar Belakang Masalah menggunakan sensor kelembaban ini dirancang
Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat berdasarka teknologi mikrokontroler Arduino yang
penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Sektor diprogram secara khusus. Sensor kelembaban tanah akan
pertanian berperan sebagai penunjang ketersediaan mendeteksi tingkat kekeringan lahan pertanian. Jika
bahan bagi masyarakat. Para petani menghasilkan tanah dalam kondisi kering maka microcontroller akan
berbagai macam kebutuhan pangan. Seperti budidaya memerintahkan valve selenoid (keran air yang dapat
pertanian sayur mayur sangat berpotensi, konsumen dikontrol) untuk membuka dan mengalirkan air untuk
sayur sangat tinggi tetapi belum diimbangi dengan hasil menyiram tanaman. Jika tanah sudah basah sesuai
panen dari petani sayur. Dikarenakan masih kurangnya dengan yang dibutuhkan tanaman maka valve selenoid
teknologi yang lebih modern yang dapat meningkatkan akan menutup dan air tidak akan mengalir.
produktifitas hasil panen [1]. Prasetyo, E N (2015) yang berjudul “Prototype
Penyiraman Tanaman Persemaian Dengan Sensor
Teknologi yang dipakai petani saat ini kebanyakan Kelembaban Tanah Berbasis Arduino” pada penelitian
masih menggunakan teknologi manual. Dimana petani ini sensor kelembaban tanah digunakan sebagai pembaca
harus mengambil air berulang kali karena jarak tempuh kelembaban tanah dalam tempat persemaian. Sensor
dengan sumber air cukup jauh dan harus mengulur tersebut mempunyai keluaran berupa nilai analog. sensor
selang terlebih dahulu sebelum penyiraman dilakukan kelembaban tanah digunakan untuk membaca kadar
[2]. kelembaban tanah dan digunakan sebagai saklar untuk
Sistem pertanian cerdas telah dikembangkan menghidupkan pompa penyiram.
menggunakan perangkat sensor dan IoT ( Internet Of Bachri A ( 2017 ) yang berjudul “Prototype Penyiram
Things) untuk mematikan dan menyalakan alat penyiram Tanaman Otomatis Dengan Sensor Kelemababan Tanah
dengan mengukur kelembaban tanah. Pertanian cerdas Berbasis Atmega 328” pada penelitian ini Prototype
berfokus pada mendapatkan data dan mengawasi penyiram tanaman otomatis dirancang menggunakan tiga
lingkungan lahan pertanian. Sistem pertanian cerdas sensor sebagai input. Mini system atmega dijadikan
yang dijalankan dengan analisis data yang optimal akan sebagai kontrol untuk menampilkan LCD dan
mempermudah para petani dan pihak terkait untuk menjalankan water pump sebagai output. Prototype
mengurangi biaya pertanian serta meningkatkan berjalan saat suhu atau kelembaban berkurang untuk
keuntungan [3]. menghidupkan water pump. Ultrasonik yang bekerja

1
bedasarkan pantulan sinar ultrasonik yang membaca logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya
jarak ketingian air pada penampung. tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya
Dani A W dan Aldila (2017) yang berjudul “Rancang terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari
Bangun Sistem Pengairan Tanaman Menggunakan back-lit. LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi sebagai
Sensor Kelembaban Tanah “ pada penelitian ini nilai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka
yan dihasilkan pada sensor kelembaban tanah dapat ataupun grafik [5]. Gambar LCD 16x2 ditunjukan pada
dikonversi menjadi tengangan keluaran sensor. Gambar 2.
Berdasarkan perbandingan nilai yang dihasilkan sensor
dan tegangan yang diukur, didapat presentase kesalahan
rata-ratanya adalah 3,285%. Presentase kesalahan
terbesar adalah saat tanag mengukur kelembaban tanah
sebesar 360, yaitu 10,9%. Berdasarkan perhitungan
sensor kelembaban tanah dan perhitungan derajat
kejenuhan tanah, status tanah tidak berbeda jauh antara
saat tanah keadaan kering, lembab, maupun saat tanah
dalam keadaan basah. Sensor ultrasonik membaca jarak
antara permukaan air dengan sensor. Sensor memiliki Gambar 2. LCD 16x2
nilai presentase kesalahan sebesar 4,92. 1.3.3. Sensor Kelembaban Tanah
Pratama T A (2015) yang berjudul “ Rancang Bangun Sensor kelembaban tanah merupakan sensor yang
Alat Penyiram Air Tanaman Mawar Berbasis Android mampu mendeteksi intensitas air di dalam tanah
Berdasarkan Kelembaban Tanah”. Pada jurnal ini (moisture). Sensor ini berupa dua buah paku konduktor
dibahas mengenai perancangan alat penyiraman air berbahan logam yang sangat sensitif terhadap muatan
tanaman mawar berdasarkan sensor kelembaban tanah. listrik. Kedua paku ini merupakan media yang akan
Alat ini beroperasi sesuai dengan data inputan sensor menghantarkan tegangan analog yang nilainya relatif
kelembaban tanah dikirim ke mikrokontroler yang akan kecil. Tegangan ini nantinya akan diubah menjadi
digunakan untuk mengaktifkan led dengan tiga keadaan, tegangan digital untuk diproses ke dalam mikrokontroler
setelah itu perintah penyiraman akan dikendalikan [6]. Sensor kelembaban tanah ditunjukan pada Gambar
melalui android. 3.
1.3. Dasar Teori
1.3.1. Definisi Arduino
Arduino UNO merupakan salah satu jenis dari
arduino yang dilengkapi dengan converter USB serial
untuk memungkinkan kompabilitas antara PC dan sistem
komunikasi serial prosesor Atmega328. Arduino UNO
ini juga dilengkapi dengan beberapa LED untuk
menunjukan transmisi serial (TX) dan penerimaan (RX)
dan tambahan LED untuk menggunakan proyek Gambar 3. Sensor Kelembaban Tanah
elektronika. Strip header di bagian atas papan
menyediakan akses untuk sinyal refrensi analog, 1.4. Pengambilan Sample
modulasi lebar pulsa (PWM) sinyal, input/Output (I/O) Sampel merupakan bagian dari obyek(populasi)
dan komunikasi serial. Strip header dibagian bawah yang diambil sebagai obyek penelitian (Emmory,
papan memberikan masukan untuk sistem analog ke 1995). Populasi dalam hal ini adalah variabel
digital (ADC) dan terminal power supply [4]. Perangkat penelitian.
keras arduino ditunjukan pada Gambar 1. Adapun teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kelembaban Tanah
Melakukan pengamatan terhadap kelembaban
tanah, untuk mengetahui nilai baca sensor terhadap
kelembaban tanah.
1.5. Prosedur Pengumpulan Data
1.5.1. Prosedur
Prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti
adalah :
1. Menyiapkan bahan berupa tanah kering, sedang dan
Gambar 1. Arduino UNO air.
2. Kemudian soil moisture sensor ditancapkan pada
1.3.2. LCD tanah kering sedang dan air, lalu melalui menu
LCD (Liquid Crystal Display) adalah salah satu jenis upload dipilih pada monitor arduino yang
display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS sebelumnya sudah dibuat source code programnya.

2
3. Kemudian pilih serial monitor, maka nilai 2. Tanah Kering
kelembaban tanah akan muncul pada serial Ketika sensor dimasukan ke dalam tanah kering
monitor. hasil baca sensor menunjukan nilai 725 dengan
1.5.2. Teknik Pengumpulan Data presentase nilai kelembaban sebesar 29%. Hal ini
Prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti ditunjukan pada Gambar 5.
adalah :
1. Melakukan perencanaan penelitian yang membahas
mengenai data yang akan diambil pada saat
penelitian meliputi kelembaban tanah.
2. Melakukan pengukuran data kelembaban tanah
untuk dikategorikan ke dalam kondisi tanah kering
dan basah.
3. Ruang lingkup pengambilan sample kelembaban
tanah dilakukan di dalam satu pot tanaman.
4. Pengumpulan data selesai.
1.5.3. Hasil Pengukuran Gambar 5. Tanah Kering
Tanah merupakan hasil transformasi zat-zat
mineral dan organik dimuka daratan bumi. Dapat
dikatakan bahwa tanah adalah sumber utama penyedia 3. Tanah Basah
zat hara bagi tumbuhan. Komponen tanah tersusun Ketika sensor dimasukan ke dalam tanah basah
antara satu dengan yang lain membentuk tubuh tanah. hasil baca sensor menunjukan nilai 421 dengan
Tabel 1 menunjukan tingkat derajat kejenuhan tanah[7] . presentase nilai kelembaban sebesar 58%. Hal ini
Keadaan Tanah Derajat % ditunjukan pada Gambar 6.
Kejenuhan

Tanah kering 0 0

Tanah agak 0 – 0,25 0-25


lembab

Tanah lembab 0,26 – 0,50 26-50

Tanah sangat 0,51 – 0,75 51-75


lembab
Gambar 6. Tanah Basah
Tanah basah 0,76 – 0,99 76-99 4. Air
Ketika sensor dimasukan ke dalam air hasil baca
Tanah jenuh 1 100 sensor menujukan nilai 199 dengan presentase nilai
kelembaban sebesar 80%. Hal ini menujukan
Tabel 1. Tingkat Kejenuhan Tanah kondisi basah dimana jika kondisi tanah basah
Berikut merupakan hasil pengumpulan data dari maka nilai hasil sensor kecil. Hal ini ditunjukan
pengujian soil moisture sensor terhadap beberapa pada Gambar 7.
kondisi tanah :
1. Tanpa tanah
Ketika sensor tidak dimasukan ke tanah atau media
apapun menunjukan hasil baca sensor 1022 dengan
tingkat kelembaban 0%. Hal ini menujukan kondisi
kering dimana jika kondisi tanah kering maka nilai
hasil sensor besar. Hal ini ditunjukan pada Gambar
4.

Gambar 7. Media Air

1.6. Metodologi Pengembangan Sistem Waterfall


1.6.1. Analisis Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional pada penelitian ini adalah :
1. Alat dapat menyiram tanaman secara otomatis
berdasarkan tingkat kelembaban tanah.
Gambar 4. Tanpa Tanah

3
2. Dapat mengirim pesan berupa SMS setelah
melakukan penyiraman secara otomatis.
1.6.2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional meliputi :
1. Kebutuhan Perangkat Lunak
Adapun kebutuhan perangkat lunak yang
digunakan untuk merancang alat penyiram
tanaman otomatis ditunjukan pada Tabel 2.
Sistem Operasi Windows 7
Ultimate

Software Aplikasi Arduino IDE

Bahasa C
Pemrograman

Tabel 2. Kebutuhan Perangkat Lunak


2. Kebutuhan Perangkat Keras
Adapun kebutuhan perangkat keras yang
digunakan untuk merancang alat penyiram Gambar 8. Desain Alat
tanaman otomatis ditunjukan pada Tabel 3.
Type Laptop Hp EliteBook 2.4. Pengujian Alat
8440p Pengujian rangakaian mikrokontroller dapat
dilakukan apabila seluruh rangkaian elektronik sudah
Processor Intel core i5 terpasang dengan benar dan file program telah diupload
(M850 2.67GHz) kedalam Arduino. Berikut langkah-langkah pengujian
rangkaian mikrokontroller :
Hard Disk 500 GB 1. Setelah coding diupload dan rangkaian masuh
terhubung pada laptop dengan menggunakan USB
RAM 4 GB DDR3 maka layar LCD akan menyala dan menampilkan
karakter sesuai dengan coding yang telah diupload.
Tabel 4. Kebutuhan Peangkat Keras 2. Pengujian soil moisture sensor adalah dengan
menancapkan probe sensor ke tanah, setelah
tertancap ke dalam tanah maka pembacaan dari
2. Implementasi dan Pembahasan
sensor akan ditampilkan oleh LCD.
Bab ini akan menjelaskan proses perancangan Alat
3. Pengujian rangkaian Arduino, relay, waterpump
Penyiram Tanaman Otomatis Dengan Sensor
dilakukan dengan cara jika nilai sensor dibawah
Kelembaban Tanah Berbasis Arduino dengan merancang
50% maka otomatis waterpump menayala.
komponen elektronik menjadi sebuah rangkaian secara
4. Pengujian Sim800L dengan cara jika setelah
keseluruhan, mulai dari desain alat, rangkaian alat,
melakukan penyiraman otomatis maka Sim800L
coding program, pengujian alat, dan pengamatan
akan secara otomatis mengirimkan laporan berupa
terhadap tanaman.
SMS ke nomor yang telah diatur di coding. Gambar
2.1 Desain Alat
hasil sms setelah penyiraman ditunjukan pada
Dalam proses pembuatan perencanaan alat
Gambar 9.
penyiram tanaman otomatis peneliti terlebih dahulu
membuat desain rangkaian alat penyiraman tanaman
otomatis untuk memudahkan dalam proses
implementasi.
Desain rangkaian alat penyiraman tanaman otomatis
ditunjukan pada Gambar 8.

4
2. Desain dan implementasi alat penyiram tanaman
otomatis berdasarkan tingkat kelembaban tanah
berfungsi dengan baik.
3. Teknik penyiraman otomatis lebih efisien untuk
digunakan dalam merawat tanaman.
4. Dengan menggunkan Arduino UNO dapat
digunakan untuk merancang alat penyiraman
tanaman secara otomatis.
5. Ketika kondisi kelembaban tanah dibawah 50%
makan alat secara otomatis melakukan penyiraman
tanaman secara otomatis.
6. Ketika sensor membaca kelembaban tanah diatas
50% maka penyiraman akan secara otomatis
berhenti.
7. Hasil nilai kelembaban tanah ditampilka di LCD.
8. Setelah alat melakukan penyiraman secara otomatis
maka alat akan mengirim sms sebagai informasi
Gambar 9. Hasil Pengiriman SMS telah dilakukan penyiraman tanaman.
9. Terjadi perbedaan intensitas penyiraman tanaman
2.3. Pengamatan Terhadap Tanaman ketika hari hujan dan cerah, ketika hujan alat hanya
Berikut ini peneliti melakukan pengamatan selama 1 menyiram 1 kali dalam sehari, sebaliknya jika
bulan untuk mengamati kinerja alat penyiram tanaman cuaca cerah maka alat dapat menyiram 2 atau 3 kali
otomatis. Hasil pengamatan dapat dilihat pada Gambar dalam satu hari.
10.
3.2 Saran
4 Dalam rancangan alat penyiram tanaman otomatis
dengan sensor kelembaban tanah berbasis Arduino ini
3 masih terdapat banyak kekurangan yang mungkin dapat
di sempurnakan lagi. Maka peneliti memberikan saran,
2 diantaranya :
1. Sistem masih dapat dikembangkan dengan
1 tambahan beberapa sensor.
2. Ketika pengembangan sistem pilih hardware
dengan pertimbangan yang matang, pastkan
0 hardware dapat bertahan di segala kondisi.
13-Feb 20-Feb 27-Feb 06-Mar 3. Untuk dapat dimonitoring lewat wifi atau telegram,
13-Mar
disarankan menggunakan mikrokontroler ESP8266
NodeMCU.
GambarJumlah
10. Grafik PengamatanSetiap Hari
Penyiraman
2.4. Analisa Hasil Pengamatan Daftar Pustaka
Terjadi perbedaan intensitas penyiraman tanaman
saat kondisi hari hujan dan cerah, ketika hari sedang [1] Prasetyo, Eri Nur. 2015. “Prototype Penyiram
hujan alat hanya menyiram tanaman sebanyak satu kali Tanaman Persemaian Dengan Sensor Kelembaban
dan ketikan hari sedang cerah alat dapat menyiram Tanah Berbasis Arduino”. Program Strata 1.
sebanyak dua kali atau lebih. Hal ini dikarenakan ketika Univeristas Muhammadiyah Surakarta.
hujan maka mempengaruhi tingkat kelembaban tanah. [2] Nurarifin, Rifki. 2017. “Perancangan Alat
Sebagai contoh pada tanggal 25 februari ketika hari Penyiraman Tanaman Cabai Keriting Otomatis di
sedang hujan alat hanya melakukan penyiraman secara Dinas Pertanian Mujur Menggunakan Sensor
otomatis sebanyak satu kali dan pada 28 februari ketika Kelembaban Tanah Berbasis Arduino. Program
hari cerah alat dapat melakukan penyiraman secara Strata 1. Universitas Amikom Yogyakarta.
otomatis sebanyak tiga kali. Jadi hujan dapat [3] Engel, Ventje J.L. 2016. “Model Inferensi Konteks
mempengaruhi kondisi kelembaban tanah. Internet Of Things Pada Sistem Pertanian Cerdas”.
Institut Teknologi Harapan Bangsa.
3. Penutup [4] Arhami, Muhammad. 2005, Konsep Dasar Sistem
Pakar. Andi : Yogyakarta.
3.1 Kesimpulan
[5] Syahwil, Muhammad. 2013. Panduan Mudah
Berdasarkan uraian hasil pembahasan pada bab
Simulasi & Praktik Mikrokontoler Arduino. Andi :
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
Yogyakarta.
1. Alat penyiraman tanaman otomatis cocok untuk
[6] Irawan, Andre. 2010. Anthurium Kian Mempesona.
meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam
Trubus. VOL 317, Hal 25.
merawat tanaman.

5
[7] Lutfiyana, Noor Hudallah. 2017. Rancang Bangun
Alat Ukur Suhu Tanah, Kelembaban Tanah, dan
Resistansi. Jurnal Teknik Elektro. Universitas
Negeri Semarang.

Biodata Penulis
Indra Setiawan, memperoleh gelar Sarjana (S.Kom)
Program Studi Informatika Universitas AMIKOM
Yogyakarta, lulus tahun 2019.
Nila Feby Puspita Sari, memperoleh gelar Sarjana
Komputer (S.Kom), Program Studi Informatika
Universitas AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2005
Memperoleh gelar Magister Ilmu Komputer (M.Cs)
Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Lulus
tahun 2014. Saat ini menjadi Dosen di Universitas
AMIKOM Yogyakarta, pada Program Studi Teknik
Informatika.

Anda mungkin juga menyukai