Anda di halaman 1dari 9

SMART PLANT

Disusun Oleh :
Nama Peneliti 1 : Reza Pahlevi
2 : Moh Khoir Ikromy
Bidang Penelitian : Pengembangan Teknologi
Jenjang : Madrasah Tsanawiyah
Nama Pembimbing : Akh. Farid, S.Kom

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM


DIREKTORAT KSKK MADRASAH
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MTs. MIFTAHUL ULUM 2


LUMAJANG
2021
A. Latar Belakang Masalah
Pelestarian tanaman hias yang sempat viral di tahun ini banyak dilirik
oleh masyarakat luas. Berbagai macam jenis tanaman hias yang dilestarikan,
yaitu bunga aglonema, bunga janda bolong dan masih banyak lagi yang
lainnya. Momen ini tentunya juga sangat didukung oleh berbagai pihak baik
dari pemerintahan dan pecinta alam guna untuk melestarikan tanaman yang
sudah mulai ditinggalkan1. Di Kabupaten Lumajang sendiri untuk pelestarian
tanaman hias masih terbilang kurang peminat, tentunya dengan adanya
fenomena tersebut banyak masyarakat yang hanya mengikuti tren pada masa
kini tanpa mengetahui cara dan perawatannya.
Artikel ini akan membahas bagaimana cara merancang dan membangun
sebuah alat prototype untuk mempermudah perawatan pada tanaman hias. Hal
ini peneliti lakukan karena banyak para pecinta tidak bisa merawat tanaman
hiasnya, sehingga dapat menyebabkan kematian pada tanaman hias. Untuk
mencegah hal tersebut peneliti akan merancang sebuah alat cerdas
menggunakan mikrokontroler dan sensor sebagai pengontrol dan pemberi
pengingat untuk pecinta tanaman hias.
Smart Plant atau Tanaman Pintar ini dirancang menggunakan
mikrokontroler Arduino2 untuk mengontrol kondisi tanaman hias tersebut.
Soil moisture sensor digunakan untuk memantau kondisi kelembaban tanah
dan data akan dikirimkan ke mikrokontroler. Passive Infrared Sensor untuk
memantau gerakan manusia, yang mana jikalau kelembaban tanah kurang
akan memberikan sebuah pemberitahuan menggunakan speaker yang telah
dikontrol oleh mikrokontroler. Alat tersebut akan dikemas dalam pot,
sehingga tidak akan merusak penampilan tanaman hias.
Dengan adanya penerapan teknologi terbaru tersebut peneliti ingin
memaksimalkan pelestarian tanaman hias khususnya di Kabupaten Lumajang.

1
Nurhajati Ansori M, Budidaya Bunga Potong dan Tanaman Hias (Bogor : IPB Press, 2018),
Hlm. 1
2
Kiki Fatmawati, DKK., Rancang Bangun Tempat Sampah Pintar Menggunakan Sensor Jarak
Berbasis Mikrokontroler Arduino, (STIMIK Hang Tuah Pekanbaru : 2020).

1
Sehingga dapat mencegah pecinta tanaman yang hanya mengikuti tren masa
kini dan tidak akan mengakibatkan kepunahan pada tanaman hias.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancang dan membangun sebuah alat pintar pada tanaman
hias berbasis mikrokontroler Arduino ?
2. Bagaimana menerapkan Soil Moisture Sensor, Passive Infrared Sensor
serta Speaker sebagai input dan output pada mikrokontroler?
C. Tujuan Penelitian
1. Merancang dan membangun alat pintar tanaman hias berbasis
mikrokontroler arduino.
2. Menerapkan sebuah Soil Moisture Sensor dan Passive Infrared Sensor
sebagai input data dan Speaker untuk output notifikasi berupa suara.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan tentang
perancangan alat pintar, pada peneliti dan juga pecinta bunga hias.
Sehingga bisa menyelesaikan masalah – masalah yang ada disekitar
dengan mewujudkan ilmu terapan.
2. Manfaat Praktis
Hasil yang dicapai pada penelitian ini dapat dapat diterapkan pada
tanaman – tanaman hias. Sehingga dapat mempermudah para pecinta
bunga untuk melakukan perawatan. Dengan adanya sensor dan
mikrokontroller serta dilengkapi speaker sebagai pemberitahu kondisi
tanaman saat itu.
E. Kajian Teori
1. Mikrokontroler Arduino
Mikrokontrol Arduino merupakan sebuah papan kontroler yang
dilengkapi dengan Processor Atmega32 dan 14 digital pin input / output
(dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog /

2
ADC (Analog to Digital Converter), kristal 16 MHz, Serta dilengkapi
dengan koneksi USB tipe B, header ICSP dan tombol reset.3
2. Soil Moisture Sensor
Sensor soil moisture merupakan sebuah sensor yang dapat
mengukur kadar air atau kelembaban tanah.4 Sensor ini mempunyai supply
tegangan 3.3v-5v, terdapat trimpot untuk mengatur sensitifitas,
menggunakan chip comparator LM393 yang stabil, dan dimensi : 3.2cm x
1.4cm serta terdapat analog dan digital output.
3. Passive Infrared Sensor
Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) adalah sebuah sensor yang
biasa digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia. Sensor PIR adalah
sebuah sensor yang menangkap pancaran sinyal inframerah yang
dikeluarkan oleh tubuh manusia maupun hewan.5 Sensor PIR dapat
merespon perubahan- perubahan pancaran sinyal inframerah yang
dipancarkan oleh tubuh manusia.
4. Speaker
Speaker adalah perangkat yang mampu menghasilkan suara dari
hasil pengubahan gelombang listrik menjadi gelombang getaran. Oleh
karena itu, agar bisa menghasilkan suara speaker membutuhkan adanya
energi listrik.6 Dengan berkembangnya jaman speaker juga dipakai
diberbagai alat mikro contoh kecilnya seperti hp, laptop dan lainnya.

3
I Gusti Made N. D dan Ida Bagus Ary I. I, Trainer Atmega32 Sebagai Media Pelatihan
Mikrokontroler Dan Arduino, (STIKOM : Bali, 2018).
4
Ekanayaka Achchillage A.D.N, Dkk., Calibration and Validation of a Low-Cost Capacitive
Moisture Sensor to Integrate the Automated Soil Moisture Monitoring System, (Saitama University
: Japan, 2019).
5
Jacquline Waworundeng, Dkk., Implementasi Sensor Pir Sebagai Pendeteksi Gerakan Untuk
Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Platform IoT. (Cogito : 2017).
6
Kadek Pindrayana, Dkk, Prototipe Pemandu Parkir Mobil Dengan Output Suara Manusia
Mengunakan Mikrokontroler Arduino Uno, (CIRCUIT : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik
Elektro, 2018).

3
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dicantumkan guna memetakan penelitian yang
telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, ini dilakukan guna
menghindari adanya tumpang tindih atas bidang kajian yang sama. Adapun
penelitian terdahulu yang peneliti gunakan sebagai pertimbangan adalah :
Affan Bachri dan Eko Wahyu Utomo berjudul : Prototype Penyiram
Tanaman Otomatis Dengan Sensor Kelembaban Tanah Berbasis Atmega
328.7 Hasil Penelitian menunjukkan : Bahwa dari alat penyiram otomatis bisa
mempermudah petani atau pembudidaya tanaman. Akan tetapi disini masih
ada kekurangan, yaitu alat penyiram otomatis hanya dipergunakan untuk
tanaman tertentu dan waktu sudah ditentukan tanpa mengenali cuaca.
Gunawan dan Marliana Sari berjudul : Rancang Bangun Alat Penyiram
Tanaman Otomatis Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah.8 Hasil
Penelitian menunjukkan : Alat penyiram ini berfungsi dengan baik dan
membantu pekerjaan petani disaat musim kemarau. Sedangkan
kekurangannya masih ke penyiraman yang rutin dan berkala, tidak bisa
melihat cuaca sekitar.
Deddy Prayama berjudul : Rancang Bangun Alat Pengontrol Penyiram
Tanaman Otomatis Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah Di Area
Pertanian.9 Hasil penelitian menunjukkan : Sistem penyiram otomatis bisa
berfungsi secara baik, akan tetapi system ini hanya dikhususkan ke pertanian
saja.

7AffanBachri dan Eko Wahyu Utomo, Prototype Penyiram Tanaman Otomatis Dengan Sensor
Kelembaban Tanah Berbasis Atmega 328. (SINTA, 2017) Vol.2 No.1
8
Gunawan dan Marliana Sari, Rancang Bangun Alat Penyiram Tanaman Otomatis Menggunakan
Sensor Kelembaban Tanah. (JET, 2018) Vol.3 No.1
9
Deddy Prayama, Rancang Bangun Alat Pengontrol Penyiram Tanaman Otomatis Menggunakan
Sensor Kelembaban Tanah Di Area Pertanian, (RESTI : 2018) Vol.2 No.3

4
G. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan
Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen berdasarkan hukum
archimedes, dimana peneliti mengembangkan sebuah sains technology
untuk dapat mempermudah berlangsungnya kehidupan pada mahluk
hidup.

Mikrokontroler Arduino merupakan otak dari semua komponen


yang ada pada alat Smart Plant. Fungsi dari Arduino yaitu mengolah data
input dari sensor dan mengirim output pada speaker. Soil Moisture
Sensor akan mengirimkan data kelembaban tanah. Passive Infrared
Sensor akan mengirimkan data deteksi mahluk hidup yang ada diisekitar.
Sedangkan Speaker akan memberikan sebuah output berupa suara, disaat
tanaman hias kekurangan air dan kelebihan air.
2. Subjek Penelitian
Peneliti merujuk pada peneliti terdahulu dan mengaitkan dengan
kehidupan dijaman sekarang, yaitu tentang pelestarian tanaman hias
dikabupaten lumajang yang belakangan ini sangat melonjak pesat.

5
3. Teknik Pengumpulan Data

Identifikasi dan
Pengumpulan Konsep dan
Start Perumusan Studi Literatur
Data dan Fakta Perancangan Alat
Masalah

Pembuatan
End Y Berhasil Uji Coba
Laporan

a. Pengumpulan data dan fakta


Pengumpulan data dan fakta ini dengan survey keadaan sekitar atau
lapangan serta menanyakan langsung ke pembudidaya tanaman hias.
b. Identifikasi dan perumusan masalah
Setelah data sudah valid, peneliti merumuskan masalah apa saja
yang dihadapi oleh pembudidaya tanaman hias.
c. Studi literatur
Studi literatur digunakan untuk mecari refrensi dan solusi tentang
permasalahan yang dihadapi pembudidaya tanaman hias.
d. Konsep dan perancangan alat
Pembuatan sebuah gambaran kasar alat, dan sistem kerja alat
menggunakan flowchart dan sketcup.
e. Uji coba alat
Pengujian dengan menerapkan langsung pada tanaman hias, guna
melihat fungsionalitas alat tersebut.
f. Laporan
Pembuatan laporan akhir dari sistem kinerja alat.
4. Rencana Analisis Data
a. Pengeditan
Teknik ini dilakukan guna meninjau kinerja alat baik dari segi
fungsionalitas dan efisienitasnya. Sehingga jika terjadi kekurangan
peneliti akan melengkapi dan memaksimalkan.

6
b. Klasifikasi
Pengklasifikasian dilakukan untuk meninjau lebih jauh tentang
alat yang sudah melewati pengeditan, serta menjelaskan
fungsionalitas alat tersebut.
c. Verifikasi
Verifikasi dilakukan guna menetapkan tupoksi kinerja alat dan
kelayakan untuk mempermudah perawatan tanaman hias.
d. Analisis
Teknin analisis digunakan disaat alat diuji cobakan pada
tanaman hias. Dengan mempertimbangkan uji fungsionalitas dan uji
kelayakannya. Sehingga dari pengujian tersebut mendapatkan data
valid yang diperoleh dari alat yang sudah diimplementasikan pada
tanaman hias. Data tersebut nantinya akan bisa ditarik kesimpulan
sebagai laporan akhir pada penelitian ini.

H. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Tanggal
20 Juni s.d 10 Juli
1 Pra Riset Lapangan
2021
2 Penyusunan Proposal 10 s.d 20 Juli 2021
3 Presentasi Proposal Terpilih (Tahap I) 15 s.d 17 Agustus 2021
Riset Lapangan Observasi, Wawancara, 18 Agustus s.d 03
4
dan Dokumentasi September 2021
5 Workshop Tahap Proposal (Daring) 5 s.d 6 September 2021
Analisis Data dan Penyusunan Laporan 08 Septeber s.d 25
6
Penelitian Oktober 2021
7 Pengumpulan Laporan Hasil Penelitian 31 Oktober 2021
8 Presentasi Hasil Penelitian 5 s.d 7 November 2021

7
I. Daftar Pustaka

Ansori, Nurhajati M, Budidaya Bunga Potong dan Tanaman Hias (Bogor : IPB
Press, 2018), Hlm. 1
Fatmawati Kiki, DKK., Rancang Bangun Tempat Sampah Pintar Menggunakan
Sensor Jarak Berbasis Mikrokontroler Arduino, (STIMIK Hang Tuah Pekanbaru :
2020).
Made I Gusti N. D dan Ida Bagus Ary I. I, Trainer Atmega32 Sebagai Media
Pelatihan Mikrokontroler Dan Arduino, (STIKOM : Bali, 2018).
Achchillage Ekanayaka A.D.N, Dkk., Calibration and Validation of a Low-Cost
Capacitive Moisture Sensor to Integrate the Automated Soil Moisture Monitoring
System, (Saitama University : Japan, 2019).
Waworundeng Jacquline, Dkk., Implementasi Sensor Pir Sebagai Pendeteksi
Gerakan Untuk Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Platform IoT. (Cogito
: 2017).
Pindrayana Kadek, Dkk, Prototipe Pemandu Parkir Mobil Dengan Output
Suara Manusia Mengunakan Mikrokontroler Arduino Uno, (CIRCUIT : Jurnal
Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 2018).
Affan Bachri dan Eko Wahyu Utomo, Prototype Penyiram Tanaman Otomatis
Dengan Sensor Kelembaban Tanah Berbasis Atmega 328. (SINTA, 2017)
Vol.2 No.1
Gunawan dan Marliana Sari, Rancang Bangun Alat Penyiram Tanaman Otomatis
Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah. (JET, 2018) Vol.3 No.1
Prayama Deddy, Rancang Bangun Alat Pengontrol Penyiram Tanaman Otomatis
Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah Di Area Pertanian, (RESTI : 2018)
Vol.2 No.3

Anda mungkin juga menyukai