Kevin Arie Sandy1, Arnold Aribowo2, Alfa Satya Putra3, Aditya Rama Mitra4
1
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pelita Harapan
2
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pelita Harapan
3
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pelita Harapan
4
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pelita Harapan
1
kevinas1997@gmail.com, 2arnold.aribowo@uph.edu, 3alfa.putra@uph.edu, 4aditya.mitra@uph.edu
Abstract
There are many techniques to cultivate mung bean sprout, however the process requires many
human involvements which can cause problems, such as forgetting to water the mung bean sprout,
cutting the tail which must be cut one by one, finding the ideal location, and detecting water leakage.
In this research, mung bean sprout will be grown with an automatic watering system in a Smart
Green House system, which is able to monitor the mung bean sprout using technologies such as light,
temperature and humidity sensors to determine the ideal place of cultivation, water level sensor to
measure remaining water level in the container, and water sensor to detect water leakage from the
planting medium.
Arduino Mega 2560 is used as the microcontroller in this system. The sensors and components
used in the system includes Light Dependent Resistor GL5506, Water Sensor Funduino, buzzer,
Ultrasonic Ping HC-SR04, Humidity and Temperature Sensor DHT11, potentiometer, servo motor,
relay with 12V pump, Knee and Nipple Watering System, and Fogger Head Sprayer.
The system is able to cultivate mung bean sprout with length of 3-5 cm, without losing their
color in the process, and can be harvested without tail.
Author : Kevin Arie Sandy1, Arnold Aribowo2, Alfa Satya Putra3, Aditya Rama Mitra4 7
JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 11 No. 1 | April 2021: 7-15
hingga 5 sentimeter dan tidak mengalami untuk menentukan lokasi budidaya agar tauge
perubahan warna yang berarti atau mengalami tidak mengalami perubahan warna. Kedua,
gagal pertumbuhan karena terpapar cahaya sensor pendeteksi air (menggunakan water
berlebih [13]. Metode budidaya tauge yang ada sensor Funduino dan buzzer) untuk
ditengarai masih memiliki kekurangan, yaitu memberikan peringatan kebocoran air di tempat
membutuhkan campur tangan manusia dalam sekitar. Ketiga, sensor ketinggian air
berbagai faktor, seperti melakukan penyiraman (menggunakan ultrasonic ping HC-SR04)
secara berkala sesuai siklus penyiraman dan untuk mengisi air kembali di tempat
pemotongan tauge. Penyiraman secara berkala penyimpanan air. Sensor keempat adalah
yang dilakukan secara manual berpotensi sensor suhu dan kelembaban (menggunakan
menyebabkan kesalahan karena lupa humidity and temperature sensor DHT11) yang
menyiram. Dari segi waktu pemangkasan, digunakan untuk menjaga tauge pada kondisi
untuk jumlah besar pemotongan bagian ekor ideal. Pada sistem ini juga digunakan pompa air
tauge membutuhkan waktu yang lama. Selain untuk kebutuhan penyiraman dengan durasi dan
itu, ada beberapa masalah lain seperti jadwal waktu yang ditentukan sesuai siklus
penentuan lokasi ideal untuk budidaya tauge, penyiraman agar tauge mendapat nutrisi untuk
dan deteksi kebocoran atau genangan air. bisa bertumbuh dengan panjang 3 hingga 5
Dengan demikian, muncul suatu urgensi untuk sentimeter. Sistem ini menggunakan kain
merancang sebuah sistem yang mampu tertentu untuk mendapatkan tauge yang bisa
memberikan solusi bagi budidaya tauge atau dipotong bagian ekornya saat panen.
kecambah dengan panjang antara 3 hingga 5 Mikrokontroler yang digunakan dalam sistem
sentimeter dan tanpa mengalami perubahan ini adalah Arduino Mega 2560.
warna, penyiraman otomatis sesuai dengan Penampakan luar dari Sistem Smart Green
siklus penyiraman, dan pemotongan bagian House berupa sebuah wadah berbentuk balok
ekor tauge saat panen. yang terbuat dari lembaran akrilik. Untuk
Penelitian untuk menerapkan dan membuka lembaran akrilik di sisi atas
mengembangkan otomasi pada bidang digunakan sebuah motor servo yang arah
agrikultur sudah banyak dilakukan sejak putarnya dikendalikan oleh sebuah
memasuki millennium baru [6]. [16] berhasil potentiometer. Sementara sistem penyiraman
mengembangkan sistem penyuplai air minum otomatis bekerja dengan menggabungkan relay
untuk kandang unggas menggunakan dan pompa 12V, menghubungkan pipa-pipa
mikrokontroler Arduino untuk memonitor dan berukuran diameter 8mm menggunakan
mengendalikan suplai air secara otomatis agar konektor pipa (knee dan nipple) dan
setiap kandang unggas menerima volume air melengkapi pipa dengan mata penyiram, yaitu
yang sama. [8] berhasil mengembangkan fogger head sprayer.
sistem monitoring dan otomasi pada domain
agrikultur menggunakan teknologi IoT
(Internet of Things) yang ditujukan untuk METODE PENELITIAN
meningkatkan efisiensi penggunaan air dan Metode penelitian yang digunakan pada
mengurangi biaya tenaga kerja. [17] berhasil penelitian ini adalah studi kepustakaan,
mengembangkan otomasi untuk irigasi sawah eksperimentasi, dan pengembangan aplikasi.
menggunakan pendekatan IoT dan machine Mengingat pentingnya pemahaman yang cukup
learning untuk mengatur penggunaan air untuk mengenai karakteristik tauge, kondisi ideal dan
mengatasi masalah erosi tanah, irigasi berlebih budidayanya, maka studi kepustakaan seputar
dan masalah irigasi pada jenis tanaman tertentu. subyek tersebut dilakukan secara intensif.
Penelitian ini difokuskan kepada rancang Selain itu dilakukan juga studi kepustakaan
bangun suatu sistem budidaya tauge secara mengenai berbagai perangkat keras dan peranti
otomatis dengan mengintegrasikan sensor lunak yang dibutuhkan untuk keperluan
pendukung dan mikrokontroler. Sistem pembangunan sistem Smart Green House ini.
semacam ini selanjutnya akan disebut sebagai Secara khusus dilakukan studi kepustakaan atas
Sistem Smart Green House. Untuk dapat spesifikasi dan cara menggunakan
berfungsi sebagaimana mestinya, sistem ini mikrokontroler Arduino beserta
menggunakan beberapa sensor. Pertama, sensor pemrogramannya, di samping dipelajari juga
pendeteksi cahaya (menggunakan light karateristik dan kerja sensor cahaya, sensor
dependent resistor GL5506) yang digunakan
Author : Kevin Arie Sandy1, Arnold Aribowo2, Alfa Satya Putra3, Aditya Rama Mitra4 8
JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 11 No. 1 | April 2021: 7-15
pendeteksi air, sensor ketinggian permukaan tidak terpapar cahaya matahari secara langsung
air, serta sensor suhu dan kelembaban. [7].
Dengan dibekali pengetahuan yang cukup Untuk mendapatkan tauge dengan panjang
mengenai perangkat keras dan peranti lunak antara 3 hingga 5 sentimeter, penelitian ini
yang akan digunakan, sejumlah eksperimen melakukan eksplorasi pada metode budidaya
dilakukan. Pertama-tama, untuk mengetahui tauge dalam rumah kaca (green house). Rumah
respon atau kerja tiap sensor saat sensor kaca atau green house adalah bangunan yang
mendeteksi suatu stimulan, eksperimen berbentuk rumah yang dinding dan atapnya
menggunakan berbagai sensor yang ada terbuat dari material kaca. Rumah kaca
dilakukan. Eksperimen ini dilakukan untuk digunakan untuk keperluan menanam sayuran,
memeriksa fungsionalitas masing-masing buah-buahan, bunga dan lain sebagainya.
sensor saat diterapkan berbagai kondisi Fungsi utama rumah kaca adalah menangkap
operasional atau dikenai berbagai pemicu cahaya matahari sehingga panas akan
eksternal. Selain sensor, eksperimen terperangkap di dalam bangunan, sehingga
menggunakan berbagai perangkat untuk bagian dalam rumah kaca akan mengalami
keperluan penyiraman air juga dilakukan. kenaikan suhu akibat radiasi elektromagnetik
Untuk mendapatkan volume air yang tepat dari matahari [12].
dalam durasi penyiraman yang ada, dilakukan Metode budidaya tauge yang digunakan
berbagai penyesuaian atau pengaturan debit pada penelitian ini menggunakan metode yang
atau banyaknya air yang keluar dari kepala air dikembangkan oleh Suranto (2016) dengan
sebagai hasil dari dorongan air yang mengalir beberapa modifikasi. Metode tersebut
karena pemompaan dari reservoir. menggunakan kain flanel sebagai media tanam
Eksperimen berikutnya yang vital adalah untuk benih kacang hijau agar air tersimpan
mendapatkan tauge dengan panjang antara 3 dalam kain dan benih bisa mendapat air dari
hingga 5 sentimeter melalui penyiraman secara kain. Selain itu digunakan kain strimin yang
berkala di dalam ruangan Smart Green House. memiliki lubang sebagai tempat dimana bagian
Kriteria target lainnya adalah tauge tidak ekor akan bertumbuh, dan keranjang surat
mengalami perubahan warna dan ekor tauge sebagai tempat untuk air dapat mengalir ke
dapat dipotong saat panen. Berkaitan dengan bawah. Penyiraman dilakukan secara berkala
hal itu desain dari rangkaian pipa sebagai jalur pada kain flanel secara merata. Tauge akan
air yang mengalir akibat dari kerja pompa air tumbuh melalui kain strimin, dan setelah tauge
yang ada juga dipertimbangkan. dipanen, proses pengguntingan ekor dapat
Setelah eksperimen secara unit, dilakukan di atas kain strimin dengan
selanjutnya dilakukan eksperimen yang menggunting ke seluruh area di kain flanel
melibatkan integrasi antara berbagai sensor dan sehingga didapatkan tauge tanpa bagian ekor.
subsistem penyiraman air. Kelakuan sistem dan
interdependensi antar kelakuan diekspresikan
dalam ujud program yang disusun
menggunakan IDE Arduino yang tersedia. Komponen Elektronik
Program yang disimpan dalam flash memory Berbagai komponen elektronik digunakan
Arduino tersebut akan dieksekusi kemudian pada penelitian ini untuk melakukan otomasi
menggunakan bantuan SRAM (static random pada proses pertumbuhan tauge. Arduino Mega
access memory). 2560 adalah papan pengembangan elektronika
yang menggunakan chip ATmega 2560. Papan
Budidaya Tauge mikrokontroller ini memiliki pin I/O sebanyak
Tauge akan tumbuh jika benih mendapat air 54 buah pin digital yang setiap pinnya dapat
selama durasi tertentu sesuai dengan siklus menghasilkan dan menerima arus maksimal
penyiraman, yaitu minimal dua kali selama tiga sebesar 40 mA, 16 pin analog input dan 4 pin
hari. Pemanenan tauge dapat dilakukan pada UART (Universal Asynchronous Receiver
hari keempat. Transmitter) [2].
Tauge akan tumbuh secara optimal pada Light Dependent Resistor GL5506
suhu antara 23 °C dan 28 °C dengan tingkat digunakan sebagai sensor cahaya pada sistem
kelembaban antara 85% sampai 90% dan ini. Light Dependent Resistor adalah salah satu
ditempatkan dalam ruangan yang gelap atau jenis resistor yang disebut sebagai fotoresistor.
Resistansi dari sensor ini berubah-ubah
Author : Kevin Arie Sandy1, Arnold Aribowo2, Alfa Satya Putra3, Aditya Rama Mitra4 9
JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 11 No. 1 | April 2021: 7-15
Author : Kevin Arie Sandy1, Arnold Aribowo2, Alfa Satya Putra3, Aditya Rama Mitra4 10
JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 11 No. 1 | April 2021: 7-15
Author : Kevin Arie Sandy1, Arnold Aribowo2, Alfa Satya Putra3, Aditya Rama Mitra4 11
JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 11 No. 1 | April 2021: 7-15
Tabel 1. Pengujian Light Dependent Resistor mengetahui nilai yang terbaca pada Arduino
GL5506 Serial Monitor sebagai indikator terdeteksinya
air untuk menyalakan buzzer. Hasil pembacaan
sensor dapat dilihat pada Tabel 3.
Author : Kevin Arie Sandy1, Arnold Aribowo2, Alfa Satya Putra3, Aditya Rama Mitra4 12
JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 11 No. 1 | April 2021: 7-15
Author : Kevin Arie Sandy1, Arnold Aribowo2, Alfa Satya Putra3, Aditya Rama Mitra4 13
JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 11 No. 1 | April 2021: 7-15
Author : Kevin Arie Sandy1, Arnold Aribowo2, Alfa Satya Putra3, Aditya Rama Mitra4 14
JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 11 No. 1 | April 2021: 7-15
Author : Kevin Arie Sandy1, Arnold Aribowo2, Alfa Satya Putra3, Aditya Rama Mitra4 15