Anda di halaman 1dari 22

Sistem Peternakan Ikan Air Tawar Berbasis Internet of

Things

Disusun oleh:
1. Dea Salsabilla (21550001)
2. Afi Quraini Ayu S. (21550006)
3. Denni Figo S.W. (21550007)
4. M. Ali Amrozi (21550010)

LABORATORIUM KOMPUTER
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI RONGOLAWE CEPU
2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peternakan ikan air tawar bisa menjadi salah satu ide usaha untuk masyarakat
Indonesia. Hal ini bisa dijadikan sebagai hobi dan sarana penghasilan tambahan [1]. Jenis
ikan yang umumnya dibudidayakan di peternakan ikan air tawar yaitu ikan lele, gurame,
nila, patin dan ikan mas. Peternakan ikan air tawar ini tidak bisa selalu berhasil tetapi juga
bisa menimbulkan resiko kerugian yakni pada kualitas hasil panen yang menurun [1]. Salah
satu faktor yang mempengaruhi ialah air yang berkualitas, air yang berkualitas sangat
penting untuk budidaya ikan air tawar. Hal ini di pengaruhi oleh 3 patokan, meliputi: Fisika,
Kimia, dan Biologi. Jika 3 acuan tersebut dipenuhi dapat dipastikan kualitas airnya pun pasti
baik [2]. Selain kualitas air faktor yang dapat memengaruhi kualitas hasil panen ikan air
tawar yaitu kualitas pakan, dan pemberian pakan yang tepat waktu [1].

Kualitas air merupakan hal paling utama dalam pertumbuhan ikan agar dapat
memenuhi kuantitas penjualan[3]. Kekeruhan air dapat menyebabkan penurunan kualitas air
yang bisa berdampak pada ikan air tawar. Sisa makanan ikan dan plankton menjadi beberapa
faktor penyebab air menjadi keruh[4]. Dampak yang terjadi pada ikan jika kualitas air tidak
terjaga adalah lambatnya pertumbuhan ikan. Selain itu, ikan mudah terserang penyakit dan
bisa mati jika kolam keruh.Air kolam yang keruh juga menyebabkan stres pada ikan
sehingga dapat mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhannya[5]. Nilai kekeruhan yang
baik untuk budidaya ikan air tawar adalah maksimal 25 NTU (Nephelometric Turbidity
Unit) berdasarkan Permenkes Nomor 32 Tahun 2017 [6].

Pemberian pakan tepat waktu pada ikan tidak selalu mengikuti jadwal, terkadang juga
terlambat dikarenakan ada pekerjaan lain yang dilakukan terlebih dahulu sehingga
melupakan jadwal memberikan pakan pada ikan [7]. Pemberian pakan yang tidak tepat
waktu bisa memengaruhi pertumbuhan ikan menjadi lambat [8]. Pertumbuhan ikan yang
lambat dapat menimbulkan resiko kerugian bagi pembudidaya ikan air tawar. Kerugian yang
mungkin didapat yaitu ikan mudah sakit sehingga membuat resiko ikan mati menjadi lebih
besar. Ada faktor lain yang mempengaruhi mutu pertumbuhan ikan yaitu, kualitas pakan
yang bagus dapat membuat ikan tumbuh dengan sehat dan harga jual ikan menjadi
meningkat tetapi masih terjangkau oleh masyarakat. Ada beberapa penelitian terkait sistem
yang dapat mengontrol kualitas air dan pemberian pakan yang tepat waktu menggunakan
Internet of Things. Penelitian yang ditulis oleh Amelia Roza dan Putra Jaya [9] membuat
sistem pergantian air kolam secara otomatis dan pemberian pakan otomatis menggunakan
Internet of Things. Selain itu, ada penelitian lain yang menggunakan teknologi Internet of
Things yaitu penelitian yang ditulis oleh Dian Noviandi dan Partaonan Harahap [10] yang
membuat sistem pemberi pakan ikan. Ada pula penelitian lain yang ditulis Nur Bismi dan
Munawaroh menggunakan Internet of Things yang merancang sistem pemberian pakan yang
bisa diakses menggunakan aplikasi Telegram. Berdasarkan 3 penelitian terkait yang
menggunakan teknologi Internet of Things maka di penelitian ini juga menggunakan
teknologi tersebut [11].

Internet of Things atau IoT merupakan konsep yang dihubungkan pada sebuah
perangkat sebagai media online. Dengan adanya IoT, pengguna bisa terhubung dan
menjalankan aktivitas tertentu seperti mencari, mengolah dan mengirimkan informasi secara
otomatis. Internet of Things memiliki konsep yang sekilas terlihat sama dengan M2M
(Machine-to-Machine) meskipun dua hal ini mempunyai perbedaan pada skala dan ruang
lingkup penggunaan [12].

Berdasarkan pembahasan diatas, dibuatlah suatu sistem yang digunakan untuk


memonitoring kualitas air yang dapat melakukan pergantian air secara otomatis dengan
memperhatikan nilai batas maksimal kekeruhan air serta pemberian pakan tepat waktu dari
jadwal yang telah ditetapkan. Sistem yang dibuat dalam penelitian ini ialah SITERKANAR
(Sistem Peternakan Ikan Air Tawar), alat ini dapat mendeteksi tingkat kekeruhan air kolam
lalu menguras airnya dan diganti dengan air baru, fungsi lain alat ini adalah memberikan
pakan pada ikan secara tepat waktu dengan menunjukkan waktu pemberian pakan
menggunakan Real Time Clock.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara merancang dan membuat sistem untuk kontroling pergantian air secara
otomatis dan pemberian pakan menggunakan sensor ultrasonik, turbidity, dan RTC?
1.3 Tujuan Penelitian
Membangun sistem yang mampu melakukan kontroling pergantian air secara otomatis dan
pemberian pakan menggunakan sensor ultrasonik, turbidity, dan RTC.
1.4 Batasan Masalah
 Kualitas air dapat dipengaruhi oleh pH dan kekeruhan air tetapi pada penelitian ini
hanya menggunakan kekeruhan air saja.
 Alat masih dalam bentuk prototipe.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka


Amelia Roza dan Putra Jaya [9] pada penelitiannya menjelaskan bahwa ditemukan
permasalahan yang terjadi pada penelitian sebelumnya yang berbasis mikrokontroler yaitu
jarak dan waktu untuk bisa menggunakan alat tersebut terbatas. Dari permasalahan yang ada
dijadikan sebagai tujuan dari penelitiannya dengan melakukan perbaikan. Alat yang dibuat
dapat melakukan pergantian air kolam ikan dan pemberian pakan secara otomatis. Selain itu,
alat ini juga mampu melakukan pemantauan kolam ikan untuk mencegah terjadinya
pencurian ikan. Sensor dan komponen yang digunakan antara lain adalah NodeMCU
ESP8266, sensor ultrasonik HC-SR04, sensor turbidity, dan ESP32 Cam. Dalam
penelitiannya terdapat kelebihan menghasilkan sebuah alat untuk pengelola peternakan ikan
air tawar yang bisa dikontrol dan dimonitoring dimana saja melalui aplikasi telegram. Selain
kelebihan penelitiannya juga memiliki kekurangan alat ini belum bisa dikendalikan secara
kontinu pada posisi tempat yang berbeda, dalam waktu dan jarak yang tak terbatas.

Dian Novandi dan Partaonan Harahap [10] pada penelitiannya menjelaskan bahwa
sebelumnya menggunakan tenaga pekerja untuk memberikan pakan ikan tetapi cara ini
memerlukan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih besar serta berdampak pada
berkurangnya pendapatan dari pemilik ternak ikan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka
dibuatlah alat yang mampu menggantikan tugas pekerja untuk memberi pakan ikan. alat ini
dibangun menggunakan beberapa komponen yaitu, WeMos D1, Modul RTC D3231,
LoadCell dan HX711 Weighing Sensor, Servo, Relay 4 Channel, Solar Cell, Solar Charger
Controller, LCD, FAN 12 Volt DC, Battery Solar Cell, dan Software Arduino Integrated
Development Environment (IDE). Penelitian ini mempunyai kelebihan dari desain pakan
ikan otomatis yang dirancang menggunakan 2 pipa untuk penyebaran pakan ikannya dan
menggunakan solar cell sebagai tenaga utama tanpa menggunakan listrik dari PLN.
Sedangkan kekurangan yang dimiliki ialah petugas memberi kan pakan ikan dengan cara
menyebarkan pakan ikan tempat tertentu di kolam, yang akan memakan waktu dan biaya
sehingga dapat mengurangi pendapatan pemilik tenak ikan.

Nur Bismi dan Munawaroh [13] pada penelitiannya menjelaskan bahwa tujuannya
merancang sistem adalah guna mengatasi masalah pada peternak ikan yang tidak bisa
memberikan pakan pada ikan secara langsung atau tidak tepat waktu saat memberikan pakan
ikan dikarenakan harus melakukan kegiatan lain. Berdasarkan permasalahan diatas maka
dibuatlah alat yang dapat membantu memberikan pakan secara langsung dan tepat waktu
sehingga peternak dapat melakukan kegiatan lain. sensor dan komponen yang digunakan
untuk membangun sistem ini adalah nodemcu, servo motor, sensor ultrasonik, dan RTC
berfungsi sebagai alat untuk melakukan pemantuan, sistem ini juga dibuat menggunakan
bahasa C++ dan Arduino IDE sebagai media pengembangan aplikasi. Pada penelitian ini
hanya disebutkan kekurangannya yaitu Pengguna harus selalu berada dalam sambungan
internet agar pemberian pakan dapat di lakukan dengan jarak jauh.

NO JUDUL PENULIS TUJUAN SENSOR/ALAT KELEBIHAN KEKURANGAN


TAHUN
1 Penerapan Teknologi Amelia Membangun 1. NodeMCU Menghasilkan alat ini belum bisa
Berbasis Internet Of Roza dan sistem yang ESP8266 sebuah alat dikendalikan
Things ( IoT) Untuk Putra mampu memberi 2. Sensor untuk secara kontinu
Pengelola Jaya(2023) pakan ikan, Ultrasonik pengelola pada posisi
Peternakan Ikan Air pergantian air HC-SR04 peternakan tempat yang
Tawar kolam, ketinggian 3. Motor DC ikan air tawar berbeda, dalam
air kolam, dan 4. Relay yang bisa waktu dan jarak
pemantauan 5. ESP32 Cam dikontrol dan yang tak terbatas.
kolam ikan dapat 6. Sensor dimonitoring
dikendalikan Turbidity dimana saja
secara otomatis melalui
pada posisi aplikasi
tempat yang telegram.
berbeda, dalam
waktu dan jarak
yang tak terbatas
melalui aplikasi
telegram.
2 Rancang Bangun Dian merancang dan 1. WeMos D1 Keunggulan Petugas memberi
Teknologi Noviandi membangun 2. RTC D3231 dari desain kan pakan ikan
Embedded System dan embedded 3. LoadCell pakan ikan dengan cara
Pemberi Pakan Ikan Partaonan system/sistem 4. HX711Weigh otomatis yang menyebarkan
Berbasis Internet of Harahap(20 tertanam alat ing Sensor dirancang pakan ikan tempat
Things 22) pemberi pakan 5. Servo menggunakan tertentu di kolam,
ikan, yang dapat 6. Motor DC 2 pipa untuk yang akan
menggantikan 775 penyebaran memakan waktu
tenaaga kontrak 7. Relay 4 pakan ikannya dan biaya
sehingga dapat Channel dan sehingga dapat
meningkatkan 8. Solar Cell menggunakan mengurangi
pendapatan 9. Solar Charger solar cell pendapatan
peternak ikan dan Controller sebagai tenaga pemilik tenak
peternak 10. LCD utama tanpa ikan.
mendapatkan alat 11. FAN 12 Volt menggunakan
berteknologi baru DC listrik dari
berbasis IoT. 12. Battery Solar PLN.
Cell
3 Perancangan Sistem Nur Bismi Mengatasi 1. NodeMCU - Pengguna harus
Pakan Ikan Berbasis dan masalah pada ESP8266 selalu berada
Internet of Things Munawaroh peternak ikan 2. Motor servo dalam sambungan
Dengan Sistem (2023) yang tidak dapat 3. RTC DS1302 internet agar
Pemantuan melakukan 4. Sensor pemberian pakan
Menggunakan Bot pemberian pakan Ultrasonik dapat di lakukan
Telegram Untuk secara langsung dengan jarak jauh.
Peternakan Ikan atau memberi
pakan pada waktu
yang tepat.
Tabel 1 Tabel literatur review

Tabel literatur review diatas berisikan jurnal yang telah dipilih dan dicermati secara
seksama untuk memenuhi tujuan pembuatan SITERKANAR.

2.2 Dasar Teori


2.1.1 Internet of Things
Internet of thing ialah sebuah konsep yang berfokus pada jaringan objek
fisik yang dihubungkan ke internet dan dapat melakukan pertukaran data tanpa
campur tangan manusia. bisa dikatakan, iot mengacu pada keahlian suatu objek
atau perangkat untuk dapat terhubung ke internet, melakukan pengumpulan data
dan bekerja berdasarkan data tersebut. Contoh alat iot yang populer antara lain,
sensor, kamera, lampu, pintu otomatis dan banyak lagi. Iot memiliki konsep yang
telah membuka peluang besar dalam peningkatan solusi teknologi pintar dan
aplikasi terkait untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan dan juga keamanan di
kehidupan sehari-hari. IoT atau Internet of Things pertama kali ditemukan oleh
Kevin Ashton, seorang pelopor teknologi asal Inggris, pada tahun 1999 saat
bekerja di Center for Automatic Identification di Massachusetts Institute of
Technology (MIT). Yang menyatakan bahwasanya suatu benda atau objek dapat
melakukan komunikasi dengan internet lewat sensor yang dipasang didalam,
sehingga bisa terhubung ke perangkat lain. Pada masa itu, iot belum banyak
dibicarakan dan teknologi yang mampu mendukung konsep tersebut belum ada.
Baru pada tahun 2000-an awal jaringan nirkabel dan teknologi sensor memulai
perkembangannya dan memungkinkan terwujudnya iot. Seiring waktu berjalan,
perusahaan dan pengembang semakin banyak yang tertarik dengan perkembangan
iot, membuat iot semakin berkembang dan menjadi sangat penting di era digital
seperti saat ini[14].
Gambar 1 Internet of Things
(Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Ffakta.news%2Fteknologi%2Finternet-of-things-iot-trend-teknologi-
yang-perlu-dioptimalkan&psig=AOvVaw2lfWeKcry4xh1m4CQe-
9LI&ust=1704978313057000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&
ved=0CBIQjRxqFwoTCLCQ05b30oMDFQAAAAAdAAAAABAD)
2.1.2 Node MCU ESP 8266
NodeMCU adalah sebuah board elektronik yang berbasis chip ESP8266
dengan kemampuan menjalankan fungsi mikrokontroler dan juga koneksi internet
(WiFi). NodeMCU sering di gunakan pada sebuah aplikasi monitoring maupun
controlling pada proyek IOT. NodeMCU merupakan sebuah platform IoT yang
bersifat opensource dan sebagai board yang mempackage ESP8266 ke dalam
sebuah board yang sudah terintergrasi dengan berbagai feature, selayaknya
microkontroler dan kapasitas akses terhadap WiFi dan juga chip komunikasi yang
berupa USB to serial.Sehingga dalam pemograman hanya dibutuhkan kabel data
USB. Karena Sumber utama dari NodeMCU adalah ESP8266 khususnya seri
ESP-12. Fitur–fitur yang dimiliki oleh NodeMCU akan lebih kurang serupa
dengan ESP-12, Berikut adalah Fitur yang dimiliki oleh NodeMCU 8266,
diantaranya :
 10 Port GPIO dari D0 – D10
 Fungsionalitas PWM
 Antarmuka I2C dan SPI
 Antarmuka 1 Wire
 ADC
NodeMCU memungkinkan mendrive display LCD, OLED, hingga VGA
dan sudah memiliki 40 modul, fungsionalitas yang bisa digunakan sesuai
kebutuhan developer. NodeMCU ESP826 membutuhkan daya sekitar 3.3v dengan
memiliki tiga mode WiFi yaitu Station, Access Point dan Both. Sehingga modul
ini bisa berdiri sendiri tanpa menggunakan mikrokontroler apapun karena sudah
memiliki perlengkapan layaknya mikrokontroler[15].

Gambar 2 Node MCU ESP8266


(Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fwww.nyebarilmu.com%2Fapa-itu-module-nodemcu-
esp8266%2F&psig=AOvVaw02YS0pR8puZYQh7RGVOOub&ust=17049
78733159000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBIQjRxq
FwoTCJi64__20oMDFQAAAAAdAAAAABAD
2.1.3 Sensor
Sensor merupakan perangkat atau komponen yang dapat mendeteksi,
mengukur atau memantau fenomena fisik atau kondisi lingkungan dan diubah
menjadi sinyal yang bisa diukur atau diinterpretasikan oleh manusia ataupun
sistem elektronik. Sensor bekerja sebagai interface antara dunia nyata dan digital,
memberi informasi yang berhubungan dengan lingkungan atau sistem yang tengah
dikaji[16].
Gambar 3 Sensor
(Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fblogs.powercode.id%2Fpengertian-sensor-dan-contohnya
%2F&psig=AOvVaw1zCzusQj-
_qBNEZUBIR6dD&ust=1704978822364000&source=images&cd=vfe&o
pi=89978449&ved=0CBIQjRxqFwoTCND808j20oMDFQAAAAAdAAA
AABAD)
2.1.4 Sensor Turbidity
Sensor Turbidity digunakan untuk mendeteksi kekeruhan air dan
memperhitungkan kualitas air, pergantian air kolam didasarkan pada seberapa
keruh air kolam tersebut. dan juga untuk mengoperasikan pompa DC dipakailah
relay yang berfungsi sebagai saklar, guna mengalirkan air dari satu lokasi ke
lokasi lain dengan menggunakan mesin sebagai alat penyedotnya [9].

Gambar 4 Sensor Turbidity

(Sumber: https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fatlas-
scientific.com%2Fblog%2Fwhat-is-a-turbidity-sensor
%2F&psig=AOvVaw0iHvPMoB7ghR9qKMeB85rZ&ust=170497888229
2000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBIQjRxqFwoTC
Mju4LP20oMDFQAAAAAdAAAAABAD)

2.1.5 Sensor Ultrasonik


Sensor ultrasonik HC-SR04 ialah salah satu jenis sensor ultrasonik. Sensor
ultrasonik sendiri merupakan alat pengukur jarak yang menggunakan sinyal
ultrasonik dalam mengukur benda/objek. Cara kerja dari sensor ultrasonik yaitu
menghasilkan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang dipancarkan lalu
mendeteksi pantulan gelombang suara tersebut [17]. Sensor ultrasonik pada
penelitian ini digunakan untuk mengukur jarak kolam ikan jika jarak jauh dari
sensor misalnya 2 meter maka pompa akan hidup lalu jika jarak dekat dengan
sensor maka pompa akan mati.

Gambar 5 Sensor Ultrasonik


(Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fwww.researchgate.net%2Ffigure%2FGambar-1-Sensor-Ultrasonik-
HC-SR04-https-
wwwmakerfabscom_fig1_337031278&psig=AOvVaw01fe3GKR_IIZM
2k5AjtoKT&ust=1704978960907000&source=images&cd=vfe&opi=89
978449&ved=0CBQQjhxqFwoTCKC-
zNb10oMDFQAAAAAdAAAAABAD)
2.1.6 RTC
RTC ialah jam elektronik yang dapat memperkirakan waktu dengan benar
(dari detik sampai ke tahun) dan secara real time bisa mengatur data waktu
tersebut. sehingga setelah mengira-ngira waktu, data keluaran akan disimpan dan
dikirim keperalatan lain melalui sistem [18]. Pemberian pakan ikan diatur
menggunakan RTC yang gunanya sebagai timer, sehingga sistem menjadwalkan
waktu pemberian pakan ikan secara otomatis [10].

Gambar 6 RTC (Real Time Clock)


(Sumber:
https://i0.wp.com/rifqimulyawan.com/wp-content/uploads/Gambar-
Pengertian-RTC-Dan-Apa-Itu-Real-Time-Clock.jpg?
fit=1068%2C713&ssl=1)

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bagian ini akan dijelaskan alur penelitian yang digunakan untuk membuat sistem
ini. Flowchart alur penelitian disajikan pada gambar di bawah ini.

Gambar 7 Flowchart alur Perancangan SITERKANAR

1. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan pencarian pada berbagai sumber seperti jurnal ilmiah dan
internet untuk mencari landasan – landasan teori yang digunakan sebagai acuan, sehingga
mendapatkan landasan teori baik dan sesuai.Studi literatur adalah langkah awal dalam
penelitian dimana peneliti mencari, membaca dan memahami pengetahuan yang sudah ada
tentang topik tertentu.Ini membantu peneliti untuk mengidentifikasi yang sudah di ketahui,
membangun kerangka konseptual, menentukan metode penelitian, menyediakan bukti
pendukung untuk ide – ide penelitian.Dengan langkah – langkah pencarian, seleksi, analisis
dan merangkum temuan penting.Dengan melibatkan Studi Literatur secara cermat penelitian
dapat di pastikan bahwa, penelitian didasarkan pada pemahaman yang kuat tentang
pengetahuan yang sudah ada, dan dapat mengidentifikasi dimana penelitian tambahan di
butuhkan.

2. Pemilihan Dan Pengadaan Alat


Pada tahap pemilihan dan pengadaan alat memainkan peran penting dalam kesuksesan
penelitian. Pemilihan dan pengadaan alat pada sebuah penelitian dapat mencakup beberapa
aspek yang melibatkan proses seleksi dan akuisisi peralatan atau alat-alat yang dibutuhkan
untuk keperluan penelitian. Langkah yang di lakukan pada tahap ini dengan identifikasi
kebutuhan, penilaian dan evaluasi, pembelian, pemasangan dan uji coba, tahap – tahap ini
dapat bervariasi tergantung pada konteks dan jenis alat yang di butuhkan, agar penelitian
berjalan dengan baik dan mecapai keberhasilan.

3. Merancang dan mendesain.


Pada tahap ini, dilakukan perancangan yang bertujuan untuk memberikan gambaran
yang jelas dan memecahkan masalah yang menjadi tumpuan dalam pengembangan sistem
sehingga menghasilkan model baru. Pada tahap ini, peneliti merinci tujuan penelitian,
parameter yang akan di ukur, serta desain percobaan yang akan di lakukan, setelah itu jika
rancangan dan desain memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan serta memenuhi
spesifikasi dan kelayakan, akan tercipta rancangan dan desain akhir. Setelah desain dibuat,
tahapan berikutnya adalah membuat desain cetakan untuk sistem yang akan di lakukan
percobaan. Tahap perancangan dan desain menjadi dasar bagi keseluruhan penelitian,
memastikan bahwa implementasi berjalan dengan lancar dan sistem dapat mencapai tujuan.

4. Percobaan/testing alat
Pada tahap percobaan penelitian melibatkan serangkaian langkah yang di rancang
untuk mengimplementasikan dan menguji sistem IOT yang telah di rancang.Pada tahap ini
peneliti memilih perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan
penelitian, lalu menempatkan perangkat keras dan perangkat lunak ke dalam percobaan atau
pemasangan alat – alat yang sesuai perancangan dan desain.Pada uji coba tahap awal untuk
memastikan bahwa semua perangkat berfungsi dengan benar dan dapat sesuai yang di
harapkan, lalu mengidentikasi dan mengatasi masalah awal yang mungkin timbul. Jika pada
tahap awal tidak mengalami keberhasilan maka penelitian kembali pada tahap perancangan
dan desain untuk mengevaluasi apakah pada masalah yang timbul ada aspek yang
memerlukan perbaikan atau pengembangan lebih lanjut.
5. Membuat laporan
Membuat laporan merupakan tahap terakhir dalam penelitian atau pengembangan
sistem yang menggunakan Internet of Things (IOT). Laporan ini merangkum seluruh proses
perancangan sistem, ada beberapa tahap untuk membuat laporan penelitian dengan
menentukan judul, setelahnya pendahuluan yang berisikan latarbelakang yang membahas
permasalahan kemudian ada rumusan masalah, tujuan penelitian, dan batasan masalah.
Tahap selanjutnya yaitu tinjauan pustaka yang berisikan kajian pustaka dimana
pembahasannya mengenai jurnal penelitian yang digunakan sebagai acuan, lalu dasar teori
yang membahas internet of things, Node mcuesp8266, sensor, sensor turbidity, sensor
ultrasonik dan RTC. Setelah itu, tahap selanjutnya adalah metodologi penelitian yang
membahas tentang alur penelitian. kemudian hasil dan pembahasan yang berisi tentang
proses perancangan sistem dan pengujian sistem. Tahap terakhir yaitu kesimpulan yang
membahas mengenai hasil akhir penelitian secara keseluruhan dengan singkat. jika
mengikuti tahap – tahap ini, laporan penelitian dapat disusun dengan baik dan sistematis.

BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN

Gambar 8 Desain PCB SITERKANAR


Ini merupakan proses awal dari pembuatan sistem SITERKANAR, yaitu mendesain
PCB dengan aplikasi express pcb yang dicetak menggunakan kertas A4 dan serbuk printer.

Gambar 9 Penyablonan desain PCB

Penyablonan dilakukan dengan pemberian cairan/krim khusus pada kertas kemudian


dilapisi mika dan digosok dengan uang koin.
Gambar 10 Pelarutan PCB
Setelah desain ditempelkan pada pcb, langkah selanjutnya adalah melarutkan pcb
dalam cairan fericlorida.

Gambar 11 Pelubangan PCB

Proses selanjutnya yaitu pelubangan pada PCB dengan ukuran matabor (1mm, 2mm,
3mm).
Gambar 12 Penyolderan PCB
Kemudian dilanjutkan dengan proses penyolderan menggunakan pin female/male
untuk memudahkan komponen dan sensor agar dapat dibongkar-pasang.

Gambar 13 Hasil akhir desain alat SITERKANAR

Proses terakhir ialah memasukkan alat kedalam wadah atau box agar alat terlidungi.
Setelah selesai proses perangkaian dan memasukkan alat ke dalam box selanjutnya
dilanjutkan dalam tahap pengujian sensor. Dalam tahap ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu
pengujian sensor ultrasonik, sensor turbidity, dan RTC.

Gambar 14 Pengujian sensor ultrasonik HC-SR04

Kemudian dilakukan pengujian pada sensor ultrasonik HC-SR04 didapatkan hasil


sensor mampu mengisi air dalam wadah dengan ketentuan ketinggian air lebih dari 200 cm
maka pompa otomatis hidup dan jika jarak kurang dari atau sama dengan 50 cm maka
pompa otomatis mati.
Gambar 15 Pengujian sensor turbidity
Selanjutnya, dilakukan pengujian pada sensor turbidity dengan hasil yang didapat
sensor bisa mendeteksi kekeruhan air, jika nilai kekeruhan lebih dari 25 NTU
(Nephelometric Turbidity Unit) maka sensor akan mengirimkan informasi ke mikrokontroler
NodeMCU ESP 8266. Lalu NodeMCU ESP 8266 memberi perintah untuk menyalakan
pompa penguras. Sebaliknya pompa akan mati secara otomatis jika nilai kekeruhan air <=10
NTU.
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa sudah
dibuat alat yang mampu mengontrol pergantian air kolam secara otomatis dan pemberian pakan
ikan menggunakan sensor ultrasonik, turbidity, dan RTC. Dari hasil pengujian alat dapat
disimpulkan bahwa sensor ultrasonik dan sensor turbidity berjalan dengan baik seperti yang
diharapkan. Untuk RTC masih dalam proses pengembangan. Untuk penelitian selanjutnya di
harapkan mampu mengembangkan sistem dengan menambahkan sensor suhu dan pH untuk
mendukung pertumbuhan ikan.
DAFTAR PUSTAKA

[1] V. Lestari Bacthar, “Raih Untung dengan Bisnis Budidaya Ikan Air Tawar!,” Raih Untung
dengan Bisnis Budidaya Ikan Air Tawar! [Daring]. Tersedia pada:
https://efishery.com/id/resources/cara-budidaya-ikan-air-tawar/
[2] M. I. K. Adzim, I. Javanas, S. D. Prakoso, M. P. S. Putra, dan A. Bachri, “Rancang Bangun
Sistem Monitoring Suhu, pH dan Kejernihan Air Pada Kolam Ikan Air Tawar Berbasis
Internet Of Things (IoT),” 2022.
[3] N. Nursobah, S. Salmon, S. Lailiyah, dan S. W. Sari, “PROTOTYPE SISTEM TELEMETRI
SUHU DAN PH AIR KOLAM BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR (IKAN NILA)
BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT),” Sebatik, vol. 26, no. 2, hlm. 788–797, Des
2022, doi: 10.46984/sebatik.v26i2.2053.
[4] M. Cholilulloh dan D. Syauqy, “Implementasi Metode Fuzzy Pada Kualitas Air Kolam Bibit
Lele Berdasarkan Suhu dan Kekeruhan”.
[5] C. PETINDO, “8 Cara Agar Air Kolam Ikan Tetap Jernih Biar Ikan Tetap Sehat,” 8 Cara
Agar Air Kolam Ikan Tetap Jernih Biar Ikan Tetap Sehat. [Daring]. Tersedia pada:
https://cppetindo.com/pet-torial/cara-agar-air-kolam-ikan-tetap-jernih
[6] “PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.”
[7] M. Marisal dan M. Mulyadi, “Rancang Bangun Alat Pemberi Pakan Ikan Otomatis Berbasis
Android,” elsains, vol. 2, no. 1, Jul 2020, doi: 10.30996/elsains.v2i1.4015.
[8] A. Rachmat dan I. Krisnadi, “Rancang Sistem IOT Pemberi Pakan Ikan Secara Otomatis
Untuk Budidaya Ikan Air Tawar,” 2020.
[9] A. Roza dan P. Jaya, “Penerapan Teknologi Berbasis Internet Of Things ( IoT) Untuk
Pengelola Peternakan Ikan Air Tawar,” Voteteknika, vol. 11, no. 1, hlm. 71, Mar 2023, doi:
10.24036/voteteknika.v11i1.121214.
[10] D. Noviandi dan P. Harahap, “Rancang Bangun Teknologi Embedded System Pemberi
Pakan Ikan Berbasis Internet of Things,” Jurnal Teknik Elektro, vol. 2, no. 2, 2022.
[11] N. Bismi, “Perancangan Sistem Pakan Ikan Berbasis Internet of Things Dengan Sistem
Pemantuan Menggunakan Bot Telegram Untuk Peternakan Ikan,” vol. 2, no. 1, 2023.
[12] G. Business, “Apa itu Internet of Things? Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya-Link
Net,” Apa itu Internet of Things? Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya-Link Net. [Daring].
Tersedia pada: https://www.linknet.id/article/internet-of-things
[13] N. Bismi, “Perancangan Sistem Pakan Ikan Berbasis Internet of Things Dengan Sistem
Pemantuan Menggunakan Bot Telegram Untuk Peternakan Ikan,” vol. 2, no. 1, 2023.
[14] H. R. Putra Sailellah dan M. Eka Ayuningtyas, “Internet of Things : Pengertian, Sejarah,
Kelebihan dan Kekurangannya,” Internet of Things : Pengertian, Sejarah, Kelebihan dan
Kekurangannya. [Daring]. Tersedia pada: https://it.telkomuniversity.ac.id/internet-of-things-
pengertian-sejarah-kelebihan-dan-kekurangannya/
[15] T. Suryana, “Implementasi Web Server NODEMCU ESP8266 Untuk Kontrol Peralatan
Elektronik Jarak Jauh Via Internet.” [Daring]. Tersedia pada:
https://repository.unikom.ac.id/68707/1/Kontrol%20Peralatan%20Via%20Web%20dengan
%20Mengunakan%20NODEMCU%20ESP8266%20taryana.pdf
[16] T. E. Universitas Brawijaya, “Sensor dan Tranduser.” 2014. [Daring]. Tersedia pada:
http://maulana.lecture.ub.ac.id/files/2014/11/sensor-dan-transduser.pdf
[17] S. Firmansyah, A. Fahrudi Setiawan, dan D. Rudhistiar, “SISTEM MONITORING DAN
KONTROLING PENEBAR PAKAN IKAN LELE BERBASIS IOT,” jati, vol. 7, no. 1, hlm.
865–872, Jun 2023, doi: 10.36040/jati.v7i1.6185.
[18] D. Rtc, “SISTEM KENDALI DAN MONITORING LISTRIK RUMAHAN
MENGGUNAKAN ETHERNET SHEELD,” vol. 2, no. 1, 2017.
[19] A. Roza dan P. Jaya, “Penerapan Teknologi Berbasis Internet Of Things ( IoT) Untuk
Pengelola Peternakan Ikan Air Tawar,” Voteteknika, vol. 11, no. 1, hlm. 71, Mar 2023, doi:
10.24036/voteteknika.v11i1.121214.
[20] T. Rikanto, “Sistem Monitoring Kualitas Kekeruhan Air Berbasis Internet Of Thing,” JF,
vol. 11, no. 2, hlm. 87–90, Agu 2021, doi: 10.37859/jf.v11i2.2714.

Anda mungkin juga menyukai