Things
Disusun oleh:
1. Dea Salsabilla (21550001)
2. Afi Quraini Ayu S. (21550006)
3. Denni Figo S.W. (21550007)
4. M. Ali Amrozi (21550010)
LABORATORIUM KOMPUTER
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI RONGOLAWE CEPU
2024
BAB I
PENDAHULUAN
Kualitas air merupakan hal paling utama dalam pertumbuhan ikan agar dapat
memenuhi kuantitas penjualan[3]. Kekeruhan air dapat menyebabkan penurunan kualitas air
yang bisa berdampak pada ikan air tawar. Sisa makanan ikan dan plankton menjadi beberapa
faktor penyebab air menjadi keruh[4]. Dampak yang terjadi pada ikan jika kualitas air tidak
terjaga adalah lambatnya pertumbuhan ikan. Selain itu, ikan mudah terserang penyakit dan
bisa mati jika kolam keruh.Air kolam yang keruh juga menyebabkan stres pada ikan
sehingga dapat mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhannya[5]. Nilai kekeruhan yang
baik untuk budidaya ikan air tawar adalah maksimal 25 NTU (Nephelometric Turbidity
Unit) berdasarkan Permenkes Nomor 32 Tahun 2017 [6].
Pemberian pakan tepat waktu pada ikan tidak selalu mengikuti jadwal, terkadang juga
terlambat dikarenakan ada pekerjaan lain yang dilakukan terlebih dahulu sehingga
melupakan jadwal memberikan pakan pada ikan [7]. Pemberian pakan yang tidak tepat
waktu bisa memengaruhi pertumbuhan ikan menjadi lambat [8]. Pertumbuhan ikan yang
lambat dapat menimbulkan resiko kerugian bagi pembudidaya ikan air tawar. Kerugian yang
mungkin didapat yaitu ikan mudah sakit sehingga membuat resiko ikan mati menjadi lebih
besar. Ada faktor lain yang mempengaruhi mutu pertumbuhan ikan yaitu, kualitas pakan
yang bagus dapat membuat ikan tumbuh dengan sehat dan harga jual ikan menjadi
meningkat tetapi masih terjangkau oleh masyarakat. Ada beberapa penelitian terkait sistem
yang dapat mengontrol kualitas air dan pemberian pakan yang tepat waktu menggunakan
Internet of Things. Penelitian yang ditulis oleh Amelia Roza dan Putra Jaya [9] membuat
sistem pergantian air kolam secara otomatis dan pemberian pakan otomatis menggunakan
Internet of Things. Selain itu, ada penelitian lain yang menggunakan teknologi Internet of
Things yaitu penelitian yang ditulis oleh Dian Noviandi dan Partaonan Harahap [10] yang
membuat sistem pemberi pakan ikan. Ada pula penelitian lain yang ditulis Nur Bismi dan
Munawaroh menggunakan Internet of Things yang merancang sistem pemberian pakan yang
bisa diakses menggunakan aplikasi Telegram. Berdasarkan 3 penelitian terkait yang
menggunakan teknologi Internet of Things maka di penelitian ini juga menggunakan
teknologi tersebut [11].
Internet of Things atau IoT merupakan konsep yang dihubungkan pada sebuah
perangkat sebagai media online. Dengan adanya IoT, pengguna bisa terhubung dan
menjalankan aktivitas tertentu seperti mencari, mengolah dan mengirimkan informasi secara
otomatis. Internet of Things memiliki konsep yang sekilas terlihat sama dengan M2M
(Machine-to-Machine) meskipun dua hal ini mempunyai perbedaan pada skala dan ruang
lingkup penggunaan [12].
Dian Novandi dan Partaonan Harahap [10] pada penelitiannya menjelaskan bahwa
sebelumnya menggunakan tenaga pekerja untuk memberikan pakan ikan tetapi cara ini
memerlukan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih besar serta berdampak pada
berkurangnya pendapatan dari pemilik ternak ikan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka
dibuatlah alat yang mampu menggantikan tugas pekerja untuk memberi pakan ikan. alat ini
dibangun menggunakan beberapa komponen yaitu, WeMos D1, Modul RTC D3231,
LoadCell dan HX711 Weighing Sensor, Servo, Relay 4 Channel, Solar Cell, Solar Charger
Controller, LCD, FAN 12 Volt DC, Battery Solar Cell, dan Software Arduino Integrated
Development Environment (IDE). Penelitian ini mempunyai kelebihan dari desain pakan
ikan otomatis yang dirancang menggunakan 2 pipa untuk penyebaran pakan ikannya dan
menggunakan solar cell sebagai tenaga utama tanpa menggunakan listrik dari PLN.
Sedangkan kekurangan yang dimiliki ialah petugas memberi kan pakan ikan dengan cara
menyebarkan pakan ikan tempat tertentu di kolam, yang akan memakan waktu dan biaya
sehingga dapat mengurangi pendapatan pemilik tenak ikan.
Nur Bismi dan Munawaroh [13] pada penelitiannya menjelaskan bahwa tujuannya
merancang sistem adalah guna mengatasi masalah pada peternak ikan yang tidak bisa
memberikan pakan pada ikan secara langsung atau tidak tepat waktu saat memberikan pakan
ikan dikarenakan harus melakukan kegiatan lain. Berdasarkan permasalahan diatas maka
dibuatlah alat yang dapat membantu memberikan pakan secara langsung dan tepat waktu
sehingga peternak dapat melakukan kegiatan lain. sensor dan komponen yang digunakan
untuk membangun sistem ini adalah nodemcu, servo motor, sensor ultrasonik, dan RTC
berfungsi sebagai alat untuk melakukan pemantuan, sistem ini juga dibuat menggunakan
bahasa C++ dan Arduino IDE sebagai media pengembangan aplikasi. Pada penelitian ini
hanya disebutkan kekurangannya yaitu Pengguna harus selalu berada dalam sambungan
internet agar pemberian pakan dapat di lakukan dengan jarak jauh.
Tabel literatur review diatas berisikan jurnal yang telah dipilih dan dicermati secara
seksama untuk memenuhi tujuan pembuatan SITERKANAR.
(Sumber: https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fatlas-
scientific.com%2Fblog%2Fwhat-is-a-turbidity-sensor
%2F&psig=AOvVaw0iHvPMoB7ghR9qKMeB85rZ&ust=170497888229
2000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBIQjRxqFwoTC
Mju4LP20oMDFQAAAAAdAAAAABAD)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bagian ini akan dijelaskan alur penelitian yang digunakan untuk membuat sistem
ini. Flowchart alur penelitian disajikan pada gambar di bawah ini.
1. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan pencarian pada berbagai sumber seperti jurnal ilmiah dan
internet untuk mencari landasan – landasan teori yang digunakan sebagai acuan, sehingga
mendapatkan landasan teori baik dan sesuai.Studi literatur adalah langkah awal dalam
penelitian dimana peneliti mencari, membaca dan memahami pengetahuan yang sudah ada
tentang topik tertentu.Ini membantu peneliti untuk mengidentifikasi yang sudah di ketahui,
membangun kerangka konseptual, menentukan metode penelitian, menyediakan bukti
pendukung untuk ide – ide penelitian.Dengan langkah – langkah pencarian, seleksi, analisis
dan merangkum temuan penting.Dengan melibatkan Studi Literatur secara cermat penelitian
dapat di pastikan bahwa, penelitian didasarkan pada pemahaman yang kuat tentang
pengetahuan yang sudah ada, dan dapat mengidentifikasi dimana penelitian tambahan di
butuhkan.
4. Percobaan/testing alat
Pada tahap percobaan penelitian melibatkan serangkaian langkah yang di rancang
untuk mengimplementasikan dan menguji sistem IOT yang telah di rancang.Pada tahap ini
peneliti memilih perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan
penelitian, lalu menempatkan perangkat keras dan perangkat lunak ke dalam percobaan atau
pemasangan alat – alat yang sesuai perancangan dan desain.Pada uji coba tahap awal untuk
memastikan bahwa semua perangkat berfungsi dengan benar dan dapat sesuai yang di
harapkan, lalu mengidentikasi dan mengatasi masalah awal yang mungkin timbul. Jika pada
tahap awal tidak mengalami keberhasilan maka penelitian kembali pada tahap perancangan
dan desain untuk mengevaluasi apakah pada masalah yang timbul ada aspek yang
memerlukan perbaikan atau pengembangan lebih lanjut.
5. Membuat laporan
Membuat laporan merupakan tahap terakhir dalam penelitian atau pengembangan
sistem yang menggunakan Internet of Things (IOT). Laporan ini merangkum seluruh proses
perancangan sistem, ada beberapa tahap untuk membuat laporan penelitian dengan
menentukan judul, setelahnya pendahuluan yang berisikan latarbelakang yang membahas
permasalahan kemudian ada rumusan masalah, tujuan penelitian, dan batasan masalah.
Tahap selanjutnya yaitu tinjauan pustaka yang berisikan kajian pustaka dimana
pembahasannya mengenai jurnal penelitian yang digunakan sebagai acuan, lalu dasar teori
yang membahas internet of things, Node mcuesp8266, sensor, sensor turbidity, sensor
ultrasonik dan RTC. Setelah itu, tahap selanjutnya adalah metodologi penelitian yang
membahas tentang alur penelitian. kemudian hasil dan pembahasan yang berisi tentang
proses perancangan sistem dan pengujian sistem. Tahap terakhir yaitu kesimpulan yang
membahas mengenai hasil akhir penelitian secara keseluruhan dengan singkat. jika
mengikuti tahap – tahap ini, laporan penelitian dapat disusun dengan baik dan sistematis.
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
Proses selanjutnya yaitu pelubangan pada PCB dengan ukuran matabor (1mm, 2mm,
3mm).
Gambar 12 Penyolderan PCB
Kemudian dilanjutkan dengan proses penyolderan menggunakan pin female/male
untuk memudahkan komponen dan sensor agar dapat dibongkar-pasang.
Proses terakhir ialah memasukkan alat kedalam wadah atau box agar alat terlidungi.
Setelah selesai proses perangkaian dan memasukkan alat ke dalam box selanjutnya
dilanjutkan dalam tahap pengujian sensor. Dalam tahap ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu
pengujian sensor ultrasonik, sensor turbidity, dan RTC.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa sudah
dibuat alat yang mampu mengontrol pergantian air kolam secara otomatis dan pemberian pakan
ikan menggunakan sensor ultrasonik, turbidity, dan RTC. Dari hasil pengujian alat dapat
disimpulkan bahwa sensor ultrasonik dan sensor turbidity berjalan dengan baik seperti yang
diharapkan. Untuk RTC masih dalam proses pengembangan. Untuk penelitian selanjutnya di
harapkan mampu mengembangkan sistem dengan menambahkan sensor suhu dan pH untuk
mendukung pertumbuhan ikan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] V. Lestari Bacthar, “Raih Untung dengan Bisnis Budidaya Ikan Air Tawar!,” Raih Untung
dengan Bisnis Budidaya Ikan Air Tawar! [Daring]. Tersedia pada:
https://efishery.com/id/resources/cara-budidaya-ikan-air-tawar/
[2] M. I. K. Adzim, I. Javanas, S. D. Prakoso, M. P. S. Putra, dan A. Bachri, “Rancang Bangun
Sistem Monitoring Suhu, pH dan Kejernihan Air Pada Kolam Ikan Air Tawar Berbasis
Internet Of Things (IoT),” 2022.
[3] N. Nursobah, S. Salmon, S. Lailiyah, dan S. W. Sari, “PROTOTYPE SISTEM TELEMETRI
SUHU DAN PH AIR KOLAM BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR (IKAN NILA)
BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT),” Sebatik, vol. 26, no. 2, hlm. 788–797, Des
2022, doi: 10.46984/sebatik.v26i2.2053.
[4] M. Cholilulloh dan D. Syauqy, “Implementasi Metode Fuzzy Pada Kualitas Air Kolam Bibit
Lele Berdasarkan Suhu dan Kekeruhan”.
[5] C. PETINDO, “8 Cara Agar Air Kolam Ikan Tetap Jernih Biar Ikan Tetap Sehat,” 8 Cara
Agar Air Kolam Ikan Tetap Jernih Biar Ikan Tetap Sehat. [Daring]. Tersedia pada:
https://cppetindo.com/pet-torial/cara-agar-air-kolam-ikan-tetap-jernih
[6] “PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.”
[7] M. Marisal dan M. Mulyadi, “Rancang Bangun Alat Pemberi Pakan Ikan Otomatis Berbasis
Android,” elsains, vol. 2, no. 1, Jul 2020, doi: 10.30996/elsains.v2i1.4015.
[8] A. Rachmat dan I. Krisnadi, “Rancang Sistem IOT Pemberi Pakan Ikan Secara Otomatis
Untuk Budidaya Ikan Air Tawar,” 2020.
[9] A. Roza dan P. Jaya, “Penerapan Teknologi Berbasis Internet Of Things ( IoT) Untuk
Pengelola Peternakan Ikan Air Tawar,” Voteteknika, vol. 11, no. 1, hlm. 71, Mar 2023, doi:
10.24036/voteteknika.v11i1.121214.
[10] D. Noviandi dan P. Harahap, “Rancang Bangun Teknologi Embedded System Pemberi
Pakan Ikan Berbasis Internet of Things,” Jurnal Teknik Elektro, vol. 2, no. 2, 2022.
[11] N. Bismi, “Perancangan Sistem Pakan Ikan Berbasis Internet of Things Dengan Sistem
Pemantuan Menggunakan Bot Telegram Untuk Peternakan Ikan,” vol. 2, no. 1, 2023.
[12] G. Business, “Apa itu Internet of Things? Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya-Link
Net,” Apa itu Internet of Things? Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya-Link Net. [Daring].
Tersedia pada: https://www.linknet.id/article/internet-of-things
[13] N. Bismi, “Perancangan Sistem Pakan Ikan Berbasis Internet of Things Dengan Sistem
Pemantuan Menggunakan Bot Telegram Untuk Peternakan Ikan,” vol. 2, no. 1, 2023.
[14] H. R. Putra Sailellah dan M. Eka Ayuningtyas, “Internet of Things : Pengertian, Sejarah,
Kelebihan dan Kekurangannya,” Internet of Things : Pengertian, Sejarah, Kelebihan dan
Kekurangannya. [Daring]. Tersedia pada: https://it.telkomuniversity.ac.id/internet-of-things-
pengertian-sejarah-kelebihan-dan-kekurangannya/
[15] T. Suryana, “Implementasi Web Server NODEMCU ESP8266 Untuk Kontrol Peralatan
Elektronik Jarak Jauh Via Internet.” [Daring]. Tersedia pada:
https://repository.unikom.ac.id/68707/1/Kontrol%20Peralatan%20Via%20Web%20dengan
%20Mengunakan%20NODEMCU%20ESP8266%20taryana.pdf
[16] T. E. Universitas Brawijaya, “Sensor dan Tranduser.” 2014. [Daring]. Tersedia pada:
http://maulana.lecture.ub.ac.id/files/2014/11/sensor-dan-transduser.pdf
[17] S. Firmansyah, A. Fahrudi Setiawan, dan D. Rudhistiar, “SISTEM MONITORING DAN
KONTROLING PENEBAR PAKAN IKAN LELE BERBASIS IOT,” jati, vol. 7, no. 1, hlm.
865–872, Jun 2023, doi: 10.36040/jati.v7i1.6185.
[18] D. Rtc, “SISTEM KENDALI DAN MONITORING LISTRIK RUMAHAN
MENGGUNAKAN ETHERNET SHEELD,” vol. 2, no. 1, 2017.
[19] A. Roza dan P. Jaya, “Penerapan Teknologi Berbasis Internet Of Things ( IoT) Untuk
Pengelola Peternakan Ikan Air Tawar,” Voteteknika, vol. 11, no. 1, hlm. 71, Mar 2023, doi:
10.24036/voteteknika.v11i1.121214.
[20] T. Rikanto, “Sistem Monitoring Kualitas Kekeruhan Air Berbasis Internet Of Thing,” JF,
vol. 11, no. 2, hlm. 87–90, Agu 2021, doi: 10.37859/jf.v11i2.2714.