PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat pesat diberbagai
bidang kehidupan, mulai dari bidang industri, kesehatan, pendidikan, pengelolaan
pertanian, perikanan dan bidang lainnya [1]. Dalam bidang perikanan, adanya
teknologi sudah banyak memberikan kemudahan dalam pengelolaan budi daya
perikanan, seperti sistem otomatisasi, Internet of Things, sistem monitoring,sistem
kontrol dan berbagai sistem lainnya yang saat ini begitu cepat kemajuannya [2].
Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama Lain
yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. [3] Otomatisasi
merupakan sebuah sistem yang dapat menggantikan tenaga manusia dengan tenaga
mesin secara otomatis dapat melakukan dan mengatur sebuah pekerjaan [4]. Internet
of Things adalah sebuah sistem yang dapat melakukan pemantauan atau monitoring
perangkat keras dari jarak jauh menggunakan internet [5]. Monitoring merupakan
kegiatan pengawasan,pengendalian,pemeriksaan untuk mengetahui keberhasilan dan
kesesuaian suatu program yang telah direncanakan [6].
Pada bidang perikanan, Ikan konsumsi merupakan salah satu komoditas yang
banyak diminati masyarakat. Kebutuhan pasar yang tinggi terhadap ikan mendorong
masyarakat untuk membudidayakan ikan konsumsi [7] budidaya ikan merupakan
salah satu sektor yang dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian nasional
[8], terdapat beberapa jenis budidaya ikan, salah satunya budi daya ikan air tawar.
Ikan air tawar yang banyak diminati masyarakat indonesia untuk dikonsumsi salah
satunya adalah ikan nila [9].
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) merupakan unit
pelaksana teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang budi daya air tawar
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perikanan
Budidaya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
No.06/PERMEN.KP/2014. [10]
Terdapat beberapa ikan air tawar yang dibudidayakan di BBPBAT Sukabumi,
diantaranya Ikan mas, lele,nila, gurame,baung,nilem,tawes,ikan hias,patin, dan udang.
Budidaya ikan nila sebagai salah satu komoditas perikanan mengalami perkembangan
yang pesat. Dimana pertumbuhan ikan nila sangat cepat sehingga mengakibatkan
waktu panen yang relatif pendek [11]. Dari hasil wawancara bersama pegawai
lapangan balai, bahwa ikan yang paling banyak diminati adalah ikan nila. Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan nila diantaranya yaitu dari pH
air, suhu air, ketinggian air, pemberian pakan dan kondisi lingkungan.
Budi daya ikan nila yang baik tumbuh pada kolam air yang memiliki suhu air 25-
30°C dan pH air 6,5 – 8,5 [9] Kelayakan kualitas air yang baik bagi pertumbuhan
dan perkembangan benih ikan nila yaitu pada suhu 26,5°C - 28,5°C, sebagian besar
organisme akuatik sensitif terhadap perubahan pH , dan lebih menyukai pH netral
yaitu antara 7 - 8,5 [12]. Dalam pembesaran ikan nila harus memperhatikan kualitas
air yang digunakan. Diantaranya pH antara 6,5-8,6, dan suhu antara 25–30° C [11].
Dari hasil wawancara bahwa suhu air pada kolam ikan nila berkisar 24-32°C dan pH
air 6 -8, ketika suhu air kolam terlalu rendah, nafsu makan ikan akan menurun dan
jika suhu udara terlalu tinggi, maka ikan mengalami stress dan berakibat pada
gangguan pernafasan ikan.dan hal yang terjadi ketika pH terlau rendah maka
pertumbuhan ikan akan terhambat, karena energi ikan akan terkuras untuk
menyesuaikan dengan pH yang ada di kolam dan jika pH terlalu tinggi, kulit ikan
akan rusak atau membeku.
Ukuran kolam disesuaikan dengan padat saat penebaran bibit, ukuran ideal
kedalaman kolam ikan nila yaitu 1 meter, ketinggian air pada kolam perlu
diperhatikan karena ketika ketinggian ikan diluar standar maka akan mempengaruhi
pertumbuhan ikan. Ketinggian ideal untuk bibit ikan nila berkisar antara 50-60 cm
[13], Kolam untuk pembesaran ikan nila setidaknya berukuran 1 × 2 m sampai 2 x 3
m dengan kedalaman kolam 75 - 100 cm dan ketinggian air antara 50 - 60 cm [11].
Ikan nila merupakan jenis diurnal, artinya ikan nila aktif ketika dalam keadaan
terang, baik disiang ataupun malam hari. Pada siang hari, ikan nila mendapat
pencahayaan dari matahari, sedangkan pada malam hari Ikan nila akan lebih aktif
dan berkumpul pada titik yang terkena penerangan, misalnya dari cahaya lampu [14].
dari hasil wawancara bersama pegawai lapang, bahwa proses pengukuran suhu
air, pH air dan ketinggian air masih dilakukan secara manual, sehingga petugas
lapangan balai tidak dapat memonitoring kualitas air setiap waktu, pegawai lapang
juga belum bisa memprediksi kondisi ikan secara rutin, karena faktor yang sangat
berpengaruh yaitu dari suhu dan pH air. selain dari itu, pemberian pakan masih
dilakukan secara konvesional, hal itu juga kurang efektif, karena terkadang pegawai
lapang terlambat dalam pemberian pakan, di BBPBAT Sukabumi, ikan nila
merupakan salah satu ikan yang mengejar bobot, sehingga dalam pemberian pakan
tidak boleh terlambat, jika terlambat maka akan terjadi penurunan bobot ikan,
sehingga hasil nya tidak sesuai yang diharapkan. Pemberian pakan pada ikan nila 1-3
kali untuk pembesaran [15] dan 3-5 kali untuk ukuran pemijahan. Kurangnya
penerangan disekitar kolam membuat ikan nila berkumpul di satu titik pada saat
malam hari, oleh karena itu dibutuhkan penerangan tambahan untuk dipasang
disekitaran kolam. Selain dari itu, pegawai lapangan sering lupa dalam menyalakan
dan maematikan lampu kolam,
Dari permasalah tersebut maka penulis melaksanakan penelitian di BBPBAT
Sukabumi untuk memberikan solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada,
dengan membuat “Sistem monitoring dan kontroling menggunakan logika fuzzy pada
budi daya ikan nila berbasis Internet of Things dan Mobile Apps”, sistem yang dibuat
dapat memonitoring suhu air, pH air dan ketinggian air setiap waktu, pengukuran
suhu dan pH air juga digunakan untuk membuat aturan menggunakan logika fuzzy
mamdani agar pembudidaya ikan nila dapat memprediksi kondisi ikan nila. Logika
Fuzzy adalah suatu aturan yang dapat menyatakan suatu nilai antara benar dan salah.
yang berguna untuk penarikan kesimpulan atau suatu keputusan terbaik dalam
permasalahan yang tidak pasti. Sistem ini juga dapat memberi pakan ikan nila secara
otomatis dan memberikan push notifiaction ketika pakan ikan yang ada di dalam
tempat pakan habis, juga dapat mengontrol lampu disekitar kolam, sehingga ketika
malam datang pegawai lapang dapat mengontrol nyala mati lampu dari jarak jauh
tanpa harus datang langsung ke kolam ketika lupa menyalakan lampu.
Perancangan sistem ini menggunakan beberapa komponen antara lain Node
MCU ESP 32 sebagai mikrokontroler, Sensor Ultrasonik digunakan sebagai
pengukuran ketinggian air kolam, Sensor Suhu Air untuk mengukur suhu air kolam,
Sensor pH untuk mengukur pH air di dalam kolam, sensor Infrared untuk
mendeteksi ketersediaan pakan di dalam tempat pakan ikan, relay sebagai saklar
untuk memutuskan dan mengalirkan arus listrik terhadap lampu kolam, motor servo
untuk membuka dan menutup tempat pakan ikan, Rtc untuk mengatur waktu
penjadwalan pemberian pakan ikan, LCD i2c 16x2, untuk menampilkan waktu
pemberian pakan ikan, hasil dari pengukuran tersebut dapat dimonitoring dan di
kontrol melalui mobile apps yang dibuat sesuai dengan perancancangan.
Dari pemaparan yang telah dijelaskan diatas, maka dibuat penelitian yang
berjudul “Perancangan Sistem Monitoring dan Kontroling Menggunakan Logika
Fuzzy Pada Budi Daya Ikan Nila Berbasis IoT dan Mobile Apps” untuk membantu
menyelesaikan permasalahan tersebut.
1. Bagaimana cara membuat sistem monitoring dan kontroling pada budi daya
ikan nila menggunakan logika fuzzy berbasis IoT dan Mobile Apps?
2. Bagaimana cara membuat sistem penjadwalan pada pemberian pakan ikan nila
secara otomatis?
3. Bagaimana cara melakukan pengujian logika Fuzzy mamdani berdasarkan
suhu dan pH air untuk menentukan kondisi ikan nila?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka perlu adanya pembatasan masalah
yang ditinjau, agar penelitian ini tidak terlalu luas tinjauannya.