Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL TUGAS AKHIR

MONITORING KUALITAS AIR KOLAM IKAN SECARA


TELEMETRI DENGAN MODUL SENTRAL UNIT

Oleh:
ANJASA KEISAR EITIEN
19 0220 30

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


POLITEKNIK NEGERI MANADO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D3 TEKNI
RESUME PROPOSAL

Produksi perikanan budidaya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.


Selama periode 2010 – 2013, produksi perikanan budidaya semakin tinggi lebih kurang
28,64% per tahun, yaitu 6,28 juta ton pada tahun 2010 serta mencapai 13,31 juta ton
pada tahun 2013 (data ad interim). Sedangkan nilai produksinya mengalami kenaikan
kurang lebih 22,51 % per tahun pada kurun masa yang sama. Capaian peningkatan
yang signifikan berasal peningkatan jenis ikan air tawar, utamanya ikan nila, mas, dan
lele untuk ikan konsumsi, dan ikan Koi untuk ikan hias.

Untuk mendapatkan hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap
terjaga. Kesesuaian lingkungan hidup untuk setiap ikan berbeda tergantung pada jenis
ikan. Jenis ikan tertentu yang sesuai dengan kondisi lingkungannya dapat bertumbuh
dan berkembang. Sebaliknya jika keadaan tidak sesuai akan menghambat pertumbuhan
dan perkembangannya. Suhu, pH dan oksigen merupakan faktor yang paling sering
ditemukan dalam khasus kematian ikan. Dengan memantau kualitas air pada kolam,
pemilik ikan bisa mengetahui dan melakukan penanganan atau tindakan pencegahan
agar ikan yang ada di kolam tersebut bisa hidup lebih lama dan dalam keadaan sehat.

Dengan demikian, maka Monitoring Kualitas Air Kolam Ikan Secara Telemetri
Dengan Modul Sentral Unit yang dibuat dengan maksud untuk Pengendalian
Temperatur Air, Pengendalian Derajat Keasaman, Air Pengendalian Derajat
Kekeruhan, Pengendalian Kandungan Oksigen, dan Tindakan lainnya. Alat akan diatur
dengan menggunakan pengirim dan penerima dengan jarak jauh sehingga pemantauan
kualitas air pada kolam bisa diawasi dengan mudah tanpa perlu mendatangi langsung
ke lokasi. Ada beberapa tahapan dalam merancang alat untuk Monitoring Kualitas Air
Kolam Ikan Secara Telemetri Dengan Modul Sentral Unit ini, yaitu : (1) perancangan,
(2) implementasi rangkaian, (3) pengujian aplikasi.

Kata Kunci: Mikrokontroler, Monitoring, Telemetri, Sentral Unit, Kolam Ikan

ii
DAFTAR ISI

RESUME PROPOSAL ................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ............................................................................................................ 3
1.5 Batasan Masalah .............................................................................................. 3
1.6 Sistematika Penulisan ...................................................................................... 3
BAB II ........................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 5
2.1 Tinjauan Pustaka.............................................................................................. 5
2.2 Landasan Teori ................................................................................................ 5
BAB III ....................................................................................................................... 14
METODOLOGI ...................................................................................................... 14
3.1 Tempat dan Waktu ......................................................................................... 14
3.2 Alat dan Bahan .............................................................................................. 14
3.3 Metode dan Jenis Penelitian .......................................................................... 14
3.4 Metode Pengumpulan Data............................................................................ 17
3.5 Jadwal Kegiatan ............................................................................................. 18
3.6 Rencana Pembiayaan ..................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan bibit dan induk yang unggul akan menaikkan produksi dan laba
budidaya ikan air tawar di Indonesia. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkapkan bahwa, produksi perikanan
budidaya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 –
2013, produksi perikanan budidaya semakin tinggi lebih kurang 28,64% per tahun,
yaitu 6,28 juta ton pada tahun 2010 serta mencapai 13,31 juta ton pada tahun 2013
(data ad interim). Sedangkan nilai produksinya mengalami kenaikan kurang lebih
22,51 % per tahun pada kurun masa yang sama. Capaian peningkatan yang signifikan
berasal peningkatan jenis ikan air tawar, utamanya ikan nila, mas, dan lele untuk ikan
konsumsi, dan ikan Koi untuk ikan hias.

Peningkatan produksi budidaya air tawar yang sangat signifikan ini merupakan
hasil dari penggunaan induk dan benih unggul, pakan yang sesuai dan efisien,
penerapan teknologi yang aplikatif dan inovatif serta intensifikasi budidaya yang
ramah lingkungan dan ini merupakan bagian dari pemerataan Akuakultur. Hal penting
lain adalah pengelolaan air kolam. Untuk mendapatkan hasil maksimal kualitas dan
kuantitas air harus tetap terjaga. Kesesuaian lingkungan hidup untuk setiap ikan
berbeda tergantung pada jenis ikan. Jenis ikan tertentu yang sesuai dengan kondisi
lingkungannya dapat bertumbuh dan berkembang. Sebaliknya jika keadaan tidak sesuai
akan menghambat pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu, pH dan oksigen
merupakan faktor yang paling sering ditemukan dalam khasus kematian ikan.

1
Di tahun sebelumnya, telah berhasil dirancang alat yang berguna untuk
memonitor kualitas air kolam menggunakan parameter yang dikendalikan meliputi
suhu, kandungan oksigen , pH, kekeruhan air dan konduktivitas air kolam. Dengan
memantau kualitas air pada kolam, pemilik ikan bisa mengetahui dan melakukan
penanganan atau tindakan pencegahan agar ikan yang ada di kolam tersebut bisa hidup
lebih lama dan dalam keadaan sehat.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengembangkan “Monitoring


Kualitas Air Kolam Ikan Secara Telemetri Dengan Modul Sentral Unit “ dengan
sistem telemetri antara pengendali utama sistem tersebut atau sebagai sentral unit
menggunakan terminal unit yg bertugas mengumpulkan data-data dari sensor yang
terdapat didalamnya. Di sistem ini, Penulis akan lebih berkonsentrasi di bagian
terminal unit, dimana tugas berasal terminal unit ini sendiri artinya mengumpulkan data
berasal setiap sensor yg ada, lalu data-data ini akan dijadikan satu paket data yang siap
dikirimkan ke sentral unit.

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana membuat sebuah rancangan alat pendeteksi kualitas air kolam ikan
secara telemetri dengan modul sentral unit ?

2. Bagaimana cara kerja alat pendeteksi kualitas air kolam ikan?

3. Bagaimana tingkat keberhasilan alat dalam hal akurasi yang membedakan kualitas
air pada kolam ikan?

1.3 Tujuan
1. Membuat suatu alat yang membantu pemilik kolam dalam memonitor kualitas air
pada kolam secara telemetri dengan modul sentral unit terutama di daerah kampus
politeknik negeri manado.

2. Memastikan kinerja dan fungsi alat pendeteksi kualitas air kolam ikan.

2
3. Menjaga dan memastikan kualitas air kolam ikan untuk menjaga kondisi ikan pada
kolam tetap sehat.

1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui cara kerja sistem alat yang dibuat dan memperdalam ilmu
mengenai pemantauan kualitas air kolam ikan khususnya di daerah kampus

2. Mempermudah pemeliharaan kolam ikan bagi pihak kampus maupun masyarakat.

3. Membantu pemilik ikan air tawar memonitoring kondisi kolam ikan

1.5 Batasan Masalah


1. Penggunaan Arduino uno untuk pengendalian dan koneksi ke alat

2. LCD 16X2 sebagai penampil menu dan waktu Real Time Clock

3. Proses pengiriman perintah dan pengambilan paket data dilakukan secara


bergantian atau half duplex

4. Komunikasi antara terminal unit dengan dummy sensor menggunakan


komunikasi Mikrokontroler

5. Data dari setiap sensor akan memiliki karakter khusus yang mewakili sensor
tersebut yaitu pagar ”#”
6. Menggunakan sistem telemetri TX02-433D sebagai pengirim paket data ke
sentral unit dan RX01-433D sebagai penerima intruksi dari sentral unit
7. Pada proses percobaan kendali menggunakan LED, dengan push button sebagai
masukan pengaturan kendali

1.6 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir.

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan kajian penelitian sejenis dan teori penunjang yang
berhubungan dengan penelitian.

BAB III METODOLOGI

Bab ini berisikan tanggal dan waktu, alat dan bahan, prosedur penelitian
(Metode dan jenis penelitian, kerangka konseptual rancangan, rencana pengujian dan
analisa data.) dan jadwal kegiatan.

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Adanya hasil dari pencarian sejenis yang dijadikan referensi adalah sebagai
berikut :
(Arbai, I. 2021, 23 oktober). Pembangunan Interface Di Sisi User Berbasis
Android Pada Sistem Monitoring Dan Controlling Kualitas Air Pada Kolam Hias Ikan
Koi. e-Proceeding of Engineering : Vol.8, No.5 Oktober 2021
(Pius Yozy Merucahyo 2016). Pengendali Otomatis Kualitas Air Kolam Ikan
Berbasis Wireless Dengan Rfm12-433s. Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15
Nomor 2 2016

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Lingkungan Hidup
• Kolam Ikan

Gambar 2.2.1 1 Kolam Ikan

Faktor lingkungan yaitu air, temperatur, derajat keasaman (pH),


kandungan oksigen (DO), dan lain-lain sangat berpengaruh bagi biota air

5
tawar (ikan, plankton, ganggang, zooplankton, dll). Kesesuaian
lingkungan hayati buat setiap ikan tidak sama tergantung di jenis ikan. Jenis
ikan eksklusif yg sinkron menggunakan kondisi lingkungannya bisa bertumbu
h serta berkembang. Kualitas air menjadi salah satu faktor yang sangat
menentukan bagi keberlangsungan kegiatan budidaya ikan seperti Koi. Oleh
karena itu, baik kualitas maupun kuantitas air harus benar-benar sesuai
dengan kebutuhan hidup ikan. Untuk menunjang kehidupan yang baik untuk
ikan dibutuhkan air yang bersih serta tidak mengandung bahan pencemar.

• Pengendalian Temperatur Air

Temperatur air sangat berpengaruh pada pertumbuhan serta


perkembangan ikan. Temperatur air yang tidak cocok, misalnya terlalu tinggi
atau terlalu rendah dapat menyebabkan ikan tidak bisa bertumbuh dengan
baik. Temperatur yang cocok buat pertumbuhan ikan umumnya berkisar
antara 15ºC - 30ºC serta pengaruh suhu antara siang dan malam kurang lebih
5ºC. Perubahan suhu yang mendadak akan berpengaruh buruk di kehidupan
ikan karena ikan tidak bisa beradaptasi dengan baik pada suhu yg telalu dingin
atau terlalu panas

• Pengendalian Derajat Keasaman Air


Derajat keasaman air dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan.
Derajat keasaman air yg sangat rendah atau sangat asam bisa menyebabkan
kematian ikan dengan gejala gerakannya tidak teratur, tutup insang bergerak
sangat aktif, dan berenang sangat cepat pada bagian atas air. Keadaan air yang
sangat basa pula bisa menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat. Kisaran
derajat keasaman air cocok buat budidaya ikan gurami ialah 6,lima – 8,0 dan
buat ikan nila 7 – 8. namun, ikan nila masih dapat hidup di pH air antara 5 –
11. Sedangkan pH air yang cocok buat ikan mas berkisar 7,lima – 8,lima.

6
Perairan yang asam juga sangat berpengaruh terhadap nafsu makan ikan
(selera makan akan berkurang).
Pengujian pengendalian keasaman air dibagi menjadi 2 yaitu
pengujian pengendalian potential of Hydrogen (pH) asam (berasal pH di
bawah normal ke normal), serta pengendalian pH basa (berasal pH di atas
normal ke normal). Pengendalian pH asam dilakukan dengan mencampurkan
air kolam dengan air tanah, air kolam yang memiliki pH 4,6 sudah kurang asal
batas normal pH air buat ikan. Untuk mengendalikan pH air kolam maka
dicampurkan menggunakan air tanah yg memiliki pH 6,tiga buat menerima
pH kurang berasal lima. Pengendalian pH basa dilakukan dengan air kolam yg
mempunyai 8,7 sudah kurang dari batas normal pH air buat ikan maka air
kolam dicampurkan dengan air sumur yg memiliki pH sebesar 6,tiga. buat
mendapatkan pH yang lebih asal 8,7.

Gambar 2.2.1 2 Sensor pH

• Pengendalian Derajat Kekeruhan


Air yang terlalu keruh bisa menyebabkan ikan mengalami gangguan
pernafasan (sulit bernafas) karena insangnya terganggu oleh kotoran. Di
samping itu juga air keruh bisa menurunkan atau bisa menghilangkan selera
makan karena daya penglihatan ikan terganggu. Batas kekeruhan bisa diukur
dengan memasukan benda yang jelas (berwarna putih) sampai kedalaman
40cm. Bila masih kelihatan, maka kekeruhan air masih baik dan belum merusak
kehidupan ikan.
• Pengendalian Kandungan Oksigen

7
Oksigen sangat diperlukan untuk pernapasan dan metabolisme ikan
serta jasad – jasad renik dalam air. Kandungan oksigen yang tidak mencukupi
kebutuhan ikan dan biota lainya dapat menyebabkan penurunan daya hidup
ikan. Kandungan oksigen terlarut dalam air cocok untuk kehidupan dan
pertumbuhan ikan gurami sebesar 5ppm, untuk ikan nila lebih dari 3ppm, dan
ikan mas berkisar 5 – 7ppm (5 – 7cc). Pengaliran air yang baik dan permukaan
kolam yang selalu terbuka dapat meningkatkan kadar oksigen dalam air.

2.2.2 Mikrokontroler ATmega 128

Gambar 2.2.2 1 Mikrokontroler ATmega 128

Mikrokontroler ATmega 128 merupakan mikrokontroler sejenis AVR yang


mempunyai kapasitas flash memori 128KB. AVR (Alf and Vegard’s Risc Processor)
merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC
(Reduced Instruction Set Computer).

ATmega128 mempunyai 53 pin I/O yang terbagi menjadi tujuh port dan bisa
difungsikan sebagai masukan dan keluaran. Setiap pin I/O mempunyai tiga register
yaitu DDRxn, PORTxn dan PINxn yang nilainya tergantung dari aplikasi pin I/O itu
sendiri.

Mikrokontroler ATmega128 mempunyai memori EEPROM sebesar 4 kBytes.


Memori ini dapat dibaca dan ditulis melalui program dan data yang tersimpan tidak
akan hilang walaupun mikrokontroler kehilangan catu daya.

8
2.2.3 Modul Pemancar
• RX01 - 433D

Gambar 2.2.3 1 RX01 - 433D

RX01-433D ialah modul receiver dimana modul tersebut bekerja


memakai modulasi Frequency Shift Keying (FSK) menggunakan frekuensi
kerja 433 Mhz.
• TX02 - 433D

Gambar 2.2.3 2 TX02 - 433D

9
TX02-433D merupakan modul transmitter dimana modul tersebut
bekerja menggunakan modulasi Frequency Shift Keying (FSK) dengan
menggunakan frekuensi kerja 433 Mhz.
• LCD 16x2

Gambar 2.2.3 3 LCD 16x2

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang


berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD
tipe ini memiliki 2 baris dimana masing-masing baris memiliki 16 karakter.
Terdapat tiga register utama pada modul LCD karakter 16x2 yaitu
register DDRAM (Display Data Random Access Memory), register CGRAM
(Character Generator Random Access Memory), register CGROM (Character
Generator Read Only Memory). Register DDRAM merupakan memori tempat
karakter yang akan dikirimkan / ditampilkan. Register CGROM merupakan
memori untuk menggambarkan sebuah karakter dimana bentuk dari karakter
dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.

10
2.2.4 IC DS1307 – Real Time Clock (RTC)

Gambar 2.2.4 1 IC DS1307

IC DS1307 bekerja dengan menggunakan komunikasi serial I2C yang dapat


digunakan untuk menyimpan waktu, mulai dari detik, menit, jam, tanggal, hingga hari,
bulan, tahun. Ketika catu utama tidak aktif maka IC ini secara otomatis akan berpindah
ke catu dari baterai 3,2 V.

Pertukaran data menggunakan antarmuka yang setiap memulai pertukaran data,


master device harus mengisialisai keadaan START dan diakhiri dengan keadaan
STOP. Keadaan START terjadi apabila pin SDA berubah dari logika satu ke logika
nol saat pin SCL berada pada logika satu.

11
2.2.5 Push Button

Gambar 2.2.5 1 Push Button

Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan atau
memisahkan bagian – bagian dari suatu instalasi listrik satu sama lain (suatu sistem
saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start. Stop reset dan saklar tekan untuk
emergency. Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally
open). Push button ini digunakan sebagai tombol menu dan pengaturan pada sistem.

2.2.6 LED (Light-Emitting Diode)

Gambar 2.2.6 1 LED

LED adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor
jenis dioda yang mampu memancarkan cahaya. LED mampu menghasilkan cahaya
yang berbeda menurut semi konduktor yang digunakan dan jenis bahan semi konduktor
tersebut akan menghasilkan panjang gelombang yang berbeda sehingga cahaya yang
dihasilkan berbeda pula. LED adalah salah satu jenis dioda, maka LED memiliki 2
kutub yaitu anoda dan katoda. Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik
mengalir dari anoda menuju katoda.

12
LED memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan.
Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula cahaya yang
dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa arus yang diperbolehkan 10mA20mA dan
pada tegangan 1,6V-3,5V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang
mengalir lebih dari 20mA, maka LED akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak
terbakar perlu digunakan resistor sebagai penghambat arus.

13
BAB III
METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu
Penulis melakukan pembuatan alat di kampus politeknik negeri manado, Lab .
Dalam menunjang proses selama penelitian, penulis melakukan komunikasi secara
langsung maupun tidak langsung dengan dosen pembimbing maupun pihak-pihak yang
dianggap kompeten. Jangka waktu dalam penulis melakukan pembuatan alat adalah
selama kurang lebih 3 bulan.

3.2 Alat dan Bahan


1 Mikrokontroler ATmega 128
2 Modul Penerima RX01 - 433D
3 Modul Pemancar TX02 - 433D
4 LCD 16x2
5 IC DS1307 – Real Time Clock (RTC)
6 Push Button
7 LED
8 Connector Female
9 Connector Male
10 Board PCB
11 Socket Sensor
12 Adaptor 220V
13 Obeng
14 Lem tembak
15 Solder listrik

3.3 Metode dan Jenis Penelitian


Metode penelitian adalah suatu proses dalam memecahkan masalah yang logis,
dimana diperlukan data untuk mendukung keperluan penelitian. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis mengenai suatu metode atau cara, dan penelitian

14
merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah
pengetahuan juga merupakan suatu usaha yang sistematis dalam menyelidiki masalah
tertentu yang memerlukan suatu jawaban. Jenis penilitian data ini dibagi menjadi 2
yaitu secara kuantitatif (sistematis) dan secara kualitatif (deskriptif).

15
Start

Pengumpulan Data

Pengumpulan Data Pengumpulan Data


Primer Sekunder

Perancangan

Perancangan Perancangan
Perangkat Keras Perangkat Lunak

Pembuatan

Pembuatan Perangkat Pembuatan Perangkat


Keras Lunak

Pengujian

Pengujian pada Pengujian pada kerja


masing-masing Sensor sistem

Berfungsi Tidak
Perbaiki
sesuai harapan
alat

Ya
Prototype
sistem

Gambar 3.3 1 Flowchart Penelitian

16
• Blok diagram Prototype Sistem

Sensor pH

Sensor Suhu

Sensor DO
Monitoring Kontroler
Sensor
Kekeruhan

Sensor
Konduktivitas

LCD Display
- Gambar 3.3 2 Blok Diagram Prototype Sistem

3.4 Metode Pengumpulan Data


3.4.1 Studi Literatur

Studi yang dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah


berbagai literature dari perpustakaan, yang bersumber dari buku-buku, jurnal ilmiah,
paper dan bacaan lainnya yang ada kaitannya denfan topik penelitian, serta mengenai
web yang berkaitan dengan masalah yang diangkat.

3.4.2 Observasi
Mengadakan penelitian dan peninjauan serta pencatatan yang sistematis
terhadap suatu subjek penelitian

17
3.4.3 Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data yang akurat dengan


melakukan tanya jawab kepada pihak yang terkait serta ahli dalam perancangan
system yang dibuat.

3.4.4 Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk memperkuat dan melengkapi data yang telah


diperoleh saat observasi. Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data lokasi
berupa kelengkapan data yang belum dimiliki

3.5 Jadwal Kegiatan

Gambar 3.5 1 Tabel Jadwal Kegiatan

3.6 Rencana Pembiayaan

Mikrokontroler ATmega 128 : 1 buah x Rp126,300.00 = Rp126,300.00


Modul Penerima RX01 - 433D : 1 buah x Rp114,000.00 = Rp114,000.00
Modul Pemancar TX02 - 433D : 1 buah x Rp114,000.00 = Rp114,000.00
LCD 16x2 : 1 buah x Rp54,500.00 = Rp54,500.00
IC DS1307 – Real Time Clock (RTC) : 2 buah x Rp5,000.00 = Rp10,000.00
Push Button : 4 buah x Rp500.00 = Rp2,000.00

18
LED : 4 buah x Rp1,500.00 = Rp6,000.00
Connector Female : 1 buah x Rp8,100.00 = Rp8,100.00
Connector Male : 1 buah x Rp8,100.00 = Rp8,100.00
Board PCB : 2 buah x Rp10,000.00 = Rp20,000.00
Socket power : 2 buah x Rp2,000.00 = Rp4,000.00
Adaptor 220V : 1 buah x Rp16,000.00 = Rp16,000.00 +
Total = Rp555,900.00

19
DAFTAR PUSTAKA
Arbai, Iqbal, Basuki Rahmat, And Bagus Aditya. 2021. “Pembangunan Interface Di
Sisi User Berbasis Android Pada Sistem Monitoring Dan Controlling Kualitas Air
Pada Kolam Hias Ikan Koi Android Based Interface Development On The User Side
Of Water Quality Monitoring And Controlling System In Koi Fish Ornamental Pond”
8 (5): 5186.
Korespondensi, ), Jl Bersih, Keluarahan Tengah, Kecamatan Cibinong, Dinas
Perikanan, Dan Peternakan, Bagus Dwi Nugroho, Hartrisari Hardjomidjojo, Dan
Ma’mun Sarma, and Kelurahan Tengah. 2017. “Strategi Pengembangan Usaha
Budidaya Ikan Konsumsi Air Tawar Dan Ikan Hias Air Tawar Pada Kelompok Mitra
Posikandu Kabupaten Bogor Business Expansion Strategies on Consumable
Freshwater Fish and Decorative Fish Breeding in Kelompok Mitra Posikandu Bogor
District.” Vol. 12. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/.
Merucahyo, Pius Yozy, Andreas Bagus Sadewo, Christin Karuru, . Martanto, and A.
Tri Priantoro. 2016. “Pengendali Otomatis Kualitas Air Kolam Ikan Berbasis
Wireless Dengan RFM12-433S.” Widya Teknik 15 (2): 88–98.
https://doi.org/10.33508/WT.V15I2.913.
Payara, F. M., 2014, Rancang Bangun Pengendalian Kualitas Air pada Sistem
Monitoring Kualitas Air Kolam Ikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Pius Yozy Merucahyo 2016 Pengendali Otomatis Kualitas Air Kolam Ikan Berbasis
Wireless Dengan Rfm12-433s. Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor 2 2016
Saputri, D., 2014,Alat Ukur Kadar Keasaman Pada Sistem Monitoring Kualitas Air
Kolam Ikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Uniplaita, M.K.T., 2014, Sistem Pengukuran Konduktivitas Air Kolam Ikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Untuk, D., Salah, M., Syarat, S., Gelar, M., Teknik, S., Fisher, J., & Pakpahan, J. (n.d.).
SEBAGAI TERMINAL UNIT
Wijaya, I., 2014,Monitoring Kekeruhan Air Pada Sistem Monitoring Kualitas Air
Kolam Ikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

20

Anda mungkin juga menyukai