KATA PENGANTAR
Pada saat yang sama, perkembangan teknologi Internet of Things (IoT) telah
membuka pintu bagi kemungkinan baru dalam budidaya ikan. Salah satu platform IoT
yang paling menonjol adalah ESP, yang memungkinkan pemantauan dan kendali berbasis
web. Integrasi ESP dalam budidaya ikan lele dengan bioflok menawarkan potensi untuk
memantau dan mengelola parameter lingkungan secara real-time, mengotomatisasi tugas-
tugas penting, dan meningkatkan efisiensi operasional.
i
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung penelitian ini, terutama para petani ikan, pemilik UMKM, dan mitra
penelitian yang telah berpartisipasi aktif. Semoga penelitian ini dapat memberikan
kontribusi yang berarti bagi perkembangan budidaya ikan lele dan kemajuan UMKM di
sektor pertanian perairan.
Terima kasih.
Hormat Kami,
ii
DAFTAR ISI
COVER
A. METODE....................................................................................................... 8
B. ALAT DAN BAHAN .................................................................................... 10
C. DESAIN
a. TURBIDITY & PURIFIER
i. SKEMA ................................................................................. 11
ii. SISTEM KERJA.................................................................... 11
b. PAKAN OTOMATIS
i. SKEMA ................................................................................. 12
ii. SISTEM KERJA.................................................................... 12
c. WEB KONTROL
i. SKEMA ................................................................................. 13
ii. SISTEM KERJA.................................................................... 13
iii
D. LISTING
a. TURBIDITY & PURIFIER ............................................................... 16
b. PAKAN OTOMATIS ......................................................................... 16
c. WEB KONTROL .............................................................................. 17
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN ............................................................................................. 24
B. SARAN .......................................................................................................... 25
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budidaya ikan lele (Clarias sp.) merupakan salah satu kegiatan pertanian
perairan yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi
masyarakat. Meskipun memiliki potensi yang besar, budidaya ikan lele seringkali
dihadapkan pada beberapa tantangan, seperti manajemen kualitas air yang kompleks,
penggunaan sumber daya yang berlebihan, dan dampak lingkungan negatif.
Salah satu pendekatan inovatif yang muncul dalam budidaya ikan lele adalah
penggunaan sistem bioflok. Sistem bioflok adalah teknologi yang mengandalkan
mikroorganisme seperti bakteri untuk mengolah limbah organik yang dihasilkan oleh
ikan menjadi nutrisi yang dapat digunakan kembali. Teknologi ini memiliki potensi
untuk meningkatkan efisiensi produksi ikan, mengurangi dampak lingkungan, dan
meminimalkan penggunaan air.
1
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
Penelitian ini juga menjadi relevan dalam konteks ketahanan pangan dan
perlindungan lingkungan. Dengan mengembangkan sistem budidaya ikan lele yang
lebih efisien dan berkelanjutan berbasis teknologi ESP, dapat diharapkan akan tercapai
peningkatan produksi ikan dan pengurangan dampak lingkungan negatif. Selain itu,
penelitian ini juga dapat menjadi model untuk penggunaan teknologi IoT dalam sektor
pertanian perairan yang dapat diterapkan pada spesies ikan lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi dan penggunaan ESP berbasis web dalam budidaya ikan lele
dengan sistem bioflok dapat meningkatkan pengelolaan kualitas air, efisiensi
operasional, dan keberlanjutan produksi ikan lele.
2. Bagaimana aspek-aspek ini dapat dioptimalkan untuk menghasilkan hasil yang
optimal?
➢ Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan Efisiensi Produksi
Meneliti cara mengoptimalkan sistem bioflok dalam budidaya ikan lele bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi produksi, termasuk pertumbuhan ikan, konversi
pakan, dan hasil panen.
2. Meningkatkan Efisiensi Ekosistem
Menentukan cara mengelola dan mempertahankan kualitas air yang optimal
dalam sistem budidaya bioflok, termasuk pemantauan parameter seperti pH,
oksigen terlarut, dan amonia.
3. Ketahanan Lingkungan
Mengidentifikasi cara menggunakan bioflok untuk mengurangi dampak negatif
budidaya ikan terhadap lingkungan, seperti mengelola limbah organik dan
pengurangan penggunaan air.
4. Pengembangan Teknologi
Mengembangkan teknologi berbasis Esp dan Web yang dapat mengotomatisasi
aspek-aspek penting dalam budidaya ikan lele dengan bioflok, seperti
pengendalian pakan, pemberian nutrisi, dan manajemen lingkungan.
5. Keberlanjutan
Mendorong keberlanjutan dalam produksi ikan dengan cara yang lebih efisien
dan ramah lingkungan, sehingga mendukung ketahanan pangan.
2
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
➢ Manfaat Penelitian
1. Peningkatan Produksi
Penelitian ini dapat membantu petani ikan lele meningkatkan hasil panen dan
mengurangi risiko gagal panen, yang pada gilirannya dapat meningkatkan
pendapatan mereka.
3. Efisiensi Sumberdaya
Menerapkan teknologi berbasis Arduino dalam budidaya ikan lele dengan bioflok
dapat membantu dalam pengelolaan sumberdaya seperti pakan dan energi secara
lebih efisien.
4. Inovasi Teknologi
Penelitian ini dapat menghasilkan inovasi dalam teknologi budidaya ikan lele,
yang dapat digunakan oleh petani ikan untuk meningkatkan produktivitas mereka.
D. Hipotesis Penelitian
Penggunaan sistem bioflok yang diintegrasikan dengan alat berbasis ESP dan
control berbasis WEB dalam budidaya ikan lele akan menghasilkan peningkatan
signifikan dalam efisiensi penggunaan sumber daya, pertumbuhan ikan, dan
manajemen lingkungan, serta mengurangi dampak lingkungan negatif dalam
perbandingan dengan sistem konvensional.
3
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran STEM
1. Sains (Science)
Ini adalah dasar dari pendekatan STEAM. Sains melibatkan pengamatan, eksperimen,
dan penelitian untuk memahami alam dan fenomena di sekitar kita. Dalam pembelajaran
STEAM, siswa mempelajari prinsip-prinsip sains dan terlibat dalam eksperimen untuk
memecahkan masalah dan menjelaskan fenomena.
2. Teknologi (Technology)
Teknologi adalah alat dan inovasi yang digunakan untuk menciptakan solusi untuk
masalah yang dihadapi manusia. Dalam pembelajaran STEAM, siswa belajar tentang
peran teknologi dalam masyarakat modern, dan mereka mungkin merancang,
memprogram, atau menggunakan teknologi untuk memecahkan masalah konkret.
3. Rekayasa (Engineering)
4
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
5. Matematika (Mathematics)
Matematika adalah bahasa ilmiah yang digunakan untuk mengukur, menghitung, dan
memecahkan masalah. Dalam pembelajaran STEAM, siswa menggunakan matematika
untuk mengukur dan menganalisis data, membuat prediksi, dan membuat model
matematika.
B. Keterampilan Rekayasa
➢ Pengetahuan tentang berbagai jenis sensor yang dapat digunakan dalam robotika,
seperti sensor jarak, sensor suhu, sensor cahaya, dan sensor gerak.
➢ Kemampuan menghubungkan, membaca data dari, dan menginterpretasi keluaran
sensor.
5
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
C. Bioflok
Beberapa tahun belakangan ini, sebuah inovasi dalam bidang perikanan telah terbukti
ampuh dalam meningkatkan hasil panen. Inovasi yang dimaksud adalah sistem bioflok.
Walau sudah terdengar tidak asing, masih banyak orang yang tidak mengerti konsep dari
bioflok itu sendiri.
6
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
Bioflok berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti kehidupan dan floc yang berarti
gumpalan. Penggabungan definisi dari dua kata ini kemudian memiliki arti tersendiri, yaitu
bahan organik hidup yang menyatu menjadi gumpalan-gumpalan.
Teknologi bioflok dikenal sangat ramah lingkungan, karena memiliki sistem untuk
memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan dapat digunakan kembali.
Inovasi ini juga dapat digunakan secara berkelanjutan, artinya para pembudiya akan lebih
menghemat biaya produksi terutama dalam mengurangi biaya pakan, sehingga keuntungan
yang didapatkan akan lebih maksimal.
7
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
BAB III
METODE DAN PENELITIAN
A. Metode
6. Pengendalian Lingkungan
Gunakan ESP untuk mengendalikan beberapa aspek lingkungan, seperti
pengaturan suhu air, pemberian pakan otomatis, atau penggunaan pompa aerasi
berdasarkan data pemantauan.
8
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
9. Kajian Keberlanjutan:
Tinjau dampak lingkungan dari sistem budidaya yang menggunakan teknologi ESP
dalam konteks pengurangan limbah organik dan penggunaan sumber daya yang lebih
efisien.
9
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
2 Servo
3 Lcd I2C
4 RTC
5 Turbidity Sensor
6 Water Pump
7 Relay 2 Channel
8 Kabel Jumper
9 Buzzer
10 Batrai 9v
12 Ember Plastik
13 Selang
C. Desain
a. Turbidity & Purifier
i. Skema
Water
pump
Jam : 13:00l
Status : Aman
CPU Water
Su
Pumpmb Air Bersih
b. Pakan Otomatis
i. Skema
Wadah
Pakan
Servo
CPU
12
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
c. Web Kontrol
i. Skema
13
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
14
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
15
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
D. Listing
a. Turbidity & Feeder
Untuk menjalankan turbidity dan feeder pada esp8266 maka di
perlukan codingnya aga bisa bejalan dengan sempurna maka dari itu
perfunction.
16
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
b. Web Kontrol
i. Controller
Penerimaan API ataupun penyimpanan database untuk
penyimpanan data agar terkelola dengan baik maka di gunakanlah
controller dari Laraveluntuk mengontrol request dari esp8266 ataupun
user.
17
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
E. Langkah Kerja
a. Pembuatan IoT
Langkah kerja diawali dengan pembuatan IoT dengan cara menyesuaikan
koneksi berdasarkan Schematic.
18
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
d. Pembuatan Prototipe
Langkah selanjutnya adalah membuat prototipe sebagai miniatur kolam
budidaya.
e. Testing Prototipe
Langkah terakhir adalah menguji coba alat untuk melihat apakah alat bekerja
dengan baik.
19
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
Bioflok adalah sebuah sistem budidaya ikan yang inovatif yang menggunakan
teknologi bioflok untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam
budidaya ikan, termasuk budidaya lele. Berikut adalah implementasi sistem
budidaya lele dengan menggunakan teknologi bioflok:
• Pilih tangki atau wadah yang sesuai untuk budidaya lele dengan ukuran
yang sesuai dengan jumlah ikan yang akan dibudidayakan.
• Pasang sistem aerasi untuk memastikan oksigen terlarut cukup dalam
air.
3. Kultivasi Bioflok:
4. Persiapan Bioflok:
6. Perawatan Harian:
7. Pemanenan Lele:
8. Manfaatkan Bioflok:
9. Pengawasan Rutin:
21
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
b. UMKM
Dampak yang diterima pelaku UMKM jika aquaculture IoT di
implementasikan ke peternakan ikan lele adalah:
22
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
BAB IV
RINCIAN BIAYA
Harga Jumlah
Jumlah
No. Uraian/Jenis Barang Satuan Harga
23
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penggunaan ESP dalam budidaya ikan lele dengan sistem bioflok adalah inovasi yang
berpotensi memberikan sejumlah manfaat signifikan. Berdasarkan penelitian dan
eksperimen yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hal-hal berikut:
24
Kihajar Stem- SMK Negeri 2 Kota Jambi
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan lebih
lanjut dalam penggunaan ESP dalam budidaya ikan lele dengan bioflok:
25