Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN

INTERAKSI HARA DAN TANAMAN

PENERAPAN BIOTEKNOLOGI PERTANIAN PADA LAHAN GAMBUT


DI SIANTAN HILIR DAN DESA KOREK

Disusun Oleh :
Imam Permana
C2091231006

PRODI MAGISTER AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya yang senantiasa
tercurah kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan praktikum
kunjungan lapangan pada salah satu lahan petani sawi yang ada di Siantan Hilir dan petani
terong di Desa Korek, Kecamatan Sei Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, sebagai syarat
untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Interaksi Hara Dan Tanaman. Penulis sangat
menyadari bahwa penulisan dan penyusunan laporan praktikum ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan tulisan
ini dan semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Pontianak, Desember 2023


Penulis

Imam Permana
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Tujuan............................................................................................................ 2
II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 3
A. Tanaman Sawi................................................................................................ 3
B. Tanaman Terung............................................................................................
C. Pemupukan.....................................................................................................
D. Lahan Gambut................................................................................................ 6
III. METODE PRAKTIKU........................................................................................ 9
A. Tempat dan Waktu Praktikum....................................................................... 9
B. Alat dan Bahan Praktikum............................................................................. 9
C. Pelaksanaan Praktikum.................................................................................. 9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................... 10
A. Hasil............................................................................................................... 10
1. Pemupukan Tanaman Sawi di Siantan Hilir ...........................................
2. Pemupukan Tanaman Terung di Desa Korek.......................................... 10
B. Pembahasan.................................................................................................... 14
1. Pemupukan Tanaman Sawi...................................................................... 14
2. Pemupukan Tanaman Terung.................................................................. 16
V. PENUTUP............................................................................................................ 21
A. Kesimpulan.................................................................................................... 21
B. Saran.............................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 22
LAMPIRAN..................................................................................................................... 24
LATAR BELAKANG

Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi
setiap saat. Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat
menciptakan ketidak-stabilan ekonomi. Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga
terjadi jika ketahanan pangan terganggu. Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat
membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas Nasional.
Upaya-upaya meningkatkan produksi dalam rangka mempertahankan ketahanan
pangan selain dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi juga melalui pengembangan
bioteknologi pertanian. Bioteknologi merupakan sebuah cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari kegunaan atau manfaat makhluk hidup dalam sebuah proses produksi untuk
menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang bermanfaat bagi manusia. Dalam
bidang pertanian aplikasi bioteknologi dapat meningkatkan produksi tanaman,
mempercantik tampilan buah dan sayur, memperpanjang waktu makanan untuk di
simpan, meningkatkan kandungan nutrisi tanaman dan membuat tanaman tahan terhadap
penyakit dan hama.

Tujuan pelaksanaan praktikum lapangan

1. Untuk mengetahui proses pengembangan pertanian di lahan gambut secara langsung.


2. Sebagai syarat kelengkapan bagian dari pelaksanaan kuliah.
3. Menambah wawasan mahasiswa dengan kegiatan pembelajaran di lapangan.
TINJAUAN PUSTAKA

Bioteknologi Pertanian
Bioteknologi pertanian adalah bidang ilmu yang menggunakan teknologi metode
rekayasa genetika, kultur jaringan, hidroponik, serta penciptaan varietas unggul baru.
Bioteknologi memanfaatkan prinsip-prinsip ilmu biologi yang diterapkan dalam berbagai
aspek pertanian, seperti pemuliaan tanaman (mengubah genetik tumbuhan), pengendalian
hama, dan peningkatan hasil pertanian. Bioteknologi pada bidang pertanian dimanfaatkan
untuk meningkatkan produktivitas, ketahanan, dan kualitas tanaman. Bioteknologi
dengan rekayasa genetik, kultur jaringan, dan hidroponik menghasilkan tanaman yang
lebih baik secara genetik, dapat mengendalikan hama, dan meningkatkan efisiensi
produksi. Selain itu, petani dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia yang
berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan manusia
Bioteknologi terdiri dari bioteknologi konvensional & bioteknologi modern. Ciri
khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk
hidup secara langsung misalnya memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi
alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap.
Bioteknologi Modern dalam Bidang Pertanian digunakan dalam mengembangkan
bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam
bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan
efisien.

Teknik-teknik Bioteknologi dalam Pertanian

1. Rekayasa Genetik pada Tanaman. Teknik rekayasa genetik pada tanaman,


memungkinkan transfer gen dari satu organisme ke organisme lainnya. Teknik ini
sering kali digunakan untuk mengubah sifat-sifat genetik tanaman, seperti ketahanan
terhadap hama dan penyakit, memiliki daya adaptasi terhadap lingkungan, serta sifat-
sifat agronomi yang diinginkan. Rekayasa genetik pada tanaman telah menjadi salah
satu metode yang paling umum digunakan dalam bioteknologi pertanian.
2. Kultur Jaringan Tanaman. Kultur Jaringan tanaman pada bioteknologi adalah teknik
yang melibatkan jaringan tanaman untuk dikulturkan pada media buatan dalam
kondisi aseptik. Teknik ini memungkinkan pertumbuhan dan perbanyakan tanaman
dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang singkat. Kultur jaringan biasa
digunakan untuk menghasilkan bibit tanaman yang berkualitas tinggi, melakukan
pemuliaan tanaman, dan memperbanyak tanaman langka atau sulit berkembang biak secara
alami.
3. Hidroponik. Teknik hidroponik adalah metode bertanam tanpa menggunakan tanah,
teknik ini memanfaatkan media air atau media lain yang sekiranya mengandung nutrisi
dan dapat membantu pertumbuhan tanaman. Dalam teknik hidroponik, nutrisi yang
diperlukan oleh tanaman disediakan langsung melalui larutan yang diberikan. Metode
ini memungkinkan pertumbuhan tanaman yang lebih cepat, penggunaan air yang lebih
efisien, dan pengendalian nutrisi yang lebih baik.
4. Pembuatan Varietas Tanaman Unggul Baru. Bioteknologi juga dimanfaatkan dalam
pembentukan varietas tanaman unggul baru. Melalui teknik rekayasa genetik, sifat-
sifat genetik tanaman dapat diubah atau dimodifikasi untuk menghasilkan tanaman
yang memiliki karakter sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini memungkinkan
pengembangan varietas tanaman yang memiliki hasil lebih tinggi, ketahanan terhadap
hama dan penyakit, atau adaptasi yang lebih baik terhadap kondisi di lingkungan
tertentu.

Manfaat Bioteknologi dalam Pertanian

1. Pembentukan Tumbuhan Tahan Hama. Pemanfaatan bioteknologi memungkinkan


pengembangan tumbuhan yang memiliki daya tahan lebih tinggi terhadap
serangan hama dan penyakit. Bioteknologi yang memanfaatkan teknik rekayasa
genetik, akan menggunakan gen-gen yang memberikan ketahanan terhadap hama
tertentu agar dapat dimasukkan ke dalam tanaman, sehingga dapat mengurangi
penggunaan pestisida yang berpotensi merusak lingkungan. Selain itu, melalui
teknik kultur jaringan juga dapat membuat tanaman yang bersifat unggul bisa
dikembangkan secara massal. Pembiakan tanaman unggul tahan hama yang
dikembangkan secara massal memungkinkan petani untuk memperoleh bibit yang
berkualitas tinggi, meningkatkan produktivitas pertanian, serta mengurangi
kerugian akibat serangan hama.
2. Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Pertanian. Bioteknologi dapat digunakan
untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil pertanian. Seperti contoh,
dengan memanfaatkan teknik rekayasa genetik, tanaman bisa dimodifikasi untuk
tumbuh lebih cepat, memiliki sistem perakaran yang kuat, dan menghasilkan
buah yang lebih banyak. Hal ini berpotensi untuk meningkatkan produktivitas
pertanian secara signifikan.
3. Menghasilkan Produk Agribisnis yang Berdaya Saing Tinggi. Di era globalisasi,
daya saing pada produk agri bisnis begitu ketat. Bioteknologi dapat membantu
dalam menghasilkan produk pertanian yang memiliki kualitas dan keunggulan
kompetitif yang tinggi. Melalui teknik rekayasa genetik, tanaman dapat diatur
untuk menghasilkan buah dengan rasa dan tekstur yang lebih baik, ataupun nilai
gizi yang lebih tinggi.
4. Mengatasi Produksi Bibit Berkualitas. Dalam pertanian, produksi bibit yang
konsisten dan berkualitas sangat penting di pasaran. Bioteknologi memungkinkan
reproduksi tanaman dalam jangka waktu singkat, dengan menggunakan teknik
kultur jaringan dan pembiakan vegetatif. Dengan demikian, petani dapat
menghasilkan bibit dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan pasar.
5. Mengatasi Terbatasnya Lahan Pertanian. Salah satu masalah yang sering dihadapi
oleh para petani adalah terbatasnya lahan yang tersedia. Bioteknologi dapat
membantu mengatasi permasalahan ini dengan mengembangkan tanaman supaya
tumbuh lebih baik dalam kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti tanah yang
tidak subur atau ketersediaan air yang terbatas. Hal ini dapat membantu
meningkatkan produktivitas pertanian serta mengurangi tekanan pada lahan
pertanian yang sudah ada.
METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Praktikum Lapangan


Praktikum lapangan dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 03 Desember 2023,
bertempat di Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak (Kelompok Tani Mandiri ) dan
di desa Korek, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya (Pusat Pelatihan Pertanian
dan Perdesaan Swadaya / P4S).

Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan terdiri dari : alat tulis, HP sebagai alat rekam dan foto,

Pelaksanaan Praktikum
1. Peserta praktikum terdiri dari 13 orang mahasiswa Program Studi
Magister Agroteknologi angkatan 11 dan 7 orang dosen pengampu
mata kuliah
2. Semua peserta berkumpul di titik point di kampus pada jam 06.00 wib
3. Sebelum keberangkatan, mahasiswa mendengarkan briefing dari dosen
tentang pelaksanaan serta pembuatan laporan praktikum lapangan.

Metode pendekatan
1. Metode observasi, yaitu pengamatan langsung di lapangan.
a. Lokasi pertama adalah petani sayur di Siantan Kecamatan Pontianak Utara
yang tergabung dalam Kelompok Tani Mandiri
b. Lokasi kedua adalah petani sayur di Desa Korek, Kecamatan Ambawang,
Kabupaten Kubu Raya yang tergabung dalam (Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya / P4S)
2. Wawancara, yaitu bertanya atau berkomunikasi langsung dengan PPL, Ketua
kelompok Tani dan Ketua P4S.
3. Dokumentasi, sebagai data pendukung di lapangan.
4. Studi Pustaka, untuk memperkuat laporan melalui referensi buku-buku atau jurnal
yang berkaitan dengan kegiatan di lapangan.
PEMBAHASAN

Bioteknologi sebenarnya sudah dikerjakan manusia sejak ratusan tahun yang lalu,
dengan menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur ragi untuk membuat
makanan bermanfaat seperti tempe, roti, anggur, keju, dan yoghurt. Namun istilah
bioteknologi baru berkembang setelah Pasteur menemukan proses fermentasi dalam
pembuatan anggur. Di bidang pertanian, mikroorganime digunakan sejak abad ke-19
untuk mengendalikan hama serangga dan menambah kesuburan tanah. Mikroorganisme
juga sudah digunakan secara luas didalam mengolah limbah industry.
Pada praktikum lapangan kali ini sebenarnya petani sayur sadar atau tidak sadar
telah menerapkan hasil-hasil dari pengembangan bioteknologi pertanian, diantaranya :

1. Petani sayur sawi di Siantan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk


organik, dimana pada proses pengomposan pupuk kandang termasuk kedalam
bioteknologi konvensional karena terjadi proses fermentasi dengan bantuan
mikroorganisme.
2. Petani sayur sawi di Siantan, pernah menambahkan jamur trikoderma pada tanah.
Trichoderma bekerja memperbaiki struktur tanah di sekitar perakaran tanaman
dengan cara menguraikan zat-zat organik yang ada di dalam tanah. Trichoderma
juga bersifat parasit terhadap jenis jamur lain, bekerja dengan cara menghambat
pertumbuhan dan penyebaran patogen tular tanah penyebab penyakit pada akar
tanaman. Pemberian trikoderma dilakukan pada sore hari agar tidak terjadi busuk
daun. Namun aplikasi tidak dilanjutkan karena menurut petani tersebut
penambahan trikoderma tidak memberikan pengaruh yang nyata bila
dibandingkan dengan produksi tanaman tanpa pembeian biosaka
3. Petani sayur menggunakan bibit varitas unggul hibrida. Benih hibrida dihasilkan
dari persilangan dua galur murni (inbreed). Persilangan adalah penyerbukan
silang antara tetua yang berbeda susunan genetiknya. Salah satu tujuan
persilangan adalah untuk menghasilkan varietas baru yang memiliki sifat unggul
dibandingkan dengan kedua induknya. Pada lokasi praktikum pertama (petani
sawi), menggunakan benih unggul impor. Pada lokasi praktikum kedua (P4S),
petani saat awal mengembangkan budidaya pertanian memilih bertanam jagung
dengan menggunakan benih hibrida pioneer. Adapun kelebihan benih hibrida
pioneer adalah memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap hama dan mudah
dalam perawatannya. Bibit jagung ini mampu menghasilkan biji jagung dengan
mutu yang baik.
4. Petani sayur sawi di Siantan pernah juga mengaplikasikan Biosaka yaitu ramuan
larutan yang terdiri dari minimal 5 jenis tumbuhan yang berperan sebagai elisitor
yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman sekaligus perlindungan berbasis
ekologi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Namun aplikasi tidak dilanjutkan
karena menurut petani tersebut pemberian biosaka tidak memberikan pengaruh
yang nyata bila dibandingkan dengan produksi tanaman tanpa pembeian biosaka.
PENUTUP

Kesimpulan
Pada prinsipnya pengembangan dan penerapan bioteknologi di bidang pertanian
telah dikenal dan dilakukan oleh petani sejak jaman dahulu dan secara turun menurun.
Pada perkembangan berikutnya, mereka menerapkan berdasarkan pengalaman dan
melakukan seleksi terhadap hasil pengembangan bioteknologi yang sesuai dengan
kondisi pertanian yang mereka kembangkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2023. 5 Jenis Benih jagung yang Disarankan untuk Petani Indonesia. Website
: mertani.co.id
Asih Farmia dan Agus Wartapa. 2018. Produksi Benih Hibrida. Pusat Pendidikan
Pertanian.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan DM Pertanian. Kementrian pertanian.
IGA. Maya Kurnia,. 2014. Bioteknologi Pertanian. Website : www.pertanian.go.id
Rizka Wiyossabhi Fenia. 2023. Pemanfaatan Teknologi Bioteknologi dalam
Pertanian.
Udin Abay.2020. Aplikasi Bioteknologi dalam Dunia Pertanian. Swadayaonline.com Artikel
Sakina Rakhma Diah Setiawan. 2023. Manfaatn dan Cara Menggunakan Trichoderma
sp
untuk Tanaman. Kompas.com. Artikel
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai