Diajukan Oleh:
LIDYAWATI HASAN
NIM. 751335119008
Kepada:
Januari 2023
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
V. LAMPIRAN................................................................................................ 52
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha Depot Air Minum yang tumbuh pesat memiliki arti penting dalam
penyediaan Air Minum yang terjangkau oleh masyarakat, tetapi disisi lain
keberadaan depot air minum memiliki resiko terhadap kesehatan masyarakat jika
tidak dikelola sesuai dengan persyaratan kesehatan. Air merupakan suatu sarana
air minum adalah upaya kesehatan untuk mengurangi atau menghilangkan factor-
faktor yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran terhadap air minum dan
air. Faktor tersebut adalah cemaran fisik seperti: benda mati, baik halus maupun
kasar kondisi alam, cemaran kimia, seperti bahan organik dan organik. Faktor
biologis berupa bakteri, virus dan jamur yang menimbulkan penyakit atau
timbulnya penyakit atau gangguan yang disebabkan atau ditularkan melalui air
minum. Di samping itu, air juga merupakan suatu sarana utama untuk
Air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit,
air.Untuk menghindari masuknya bibit penyakit melalui air ke dalam tubuh, maka
pengolahan air baik berasal dari sumber, jaringan transmisi atau distribusi mutlak
diperlukan. Hal ini untuk mencegah terjadinya kontak antara bakteri sebagai
kebutuhan air minum dalam bentuk kemasan karena selain praktis air minum ini
dianggap lebih higienis. Produksi air minum dalam kemasan biasanya dilakukan
industri besar dengan melalui proses secara otomatis dan disertai dengan
pengujian kualitas mikrobiologi yang telah memenuhi syarat, akan tetapi lama
kelamaan masyarakat merasakan air minum dalam kemasan semakin mahal. Saat
ini masyarakat mulai beralih pada air minum yang berasal dari depot isi ulang,
minum isi ulang masyarakat mengisi galon yang dibawanya ke depot air minum,
akan tetapi banyak masyarakat yang masih meragukan kualitas air minum isi
ulang tersebut karena belum ada informasi yang lebih jelas baik dari segi proses
pengolahan depot air minum, perizinan maupun peraturan kelaikan air minum isi
ulang dan pengawasan terhadap depot tersebut (Rosyiah & Banowati, 2020).
negara berkaitan dengan buruknya kualitas air. Tidak hanya itu World Health
Organization juga mencatat bahwa ada sekitar 2,6 juta orang diseluruh dunia
meninggal setiap tahunnnya akibat penyakit yang disebabkan oleh air kotor atau
Escherichia Coli yang merupakan mikroba penyebab diare (Sasmita, et.al., 2020).
Sekitar 829.000 orang diperkirakan meninggal setiap tahunnya karena diare yang
disebabkan oleh konsumsi air minum yang telah terkontaminasi bakteri (Hi Adam
et al., 2023)
Indonesia telah memiliki akses terhadap sumber air minum yang layak pada 2022.
menjadikan air isi ulang sebagai sumber air minum mereka pada 2022. Sebanyak
17,36% rumah tangga di dalam negeri minum air yang berasal dari bor/pipa.
Kemudian, 15,80% rumah tangga menggunakan air minum yang berasal dari
sumber mata air terlindung. Sebanyak 9,20% rumah tangga minum air dari leding.
Lalu, persentase rumah tangga yang minum air kemasan bermerek dan dari sumur
menunjukan bahwa air minum isi ulang paling banyak yang digunakan dirumah
tangga berjumlah 75,39%, rumah tangga dengan sumber air minum sumur
bor/pompa sebanyak 7,09%, rumah tangga sumber air minum dengan leding
sebanyak 16,23%, rumah tangga sumber air minum sumur terlindungi dan tak
terlindungi sebanyak 1,29%, dan untuk rumah tangga dengan sumber air minum
Air minum bebas Escherichia coli atau 0/100 ml sampel merupakan salah
satu parameter kualitas air minum yang dapat dikonsumsi, sesuai dengan
tentang persyaratan kualitas air minum. Bakteri ini adalah bakteri komensal pada
usus manusia dan pada umumnya bukan pantogen penyebab penyakit, apabila
didalam air tersebut terdekteksi adanya Escherichia coli yang bersifat fekal,
menunjukan bahwa air minum ini telah terkontaminasi kotoran manusia dan
menunjukkan 36% air minum rumah tangga tidak memenuhi syarat bakteriologi.
Hasil penelitian Anwar, et al, menyatakan bahwa 37,2% air minum telah tercemar
menunjukkan (DAMIU) depot air minum isi ulang kurang aman serta dapat
yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa sebagian besar produk air minum
dihasilkan oleh (DAMIU) depot air minum isi ulang dinilai belum memenuhi
standar industri air minum dalam kemasan. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh Purnama (2019) pada depot air minum isi ulang menunjukkan bahwa dari 32
sampel depot air minum isi ulang yang di uji didapati 9 sampel positif
mengandung bakteri.
yang didapatkan dari sumber google scholar (n=7) dan portal garuda (n=3), yang
eschersichia coli” dari rentang tahun 2016 – 2020. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat 6 artikel yang memiliki ada hubungan higiene sanitasi lingkungan depot
air minum dengan keberadaan bakteri escherichia coli pada depot air minum isi
ulang. Terdapat 6 artikel yang memiliki ada hubungan higiene fisik depot air
minum dengan keberadaan bakteri escherichia coli pada depot air minum isi
lingkungan depot air minum dengan keberadaan bakteri escherichia coli pada
Faktor yang dapat mempengaruhi mutu air minum ialah kualitas air baku,
jenis peralatan yang digunakan, cara pemeliharaan alat serta proses pengolahan
disebabkan karena tidak higienisnya proses pembuataan air minum seperti sumber
air minum tercemar, wadah yang tidak steril, pekerja yang tidak berperilaku
Escherichia coli.
menggunakan air produksi dari DAMIU untuk di konsumsi sebab tidak perlu
dimasak, serta ada layanan antar jemput sehingga tidak perlu membeli langsung
ke depot, meskipun higiene sanitasi depot air minum masih diragukan karena
temuan lapangan, ada beberapa depot letaknya di depan jalan raya sehingga
lingkungan sekitar depot banyak bertebaran debu. Operator DAMIU yang ditemui
saat observasi banyak yang melakkan tindakan yang tidak higienis seperti tidak
mencuci tangan, minum, makan, serta merokok saat mengisi air minum Oleh
karena itu, untuk mengetahui kualitas air minum, penelitian ini diperlukan
bersih dan aman kurang memadai. Masyarakat juga pada umumnya kurang
harganya yang murah dan terjangkau. Hal ini juga didorong oleh kondisi dimana
ketersediaan air minum yang bersih dan aman kurang tersedia . perlu dilakukan
penelitian dengan melihat beberapa faktor Sanitasi Tempat, Peralatan, Sumber Air
B. Rumusan Masalah
Keberadaan Bakteriologis Pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Gorontalo?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
berhubungan dengan keberadaan bakteriologis pada depot air minum isi ulang di
Kota Gorontalo.
2. Manfaat Praktis
dengan keberadaan bakteriologis pada depot air minum isi ulang di Kota
Gorontalo.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai data dan bahan
Kota Gorontalo.
E. Keaslian Penelitian
penelitian terdahulu yang serupa tetapi memiliki perbedaan yang cuku jelas,
sebagai batasan agar tidak terjadi kesamaan dalam penelitian. perbedaan tersebut
TINJAUAN PUSTAKA
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air minum yang aman bagi
sebagai air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan
c) Air kemasan.
d) Air yang dipakai untuk produksi bahan makanan dan minuman yang
Air di konsumsi manusia harus berasal dari sumber yang bersih dan
aman. Berikut ini batasan sumber air yang bersih dan aman tersebut antara
lain:
depot air minum isi ulang seluruhnya bisa mmeenuhi kebutuhan air minum
masyarakat. Tidak hanya itu, air tanah dangkal dari sumur-sumur gali atau
pompa serta air hujan diolah oleh penduduk menjadi air minum setelah
langsung diminum, sedang sumber air minum lainnya harus lebih dahulu
beralih pada air minum isi ulang. Sumber air minum harus dijaga agar tidak
penyakit. Karena itu sebelum ditetapkan sebagai air minum, air harus
memenuhi persyaratan sebagai air minum, dan harus diketahui asal sumber
airnya, dan cara pengolahan yang sudah dilakukan terhadap air baku berasal
berikut:
a) Persyaratan Bakteriologis
Coli atau fecal coli dan total bakteri coliform per 100 ml sampel.
Persyaratan tersebut harus dipenuhi oleh air minum, air yang masuk
sistem distribusi dan air pada system distribusi. Air minum tidak boleh
Parameter ini terdapat pada air yang tercemar oleh tinja manusia dan
b) Persyaratan Kimiawi
Bahan kimia dalam air minum tidak boleh ada dalam jumlah yang
1) pH
pH air minum adalah faktor penting bagi air minum, pada pH 8,5
sedap.
4) Besi
mengikat besi, akibatnya sisa klor menjadi lebih sedikit dan hal ini
air. Dalam air minum kadar maksimum besi yaitu 0,3 mg/l,
5) Mangan
toksik.
6) Tembaga
Pada kadar yang lebih besar dari 1 mg/l akan menyebabkan rasa
tidak enak pada lidah dan dapat menyebabkan gejala ginjal, munta
dalam dosis rendah menimbulkan rasa kesat, warna dan korosi pada
pipa.
7) Seng
mg/l membuat air terasa sepat dan keras, dan ketika direbus,
8) Klorida
Konsentrasi klorin di atas 250 mg/l akan memberi air rasa asin dan
9) Nitrit Kelemahan
c) Persyaratan Fisik
Secara fisik air miunm wajib tidak terasa, tidak beraroma, serta
1) Bau
Bau disebabkan oleh zat dalam air seperti gas H2S, NH3,
2) Kekeruhan
dari 5 NTU.
3) Rasa
Air harus tidak boleh berasa. Air yang berasa dapat menunjukkan
dalam air.
4) Suhu
dapat tumbuh. Jika suhu air tinggi maka jumlah oksigen terlarut
dalam air akan berkurang juga akan meningkatkan reaksi dalam air.
5) Warna
berwarna, bening dan jernih serta untuk alasan estetik. Air yang
d) Persyaratan Radioaktivitas
dan beta yang diperbolehkan terdapat dalam air minum. (HAKI, 2022)
4. Teknik Pengolahan
a) Metode Perebusan
sifat, fisik, kimia, dan biologi air baku agar memenuhi syarat agar
adalah teknologi yang tepat untuk desinfeksi air rumah tangga di negara
1) Sedimentasi
setelah terkena air selama beberapa jam Partikel tanah liat dan mikroba
yang lebih kecil tidak dapat berasosiasi di bawah kondisi ini. Waktu
pengendapan yang lebih lama, seperti semalam atau selama 1-2 hari,
dan beberapa parasit, ganggang, dan partikel tanah liat yang lebih besar.
2) Filtrasi
dengan ukuran mulai dari yang paling halus sampai yang paling kasar
d) Aerasi
dilakukan secara manual di sebuah botol atau wadah lainnya. Aerasi air
seperti yang telah di praktekkan sejak zaman kuno dan diyakini untuk
menguap, menghilangkan rasa dan bau. Namun, tidak ada bukti bahwa
2023):
a) Waterborne mechanism
Melalui mulut atau system pencernaan air, kuman pathogen dalam air
poliometris.
b) Waterwashed mechanism
antaranya:
pengerat.
c) Water-based mechanism
fever.
Depot air minum isi ulang merupakan salah satu jenis air minum
yang dapat langsung diminum tanpa dimasak terlebih dahulu, karena telah
umumnya disebut sebagai depot air minum isi ulang tidak terlepas dari
alternatif lain dalam membangun suatu usaha dengan biaya relatif ringan
mengurangi biaya kebutuhan sehari-hari. Depot air minum isi ulang tidak
dapat disebut sebagai air minum dalam kemasan, karena pada umumnya
penjual atau produsen depot air minum isi ulang tidak memiliki kemasan
Depot air minum isi ulang menjadi salah satu pilihan dalam
perlu memasaknya terlebih dahulu) air minum ini juga dianggap lebih
dalam kemasan dan mahalnya harga air minum dalam kemasan yang
diproduksi industri besar mendorong tumbuhnya depot air minum isi ulang
di berbagai tempat terutama kota-kota besar. Hal tersebut antara lain dari
segi harganya lebih murah yaiu 1/3 dari harga air minum dalam kemasan
a) Penyimpana air baku dan syarat bak penampung Air baku yang diambil
penampung harus dibuat dari bahan tara pangan (food grade) seperti
stainless stell, poly carbonat, harus bebas dari bahan-bahan yang dapat
mencemari air.
1) Saringan berasal dari pasir atau saringan lain yang efektif dengan
aktif berfungsi sebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa khlor, dan
c) Desinfeksi
saat ini memang sangat bervariasi dari air sumur sampai air perusahaan
cenderung memilih cara yang lebih praktis dan dianggap lebih higienes
yaitu depot air minum isi ulang (DAMIU), karena depot air minum isi
ulang diproduksi oleh industri melalui proses otomatis dan disertai dengan
termasuk mangan, besi, nitrat, dan nitrit. Selain itu, udara sangat
b) Air PAM
Air sungai dan air tanah merupakan sumber air yang diolah oleh
tertelan.
Air yang keluar dari mata air tanah adalah bersih. Air ini
Air yang bersumber dari pegunungan/ mata air bersifat tawar atau tidak
d) PDAM
umum.
fisik, kimia, biologi untuk produk air minum isi ulang yang harus dipatuhi.
Contoh cemaran fisik seperti benda mati, getaran, atau suhu yang dapat
2014 Tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum Dengan Rahmat Tuhan
akibat mengkonsumsi air minum yang berasal dari depot air minum
sanitasi;
b) bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
pencemaran terhadap air minum dan sarana yang digunakan untuk proses
aspek yaitu air baku, tempat baik itu lokasi atau bangunanya, peralatan,
a) Tempat
pemeliharaannya.
3) Lantai kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin, tidak retak,
cukup landai
4) Dinding kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin, tidak retak,
11) Terdapat saluran pembuangan air limbah yang alirannya lancar dan
tertutup.
13) Terdapat tempat cuci tangan yang dilengkapi air mengalir dan
b) Peralatan
kadaluarsa.
kepada konsumen dan tidak boleh disimpan pada depot air minum
7) Terdapat lebih dari satu mikro filter (µ) dengan ukuran berjenjang.
secara benar.
c) Penjamah
melayani konsumen.
baku.
mikrobiologi dan kimia standar yang sesuai standar baku mutu atau
kesehatan yang berasal dari air minum atau air bersih yang tidak
memenuhi persyaratan kesehatan melalui surveilens kualitas air secara
berkesinambungan.
kebutuhan organisasi
corrective action).
c) Harus luwes.
kualifikasi.
dalam organisasi.
rencana semula.
c) Pengawasan ditunjukan kepada masa saat ini.
memenuhi tujuan.
1. Pengertian Bakteriologis
paling banyak dibandingkan maklhluk hidup lain dan tersebar luas didunia.
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat, laut, udara dan
tempat-tempat ekstrem.
merupakan bakteri enterik atau bakteri yang dapat hidup dan bertahan di
atau masa zat suatu organisme, manusia dapat disebut tumbuh apabila
bertambah tinggi, besar atau berat. Sedangkan pada organisme bersel satu
yaitu pertambahan jumlah sel pada mikroba tersebut. Definisi koloni yaitu
feses juga dapat hidup dan berkembang di luar tubuh manusia Kedua
habitat hidup Escherchia Coli ini cukup berlawanan. Saluran pencernaan
untuk membelah diri menjadi dua kali lipat. Suhu optimum bagi
Bakteri Escherchia Coli yang ada di dalam air umumnya Escherchia Coli
(Enterohemoragik)
baik faktor biotik maupun faktor abiotik. Faktor biotik ada yang dari dalam
dan ada faktor biotik dari lingkungan. Faktor biotik dari dalam
a) Suhu/temperatur
dimana mereka dapat tumbuh sangat cepat dan memiliki rentang temperatur
dimana mereka dapat tumbuh. Suhu untuk pertumbuhan terdiri atas suhu
minimum, suhu optimum, dan suhu maksimum. Suhu minimum yaitu suhu
terendah tetapi mikroba masih dapat hidup. Suhu optimum yaitu suhu paling
baik untuk pertumbuhan mikroba. Suhu maksimum yaitu suhu tertinggi untuk
kehidupan mikroba.
b) pH
optimum. Mikroba dapat tumbuh pada media yang basah dan udara lembab.
Nilai kadar air bebas didalam larutan untuk bakteri pada umumnya antara
c) Ketersediaan Oksigen
bebas.
d) Tekanan Osmosis
(keluarnya cairan dari sel bakteri melalui membran sitoplasma). Jika tekanan
hidupnya sel bakteri harus berada pada tingkat tekanan osmosis yang sesuai
mikroba yang dapat tumbuh pada kadar gula tinggi (b) mikroba halofil adalah
mikroba yang dapat tumbuh pada kadar garam halogen yang tinggi (c)
mikroba halodurik adalah kelompok mikroba yang dapat tahan (tidak mati)
tetapi tidak dapat tumbuh pada kadar garam tinggi, kadar garamnya dapat
mencapai 30 %.
e) Nutrisi
hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan sejumlah kecil logam lainnya.
dan sulfur sedangkan untuk mensintesis DNA dan RNA diperlukan nitrogen
dan fosfor.
f) Ion-Ion lain
C, H, N, S, dan P. selain itu juga membutuhkan unsur mikro seperti, Zn, Fe,
dan Cu. Sedangkan logam berat seperti Hg, Ag, Cu, Au, dan Pb pada kadar
rendah dapat bersifat meracun (toksin). Logam berat memiliki daya
oligodinamik yaitu daya bunuh logam berat pada kadar rendah. Selain logam
berat ada juga ion-ion lain yang dapat mempengaruhi kegiatan fisiologi
mikroba antara lain ion sulfat, tartrat, klorida, nitrat, dan benzoat. Ion-ion ini
dapat mengurangi pertumbuhan mikroba tertentu. Oleh sebab itu ion-ion ini
dapat digunakan untuk mengawetkan suatu bahan. Ada senyawa lain yang
g) Radiasi
yang memiliki arti radiasi dari gelombang panjang yang sangat pendek dan
menyebabkan kematian.
Depot air minum isi ulang agar air minum aman digunakan upaya
dari tempat, peralatan dan penjamah terhadap air minum agar aman
dikonsumsi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam depot air minum isi
ulang, seperti:
lantai bersih dan tidak licin, bagian yang selalu kontak dengan air
air harus kedap air agar tidak menjadi lembab, dinding berwarna terang
agar vector dan binatang pengganggu tidak bersarang karena vector dan
pintu dapat dibuka dan ditutup dengan baik serta dapat mencegah
menggunakan pakaian kerja yang bersih dan tidak merokok pada saat
hal yang jika terjadi kontaminasi dapat memindahkan bakteri dan virus
dipakai untuk mengisi depot air minum isi ulang. Peralatan pada depot
air minum isi ulang harus di sterilisasi terlebih dahulu dulu dengan
terlalu cepat, maka bakterinya tidak mati. Idealnya untuk air minum
depot air minum isi ulang untuk penggunaan sumber air minum isi
ulang harus diambil dari sumber yang terjamin kualitasnya dan harus
3) Pemilik depot air minum isi ulang kadang tidak mau menurut.
depotnya diperiksa.
f. Bakteriologis
Air minum yang aman di konsumsi harus bebas dari cemaran mikroba,
air oleh tinja. Standar kandungan E. coli dan total bakteri koliform
proses filtrasi dan desinfesi. Desinfeksi pada depot air minum bisa
D. KERANGKA TEROI
Simpul 1 Simpul 2 Simpul 3
Media transmisi Peduduk Simpul 4
Sumber penyakit
air 1.Penjamah Depot Sehat/sakit
Bakteriologis Air Baku (Air Tanah, PAM, PHBS
Mata air/Air Pegunungan,
(Escherchia Coli) PDAM)
b.Air Minum (Kemasan, isi
ulang)
sanitasi tempat
jarak sumber tercemar
lingkungan
alat produksi
filter
tandon air hasil filtrasi
kran penghubung
pompa dan pipa penyaring
mikrofilter
desinfeksi
Simpul 5
Pengawasan Dinas Kesehatan
Gambar 1
Kerangka Teori
E. KERANGKA KONSEP
Variabel Independen
1. Sanitasi Tempat
2. Peralatan
Variabel Dependen
Keberadaan Bakteriologis
pada depot air isi ulang:
1. Escherichia Coli
Gambar 2
Kerangka Konsep
F. HIPOTESIS PENELITIAN
Ha: Ada hubungan antara sumber air baku dengan keberadaan bakteriologis
H0: Tidak ada hubungan antara sumber air baku dengan keberadaan
ulang.
BAB III
METODE PENELITIAN
Sectional yaitu suatu riset penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara
yang berhubungan dengan keberadaan bakteriologis pada depot air minum isi
1. Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di depot air minum isi ulang yang
2. Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan maret sampai bulan mei
2023.
C. VARIABEL PENELITIAN
Variabel dependen (variabel terikat): adalah yang dipengaruhi atau yang menjadi
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adala jumlah depot air minum isi ulang,
dengan jumlah 84 depot air minum isi ulang yang berada di Kota Gorontalo.
Sipatana 11 depot, Kota Utara 8 depot, Kota Barat 6 depot, Kota Tengah 10
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
Rumus Slovin:
N
n=
1+ N ( e)2
84
n= 2
1+84 (0,1)
84
n= =46
1,84
n=¿46
Keterangan:
n : Jumlah Sampel
N : Besar sampel/populasi (84)
(e) 2
: Presesi/derajat kepercayaan yaitu (90% atau 0,1)
Jumlah sampel pada penelitian ini 46 depot air minum isi ulang. Teknik
sampel dalam penelitian ini digunakan dengan purposive sampling adalah teknik
Kriteria inklusif:
a) Lokasi depot air minum isi ulang berada di daerah Pemukiman elit
d) Sumber air baku berasal dari air PAM, PDAM, dan air sumur (sumur bor atau
sumur gali).
Kriteria eksklusif:
B. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian yang digunakan adalah alat bantu yang digunakan pada
pengumpulan data yaitu Kuesioner, Lembar Observasi, Alat tulis, dan Kamera.
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
bila fakta atau kenyataan hidup tapi diukur atau diamati berkali-kali dalam
1. Primer
Data primer berasal dari data yang diperoleh langsung dari responden
2. Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan langsung dari hasil
observasi lapangan dengan menghitung jumlah depot air minum yang berada
1. Pengolahan Data
(HAKI, 2022):
a) Editing
b) Coding
mempermudah pengolahan.
c) Entry
d) Tabulating
2. Analisis Data
Analisis data penelitian terdiri dari data Analisi Unvariat dan Analisis
Bivariate:
a) Analisis Univariat
b) Analisis Bivariat
dan variabel terikat dengan uji statistic chi square (X2) untuk mengetahui
F. ETIKA PENELITIAN
Pada penelitian ini peneliti terlebih dahulu mengajukan surat lolos etik
lolos kaji etik, selanjutnya dilaksanakan penelitian di depot air minum isi ulang di
Kota Gorontalo.
(otonomy).
subjek penelitian.
G. TAHAPAN PENELITIAN
Survei Pendahuluan
Seminar Proposal
Penelitian
Hasil Penelitian
Pengolahan Data
Kesimpulan
Gambar 3.1
Tahapan Penelitian
Keterangan:
Pembuatan Surat pengambilan data awal adalah pembuatan surat izin untuk
Penelitian.
2. Survei Pendahuluan
Survei Pendahuluan yaitu adalah survai yang dilakukan pada awal pekerjaan
bagian penting bahan kajian teknis dan bahan untuk pekerjaan selanjutnya.
3. Seminar Proposal
4. Penelitian
5. Hasil Penelitian
penjelasan dan interpretasi atas hasil penelitian yang telah dianalisis guna
7. Kesimpulan
H. JADWAL PENELITIAN
Keterangan Waktu
Desember Januari Februari Maret April Mei
2022 2023 2023 2023 2023 2023
Pengambilan data awal
Penyusunan proposal,
konsultasi pembimbing
dan ujian proposal
Penelitian
Pengolahan dan analisis
data
Seminar hasil dan
Skripsi
I. BIAYA PENELITIAN
Badan Pusatb Statistik (BPS) Tahun 2022. Data Sumber Air Minum Rumah
Tangga Indonesia.
Badan Pusatb Statistik (BPS) Tahun 2022. Data Sumber Air Minum Rumah
Tangga Provisi Gorontalo.
Harianja, E. S., Sipayung, A. D., Purba, S. D., & Tengku Indah Abdilla. (2022).
Pemeliharaan Peralatan dan Pengawasan Pengolahan Depot Air Minum Isi
Ulang dengan Kontaminasi Escherichia coli Pada Air Minum. Sanitasi:
Jurnal Kesehatan Lingkungan, 15(2), 88–96.
Hi Adam, H., Azizah, R., Keman, S., & Leonita, A. (2023). Analisis Hubungan
Sanitasi Tempat Dan Alat Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli
Pada Depot Air Minum Isi Ulang (Damiu) Di Indonesia. Jurnal
Kesehatan, 16(1), 67–72.
Kesehatan, D., Air, D., & Isi, M. (2022). EFEKTIVITAS DINAS KESEHATAN
DALAM MENGAWASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI
KABUPATEN TAKALAR Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
PENDAHULUAN Air merupakan sumber kehidupan yang begitu penting
terutama bagi tubuh manusia karena lebih dari setengah tub. Alauddin Law
Development Journal (ALDEV, 4(736), 38–49.
Selomo M, Natsir MF, Birawida AB, Nurhaedah S. Hygiene dan Sanitasi Depot
Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali
Mandar. J Nas Ilmu Kesehat. 2018;1:1-11.