Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/345812785

ASPEK PENILAIAN HYGIENE SANITASI DEPOT PADA AIR MINUM ISI ULANG

Preprint · April 2019


DOI: 10.13140/RG.2.2.28962.25282

CITATIONS READS

0 2,701

3 authors, including:

Alfina Baharuddin Andi Rizki Amelia


Universitas Muslim Indonesia Universitas Muslim Indonesia
38 PUBLICATIONS   8 CITATIONS    32 PUBLICATIONS   31 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Drink water View project

All content following this page was uploaded by Alfina Baharuddin on 13 November 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Prosiding Seminar Nasional 2019
Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, vol. 2, 2019, ISSN: 2622-0520
 

ASPEK PENILAIAN HYGIENE SANITASI DEPOT PADA AIR MINUM ISI


ULANG

Alfina Baharuddin1, A.Rizki Amelia AP2, Nurbaety3


1,2,3
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitasi Muslim Indonesia
Email: alfina.baharuddin@umi.ac.id 1, kikiarizkiamelia@yahoo.co.id 2, nurbaeti63@gmail.com3

Corresponding author: alfina.baharuddin@umi.ac.id

 
Abstrak
Higiene sanitasi merupakan salah satu upaya kesehatan untuk mengurangi atau menghilangkan
faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran terhadap air minum survei awal yang
dilakukan secara mandiri didapati bahwa beberapa depot air minum isi ulang (DAMIU) yang ada di
Kecamatan Rappocini dan Kec Manggala Kota Makassar dilihat dari segi fisik terlihat belum memenuhi
standar serta DAMIU Jenis penelitian ini adalah Observasional Analitik, Metode pengambilan sampel
secara Purpossive sampling. Jumlah sampel sebanyak 10 depot AMIU meliputi: 5 depot di Kec Manggala
dan Kec Rappocini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi peralatan air minum semuanya 10 depot
(100%) memenuhi syarat Sedangkan kondisi peralatan depot masa pemakaian filter catridge < 3 bulan
yang menggunakan sebanyaj 70% dan, model lampu spiral yang menggunaka 80% , filter cadrige masih
bagus sebanyak 20%, dan panjang gelombang uv 260 nm tidak ada yang memenuhi syarat. Hygiene Sanitasi
Depot air minum berdasarkan Pemeriksaan fisik depot air minum tentang Permenkes No 43 tahun 2014
ditemukan masing-masing 5 depot yang memenuhi syarat dan belum memenuhi syarat. Disarankan kepada
Pemilikdepot air minum harus menerapkan Hygiene sanitasi dalam usaha depot air minum dan melakukan
pemeriksaan kualitas air minum secara berkal minimal 6 bulan sekali.

Kata Kunci : Hygiene, sanitasi, Depot, Air minum

PENDAHULUAN Higiene sanitasi merupakan salah satu


Kepemilikan depot air minum yang upaya kesehatan untuk mengurangi atau
tumbuh pesat dewasa ini memiliki arti penting menghilangkan faktor-faktor yang menjadi
dalam penyediaan air minum yang terjangkau oleh penyebab terjadinya pencemaran terhadap air
masyarakat. Dari berbagai study diketahui ada minum serta sarana yang digunakan untuk proses
beberapa factor Yang dapat mempengaruh aspek pengolahan, penyimpanan, dan penyaluran air
hygiene sanitasi depot antara lain pengelolaan dan minum4. Higiene bisa dikatakan sebagai upaya
penggunaan filter serta peralatan disenfeksi yang kesehatan dengan cara memelihara dan
tidak benar. Untuk dapat langsung dikonsumsi, air melindungi kebersihan individu subyeknya,
minum yang dihasilkan oleh depot air minum sedangkan sanitasi dapat dikatakan sebagai upaya
harus memenuhi persyaratan kesehatan kesehatan yang dilakukan dengan memelihara dan
ketidaktahuan para pemilik/operator depot air melindungi kebersihan lingkungan dari
minum tentang penanganan kualitas air baku dsb 1. subyeknya .5

Air minum yang sehat dan aman untuk Di dalam proses pengolahan air minum isi
dikonsumsi harus memenuhi persyaratan yang ulang, peralatan harus berfungsi de ngan baik,
meliputi syarat fisik, kimia dan bakteriologis. mampu mengolah air baku untuk mereduksi
Syarat fisik kualitas air minum meliputi warna, kandungan partikel-partikel fisik, kimiawi yang
rasa, kekeruhan dan bau2. Syarat kimia kualitas air terlalu tinggi dan membunuh mikroorganisme
minum dengan melihat keberadaan senyawa yang yang berbahaya, sehingga produksi air siap minum
membahayakan yaitu timbal, tembaga, raksa, memenuhi syarat6. Disamping kualitas
perak, kobalt, sedangkan syarat bakteriologis peralatanya, tergantung pula kemampuan dan
kualitas air minum ini dapat dilihat dari ada ketaatan tenaga yang mengoperasikan peralatan
tidaknya bakteri coliform dalam air3. tersebut termasuk sikap dan perilaku bersih dan
sehatnya. Tenaga yang mengoperasikan dan
Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SMIPT),  89
26-27 Juli 2019  
 
Prosiding Seminar Nasional 2019
Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, vol. 2, 2019, ISSN: 2622-0520
 

menghandel hasil olahan yang tidak berprilaku 2) Berada ditempat sewaktu penelitian
bersih dan sehat dapat mencemari hasil olahan air berlangsung.
minum7. Dalam penelitian ini diteilti sebanyak 5 depot di
Permenkes No 43 tahun 2014 bahwa kelurahan Rappocini dan 5 sampel depot di
Mikrofilter dan desinfektor tidak boleh kadaluarsa. kecamatan Manggala.
tandon air baku harus tertutup dan terlindung.
wadah/galon untuk air ba ku atau Air Minum HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sebelum dilakukan pengisian harus dibersihkan
dengan cara dibilas terlebih dahulu dengan air
produksi paling sedikit selama 10 (sepuluh) detik
dan setelah pengisian diberi tutup yang bersih8.
Wadah/galon yang telah diisi Air Minum harus
langsung diberikan kepada konsumen dan tidak
boleh disimpan pada DAM lebih dari 1x24 jam9.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan
secara mandiri didapati bahwa beberapa depot air
minum isi ulang (DAMIU) yang ada di Kecamatan
Rappocini dan Kec Manggala Kota Makassar
dilihat dari segi fisik terlihat belum memenuhi Berdasarkan table 1 keseluruhan sampel dalam
standar serta DAMIU belum melakukan penelitian ini adalah laki-laki 100% sebagai
pengolahan secara tepat dan benar, misalnya petugas depot, di kecamatan Manggala dengan
dalam penanganan air hasil pengolahan, jenis pendidikan yang tertinggi yaitu SLTP sebanyak 7
peralatan yang digunakan, serta belum adanya orang (46,7%), lama kerja yang banyak yaitu ≤ 6
pemeriksaan secara rutin terhadap kualitas air tahun 10 orang (66,73%).
minum hasil produksi. Berdasarkan hal tersebut,
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai Aspek santasi depot pada Depot Air
minum Isi Ulang.

METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah:
seluruh depot air mineral isi ulang yang ada di
Kecamatan Rappocini berjumlah 5 Depot dan
Kecamatan Manggala sebanyak 5 Depot. Metode
pengambilan sampel secara Purpossive sampling Berdasarkan table 2. menunjukkan untuk
yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan objek tempat yaitu untuk lokasi bebas dari
pada kriteria tertentu yang sebelumnya ditetapkan pencemaran dan penularan penyakit ke 5 depot
oleh peneliti. telah memenuhi syarat 100%. Pada bagian atap
a. Kriteria inklusi yaitu: dan langit-langit untuk ke 5 depot di kecamatan
1) lokasi depot berada di daerah Rappocini keseluruan sudah memenuhi syarat
Pemukiman elit (Rappocini) 100% yaitu mempunyai atap dan langit-langit
2) lokasi depot berada di daerah yang kuat, anti tikus, mudah dibersihkan
Pemukiman kumuh (Manggala)
3) Metode pengolahan air: Ozonisasi,
ultraviolet, Reverse Osmosis.
4) Sumber air baku berasal dari air PAM
dan air sumur (sumur bor atau sumur
gali).
5) Lama berdiri depot minimal 3 tahun
b. Kriteria eksklusi yaitu:
1) Bersedia dijadikan sampel penelitian
dengan persetujuan informed concent Berdasarkan data dari Tabel 3
menunjukan bahwa hasil observasi kondisi
Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SMIPT),  90
26-27 Juli 2019  
 
Prosiding Seminar Nasional 2019
Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, vol. 2, 2019, ISSN: 2622-0520
 

peralatan air minum semuanya 10 depot (100%)


memenuhi syarat. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014
Tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum
Meliputi: Peralatan yang digunakan terbuat dari
bahan tara pangan, Mikrofilter dan peralatan
desinfeksi masih dalam masa pakai/tidak
kadaluarsa, Wadah/galon yang telah diisi air
minum harus langsung diberikan kepada
konsumen dan tidak boleh disimpan pada DAM
lebih dari 1x24 jam, Tandon air baku harus
tertutup dan terlindung, Wadah . botol galon
sebelum pengisian dilakukan pemrbersihan.

PEMBAHASAN
Hasil observasi yang dilakukan pada item Lokasi
harus berada di daerah yang bebas pencemaran
lingkungan misalnya dekat dengan tempat
pembuangan sampah sementara.Untuk objek
tempat yaitu untuk lokasi bebas dari pencemaran
dan penularan penyakit ke 5 depot telah memenuhi
syarat 100% karena berdasarkan dari survey
terlihat bahwa tidak terdapat pencemaran serta
Berdasarkan Tabel 4 hasil observasi kondisi penularan penyakit pada kedua depot tersebut
peralatan depot masa pemakaian filter catridge < karena tidak berada atau dekat dengan tempat
3 bulan yang menggunakan sebanyaj 70% dan, pembuangan sampah sementara.
model lampu spiral yang menggunaka 80% , filter Hal tersebut juga sesuai dengan syarat
cadrige masih bagus sebanyak 20%, dan panjang lokasi DAMIU yaitu tidak pada daerah yang
gelombang uv 260 nm tidak ada yang memenuhi tergenang air dan rawa, penumpukan barang –
syarat barang bekas atau bahan berbahaya dan beracun
(B3) dan daerah lain yang diduga dapat
menimbulkan pencemaran terhadap air minum.
Akan tetapi depot yang ada di kec Rappocini
terdapat 2 depot yang berada tepat ditepi jalan raya
Abd Dg. Sirua yaitu depot R.1. dan R.2 hal ini
tentunya akan berpengaruh terhadap kondisi
pencemaran udara berupa kandungan zat kimia
dari kendaraan bermotor apabila tidak
memperhatikan hygiene sanitasi dengan baik dan
benar.
Kondisi bangunan pada kedua depot juga
telah memenuhi syarat sebagai bangunan kuat,
aman, mudah dibersihkan dan pemeliharaannya
Berdasarkan Tabel 5 kondisi penjamah air minum karena terbuat dari batu bata ataupun batako yang
secara keseluruhan 10 depot (100%) tidak diplester. Bangunan DAMIU yang tidak terjaga
memenuhi syarat Peraturan Menteri Kesehatan kebersihannya dikhawatirkan debu yang ada di
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 udara dapat langsung mencemari air minum, dan
Tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum. apabila debu tersebut mengandung kuman
pathogen maka dapat menyebabkan penyakit atau
secara tidak langsung dapat menjadi sumber
penularan penyakit saluran pernafasan. Oleh
Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SMIPT),  91
26-27 Juli 2019  
 
Prosiding Seminar Nasional 2019
Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, vol. 2, 2019, ISSN: 2622-0520
 

karena itu, kebersihan bangunan pada DAMIU carbonate dan dilakukan pembersihan tandon
sangat penting dijaga untuk mengurangi terjadinya secara berkala. Alat dan perlengkapan yang
penyakit serta tidak menjadi sumber penularan dipergunakan seperti mikro- filter dan alat
penyakit. sterilisasi juga masih dalam masa pakai atau tidak
Hasil obeservasi di Kec Manggala bahwa Kadaluarsa10.
keseluruhan depot tidak memenuhi syarat Pada Filter dan purifier yang digunakan terbuat
bagian tata ruang karena tidak ada pembagian dari bahan tara pangan, karena terbuat dari bahan
ruang meliputi atas ruang proses pengolahan, stainless steel, mudah pemeliharaannya karena
penyimpanan, pembagian atau penyediaan, Hal ini menggunakan sistem back washing, Filter dan
disebabkan karena kondisi ruangan depot yang Purifier berisi pasir silika dan karbon aktif dan
sempit hanya berukuran 2x3 meter dan 3x3 meter dicuci setiap (10) sepuluh hari sekali11. Medium
Sehingga tidak memungkinkan dilakukan catridge dan finishing catridge yang digunakan
pemisahan ruangan. Selain itu ruangan juga tidak memiliki ukuran 10, 5,1, dan 0,5 µm. Penggantian
tertata dengan rapi dan tidak ada ruang tunggu t4 cartridge secara rutin rata-rata setiap 15 hari
duduk bagi konsumen yang akan membeli AMIU. sekali. Tingkat kejernihan air baku akan
Sebaliknya ke 5 depot di kec Rappocini Sudah mempengaruhi filter, semakin keruh air baku
ada pemisah antara pengolahan dan penyimpanan semakin berat beban kerja filter, sehingga hasil
akan tetapi tidak disediakan ruangan tunggu bagi proses penyaringan dapat kurang optimal12. Salah
konsumen. satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah
Pada item tempat cuci tangan di Kec dengan mengalirkan air dari tandon I ke tandon II,
Manggala ke 5 depot keseuruhan tidak memenuhi sehingga memungkinkan terjadinya proses
syarat 100% karena tidak terdapat watafel atau pengendapan yang lebih lama sebelum dilakukan
tempat cuci tangan dan air mengalir dilengkapi pemompaan pada proses pengolahan13.
dengan sabun. Hanya depot R.2 saja yang Agar kejernihan dapat mencapai angka 5
memenuhi syarat ke dua item tersebut, Pada depot NTU dapat dilakukan penyaringan secara bertahap
R.5 terdapat tempat cuci tangan dan air mengalir dengan menggunakan catridge filter berukuran 5-
pada watafel akan tetapi tidak tersedia sabun. Hal 10 µm dan 0,8 -0,001 µm (Depperindag, 2004).
ini tentunya mempengaruhi perilaku pekerja yang Penyaringan yang dilakukan secara bertahap akan
tidak mencuci tangan sebelum bekerja. DAMIU lebih optimal, sebab bila hanya digunakan
sedikitnya harus menyediakan fasilitas sanitasi mikrofilter dengan ukuran 0,5 dan 0,1µm, partikel
berupa tempat cuci tangan yang dilengkapi sabun yang berukuran diatas 0,5 µm akan menutupi filter
pembersih, penyediaan air cuci tangan dengan air sehingga umur filter semakin pendek dan partikel
mengalir dari kran, lap pembersih tangan, lap yang berukuran lebih kecil kemungkinan dapat
pembersih galon dan menyediakan satu unit lolos14. Kondisi fisik air baku yang memenuhi
dispenser dan air minum contoh untuk syarat salah satunya adalah harus terlihatransparan
pengunjung. sampai dasar tandon. Kedua depot juga melakukan
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang sistem yang sama yaitu wadah atau galon yang
dilakukan oleh Baharuddin A.et al (2014) yaitu telah diisi air minum langsung diberikan kepada
higiene sanitasi dan kualitas bakteriologis pada konsumen dan untuk menghindari tercemar maka
depot air minum isi ulang (DAMIU) bahwa tidak boleh disimpan pada depot air minum isi
seluruh DAMIU yang diteliti telah memenuhi ulang lebih dari 1 x 24 jam15.
syarat higiene sanitasi berdasarkan pedoman Melakukan system pencucian terbalik
pelaksanaan penyelenggaraan higiene sanitasi (back washing) juga dilakukan oleh kedua depot
depot air minum. dimana sistem tersebut dilakukan dengan cara
Pada objek pengamatan bagian peralatan pembersihan tabung filter dengan cara
dimana kedua depot memenuhi syarat karena mengalirkan air tekanan tinggi secara terbalik
menggunakan peralatan yang terbuat dari tara sehingga kotoran atau residu yang Selama ini
pangan Yaitu antara lain Pipa pengisian Air baku, tersaring dapat terbuang keluar. Sehingga untuk
tendon air baku, pompa penghisap dan penyedot, depot yang tidak menggunakan sistem back
filter mikrofilter, kran pengisian air minum, kran washing maka harus memiliki jadwal penggantian
pencucian galon, kran penghubung, dan peralatan tabung mikro filter secara rutin. Terdapat lebih
desinfeksi, seperti misalnya tandon air yang dari 1 mikro filter dengan ukuran berjenjang16
terbuat dari stainless steel atau polyvinyl
Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SMIPT),  92
26-27 Juli 2019  
 
Prosiding Seminar Nasional 2019
Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, vol. 2, 2019, ISSN: 2622-0520
 

Peralatan sterilisasi atau desinfeksi yang tentang Permenkes No 43 tahun 2014 Tentang
digunakan pada depot yaitu berupa Ultra Violet ditemukan masing-masing 5 depot (50%) yang
dan Ozonisasi yang berfungsi dan digunakan memenuhi syarat dan belum memenuhi syarat.
secara benar serta masih dalam masa efektif Disarankan kepada Pemilikdepot air minum harus
membunuh kuman. Selain itu juga menggunakan menerapkan Hygiene sanitasi dalam usaha depot
peralatan sterilisasi atau desinfeksi berupa RO air minum dan melakukan pemeriksaan kualitas
(Reverse Osmosis). Hasil observasi depot air minum secara berkal minimal 6 bulan sekali,
melakukan pencucian dan pembilasan botol atau agar air minum yang dihasilkan aman dan sehat.
galon yang bertujuan untuk membersihkan galon Bagi masyarakat diperbolehkan merebus air
dari sisa pemakaian sebelumnya. Terdapat 5 depot minum jika tidak yakin tentang kesehatan dan
yang melakukan pengisian bukan dalam keadaaan keamanannya.
tertutup. Akan tetapi hanya 1 depot yang
memenuhi syarat yaitu melakukan pengisian
galon dalam ruangan tertutup juga dilakukan DAFTAR PUSTAKA
kedua depot untuk mencegah adanya pencemar 1. Ronni, Dedi Mahyudin Syam, 2016. Studi
atau kontaminasi dari luar17. Kondisi Sanitasi Dengan Kualitas
Hasil observasi juga terlihat bahwa setelah Bakteriologis Depot Air Minum Isi Ulang
pengisian maka dilakukan atau diberi tutup yang Di Kec Panakkukang Kota Makassar.
baru dan bersih tetapi tidak dengan metode Publish At hygiene Jurnal Kesehatan
memasang segel dan dilakukan pengelapan atau lingkungan volume 2 No 2 Mei-Agustus.
pembersihan wadah dari luar dengan Avalaible of http: //journal.uin-
menggunakan kain atau lap bersih. Namun, alauddin.ac.id
walaupun secara keseluruhan kategori kualitas 2. Baharuddin A, 2014 Faktor yang berhubungan
kondisi sanitasi DAMIU telah memenuhi syarat, dengan kualitas Bakteriologis Air Minum
akan tetapi apabila tidak dipelihara dan Isi Ulang (AMIU) di Kota Makassar
diperhatikan fungsinya akan menurun sesuai Publish at jurnal kesehatan. ISSN 2088-
dengan standar masing-masing yang dikeluarkan 0340, Vol 3,edisi 2 juni Tahun 2014
produsen peralatan DAMIU ada batas waktu baik 3. Partiana, I., M, 2015. Quality Of
untuk penggantian peralatan ataupun cara Bacteriological Refillable Drinking Water
pemeliharaannya At Producer Level In Badung Regency.
Penelitian lain yang dilakukan Environmental Science Program. Udayana
menjelaskan bahwa kunci dari sistem pengelolaan University Denpasar.
DAMIU adalah pada kualitas operatornya. Selain 4. Baharuddin A, 2017 Kualitas Air Minum Isi
bertugas melakukan pengoperasian sistem Ulang Pada Depot Di Wilayah Kerja
pengolahan air, operator juga bertugas melakukan Puskesmas Dahlia Kota Makassar. Publish
perawatan dan pemeliharaan alat. Dari hasil At hygiene Jurnal Kesehatan lingkungan
penelitian juga ditemukan bahwa terdapat 3 (2) 62-68. . Avalaible of http:
hubungan yang bermakna antara kondisi hygiene //journal.uin-alauddin.ac.id
sanitasi operator dengan cemaran mikroba yang 5. A Baharuddin,A. Daud, T. Abdullah,M.Hatta.
ada pada AMIU18. The Finding Of Escherchia coli Drinking
Pakaian kerja sebaiknya bukanlah pakaian Water Refill With Reverse Transcriptse
biasa yang digunakan sehari-hari, pakaian dalam Polimerse Chain Reaction Method At 16S
keadaan bersih dan sopan, berwarna terang, tidak rRNA Gene. Publish at Indian Journal Of
bermotif dan bersih. Warna terang pada pakaian Publish Health & Development (Scopus)
lebih memudahkan untuk dapat mendeteksi jika Vol 9 No 10 (465) Oktober 2018 ISSN-
ada kotoran pada baju dan berpotensi untuk 0976-0245 Available at:
mengkontaminasi pada produk makanan dan http://www.ijphrd.com.
minuman dan berdasakan penelitian di Makassar 6. Rahayu CS, Setiani O, Nurjazuli. Ris (2014)
para pekerja depot tidak memakai pakaian kerja Microbiological Contamination In
khusus17. Drinking (DWDIU) In The District Of
KESIMPULAN DAN SARAN
Manado City Health Medical Journal.
Hygiene Sanitasi Depot air minum
berdasarkan Pemeriksaan fisik depot air minum 2014; 2 (3).

Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SMIPT),  93
26-27 Juli 2019  
 
Prosiding Seminar Nasional 2019
Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, vol. 2, 2019, ISSN: 2622-0520
 

7. Depkes. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan 12. A Baharuddin, Polymerase Chain Reaction
Republik Indonesia No. (PCR) Method For Identification Gene
492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Escherchia Coli And Officer Depot
Kualitas Air Minum. Jakarta: Departemen Behaviour In Drinkng Water Refill
Kesehatan Republik Indonesia. Publish at : The Indian Journal Of Publish
8. Dinas Kesehatan Kota Makassar. 2015 Laporan Health & Development (scopus) Vol 10
Tahunan Profil Dinkes Kota Makassar Issue No 1 Januari 2019 (315-320),
2014 ISSN-0976-0245. DOI 10.5958/0976-
5506.2019.00001.9 Available at:
9. A Baharuddin,A. Daud, T. Abdullah,M.Hatta.
http://www.ijphrd.com.
Sociodemographic The Characteristic Of
13. Purnawijayanti, HA. 2001. Sanitasi Higiene
Slum And Urban Area” Custumer
Behavior Depot And Identification Of Dan Keselamatan Kerja Dalam
Escherchia coli With RT-PCR By Gen Pengelolaan Makanan . Yogyakarta:
EF-Tu . Publish at : The Indian Journal Of Kanisius.
Publish Health & Development (scopus) 14. Baharuddin A 2016. The Correlation Between
Vol 9 No 11 November 2018, ISSN-0976- Hygiene Sanitary Of Water Supply Depot
0245.Available at: http://www.ijphrd.com. With Escherichia Coli Bacteria In
A. Baharuddin, 2015. Studi Bacteriologis Drinking Water At Sub Panakkukang
Contamination To Drinking Water In Makassar 2016. Publish at : Proceeding
Tamalanrea Makassar City. Publish at: International Symposium Of Public
The 1ST International Conference Health (ISOPH).
Interprofessional Collaboration On Global 15. Pradana, Yoga A, Bowo DM (2013) Drinking
Challenge Of Current And Future Water Quality Test Refill In District
Infectious Disease.
Sukodono, Sidoarjo Seen From
10. Pangandaheng C.I (2014) The Relationship
Behavioral And Maintenance Tool.
Between Sanitation And Bacteriological
Journal Of Engineering ITS 2 (2): D83-
Quality Of Drinking Water In Refillable
D86
Drinking Water Depots (DAMIU) In The
16. Baharuddin A, 2018. Pelaksanaan Hygiene
Shoulder Health Center Work Area,
Sanitasi Depot Dan Pemeriksaan Bakteri
Malalayang District. Escherichia coli Pada Air Minum Isi
11. Pratiwi AW (2007) Bacteriological Quality Of Ulang Di Kecamatan Mariso Kota
Drinking Water Refill Territory City Of Makassar. Prosiding Seminar Nasional
Bogor. Journal Of Environmental Health. Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan
2 (2) Dan Teknologi, Vol. 1,hal 58-64 , 2018
Available of jurnal yapri.ac.id
17. Hasyim, H At All (2014) Analysis Of Personal
Hygiene And Sanitation Facilities In The
Implementation Of Food Stalls Serving
On Campus. International Journal Of
Research In Health Sciences. Oct–Dec
2014 Volume-2, Issue

Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SMIPT),  94
26-27 Juli 2019  
 

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai