Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH FORMAL

STUDI ASPEK KESEHATAN LINGKUNGAN DEPOT AIR


MINUM ISI ULANG DI KOTA PURWOKERTO
TAHUN 2009

Tugas Karya Ilmiah Ini dibuat Untuk Memperdalam Pengetahuan Tentang


Karya Ilmiah Dan Melengkapi Sebagian Persyaratan
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Genap
Tahun Pelajaran 2022/2023

Oleh,

Zaki Febri Pranata Zakarya

XI MIPA 2

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 DAGANGAN


KABUPATEN MADIUN
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Ilmiah yang berjudul “Studi Aspek Kesehatan Lingkungan


Depot Air Minum Isi Ulang Di Kota Purwokerto Tahun 2009” ini telah
disetujui dan disahkan pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 21 Maret 2023

Oleh,

Pembimbing Penulis

Drs. KAMIJO ZAKI FEBRI PRANATA ZAKARYA


NIP. 19630514 199403 1 006

Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Dagangan,

Drs. BUDHI HARTOJO


NIP. 19640809 199403 1 008

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan terhadap Allah SWT.atas segala karunia
dan rahmat-Nya yang telah memberikan kelancaran serta kemudahan sehin gga
penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan judul “Studi Aspek
Kesehatan Lingkungan Depot Air Minum Isi Ulang Di Kota Purwokerto Tahun
2009”.

Tugas karya ilmiah ini dibuat untuk memperdalam pengetahuan tentang karya
ilmiah dan memenuhi sebagian persyaratan mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas
XI semester genap tahun pelajaran 2022/2023.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Drs. Kamijo selaku pembimbing.
2. Drs.Makmun Al-Rosyid selaku wali kelas XI MIPA-2.
3. Drs. Budi Hartojo selaku kepala SMA Negeri 1 Dagangan.
Penulis menyadari bahwa tugas karya ilmiah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pihak pembaca demi kesempurnaan tugas berikutnya.

Madiun, Maret 2023

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehata sebagai modal dasar bagi pembangunan nasional yang dirumuskan
dalam program Indonesia sehat tahun 2010. Dalam program ini upaya kesehatan mengutamakan
upaya promotof dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.Dengan adanya
kebijakan tersebut diharapkan masyarakat Indonesia mempunyai kesadaran,kemampuan,dan
kemauan untuk hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan optimal.
Kualitas air yang tidak memenuhi kualitas air minum dapat mengganggu kesehatan
masyarakat karena air dapat sebagai water borned disease yaitu penyakit-penyakit yang
ditularkan oleh air yang tidak sehat.Beberapa penyakit yang ditularkan melalui media air yang
kurang sehat diantaranya parasit seperti kecacingan,penyakit yang disebabkan oleh bakteri
seperti tipus,kolera,disentri,dll dan beberapa penyakit yang ditularkan oleh virus seperti
diare,hepatitis,polio,dsb.

1.2 Masalah
1. Bagaimana aspek kesehatan lingkungan dalam upaya pengelolaan air minum isi ulang
pada depot-depot air minum isi ulang di Kota Purwokerto 2009?
2. Berapa kandungan bakteri caliform pada air kran isi ulang sebelum melalui proses
pengolahan di depot-depot air minum isi ulang di Kota Purwokerto tahun 2009?
3. Berapa kandungan bakteri caliform pada air kran isi ulang sesudah melalui proses
pengolahan di depot-depot air minum isis ulang di Kota Purwokerto tahun 2009?
4. Berapa kandungan bakteri caliform sebelum dan sesudah diolah di depot-depot air
minum isi ulang di Kota Purwokerto tahun 2009 jika dibandingkan dengan standar
kesehatan yang berlaku?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui gambaran tentang aspek kesehatan lingkungan dalam upaya pengelolaan air
minum isi ulang pada depot-depot air minum isi ulang di Kota Purwokerto tahun 2009.

2. Untuk mengetahui kandungan bakteri coliform pada air kran isi ulang sebelum melalui proses
pengolahan di depot-depot air minum isi ulang diKota Purwokerto tahun 2009.

3. Untuk mengetahui kandungan bakteri coliform pada air kran isi ulang sesudah melalui proses
pengolahan di depot-depot air minum isi ulang di Kota Purwokerto tahun 2009.

1
1.4 Manfaat

1. Bagi masyarakat
Dapat memberi sumbangan pemikiran untuk masyarakat kota Purwokerto selain itu juga dapat
menjadikan pengetahuan baru tentang kualitas air minum sehingga masyarakat lebih berhati-hati
dalam memilih depot air minum.
2. Bagi pihak pengelola air minum isi ulang
Dapat memberi wawasan dan bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan, penjaminan kualitas
produk dan peningkatan sanitasi dan kesehatan pengelolaan air minum isi ulang pada DAMIU.
3.Bagi Pemerintah
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam kegiatan perencanaan, pengawasan,
pembinaan, dan pengambilan kebijakan yang ditujukan kepada masyarakat dan para pengusaha
DAMIU khusus mengenai kulaitas air minum di kota Purwokerto Tahun 2009.

1.5 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada studi aspek kesehatan lingkungan pada
tempat/lingkungan kerja, tenaga pengelolahan, alat dan bahan yang digunakan, dengan perhatian
utama pada kualitas bekteriologis air berdasarkan parameter kandungan bakteri Coliform pada
air di depot- depot air minum isi ulang di kota Purwokerto.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian-pengertian
1. Kesehatan Lingkungan
Menurut Walter R. Lym (Azwar, Azrul, 1986, h.8): "Kesehatan lingkungan adalah hubungan
timbale balik antara manusia dengan lingkungan yang berakibat /mempengaruhi derajat
kesehatan manusia".
2. Sumber Air
Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan
kualitas air dengan pengendalian pencemaran Air,
Bab I Kententuan Umum Pasal 1:
"Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah
permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini akuifer, mata
air, sungai rawa, danau, situ, waduk dan muara"..
3. Air bersih
Menurutperaturanmenteri kesehatan republik indonesia Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990
tentang Syarat-syarat dan pengawasan kualitas air, Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1: "Air bersih
adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhahn
hidup sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan
dan dapat diminum setelah dimasak".
4. Air Minum
Keputusan Menteri Kesehatn Republik Indonesia Nomor 907/MENKES/VII/2002 Tentang
syarat-syarat dan pengawasan Kualitas Air Minum, Bab 1 KEtentaun umum pasal 1:
"Air minum adalah air yang yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum".
5. Hygiene Sanitasi Makanan Dan Minuman
Menurut Achmad Husain (widyanto, Yuli, 1996, h. 11),
"Hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah semua usaha atau tindakan pencegahan
ditujukan untuk menjamin dan mempertahankan nilai gizi makanan dan minuman dari kuman-
kuman (Mikroorganisme) penyebab penyakit, bahan-bahan beracun dan menjaga agar terwujud
dalam bentuk stabil".
6. Standar kualitas air
Djasio Sanropie, dkk, (1984, h. 52) menyatakan bahwa:
"Standar kualitas air adalah ketentuan-ketentuan yang biasa dituangkan dalam bentuk pernyataan
atau angka yang menunjukan persyaratan yang harus dipenuhi agar air tersebut tidak
menimbulkan gangguan kesehatan, penyakit, gangguan teknis dan gangguan dalam segiestetika".

3
7. Bakteri Coliform
Unus Suriawiria (1985, h. 74) menyatakan bahwa: “Bakteri Coliform adalah penghuni normal
saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas biasanya tidak patogenik, Coliform
sebagai suatu kelompok yang dicirikan bakteri yang berbentuk gram negative, tidak membentuk
spora, aerobik,anaerobik fakulatatif yang memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam
dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35°C.”
2.2 Peranan Air
Menurut R. Arif Setyo Raharjo (2004, h. 12) Air merupakan salah-satu
kebutuhan pokok semua mahluk hidup termasuk manusia. Oleh karena itu aor sangat besar
pengaruhnya terhadap kehidupan baik manusia, binatang maupun tumbuh-tumbuahan.
a. Peranan air dalam kehidupan
Air merupakan sumberdaya alam yang mengusai hanjat hidup orang banyak sehingga perlu
dijaga baik secara kualitas maupun kuantitasnya agar tetap bermanfaat bagi hihup dan
kehidupan. Air dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan yang sangat penting mulai
keperluanya untuk air minum, untuk mandi, mencuci, sampai keperluanya untuk memasak,
meliputi sector pertanian, industri, dan perdagangan dan masih banyak lagi keguanaan yang
lainnya. Karena peranannya yang sangat penting maka keberadaannya perlu dijaga dengan baik.
b. Peranan air terhadap penularan penyakit
Djasio sanropie, dkk, (1983, h. 25), menyatakan air memilki peranan yang sangat besar dalam
penularan beberapa penyakit menular. Besarnya peranan air terhadap penularan penyakit adalah
disebabkan karena keadaan air itu sendiri memungkinkan dan sangat cocok untuk dapat
bertindak sebagai tempat berkembang biak mikroba dan sebagai tempat tinggal sementara
sebelum mikroba berpindah kepada manusia.
2.3 Pengelompokkan penyakit yang ditularkan melalui air
Menurut djasio sanropie (1983, h. 26) penyakit yang dapat ditularkan malalui air,dapat
dikolompokan menjadi empat kategori, yaitu :
1) Water Borne Disease
Air mengandung mikroba pathogen. Apabila air tersebut langsung diminum oleh sesorang maka
orang tersebut akan menderita sakit. Panyakit yang ditularkan dengan cara ini adalah penyakit-
penyakit perut seperti Colera, Typoid, Hepatitis Infectiosa, Dysenteri, dan Gastroentritis.
2) Water Washed Disease
Air mengandung mikroorganisme sebagai akibat kurangnnya sarana penyediaan air bersih dan
rendahnya tingkat kebersiahan perorangan, misalnya Scabies, Conjungtivitis dan penyakit lain-
lainya.
3) Water Based Disease
Adalah penularan penyakit melalui intermediate host yang hidub dalam air. Misalnya
Schistomiasis yang disebabkan oleh cacing Schistosoma yang mempunyai intermediate host
keong yang hidup di dalam air.
4) Water Related Insect Vector Disease
Air sebagai menjadi tempat berkembang biak penyakit Malaria dan Filariasis.
4
2.4 Sumber-sumber Air
Djasio sanropie (1983, h. 2) menyebutkan sumber yang dimanfaatkan manusia pada dasarnya
digolongkan menjadi air tanah, air permukaan dan air angkasa
a. Air angkasa
Yaitu air yang bersal dari permukaan bumi yang menguap di udara dan selanjutnya turun
sebagai hujan.
b. Air tanah
Adalah air yang tergenang di atas lapisan tanah yng terdiri dari batu, tanah lempung yang
sangat halus atau yang sukar ditembus air.
c. Air permukaan
Adalah air yang bersal dari air hujan yang jatuh kebumi dan tetap berada di atas permukaan
tanah, atau dapat juga berasal dari air tanah yang keluar sampai ke permukaan tanah.
2.5Standar kualitas air
Standar kualitas air bersih Menurut Djasio Sanropie (1983, h. 18) persayaratan kualitas air
bersih meliputi sayarat fisik, kimia, dan bakteriologis adalah sebagai berikut:
1) Syarat fisik
Syarat fisik harus tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna
2) Syarat kimia
Tidak mengandung bahan beracun yang mengganggu kesehatan.
3) Syarat bakteriologis
Tidak mengandung kuman parasit,kuman pathogen,dan bakteri caliform.
2.6 Usaha Untuk Menghindari Pencemaran pada Air Minum Isi Ulang
Pengawasan terhadap air minum isi ulang perlu dilaksanakan mulai dari pengambilan bahan
baku sampai air siap untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Kegiatan tersebut bertujuan untuk
mendapatkan air minum isi ulangyang berkualitas sehingga pengawasan harus melalui berbagai
tahapan yang dibagi menjadi dua yaitu:
1. Pengawasan pada proses perusahaan
Pengawasan pada tahap ini dimulai sejak mulai dari pengambilan bahan baku sampai pada
pengemasan, yang ditunjukan kepada pekerja dan kepada kerjanya. Menurut Ferdhan, D
(Stiyani, Nevi, 2004, H, 13).
factor-faktor yang perlu diperhatiakan yaitu :
a. Bahan baku
b. Saringan (Filter)
c. Proses desinfeksi dan sterilisasi
d. Pengemasan
2. Pengawasan di luar perusahaan
Pengawasan yang dilakukan dilakukan diluar perusahaan ditunjukan kepada:
a. Pengangkutan
b. Penjualan
c. Konsumen
5
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Peneitian
Jenis penelitain yang dipakai adalah observasional dengan pendekatan Cosse Sectional yaitu
suatu peneletian yang menasarkan pada pengamatan fakta dengan pengukuran dalam satu waktu.
3.2 Waktu dan tempat penelitian.
1. Waktu
a. Tahap persiapan, dimulai April sampai dengan bulan Mei 2009.
b. Tahap pelaksanaan dimulai bulan Juli sampai dengan Agustus.
c. Yahap penyelesaian, dimulai akhir bulan Agustus sampai dengan September.
2. Lokasi
Lokasi penelitian dilakukan di depot air minum yang tersebar di Kota Purwokerto dalam
pengamatan penulis ada 13 depot air minum ygn akan menjadi objek penelitian, selanjutnya
sampel akan diriksa di laboratorim Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
3.3 Kerangka Pikir
Komponen penyusun
a. Input (masukan) Komponen input terdiri dari :
1) Tenaga pengolah.
2) Lingkungan
3) Alat dan bahan
4) Peraturan
b. Proses Komponen proses terdiri dari :
1) Penyediaan bahan baku
2) Penyimpanan bahanh baku
3) Pengolahan bahan baku
4) Pengemasan
c. Output (keluaran)
Komponen output dalam penelitian ini adalah kandungan bakteri Coliform air kran setelah
melalui proses dilakukan
d. Factor-faktor yang diamati
Factor-faktor pengaruh yang diamati dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan
aspek sanitasi kesehatan lingkungan yang meliputi penyediaan air, pengelolaan limbah padat dan
cair, pengendalian vector, Hyperkes, Penyehatan makanan dan minuman, fisik gedung.
3.4 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah depot air minun isi ulang yang berada di KotaPurwokerto.

6
3.5 Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data Umum
Data umum yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kondisi geografis setempat,
tahun berporasi, ijin usaha, dan alamat lokasi dari masing-masing depot yang berada di Kota
Purwokerto
b. Data Khusus
Data khusus yang di kumpulkan adalah data kandungan bakteri Coliform pada air sebelum dan
sesudah melalui proses, data sanitasi tempat pemrosesan,pengemasan dan penjualan.
2. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Sumber data Primer dalam penelitian ini adalah laboratorium, tempat penjualan air minum isi
ulang.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil dari dinas Kesehatan
Kabupaten Banyumas, dan DISPERINDAG.
3. Cara Pengumpulan Data
a. Wawancara
Dalam penelitian ini penulis mengadakan wawancara dengan responden berkenan dengan data-
data yang akan di kumpulkan dan berpedoman pada formulir kuesioner ( terlampir ).
b. Observasi
Dalam penelitian ini penulis mengadakan pengamatan terhadap kondisi sanitasi depot air
minum isi ulang responden berdasarkan formulir check list (terlampir ).
c. Pengukuran
Kegiatan pengukuran dimaksudkan untuk pemeriksaan kandungan bakteri coliform di
laboratorium (prosedur pengukuran terlampir ).
3.6 Pengolahan Data
Data-data yang dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Editing (pengolahan) yaitu mencatat, mengoreksi, dan menyeleksi, data yang telah terkumpul.
2. Coding (pengkodean) yaitu pemberian kode pada kelompok-kelompok data hasil pengamatan
dan pengukuran yang diperoleh dari lapangan.
3.Tabulating (tabulasi data) yaitu pengolahan data kedalam bentuk table untuk dianalisis.
3.7 Analisis Data
Analisia data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu
membandingkan kenyataan dilapangan atau hasil pemeriksaan dengan teori serta standar yang
ada.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arif Setyo Raharjo. R,2004. " Study Pengelolaan Air Minum Isi Ulang Pada Depot Air Minum
Isi Ulang Pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kabupaten Banyumas Tahun 2004", KTI,
Purwokerto : JKL Purwokerto.
Arikunto, Suharsimi, 1992, Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta. Azwar, Azrul, 1986,
Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan: Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
Indonesia, Depkes, 1990, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
416/Menkes/Per/IX/1990 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air, Jakarta:
Deparetemen Kesehatan Republik Indonesia.
.,1997, Buku Pedoman Praktek, Purwokerto: Akademi Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
.,2001, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001
Tentang Pengelolaan Pencemaran Air dan Pengedalian Pencemaran Air, Jakarta:
Depertemen Kesehatan Republik Indonesia.
2002, Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002
Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Air Minum, Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
,1997, Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor
167/MPP/Kep/S/1997 Tentang Persyaratan Teknis Industri dan Perdagangan Air Minum Dalam
Kemasan, Jakarta: departemen perindustrian dan perdagangan republik Indonesia.
Pracoyo, Noer Endah, 2006, "Penelitian Air Minum Isi Ulang di Daerah Jabodetabek',
majalah kesehatan Nomor 170, Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Sanrope, djasio, dkk, 1983, Pedoman Bidang Studi Penyahatan Air Bersih Sekolah Pembantu
Penilik Hygiene, Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Sanitasi Pusat, Pusat
Pendidikan dan Latihan Pegawai Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Suriawiria, unus, 1985, Mikrobiologis Air Dan Dasar-Dasar Pengelolaan Buangan Secara
Mikrobiologis, Bandung: penerbit alumni.
http://id.wikipedia.org/wiki/Air_bersih

Anda mungkin juga menyukai