PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
NOVIA HASRA
NIM : 2213201076
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
NOVIA HASRA
NIM : 2213201076
i
KATA PENGANTAR
NA
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian........................................................................................5
E. Batasan Penelitian.........................................................................................6
F. Asumsi..........................................................................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................7
A. Air Minum.....................................................................................................7
B. Sumber Air....................................................................................................7
C. Kualitas Air Minum......................................................................................9
D. Baku Mutu Air Minum...............................................................................14
E. Peranan Air dalam Penyebaran Penyakit....................................................18
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL.............20
A. Kerangka Konsep........................................................................................20
B. Definisi Operasional...................................................................................20
BAB IV METODE PENELITIAN.....................................................................21
A. Jenis dan Rancangan Penelitian..................................................................21
B. Populasi dan Sampel...................................................................................21
C. Variabel.......................................................................................................21
D. Instrumen Penelitian...................................................................................21
E. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................21
F. Teknik Analisis Data...................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan salah satu elemen alami yang sangat diperlukan dan
penting bagi setiap bentuk kehidupan manusia. Air sendiri merupakan sumber
daya yang sangat diperlukan untuk semua aktivitas serta faktor produksi yang
penyimpanan air minum memiliki kontribusi terhadap dari pencemaran hal ini pun
diharuskan memiliki penampilan secara fisik yang jernih dan tidak berasa ataupun
berbau dikarenakan hal ini berpotensi terhadap adanya kandungan dari unsur yang
Tubuh manusia terdiri dari air diperlukan untuk melarutkan berbagai jenis
zat yang diperlukan tubuh. Oksigen juga perlu dilarutkan sebelum dapat
memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada di sekitar alveoli. Begitu juga zat-
zat makanan hanya dapat diserap apabila dapat larut di dalam cairan yang meliputi
selaput lendir usus. Air juga ikut mempertahankan suhu tubuh dengan cara
penguapan keringat pada tubuh manusia. Disamping itu juga, transportasi zat-zat
makanan dalam tubuh semuanya dalam bentuk larutan dengan pelarut air.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa air sangat memegang peranan penting dalam
yang dapat menyediakan air yang baik dari segi kuantitas dan kualitasnya. Di
1
2
Indonesia, umumnya sumber air minum berasal dari air permukaan (surface
water), air tanah (ground water) dan air hujan. Termasuk air permukaan adalah air
sungai dan air danau, sedangkan air tanah dapat berupa air sumur dangkal, air
sumur dalam maupun mata air. Perbedaan sumber air minum akan menyebabkan
perbedaan komposisi air yang dihasilkannya. Sebagai contoh, air tanah dapat
Air suatu unsur yang amat penting agar dapat menopang keberlangsungan
hidup untuk semua kehidupan yang ada di bumi. Air bersih berperan penting
Indonesia sumber air bersih dapat didapatkan dengan berbagai macam cara namun
masyarakat penggunaan air yang sumbernya dari air tanah, seperti air tanah
dangkal ataupun air tanah dalam. Namun banyaknya kasus dari pencemaran air
pada saat ini membuat masyarakat yang hidup di pedesaan ataupun di kota
berbagai penyakit yang berhubungan langsung dengan air. Disisi lain pencemaran
kecurangan air minum isi ulang yang sangat tidak memperhatikan kualitas airnya.
Dapat dikatakan bahwa air yang kondisi fisiknya jernih, tidak berasa dan tidak
berbau, tidaklah cukup digunakan sebagai indikator bahwa air tersebut telah aman
3
2022, secara global, setidaknya 1,7 miliar orang menggunakan sumber air minum
kontaminasi feses merupakan risiko terbesar terhadap keamanan air minum. Air
seperti diare, kolera, disentri, tipus dan polio dan diperkirakan menyebabkan
sekitar 505.000 kematian akibat diare setiap tahunnya. Air yang terkontaminasi
dan sanitasi yang buruk terkait dengan penularan penyakit seperti kolera, diare,
disentri, hepatitis A, tipus, dan polio. Sekitar 1 juta orang diperkirakan meninggal
setiap tahun akibat diare akibat air minum, sanitasi, dan kebersihan tangan yang
tidak aman. Namun diare pada dasarnya dapat dicegah, dan kematian 395.000
anak berusia di bawah 5 tahun dapat dihindari setiap tahunnya jika faktor-faktor
Sanitasi dan perilaku kebersihan yang buruk serta air minum yang tidak
kualitas lingkungan, dan gaya hidup. Lingkungan memiliki peran penting dalam
merupakan media sarang dan penularan penyakit berbahaya bagi manusia. 7 Air
kesehatan masyarakat. Pencemaran pada air bersih dapat menurun baik dalam
kualitas kimia, fisik, dan biologisnya. Secara kimia, fisika, dan biologisnya air
yang tercemar dapat dilihat pada salinitas, TDS, dan bakteri coliform.8
tentang analisis kualitas air minum rumah tangga di Wilayah Kerja Puskesmas
B. Rumusan Masalah
pada penelitian ini adalah bagaimana kualitas air minum rumah tangga di Wilayah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
5
rumah tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Kurai Taji Kota Pariaman Tahun
2024.
2. Tujuan Khusus
b. Mengetahui kualitas kimia air minum rumah tangga (pH, nitrat, nitrit,
D. Manfaat Penelitian
E. Batasan Penelitian
Penelitian ini
F. Asumsi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Air Minum
membutuhkan air yang jumlahnya antara lain tergantung berat badan. Untuk
Kesehatan Lingkungan. Air Minum adalah air yang melalui pengolahan atau tanpa
Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk membantu proses
kekeringan. Menurut dokter dan para ahli kesehatan, tubuh membutuhkan air
untuk dikonsumsi sebanyak 2,5 liter atau setara dengan delapan gelas setiap
harinya. Apabila jumlah air yang dikonsumsi kurang dari jumlah ideal,tubuh akan
kematian.9
B. Sumber Air
Kehilangan 15% air dari berat badan dapat meng-akibatkan dehidrasi dan
kematian. Oleh karenanya orang dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5-2
liter air sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses
7
8
metabolisme. Sumber air di alam terdiri atas airclaut, air atmosfir (air
1. Air Laut
garam NaCl dalam air laut tidakmemenuhi syarat untuk air minum.
2. Air Atmosfer
hujan. Air hujan dapat tercemarkarena polusi udara yang disebabkan oleh
banyak kotoran.
3. Air Permukaan
baik karena kegiatan manusia,fauna, flora, dan zat lainnya. Air permukaan
4. Air Tanah
bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Air tanah
air tanah akan jernih, tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-
garam yang terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-
9
masih terus berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan muka
tanah, setelah menemui lapisan rapat air,air yang akan terkumpul merupakan
air tanah dangkal karena air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air minum
Air tanah dalam dikenal juga dengan air artesis. Air ini terdapat di
antara dua lapisan kedap air. Lapisan di antara dua lapisan kedap air tersebut
disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan
kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang
memancar kepermukaan disebut mata air artesis. Mata air merupakan air
tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang
berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan
(munculnya ke permukaan tanah) mata air dapat dibedakan atas mata air
rembesan (mata air yang airnya keluar dari lereng-lereng) dan umbul (mata
Menurut Renngiwur dkk. (2016), Kualitas air yang baik meliputi uji
kualitas secara fisika, kimia dan biologi, sehingga apabila dikonsumsi tidak
1. Kualitas Fisik
10
Kualitas fisik air minum yang baik yaitu air minum yang memenuhi
standar baku mutu media air minum sesuai dengan Peraturan Menteri
persyaratan fisik air minum meliputi 5 parameter yaitu suhu, Total Dissolve
parameter fisika yang perlu diperhatikan. Dengan adanya suhu, laju dari
kelarutan logam berat seperti besi dapat diketahui. Dampak yang akan terjadi
oleh suhu yaitu dapat mempengaruhi oksigen, kadar logam dalam air akan
Menurut I.Syauqiah dkk (2018), Apabila suhu air lebih dari batas
ambang maka air tersebut menunjukkan indikasi bahwa adanya bahan kimia
yang terlarut dalam jumlah yang cukup besar seperti (fenol atau blerang) atau
mikroorganisme.12
TDS merupakan padatan yang memiliki ukuran yang lebih kecil dari
pada padatan yang tersuspensi. Padatan yang terdiri dari senyawa- senyawa
organik dan anorganik yang terlarut dalam air, garam dan mineral disebut
sebagai TDS atau zat padat terlarut . Menurut Nabih dkk (2021), TDS dalam
air akan meningkat jika jumlah mikroba dalam air meningkat karena
berwarna coklat atau pun hitam dan keruh merupakan tanda-tanda bahwa
terdapat kandungan mangan (Mn) dalam air tersebut. Jika air memiliki
kandungan mangan yang berlebihan atau (>0,5 mg/L) maka air akan bersifat
2. Kualitas Kimia
Kualitas kimia air minum yang baik yaitu air minum yang memenuhi
standar baku mutu media air minum sesuai dengan Peraturan Menteri
(terlarut), Besi (Fe) (terlarut), Mangan (Mn) (terlarut), Sisa khlor (terlarut),
tingkatan yang menunjukkan laurutan itu asam atau basa dan dapat diukur
pada skala 0-1.12 Nilai pH air maksimum dan minimum secara berturut-turut
yaitu 8,5-6,5.10 Nilai pH yang kurang dari 6,5 atau diatas 9 akan
menyebabkan senyawa kimia yang ada dalam tubuh akan manusia akan
yang terlalu tinggi dapat menganggu kesehatan. Besi di dalam air dapat
iritasi pada mata dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l
akan menyebabkan air berbau seperti telur busuk. 5 Kelebihan zat Fe bisa
manusia tidak dapat mengekskresikan Fe. Oleh karena itu, manusia yang
akumulasi Fe. Sekalipun Fe diperlukan oleh tubuh, dalam dosis besar dapat
merusak dinding usus dan dapat menyebabkan kematian. Debu Fe juga dapat
paru.5
mendapatkan satu elektron untuk membentuk suatu anion atau ion yang
bermuatan negative ( Cl- ). Kata klorida dapat pula diartikan sebagai senyawa
kimia dimana satu atau lebih atom klornya memiliki ikatan kovalen dalam
logam karena sifatnya yang korosif, ikan dan biota air tidak bisa bertahan
hidup dalam kadar klorida yang tinggi serta kerusakan ekosistem pada
Sumber klorida dalam air permukaan dan air tanah dapat terjadi
secara alami dan akibat kegiatan manusia seperti air limpasan, penggunaan
pupuk anorganik, air lindi dari persampahan, limbah septic tank, pakan
ternak, limbah industri, saluran drainase atau irigasi, dan intrusi air laut di
wilayah pesisir.5
makanan yang memiliki kandungan Mn. Selain itu paparan Mn juga terjadi
kandungan Mn.12
3. Kualitas Mikrobiologi
Kualitas mikrobiologi air minum yang baik yaitu air minum yang
memenuhi standar baku mutu media air minum sesuai dengan Peraturan
lingkungan yang buruk. Air dari sumber yang tidak terlindungi 2–3,6 kali
dalam parameter yang menjadi acuan air minum aman. Parameter yang dimaksud
tanggung jawab pemerintah daerah melalui kajian ilmiah. 10 Parameter wajib ialah
permukiman, tempat kerja, ternpat rekreasi serta ternpat dan fasilitas umum.
Kadar
Metode
No. Jenis Parameter Maksimum yang Satuan
Pengujian
Diperbolehkan
Mikrobiologi
1. Escherichia coli 0 CFU/100 ml SNI/ APHA
2. Total Coliform 0 CFU/ 100 ml SNI/ APHA
Fisik
3. Suhu Suhu udara ±3 o
C SNI/ APHA
4. Total Dissolve Solid <300 mg/L SNI/ APHA
SNI atau
5. Kekeruhan <3 NTU
yang setara
6. Warna 10 TCU SNI/ APHA
7. Bau Tidak berbau - APHA
Kimia
8. Ph 6,5-8,5 - SNI/ APHA
Nitrat (sebagai NO3)
9. 20 mg/L SNI/ APHA
(terlarut)
Nitrit (sebagai NO2)
10. 3 mg/L SNI/ APHA
(terlarut)
Kromium valensi 6
11. 0,01 mg/L SNI/ APHA
(Cr6+) (terlarut)
12. Besi (Fe) (terlarut) 0,2 mg/L SNI/ APHA
13. Mangan (Mn) (terlarut) 0,1 mg/L SNI/ APHA
0,2-0,5 dengan
14. Sisa khlor (terlarut) waktu kontak 30 mg/L SNI/ APHA
menit
16
2014 tentang Kesehatan Lingkungan, berikut ini parameter khusus air minum:
Kadar
Maksimum
No. Jenis Parameter Satuan Metode Pengujian
yang
diperbolehkan
A Wilayah Pertanian/Perkebunan/Kehutanan
1. Fosfat (fosfat sebagai P) 0,2 mg/L SNI/APHA
3
2. Amoniak (NH ) 1,5 mg/L SNI/APHA/US EPA
3. Benzena 0,01 mg/L SNI/APHA/US EPA
4. Toluen 0,7 mg/L SNI/APHA/US EPA
5. Aldin 0,00003 mg/L SNI/APHA/US EPA
6. Dieldrin 0,00003 mg/L SNI/APHA/US EPA
Karbon organik (total)/
7. Hidrokarbon 0,0007 mg/L SNI/APHA
polyaromatis (PAH)
8. Kalium (K) NA mg/L SNI/APHA/US EPA
9. Parakuat diklorida NA mg/L SNI/APHA/US EPA
10. Aluminium fosfida NA mg/L SNI/APHA/US EPA
11. Magnesium fosfida NA mg/L SNI/APHA/US EPA
12. Sulfuril fluorida NA mg/L SNI/APHA/US EPA
13. Metil bromida NA mg/L SNI/APHA/US EPA
14. Seng fosfida NA mg/L SNI/APHA/US EPA
15. Dikuat dibromida NA mg/L SNI/APHA/US EPA
16 Etil format NA mg/L SNI/APHA/US EPA
17. Fosfin NA mg/L SNI/APHA/US EPA
18. Asal sulfur NA mg/L SNI/APHA/US EPA
19. Formaldehida NA mg/L SNI/APHA/US EPA
20. Metanol NA mg/L SNI/APHA/US EPA
21. N-Metil Pirolidon NA mg/L SNI/APHA/US EPA
17
Radioaktif
4. Gross alpha activity 0,1 mg/L SNI/APHA
5. Gross beta activity 1 mg/L SNI/APHA
Hidrokarbon
6. 0,0007 mg/L SNI/APHA
polyaromatis
7. Nikel (Ni) 0,07 mg/L SNI/APHA
8. Timbal 0,01 mg/L SNI/APHA
9. Amonia (NH3) (terlarut) 1,5 SNI/APHA
Fenol (C6H6O)
10.
(C6H5OH)
Salah satu kebutuhan utama dari manusia adalah air minum. Manusia tidak
akan dapat hidup tanpa air. Manusia dapat hidup sampai dua bulan tanpa makan,
tapi manusia hanya dapat bertahan hidup selama dua sampai tiga hari tanpa
minggu tanpa makan, tetapi hanya dapat bertahan beberapa hari jika tanpa air. Air
karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit.14
pencemaran dari air bersih dan air minum akan dapat menyebabkan kerugian
penyakit. Dampak dari jangka pendek pada kualitas air yang buruk akan
menyebabkan diare, muntaber, kolera, tipus, atau pun disentri. Hal tersebut bisa
terjadi dikarenakan keadaan sanitasi lingkungan yang buruk. Jika air tanah serta
air permukaan telah tercemari oleh kotoran, dengan otomatis kuman - kuman akan
19
tersebar ke dalam sumber air yang digunakan untuk keperluan pada rumah tangga
dalam kehidupan sehari – hari. Dampak jangka panjang dari air yang berkualitas
buruk akan menyebabkan penyakit korosi gigi, keropos tulang, anemia, serta
kerusakan ginjal. Hal tersebut terjadi dikarenakan terdapat logam - logam berat
yang sifatnya banyak toksik (racun) didalam air serta pengendapan di ginjal.3
Kualitas air yang baik tidak selamanya tersedia di alam, bahkan di daerah
tertentu air yang tersedia tidak memenuhi syarat kesehatan secara alami, sehingga
masyarakat yang terpaksa memanfaatkan air yang kurang bagus kualitasnya, dan
tentu saja hal ini dapat berakibat kurang baik bagi kesehatan masyarakat. Pada
jangka pendek kualitas air yang tidak baik dapat mengakibatkan penyakit diare,
muntaber, kolera, tipus dan disentri. Dalam jangka panjang, air yang berkualitas
kurang baik dapat mengakibatkan penyakit keropos tulang, korosi gigi, anemia
dan kerusakan ginjal, karena terdapat logam- logam berat yang banyak bersifat
toksin (racun) dan mengendap pada ginjal. Begitu pula air untuk mandi maupun
untuk cucian yang tidak baik dapat berakibat langsung pada kesehatan mata dan
kulit.5
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
B. Definisi Operasional
20
BAB IV
METODE PENELITIAN
C. Variabel
D. Instrumen Penelitian
21
DAFTAR PUSTAKA
22
23
13. Sugriarta, E. & Padang, P. K. Hygiene Sanitasi Depot Air Minum. 13, 51–
56 (2018).
14. Sunarsih, E. et al. Analisis Paparan Kadmium , Besi , Dan Mangan Pada
Air Terhadap Gangguan Kulit Pada Masyarakat Desa Ibul Besar
Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir. 17, 68–73 (2018).