Dosen Pengampu:
Dr. Achmad Suherman, M.Pd., M.Si.
Disusun Oleh:
Ronan Akhlif Sahala
2210631270051
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT., yang telah
memberikan nikmat dan rahmat-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian ini yang berjudul “Pengaruh dari limbah domestik terhadap kualitas air.”
Penulis sangat menyadari sepenuhnya bahwasannya penulisan proposal
penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak terlepas dari kesalahan
keterbatasan manusia maupun penulis. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya membangun dan dapat
menyempurnakan pengetahuan penulis.
Penulis berharap proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca sebagai bahan pertimbangan dan acuan serta bagi penulis yang ingin
melakukan penelitian yang sama.
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
1. Kesadaran Masyarakat
Penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya pengelolaan limbah domestik yang baik dan dampak negatif yang
ditimbulkannya terhadap kualitas air.
2. Perlindungan Ekosistem Perairan
Dengan memahami dampak limbah domestik terhadap ekosistem
perairan, penelitian ini dapat membantu dalam pelestarian keanekaragaman
hayati dan menjaga keseimbangan ekosistem.
BAB II
KAJIAN TEORI
Faktor lain yang menyebabkan terjadinya pencemaraan air adalah besarnya laju
perikembangan penduduk dan industrial. Banyaknya penduduk Indonesia
menyebabkan padatnya pemukiman dan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk serta
Limbah industri yang langsung turun ke perairan tanpa melalui proses pengolahan yang
berdampak penurunan kualitas air.
Lalu keterbatasan Teknologi juga menjadi faktor pencemaran air akibat limbah
domestik. Indonesia seakan tertinggal jauh dengan negara-negara lain terkait dengan
sistem pengelolaan air limbah domestiknya. Permasalahan tersebut dapat terjadi akibat
adanya sisa Limbah hasil kegiatan manusia, dan adanya keterbatasan teknologi.
Sebenarnya dengan adanya teknologi akan sangat amat membantu dalam pengolahan
limbah cair. Perkembangan penduduk dan keterbatasan sarana sanitasi dan IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah) menyebabkan tingginya pencemaran air
permukaan, terutama air sungai. Pembvangunan IPAL rumah tangga dipandang cukup
mahal dan sulit diterapkan seperti di negara kita ini. Tetapi hal ini seharusnya bukan
menjadi suatu alasan untuk tidak mengolah limbah domestik yang dihasilkan.
Saat ini, masalah pencemaran lingkungan akibat air limbah telah mencapai
tingkat yang mengkhawatirkan. Beban polutan organik yang dibuang ke sungai atau
lingkungan sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, sehingga alam atau
lingkungan tidak lagi mampu melakukan pemurnian secara alami atau self purification.
Dampaknya antara lain adalah pencemaran sungai yang mengakibatkan kematian ikan
dan pencemaran air tanah. Ironisnya, sumber pencemar dominan di kota-kota besar di
Indonesia, bukan berasal dari kegiatan industri yang sering dianggap sebagai penyebab
utama, tetapi berasal dari sumber domestik atau rumah tangga (greywater).
Karakteristik limbah rumah tangga dapat berubah tergantung pada jenis dan jumlah
asupan makanan dan air yang mencampur dengan limbah (Agbogu et al., 2006).
Pencemaran air limbah domestik berasal dari beberapa sumber, antara lain:
Air limbah domestik memiliki karakteristik fisika, kimia, dan biologi yang
dapat mempengaruhi kualitas air dan lingkungan hidup sekitarnya.
1. Karakteristik Fisika:
a. Warna: Air limbah pada umumnya berwarna suram seperti larutan
sabun, sedikit berbau, kadang-kadang mengandung potongan bahan sisa
produksi dan sebagainya.
b. Suhu: Suhu air limbah dapat mempengaruhi kualitas air dan lingkungan
hidup sekitarnya.
c. Padatan: Air limbah pada umumnya terdiri dari air dan sebagian kecil
terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi.
d. Bau: Bau air limbah dapat menjadi indikasi pencemaran air.
2. Karakteristik Kimia:
a. pH: pH air limbah dapat mempengaruhi kualitas air dan lingkungan hidup
sekitarnya.
b. DHL (Daya Hantar Listrik): DHL dapat digunakan sebagai indikator
kualitas air limbah.
c. TSS (Total Suspended Solids): TSS dapat digunakan sebagai indikator
kualitas air limbah.
d. BOD (Biological Oxygen Demand): BOD dapat digunakan sebagai
indikator kualitas air limbah.
e. COD (Chemical Oxygen Demand): COD dapat digunakan sebagai
indikator kualitas air limbah.
f. Minyak lemak dan deterjen: Kandungan minyak lemak dan deterjen pada
air limbah dapat mempengaruhi kualitas air dan lingkungan hidup
sekitarnya.
3. Karakteristik Biologi:
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau,
pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau,
nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman
air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Hal tersebut berdampak negatif
terhadap masyarakat, karena masyarakat menggunakan air tercemar untuk aktivitas
sehari-hari seperti mandi, mencuci, ataupun sebagai air minum. Dan itu sangat
berbahaya dalam segi kesehatan. Selain itu, air yang tercemar juga tidak dapat
digunakan untuk keperluan pertanian, seperti irigasi untuk persawahan dan kolam
perikanan, karena adanya senyawa anorganik yang menyebabkan perubahan drastis
pada pH air.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah sistem perairan yang terpengaruh
oleh limbah domestik. Penelitian ini akan dilakukan di wilayah tertentu yang memiliki
masalah pencemaran air akibat limbah domestik yang signifikan. Pemilihan subjek
penelitian yang tepat sangat penting untuk mendapatkan data dan informasi yang
relevan dalam menganalisis pengaruh limbah domestik terhadap kualitas air di lokasi
yang diteliti.
1. Sumber Air: Sumber air yang menjadi objek penelitian akan dipilih berdasarkan
tingkat paparan limbah domestik yang signifikan. Contohnya, dapat mencakup
sungai, danau, atau perairan pesisir yang menerima limbah domestik secara
langsung atau tidak langsung.
2. Sampel Air: Sampel air akan diambil dari berbagai titik di sekitar sumber air
yang diteliti. Penentuan lokasi pengambilan sampel akan memperhatikan
variasi paparan limbah domestik yang mungkin terjadi, seperti di dekat saluran
pembuangan limbah, area permukiman, atau lokasi industri.
3. Data Perairan: Data kualitas air akan dikumpulkan sebagai bagian dari subjek
penelitian ini. Parameter-parameter seperti tingkat keasaman (pH), kekeruhan,
kandungan oksigen terlarut, kandungan bahan organik, dan kandungan bahan
kimia tertentu akan diukur dan dianalisis. Pengambilan sampel air akan
dilakukan secara periodik untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif
tentang perubahan kualitas air sepanjang waktu.
3.2 Tempat Penelitian
1. Kota X: Kota ini memiliki populasi yang padat dan merupakan pusat kegiatan
industri. Penggunaan air domestik yang tinggi di daerah ini menyebabkan
jumlah limbah domestik yang signifikan. Kondisi ini memungkinkan untuk
mengkaji pengaruh limbah domestik terhadap kualitas air di sungai-sungai
yang melintasi kota dan memasok pasokan air bagi masyarakat.
2. Wilayah Pesisir Y: Wilayah ini terletak dekat dengan laut dan terdapat
pemukiman penduduk yang cukup padat. Kegiatan industri dan pariwisata di
sekitar wilayah pesisir menyebabkan tingginya produksi limbah domestik.
Pengamatan terhadap perairan pesisir dapat memberikan wawasan tentang
dampak limbah domestik terhadap ekosistem laut dan kesehatan masyarakat
yang menggunakan air laut sebagai sumber kehidupan.
2. Analisis Data Awal: Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis untuk
mendapatkan informasi awal tentang pengaruh limbah domestik terhadap
kualitas air. Analisis data ini akan meliputi perhitungan parameter kualitas air,
pengamatan visual terhadap lingkungan perairan, dan analisis statistik
sederhana.
3. Penulisan Laporan Penelitian: Tahap terakhir adalah penulisan laporan
penelitian yang mencakup tujuan penelitian, metodologi, hasil, analisis, dan
kesimpulan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Air merupakan kebutuhan penting bagi semua makhluk hidup dan perlu
dilindungi agar dapat dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pemanfaatan air harus dilakukan dengan bijaksana dan memperhatikan pelestarian
sumberdaya air. Kegiatan domestik dan kegiatan lainnya dapat memberikan dampak
negatif terhadap sumberdaya air, termasuk penurunan kualitas air yang dapat
menyebabkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi makhluk hidup yang bergantung
pada sumberdaya air. Masalah utama yang dihadapi oleh sumberdaya air saat ini adalah
kuantitas yang tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat serta sulitnya
mendapatkan kualitas air yang layak untuk keperluan domestik. Hal ini mengakibatkan
peningkatan limbah domestik yang dihasilkan dari kawasan permukiman. limbah
domestik cair seringkali menyebabkan pencemaran pada perairan umum, terutama
sungai. Sumber-sumber lain seperti industri, perkantoran, rumah sakit, dan instansi lain
juga menjadi penghasil air limbah domestik. Tingkat pencemaran domestik yang tinggi
berdampak pada perairan dan kesehatan penduduk yang tinggal di sepanjang bantaran
sungai.
4.2 Saran
Menyajikan rekomendasi mengenai cara-cara yang dapat dilakukan untuk
mengurangi dampak limbah domestik terhadap kualitas air, seperti meningkatkan
sistem pengelolaan air limbah domestik, melakukan kampanye untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kualitas air, dan sebagainya. Dan
Menjelaskan secara rinci mengenai sistem pengelolaan air limbah domestik yang ada
saat ini, dan mengevaluasi efektivitas dari sistem tersebut dalam mengurangi dampak
limbah domestik terhadap kualitas air. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan
survei di daerah-daerah yang memiliki sistem pengelolaan air limbah domestik yang
berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Al Kholif, (2019). Pengelolaan Air Limbah Domestik (2-11) Diakses 18 Juni
2023, From
https://books.google.co.id/books?id=_nb2DwAAQBAJ&lpg=PA5&dq=limbah%20d
omestik&lr&hl=id&pg=PA7#v=onepage&q=limbah%20domestik&f=false
Al Kholif, M., Hidayat, S., Sutrisno, J., Dan Suning, S. (2019). Pengaruh Tanaman
Bintang ai (Cyperus PapYrus) Dan Bambu Air (Equisetrum Hyemale) Dalam
Mengolah Limbah Domestik. Jurnal Serambi Engineering (703-710). From
https://doi.org/10.32672/jse.v5i1.1596
Al Kholif, M., dan Jumali, M. A. (2017). The Effect of Pumice Stone Media in Reducing
Pollutant Load in Grey Water by Using Anaerobic Biofilter. 2nd International
Symposium of Public Health Achieving SDGs in South East Asia: Challenging and
Tackling of Tropical Health Problems, (10-16). From
https://doi.org/10.5220/0007518506100616
Al Kholif, M., Sutrisno, J., dan Prasetyo, I. D. (2018). Penurunan Beban Pencemar Pada
Limbah Domestik Dengan Menggunakan Moving Bed Biofilter Reaktor (MBBR).
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan, (1-8).From
https://doi.org/10.29080/alard.v4i1.365
Admindpu, (11 Mei 2020). Apa itu Air Limbah Domestik?. From DINAS PEKERJAAN
UMUM PERUMAHAN DAN KAWASAN PEMUKIMAN KABUPATEN KULON
PROGO https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/221/apa-itu-air-limbah-domestik#
Destari Anwariani, Pengaruh Air Limbah domestik Terhadap kualitas Sungai. (1-4) From
file:///C:/Users/user/Downloads/Karya%20Ilmiah%20Destari%20(1)-dikonversi.pdf