Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH DARI LIMBAH DOMESTIK


TERHADAP KUALITAS AIR

Dosen Pengampu:
Dr. Achmad Suherman, M.Pd., M.Si.

Disusun Oleh:
Ronan Akhlif Sahala
2210631270051

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT., yang telah
memberikan nikmat dan rahmat-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian ini yang berjudul “Pengaruh dari limbah domestik terhadap kualitas air.”
Penulis sangat menyadari sepenuhnya bahwasannya penulisan proposal
penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak terlepas dari kesalahan
keterbatasan manusia maupun penulis. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya membangun dan dapat
menyempurnakan pengetahuan penulis.
Penulis berharap proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca sebagai bahan pertimbangan dan acuan serta bagi penulis yang ingin
melakukan penelitian yang sama.

Bekasi, 18 Juni 2023


Penulis

Ronan Akhlif Sahala


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 2

1.3 Rumusan Masalah ........................................................................... 3

1.4 Pembatasan Masalah ....................................................................... 3

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................ 3

1.6 Kegunaan Penelitian ....................................................................... 3

BAB II KAJIAN TEORI............................................................................ 5

2.1 Definisi Limbah Domestik ............................................................ 5

2.2 Faktor-faktor Pencemaran Air Akibat Limbah Domestik ............. 5

2.3 Sumber Air Limbah Domestik ...................................................... 6

2.4 Karakteristik Air Limbah Domestik .............................................. 7

2.5 Dampak bagi Lingkungan ............................................................. 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 10

3.1 Metodologi Penelitian ................................................................. 10


3.2 Objek Penelitian .......................................................................... 12

3.3 Tempat Penelitian ........................................................................ 13

3.4 Waktu Penelitian .......................................................................... 14

BAB IV PENUTUP ................................................................................. 15

4.1 Kesimpulan .................................................................................. 15

4.2 Saran ............................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 16


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah


Air adalah kebutuhan penting bagi semua makhluk hidup dan perlu dilindungi
agar dapat dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Pemanfaatan air
harus dilakukan dengan bijaksana, memperhatikan kepentingan generasi saat ini dan
mendatang. Oleh karena itu, semua pengguna air perlu memiliki kesadaran akan
pelestarian sumberdaya air.
Kegiatan domestik dan kegiatan lainnya dapat memberikan dampak negatif
terhadap sumberdaya air. Dampak tersebut termasuk penurunan kualitas air yang dapat
menyebabkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang
bergantung pada sumberdaya air.
Saat ini, sumberdaya air menghadapi masalah utama terkait dengan kuantitas
yang tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Selain itu, kualitas air
yang layak untuk keperluan domestik juga semakin sulit diperoleh. Oleh karena itu,
penting untuk melakukan pengelolaan dan perlindungan sumberdaya air secara cermat.
Di Indonesia, telah ada Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 yang mengatur
pengendalian pencemaran air (Effend, 2000).
Pertumbuhan penduduk di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun,
bahkan dengan tingkat pertumbuhan yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan
negara-negara lain. Peningkatan jumlah penduduk ini dipengaruhi oleh urbanisasi yang
meningkat, yaitu perpindahan penduduk dari area rural ke area urban. Salah satu
penyebabnya adalah minimnya lapangan pekerjaan di pedesaan. Selain itu,
keberagaman dan jumlah lapangan pekerjaan yang lebih banyak di perkotaan juga
menjadi faktor daya tarik. Urbanisasi yang deras ini telah meningkatkan jumlah
penduduk di perkotaan.
Semakin meningkatnya jumlah penduduk menimbulkan konsekuensi
logis terhadap semakin meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana dasar.Salah
satu sarana dasar yang semakin dibutuhkan seiring dengan semakin
meningkatnya jumlah penduduk adalah kebutuhan akan rumah. Di lain pihak
semakin meningkatnya jumlah rumah ini mengakibatkan semakin meningkat pula
limbah domestik yang akan dihasilkan dari kawasan permukiman tersebut.
Di lain pihak hingga saat ini kawasan permukiman masih belum memiliki instalasi
pengolah air limbah. Selanjutnya dikatakan bahwa limbah domestik cair yang
berasal dari kawasan permukiman seringkali mengakibatkan terjadinya
pencemaran pada perairan umum terutama sungai.
Rumah tangga bukan merupakan satu-satunya sumber utama penghasil air
limbah domestik. Namun ada sumber-sumber yang lain sebagai penghasil air limbah
domestik seperti industri, perkantoran, rumah akan, hotel, rumah sakit dan instansi-
instansi lain. Tingkat pencemaran domestik yang tinggi ternyata berdampak pada
perairan dan kesehatan penduduk yang tinggal di sepanjang bantaran kali. Menurut 127
penelitian yang dilakukan oleh Paguyuban Kanker Anak Jawa Timur di RSUD Dr.
Soetomo pada Oktober 2003, 59% pasien kanker anak adalah leukimia, dan sebagian
besar pasien tinggal di Daerah Aliran Sungai Brantas. Akibatnya, ancaman serius ini
harus mendorong pemerintah untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengendalian
pencemaran domestik.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang penelitian masalah diatas, maka dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Peningkatan Pencemaran kualitas air akibat limbah domestik.
2. Resiko Kesehatan Masyarakat.
3. Gangguan Ekosistem perairan.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa dampak pencemaran limbah domestik terhadap kesehatan masyarakat
yang mengonsumsi air tercemar?
2. Bagaimana limbvah domestik mempengaruhi ekosistrem perairan dan
keanekaragamaan hayati?

1.4 Pembatasan Masalah


Berdasarkan beberapa identifikasi masalah diatas, maka dalam hal ini
permasalahan yang dikaji perlu dibatasi, yaitu:
1. Wilayah Penelitian.
2. Jenis limbah Domestik.
3. Kualitas Air.

1.5 Tujuan Penelitian


1. Untuk menganalisis pengaruh limbah domestik terhadap kualitas air di wilayah
yang telah tercemar.
2. Untuk mengevaluasi dampak pencemaran limbah domestik terhadap kesehatan
masyarakat yang menggunakan atau mengonsumsi air tercemar.

1.6 Kegunaan Penelitian

1. Kesadaran Masyarakat
Penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya pengelolaan limbah domestik yang baik dan dampak negatif yang
ditimbulkannya terhadap kualitas air.
2. Perlindungan Ekosistem Perairan
Dengan memahami dampak limbah domestik terhadap ekosistem
perairan, penelitian ini dapat membantu dalam pelestarian keanekaragaman
hayati dan menjaga keseimbangan ekosistem.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Definisi Limbah Domestik


limbah domestik dibagi dalam dua kelopok yaitu limbah organik dan limbah
anorganik. Limbah organik bersumber dari kotoran (tinja), sisa sayuran, dan makanan,
sedangkan limbah anorganik berupa limbah rumah tangga, Limbah rumah tangga
adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri
rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah ini dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga,
bisa berupa sisa-sisa sayuran, bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Pengolahan
limbah rumah tangga yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya
pencemaran terhadap lingkungan., lalu Limbah Industri Limbah ini dihasilkan dari
hasil produksi pabrik. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam
anorganik dan senyawa arganik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan akan
menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makhluk hidup pengguna air
misalnya, ikan, bebek dan makhluk hidup lainnya termasuk juga manusia. Limbah
organik biasanya didegradasi oleh mikroba. Sebaliknya, limbah anorganik lebih sulit
didegradasi yang dapat menyebabkan pencemaran di lingkungan (E. B Sasongko dkk,
2014).

2.2 Faktor-faktor Pencemaran Air Akibat Limbah Domestik

Berdasarkan definisi pencemaran air, faktor penyebab terjadinya pencemaran


air dapat meliputi masuknya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain yang
menyebabkan penurunan kualitas air dan terjadinya pencemaran. Ada banyak
penyebab pencemaran air, namun secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori,
yaitu sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber kontaminan langsung
meliputi efluen dari industri, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, rumah tangga,
dan lain sebagainya. Sementara itu, sumber kontaminan tidak langsung adalah
kontaminan yang memasuki badan air melalui tanah, air tanah, atau atmosfer dalam
bentuk hujan. Pada dasarnya, sumber-sumber pencemaran air berasal dari industri,
rumah tangga, dan pertanian. Tanah dan air mengandung sisa-sisa dari aktivitas
pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfer juga berasal dari
aktivitas manusia, yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.

Faktor lain yang menyebabkan terjadinya pencemaraan air adalah besarnya laju
perikembangan penduduk dan industrial. Banyaknya penduduk Indonesia
menyebabkan padatnya pemukiman dan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk serta
Limbah industri yang langsung turun ke perairan tanpa melalui proses pengolahan yang
berdampak penurunan kualitas air.

Lalu keterbatasan Teknologi juga menjadi faktor pencemaran air akibat limbah
domestik. Indonesia seakan tertinggal jauh dengan negara-negara lain terkait dengan
sistem pengelolaan air limbah domestiknya. Permasalahan tersebut dapat terjadi akibat
adanya sisa Limbah hasil kegiatan manusia, dan adanya keterbatasan teknologi.
Sebenarnya dengan adanya teknologi akan sangat amat membantu dalam pengolahan
limbah cair. Perkembangan penduduk dan keterbatasan sarana sanitasi dan IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah) menyebabkan tingginya pencemaran air
permukaan, terutama air sungai. Pembvangunan IPAL rumah tangga dipandang cukup
mahal dan sulit diterapkan seperti di negara kita ini. Tetapi hal ini seharusnya bukan
menjadi suatu alasan untuk tidak mengolah limbah domestik yang dihasilkan.

2.3 Sumber Air Limbah Domestik

Saat ini, masalah pencemaran lingkungan akibat air limbah telah mencapai
tingkat yang mengkhawatirkan. Beban polutan organik yang dibuang ke sungai atau
lingkungan sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, sehingga alam atau
lingkungan tidak lagi mampu melakukan pemurnian secara alami atau self purification.
Dampaknya antara lain adalah pencemaran sungai yang mengakibatkan kematian ikan
dan pencemaran air tanah. Ironisnya, sumber pencemar dominan di kota-kota besar di
Indonesia, bukan berasal dari kegiatan industri yang sering dianggap sebagai penyebab
utama, tetapi berasal dari sumber domestik atau rumah tangga (greywater).
Karakteristik limbah rumah tangga dapat berubah tergantung pada jenis dan jumlah
asupan makanan dan air yang mencampur dengan limbah (Agbogu et al., 2006).

Secara signifikan, kebutuhan air bersih di rumah dapat dikurangi dengan


menggunakan kembali air limbah domestik untuk menyiram toilet. Di negara Nigeria,
dengan populasi penduduk sekitar 160 juta jiwa, masyarakat dapat menghemat sekitar
5,6 juta meter kubik air per hari dengan memanfaatkan kembali air limbah domestik
untuk toilet.

Pencemaran air limbah domestik berasal dari beberapa sumber, antara lain:

a. Kegiatan domestik rumah tangga seperti air bekas mandi,


mencuci, limbah cair dapur (greywater), dan limbah dari septik
tank (blackwater).
b. Kegiatan komersial seperti air limbah domestik dari rumah
sakit, hotel, restoran, atau perkantoran.
c. Aktivitas industri.
d. Aktivitas peternakan.

2.4 Karakteristik Air Limbah Domestik

Air limbah domestik memiliki karakteristik fisika, kimia, dan biologi yang
dapat mempengaruhi kualitas air dan lingkungan hidup sekitarnya.

Berikut adalah beberapa karakteristik air limbah domestik:

1. Karakteristik Fisika:
a. Warna: Air limbah pada umumnya berwarna suram seperti larutan
sabun, sedikit berbau, kadang-kadang mengandung potongan bahan sisa
produksi dan sebagainya.
b. Suhu: Suhu air limbah dapat mempengaruhi kualitas air dan lingkungan
hidup sekitarnya.
c. Padatan: Air limbah pada umumnya terdiri dari air dan sebagian kecil
terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi.
d. Bau: Bau air limbah dapat menjadi indikasi pencemaran air.

2. Karakteristik Kimia:

a. pH: pH air limbah dapat mempengaruhi kualitas air dan lingkungan hidup
sekitarnya.
b. DHL (Daya Hantar Listrik): DHL dapat digunakan sebagai indikator
kualitas air limbah.
c. TSS (Total Suspended Solids): TSS dapat digunakan sebagai indikator
kualitas air limbah.
d. BOD (Biological Oxygen Demand): BOD dapat digunakan sebagai
indikator kualitas air limbah.
e. COD (Chemical Oxygen Demand): COD dapat digunakan sebagai
indikator kualitas air limbah.
f. Minyak lemak dan deterjen: Kandungan minyak lemak dan deterjen pada
air limbah dapat mempengaruhi kualitas air dan lingkungan hidup
sekitarnya.
3. Karakteristik Biologi:

a. Bakteri: Kandungan bakteri pada air limbah dapat mempengaruhi


kualitas air dan lingkungan hidup sekitarnya.
2.5 Dampak bagi Lingkungan

Kegiatan pembangunan yang semakin meningkat mengandung resiko untuk


menimbulkan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup sehingga fungsi ekosistem
menjadi terganggu dan tidak berfungsi sesuai peruntukannya. Hal ini berpengaruh
terhadap keberadaan sumber daya air yang semakin menurun kualitasnya sebagai
akibat pencemaran air dari kegiatan membuang limbah cair tersebut ke sungai atau
sumber air.

Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau,
pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau,
nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman
air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Hal tersebut berdampak negatif
terhadap masyarakat, karena masyarakat menggunakan air tercemar untuk aktivitas
sehari-hari seperti mandi, mencuci, ataupun sebagai air minum. Dan itu sangat
berbahaya dalam segi kesehatan. Selain itu, air yang tercemar juga tidak dapat
digunakan untuk keperluan pertanian, seperti irigasi untuk persawahan dan kolam
perikanan, karena adanya senyawa anorganik yang menyebabkan perubahan drastis
pada pH air.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah sistem perairan yang terpengaruh
oleh limbah domestik. Penelitian ini akan dilakukan di wilayah tertentu yang memiliki
masalah pencemaran air akibat limbah domestik yang signifikan. Pemilihan subjek
penelitian yang tepat sangat penting untuk mendapatkan data dan informasi yang
relevan dalam menganalisis pengaruh limbah domestik terhadap kualitas air di lokasi
yang diteliti.

Subjek penelitian ini meliputi beberapa komponen utama, antara lain:

1. Sumber Air: Sumber air yang menjadi objek penelitian akan dipilih berdasarkan
tingkat paparan limbah domestik yang signifikan. Contohnya, dapat mencakup
sungai, danau, atau perairan pesisir yang menerima limbah domestik secara
langsung atau tidak langsung.

2. Sampel Air: Sampel air akan diambil dari berbagai titik di sekitar sumber air
yang diteliti. Penentuan lokasi pengambilan sampel akan memperhatikan
variasi paparan limbah domestik yang mungkin terjadi, seperti di dekat saluran
pembuangan limbah, area permukiman, atau lokasi industri.

3. Data Perairan: Data kualitas air akan dikumpulkan sebagai bagian dari subjek
penelitian ini. Parameter-parameter seperti tingkat keasaman (pH), kekeruhan,
kandungan oksigen terlarut, kandungan bahan organik, dan kandungan bahan
kimia tertentu akan diukur dan dianalisis. Pengambilan sampel air akan
dilakukan secara periodik untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif
tentang perubahan kualitas air sepanjang waktu.
3.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di wilayah yang memiliki masalah pencemaran


air akibat limbah domestik yang signifikan. Pemilihan tempat penelitian yang tepat
akan memungkinkan pengumpulan data yang representatif dan relevan terhadap
kondisi yang diteliti. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan
tempat penelitian antara lain tingkat paparan limbah domestik, kepadatan penduduk,
kegiatan industri, dan ketersediaan infrastruktur pengolahan limbah.

Berdasarkan analisis awal, beberapa wilayah yang memenuhi kriteria tersebut


adalah:

1. Kota X: Kota ini memiliki populasi yang padat dan merupakan pusat kegiatan
industri. Penggunaan air domestik yang tinggi di daerah ini menyebabkan
jumlah limbah domestik yang signifikan. Kondisi ini memungkinkan untuk
mengkaji pengaruh limbah domestik terhadap kualitas air di sungai-sungai
yang melintasi kota dan memasok pasokan air bagi masyarakat.

2. Wilayah Pesisir Y: Wilayah ini terletak dekat dengan laut dan terdapat
pemukiman penduduk yang cukup padat. Kegiatan industri dan pariwisata di
sekitar wilayah pesisir menyebabkan tingginya produksi limbah domestik.
Pengamatan terhadap perairan pesisir dapat memberikan wawasan tentang
dampak limbah domestik terhadap ekosistem laut dan kesehatan masyarakat
yang menggunakan air laut sebagai sumber kehidupan.

3. Daerah Perdesaan Z: Daerah ini merupakan daerah pedesaan yang sedang


berkembang dengan pertumbuhan populasi yang cepat dan kurangnya
infrastruktur pengolahan limbah menyebabkan peningkatan limbah domestik
yang tidak terkelola dengan baik. Penelitian di daerah ini akan memberikan
gambaran tentang efek limbah domestik terhadap kualitas air di lingkungan
pedesaan.

3.3 Waktu Penelitian

Berikut adalah rencana waktu penelitian yang diusulkan:

1. Tahap Persiapan: Tahap ini meliputi perencanaan penelitian, pengumpulan


literatur dan studi pustaka terkait masalah pencemaran air akibat limbah
domestik, serta pemilihan dan persiapan peralatan penelitian yang diperlukan.

2. Analisis Data Awal: Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis untuk
mendapatkan informasi awal tentang pengaruh limbah domestik terhadap
kualitas air. Analisis data ini akan meliputi perhitungan parameter kualitas air,
pengamatan visual terhadap lingkungan perairan, dan analisis statistik
sederhana.
3. Penulisan Laporan Penelitian: Tahap terakhir adalah penulisan laporan
penelitian yang mencakup tujuan penelitian, metodologi, hasil, analisis, dan
kesimpulan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Air merupakan kebutuhan penting bagi semua makhluk hidup dan perlu
dilindungi agar dapat dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pemanfaatan air harus dilakukan dengan bijaksana dan memperhatikan pelestarian
sumberdaya air. Kegiatan domestik dan kegiatan lainnya dapat memberikan dampak
negatif terhadap sumberdaya air, termasuk penurunan kualitas air yang dapat
menyebabkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi makhluk hidup yang bergantung
pada sumberdaya air. Masalah utama yang dihadapi oleh sumberdaya air saat ini adalah
kuantitas yang tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat serta sulitnya
mendapatkan kualitas air yang layak untuk keperluan domestik. Hal ini mengakibatkan
peningkatan limbah domestik yang dihasilkan dari kawasan permukiman. limbah
domestik cair seringkali menyebabkan pencemaran pada perairan umum, terutama
sungai. Sumber-sumber lain seperti industri, perkantoran, rumah sakit, dan instansi lain
juga menjadi penghasil air limbah domestik. Tingkat pencemaran domestik yang tinggi
berdampak pada perairan dan kesehatan penduduk yang tinggal di sepanjang bantaran
sungai.
4.2 Saran
Menyajikan rekomendasi mengenai cara-cara yang dapat dilakukan untuk
mengurangi dampak limbah domestik terhadap kualitas air, seperti meningkatkan
sistem pengelolaan air limbah domestik, melakukan kampanye untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kualitas air, dan sebagainya. Dan
Menjelaskan secara rinci mengenai sistem pengelolaan air limbah domestik yang ada
saat ini, dan mengevaluasi efektivitas dari sistem tersebut dalam mengurangi dampak
limbah domestik terhadap kualitas air. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan
survei di daerah-daerah yang memiliki sistem pengelolaan air limbah domestik yang
berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA

Dadan Rukandar, PENCEMARAN AIR PENGERTIAN, PENYEBAB DAN


DAMPAKNYA.(1-20) Diakses 18 Juni 2023, From
https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article-
pdf/PENCEMARAN%20AIR%2C%20PENGERTIAN%2C%20PENYEBAB%20D
AN%20DAMPAKNYA.pdf

Muhammad Al Kholif, (2019). Pengelolaan Air Limbah Domestik (2-11) Diakses 18 Juni
2023, From
https://books.google.co.id/books?id=_nb2DwAAQBAJ&lpg=PA5&dq=limbah%20d
omestik&lr&hl=id&pg=PA7#v=onepage&q=limbah%20domestik&f=false

Al Kholif, M., Hidayat, S., Sutrisno, J., Dan Suning, S. (2019). Pengaruh Tanaman
Bintang ai (Cyperus PapYrus) Dan Bambu Air (Equisetrum Hyemale) Dalam
Mengolah Limbah Domestik. Jurnal Serambi Engineering (703-710). From
https://doi.org/10.32672/jse.v5i1.1596

Al Kholif, M., dan Jumali, M. A. (2017). The Effect of Pumice Stone Media in Reducing
Pollutant Load in Grey Water by Using Anaerobic Biofilter. 2nd International
Symposium of Public Health Achieving SDGs in South East Asia: Challenging and
Tackling of Tropical Health Problems, (10-16). From
https://doi.org/10.5220/0007518506100616

Al Kholif, M., Sutrisno, J., dan Prasetyo, I. D. (2018). Penurunan Beban Pencemar Pada
Limbah Domestik Dengan Menggunakan Moving Bed Biofilter Reaktor (MBBR).
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan, (1-8).From
https://doi.org/10.29080/alard.v4i1.365

Retno Fitriyani, (2 Juli-Desember, 2020). KARAKTERISTIK LIMBAH DOMESTIK DI


LINGKUNGAN MESS KARYAWAN PERTAMBANGAN BATUBARA. (73-76).
Diakses 18 Juni 2023, From
file:///C:/Users/user/Downloads/admin,+RENO+72.terbit+reviewer+(2).pdf

Admindpu, (11 Mei 2020). Apa itu Air Limbah Domestik?. From DINAS PEKERJAAN
UMUM PERUMAHAN DAN KAWASAN PEMUKIMAN KABUPATEN KULON
PROGO https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/221/apa-itu-air-limbah-domestik#

Destari Anwariani, Pengaruh Air Limbah domestik Terhadap kualitas Sungai. (1-4) From
file:///C:/Users/user/Downloads/Karya%20Ilmiah%20Destari%20(1)-dikonversi.pdf

Widya Prarikeslan, (April, 2016). DAMPAK LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP


EKOSISTEM LAUT BAGI MASYARAKAT DI PASIE NANTIGO KOTO
TANGAH PADANG (1-4). From
http://geografi.ppj.unp.ac.id/index.php/geo/article/view/720/327

Anda mungkin juga menyukai