HALAMAN JUDUL................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................1
B. Tujuan Penelitian.........................................................................................................2
C. Manfaat Penelitian.......................................................................................................2
D. Urgensi Penelitian.......................................................................................................2
E. Luaran.........................................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................................4
A. Arti Penting Air...........................................................................................................4
B. Sumber Air Minum.....................................................................................................4
C. Kebutuhan Air Bersih..................................................................................................6
D. Manfaat Air Tanah Dangkal (Sumur)..........................................................................6
E. Peranan Air Dalam Kehidupan....................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................................7
A. Populasi dan Sampel...................................................................................................8
B. Variabel Penelitian......................................................................................................8
C. Metode Pengumpulan Data.........................................................................................9
D. Metode Analisis Data..................................................................................................9
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................................11
A. Hasil Penelitian.........................................................................................................11
1. Gambaran Umum Desa Liang Ulu......................................................................11
2. Karakteristik Responden......................................................................................42
3. Karakteristik Sumber Air.....................................................................................44
4. Pengelolaan Limbah Pada Masyarakat Liang ulu................................................49
5. Kualitas Air Sumur.............................................................................................52
6. Kebutuhan Air.....................................................................................................60
B. Pembahasan..............................................................................................................66
1. Kualitas Air yang Digunakan Penduduk..............................................................68
2. Kebutuhan Air.....................................................................................................73
BAB V PENUTUP.................................................................................................................74
A. Simpulan...................................................................................................................74
B. Saran.........................................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................76
BAB I
PENDAHULUAN
Air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga dalam lapisan geologi.
Air tanah merupakan sumber daya penting dalam industri dan air minum yang
semakin meluas. Air sebagai materi dalam kehidupan tampak dari kebutuhan
terhadap air untuk keperluan sehari-sehari dilingkungan rumah tangga ternyata
berbeda-beda di setiap tempat, setiap tingkatan, kehidupan atau setiap bangsa dan
negara. Semakin tinggi kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan
manusia akan air. Jumlah penduduk dunia setiap hari bertambah, sehingga
mengakibatkan jumlah kebutuhan air.
Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari
dalam tanah, air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air
tersebut air tanahlah yang paling banyak digunakan karena air tanah memiliki
beberapa kelebihan dibanding sumber-sumber lainnya antara lain karena kualitas
airnya yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang relatif kecil.
Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan bagi sekuruh
makhluk hidup. Diantara nya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lain
nya. Yang digunakan tentunya harus bebas dari kuman penyakit dan tidak
mengandung bahan yang beracun. Sumber air minum yang memenuhi syarat
sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang sebagai air
bagi penduduk Desa Liang Ulu berasal dari air sumur, dimana sebagian besar
rumah penduduk sudah memiliki sumur sendiri.
Air sumur yang digunakan penduduk saat ini dirasakan sudah terpengaruh
oleh adanya limbah industri logam sehingga dilihat secara fisik yaitu dari segi
warna agak keruh, dan dari segi rasa hambar apabila air itu dikonsumsi. Berbagi
1
keluhan datang dari penduduk yang mengatakan bahwa air yang mereka gunakan
untuk keperluan hidup sehari-hari sudah tidak sehat lagi.
Dengan adanya keluhan dari masyarakat tersebut peneliti mencoba meneliti
kualitas air yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui adanya kualitas air bersih dan pemenuhan kebutuhan rumah
tangga di lingkungan sekitar
1. Tujuan Khusus
1) Mengetahui kualitas air yang digunakan penduduk.
2) Mengetahui kebutuhan air bersih yang digunakan oleh lingkungan
tersebut.
C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat akademis dan praktis
yaitu :
1. Sebagai salah satu bentuk menyadarkan manusia agar lebih memperhatikan
kualitas air yang digunakan
2. Memberikan sumbangan pengetahuan bagi masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan air bersih yang semakin hari semakin terancam kualitasnya.
D. Urgensi Penelitian
2
baku jumahnya semakin lama makin berkurang akibat ulah manusia itu sendiri
baik sengaja maupun tidak disengaja.
E. Luaran
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Air juga merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat berharga,
tanpa air tidak mungkin ada kehidupan di muka bumi ini. Salah satu sumber air
yang dapat dimanfaatkan adalah air tanah (Johanes dalam Suparmin, 2000 : 7).
Air tanah adalah air yang bergerak pada tanah yang terdapat di dalam ruang-
ruang butir-butir tanah yang membentuk dan di dalam retak-retak batuan
(Suyono 1993 : 93).
4
1. Air laut
Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl.Kadar garam NaCl
dalam air laut 3 % dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat
untuk diminum.
2. Air Atmosfer
Untuk menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu
menampung air hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak
kotoran. Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-
pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat
terjadinya korosi atau karatan. Juga air ini mempunyai sifat lunak, sehingga
akan boros terhadap pemakaian sabun.
3. Air Permukaan
Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air
permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya
oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri dan lainnya.
Air permukaan ada dua macam yaitu air sungai dan air rawa. Air sungai
digunakan sebagai air minum, seharusnya melalui pengolahan yang sempurna,
mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat
pengotoran yang tinggi. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan
air minum pada umumnya dapat mencukupi. Air rawa kebanyakan berwarna
disebabkan oleh adanya zat- zat organik yang telah membusuk, yang
menyebabkan warna kuning coklat, sehingga untuk pengambilan air
sebaiknya dilakukan pada kedalaman tertentu di tengah-tengah.
4. Air tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah didalam zone
jenuh dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan
atmosfer. (Suyono,1993)
5. Mata air
5
Yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dalam
hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas atau kuantitasnya sama
dengan air dalam.
(tabel 1. Syarat kualitas air bersih untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga)
6
tanpa makan tetapi tidak akan bertahan hidup selama beberapa hari tanpa minum.
Air sangat penting untuk kehidupan bukanlah suatu yang baru karena telah lama
diketahui bahwa tidak satupun kehidupan yang ada didunia dapat berlangsung
terus tanpa tersedianya air yang cukup.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Sampel
Adalah sebagian atau perwakilan dari populasi yang akan diteliti (Suharsimi,
2002). Ada 2 sampel yaitu, sampel air dan sampel masyarakat pengguna air
bersih.
a. Sampel air
Cara pemilihan sampel air diambil secara acak yaitu 6 sumur dari
jumlah keseluruhan 629 sumur dengan ketentuan yaitu 2 sampel air sumur
yang dekat dengan limbah 2 sampel air yang agak jauh dari limbah, dan 2
sampel air lagi yang jauh dari limbah. Pengambilan sampel airnya diambil
langsung dari beberapa sumur yang telah diacak terlebih dahulu.
Parameter kimia pengambilan sampel masing – masing 1 liter air untuk
dimasukkan dalam botol yang sebelumnya telah dibersihkan dan dibilas
dengan air suling dahulu, lalu dikeringkan.
Teknik pengambilan sampel masyarakat pengguna yang digunakan
adalah proporsional random sampling yaitu 10% dari jumlah populasi
(Suharsimi, 2002). Hal ini karena jumlah KK dalam setiap RW tidak sama
sehingga untuk memperoleh data yang representatif pengambilan subyek
8
dari setiap wilayah ditentukan sebanding dengan banyaknya subyek dalam
masing – masing wilayah.
B. Variabel Penelitian
1. Kualitas air
2. Volume pemanfaatan air
9
2. Metode Komparasi, yaitu metode yang digunakan untuk membandingkan
kesamaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang terhadap
suatu peristiwa. Dalam penelitian ini membandingkan antara kualitas air di
daerah penelitian dengan kriteria baku mutu air Peraturan Menteri Kesehatan
RI No 82 / 2001
10
BAB IV
A. Hasil Penelitian
b. Kondisi Iklim
11
dibeberapa wilayah lainnya di Kabupaten Kutai Kartanegra. Berikut
ini adalah data tentang curah hujan Kabupaten Kutai Kartanegara
dari tahun 1994 sampai dengan 2003.
12
Gambar 2. Peta Administrasi Desa
Liang Ulu Kecamatan Kota Bangun Digambar oleh : Adhi
imawansyah, 3214000020,
2005
Skala 1 : 25.000
K.EC. KEMBANG JANGGUT
Desa
Muhuran
Desa Tanah P.
pPinda
Desa Loleng
LEGENDA :
: Batas Kecamatan KAB. KUTAI KARTANEGARA
: Batas Desa
: Jalan Aspal
: Jalan Diperkeras
: Sungai
: Balai Desa
Lokasi Penelitian
32
Metode yang akan peneliti gunakan dalam menentukan iklim di
Desa Liang Ulu yaitu Metode Schmidt – Ferguson (dalam
Suhandini 1991 : 86)
Sifat curah hujan yang diambil pada metode ini adalah curah
hujan bulanan yaitu bulan basah dan bulan kering. Bulan basah
adalah bulan yang memiliki curah hujan lebih dari 100 mm, sedang
bulan kering adalah bulan yang memiliki curah hujan kurang dari
60 mm. Curah hujan yang memiliki antara 60– 100 mm dinamakan
bulan lembab.
Klasifikasi iklim Schmidt – Ferguson didasarkan nilai rasio
dengan formula sebagai berikut :
33
E. 100 < Q < 167 agak kering, terdapat hutan
belantara
F. 167 < Q < 300 kering, ilalang
G. 300 < Q < 700 sangat kering
34
Dengan demikian berdasarkan kriteria iklim menurut
ferguson maka daerah penelitian mempunyai tipe iklim C (agak
basah) yaitu dengan nilai Q = 34,85 dengan ciri terdapat hutan
musim, hutannya berdaun lebar/jarum, cenderung homogen, intensitas
penyinarannya sedang, misalnya hutan jati.
12
H
11 700%
G
300%
10
F
167%
9 E
100%
8 D
60%
7 C
33,3%
6 B
14,3%
5 A
3 0
6 7 8 9 10 11 12
2
0
1 2 3
4 5
35
Gambar 3. Pembagian Iklim Menurut Schmidt – ferguson
36
dipengaruhi oleh kegiatan manusia yang tinggal di dalam dan di
sekitar wilayah tersebut. Tata guna lahan yang ada digunakan untuk
bangunan atau pemukiman dan berbagai infrastruktur yang
mengikutinya (lihat Gambar 4 Peta Tata Guna Lahan Desa Liang
Ulu Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara, hal 35)
. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebagain besar
wilayah penelitian digunakan sebagai pemukiman yang sekaligus
sebagai tempat home industri.
37
38
PETA TATA GUNA LAHAN DESA LIANG ULU
KEC. KOTA BANGUN KAB. KUTAI
KARTANEGARA
Skala 1 : 25.000 KEC. KEMBANG JANGGUT
Desa Muhuran
Desa Tanah P.
Desa Loleng
LEGENDA :
: Batas Kecamatan
KABUPATEN KUTAI
: Batas Desa KARTANEGARA
: Persawahan
: Permukiman
: Semak belukar
: Kebun
Lokasi Penelitian
39
Gambar 4. Peta Tata Guna Digambar oleh : Adhi
Lahan Desa Liang
Ulu Kecamatan imawansyah, 3214000020, 2005
Koba Kabupaten
Kutai kartanegara
40
f. Kondisi Industri Kecil di Desa Liang Ulu
Jenis industri kecil yang berkembang di desa Liang Ulu
diantaranya yaitu industri alumunium yang memproduksi peralatan
mobil, alat-alat rumah tangga, industri timah yang memperoduksi
alat-alat pancing dan jaring, dan industri seng yang memproduksi
kompor, timba dan lain-lain.
41
Gambar 6 : Limbah krakal / abu
2. Karakteristik Responden
42
distribusinya menunjukkan bahwa sebagain besar responden
memiliki umur antara 35 tahun sampai dengan 45 tahun yaitu
41,67%, selebihnya yaitu 30,95% memiliki umur antara 46 sampai
dengan 55 tahun, 17,86% memiliki umur antara 25 sampai dengan
35 tahun dan 9,52% memiliki umur antara 56 sampai denga 65
tahun.
43
Ditinjau dari jumlah keluarga dari penduduk Desa Liang ulu
Kecamatan Kota bangun Kabupaten Kutai kartanegara yang menjadi
responden dalam penelitian ini sebagian besar memiliki anggota
keluarga antara 3 sampai dengan 4 orang sebanyak 44,05% dan
antara 5 sampai dengan 6 sebanyak 41,67%, selebihnya yaitu
11,90% memiliki anggota keluarga antara 7 sampai dengan 8 orang
dan 2,38% memiliki anggota keluarga antara 9 sampai dengan 10
orang. Lebih jelasnya hasil tersebut terangkum pada Tabel 5 berikut
ini :
Tabel 5. Jumlah Anggota Keluarga di Desa Liang ulu
44
sumur dengan kedalamam 7 sampai dengan 10 meter, 4,76%
memiliki sumur dengan kedalamam 15 sampai dengan 18 meter dan
3,57% memiliki sumur dengan kedalaman 3 sampai dengan 6
meter. Lebih jelasnya hasil tersebut dirangkum dalam Tabel 6
berikut ini :
45
Tabel 6. Kedalaman Sumur di Desa Liang ulu
46
dengan jarak sumber limbah antara 7 sampai dengan 11 meter,
21,43% memiliki sumur dengan jarak sumber limbah antara 12
sampai dengan 16 meter dan 8,33% memiliki sumur dengan jarak
sumber limbah antara 17 sampai dengan 21 meter.
47
Kutai kartanegara seperti terangkum pada tabel berikut ini :
Tabel 9. Lama Waktu Menggunakan Sumur Gali di Desa Liang ulu
48
Pada Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar
responden yaitu 42,86% menggunakan air sumur yang dimilikinya
antara 1 sampai dengan 10 tahun, 40,48% antara 11 sampai
dengan 20 tahun, 10,71% antara 31 sampai dengan 40 tahun dan
5,95% antara 21 sampai dengan 30 tahun.
Upaya untuk menjaga kejernihan air adalah dengan
dilakukan penggalian ulang. Berikut ini frekuensi dan alasan
penggalian sumur oleh masyarakat di Liang ulu.
Tabel 10. Frekuensi Menggali Sumur dan Alasannya
49
Pengelolaan limbah oleh masyakat yang memiliki industri di
Liang ulu meliputi tempat pembuangan air besar, sistem
pembuangan limbah industri dan sistem pembuangan limbah
septictank dapat disajikan sebagai berikut :
Berdasarkan data hasil penelitian pada lampiran
menunjukkan bahwa seluruh responden atau 100% responden
membuang air besar di WC. Pembuangan limbah industri oleh
penduduk di Liang ulu dapat disajikan pada Tabel berikut :
Tabel 11. Sistem Pembuangan Limbah Industri
50
cara dialirkan ke sungai, 20,83% dengan cara dibuang dalam
septictank, 5,33% dengan cara dialiran ke saluran air, dan 4,17%
tidak punya limbah industri.
51
5. Kualitas Air Sumur
52
pada musim kemarau yang jernih, 9,52% keadaanya keruh, dan
2,38% warnanya kecoklatan.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terhadap sifat fisik air
dari 6 sampel air yang diambil dari sumur responden yaitu
Penduduk Desa Liang ulu Kecamatan Kota bangun Kabupaten
Kutai kartanegara secara acak diperoleh hasil sebagai berikut :
53
Tabel 15. Hasil Pengamatan Sifat Fisik Air
54
Sampel Hasil Standar Keteranga Jarak dengan
Lab. Maks. n Limbah (m)
I 1.280 Sesuai 4
II 1.700 Tidak 50
III 1.400 Sesuai 15
IV 1.710 1.50 Tidak 2
V 1.270 Sesuai 3
VI 1.230 Sesuai 6
Sumber : Balai Laboratorium Kesehatan Samarinda, 2004
55
Hasil pengukuran TDS (Total Dissolved Solid) pada Tabel 15
tersebut di atas menunjukkan 4 sampel masih memenuhi standar dan 2
sampel yang lain tidak memenuhi standar. Dengan demikian
kandungan fisik air bersih yang digunakan oleh penduduk Desa
Liang ulu Kecamatan Kota bangun Kabupaten Kutai kartanegara
sebagian tidak memenuhi batas ambang kandungan TDS karena
adanya abu logam sisa produksi yang ikut meresap bersama air
kedalam sumur.
b. Kualitas Kimia Air
Berdasarkan hasil uji kualitas kimia dari 6 sampel air yang
diambil dari sumur responden yaitu Penduduk Desa Liang ulu
Kecamatan Kota bangun Kabupaten Kutai kartanegra secara acak
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 17. Hasil Pengujian Sifat Kimia Air di Desa Liang ulu
56
kandungan kimia air bersih yang digunakan oleh penduduk Desa
Liang ulu Kecamatan Kota bagun Kabupaten Kutai kartanegara
sebagian tidak memenuhi syarat kimia karena memiliki kandungan
zink, besi dan aluminium lebih tinggi dari batas ambang karena
timbunan abu logam sisa produksi terlarut oleh air dan masuk dalam
sumur.
57
c. Kualitas Biologis Air
58
sumur di Liang ulu tidak memenuhi syarat secara biologis.
59
6. Kebutuhan Air
60
sebagian besar responden yaitu 52,38% menggunakan air untuk
masak dan minum sebesar 8 sampai dengan 36 liter setiap hari,
selebihnya yaitu 20,24% menggunakan air untuk masak dan minum
sebesar 37 sampai dengan 65 liter dan 2,38% menggunakan air
untuk masak dan minum sebesar 95 sampai dengan 123 liter.
61
Tabel 21. Jumlah Air Untuk Mencuci Motor di Desa Liang ulu
62
yaitu 29,76% menggunakan air untuk menyiram tanaman sebesar
19 sampai dengan 29 liter, 9,52% menggunakan air untuk
menyiram tanaman sebesar 8 sampai dengan 18 liter dan 8,33%
menggunakan air untuk menyiram tanaman sebesar 41sampai
dengan 51 liter.
63
Tabel 23. Jumlah Air Untuk Mandi dan Kakus di Desa Liang ulu
64
besar responden yaitu 83,33% menggunakan air untuk mencuci
pakaian sebesar 24 sampai dengan 93 liter setiap hari, selebihnya
yaitu 14% menggunakan air untuk mencuci pakaian sebesar 94
sampai dengan 163 liter, 1,19% menggunakan air untuk mencuci
pakaian sebesar 164 sampai dengan 233 liter dan 1,19%
menggunakan air untuk mencuci sebesar 234 sampai dengan 303
liter.
65
Tabel 25. Jumlah Keseluruhan Penggunaan Air di Desa Liang Ulu
B. Pembahasan
66
syarat sebagai air baku untuk minum jumlahnya makin lama makin
berkurang sebagai akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun
tidak disengaja.
67
Berkurangnya sumber air minum terjadi pula di Desa Liang ulu
yang terletak di sebelah selatan kota Tegal sebagai akibat perkembangan
industri logam di daerah tersebut. Jenis industri logam yang
dikembangkan oleh penduduk di desa Liang Ulu sebagian besar
memanfaatkan bahan dasar dari aki bekas dan aluminium yang
limbahnya sangat berpengaruh terhadap kondisi air terutama pada saat
musim hujan tiba karena sisa–sisa peleburan dari aki bekas dan
aluminium tersebut akan meresap kedalam tanah dan mencemari air
tanah sehingga terasa menyengat dan resapan air tersebut terasa hambar
apabila dikonsumsi.
1. Kualitas Air yang Digunakan Penduduk
Ditinjau dari kualitas fisik air bersih yang digunakan oleh
masyarakat Desa Liang uu Kecamatan Kota bangun Kabupaten
Kutai kartanegara sebagian mereka masih dapat menikmati sumber
air sumur yang memenuhi kualitias secara fisik yaitu tidak berasa,
tidak berbau dan tidak berwarna. Namun demikian ada pula diantara
masyarakat yang tetap menggunakan sumber air sumur yang
mereka miliki untuk kebutuhan hidup sehari-hari walaupun sudah
tidak memenuhi syarat secara fisik karena berwarna keruh. Hal ini
dapat dilihat pada tabel 12 dan 13 yang menunjukkan bahwa hanya
59,52% responden yang memiliki air sumur pada musim penghujan
yang jernih, selebihnya menggunakan sumber air sumur yang
berwarna keruh, kecoklatan, kekuningan dan ada yang kehitaman.
Sedangkan pada musim kemarau sebagian besar diantara air sumur
mereka berwarna jernih, hanya 9,52% berwarna keruh dan 3,34%
yang berwarna kecoklatan. Berdasarkan kenyataan tersebut
menunjukkan bahwa kualitas air bersih di Desa Liang ulu
Kecamatan Kota bangun Kabupaten Kutai kartanegara ditinjau dari
68
sifat fisiknya sudah tidak memenuhi standar.
69
Berdasarkan hasil kesimpulan kualitas air dari 6 sampel air
sumur diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 26. Hasil Kesimpulan Kualitas Air Sumur di Desa Liang Ulu
Samp Bau Kekeru Rasa Warn PH TDS Zink Besi Alumi BOD COD
el h- a -
An nium
1 Sesu Tidak Tidak Tidak Sesu Sesu Sesua Sesu Sesua Sesu Sesua
ai ai ai i ai i ai i
2 Sesu Sesuai Sesua Sesua Sesu Tida Sesua Sesu Sesua Tida Tidak
ai i i ai k i ai i k
3 Sesu Sesuai Sesua Sesua Sesu Sesu Sesua Tida Sesua Tida Tidak
ai i i ai ai i k i k
4 Sesu Tidak Tidak Tidak Sesu Tida Sesua Tida Tidak Tida Tidak
ai ai k i k k
5 Sesu Sesuai Tidak Sesua Tida Sesu Tidak Tida Tidak Tida Tidak
ai i k ai k k
6 Sesu Sesuai Sesua Sesua Sesu Sesu Sesua Tida Tidak Tida Tidak
ai i i ai ai i k k
Sumber : Data Penelitian 2004
70
masyarakat Desa Liang ulu Kecamatan Kota bangun Kabupaten
Kutai kartanegara sudah tidak menenuhi syarat karena sebagian
besar sumur yang diambil airnya memiliki kandungan Zink di atas
batas ambang yang ditetapkan yaitu 15,00 mg/l.
71
Secara biologis menunjukkan bahwa air yang digunakan oleh
masyarakat Desa liang ulu Kecamatan kota bangun Kabupaten
kutai kartanegara sudah tidak menenuhi syarat karena memiliki
kandungan BOD lebih besar dari standar yang ditetapkan yaitu 6,00
mg/l demikian juga dengan kandungan COD nya yang sudah
melebihi batas ambang yang ditetapkan sebesar 12,00 mg/l.
Tingginya kandungan BOD atau Biological Oxygen Demand air
bersih di Pesarenan tersebut disebabkan sebagian besar penduduk
tidak memperhatikan jarak ideal antara sumur dengan limbah
septictank sehingga zat-zat organik yang berasal dari septictank
dapat meresap kedalam air sumur sedangkan tingginya kandungan
COD atau Chemical Oxygen Demand air bersih di desa Liang Ulu
disebabkan oleh ulah masyarakat pemilik industri rumah tangga
yang membuang limbah indutri logam secara sembarangan sehingga
limbah tersebut akan meresap ke dalam air sumur saat musim hujan
tiba. Tidak sehatnya sumber air bersih yang dimiliki masyarakat
Desa Liang ulu Kecamatan Kota bangun Kabupaten Kutai
kartanegara tersebut disebabkan oleh perilaku masyarakat di
daerah tersebut yang tidak memperhatikan pengelolaan limbah
idustri yang mereka miliki dengan baik. Sebab secara langsung
atau tidak langsung pencemaran lingkungan akan berpengaruh
terhadap kualitas air. Sebagian besar dari mereka membuang
limbah industri maupun limbah rumah tangga pada jarak yang
tidak sesuai standar yaitu kurang dari 10 meter dari sumber air
bersih (sumur). Masih ada sebagian dari mereka yang mebuang
limbah industrinya di kebun, dialirkan kesungai, dibuang pada
72
saluran air maupun ditampung dalam sephtanch yang jaraknya dari
sumur relatif dekat. Hal ini sejalan dengan pendapat Suparmin
(2000 : 10 – 11) yang menyatakan bahwa kegiatan manusia yang
berupa pembuangan sampah dan kotoran manusia yang tidak
memperhatikan lingkungan dapat berpengaruh negatif terhadap
kualitas air tanah.
73
2. Kebutuhan Air
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh
masyarakat Desa liang ulu Kecamatan kota bangun Kabupaten kutai
kartanegara yang menjadi responden dalam penelitian ini
menggunakan sumber air tanah yang bersal dari sumur untuk
memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Kebutuhan air yang diperlukan
oleh tiap-tiap keluarga setiap harinya relatif cukup besar yaitu rata-
rata 424,4 liter setiap hari sedangkan standar rata-ratanya yaitu 300
liter/keluarga/hari. Besarnya kebutuhan air sumur dari masing-
masing keluarga tersebut disebabkan hampir seluruh kebutuhan air
untuk kehiupan sehari hari yaitu masak dan minum, mencuci motor,
mencuci mobil, menyiram tanaman, mandi/kakus dan mencuci pakaian
bersumber dari air sumur.
Secara umum kebutuhan air sumur dari responden dalam
penelitian ini tidak pernah kekurangan, walaupun kedalam sumur
yang mereka miliki relatif tidak dalam yaitu antara 3 sampai dengan
18 meter, akan tetapi sepanjang tahun mereka tidak pernah
kekuarangan air hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian pada tabel
16 yang hanya ada 7 responden yang melakukan pengalian sumur
karena kekurangan air mulai bulan Juli sampai dengan bulan
September. Kekurangan air yang mereka alami tersebut bukan
karena susahnya sumber air tanah di daerah tersebut, tetapi lebih
disebabkan masih dangkalnya sumur yang mereka miliki sehingga
mereka perlu melakukan penggalian kembali sumur-sumur tersebut
untuk mendapatkan air pada bulan-bulan kering berikutnya.
74
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diasumsikan kesimpulan
berikut:
1. Air sumur yg diteliti di Desa Liang Ulu Kecamatan kota Bangun kabupaten
Kutai Kartanegara ditinjau dari sifat fisiknya tidak dapat memenuhi syarat
karena pada musim penghujan terlihat coklat keruh kekuningan dan ada pula
yang berwarna hitam hanya pada musim kemarau hanya sebagian kecil yang
keruh atau kecoklatan konten TDS lebih rendah dari standar.
2. Kebutuhan sehari-hari warga desa liang ulu kecamatan kota bangun
kabupaten Kutai Kartanegara akan air bersih relatif luas y6xaitu rata-rata
424,4 liter/hari untuk setiap keluarga dengan standar rata-rata 300
liter/keluarga/hari di desa.
B. Saran
Saran yang dapat diajukan berdasarkan kesimpulan di atas adalah sebagai
berikut:
1. Mempertimbangkan kualitas fisik, kimia dan biologi air sumur desa Liang
Ulu Kecamatan kota Bangun kabupaten Kutai Kartanegara yang tidak
memenuhi standar maka masyarakat ditegaskan untuk tidak menggunakan
air sumur untuk memasak dan minum, terutama pada musim hujan.
2. Masyarakat yang memiliki industri di desa Liang Ulu Kecamatan kota
Bangun kabupaten Kutai Kartanegara harus membuang limbah industri
dengan baik agar tidak mencemari lingkungan.
3. Untuk mencegah banyaknya limbah sampah yang terkumpul maka
masyarakat yang memiliki industri sebaiknya memanfaatkan limbah sebagai
bahan campur dalam pembuatan alat-alat rumah tangga atau aksesoris mobil
75
76
DAFTAR PUSTAKA
77