UNIVERSITAS HASANUDDIN
KOTA MAKASSAR
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM III
PERCOBAAN DESINFEKSI PADA AIR DANAU DI DANAU
UNIVERSITAS HASANUDDIN KOTA MAKASSAR
DEPARTEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
ii
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, Segala puji hanya milik Allah Subhanahu
Wa Ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan praktikum ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam yang merupakan sebaik-baik suri teladan
bagi umat manusia. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada dosen mata
kuliah Praktikum Kesehatan Lingkungan serta para asisten yang telah bersabar
dalam membimbing dan mengarahkan kami selama proses praktikum hingga
pengerjaan laporan praktikum. Laporan ini disusun sebagai laporan mata kuliah
Praktikum Kesehatan Lingkungan yang berisi tentang “Percobaan Desinfeksi pada
Air Danau di Danau Universitas Hasanuddin”.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat,
terutama bagi penulis sendiri. Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya jika
terdapat kesalahan dan kekurangan di dalam laporan ini. Kritik dan saran yang
membangun kiranya dapat disampaikan kepada penulis sebagai masukan untuk
menjadi lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
iii
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Tujuan Percobaan....................................................................................4
C. Prinsip Percobaan....................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum tentang Air Danau........................................................5
B. Tinjauan Umum tentang Desinfektan......................................................7
C. Tinjauan Umum tentang Kaporit.............................................................9
D. Tinjauan Umum tentang Klor................................................................11
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan......................................................................................13
B. Waktu dan Tempat Pengambilan Sampel..............................................13
C. Prosedur Kerja.......................................................................................14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ......................................................................................................16
B. Pembahasan...........................................................................................17
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................20
B. Saran......................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan senyawa kimia yang digunakan oleh organisme untuk
reaksi-reaksi kimia dalam proses metabolisme serta menjadi media
transportasi nutrisi dan hasil metabolisme. (1) Pentingnya sumber daya air,
menjadikan keberadaan air perlu dilindungi sehingga dapat memberikan
manfaat yang banyak bagi makhluk hidup. (2) Manusia tidak bisa bertahan
hidup tanpa adanya air. Sebagian besar wilayah di permukaan bumi tertutupi
oleh 71% air, hal tersebut menjadikan air sebagai wilayah yang paling luas di
bumi. Ketersediaan jumlah dan volume air yaitu sebesar 1,4 triliun Km 3. Air
merupakan senyawa kimia yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup
seperti hewan, tumbuhan dan juga manusia sebagai bahan pelarut. (3)
Kemampuan air untuk melarutkan berbagai zat, baik dari bentuk gas,
cair, padat dan mikroorganisme sehingga air mempunyai nama unik sebagai
pelarut universal. Air dapat melarutkan berbagai zat terlarut dan zat tidak
terlarut dalam keadaan murni. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Nilai
Ambang Batas (NAB) atau baku mutu air yaitu kadar zat terlarut dan zat tidak
terlarut yang diperbolehkan ada dalam air tetapi tidak mengganggu kesehatan
manusia sehingga air tersebut dikatakan sebagai air bersih. (4)
Kualitas air yang buruk akan mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan manusia serta mengakibatkan lingkungan hidup menjadi buruk.
Meningkatnya populasi manusia, maka kebutuhan air bersih juga semakin
meningkat. Salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air
bersih bagi masyarakat adalah membangun sarana air bersih seperti sumur
gali. (1)
Adanya perkembangan zaman yang begitu pesat, menjadikan
lingkungan sebagai salah satu hal yang sangat penting untuk dijadikan sebuah
pengamatan bagi semua negara termasuk di Indonesia. Lingkungan Indonesia
telah mengalami berbagai macam perubahan yang dapat mengancam makhluk
1
2
hidup termasuk manusia, antara lain seperti pencemaran air. Keadaan seperti
ini sering terjadi di tempat penampungan air seperti danau yang tercemar
akibat aktivitas manusia, misalnya pada limbah cair dari rumah sakit yang
dibuang ke aliran danau yang ada di sekitar sumah sakit tersebut. Terkait
kualitas air danau, dipengaruhi dari kualitas cadangan atau simpanan air dari
daerah tangkapan, adapun mengenai kualitas air cadangan air berasal dari
daerrah tangkapan yang berhubungan dengan banyaknya aktivitas manusia. (5)
Air digunakan untuk berbagai macam kegiatan makhluk hidup seperti
minum, mandi, mencuci, memasak, yang dimana keseluruhan kegiatan tersebut
merupakan kebutuhan pokok, selain kebutuhan lainnya seperti menyiram
tanaman, mencuci kendaraan, membersihkan lantai, pendingin mesin atau
pelarut bahan. Air bersih adalah standar baku mutu kesehatan lingkungan
sebagai media untuk keperluan higiene sanitasi meliputi parameter fisik,
biologi, kimia yang terdiri dari parameter wajib dan parameter tambahan.
Parameter yang harus dan wajib adalah parameter yang diperiksa dengan cara
berkala sesuai dengan ketentuan peraturan dan undang-undang yang ada
sedangkan untuk parameter tambahan wajib untuk diperiksa hanya jika sedang
pada kondisi geohidrologi yang mengindikasikan mengenai adanya potensi
pencemaran yang berkaitan dengan parameter tambahan. (6)
Banyaknya terjadi pencemaran air permukaan termasuk air danau,
mengakibatkan timbulnya risiko dalam penyebaran berbagai jenis penyakit.
Salah satu diantaranya adalah penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri
Eschericia coli (E. coli) dan total Coliform pada danau yang sudah tercemar.
Adapun bakteri E.coli dalam air berasal dari pencemaran atau
terkontaminasinya air dari kotoran makhluk hidup, baik itu hewan ataupun
manusia. Total Coliform termasuk bakteri yang dapat ditemukan di
lingkungan, yaitu pada tanah dan air yang terpengaruh dari air permukaan
serta limbah pembuangan kotoran manusia dan hewan. Thypus, kolera, dan
disentri juga merupakan penyakit akibat terjadinya pencemaran air. Air
Hujan akan membawa limbah dari kotoran hewan dan manusia sehingga
meresap dalam tanah atau mengalir dalam sumber air. (5)
3
sedangkan selebihnya memakai ait PDAM sebesar 35,53%, sumur bor 2,47%,
sumur yang dilindungi 0,62%, dan sumur tidak dilindung sebesar 0,01%.(11)
Penelitian yang dilakukan oleh Nurmala, dkk tahun 2017 pada air di
Danau Ngade, menujukkan bahwa proses desinfeksi dengan menggunakan
kaporit dapat mengurangi kadar Fe dan Mn. Kadar Fe dan Mn yang terdapat
dalam air akibat dari membusuknya zat-zat organik. Cara penggunaan kaporit
pada proses desinfeksi yang dilakukan dengan meneteskan larutan kaporit ke
dalam air. (12)
Desinfeksi merupakan metode untuk mengetahui jumlah klorin yang
ada pada air danau dan jumlah kaporit yang dibutuhkan untuk mengurangi
klor dalam air. Pencemaran air bisa saja berasal dari limbah industri dan
limbah rumah tangga. Maka itu perlu dilakukan percobaan untuk mengetahui
jumlah klorin yang terdapat dalam air dan jumlah kaporit yang dibutuhkan
untuk proses desinfeksi pada air danau di Universitas Hasanuddin.
B. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan desinfeksi pada air danau Universitas
Hasanuddin Kota Makassar adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kadar klorin pada air danau Universitas Hasanuddin.
2. Mengetahui jumlah kaporit yang dibutuhkan untuk desinfeksi pada air
danau di Universitas Hasanuddin.
C. Prinsip Percobaan
Adapun prinsip percobaan pada pecobaan desinfeksi pada air danau di
Danau Universitas Hasanuddin Kota Makassar adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran sisa klor segera harus dilakukan setelah sampel
dihomogenkan.
2. Sebelum digunakan, alat harus dibersihkan dengan aquades.
3. Jumlah sampel dan media yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan
percobaan.
4. Pencampuran antara sampel dengan media harus terjadi secara sempurna.
5. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan Comparator Kit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
pengelolaan kualitas air, termasuk diantaranya pada air danau. Adapun yang
dimaksud dengan menetapkan daya tampung danau dilaksanakan sesuai
dengan fungsinya yang dimana hal tersebut tidak terlepas dengan penerapan
baku mutu perairan. (16)
Perhitungan seberapa besar beban dari bahan pencemar pada perairan
danau berhubungan erat dengan hidrologi danau dan juga morfologi danau,
serta dilihat juga dari segi kualitas air danau. Telah dijelaskan bahwa dalam
penghitungan daya tampung terhadap beban pencemaran air danau
bergantung pada kemampuan sumber daya air tersebut untuk menerima
seberapa banyaknya beban pencemar yang masuk ke perairan danau. tidak
melebihi ambang batas dari syarat kualitas air yang telah ditetapkan untuk
berbagai jenis fungsi dan peruntukannya. (17)
Air danau juga dianggap sebagai ekosistem internasional maupun
ekosistem nasional. Oleh karena itu, danau dianggap sebagai ekosistem
terpenting yang telah mengalami fluktuasi air yang parah dan mengalami
kekeringan. Adanya permasalahan tersebut, untuk memprediksi ketinggian air
adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah dalam hidrologi dikarenakan
adanya berbagai variabel yang mempengaruhi permukaan danau. (18)
Kementerian Lingkungan Hidup telah memberikan penjelasan
mengenai parameter yang berpengaruh terhadap status ekosistem perairan
danau yang telah dimuat di dalam Pedoman Pengelolaan Ekosistem Danau.
Terdapat beberapa hal penting yang sudah diuraikan dalam pedoman tersebut,
diantaranya yaitu daya tampung terhadap beban pencemaran perairan di
danau serta status mutu air. Adapun cara untuk menentukan status mutu air
danau adalah dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran dan juga
metode Storet yang telah digunakan dalam bentuk Pedoman Penentuan Status
Mutu Air di dalam Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 115 Tahun 2003. Baku Mutu Air atau BMA yang telah berlaku untuk
perairan di danau, atau menggunakan Kelas Air pada Lampiran PP No.82
Tahun 2001 dapat dijadikan acuan penilaian kadar parameter kualitas air yang
mengacu pada peraturan tersebut. (17)
7
Klor adalah zat kimia sering digunakan karena harganya murah dan
masih mempunyai daya desinfektan sampai beberapa jam setelah
pembubuhan. Klor dapat membasmi bakteri dan mikroorganisme seperti
amuba, ganggang dan lain-lain, klor juga dapat mengoksidasi ion-ion logam
seperti Fe2+ dan Mn2+ menjadi Fe3+ dan Mn4+. Klor juga dapat memecahkan
molekul organis seperti warna, yang selama prosesnya klor direduksi sampai
menjadi klorida yang tidak mempunyai daya desinfeksi. Klor berasal dari gas
clor Cl2, NaOCl, Ca(OCl)2 atau larutan asam hipoklorit.(19)
Sisa klor yang dihasilkan dari proses kloronasi air dapat digunakan
dalam proses desinfeksi air. Jika sisa klor dalam kondisi normal maka proses
desinfeksi juga akan berlangsung dengan baik. Klor yang masuk ke dalam
tubuh akan menyebabkan terpaparnya tubuh secara langsung pada bagian
mata, selaput lendir dan termasuk kulit. Kadar sisa klor yang tinggi
merupakan hasil pemberian dosis yang tinggi sehingga menimbulkan
dampak terhadap kesehatan. (28)
Daya sergap klor merupakan selisih antara jumlah Cl2 yang diberikan
ke dalam air dengan sisa klor bebas pada akhir waktu percobaan. Waktu
kontak percobaan biasanya 30-60 menit. Pemakaian gas klor cair dengan
tekanan tinggi kurang lebih 75 kg/cm, dilewatkan expansion valve set
sehingga berubah menjadi gas. Klor berbentuk gas kemudian diinjeksi ke
dalam sebagian air yang akan diolah, air yang mengandung kadar klor tinggi
tersebut dicampur dengan air biasa sampai terjadi kadar klor yang diinginkan.
Penentuan daya sergap klor membutuhkan bahan larutan kaporit 2 gr/ltd dan
indikator ortholidine, efektifitas dan klorinasi tergantung pada kondisi air,
suhu, ph, dan waktu kontak. (19)
Klor merupakan desinfeksi yyang paling banyak dijumpai dalam
bentuk pada, gas, dan cair. Klr juga merupakan bahan yang banyak digunakan
dalam pengelohan air. Klor banyak digunakan karena mudah didapatkan dan
daya desinfeksinya tahan sampai beberapa jam setelah pembubuhan. Fungsi
klor sebagai desinfektan pada air untuk mendesinfeksi tangki air baku,
12
PROSEDUR KERJA
13
14
Keterangan:
Angka keamanan = 0,3 mg/l
c. Jumlah kaporit :A
Jumlah kaporit = jumlah klor × Konsentrasi larutan kaporit 1%
BAB IV
A. Hasil
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan oleh kelompok empat
di Laboratorium Terpadu Kimia Biofisik Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin tentang Percobaan Desinfeksi pada Air Danau di
Danau Universitas Hasanuddin adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Pemeriksaan Klor Segara, Klor Tetap
pada Sampel Air Danau di Danau
Universitas Hasanuddin
Kota Makassar
No. Pemeriksaan Hasil
1. Klor segera 2,5 mg/l
2. Klor tetap 2,0 mg/l
Sumber: Data primer, 2021
Pemeriksaan kadar klorin dilakukan pada air danau Universitas
Hasanuddin. Sampel air diperiksa di Laboratorium Kimia Biofisik FKM
Unhas. Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, diketahui kadar klor
segera 2,5 mg/l, dan kadar klor tetap yaitu 2,0 mg/l.
Berdasarkan data di atas, perhitungan daya serap klor, jumlah klor,
dan jumlah kaporit adalah sebagai berikut:
a. Daya sergap klor
Daya sergap klor = Klor segera – Klor tetap
= 2,5 mg/l – 2,0 mg/l
= 0,5 mg/l
b. Jumlah klor
Jumlah klor = Daya sergap klor + Angka keamanan
= 0,5 mg/l + 0,3 mg/l
= 0,8 mg/l
16
17
c. Jumlah Kaporit
Jumlah kaporit = Jumlah klor × konsentrasi larutan Kaporit
= 0,8 mg/l × 100
= 80 mg/l
B. Pembahasan
Percobaan yang dilakukan oleh kelompok satu adalah percobaan
desinfeksi pada air danau di Danau Universitas Hasanuddin Kota Makassar
bertujuan untuk mengetahui jumlah kaporit pada air danau di Danau
Universitas Hasanuddin Kota Makassar. Dilakukan pada Jum’at pukul 09.00
WITA menggunakan botol sampel 1500 ml.Tujuan dilakukannya
pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kadar klorin pada air danau
Universitas Hasanuddin dan mengetahui jumlah kaporit yang dibutuhkan
untuk desinfeksi pada air danau di Universitas Hasanuddin.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mencuci botol sampel
dengan air sampel yang akan diambil sebanyak tiga kali agar keadaan botol
sama dengan keadaan air sampel dan memastikan tidak ada kontaminan lain
yang menempel pada botol selain yang terkandung dalam air sampel dan
kemudian diisi dengan air sampel. Proses pengambilan sampel air dilakukan
dengan langsung memasukkan botol ke dalam danau sampai botol sampel
terisi penuh dan air dapat masuk ke dalam botol tanpa adanya gelembung
udara. Saat mengambil sampel, harus dipastikan bahwa tidak terdapat
gelembung di dalamnya, agar tidak terjadi reaksi kimia zat-zat yang ada di
dalam air. Sampel tersebut kemudian dibawa ke Laboratorium Terpadu Kimia
Biofisik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin untuk
kemudian dilakukan pemeriksaan jumlah kaporit pada air sampel tersebut.
Sampel diambil lalu dilakukan pemeriksaan jumlah kaporit pada air
danau. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan. Pemeriksaan yang pertama dilakukan adalah
pemeriksaan klor segera. Pemeriksaan dilakukan dengan cara satu gelas ukur
1000 ml disiapkan kemudian dibilas dengan air sampel dan akuades.
Dituangkan ke dalam gelas beaker sebanyak 1000 ml dan ditambahkan
18
Republik Indonesia Nomor 416 tahun 1990 diatur batas maksimal sisa klorin
bebas pada air bersih adalah 0.5 mg/l. Proses desinfeksi akan berjalan dengan
efektif apabila dalam kondisi normal.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurmala, dkk tahun 2017 pada air di
Danau Ngade, menujukkan bahwa proses desinfeksi dengan menggunakan
kaporit dapat mengurangi kadar Fe dan Mn. Kadar Fe dan Mn yang terdapat
dalam air akibat dari membusuknya zat-zat organik. Cara penggunaan kaporit
pada proses desinfeksi yang dilakukan dengan meneteskan larutan kaporit ke
dalam air. (12)
Desinfektan diperoleh dari bahan kimia seperti ion-ion yang terdapat
dalam kaporit dan bahan fisika dari cahay matahari. Fungsi desinfeksi adalah
untuk membunuh kuman-kuman yang ada pada air dengan menggunakan
desinfektan seperti kaporit. Kelebihan penggunaan kaporit bisa berdampak
pada kesehatan seperti iritasi pada mata dan kulit.(7)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, diketahui kadar
klor pada Air Danau di Danau Universitas Hasanuddin Kota Makassar
sebagai berikut:
1. Jumlah klorin pada Air Danau di Danau Universitas Hasanuddin Kota
Makassar adalah 0,8 mg/l.
2. Jumlah kaporit yang dibutuhkan untuk Air Danau di Danau Universitas
Hasanuddin Kota Makassar adalah 80 mg/ l.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh praktikan yaitu:
1. Kepada pemerintah, agar melakukan pengawasan kualitas sumber air
bersih secara berkala.
2. Kepada masyarakat, agar memperhatikan kualitas air yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah terjadinya penyakit yang
disebabkan oleh air tercemar.
3. Kepada institusi, agar melengkapi peralatan praktikum di laboratorium
sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif.
4. Kepada asisten, agar senantiasa membimbing dan mengawasi praktikan
untuk mencegah terjadinya kesalahan pada saat praktikum kesehatan
lingkungan.
20
DAFTAR PUSTAKA
4. Nofita D, Deri SN. Perbandingan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol 70%
dengan Ekstrak Air Daun Surian (Toona Sureni Merr.). J Sains dan
Teknologi.2020;12(2):79-84.Available
from:http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id [diakses 11 Maret 2021].
5. Sari M, Mifta Huljana. Analisis Bau, Warna, TDS, PH, dan Salinitas Air
Sumur Gali di Tempat Pembuangan Akhir. J Ilmu Kimia dan Terapan.
2019;3(1):1-5. Available from: http://jurnal.radenfatah.ac.id.[diakses 11
Maret 2021]
21
22
10. Dewantara IGY, Suyitno BM, Lesmana IGE. Desalinasi Air Laut Berbasis
Energi Surya Sebagai Alternatif Penyediaan Air Bersih. J Tek Mesin.
2018;7(1):1. Available from: https://media.neliti.com [diakses 12 Maret
2021].
11. Harijati S, Sadjati IM, Handayani SK, Dkk. Optimalisasi Peran Sains &
Teknologi untuk Mewujudkan Smart City [Internet]. Universitas Terbuka.
2017. 211–212 p. Available from: http://repository.ut.ac.id . [diakses 12
Maret 2021].
nature inspired optimization algorithms for lake water level prediction and
uncertainty analysis. Alexandria Eng J. 2021;60(2):2193–208. [cited 2021
Mar 2]. Available from:
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1110016820306840
20. Kurniati E, dkk. Analisis Pengaruh pH dan Suhu pada Desinfeksi Air
Menggunakan Microbubble dan Karbondioksida Bertekanan. Jurnal of
Natural Resources and Environmental Management. 2020;10(2):247-256.
Available from: https://journal.ipb.ac.id [diakses 13 Maret 2021]
21. Wiyono N, Arief F, Isna S. Sistem Pengolahan Air Minum Sederhana
(Portable Water Treatment). Jurnal Konversi. 2017;6(1):27-35 pp.
Available from: https://pdfs.semanticscholar.org [diakses 13 Maret 2021]
23. Cita DW, Retno A. Kualitas Air dan Keluhan Kesehatan Penggunaan
Kolam Renang di Sidoarjo. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2017;7(1):26-
81 pp. Available from: http://journal.unair.ac.id [diakses 14 Maret 2021]
26. Herdianti, et. all. Kalsium Hipoklorit sebagai Pengganti Larvasida Aedes
Aegypti . Jurnal Kesehatan. 2020;11(3):422-428. Available from:
https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id [diakses 14 Maret 2021]
29. Ardiatama D, Surito. Analisis pengujian sisa klor di jaringan distribusi kiji
wtpi pt. jababeka infrastruktur cikarang menggunakan metode kolorimetri.
Jurnal Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan. 2019;6(1):1-7 pp.
Available from: https://www.jurnal.pelitabangsa.ac.id/index.php/jtpl
[diakses 14 Maret 2021]
30. Sofyan DK. Peramalan Kebutuhan Klorin (Cl2) Pada Bagian Produksi Di
PT Pupuk Iskandar Muda. Jurnal Industrial Engineering. 2018;7(1):30-35.
Available from: https://journal.unimal.ac.id [diakses 14 Maret 2021]
DOKUMENTASI
2. Bahan
B. Prosedur Kerja
1. Pengambilan Sampel
Gambar 21.
Dilakukan
pemeriksaan segera
27
2. Pembuatan Control