Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AIR LIMBAH DAN DAMPAK


BAGI KESEHATAN LINGKUNGAN
DAN MASYARAKAT

OLEH:

MELINDA CHRISTINE PUSPITA DEWI


2007010193

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya makalah berjudul “Air Limbah dan Dampak Bagi Kesehatan
Lingkungan dan Masyarakat” terselesaikan tepat waktu. Terima kasih kepada
seluruh pihak terkait yang telah memberikan dukungan dalam bentuk apapun,
terlebih khusus orang tua. Terima kasih juga yang sebanyak-banyaknya kepada
Dr. Marylin S. Junias, ST., M.Kes selaku dosen mata kuliah Dasar Kesehatan
Lingkungan Universitas Nusa Cendana yang telah memberikan tugas penulisan
makalah.
Penulisan makalah berjudul “Air Limbah dan Dampak Bagi Kesehatan
Lingkungan dan Masyarakat” dimaksudkan untuk memenuhi tugas yang diberikan
dosen dan bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait air
limbah, serta pentingnya mengelola air limbah terlebih dahulu sebelum dibuang,
serta hubungan air limbah dengan terjadinya penyakit.
Akhir kata, terima kasih kepada para pembaca yang telah meluangkan
waktu untuk membaca makalah berjudul “Air Limbah dan Dampak Bagi
Kesehatan Lingkungan dan Masyarakat”. Mohon maaf untuk setiap kesalahan
yang terdapat dalam makalah, baik penulisan kata, gelar, nama, tempat, dan lain
sebagainya

Kupang, 23 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Ekskreta Manusia......................................................................................6
B. Air Limbah.................................................................................................7
1. Karakteristik air limbah............................................................................7
2. Dampak air limbah....................................................................................8
3. Pengelolaan air limbah..............................................................................9
a. Pengenceran (disposal by dilution)...................................................10
b. Cesspool..............................................................................................10
c. Sumur resapan (seepage pit).............................................................10
d. Septic tank..........................................................................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Limbah cair adalah salah satu jenis sampah. Sampah adalah zat atau benda-
benda yang sudah tidak terpakai lagi, baik berasal dari rumah maupun sisa-sisa
industri. Limbah cair terbagi menjadi 3, yaitu eksreta manusia, air limbah, dan
sampah industri. Jenis limbah cair tersering dengan jumlah yang paling banyak di
Indonesia adalah air limbah domestik.
Air limbah domestik adalah air yang telah dipergunakan dan berasal dari
rumah tangga atau permukiman termasuk di dalamnya adalah yang berasal dari
kamar mandi, tempat cuci, WC, serta tempat memasak (Sugiharto, 2008).
Berdasarkan pernyataan tersebut, sumber penghasil limbah cair terbesar di
Indonesia adalah dari hasil aktivitas rumah tangga. Hal ini dikarenakan jumlah
penduduk Indonesia yang sangat besar, sehingga volume limbah domestik yang
dihasilkan juga besar (Dheta, 2007). Seiring dengan tingginya pertumbuhan
penduduk mengakibatkan terjadinya peningkatan pemakaian air dalam rumah
tangga yang menyebabkan peningkatan jumlah limbah cair (Mende et al., 2015).
Air limbah dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan terjadinya masalah
kesehatan. Hal ini terjadi jika air limbah tidak diolah dengan baik.

B. Rumusan Masalah

1. Dari mana sumber air limbah?


2. Bagaimana karakteristik air limbah?
3. Apa kandungan dalam air limbah?
4. Bagaimana pengaruh atau dampak air limbah bagi kesehatan lingkungan
dan masyarakat?
5. Bagaimana pengelolaan air limbah?
C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah sebagai berikut:


1. Menjelaskan dari mana air limbah bersumber
2. Menjelaskan karakteristik air limbah
3. Mengetahui kandungan air limbah
4. Mengetahui pengaruh atau dampak air limbah bagi kesehatan lingkungan
dan masyarakat
5. Menjelaskan pengelolaan air limbah
BAB II
PEMBAHASAN

Air limbah adalah air yang telah digunakan manusia dalam berbagai
aktivitasnya. Dapat pula dikatakan air limbah adalah air bekas yang tidak terpakai
yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dalam memanfaatkan air bersih
(Budi Supriyatno, 2000). Air limbah berasal dari berbagai sumber. Sumber air
limbah terbagi menjadi 3, yaitu rumah tangga, perkotaan, dan industri.
Air limbah yang berasal dari rumah tangga disebut dengan air limbah
domestik. Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari pemukiman
penduduk dan merupakan limbah cair yang berasal dari dapur, kamar mandi,
cucian, dan kotoran manusia. Air limbah domestik terbagi menjadi 2, yaitu grey
water dan black water. Grey water merupakan air bekas cucian dapur, mesin cuci,
dan kamar mandi. Sedangkan black water adalah campuran eksreta manusia
dengan air bilasan toilet. Ekskreta manusia terdiri dari feses (tinja) yang
berpotensi mengandung mikroba patogen, dan urine yang pada umumnya
mengandung Nitrogen (N) dan Fosfor, serta mikroorganisme.

A. Ekskreta Manusia

Ekskreta manusia merupakan salah satu penyebab terjadinya pencemaran


lingkungan. Komposisi tinja terdiri dari zat padat, zat organik, dan zat anorganik.
Kuantitas tinja dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah keadaan
setempat, faktor fisiologi, kebudayaan, dan kepercayaan.
Pembuangan tinja secara layak merupakan kebutuhan kesehatan yang paling
dibutuhkan. Pembuangan tinja secara tidak baik dan sembarangan akan
menyebabkan kontaminasi pada air, tanah, atau menjadi sumber infeksi yang akan
mendatangkan bahaya bagi kesehatan. Hal ini dikarenakan penyakit yang
tergolong waterborne disease akan mudah berjangkit. Kotoran dari manusia yang
sakit atau sebagai carrier dari suatu penyakit dapat menjadi sumber infeksi,
dimana mengandung agen penyakit yang dapat ditularkan pada pejamu baru
dengan

perantara lalat. Penyakit-penyakit yang dapat terjadi akibat pembuangan


kotoran secara tidak baik atau sembarangan di antaranya tifoid, diare, disentri,
kolera, dan penyakit cacing. Penyakit-penyakit tersebut berdampak pada angka
kesakitan, angka kematian, dan harapan hidup. Di Indonesia dan negara
berkembang lainnya, masih banyak terjadi pembuangan tinja secara sembarangan.
Hal ini dapat disebabkan oleh faktor sosial ekonomi, kurangnya pengetahuan di
bidang kesehatan lingkungan, dan faktor kebiasaan.

B. Air Limbah

Air limbah domestik umumnya mengadung senyawa polutan organik yang


cukup tinggi, dan dapat diolah dengan proses pengolahan secara biologis.
Sedangkan air limbah yang berasal dari industri lebih sulit pengolahannya karena
mengandung pelarut mineral, logam berat, dan zat-zat organik lain yang bersifat
toksik (Sulistia & Septisya, 2020). Volume air limbah yang dihasilkan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kebiasaan manusia, penggunaan sistem
pembuangan kombinasi atau terpisah, dan waktu. Semakin banyak masyarakat
menggunakan air, maka akan semakin banyak juga air limbah yang dihasilkan.
Selain itu, pada pagi hari manusia cenderung menggunakan air dibandingkan pada
malam hari. Ini menyebabkan volume air limbah lebih banyak pada pagi hari
ketimbang malam hari.

1. Karakteristik air limbah

a. Karakteristik fisik
Air limbah terdiri dari 99,9% air, sedangkan 0,1% adalah kandungan bahan
padat dalam bentuk suspense padat dengan volume yang bervariasi antara 100-
500 mg/l. air limbah dikatakan lemah jika volume suspensi padatnya kurang dari
100 mg/l, sedangkan sebaliknya air limbah dikatakan kuat jika volume suspensi
padatnya lebih dari 500 mg/l.

b. Karakteristik kimia
Air limbah biasanya bercampur dengan zat kimia anorganik yang berasal
dari air bersih dan zat organik dari limbah itu sendiri. Komposisi campuran zat-zat
tersebut dapat berupa:
a) Gabungan dengan nitrogen (misalnya urea, protein, dan asam amino)
b) Gabungan dengan non-nitrogen (misalnya lemak, sabun, dan karbohidrat)

Ketika keluar dari sumber, air limbah biasanya bersifat basa. Namun jika
sudah lama atau membusuk, air limbah akan bersifat asam karena kandungan
bahan organiknya telah mengalami proses dekomposisi sehingga dapat
menimbulkan bau tidak sedap.

c. Karakteristik bakteriologis
Beberapa sifat utama dari air limbah yang perlu diperhatikan yaitu
mengandung bakteri, virus, dan parasit (Sulistia & Septisya, 2020).
Mikroorganisme yang terdapat dalam air limbah biasanya termasuk golongan
bakteri E. coli.

2. Dampak air limbah


Air limbah harus menjalani pengolahan yang baik sebelum dibuang. Air
limbah yang tidak diolah terlebih dahulu dan dibuang secara terus menerus akan
memberikan dampak negatif terhadap kesehatan lingkungan (dan berdampak pada
kesehatan masyarakat), baik pada di daerah penghasil limbah maupun diluarnya.
Contoh yang sering terjadi adalah tercemarnya daerah pantai karena bermuaranya
sungai-sungai yang tercemar pada daerah tersebut (Budi Supriyatno, 2000).
Dampak dari air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu dengan benar sebagai
berikut:
1) Air permukaan dan badan-badan air yang digunakan manusia akan
terkontaminasi atau tercemar
2) Kehidupan biota air (hewan dan tumbuhan air) menjadi terganggu

3) Menyebabkan bau yang tidak sedap. Bau tersebut merupakan hasil dari
proses dekomposisi zat anaerobik dan zat anorganik
4) Dapat menyebabkan penyumbatan yang berakibat pada banjir. Penyumbatan
tersebut timbul karena lumpur yang dihasilkan pada air limbah dan
menyebabkan pendangkalan air

Di saat sumber air (seperti sungai) yang digunakan manusia tercemar


atau terkontaminasi oleh air limbah, hal inilah yang menyebabkan
timbulnya penyakit. Adapun penyakit yang dapat disebabkan oleh air
limbah, yaitu:

1) Terjadinya koagulasi. Hal ini dikarenakan hilangnya kemampuan


hemoglobin dalam mengikat zat penting seperti kalsium oleh karena
keberadaan logam berat seperti timbal (Sulistia & Septisya, 2020)
2) Sindrom bayi biru. Kejadian ini dapat disebabkan karena tingginya
kandungan nitrat. Jumlah nitrat yang banyak dalam usus akan berubah
menjadi nitrit dan bereaksi lansung dengan hemoglobin, lalu membentuk
metahemoglobin yang dapat menyebabkan perjalanan oksigen menjadi
terhalang (Puspitasari, 2009)
3) Penyakit infeksius, seperti diare, kolera, disentri
Diare, kolera, dan disentri sama-sama disebabkan oleh infeksi bakteri.
Bakteri-bakteri tersebut paling sering ditemukan pada buangan limbah
domestik, sehingga ketika air limbah domestik mencemari lingkungan
sekitar, atau sumber air masyarakat, maka risiko masyarakat terkena
penyakit-penyakit ini akan tinggi.

3. Pengelolaan air limbah


Air limbah perlu menjalani pengolahan secara baik dan benar terlebih
dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
dampak atau penyakit yang disebabkan oleh air limbah tidak dapat terjadi,
sehingga derajat kesehatan masyarakat meningkat.

Pengelolaan air limbah dilakukan dengan berbagai metode, di antaranya


sebagai berikut:

a. Pengenceran (disposal by dilution)


Metode pengenceran dilakukan dengan membuang air limbah ke sungai,
danau, atau laut dengan tujuan agar air limbah mengalami pengenceran. Dengan
cara ini, maka air limbah akan mengalami purifikasi alami. Namun, cara seperti
ini tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya metode untuk mengolah air limbah

karena dapat mencemari air permukaan dengan bakteri patogen, larva dan telur
cacing, serta bibit penyakit lain yang terdapat dalam air limbah tersebut. Sehingga
harus disertai juga dengan metode pengolahan lainnya.
Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi jika air limbah dikelola
hanya dengan metode pengenceran, yaitu:
a) Air sungai atau danau tidak boleh digunakan untuk keperluan lain
b) Volume air mencukupi, sehingga pengenceran berlangsung kurang dari 30-40
kali
c) Air harus cukup mengandung oksigen atau dengan kata lain air harus
mengalir (tidak boleh stagnan) agar tidak menimbulkan bau

b. Cesspool
Pengolahan air limbah bentuk cesspool menggunakan semacam sumur
namun yang hanya dikhususkan untuk air limbah. Sumur tersebut dibuat pada
tanah berpasir agar air limbah mudah menyerap ke dalam tanah dan bagian
atasnya ditembok sehingga tidak tembus air. Jarak cesspool dengan sumur air
bersih haruslah 45 m dan minimal 6 m dari pondasi rumah.
c. Sumur resapan (seepage pit)
Sumur resapan adalah tempat penampungan air limbah yang telah
mengalami pengolahan dengan metode atau sistem lain, misalnya dari aqua privy
atau septic tank sehingga air limbah tersebut hanya tinggal mengalami peresapan
ke dalam tanah. Sumur resapan dibuat pada tanah yang berpasir dengan diameter
1-2,5 m dan kedalaman 2,5 m serta lama pemakaiannya dapat mencapai sekitar 6-
10 tahun.

d. Septic tank
Menurut WHO, septic tank merupakan metode terbaik untuk mengelola air
limbah. Karena karakteristik limbahnya kedap air, maka tidak mencemari
lingkungan sekitar. Namun memerlukan biaya yang mahal, rumit, dan
membutuhkan tanah yang luas.
BAB III
PENUTUP

Air limbah merupakan salah satu jenis sampah dalam bentuk cair. air limbah
merupakan hasil dari aktivitas manusia. Air limbah berasal dari berbagai sumber,
antara lain rumah tangga, perkotaan, dan industri. Produksi air limbah terbanyak
di Indonesia adalah air limbah yang berasal dari rumah tangga (limbah domestik).
Air limbah domestik merupakan air limbah yang berasal dari pemukiman
penduduk dan merupakan limbah cair yang berasal dari dapur, kamar mandi,
cucian, dan kotoran manusia. Air limbah domestik terbagi menjadi 2, yaitu grey
water dan black water.
Air limbah dapat mengakibatkan dampak yang sangat buruk bagi
lingkungan dan kesehatan masyarakat, di antaranya pencemaran lingkungan
(tanah, air, dan udara), terganggunya kehidupan biota air, dan menyebabkan
penyakit khususnya penyakit infeksi. Untuk menghindari dampak buruk yang
disebabkan air limbah, maka air limbah harus menjalani pengolahan dengan benar
terlebih dahulu sebelum di buang ke lingkungan. Adapun metode pengelolaan air
limbah yang di lakukan adalah pengenceran, ceespool, sumur resapan, dan septic
tank.
DAFTAR PUSTAKA

Budi Supriyatno. (2000). Pengelolaan Air Limbah yang Berwawasan. Teknologi


Lingkungan, 1(1), 17–26.

Dheta, A. (2007). Pengaruh Lama Waktu Aerasi Terhadap Penurunan Kadar


Amoniak, Nitrit, Nitrat, Senyawa Organik, dan Zat Padat Air Limbah
Domestik pada Bak Aerasi Prototipe IPAL Sistem Lumpur Aktif.

Mende, J. C. C., Kumurur, V. A., & Moniaga, I. L. (2015). Kajian Sistem


Pengelolaan Air Limbah Pada Permukiman Di Kawasan Sekitar Danau
Tondano (Studi Kasus: Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa). Sabua,
7(1), 395–406.

Puspitasari, D. E. (2009). Dampak Pencemaran Air Terhadap Kesehatan


Lingkungan dalam Perspektif Hukum Lingkungan. Mimbar Hukum, 21, 23–
34.

Sugiharto. (2008). Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah (Cetakan 20). UI-Press.

Sulistia, S., & Septisya, A. C. (2020). Analisis Kualitas Air Limbah Domestik
Perkantoran. Jurnal Rekayasa Lingkungan, 12(1), 41–57.
https://doi.org/10.29122/jrl.v12i1.3658

Anda mungkin juga menyukai