Anda di halaman 1dari 46

FERTILITAS

OLEH
MASRIDA SINAGA
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan:

1. Konsep Fertilitas dan Fekunditas


2. Sumber Data Fertilitas
3. Ukuran-ukuran dalam Fertilitas
4. Teori Fertilitas
5. Faktor yang Mempengaruhi Fertilitas
6. Pengaruh Tingginya Fertilitas terhadap
derajat kesehatan masyarakat
Konsep Fertilitas dan Fekunditas
 FERTILITAS: hasil reproduksi nyata dari seorang
wanita atau sekelompok wanita.
 FERTILITAS: Banyaknya bayi yang lahir hidup.

 FEKUNDITAS: potensi fisik untuk melahirkan anak


 Seorang wanita yang secara biologis subur
(fecund), tidak selalu melahirkan anak (misalnya:
tidak mempunyai pasangan/tidak nikah)
 Fekunditas seorang perempuan sulit diukur,
sehingga ahli demografi hanya menggunakan
pengukuran terhadap kelahiran hidup.
Pengukuran fertilitas lebih kompleks
dibandingkan mortalitas karena:
1. Seorang wanita hanya meninggal 1x, tetapi
melahirkan bisa >1x.
2. Seseorang yang meninggal pada hari dan
waktu tertentu, berarti mulai saat itu orang
tersebut tidak mempunyai resiko kematian
lagi.
Tetapi, sebaliknya seorang perempuan yang
telah melahirkan anak, tidak berarti resiko
melahirkan dari wanita tersebut menurun.
3. Kelahiran melibatkan 2 orang (laki-laki dan
perempuan), sedangkan kematian hanya
melibatkan 1 orang saja.
4. Tidak semua perempuan beresiko untuk
melahirkan, karena ada kemungkinan
beberapa dari mereka tidak mendapat
pasangan untuk berumah tangga, atau ada
yang bercerai dan menjanda.
Konsep-Konsep Fertilitas
 LAHIR HIDUP: suatu kelahiran seorang bayi
tanpa memperhitungkan lamanya di dalam
kandungan, dimana sibayi menunjukkan
tanda-tanda kehidupan (bernafas, berteriak,
jantung berdenyut, ada gerakan otot, dsb).

 LAHIR MATI (STILL BIRTH): kelahiran seorang


bayi dari kandungan yang berumur ≥28
minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda
kehidupan.
 ABORTUS: kematian bayi dalam kandungan
dengan umur kehamilan <28 minggu.
 Abortus disengaja (induced)
 Abortus tidak disengaja (spontaneous)

 MASA REPRODUKSI (CHILDBEARING AGE):


masa dimana wanita mampu melahirkan (usia
subur: 15-49 tahun).
Sumber Data Fertilitas
Registrasi penduduk
 Pencatatan penduduk (statistik penduduk)

Sensus penduduk
 Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
 Jumlah anak yang pernah dilahirkan hidup
 Jumlah anak yang dilahirkan dalam suatu periode lalu
(mis: 1 tahun yang lalu)
 Data penduduk yang berhubungan dengan variabel
fertilitas (mis: penduduk usia kawin)
 Survei Penduduk
 Komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin
 Jumlah anak yang pernah dilahirkan hidup
 Jumlah anak yang dilahirkan dalam suatu periode
lalu
 Data penduduk yang berhubungan dengan variabel
fertilitas
 Keterangan tambahan mengenai fertilitas yang
lebih terperinci, seperti riwayat kelahiran mulai dari
anak I hingga terakhir dan status kehamilan
Ukuran-ukuran dalam Fertilitas

1. Pengukuran fertilitas tahunan


(vital rates)
2. Pengukuran fertilitas
kumulatif
1. Pengukuran fertilitas tahunan
 Mengukur jumlah kelahiran pada tahun
tertentu dihubungkan dengan jumlah
penduduk yang mempunyai resiko untuk
melahirkan pada tahun tersebut.
a. Tingkat fertilitas kasar (crude birth rate/CBR)
b. Tingkat fertilitas umum (general fertility rate
(GFR)
c. Tingkat fertilitas menurut umur ( age specific
fertility rate/ASFR)
d. Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran
(Birth Order Specific Fertility Rate/BOSFR)
Tingkat fertilitas kasar (Crude Birth
Rate/CBR)
 Jumlah kelahiran hidup selama 1 tahun di suatu
wilayah, per1000 penduduk pada pertengahan tahun.
 Rumus:
B
CBR  xk
Pm kasar
 Dimana: CBR: tingkat kelahiran

B : jumlah kelahiran pada tahun


tertentu
Pm : penduduk pertengahan tahun
K : bilangan konstan (1000)
Contoh soal
 Pada tahun 2017, jumlah penduduk wilayah X
pada pertengahan tahun sebesar
136.000.000 orang. Jumlah kelahiran pada
tahun tersebut sebesar 5.834.400 bayi.
Hitung tingkat kelahiran kasar wilayah X pada
tahun tersebut!
Tingkat fertilitas umum (general
fertility rate (GFR)
 Banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu tiap 1000
penduduk perempuan usia subur (15-49 tahun) pada
pertengahan tahun

 Rumus: B
GFR  xk
Pf (15  49 )
 Dimana: GFR: tingkat kelahiran umum
B : jumlah kelahiran pada tahun
tertentu
Pf (15-49): penduduk perempuan umur 15-
49 tahun pertengahan tahun
Contoh soal
 Banyaknya kelahiran di Wilayah X pada tahun
2017 adalah 182.880 orang bayi. Banyaknya
penduduk perempuan berumur 15-49 tahun
pada pertengahan tahun sebesar 1.165.685
orang. Hitung GFR!
Tingkat fertilitas menurut umur
(age specific fertility rate/ASFR)
 Banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita pada
kelompok umur tertentu.
 Di antara kelompok wanita usia reproduksi

(15-49 tahun), terdapat variasi kemampuan


melahirkan, karena itu perlu dihitung tingkat
fertilitas wanita pada tiap-tiap kelompok
umur.
Bi
Rumus:
ASFRi  xk

Pfi

Dimana ASFRi: tingkat kelahiran kelompok umur


i
Bi : jumlah kelahiran bayi pada kelompok
umur i pada tahun tertentu
Pfi : Jumlah perempuan kelompok umur i
pada pertengahan tahun
Contoh soal
Perhitungan tingkat fertilitas menurut umur untuk
Provinsi X pada tahun 2017

Kelompok umur Jumlah pddk Jlh Tingkat fertilitas menurut


(tahun) wanita kelahiran umur (ASFR) per 1000
penduduk
1 2 3 4 (3/2 x 1000)
15-19 264.960 15.840
20-24 208.080 41.040
25-29 200.880 50.400
30-34 163.440 49.680
35-39 151.200 18.000
40-44 110.160 7.200
45-49 66.900 720
Jumlah ASFR
Contoh soal
Perhitungan tingkat fertilitas menurut umur untuk
Provinsi X pada tahun 2017

Kelompok umur Jumlah pddk Jlh Tingkat fertilitas menurut


(tahun) wanita kelahiran umur (ASFR) per 1000
penduduk
1 2 3 4 (3/2 x 1000)
15-19 264.960 15.840 60
20-24 208.080 41.040 197
25-29 200.880 50.400 250
30-34 163.440 49.680 304
35-39 151.200 18.000 119
40-44 110.160 7.200 65
45-49 66.900 720 11
Jumlah ASFR 1.006
 Tertinggi pada kelompok umur mana?

 Terendah pada kelompok umur mana?


Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran
(Birth Order Specific Fertility Rate/BOSFR )
 Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran
sangat penting untuk mengukur tinggi
rendahnya fertilitas suatu negara.
 Kemungkinan seorang istri untuk menambah

kelahiran tergantung kepada jumlah anak


yang telah dilahirkannya.
 Seorang istri mungkin menggunakan alat

kontrasepsi setelah mempunyai jumlah anak


tertentu.
 Rumus: Boi
BOSFR  xk
Pf (15  49)
 Dimana: Boi: jumlah kelahiran urutan ke-i
Pf(15-49): jumlah perempuan umur
15-49 tahun pada
pertengahan tahun
 Penjumlahan dari tingkat fertilitas menurut
urutan kelahiran, menghasilkan tingkat
fertilitas umum (General fertility Rate), dapat
ditulis dalam rumus:

Boi
GFR   ( xk )
Pf (15  49 )
Contoh: Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran dari
Negara Amerika Serikat Tahun 1942, 1960, dan 1967

Tingkat kelahiran per 1000 wanita umur 15-49 tahun


Urutan kelahiran
1942 1960 1967
Pertama 37,5 31,1 30,8
Kedua 22,9 29,2 22,6
Ketiga 11,9 22,8 13,9
Keempat 6,6 14,6 8,3
Kelima 4,1 8,3 4,8
Keenam dan 4,6 7,6 4,5
ketujuh
kedelapan+ 3,9 4,3 2,7
GFR 91,5 118,0 87,6
2. Pengukuran fertilitas kumulatif
 Mengukur jumlah rata-rata anak (laki-
laki dan perempuan) yang dilahirkan
oleh seorang wanita hingga mencapai
umur tertentu
a. Tingkat fertilitas total (Total Fertility
Rate/TFR)
b. Gross Reproduction Rate (GRR)
c. Net Reproduction Rate (NRR)
Tingkat fertilitas total (Total Fertility
Rate/TFR)
 Jumlah kelahiran hidup laki-laki dan
perempuan tiap 1000 penduduk wanita yang
hidup hingga akhir masa reproduksinya,
dengan catatan tidak ada seorang wanita yang
meninggal sebelum mengakhiri masa
reproduksinya.
 TFR menggambarkan riwayat fertilitas dari

sejumlah perempuan selama masa


reproduksinya.
 Tingkat fertilitas total didapatkan dengan
menjumlahkan tingkat fertilitas perempuan
menurut umur.
 Apabila umur tersebut berjenjang lima

tahunan, dengan asumsi bahwa tingkat


fertilitas menurut umur tunggal sama dengan
rata-rata tingkat fertilitas kelompok umur
lima tahunan, maka rumus TFR adalah sebagai
berikut:
TFR  5 ASFRi
i
Lihat contoh penghitungan ASFR
 Diketahui jumlah fertilitas menurut umur
(ASFRi) sebesar 1.006,1, maka besarnya TFR
adalah:

TFR  5 ASFRi
i

TFR = 5 x 1.006,1

TFR = 5.030
Artinya:
Setiap 1000 perempuan setelah melewati
masa suburnya akan melahirkan 5.030 bayi
laki-laki dan perempuan (setiap orang
melahirkan 5 orang anak).
TFR menurut Provinsi 2007 dan 2012
SDKI 2007 SDKI 2012
3,4 Papua B... 3,7
3,5 Sulawesi Ba... 3,6
2,9 Pa 3,5
4,2 NTT 3,3
3,3 Sulawesi Ten... 3,2
3,9 Mal 3,2
2,8 Kalimantan B... 3,1
3,2 Maluku U... 3,1
3,8 Sumatera Ut... 3,0
3,3 Sulawesi Tengg... 3,0 Sasaran
2,7 R 2,9
3,1 A 2,8 Renstra
3,4 Sumatera Ba... 2,8 2015-2019
2,7 Sumatera Sela... 2,8
2,8 NTB 2,8 yakni 2,3
3,0 Kalimantan Ten... 2,8
2,7 Kalimantan Ti... 2,8
2,5 Lamp... 2,70
2,6 INDONESIA 2,6 SDKI 2017: 2,4
2,5 Bangka Belit... 2,6
3,1 Kep. R... 2,6
2,8 Sulawesi Ut... 2,6
2,8 Sulawesi Sel... 2,6
2,6 Goront... 2,6
2,6 Jawa Ba... 2,5
2,3 Jawa Te... 2,5
2,6 Ban 2,5
2,6 Kalimantan Sela... 2,5
2,8 Ja 2,3
2,1 DKI Jaka... 2,3
2,1 Jawa T... 2,3
2,1 B 2,3
2,4 Bengk... 2,2
1,8 DI Yogyaka... 2,1
Trend Angka Kelahiran Total (TFR)
Indonesia 1991-2017

3,0

SDK
I 2,9
19 9
1
SDK 2,8
I
19 9
4
SDK 2,6
1 99
I 2,6 2,6
7
SDKI SDKI SDKI 2,4
2002-2003 2007 2012
SDKI
2017
 TFR semakin menurun secara langsung dipengaruhi
oleh keberhasilan program KB.
 Secara tidak langsung karena peningkatan
keberdayaan perempuan, tingkat pendidikan
perempuan, partispasi kerja perempuan.

 SDKI 2007/2008:
◦ TFR di pedesaan lebih tinggi (2,8) dibandingkan dengan
perkotaan (2,3)
◦ TFR masyarakat miskin lebih tinggi (4,2) dibandingkan
masyarakat mampu (3,0)
◦ Banyaknya anak masyarakat berpendidikan rendah lebih
banyak (4,1) dibandingkan yang berpendidikan tinggi (2,7)
Gross Reproduction Rate (GRR)
 Jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000
penduduk perempuan sepanjang masa
reproduksinya, dengan catatan tidak ada
seorang perempuan yang meninggal sebelum
mengakhiri masa reproduksinya

 Rumus: GRR  5 ASFRfi


i
Contoh: Perkiraan GRR tahun 1964-1965 negara Indonesia

Jlh kelahiran bayi ASFRfi per 1000


Gol umur Jlh perempuan
perempuan perempuan
15-19 3.755 199 53
20-24 3.675 365 99
25-29 4.430 366 83
30-34 3.779 267 71
35-39 3.303 163 49
40-44 2.644 61 23
45-49 1.944 14 7

Jumlah ASFRfi= 385


Maka GRR= 5x385=1925 (masing-masing melahirkan 2 orang anak
perempuan)
GRR bila diketahui SRB dan ASFR??
 Kelemahan dari perhitungan GRR adalah
mengabaikan kemungkinan perempuan
meninggal sebelum akhir masa
reproduksinya (Padahal ada kemungkinan dia
meninggal sebelum monopause).
 Agar hal ini tidak diabaikan, maka digunakan

perhitungan Net Reproduction Rate (NRR)


Net Reproduction Rate (NRR)
 Jumlah kelahiran bayi perempuan oleh
sebuah Kohort hipotesis dari 1000
perempuan dengan memperhitungkan
kemungkinan meninggalnya perempuan-
perempuan itu sebelum mengakhiri masa
reproduksinya
 Asumsi yang dipakai: bayi perempuan

tersebut mengikuti pola fertilitas dan


mortalitas ibunya.
Misalnya:
Sebuah Kohort yang terdiri dari 1000 bayi
perempuan, beberapa dari perempuan itu
mempunyai kesempatan melahirkan hingga umur
20 tahun, sebagian hingga umur 30 tahun,
sebagian hingga umur 40 tahun, dan hanya
sebagian yang dapat melewati usia 50 tahun (usia
akhir reproduksi). Jadi dari Kohort tersebut
dihitung jumlah perempuan-perempuan yang
dapat bertahan hidup sampai umur tertentu
dengan mengalikannya dengan rasio masih hidup
hingga usia ibunya.
Contoh:
Rasio masih Bayi wanita yang
Kelahiran
Gol Jlh pddk hidup diharapkan tetap
bayi ASFRfi
umur wanita hingga usia hidup per 1000
wanita
ibunya wanita
1 2 3 4 5 6=4x5
15-19 5.373.500 8.624 2 0,9736 2
20-24 4.572.400 250.389 55 0,9710 53
25-29 4.206.800 416.112 99 0,9674 96
30-34 4.110.100 172.793 42 0,9596 40
35-39 3.751.000 35.380 9 0,9552 9
40-44 3.231.700 4.805 1 0,9442 1
45-49 2.697.200 228 0,08 
0,9304 0,07
 201,07

NRR=5 x bayi wanita yang diharapkan tetap hidup per 1000 wanita
NRR=5x201,07=1005
Menunjukkan rata-rata banyaknya wanita yang tetap hidup hingga
Teori Fertilitas
 Davis dan Blake berpendapat bahwa

◦ Proses reproduksi seorang perempuan


usia subur melalui tiga tahap yaitu:
1. Hubungan kelamin (intercourse)
2. Konsepsi (conseption)
3. serta kehamilan dan kelahiran
Faktor-faktor yang mempengaruhi
hubungan kelamin pada usia reproduksi:

1. Umur memulai hubungan kelamin


2. Selibat permanen
3. Lamanya masa reproduksi yang hilang karena
perceraian, perpisahan, atau ditinggal pergi
oleh suami (meninggal dunia)
4. Abstinensi sukarela
5. Abstinensi terpaksa (sakit, berpisah sementara)
6. Frekwensi hubungan seks (tidak termasuk
abstinensi)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kemungkinan konsepsi
7. Kesuburan dan kemandulan biologis
(fekunditas dan infekunditas) yang
tidak disengaja
8. Menggunakan atau tidak menggunakan
alokon
9. Kesuburan atau kemandulan yang
dipengaruhi oleh faktor2 disengaja,
misalnya sterilisasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kehamilan dan kelahiran:

10. Kematian janin karena faktor2


yang tidak disengaja
11. Kematian janin karena faktor2
yang disengaja
Faktor yang Mempengaruhi Fertilitas

a. Faktor demografi (Struktur umur, Struktur


Perkawinan, Umur kawin pertama, Paritas,
Disrupsi perkawinan, Proporsi yang kawin).

b. Faktor non demografi (keadaan ekonomi


penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan
status perempuan, urbanisasi, industrialisasi).
◦ Faktor-faktor sosial, ekonomi, dan budaya yang
mempengaruhi fertilitas akan melalui faktor2 yang
langsung ada kaitannya dengan tahap reproduksi di
atas (variabel antara)

Variabel
Faktor sosial Fertilitas
antara (11)

◦ Var. antara merupakan faktor-faktor yang langsung


mempunyai kaitan dengan ketiga tahap tersebut
Faktor Penyebab Tingginya
Fertilitas di Indonesia dan Upaya
Penanggulangannya
 Gagalnya program KB
 Rendahnya status perempuan

(ekonomi, tingkat pendidikan)


 Rendahnya peran serta wanita

dalam aktivitas kerja


PENGARUHNYA TINGGINYA FERTILITAS KE
KESEHATAN MASYARAKAT???
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai