Anda di halaman 1dari 8

1

III. FERTILITAS

Fertilitas ; hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok
wanita , ini menunjukkan fertilitas menyangkut banyaknya bayi yang lahir
hidup. Lingkup fertilitas mencakup kelahiran pada perubahan penduduk.
Fekunditas; potensi fisik untuk melahirkan, ini menyangkut wanita usia subur.
Natalitas; hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok
wanita , namun dalam lingkup mencakup peranan kelahiran pada perubahan
penduduk dan reproduksi manusia.

Konsep-konsep dasar dalam fertilitas


1. Lahir hidup (live birth)
suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya dalam
kandungan, dimana bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan. (bernafas,
ada denyut nadi/tali pusat, gerakan otot dll)
2. Lahir Mati (still birth)
Kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur minimum 28
minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
3. Abortus
Kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28
minggu.
Abortus terdiri dari :
3.1Abortus disengaja (induced abortion)
3.1.1 berdasarkan alasan medis
dilakukan karena adanya alasan medis yang apabila kehamilan
dilanjutkan dapat membahayakan jiwa IBU
3.1.2 tidak berdasarkan alasan medis
dilakukan tanpa alasan medis terhadap bahaya yang mungkin terjadi
pada jiwa sang ibu.
3.2Abortus tak disengaja (spontaneaus abortion)
Abortus yang terjadi karena faktor-faktor yang tidak disengaja.
4. masa reproduksi (cild bearing age)
Masa dimana wanita mampu melahirkan (masa usia subur), umumnya
digunakan usia anatara 15 s/fs 49tahun.

Ukuran-ukuran Dasar.
Terdapat dua pendekatan.
1. Kinerja Tahunan (yearly performance/current fertility)
Menggambarkan fertilitas dari suatu kelompok penduduk atau berbagai
kelompok penduduk untuk jangka waktu satu tahun.

Ekonomi Kependudukan
2

1.1 Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)


Rumus umum:
B
CBR= .k
P
Contoh :
Jumlah kelahiran di Papua tahun 2003 adalah 180.000 orang
Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2.000.000 orang

CBR = (180.000/2.000.000) . 1.000 = 90 per 1000 penduduk.


Kebaikan :
Perhitungan sederhana
Kelemahan :
Tidak memisahkan penduduk laki-laki dan perempuan , usia <15 dan
>49 tahun .

1.2 Angka Kelahiran Umum (general fertility rate)


Banyaknya kelahiran tiap 1000 perempuan yang berumur 15 s/d 49
atau 15 s/d 44 tahun.

B
GFR= f
.k
P15−49
Contoh :
Jumlah perempuan pada pertengahan tahun usia 15 s/d 49 tahun 1.2
juta
Jumlah kelahiran 180.000 orang

GFR = (180.000/1.200.000). 1000 = 50 per 1000 perempuan usia 15 –


49 tahun
Kebaikan :
Lebih cermat dari CBR karena hanya memasukkan penduduk yang
menanggung resiko melahirkan (exposed to risk).
Kelemahan :
Ukuran ini tidak membedakan resiko melahirkan dari berbagaio
kelompok umur.

1.3 Angka Kelahiran menurut Kelompok Umur (age specific fertility rate)
Jumlah kelahiran tiap 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu.
bi
ASFR i = .k
Pif

Ekonomi Kependudukan
3

Dimana ;
bi = jumlah kelahiran dalam kelompok umur i dalam 1 tahun
Pfi = jumlah perempuan dalam kelompok umur i pada pertengahan thn
I = kelompok umur

Contoh :
Jumlah kelahiran kelompok umur 25-29 tahun 40.000
Jumlah penduduk perempuan kelompok umur 25-29 tahun 300.000

ASFR 25-29 = 40.000 / 300.000 .1000 = 133,3 per 1000 penduduk


= 133 orang

kebaikan :
ukuran lebih cermat dari GFR karena telah mempertimbangkan resiko
melahirkan.
Kelemahan :
Membutuhkan data yang terperinci yaitu banyaknya kelahiran untuk
tiap kelompok umur.

1.4 Angka Kelahiran Total (total fertility rate)


Jumlah ASFR dengan catatan umur dinyatakan dalam 1 tahun

TFR = 5 7i=1 ASFRi

ASFRi = angka kelahiranmenurut kelompok umur tertentu.


I = kelompok umur 5 tahunan dimulai dari 15 – 19 tahun
Contoh :
ASFR 15 – 19 = 60
ASFR 20 – 24 = 197
ASFR 25 – 29 = 251
ASFR 30 – 34 = 304
ASFR 35 – 39 = 119
ASFR 40 – 44 = 65
ASFR 45 – 49 = 11

TFR = 5 (60+ 197+251+ 304 + 119 + 65 +11 )


TFR = 5 (1007)
TFR = 5035 per 1000 perempuan usia 15 – 49 tahun atau
TFR = 5,035 per perempuan usia 15 – 49 tahun.
Ini berarti tiap perempuan di papua pada tahun 2003 rata-rata
akanmempunyai anak sebanyak 5 orang di akhir masa reproduksinya.

Ekonomi Kependudukan
4

Kebaikan :
Merupakan ukuran untuk seluruh perempuan usia 15 – 49 tahun

2. Sejarah Reproduksi (reproductive history/cummulative fertility)


2.1 Jumlah Anak yang pernah Dilahirkan (cild ever born/CEB)
Banyaknya kelahiran sekelompok atau beberapa kelompok wanita
selama masa reproduksinya . istilah ini disebut juga PARITAS

ACEB = CEBi / Pfi

CEBi = jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh perempuan kelompok


umur i
Pfi = jumlah perempuan pada kelompok umur i.

Contoh :
Kelompok Umur Jumlah CEB ACEB
Perempua Anak yang
n dilahirkan

15 – 19 400.000 200.000 0,5


20 – 24 600.000 1.200.000 2,0
25 – 29 800.000 2.400.000 3,0
30 – 34 900.000 2.700.000 3,0
35 – 39 900.000 3.100.000 3,5
40 – 44 600.000 3.600.000 6,0
45 – 49 400.000 3.600.000 6,0

NB; rata-rata jumlah anak yang dilahirkan kelompok umur 45 – 49


tahun disebut “completed Family Size”.
Kebaikan :
Mudah diperoleh informasinya (sensus dan survay)
Tidak ada referensi waktu
Keburukan:
Jika terjadi kesalahan pelaporan umur penduduk maka angka
pembagian menurut kelompok umur mengalami kesalahan (terutama
negara berkembang).
Ada kecenderungan makin tua makin besar terjadi kemungkinan lupa
pada jumlah anak yang dilahirkan.
Fertilitas perempuan yang meninggal dianggap sama dengan yang
masih hidup.

Ekonomi Kependudukan
5

2.2 Ratio Perempuan Dan anak-anak (cild women ratio)


Merupakan rasio antara jumlah penduduk usia reproduksi dengan
jumlah anak dibawah 5 tahun.

CWR = Po-4 / Pf15 – 49 . k atau CWR = Po-4 / Pf 15-44


Contoh :
Jumlah penduduk usia 0 – 4 tahun adalah 3.000.000
Jumlah penduduk perempuan usia 15 – 49 tahun adalah 5.000.000
Maka :
CWR = 3/5 . 1000 = 600
CWR = indikator GFR = indikator GFR

Ukuran-ukuran Reproduksi
Angka Reproduksi
Ukuran yang berhubungan dengan kemampuan suatu masyarakat untuk
menggantikan dirinya. Konsep ukuran ini hanya memperhitungkan bayi wanita
1. Angka Reproduksi Kotor (gross reproduction rate)
Merupakan angka yang menunjukkan banyaknya perempuan yang dilahirkan
oleh suatu kohor perempuan.
Terdapat dua pendekatan yaitu:
1.1 Jika diasumsikan bahwa rasio jenis kelamin pada saat dilahirkan dengan
bayi yang lahir oleh tiap kelompok usia sama.
Misalnya rasio jenis kelamin saat dilahirkan 203.
Rumus :
7
100
GRR= X 5 ∑ ASFR i
203 i=1
dimana : ASFRi = jumlah kelahiran pada tiap kelompok umur

1.2 Bila diketahui jumlah bayi wanita pada kelompok usia ibu.
Rumus :
7
GRR=5 . ∑ ASFR Fi
i=1
dimana : ASFRFi = jumlah bayi wanita di tiap kelompok umur
kelemahan : tidak memperhitungkan jika bayi wanita tersebut meninggal
sebelum masa reproduksi.

Ekonomi Kependudukan
6

Contoh 1 :
Angka fertilitas total = 5035/100 perempuan
Rasio jenis kelamin pada waktu lahir 203

100
GRR= XTFR
203
100
GRR= X 5035
203
= 2480,3 per 1000 wanita usia 15 – 49 tahun

contoh 2 :
data
Kelompok Jumlah Kelahiran bayi ASFRFi
Umur Perempuan perempuan (hanya bayi wanita)

15 – 19 500.000 800 1,6


20 – 24 400.000 20.000 50
25 – 29 400.000 40.000 100
30 – 34 400.000 10.000 25
35 – 39 300.000 3.000 10
40 – 44 300.000 400 1,33
45 – 49 200.000 20 0,1
Jumlah 188,03

7
GRR=5 . ∑ ASFR Fi
i=1
= 5 (188,03)
= 940 per 1000 perempuan
= 0,9 = 1 per perempuan

2. Angka Reproduksi Neto (net reproduction rate)


Angka yang memperhitungkan kemungkinan bayi perempuan meninggal
sebelum mencapai masa reproduksi .
ASUMSI : bayi perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas dan mortalitas
ibu.

Ekonomi Kependudukan
7

Contoh :
Kel. Jumlah Kelahiran ASFR Rasio masih Bayi
umur penduduk bayi hidup hingga diharapkan
perempuan perempuan usia ibu tetap
hidup
1 2 3 4 5 6

15 – 19 500.000 800 1,60 0,98 1,56


20 – 24 400.000 20.000 50,00 0,96 48,00
25 – 29 400.000 40.000 100,00 0,96 96,00
30 – 34 400.000 10.000 25,00 0,94 23,50
35 – 39 300.000 3.000 10,00 0,94 9,40
40 – 44 300.000 400 1,33 0,92 1,22
45 – 49 200.000 20 0,10 0,90 0,09
179,78

NRR = 5 X 179,78
= 898,90 per 1000 perempuan
= 0,989 = 1 per perempuan.
Artinya ; rata-rata jumlah anak perempuan yang dimiliki oleh suatu kohor
perempuan yang akan tetap hidup hingga masa reproduksi adalah 1 orang .

Faktor-faktor yang mempengaruhi Fertilitas


1. Kingsley Davis and Judith Blake
1.1 Tahap hubungan Kelamin (intercourse)
Variabel yang mempengaruhi tahap ini (variabel antara) adalah :
a. umur memulai hubungan kelamin
b. selibat permanen ( proporsi perempuan yang tak pernah
mengadakan hubungan kelamin
c. lamanya berstatus kawin
d. Abstinensi sukarela
e. Abstinensi terpaksa (sakit, pisah sementara dll)
f. Frekuensi senggama
1.2 Tahap konsepsi (conseption)
Variabel yang mempengaruhi tahap ini (variabel antara) adalah :
a. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan hal-hal yang
disengaja dan tidak disenagaja
b. Pemakaian kontrasepsi.

1.3 Tahap kehamilan (gestation)


Variabel yang mempengaruhi tahap ini (variabel antara) adalah :
a. Mortalitas janin karena sebab-sebab yang tak disengaja
b. Mortalitas janin karena sebab-sebab yang disengaja

Ekonomi Kependudukan
8

2. H. Leibeinstein
Anak dilihat dari sudut pandang ekonomi dapat dilihat dari 2 sisi :
2.1 Kegunaan (utility)
Dapat memberikan balas jasa ekonomi atau membantu dalam kegiatan
produksi serta merupakan sumber yang dapat menghidupi orang tua
dimasa depan
Memberikan kepuasan

2.2 Biaya (cost)


Pengeluaran untuk membesarkan anak.
Misalnya :

Jika pendapatan orangtua tinggi maka orangtua ingin kualitas anaknya


tinggi untuk itu diperlukan biaya yang tinggi pula, karena orang tua
tidak tergantung pada anak secara ekonomi maka kegunaan anak secara
ekonomi menjadi rendah sehingga balas jasa ekonomi menjadi rendah
walaupun, masih memberikan kepuasan.
Disini terlihat biaya lebih besar dari kegunaan akibatnya permintaan
terhadap anak menurun selanjutnya menyebabkan fertilitas juga
menurun.

Ekonomi Kependudukan

Anda mungkin juga menyukai