III. FERTILITAS
Fertilitas ; hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok
wanita , ini menunjukkan fertilitas menyangkut banyaknya bayi yang lahir
hidup. Lingkup fertilitas mencakup kelahiran pada perubahan penduduk.
Fekunditas; potensi fisik untuk melahirkan, ini menyangkut wanita usia subur.
Natalitas; hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok
wanita , namun dalam lingkup mencakup peranan kelahiran pada perubahan
penduduk dan reproduksi manusia.
Ukuran-ukuran Dasar.
Terdapat dua pendekatan.
1. Kinerja Tahunan (yearly performance/current fertility)
Menggambarkan fertilitas dari suatu kelompok penduduk atau berbagai
kelompok penduduk untuk jangka waktu satu tahun.
Ekonomi Kependudukan
2
B
GFR= f
.k
P15−49
Contoh :
Jumlah perempuan pada pertengahan tahun usia 15 s/d 49 tahun 1.2
juta
Jumlah kelahiran 180.000 orang
1.3 Angka Kelahiran menurut Kelompok Umur (age specific fertility rate)
Jumlah kelahiran tiap 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu.
bi
ASFR i = .k
Pif
Ekonomi Kependudukan
3
Dimana ;
bi = jumlah kelahiran dalam kelompok umur i dalam 1 tahun
Pfi = jumlah perempuan dalam kelompok umur i pada pertengahan thn
I = kelompok umur
Contoh :
Jumlah kelahiran kelompok umur 25-29 tahun 40.000
Jumlah penduduk perempuan kelompok umur 25-29 tahun 300.000
kebaikan :
ukuran lebih cermat dari GFR karena telah mempertimbangkan resiko
melahirkan.
Kelemahan :
Membutuhkan data yang terperinci yaitu banyaknya kelahiran untuk
tiap kelompok umur.
Ekonomi Kependudukan
4
Kebaikan :
Merupakan ukuran untuk seluruh perempuan usia 15 – 49 tahun
Contoh :
Kelompok Umur Jumlah CEB ACEB
Perempua Anak yang
n dilahirkan
Ekonomi Kependudukan
5
Ukuran-ukuran Reproduksi
Angka Reproduksi
Ukuran yang berhubungan dengan kemampuan suatu masyarakat untuk
menggantikan dirinya. Konsep ukuran ini hanya memperhitungkan bayi wanita
1. Angka Reproduksi Kotor (gross reproduction rate)
Merupakan angka yang menunjukkan banyaknya perempuan yang dilahirkan
oleh suatu kohor perempuan.
Terdapat dua pendekatan yaitu:
1.1 Jika diasumsikan bahwa rasio jenis kelamin pada saat dilahirkan dengan
bayi yang lahir oleh tiap kelompok usia sama.
Misalnya rasio jenis kelamin saat dilahirkan 203.
Rumus :
7
100
GRR= X 5 ∑ ASFR i
203 i=1
dimana : ASFRi = jumlah kelahiran pada tiap kelompok umur
1.2 Bila diketahui jumlah bayi wanita pada kelompok usia ibu.
Rumus :
7
GRR=5 . ∑ ASFR Fi
i=1
dimana : ASFRFi = jumlah bayi wanita di tiap kelompok umur
kelemahan : tidak memperhitungkan jika bayi wanita tersebut meninggal
sebelum masa reproduksi.
Ekonomi Kependudukan
6
Contoh 1 :
Angka fertilitas total = 5035/100 perempuan
Rasio jenis kelamin pada waktu lahir 203
100
GRR= XTFR
203
100
GRR= X 5035
203
= 2480,3 per 1000 wanita usia 15 – 49 tahun
contoh 2 :
data
Kelompok Jumlah Kelahiran bayi ASFRFi
Umur Perempuan perempuan (hanya bayi wanita)
7
GRR=5 . ∑ ASFR Fi
i=1
= 5 (188,03)
= 940 per 1000 perempuan
= 0,9 = 1 per perempuan
Ekonomi Kependudukan
7
Contoh :
Kel. Jumlah Kelahiran ASFR Rasio masih Bayi
umur penduduk bayi hidup hingga diharapkan
perempuan perempuan usia ibu tetap
hidup
1 2 3 4 5 6
NRR = 5 X 179,78
= 898,90 per 1000 perempuan
= 0,989 = 1 per perempuan.
Artinya ; rata-rata jumlah anak perempuan yang dimiliki oleh suatu kohor
perempuan yang akan tetap hidup hingga masa reproduksi adalah 1 orang .
Ekonomi Kependudukan
8
2. H. Leibeinstein
Anak dilihat dari sudut pandang ekonomi dapat dilihat dari 2 sisi :
2.1 Kegunaan (utility)
Dapat memberikan balas jasa ekonomi atau membantu dalam kegiatan
produksi serta merupakan sumber yang dapat menghidupi orang tua
dimasa depan
Memberikan kepuasan
Ekonomi Kependudukan