Anda di halaman 1dari 27

FERTILITAS

La Ode Liaumin Azim, SKM., M.Kes.


alymelamed09@gmail.com
Pengertian Fertilitas (Kelahiran)

 Fertilitas
merupakan kemampuan berproduksi yang
sebenarnya dari penduduk (actual reproduction
performance).

 Kelahiranyang dimaksud disini hanya mencakup


kelahiran hidup, jadi bayi yang dilahirkan
menunjukkan tanda-tanda hidup meskipun hanya
sebentar dan terlepas dari lamanya bayi itu
dikandung.
Fertilitas

 Fertilitas dalam demografi diartikan sebagai hasil


reproduksi yang nyata dari seseorang wanita atau
sekelompok wanita.

 Fertilitas menyangkut banyaknya bayi yang lahir


hidup.

 Fertilitas = natalitas (berbeda ruang lingkup).


Fertilitas

 Fertilitasmencakup peranan kelahiran


pada perubahan penduduk sedangkan
natalitas mencakup peranan kelahiran
pada perubahan penduduk dan
reproduksi manusia.
Fertilitas

Fertilitas sering disebut kelahiran hidup


(live birth), yaitu terlepasnya bayi dari
rahim seorang wanita dengan adanya
tanda-tanda kehidupan, seperti bernapas,
berteriak, bergerak, jantung berdenyut, dll.
Fertilitas

 Paritas merupakan jumlah anak yang telah


dipunyai oleh wanita.
 Jika saat lahir tidak ada tanda-tanda
kehidupan, maka disebut dengan lahir mati
(still live) yang didalam demografi dianggap
sebagai suatu peristiwa kelahiran.
Fekunditas

 Fekunditas merupakan kemampuan fisiologis


wanita untuk memberikan kelahiran atau
berpartisipasi dalam reproduksi.
 Secara singkat fekunditas diartikan sebagai
potensi fisik untuk melahirkan anak.
 Fekunditas x Infekunditas/Sterilitas/Infertilitas
fisiologis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fertilitas

 Faktor Demografi: struktur atau komposisi umur,


status perkawinan, umur kawin pertama,
fekunditas, dan proporsi penduduk yang kawin.

 Faktor Non Demografi: keadaan ekonomi


penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status
wanita, urbanisasi dan industrialisasi.
Ukuran-ukuran Fertilitas Tahunan
Crude Birth Rate (CBR)

1. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate), adalah banyaknya kelahiran hidup
pada suatu tahun tertentu tiap 1.000 penduduk pada pertengahan tahun.
Rumus:

CBR = B/Pm x k
Dimana:
CBR = Tingkat Kelahiran Kasar
Pm = Penduduk pertengahan tahun
k = Bilangan konstan yang biasanya 1.000
B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu
Crude Birth Rate (CBR)

Kelebihan CBR: hanya memerlukan keterangan tentang


jumlah anak yang dilahirkan dan jumlah penduduk pada
pertengahan tahun.

Kekurangan CBR: tidak memisahkan penduduk laki-laki dan


penduduk perempuan yang masih kecil dan sudah berumur 50
tahun ke atas, sehingga angka yang dihasilkan sangat kasar.
Contoh

Pada tahun 2019 terdapat 69.376 kelahiran hidup di


sebuah kabupaten di Indonesia. Adapun jumlah
penduduknya pada pertengahan tahun adalah
858.874 orang.

CBR = 69.376/858.874 x 1000 = 80,78 per 1000 penduduk

Jadi, dari setiap 1000 penduduk kabupaten


tersebut, terdapat 80-81 kelahiran hidup pada
tahun 2019.
General Fertility Rate(GFR)

2. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate), yaitu jumlah kelahiran


(lahir hidup) tiap 1.000 wanita usia produktif (15-49tahun) pada tahun
tertentu.
Rumus:

GFR = B/Pm (15-49 th) x k

Dimana:
GFR = Tingkat fertilitas umum
Pm (15-49 th)= Penduduk usia 15-49 th pada pertengahan tahun
k = Bilangan konstan yang biasanya 1.000
B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu
General Fertility Rate (GFR)

Kekurangan GFR: ukuran ini


Kelebihan GFR: ukuran ini tidak dapat membedakan
dikatakan lebih cermat resiko melahirkan dari
daripada CBR karena hanya berbagai kelompok umur,
memasukkan wanita yang sehingga wanita yang berusia
berusia 15-49 tahun sebagai lebih dari 40 tahun dianggap
penduduk yang terpapar sama resikonya dengan
pada resiko melahirkan. wanita yang berusia 25
tahun.
Contoh

Pada tahun 2019 terdapat sekitar 3.127.404 wanita


berumur 15-49 tahun di Palembang. Jumlah
kelahiran hidup sebesar 187.974.

GFR = 187.974 / 3.127.404 x 1000 = 60,1 per 1000


penduduk perempuan 15-49 th

Berarti bahwa pada tahun 2019 terdapat 60 bayi


yang lahir tiap 1000 perempuan usia subur di
Palembang.
Age Specific Fertility Rate (ASFR)

3. Tingkat kelahiran menurut umur (Age Specific Fertility Rate), yaitu banyaknya
kelahiran oleh wanita usia tertentu rata-rata setiap 1000 orang wanita dalam usia
tersebut.
Rumus:

ASFRi = Bi/Pfi x 1000

Dimana:
ASFRi = Tingkat fertilitas menurut umur
Pfi= Jumlah wanita kelompok umur i pada pertengahan tahun
K = Bilangan konstan yang biasanya 1.000
B = Jumlah kelahiran pada kelompok umur i
Age Specific Fertility Rate (ASFR)

Kelebihan ASFR
 Dengan ASFR memungkinkan pembuatan analisis perbedaan fertilitas
menurut berbagai karakteristik wanita.
 Ukuran yang lebih cermat dari GFR karena sudah membagi penduduk
yang terpapar ke dalam berbagai kelompok umur.
 Dimungkinkan dilakukan studi penelitian kohort
 Dasar sebagai penghitungan ukuran fertilitas dan reproduksi selanjutnya.

Kekurangan:
 Ukuran ini memerlukan data yang terinci yaitu banyaknya kelahiran untuk
tiap kelompok umur, sedangan data tersebut belum tentu ada atau
tersedia.
 Tidak menunjukkan ukuran fertilitas untuk keseluruhan wanita umur 15-
49 tahun.
Contoh
 Di daerah Palu tahun 1990 jumlah wanita berusia 15-
19 tahun sebanyak 300.000 orang dan jumlah bayi
yang dilahirkan wanita umur 15-19 tahun sebanyak
15.000 bayi. Hitung ASFR umur 15-19 tahun.

ASFRi = 15.000 / 300.000 x 1000 = 50 bayi per 1000


penduduk perempuan 15-49 th

Berarti bahwa pada tahun 1990 terdapat 50 kelahiran


bayi setiap 1000 perempuan usia 15-19 tahun di Palu.
Total Fertility Rate (TFR)

4. Tingkat kelahiran Total (Total Fertility Rate), yaitu rata-rata jumlah


bayi yang dilahirkan seorang wanita sampai akhir masa
reproduksinya.
Rumus:
TFR = 5 ΣASFRi

Dimana:
TFR = Angka fertilitas total
ASFR = Angka fertilitas menurut kelompok umur

Kelebihan: merupakan ukuran untuk seluruh wanita usia 15-


49 tahun, yang dihitung berdasarkan angka kelahiran
menurut kelompok umur.
Gross Reproduction Rate (GRR)

5. Angka Reproduksi Bruto (Gross Reproduction Rate), yaitu rata-rata jumlah


anak perempuan yang dilahirkan setiap seribu wanita dalam usia
reproduksinya tanpa memperhitungkan probabilitas kematian seorang
perempuan sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
Rumus:

GRR = 5 ΣASFRfi
Dimana:
GRR = Angka reproduksi bruto
ASFRfi = angka fertilitas menurut kelompok umur utk bayi
perempuan
fi = penduduk perempuan kelompok umur i

Kekurangan: tidak memperhitungkan kemungkinan mati bayi


wanita tersebut sebelum masa reproduksinya.
Net Reproduction Rate (NRR)

6. Angka Reproduksi Neto (Net Reproductions


Rates), yaitu rata-rata jumlah anak
perempuan yang dilahirkan setiap seribu
wanita dalam usia reproduksinya dengan
memperhitungkan probabilitas kematian
seorang perempuan sebelum mengakhiri
masa reproduksinya.
Variabel Yang Mempengaruhi Fertilitas

Variabel
Struktur
Sosial
Antara

F
e
r
ti
li
t
a
s
Variabel Antara

1. Variabel-variabel Hubungan Kelamin


(Intercourse Variables)
2. Variabel-variabel Konsepsi (Conseption
Variables)
3. Variabel-variabel Kehamilan (Gestination
Variables)
Variabel-variabel Hubungan Kelamin (Intercourse
Variables)

 Umur mulai hubungan kelamin


 Proporsi wanita yang tidak pernah
mengadakan hubungan kelamin
 Lamanya berstatus kawin, misalnya
perceraian, perpisahan, ditinggal pergi oleh
suami atau suami telah meninggal dunia.
Variabel-variabel Konsepsi (Conseption
Variables)

 Frekuensi atau infekunditas yang disebabkan


oleh hal-hal yang tidak disengaja
 Pemakaian kontrasepsi, baik cara kimia
maupun mekanis, serta cara-cara lain.
 Frekuensi atau infekunditas yang disebabkan
oleh hal-hal yang disengaja (sterilisasi)
Variabel-variabel Kehamilan
(Gestination Variables)

 Mortalitas janin karena sebab-sebab yang


tidak disengaja
 Mortalitas janin karena sebab-sebab yang
disengaja
Struktur Sosial

Struktur sosial yang mempengaruhi variabel-


variabel antara, misalnya tradisi masyarakat
kawin lebih tua seperti di Irlandia rata-rata
kawin pada usia di atas 40 tahun, seorang anak
laki-laki baru boleh kawin setelah bapaknya
meninggal, dll.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai