Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim

seorang dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan, misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dan sebagainya. Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan disebut dengan lahir mati (still birth) yang di dalam peristiwa demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran. disamping istilah fertilitas juga ada istilah fekunditas (fecundity), yaitu kemampuan fisiologis untuk melahirkan yang dinyatakan dalam jumlah kelahiran yang secara fisiologis (teoritis) mengkin terjadi. Seorang perempuan yang secara biologis subur (fecund) tidak selalu melahirkan anakanak yang banyak, misalnya dia mengatur fertilitas dengan abstinensi atau menggunakan alatalat kontrasepsi. Kemampuan biologis seorang perempuan untuk melahirkan sangat sulit untuk diukur. Ahli demografi hanya menggunakan pengukuran terhadap kelahiran hidup (live birth). Pengukuran fertilitas lebih kompleks dibandingkan dengan pengukuran mortalitas, karena seorang perempuan hanya meninggal satu kali, tetapi ia dapat melahirkan lebih dari seorang bayi. Disamping itu seseorang yang meninggal pada hari dan waktu tertentu, berarti mulai saat itu orang tersebut tidak mempunyai resiko kematian lagi. Sebaliknya seorang perempuan yang telah melahirkan seorang anak tidak berarti resiko melahirkan dari perempuan tersebut menurun. Kompleksnya pengukuran fertilitas,karena kelahiran melibatkan dua orang (suami dan istri), sedangkan kematian hanya melibatkan satu orang saja (orang yang meninggal).Masalah yang lain yang dijumpai dalam pengukuran fertilitas ialah tidak semua perempuan mengalami resiko melahirkan karena ada kemungkinan beberapa dari mereka tidak mendapat pasangan untuk berumah tangga. Juga ada beberapa perempuan yang bercerai,mejanda. Memperhatikan masalah-masalah di atas,terdapat variasi pengukuran fertlitas yang dapat diterapkan.

ISI Memperhatikan perbedaan antara kematian dan kelahiran, memungkinkan untuk melaksanakan dua macam pengukuran fertilitas yaitu fertilitas tahunan dan pengukuran fertilitas kumulatif. Pengukuran fertilitas kumulatif adalah mengukur jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia subur. Sedangkan pengukuran fertilitas tahunan (vital rates) adalah mengukur jumlah kelahiran pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut. A. Pengukuran Fertilitas Tahunan a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate)

Tingkat fertilitas kasar didefinisikan sebagai banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun. Atau dengan rumus dapat ditulis sebagai berikut :

Dimana : CBR = Crude Birth Rate atau Tingkat kelahiran Kasar Pm = Penduduk pertengahan tahun k = bilangan konstansta yang biasanya 1000 B = jumlah kelahiran pada tahun tertentu b. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate/GFR) Tingkat fertilitas kasar yang telah dibicarakan sebagai ukuran fertilitas masih terlalu kasar karena membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

Kita mengetahui bahwa penduduk yang mengetahui resiko hamil adalah perempuan dalam usia reproduksi (15-49 tahun). Dengan alasan tersebut ukuran fertilitas ini perlu diadakan perubahan yaitu membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk perempuan usia subur (15-49 tahun). Jadi sebagai penyebut tidak menggunakan jumlah penduduk pertengahan tahun umur 15-49 tahun. Tingkat fertilitas penduduk yang dihasilkan dari perhitungan ini disebut Tingkat fertilitas Umum (General Fertility Rate atau GFR) yang ditulis dengan rumus :

k = bilangan konstansta yang biasanya 1000 c. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specify Fertility Rate) Terdapat variasi mengenai besar kecilnya kelahiran antar kelompok-kelompok penduduk tertentu, karena tingkat fertilitas penduduk ini dapat pula dibedakan menurut : Jenis kelamin, umur, status perkawinan atau kelompok-kelompok penduduk yang lain. Di antara kelompok perempuan usia reproduksi (15-49) terdapat variasi kemampuan melahirkan, Karena itu perlu dihitung tingkat fertilitas perempuan pada tiap-tiap kelompok umur (age specify fertility rate). Perhitungan tersebut dapat dikerjakan dengan rumus sebagai berikut :

k = bilangan konstansta yang biasanya 1000

d. Tingkat Fertilitas menurut Urutan Kelahiran (Bdirth Order Specific fertility Rate) Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran sangat penring untuk mengukur tinggi rendahnya fertilitas suatu Negara. Kemungkinan seorang istri untuk menambah kelahiran tergantung kepada jumlah anak yang telah dilahirkannya. Seorang istri mungkin menggunakan alat kontrasepsi setelah mempunyai jumlah anak tertentu, dan juga umur anak yang masih hidup. Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran dapat ditulis dengan rumus:

k = bilangan konstansta yang biasanya 1000 B. Pengukuran Fertilitas Kumulatif Dalam pengukuran fertilitas kumulatif, kita mengukur rata-rata jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan yang dilahirkan oleh seorang perempuan pada waktu perempuan itu memasuki usia subur hingga melampaui batas reproduksinya (15-49 tahun). a. Tingkat Fertilitas total (Total fertility Rate/ TFR) TFR didefinisikan sebagai jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan: 1. Tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya 2. Tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu tertentu Dalam praktek tingkat fertilitas total dikerjakan dengan menjumlahkan tingkat fertilitas perempuan menurut umur, apabila umur tersebut berjenjang lima tahunan, dengan asumsi bahwa tingkat fertilitas menurut umur tunggal bsama dengan rata-rata tingkat fertilitas kelompok umur lima tahunan, maka rumus dari TFR adalah:

TFR = 5 ASFRi ASFR = tingkat fertilitas menurut umur ke I dari kelompok berjenjang lima tahunan b. Gross Reproduction rate ( GRR) Ialah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidakada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya, seperti TFR, perhitungan GRR adalah sebagai berikut : GRR = 5 ASFRfi ASFR = tingkat fertilitas menurut umur ke I dari kelompok berjenjang lima tahunan c. Net reproduction rate (NRR) ialah kelahiran jumlah bayi perempuan oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 perempuan dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan perempuan-perempuan itu sebelum mengakhiri masa reproduksinya. Dalam prakteknya, perhitungan NRR adalah sebagai berikut:

NRR = ASFRfi

Anda mungkin juga menyukai