Anda di halaman 1dari 36

PENGUKURAN FREKUENSI

MASALAH KESEHATAN

Tri Nurhayati Asih, S.KM.,


M.KM

TIPE UKURAN YANG DIGUNAKAN


DALAM EPIDEMIOLOGI
UKURAN-UKURAN
dalam
EPIDEMIOLOGI

Tipe kuantitas
matematis

Tipe kuantitas
Epidemiologis

TIPE UKURAN YANG DIGUNAKAN DALAM


EPIDEMIOLOGI
Tipe
Kuantitas
Matematis

Tanpa
denominator

Enumerasi
Hitung,
angka mutlak

Dengan
denominator

Rasio

Proporsi

Rate

Tipe kuantitas matematis (1)

Hitungan (enumerasi) atau angka mutlak


Jumlah kasar atau frekuensi
Contoh: 10 kasus, 1961 kasus

Rasio
nilai yang didapat dengan pembagian suatu kuantitas
dengan kuantitas yang lain.
kuantitas numerator (pembilang) boleh berbeda dari
kuantitas denominator (penyebut) atau denominator
mungkin tidak memuat numerator
Contoh:
a

b
Contoh : jumlah penderita pria 24 orang, penderita

wanita 3 orang, maka rasio penderita pria : wanita


adalah 24 : 3 = 8 : 1

Tipe kuantitas matematis (2)


Proporsi
Jumlah dari suatu sifat tertentu

dibandingkan dengan seluruh populasi


dimana sifat tersebut didapatkan
unsur numerator adalah bagian dari
denominator
Bila dikalikan dengan 100, biasanya
disebut suatu persentase.
Contoh: 28/56 = 0,5; 0,5 x 100% = 50%
Ada 28 kasus dari 56 orang. Berarti
proporsi kasus adalah 50%.

Tipe kuantitas matematis (3)


Rate
Bentuk perbandingan yang mengukur

kemungkinan terjadinya
peristiwa/kejadian tertentu
pernyataan numeris dari frekuensi
suatu peristiwa
dihitung dengan cara pembagian
antara jumlah individu yang
mengalami peristiwa (numerator)
dengan jumlah total (keseluruhan)
yang mungkin dapat (kapabel)
mengalami peristiwa (denominator
atau populasi berisiko) dan perkalian
dengan suatu konstanta (tetapan)

Tipe kuantitas matematis (4)

Rate
Format umum dari rate adalah

Numerator
Rate
xF
Denominator
Numerator adalah jumlah orang atau individu yang
mengalami peristiwa.
Denominator adalah jumlah populasi berisiko
(jumlah total orang atau keseluruhan individu yang
mungkin mengalami peristiwa).

Tipe kuantitas matematis (5)


Rate
Sinonim
Tingkat
Laju
Contoh: Pada tahun 2004, ada 100 kasus

demam berdarah di suatu kota yang


berpenduduk 1.250.000 orang. Berapa rate
kasus demam berdarah di kota itu ?

Tipe kuantitas matematis (6)

kasus
100 kasus
1 kasus

Rate

Populasi 1.250.000 orang 12500 orang


Rate demam berdarah 8 kasus per 100.000 orang

Latihan Soal
Dalam suatu kejadian KLB penyakit diare, jumlah penderita
pria sebanyak 20 orang dan jumlah penderita wanita sebanyak
10 orang
Berapa proporsi penderita pria ?
Berapa rasio penderita pria dengan wanita ?

Tanggal 5 Mei 2005 di kota Bandung terdapat 50.000 kasus


kolera. Diantara penduduk yang berjumlah 5.000.000 orang,
Berapa rate kasus kolera di Kota Bandung ?

TIPE UKURAN YANG DIGUNAKAN DALAM


EPIDEMIOLOGI

Ukuran frekuensi penyakit


Merefleksikan besar kejadian penyakit

(morbiditas) atau kematian karena penyakit


(mortalitas) dalam suatu populasi
Biasanya diukur sebagai suatu rate atau
proporsi

MORTALITAS

MORBIDITAS

INCIDENCE
a. INCIDENCTE RATE
b. ATTACK RATE
c. SECONDARY ATTACK RATE

PREVALENCE

Angka Kematian Kasar ( Crude


Death Rate )
Angka Kematian Perinatal
( Perinatal Mortality Rate )
Angka Kematian Bayi Baru Lahir
( Neonatal Mortality Rate )
Angka Kematian Bayi ( Infant
Mortalaity Rate )
Angka Kematian Balita ( Under
Five Mortalaty Rate )
Angka Kematian Pasca-Neonatal
(Postneonatal Mortality Rate)
Angka Lahir Mati / Angka
Kematian Janin(Fetal Death
Rate )
Angka Kematian Ibu ( Maternal
Mortality Rate )
Angka Kematian Spesifik
Menurut Umur (Age Specific
Death Rate)
Cause Spesific Mortality Rate
( CSMR )
Case Fatality rate ( CFR )

UKURAN-UKURAN FREKUENSI
PENYAKIT (1)
Insidens Rate/Insidens Density

merefleksikan jumlah kasus baru (insiden)

yang berkembang dalam suatu periode waktu


di antara populasi yang berisiko
Yang dimaksud kasus baru adalah
perubahan status dari sehat menjadi sakit
Periode Waktu adalah jumlah waktu yang
diamati selama sehat hingga menjadi sakit
Rumus Insidens
Insidens
Rate

Jml seluruh kasus baru dalam populasi pada waktu ttt


=
Jml populasi yang berisiko pada periode waktu yg sama

UKURAN-UKURAN FREKUENSI
PENYAKIT (2)
Attack Rate

merefleksikan jumlah penderita baru suatu

penyakit dalam satu saat di antara


dibandingkan dgn jml penduduk yg mungkin
terkena kasus tersebut pada waktu yang sama
dalam persen/permil

Rumus Attack Rate

Attack
Rate

Jml seluruh kasus baru dalam satu periode


=

Jml populasi yang berisiko pada periode


tersebut

X 100%

UKURAN-UKURAN FREKUENSI
PENYAKIT (3)
Secondary Attack Rate

merefleksikan jumlah penderita baru suatu

penyakit yang terjangkit pada serangan


kedua dibandingkan dgn jml penduduk
dikurangi yang pernah terkena serangan
pertama dalam persen/permil

Rumus Secondary Attack Rate

Attack
Rate

Jml seluruh penderita baru pada serangan


kedua

X 100%
Jml populasi jml pnddk yang terkena seangan
pertama

UKURAN-UKURAN FREKUENSI
PENYAKIT
Prevalens
Merefleksikan jumlah kasus yang

ada (kasus lama maupun kasus


baru) dalam populasi dalam suatu
waktu atau periode waktu tertentu
probabilitas bahwa seorang individu
menjadi kasus (atau menjadi sakit)
dalam waktu atau periode waktu
tertentu

Prevalens
Prevalens titik (Point of Prevalence)
Nama lain: prevalens, proporsi

prevalens
Prevalens periode (Periode of
Prevalence)
Prevalens tahunan (Annual of
Prevalence)
Prevalens selama hidup (Lifetime
of Prevalence)

Prevalens = prevalens titik = proporsi prevalens


probabilitas bahwa seorang individu menjadi

kasus (atau menjadi sakit) pada suatu titik


waktu
Variasi nilai antara nol dan satu
Rumus :

Prevalens titik

Jumlah kasus yang ada pada satu titik dalam waktu T


Total jumlah orang pada waktu T

UKURAN-UKURAN FREKUENSI
PENYAKIT
Hubungan antara insidens dan prevalens
Jika dalam kondisi yang tetap, maka hubungan

insidens dan prevalens adalah


P=IxD
Prevalens (P) [Prevalens periode] = Insidens
(I) [Densitas Insindens] x rata-rata lama sakit
(D)

PERBANDINGAN INSIDENS DAN PREVALENS

Insidens

Prevalens

Hanya menghitung kasus baru

Menghitung kasus yang ada

Tingkat tidak bergantung durasi

(kasus baru dan lama)


Bergantung pada rata-rata lama
(durasi) sakit
Selalu diukur sebagai proporsi

rata-rata penyakit
Dapat diukur sebagai rate atau
proporsi
Merefleksikan kemungkinan
menjadi penyakit sepanjang waktu
Lebih disukai bila melakukan studi
etiologi penyakit

Merefleksikan kemungkinan

terjadi penyakit pada satu waktu


tertentu
Lebih disukai bila studi utilisasi
pelayanan kesehatan

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit


Insidens
Insidens
Kumulatif

Incidence
Rate

Sinonim

Proporsi
Insidens

Incidence
Density

Numerator

Kasus baru

Denominator

Prevalens
Titik

Periode

Kasus baru

Kasus yang
ada

Kasus yang
ada/baru

Populasi
inisial

Orang Waktu

Populasi
Inisial

Populasi
pertengahan

Unit

Tidak ada

Kasus per
orang waktu

Tidak ada

Tidak ada

Tipe

Proporsi

Rate

Proporsi

Proporsi

Hubungan Insidens dan


prevalens
Insidens (aliran masuk)
Prevalens
(Permukaan air)

Kasus Baru
Kasus Lama

Sembuh
atau meninggal
Bekas-bekas kasus

Mortalitas
Merefleksikan jumlah kematian dalam suatu
populasi
Ukuran mortalitas
Ratio kematian terhadap kasus (Death-to-case Ratio)

DTCR

kematian dari penyakit tertentu selama periode tertentu

kasus baru dari penyakit yang didentifikasi selama periode yang sama

Contoh:
Pada tahun 2004, ada 200 kasus baru tuberkulosis paruparu yang dilaporkan di suatu wilayah. Pada tahun yang
sama ada 15 kematian yang terjadi pada penderita
tuberkulosis paru-paru, maka DTCR = 15/200 75
kematian per 1000 kasus baru

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit

Ukuran mortalitas
Infant Mortality Rate (IMR)

bayi yang meninggal

IMR
bayi yang lahir hidup

Contoh: IMR = 7,2 bayi


yang meninggal per
1000 kelahiran hidup

Neonatal mortality rate (NMR)

kematian

NMR

bayi umur dalam 28 hari pertama kehidupan

bayi yang lahir hidup

Contoh: NMR = 5,4 kematian neonatal per 1000


kelahiran hidup

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit

Ukuran mortalitas
Postneonatal Mortality Rate (PNMR)

PNMR

bayi yang meninggal umur 28 sampai 11 bulan


bayi yang lahir hidup

Contoh: PMNR = 2,8 kematian postneonatal per 1000 kelahiran


hidup

Maternal Mortality Rate (MMR)


MMR

kematian

ibu oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, kelahiran dan nifas

bayi yang lahir hidup

Contoh: MMR = 6,1 kematian ibu per 100.000 kelahiran


hidup

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit

Ukuran mortalitas
Case Fatality Rate (CFR)

meninggal diantara kasus insidens

CFR
Jumlah kasus insidens
Propotionate Mortality (PM)

kematian karena sebab tertentu

PM
kematian semua sebab

Ukuran-ukuran frekuensi penyakit

Ukuran mortalitas
Propotionate Mortality Ratio (PMR)
Membandingkan Propotionate

Mortality pada satu kelompok umur


dengan kelompok umur yang lain
pada satu populasi

PMR

PM grup1
PM grup2

Contoh: PM pada semua kasus = 7,1%; PM pada umur


25 44 = 2,5%; PM pada umur 45 64 = 4,3%. PMR
antara umur 45 64 dan 25 44 adalah (4,3/2,5) =
1,72

Soal 1
Pada suatu wabah terdapat 40 orang

laki-laki menderita penyakit hepatitis,


dan 20 orang perempuan menderita
hepatitis. Berapa proporsi perempuan
yang menderita hepatitis? Berapa rasio
penderita laki-laki : penderita
perempuan?

Soal 2.

Ada 1200 kasus baru terjadi dalam

periode 3 tahun pada suatu kota yang


berpenduduk 4 juta orang. Berapa
tingkat insidensnya (Incidence Rate
=IR) penyakit tersebut ?

Soal 3.
Dalam suatu wilayah diestimasikan

bahwa penduduk pada pertengahan


tahun 200.000 orang, kemudian
dilaporkan ada 40 kasus malaria
selama tahun 1996. Berapakah
tingkat insidensnya?

Soal 4.

Pada tanggal 1 Juni 2004 ada 120

orang menderita (kasus) TBC paru-paru


di suatu wilayah yang diperkirakan ada
200.000 penduduk. Berapakah
prevalens (point of prevalence) dari
penyakit TBC paru-paru?

Jawaban contoh 1.

Proporsi penderita perempuan

20

20 40

x 100% 33,3%

Rasio penderita laki-laki : perempuan = 40:20 =


2:1

Jawaban contoh 2.

kasus baru

IR
Orang waktu
IR

1200
10 kasus / 100.000 orang tahun
6
4 x 10 x 3

Jawaban contoh 3.
40
IR
0,0002 kasus / orang tahun
5
2 x 10

Tingkat insidens ini dapat juga dinyatakan dengan:


0,002 kasus/100 orang-tahun
0,2 kasus/1000 orang-tahun
2 kasus /10.000 orang-tahun

Jawaban contoh 4.
120
P
0,0006 kasus / orang
5
2 x 10

= 0,06 kasus per 100 orang penduduk pada 1 Juni 1996


= 0,6 kasus per 1000 orang penduduk
= 6 kasus per 10.000 orang penduduk

terimakasih

Anda mungkin juga menyukai