Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MID

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

“Kanker Payudara”

OLEH:

ESTI WULANDARI

(J1A119028)

REGULER A (019)

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering
menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan prevalensinya
tidak dapat dihindari. Ditambah lagi kematian karena kanker payudara masih
tinggi, terutama pada negara sedang bekembang. Hal tersebut terjadi karena
keterlambatan diagnosis, yang berarti juga keterlambatan pengobatan. Semua ini
pada gilirannya menyebabkan masalah kanker sebagai suatu masalah kesehatan
yang membawa biaya yang mahal.

Berikut 5 tingkatan pencegahan untuk penyakit kanker payudara.

1. Peningkatan kesehatan (health promotion)

Usaha yang dapat dilakukan untuk mempertinggi nilai kesehatan, yang


merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa
usaha yang dapat ditempuh diantaranya :

 Penyediaan makanan yang sehat cukup kualitas maupun kuantitas.


 Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan meliputi usaha seperti penyediaan
air bersih, perbaikan cara pembuangan sampah, perbaikan saluran air dan
limbah serta yang lainnya
 Pendidikan kesehatan mengenai berbagai penyakit.
 Pembiasaan gaya hidup sehat, olahraga secara teratur.

2. Perlindungan khusus (spesific protection).

Beberapa usaha yang dapat di lakukan yaitu:

 Menjauhi makanan yang karsinogenik seperti mengurangi makan makanan


yang mengandung bahan aditif berlebihan (pengawet, penyedap pemanis dan
pewarna buatan) serta junkfood.
 Kurangi makanan bergaram atau makanan yang mengandung nitrat dan nitrit.
 Pembatasan makanan tinggi lemak agar tidak berlebihan.
 Menghindari perilaku merokok dan mengonsumsi alkohol.
 Menikah pada waktu yang tepat, tidak terlalu muda dan tidak terlalu lanjut
usia.
 Tidak melahirkan anak pertama pada usia lanjut.
 Menyusui bayi dengan ASI.
 Menghindari stress.
3. Diagnosis dini (Early diagnosis) dan pengobatan segera (Promt Tretment)

Upaya diagnosis dini padat dilakukan berbagai jenis pemeriksaan payudara


yaitu sebagai berikut:

a) SADARI (Pemerikasaan Payudara Sendiri atau BSE (Breast Self


Examination).

Deteksi dengan tujuan merasakan dan mengenali lekak-lekuk payudara yang


dimiliki sehingga jika terjadi perubahan dapat segera diketahui. Waktu terbaik
untuk melakukan sadari adalah 7 sampai 10 hari setelah menstruasi selesai.
Pada saat itu, payudara terasa lunak. Sadari hendaknya dilakukan sendiri
dengan penuh disiplin setiap bulan.

b) SARANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis)

Pemeriksaan klinis dilakukan secara cepat pada payudara yang dilakukan oleh
dokter atau bidan. Pemeriksaan ini tidak perlu dikerjakan pemeriksaan klinik
secara lengkap.

c) BAJAH (Biopsi Aspirasi Jarum Halus) atau FNAB (Fine Needle Aspiration
Biopsy)

Bajah tergolong dalam pemeriksaan sitologi dari sel-sel payudara dengan


menggunakan aspirasi jarum halus. Prosedur biopsi yang menggunakan jarum
sangat tipis yang melekat pada jarum suntik untuk menarik (aspirasi) sejumlah
kecil jaringan dari lesi abnormal. Pemeriksaan Bajah dilakukan atas indikasi:
untuk diagnosis preoperatif, dugaan maligna yang operable; untuk diagnosis
konfirmatif; untuk kultur mikrobiologik; untuk morfologi sel tumor dan
hormonal dependen (estrogen receptor dan progesteron receptor).

d) Mamografi

Mamografi adalah sejenis pemeriksaan radiologi untuk payudara untuk


mengetahui pertumbuhan KPD sejak dini. Mamo dapat mendeteksi tumor
radius 0,5 cm yang masih belum dapat teraba oleh tangan. Mamografi
merupakan teknik pemeriksaan paling kuat untuk penyakit KPD hanya saja
biayanya relatif mahal. Sementara itu masalah yang lebih menonjol adalah
menyangkut bahaya mamografi yaitu risiko radiasi, kemungkinan biopsi yang
tidak perlu, overdiagnosis dan biaya.

e) Breast Imaging  yaitu deteksi menggunakan alat seperti ultrasound atau MRI


Scanning.

Cara untuk mendapatkan kelainan payudara sejak dini dilakukan pemeriksaan


yang tepat baik waktu maupun teknik pemeriksaannya. Sebagai pedoman
dapat dipakai acuan berikut ini:

 Mulai umur 20 tahun: pemeriksaan sadari tiap bulan.


 Umur 20-40 tahun: saranis tiap 3 tahun dan mamografi awal (usia 35-40
tahun).
 Usia 40-50 tahun: mamografi tiap 1-2 tahun, saranis tiap tahun (tentang
riwayat kesehatan dan anjuran dokter).
 Usia lebih dari 50 tahun: mamografi tahunan dan saranis tahunan.

Dewasa ini yang paling penting untuk menurunkan angka kematian


perempuan akibat penyakit kanker payudara adalah melakukan skrining.
Skrining adalah metode penyaringan orang-orang yang mempunyai penyakit
KPD. Skrining yang tepat yaitu mamogram secara reguler, mengetahui
bagaimana cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri dan memeriksakan
diri ke dokter secara rutin. Dengan program skrining diharapkan dilakukan
pemeriksaan dasar mamografi setiap 2-3 tahun sekali pada perempuan berusia
35-50 tahun. Mamografi juga dilakukan oleh wanita berusia diatas 50 tahun
setiap setahun atau dua tahun.

Pengobatan kanker payudara pada stadium I dan II termasuk ke dalam


pengobatan segera, karena sel kanker masih belum terlalu meluas. Bustan
mengemukakan (2007) apabila seseorang telah terdiagnosis KPD maka
penanganan atau tindakan-tindakan yang dapat dilakukan adalah pengobatan
medis meliputi:

1. Terapi hormonal

Dasar pengobatan hormonal adalah ada bukti bahwa estrogen merangsang


proliferasi sel KPD. Contoh  : Tamoxifen.

2. Khemoterapi

Khemoterapi adalah terapi untuk membunuh sel-sel kanker dengan obat-


obat anti-kanker yang disebut sitostatika (Sukardja, 2000). Pengobatan
khemoterapi kurang memberi hasil yang memadai. Contoh: 5 fluorouracyl,
methotrexate, Mytomycin-C.

3. Pengobatan adjuvant

Pengobatan untuk membuat regresi tumor sebelum operasi terhadap


sebuah tumor besar yang masih operabel. Terapi tambahan ialah terapi
yang ditambahkan pada terapi utama untuk menghancurkan sisa-sisa sel
kanker yang mikroskopik yang mungkin masih ada. Tidak jarang
walaupun pada terapi utama penderita kelihatan telah bebas kanker,
setelah beberapa lama timbul residif atau metastase . Ini berarti setelah
selesai terapi utama masih ada sisa kanker yang mikroskopik (Sukardja,
2000).

Pengobatan kanker payudara dapat dilakukan dengan tiga cara yakni


kemoterapi, radiasi, dan operasi. Keberhasilan pengobatan ini tergantung dari
ketentuan pasien dalam berobat dan tergantung pada stadiumnya. Pengobatan
kanker payudara invasif pada stadium I dan II adalah sebagai berikut:
1. Stadium I

Kanker ini masih relatif kecil dan belum menyebar ke kelenjar getah
bening atau tempat lain.

a) Terapi Lokal: Kanker stadium I dapat diobati dengan pembedahan


payudara (Lumpectomy, mastektomi parsial) atau modifikasi mastektomi
radikal. Mastektomi sendiri adalah operasi pengangkatan payudara.
Masektomi terdiri tiga jenis yaitu sebagai berikut :
 Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara,
jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta
benjolan di sekitar ketiak.
 Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara
saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
 Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara.
Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang
mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti
dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada
pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir
payudara.
b) Terapi radiasi: biasanya diberikan setelah operasi payudara.

Terapi Ajuvan Sistemik: Kemoterapi ajuvan biasanya dianjurkan untuk


tumor yang lebih besar. Untuk kanker HER2-positif, trastuzumab
adjuvant (Herceptin) biasanya direkomendasikan.

2. Stadium II
1. Terapi Lokal: pilihan terapi bedah dan radiasi untuk tumor sadium II mirip
dengan tumor stadium I, terapi radiasi dapat dilakukan setelah mastektomi
jika tumor telah membesar (lebih dari 5 cm) atau sel kanker ditemukan di
beberapa kelenjar getah bening.
2. Terapi Adjuvant sistemik: terapi ajuvan sistemik dianjurkan untuk wanita
dengan kanker payudara stadium II. Hal ini melibatkan terapi hormon,
kemoterapi, trastuzumab, atau beberapa kombinasi tersebut, tergantung
pada usia pasien, status reseptor estrogen, dan HER2/neu status.
4. Pembatasan kecacatan (Disability Limitation)

Pembatasan kecatatan di mulai pada stadium III dimana:

1. Stadium III

Perawatan lokal untuk beberapa jenis kanker payudara stadium IIIA


sebagian besar sama dengan stadium II kanker payudara. Kanker
dihilangkan dengan operasi payudara (seperti lumpectomy) diikuti dengan
terapi radiasi, atau dengan mastektomi radikal yang dimodifikasi (dengan
atau tanpa rekonstruksi payudara).

2. Stadium IV

Pada fase ini, terapi sistemik adalah pengobatan utama. Hal ini tergantung
pada banyak faktor, yang dapat terdiri dari terapi hormon, kemoterapi,
sasaran terapi seperti trastuzumab (Herceptin) atau lapatinib (Tykerb), atau
beberapa kombinasi dari perawatan ini. Trastuzumab dapat membantu
wanita dengan kanker HER2-positif hidup lebih lama jika diberikan
dengan kemoterapi pertama untuk penyakit stadium.

Pengobatan paliatif merupakan pengobatan alternatif terakhir untuk


mendukung kehidupan penderita. Bentuk utama pengobatan paliatif adalah
pengobatan nyeri. Sekitar 60% penderita kanker menderita nyeri.

5. Rehabilitasi (Rehabilitation

Terjadi 2 tahap rehabilitasi bagi penderita kanker payudara yaitu:

1. Rehabilitasi fisik

Olahraga penting dilakukan dalam rangka pemulihan. Bagi yang telah


menerima diseksi aksila dan lumpectomy bisa melakukan latihan ke
pergelangan tangan, siku dan tangan seperti lipatan siku dan
meluruskannya, menggerakkan pergelangan tangan dan berlawanan
lingkaran searah jarum jam dan menutup/membuka tangan. Latihan ini
dilakukan setiap jam atau beberapa kali.

2. Rehabilitasi asthetis

Rehabilitasi estetika dilakukan dengan tujuan memperbaiki penampilan


payudara pasca operasi, misalnya dengan menggunakan payudara protesis
yang terbuat dari busa atau silikon yang membantu mengembalikan
penampilan, keseimbangan payudara dan mencegah sakit leher, bahu dan
tulang belakang.

Anda mungkin juga menyukai