DTUDI KASUS
OLEH KELOMPOK 6 :
HASTA (J1A119036 )
HASNI (J1A119035)
FITRIYANI (J1A119032)
KENDARI
2019
STUDI KASUS 1
Jawab :
1. identifikasi bahaya : bahaya yang ada pada daerah tambang adalah tingginya
tingkat gas metana yang mudah meledak dan gas-gas beracun lainnya yang masih
memenuhi terowongan-terowongan tambang.
Identifikasi resiko : para pekerja tambang dapat mengalami kecelakaan jika terjadi
ledakan yang mengakibatkan cedera parah maupun ringan dan bahkan
mengakibatkan kematian, pekerja tambang juga dapat terpapar gas-gas beracun
yang ada do terowongan-terowongan sehingga menyebabkan gangguan
pernafasan bahkan keracunan gas yang menyebabkan kematian
2. yaitu dengan melakukan inspeksi K3 ialah suatu upaya untuk memeriksa atau
mendeteksi semua faktor (peralatan, proses kerja, material, area kerja, dan
prosedur) yang berpotensi menimbulkan cedera atau PAK. Inspeksi kualitas udara
dengan melakukan pemerisaan terhadap kualitas udara, debu dan gas metana
ataupu gas-gas lainnya yang dapat mengakibatkan kerugian dan segera
menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan untuk mengendalikan bahaya
tersebut dengan terus memantau lingkungan kerja tersebut agar dapat
meminimalisir resiko terjadi kecelakaan kerja yaitu ledakan di tambang atau
keterpaparan para pekerja dengan gas-gas beracun yang ada di area kerja tersebut
yang tentu berbahaya bagi tubuh.
Pembobotan resiko :
Rekomendasi pencegahan :
Pencegahan kedepannya:
Memeriksa dan hilangkan kondisi kerja yang tidak aman dengan menggunakan
daftar periksa atau checklist untuk identifikasi masalah, membuat suatu kebijakan
keselamatan kerja dan mencegah angka kecelakaan kerja kedepannya,
menegakkan aturan keselamatan kerja yang mendukung upaya-upaya menekan
angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, serta mengadakan pemeriksan
keselamatan dan kesehatan kerja secara teratur.
Jawab :
1. identifikasi bahaya : adanya gas di area pertambangan yang mudah untuk
memicu terjadinya ledakan besar, adanya getaran akibat gempa yang bumi yang
mengakibatkan langit-langit runtuh.
identifikasi resiko : para pekerja tambang dapat mengalami kecelakaan kerja yaitu
ledakan yang disebabkan oleh gas-gas di area pertambangan yang dapat
menyebabkan cedera serius dan cacat anggota tubuh bahkan menyebabkan
kematian, para pekerja juga dapat terkena langit-langit tambang yang runtuh
skibat gempa bumi dan ledakan yang tentunya dapat mengakibatkan cedera serius
dan kematian.
Jadi, hasil pembobotan resiko berada pada tingkat E (extreme), perlu segera
dilakukan tindakan perbaikan.
Rekomendasi pencegahan :
Tidak mengabaikan bahaya karena kecelakaan dengan dampak besar dapat terjadi
karena suatu kecerobohan kecil, selalu menggunakan perlengkapan safety mulai
dari helm kacamata sarung tangan, mematuhi standar keselamatan dengan
memastikan semua peralatan dilayani secara teratur dan memenuhi semua standar
keamanan. Dapat juga dengan memasang alat pendeteksi suhu panas, jadi jika ada
suhu panas yang sangat tinggi dan berlebihan yang dapat memicu ledakan oleh
gas metana alat itu akan memberikan peringatan berupa sirine sehingga para
pekerja dapat menyelamatkan diri sebelum terjadi ledakan.
Penanggulangan kedepannya :
Memeriksa dan hilangkan kondisi kerja yang tidak aman dengan menggunakan
daftar periksa atau checklist untuk identifikasi masalah, membuat suatu kebijakan
keselamatan kerja dan mencegah angka kecelakaan kerja kedepannya,
menegakkan aturan keselamatan kerja yang mendukung upaya-upaya menekan
angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, serta mengadakan pemeriksan
keselamatan dan kesehatan kerja secara teratur.