Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Fertilitas atau Kelahiran

2.1.1 Pengertian Fertilitas

Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang


nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini
menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup (Hatmadji, 1981).

Tinggi rendahnya kelahiran dalam suatu penduduk erat hubungannya dan


tergantung pada struktur umur, banyaknya perkawinan, umur pada waktu
perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, pengguguran, tingkat pendidikan, status
pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi.

2.1.2 Teori Fertilitas

A. Teori Malthus (1766-1834)

Menurut teori malthus, makanan merupakan unsur penting bagi kehidupan


manusia. Nafsu manusia tidak dapat dibendung dan ditahan, akibatnya pertambahan
penduduk jauh lebih pesat daripada pertumbuhan makanan. Penduduk bertambah
menurut deret ukur sedangkan makanan bertambah menurut deret hitung.

Pembatasan dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu :

1. Preventive Checks
Preventive Checks yaitu pengurangan penduduk melalui kelahiran,
Preventive Checks timbul karena kemampuan penalaran manusia sehingga
dapat meramalkan akibat-akibat yang akan terjadi di kemudian hari.
Preventive checks dibagi menjadi dua, yaitu :
 Moral Restraint (Pengekangan Diri)
Yaitu segala usaha mengekang nafsu seksual, menunda perkawinan.
 Vice
Yaitu pengurangan kelahiran seperti, abortus, pengunaan alat
kontrasepsi, dan lain-lain.

2. Positive Checks
Positive Checks yaitu pengurangan penduduk melalui proses kematian,
di suatu wilayah apabila jumlah penduduk lebih banyak daripada ketersediaan
pangan maka dipastikan akan timbul masalah seperti kelaparan, penyakit
seperti busung lapar, dan lain-lain sehingga kematian semakin bertambah.
Positive Checks dibagi menjadi dua, yaitu :
 Vice (Kejahatan)
Yaitu segala jenis pencabutan nyawa sesama manusia seperti
manusia seperti pembunuhan anak-anak (infanticide), pembunuhan
orang-orang cacat, dan orang tua.
 Misery (Kemeralatan)
Yaitu segala keadaan yang menyebabkan kematian seperti berbagai
jenis penyakit dan epidemi, bencana alam, kelaparan, kekurangan
pangan dan peperangan.

B. Teori Kapilaritas Sosial

Arsene Dumont dalam Munir (1986) menulis sebuah artikel yang berjudul
Depopulation et Civilization membahas teori yang disebut kapilaritas sosial (theory
do sosial capillarity) Kapilaritas sosial mengacu kepada keinginan seseorang untuk
mencapai kedudukan yang tinggi di masyarakat. Pada saat seseorang ingin
meningkatkan kedudukan atau ingin memperbaiki keadaan sosial ekonominya maka
keinginan untuk melahirkan atau mempunyai anak menurun, dan secara tidak
langsung akan menekan angka kelahiran untuk mencapai kemakmuran dalam suatu
keluarga.

C. Teori Sadler dan Teori Doubleday


Kedua teori ini hampir sama dalam menjelaskan konsep kependudukan, hanya
berbeda pada titik tolaknya. Sadler mengatakan bahwa daya reproduksi penduduk
akan berbanding terbalik dengan tingkat kepadatan penduduk. Sedangkan Doubleday
mengatakan bahwa daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan bahan
makanan yang tersedia (Munir, 1986).

Jadi, kenaikan kemakmuran menyebabkan turunnya daya reproduksi manusia.


Jika suatu jenis makhluk diancam bahaya, mereka akan mempertahankan diri dengan
segala daya yang mereka miliki. Mereka akan mengimbanginya dengan daya
reproduksi yang lebih besar (Iskandar, 1980).

D. Teori Neo Maltusian

Menurut Neo Maltusian, Kelahiran seorang bayi kedunia sebagai suatu


tekanan terhadap lingkungan, setiap bayi yang lahir memerlukan ruang, air, makanan,
pakaian, transpotasi, pendidikan, perawatan kesehatan, dan pekerjaan setelah ia
dewasa. Semakin banyak bayi yang dilahirkan semakin besar tekanan terhadap
lingkungan dan pembangunan.

E. Teori Nassau Willian Senior

Menurut Nassau Willian Senior, Cita-cita untuk memperbaiki keluarga sama


kuatnya dengan keinginan untuk menurunkan tingkat keturunan. Akibatnya dalam
suasana kehidupan normal, pertambahan penduduk tidak mungkin lebih tinggi dari
bahan kehidupan yang ada.

F. Teori H. Leibensten

Menurut H. Leibensten, Kelahiran akan dipertimbangkan atas dasar


perbandingan antara benefit and cost dari segi benefit anak merupakan consumtion
goods, produstion goods, dan nource of security. Sementara biaya yang harus
dikeluarkan dengan adanya anak adalah berupa biaya langsung dan biaya tidak
langsung.

2.1.3 Ukuran Fertilitas dan perhitungannya


A. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate / CBR)

Angka kelahiran kasar (CBR) adalah banyaknya kelahiran dalam satu tahun
tertentu dibagi dengan jumlah penduduk per seribu penduduk pada pertengahan tahun
yang sama. Kelebihan dari cara ini adalah perhitungannya sederhana, sedang
kelemahannya adalah tidak benar-benar mencerminkan angka fertilitas sebab
penduduk itu termasuk anak-anak, orangtua, laki-laki, perempuan dan sebagainya,
dimana tidak seluruh penduduk melahirkan.

Secara matematis rumus untuk menghitung CBR adalah sebagai berikut :

B
CBR = ×k
P

Keterangan :

CBR (crude birth rate) : Angka kelahiran kasar

B (birth) : Jumlah kelahiran selama 1 tahun

P (population) : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun

K : Bilangan konstan, biasanya 1.000

B. Angka Fertilitas Umum ( General Fertility Rate / GFR)

Angka fertilitas umum (GFR) adalah banyaknya kelahiran pada suatu tahun
per 1000 penduduk perempuan berumur 15-49 tahun atau 15-44 tahun pada
pertengahan tahun yang sama.

Tujuan GFR untuk membatasi penyebut calon ibu potensial, tetapi tidak
cukup membatasi untuk analisis yang teliti. Tingkat kelulusan dalam kelompok usia
lima tahun mungkin berbeda untuk dua populasi namun mungkin memiliki tingkat
kesuburan umum yang sama jika komposisi usia wanita di tahun-tahun melahirkan
berbeda untuk dua populasi.
Kelemahan perhitungan ini adalah walaupun sudah dikelompokkan pada
wanita usia 15-49 tahun, tetapi tidak dikelompokkan pada tiap kelompok umur
tersendiri karena yang muda dan yang tua memiliki angka fertilitas yang berbeda.

Kelebihannya perhitungan ini adalah lebih cermat dari perhitungan CBR,


sebab penduduk hanya wanita yang berumur 15-49 tahun atau wanita subur.

Rumus yang digunakan untuk menghitung GFR adalah :

B B
GFR = × k atau GFR = ×k
Pƒ 15−49 Pƒ 15−44

Keterangan :

B : Banyaknya/jumlah kelahiran selama 1 tahun

Pf15-149 : Banyaknya penduduk perempuan umur 15-49 tahun pada


pertengahan tahun

Pf15-44 : Banyaknya penduduk perempuan umur 15-44 tahun pada


pertengahan tahun

k : bilangan konstan, biasanya 1.000

C. Angka Kelahiran menurut Umur (Age-Specific Fertility Rate/ASFR)

Angka kelahiran menurut kelompok umur (ASFR) menunjukkan banyaknya


kelahiran dari perempuan pada suatu kelompok umur pada suatu tahun tertentu per
1.000 perempuan pada kelompok umur dan pertengahan tahun yang sama.

bi
ASFRi = ×k
Pƒi

Keterangan :

Bi : jumlah kelahiran dari perempuan pada kelompok umur 𝑖 pada tahun

Pif : jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur 𝑖 pada pertengahan tahun
yang sama
i : kelompok umur (𝑖=1 untuk perempuan kelompok umur 15-19 tahun, 𝑖=2 untuk 20-
24 tahun,…, 𝑖=7 untuk 45-49 tahun).

k : bilangan konstanta biasanya 1.000

D. Angka Kelahiran Total (TFR)

Angka kelahiran total adalah angka yang menunjukkan rata-rata banyaknya


anak yang dimiliki oleh seorang wanita selama masa usia suburnya yaitu 15-49 tahun.
Dengan kata lain, angka kelahiran total (TFR) merupakan penjumlahan dari angka
kelahiran menurut kelompok umur (ASFR) dan dikalikan dengan 5 (apabila
dilakukan pengelompokan umur lima tahunan). Angka kelahiran menurut umur
(ASFR) dan angka kelahiran total (TFR) inilah yang digunakan untuk membuat
proyeksi penduduk dimasa yang akan datang, karena keduanya telah
memperhitungkan perbedaan kemampuan melahirkan menurut umur (Adioetomo,
1990).

7
TFR = 5 ∑ ASFRi
i=1

Keterangan :

ASFR : Angka kelahiran menurut kelompok umur

i : Kelompok umur 5 tahunan (15-19, 20-24, 25-29, 30-34, 35-39, 40-44, dan
45-49 tahun)

E. Angka Kelahiran Hidup/Anak Lahir Hidup (Children Ever Born-CEB)

Angka Kelahiran Hidup atau Anak lahir hidup (ALH) mencerminkan banyaknya
kelahiran hidup sekelompok atau beberapa kelompok perempuan pada saat mulai
memasuki reproduksi hingga pada saat pengumpulan data dilakukan.

ALHi
𝑃𝑖 =
Pfi

Keterangan :
Pi : Paritas atau jumlah ALH rata-rata untuk perempuan pada kelompok umur i

ALHi : Banyaknya anak yang dilahirkan hidup oleh perempuan pada kelompok umur
i

Pif : Banyaknya anak wanita pada kelompok umur i

2.1.4 Pembahasan

DAFTAR PUSTAKA

Hadiyanto, Ferry. Remy, Sutyastie Soemitro. 2018. Ekonomi Kependudukan.


Bandung: CorBooks.

Hatmadji, Sri Harjati. 1981. “Fertilitas (Kelahiran)”, dalam Dasar-dasar Demografi.


Jakarta: LD FE-UI.

Munir, R. 1986. Teori-teori kependudukan. Jakarta: Bina Aksara.

Adioetomo, Sri Moertiningsih. 1990. “Pengertian dan Pengukuran Dinamika


Kependudukan” dalam Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: LD FE-UI.

Anda mungkin juga menyukai