Anda di halaman 1dari 79

DASAR - DASAR DEMOGRAFI

& KEPENDUDUKAN

Bondan Palestin, S.KM, M.Kep., Sp.Kom.


TOPIK BAHASAN
1. Konsep Dasar dan pengertian
Kependudukan
2. Fertilitas dan ukuran dasar fertilitas, tugas
3. Mortalitas dan ukuran dasar mortalitas
4. Migrasi dan ukuran dasar migrasi, tugas
5. Sumberdata kependudukan
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi
fertilitas,tugas
TOPIK BAHASAN
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas

8. Pertumbuhan, struktur dan persebaran Penduduk


9. Hubungan kependudukan dengan pembangunan
ekonomi
10. Hubungan kependudukan dengan kesehatan dan
lingkungan
11. Masalah-masalah kependudukan dan upaya
pengendalian
12. Program KB Nasional
PENGERTIAN
Pengertian Demografi menurut beberapa ahli:
 Donald J.Bogue: Ilmu yg mempelajari secara statistik dan
matematik tantang besar, komposisi dan distribusi
pendudukdan, perubahannya sepanjang masa melalui
bekerjanya 5 komponen demografi yaitu; Kelahiran
(Fertilitas), Kematian (Mortalitas), Perkawinan, Migrasi dan
Mobilitas Sosial.

 George W. Barcley: memberi gambaran yang menarik dari


penduduk yang digambarkan secara statistik dan
mempelajari tingkah laku keseluruhan, bukan tingkah laku
perorangan
PENGERTIAN
 Philip M.Hauser & Dudley Duncan: demografi
mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial
dan komposisi penduduk serta perubahannya dan
sebab perubahan tsb

 D.V Glass: adalah suatu studi yang terbatas pada


perilaku kelompok manusia sebagai pengaruh dari
kelahiran, kematian dan migrasi.

 Demografi disebut juga “Tata Buku-Sosial” atau


“Social Book-Keeping”(Suszmilch, Guillard, Wolfe)
PENGERTIAN
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa Demografi adalah:

Ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahan-


perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal
ihwal yang berhubungan dengan komponen-komponen
perubahan tersebut seperti; kelahiran, kematian,
migrasi sehingga menghasilkan suatu kedaan dan
komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
tertentu

POOR DEMOGRAPY = ANALITIK MATEMATIK


PENGERTIAN
KEPENDUDUKAN adalah:
Ilmu yang merupakan penghubung antara
penduduk dan sistem sosial sehingga dapat
mencari faktor yang menyebabkan perubahan-
perubahan dari demografi dengan menganalisis
determinan-determinan dan konsekwensi-
konsekwensi dari pertambahan penduduk.

Social Demography, Population Studies,


Demographic Sociology atau Sociological
Demography
DEMOGRAFI
Perubahan-perubahan
(Dinamika) penduduk secara
Statistik matematik

MENGAPA terjadi perubahan?

KEPENDUDUKAN
Mengkaji faktor-faktor (non
demografis), sosial, ekonomi,
Budaya, geografi, psikoligi,
Politik dsb
TUJUAN DAN PENGGUNAAN
DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN
 Mempelajari jumlah dan distribusi penduduk
dalam suatu daerah tertentu
 Menjelaskan pertumbuhan masa lampau,
penurunannya dan persebarannya dengan data
yang tersedia
 Mengembangkan hubungan sebab akibat antara
perkembangan penduduk dg bermacam-macam
aspek sosial
 Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di
masa yang akan datang dan kemungkinan-
kemungkinan konsekwensinya.
DINAMIKA PENDUDUK

 Pertumbuhan penduduk yang merupakan


keseimbangan yang dinamis antara
kekuatan-kekuatan yang menambah dan
kekuatan-kekuatan yang mengurangi
jumlah penduduk
KOMPONEN PERTUMBUHAN
PENDUDUK
 KELAHIRAN (fertilitas): faktor penambah
 KEMATIAN (mortalitas): faktor pengurang
 MIGRASI MASUK (in-migration): faktor
penambah

 MIGRASI KELUAR (out-migration): faktor


pengurang
KOMPONEN PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pt = Po + (B-D) + (Mi – Mo)

Perubahan reproduktif
(reproductive change) Migrasi neto
Pertumbuhan Alami (net migration)
(natural increase)
Po = jumlah penduduk pada waktu terdahulu
Pt = jumlah penduduk pada waktu yg akan datang
B = jumlah kelahiran yg terjadi pada jangka waktu kedua kejadian
(waktu 0 dan t)
D = jumlah kematian yg terjadi pada jangka waktu kedua
kejadian tersebut (waktu 0 dan t)
Mo = migrasi keluar pada jangka waktu kedua kejadian
Mi = migrasi masuk pada jangka waktu kedua kejadian
PENUGASAN

MODEL PERTUMBUHAN PENDUDUK


MIGRASI NETO
KOMPONEN
POSITIF NEGATIF NOL
N,T,S T T
M>F

M<F N N,T,S N

M=F N T S

M = Mortalitas (kematian)
F = Fertilitas (kelahiran)
N = Naik
T = Turun
S = Stabil
KONSEP-KONSEP FERTILITAS

 Lahir hidup (live birth) menurut PBB dan WHO:


kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan
lamanya didalam kandungan, dimana si bayi
menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti;
bernafas, ada denyut jantung atau denyut tali
pusat atau gerakan-gerakan otot.

 Lahir mati (still birth): adalah kelahiran seorang


bayi dari kandungan yg berumur paling sedikit 28
minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda
kehidupan.
KONSEP-KONSEP FERTILITAS

 Abortus adalah kematian bayi dalam


kandungan dengan umur kehamilan kurang dari
28 minggu dapat disengaja (induced abortion)
dan tidak disengaja (spontaneous abortion)

 Masa reproduksi adalah masa dimana seorang


wanita mampu melahirkan, yang disebut juga
usia subur.
UKURAN DASAR FERTILITAS

 Ada 2 macam pendekatan:


 Yearly performance (current fertility) yaitu;
mencerminkan fertilitas dari suatu kelompok
penduduk/berbagai kelompok penduduk untuk
jangka waktu satu tahun
 Reproductive History (cumulative fertility)
yaitu; mencerminkan banyaknya kelahiran
sekelompok atau beberapa kelompok wanita
selama masa reproduksinya; dan ini disebut
juga paritas.
permasalahan

Perbedaan Fertilitas & Fecunditas

Fertilitas : jumlah kelahiran hidup oleh seorang atau


sekelompok perempuan (nyata telah lahir)
Fecunditas : kemampuan biologis perempuan untuk
menghasilkan anak lahir hidup (potensi)

Fecunditas sangat sulit diukur shg biasanya hanya


fertilitas (kelahiran hidup) yang dilakukan pengukuran
permasalahan

Pengukuran

 Lebih kompleks dp pengukuran mortalitas krn


perempuan dpt melahirkan lebih dari satu kali, di lain
pihak perempuan hanya mengalami satu kali
kematian;
 Perempuan yg tlh melahirkan tdk berarti menurunkan
risiko thdp kelahiran, sebaliknya perempuan yg
meninggal otomatis tidak ada risiko meninggal lagi;
 Ada perempuan yg tdk mempunyai risiko melahirkan
Konsep & Definisi

Fertilitas : hasil reproduksi yg nyata dr seorang atau


sekelompok perempuan. Menyangkut
banyaknya bayi dilahirkan hidup.
Fecunditas: kemampuan biologis (potensi fisik)
seorang atau sekelompok perempuan
untuk melahirkan.
Lahir hidup: kelahiran bayi tanpa memperhitungkan
lama dlm kandungan pd saat dilahirkan
menunjukkan tanda-tanda kehidupan :
bernafas, jantung berdenyut, menangis.
Konsep & Definisi

Lahir mati : kelahiran yg berumur paling sedikit 28


minggu dalam kandungan tanpa
menunjukkan tanda-tanda kehidupan
Abortus : kematian janin dlm kandungan dg umur
kandungan kurang dari 28 minggu
(disengaja & tdk disengaja)
Masa reproduksi : perempuan berumur 15-49 tahun
atau usia subur
macam ukuran

Secara umur ada dua macam:


1. Tahunan : pengukuran jml kelahiran pada suatu tahun ttt
dikaitkan dg jml penduduk yg mempunyai risiko
melahirkan pd tahun ybs.
◘ Angka kelahiran kasar (CBR)
◘ Angka kelahiran umum (GFR)
◘ Angka kelahiran menurut umur (ASFR)
◘ Angka kelahiran Total (TFR)

2. Kumulatif : mengukur rata-rata jml anak yg dilahirkan


oleh perempuan hingga mencapai umur tertentu.
◘ Rasio ibu anak (CWR)
◘ Angka reproduksi kasar (GRR)
◘ Angak reproduksi bersih (NRR)
ukuran tahunan

 Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate = CBR)


Banyaknya kelahiran hidup pada suatu periode (tahun) per
1000 penduduk pada periode yg sama.

B
Rumus : CBR = ---- x k
P

dengan:
B = jml kelahiran selama suatu periode (1 tahun)
P = jml penduduk pertengahan periode (tahun)
k = konstanta = 1000
ukuran tahunan

 Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate = CBR)


Contoh : tahun 2000 ada 122.670 kelahiran & jml
penduduk pertengahan tahun 2000 = 4.264.490 orang
B
CBR = ---- x k
P
122.670
= --------------- x 1000 = 28,8 per 1000 pddk
4.264.490

Ukuran ini sangat kasar krn membandingkan jml kelahiran dg


jml penduduk tengah tahun pada hal yg mempunyai risiko
melahirkan hanya perempuan usia 15-49 tahun
Kelebihan dan KEKURANGAN CBR

 Kelebihannya: Sederhana karena hanya


memerlukan keterangan tentang jumlah
kelahiran dan jumlah penduduk pada
pertengahan tahun

 Kekurangannya: tidak memisahkan


penduduk laki-laki dan penduduk
perempuan yang masih kecil dan yang
sudah berumur 50 tahun keatas
ukuran tahunan

 Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate = GFR)


Banyaknya kelahiran hidup pada suatu periode (tahunan)
per 1000 penduduk perempuan usia 15-49 tahun
pertengahan tahun periode/tahun yg sama.

B
Rumus : GFR = ---------- x k
Pf 15-49

dengan:
B = jml kelahiran selama suatu periode (1 tahun)
Pf 15-49 = jml perempuan 15-49 th pertengahan tahun
k = konstanta = 1000
ukuran tahunan
 Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate = GFR)
Contoh : tahun 2000 ada 122.670 kelahiran & jml
penduduk perempuan pertengahan tahun 2000 =
1.006.860 jiwa
B
GFR = ---------- x k
Pf 15-49
122.670
= --------------- x 1000
1.006.860
= 121,8 per 1000 perempuan 15-49 tahun
Ukuran ini masih bersifat umum krn blm tidak
mempertimbangkan kelompok umur perempuan padahal
tedapat variasi kemampuan melahirkan pada kelompok umur
perempuan usia 15-49 tahun
Kelebihan DAN KELEMAHAN
 Kelebihan: ukuran ini lebih cermat dari pada CBR karena hanya
memasukkan wanita yg berumur 15-49 th atau 15-44 th sebagai
penduduk yang terpapar pada resiko melahirkan (exposed to risk)

 Kelemahannya: ukuran ini tidak membedakan resiko melahirkan


dari berbagai kelompok umur sehingga wanita yg berumur lebih 40
tahun dianggap sama resikonya dengan wanita yg berumur 25 th
ukuran tahunan

 Angka Kelahiran menurut Umur (Age Specific Fertility


Rate = ASFR)
Banyaknya kelahiran hidup pada perempuan kelompok
umur ttt pada suatu periode (tahun) per 1000 penduduk
perempuan kelompok umur yg sama pada pertengahan
tahun yg sama.
Bi
Rumus : ASFRi = ------ x k (i = 1, 2, ….. 7)
Pf i

dengan:
Bi = jml kelahiran pd perempuan klp umur i pd suatu th
i = 1 utk kelompok umur 15-19
i = 2 utk kelompok umur 20-24
---------------
i = 7 utk kelompok umur 45-49
Pf i = jml perempuan klp umur i pertengahan tahun
ukuran tahunan
 Angka Kelahiran menurut Umur (Age Specific Fertility Rate =
ASFR)
Contoh:
Umur Jumlah Jumlah ASFR
perempuan perempuan kelahiran
1 2 3 4=3/2x1000
15-19 219.670 10.360 47
20-24 183.850 30.040 163
25-29 155.880 35.200 226
30-34 138.440 29.680 214
35-39 126.600 12.500 99
40-44 115.460 4.200 36
45-49 66.960 690 10
Kelebihan DAN KELEMAHAN
Kelebihan:
 Ukurannya lebih cermat dari GFR karena sudah membagi
penduduk yg terpapar ke dalam berbagai kelompok umur.
 Dengan ASFR di mungkinkan pembuatan analisis perbedaan
fertilitas (curent fertility) menurut berbagai karakteristik wanita
 Dengan ASFR dimungkinkan dilakukannya studi fertilitas
menurut kohor
 ASFR ini merupakan dasar untuk penghitungan ukuran fertilitas
dan reproduksi selanjutnya (TFR,GRR, dan NRR)
Kelemahan :
 Ukuran ini memerlukan data yang terinci yaitu banyaknya
kelahiran untuk tiap kelompok umur, sedangkan data tersebut
belum tentu ada di tiap daerah/negara. Pada kenyataannya
sukar sekali mendapatkan ukuran ASFR ini.
 Tidak menunjukkan ukuran fertilitas untuk keseluruhan wanita
umur 15 – 49 tahun
ukuran tahunan

 Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate = TFR)


rata-rata anak yang akan dimiliki oleh seorang perempuan
pada akhir masa reproduksinya dg ketentuan perempuan
tsb mengikuti pola fertilitas pada saat TFR dihitung.

Rumus : TFR = 5 x (ASFR1+ASFR2+…. + ASFR7)

Contoh dari tabel ASFR:

TFR = 5 x (47+163+226+214+99+36+10)
= 5 x 795
= 3.975 per 1000 perempuan 15-49 tahun
= 3,975 per perempuan usia 15-49 tahun
Kelebihannya :
• TFR merupakan ukuran untuk
seluruh wanita usia 15 – 49
tahun, yang dihitung
berdasarkan angka kelahiran
menurut kelompok umur.
ukuran kumulatif

 Rasio Ibu Anak (Child Woman Ratio = CWR)


rasio antara jml anak usia 0-4 tahun dg jumlah perempuan
usia 15-49 tahun.
P0-4
Rumus : CWR = ---------- x k
Pf 15-49

dengan:
P0-4 = jml anak usia 0-4 tahun
Pf 15-49 = jml perempuan usia 15-49 tahun
k = konstanta = 1000
ukuran kumulatif

 Rasio Ibu Anak (Child Woman Ratio = WR)


Contoh :  P0-4 = 345.185
 Pf 15-49 = 1.006.860
P0-4
CWR = ---------- x k
Pf 15-49
345.185
= --------------- x 1000
1.006.860
= 343 per 1000 perempuan 15-49 tahun
ukuran kumulatif
 Angka Reproduksi Kotor (Gross Reprodaction Rate =
GRR)
jumlah kelahiran hidup bayi perempuan dari suatu kohor
perempuan sepanjang masa reproduksinya, dg asumsi tdk ada
yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.

Dengan asumsi sek ratio waktu lahir 105

100
Rumus : GRR = ------- x TFR
205
Jika jml kelahiran bayi perempuan per klp umur diketahui
Rumus : GRR = 5 x (ASFRf1+ASFRf2+ ….. + SFRf7)
dengan: ASFRfi = angka kelahiran bayi perempuan pd klp
umur i per 1000 permpuan klp umur i
ukuran kumulatif

 Angka Reproduksi Kotor (Gross Reproduction Rate =


GRR)
Contoh : dengan asumsi rasio jenis kelamin waktu
lahir = 105, maka GRR berdasarkan ASFR pd
tabel di depan:
100
GFR = ------- x 3.975
205
= 1.939 per 1000 perempuan 15-49 tahun

Ukuran ini tidak memperhitungkan kemungkinan


meninggal dari bayi perempuan sebelum masa
reproduksinya
ukuran kumulatif
 Angka Reproduksi Bersih (Net Reprodaction Rate = NRR)
rata-rata jml bayi perempuan dari suatu kohor hipotetis
dari 1000 perempuan dg memperhitungkan kemungkinan
meninggalnya perempuan-perempuan sebelum mengakhiri
masa reproduksinya.

Dengan asumsi bayi perempuan mengikuti pola fertilitas


dan pola mortalitas ibunya.
ukuran kumulatif
 Angka Reproduksi Bersih (Net Reproduction Rate = NRR)
Umur Jumlah Kelahiran ASFR Khusus RMH ASFRfa i
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan

1 2 3 4=3/2 5 6=4x5

15-19 219.670 5.054 23,0 0,9736 22,4

20-24 183.850 14.654 79,7 0,9710 77,4

25-29 155.880 17.171 110,2 0,9674 106,6

30-34 138.440 14.478 104,6 0,9596 100,4

35-39 126.600 6.098 48,2 0,9552 46,0

40-44 115.460 2.049 17,7 0,9442 16,7

45-49 66.960 337 5,0 0,9304 4,7

JUMLAH 374,2

NRR = 5 x (22m4 + 77,4 + 106,6 + 100,4 + 56,0 + 16,7 + 4,7)


= 5 x 374,2
= 1,871 per perempuan
ASFR Indonesia

ASFR INDONESIA

350
300
250
200
ASFR

150
100
50
0
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
UMUR

1967-70 1976-79 1986-89 1996-99


TFR & ALH Indonesia

ASPEK LTR BLKG TFR ALH

Tempat tinggal Kota 2,40 3,97

Desa 2,98 4,48

Wilayah JB 2,57 3,87

LJB I 3,10 5,06

LJB II 3,20 4,98

Pendidikan Tidak Sekolah 2,66 4,27

Tak Tamat SD 3,23 4,75

Tamat SMP 2,96 4,34

Tamat SMU + 2,55 3,59


Reproductive history

• Reproductive history (pengalaman melahirkan)


atau cumulative fertility:

Jumlah anak yang pernah dilahirkan (children


ever born – CEB) oleh sekelompok atau
beberapa kelompok wanita selama masa
reproduksinya dan disebut juga paritas

Rumus: CEBi
Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan 
if

CEB = banyaknya bayi yg pernah dilahirkan oleh wanita kelompok i


P f = jumlah wanita pada kelompok umur umur i
i
Contoh

Umur Jumlah CEB Rata-rata


wanita anak yg dilahirkan CEB/wanita

15 – 19 2.143.735 1.231.556 0,574 (P1)

20 – 24 3.681.930 6.106.510 1,691 (P2)

25 – 29 4.702.153 14.344.629 3,051 (P3)

40 – 44 3.001.199 14.972.479 4,989 (P6)

45 – 49 2.200.035 10.777.259 4,899 (P7)

Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan untuk kelompok wanita


Berumur 45 – 49 disebut “completed family size”
MORTALITAS (kematian)
 Mortalitas atau kematian merupakan salah
satu diantara komponen demografis yang
mempengaruhi perubahan penduduk.

 Definisi mati menurut PBB dan WHO adalah:


Mati adalah keadaan menghilangnya
semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen, yang bisa terjadi setiap saat
setelah kelahiran hidup.
Pengertian

Mati = keadaan menghilangnya semua tanda-


tanda kehidupan secara permanen, yg bisa
terjadi setiap saat setelah dilahirkan hidup

Mati hanya bisa terjadi jika di didahului


dengan kelahiran hidup
KONSEP KEMATIAN

Lahir hidup Hidup Mati

Ada 3 konsep keadaan vital yang “mutually


exclusive” artinya keadaan yang satu tidak
mungkin terjadi bersamaan dengan salah
satu keadaan lainnya.

1. Lahir hidup (live birth)


2. Mati (death)
3. Lahir mati (fetal death)
Lahir mati (fetal death) adalah: peristiwa menghilangnya
tanda-tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil
konsepsi tersebut keluar dari rahim ibunya.

Tingkat kematian saling berbeda antara Kelompok penduduk


satu dengan lainnya. Tingkat kematian laki-laki > wanita.

Tingkat kematian dipengaruhi oleh: faktor sosial ekonomi,


pekerjaan, tempet tinggal, pendidikan, umur, jenis kelamin dll.

Konsep “person years live” (tahun orang hidup): menentukan


jumlah orang-orang yang betul-betul mempunyai resiko untuk
mengalami kematian pada periode tertentu.

Morbiditas adalah keadaan yang menyimpang dari keadaan


sehat yang normal. Sehat menurut WHO adalah keadaan sehat
fisik, mental dan sosial dan bukan hanya semata-mata bebas
dari penyakit
Pengertian

Mati = keadaan menghilangnya semua tanda-


tanda kehidupan secara permanen, yg bisa
terjadi setiap saat setelah dilahirkan hidup

Mati hanya bisa terjadi jika di didahului


dengan kelahiran hidup
Ukuran-ukuran

1. Angka kematian kasar (Crude Death Rate = CDR)


Banyaknya kematian pada suatu periode (tahun) tertentu
per 1000 penduduk tengah periode/tahun yang sama

D
Rumus : CDR = --- x k
P

dengan: D = jml kematian selama suatu periode (1 tahun)


P = jml penduduk pertengahan periode (tahun)
k = konstanta = 1000
Ukuran-ukuran

1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate = CDR)


Contoh : tahun 2000 ada 229.840 kematian & jml
penduduk pertengahan tahun 2000 = 13.600.000
orangD
D
CDR = --- x k
P
229.840
= ---------- x 1000 = 16,9 per 1000 pddk
13.600.000

Seperti fertilitas, ukuran ini juga sangat kasar krn


membandingkan jml kematian dg jml penduduk tengah tahun,
pada hal kematian menurut umur cukup bervariasi.
Ukuran-ukuran

2. Angka kematian menurut Umur (Age Spedific Death


Rate = ASDR)
Banyaknya kematian kelompok umur ttt pada suatu
periode (tahun) tertentu per 1000 penduduk kelompok
umur yg sama, tengah periode/tahun yang sama
Di
Rumus : ASDR = --- x k
i
Pi

dengan: Di = jml kematian kelompok umur i


Pi = jml penduduk kelompok umur i tengah tahun
k = konstanta = 1000
Ukuran-ukuran

2. Angka Kematian menurut Umur (Age Specific Death


Rate = ASDR)
Contoh : tahun 2000 jml penduduk umur 40-44 tahun
adalah 6.424 jiwa. Jml kematian penduduk 40-44
tahun selama tahun 2000 = 92 jiwa.
D40-44
Rumus : ASDR = ------ x 1000
40-44
P40-44
92
= ------ x 1000
6.424

=
= 14,3
14,3 per
per 1000
1000 pddk
pddk 40-44
40-44 tahun
tahun
Ukuran-ukuran

Contoh tabel ASDR


KELOMPOK UMUR JML PENDUDUK JML KEMATIAN ASDR
1 2 3 4=3/2X1000
0-4 21.860 1.192 54,5
5-9 18.845 142 7,5
10-14 16.076 99 6,2
15-19 15.284 117 7,7
20-24 8.941 75 8,4
25-29 8.912 81 9,1
30-34 8.043 80 9,9
35-39 7.200 84 11,7
40-44 6.424 92 14,3
45-49 5.300 100 18,9
50-54 4.054 111 27,4
55-59 2.791 109 39,1
60-64 1.835 106 57,8
65 + 2.108 250 118,6
Ukuran-ukuran

GAMBAR POLA ASDR


120
110
100
90
80
70
ASDR

60
50
40
30
20
10
0

KELOMPOK UMUR
Ukuran-ukuran

3. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)


Banyaknya kematian bayi (anak usia kurang satu tahun)
pada suatu periode (tahun) tertentu per 1000 kelahiran
hidup periode/tahun yang sama
D<1
Rumus : IMR = ---- x k
B
dengan: D<1 = jml kematian bayi selama satu periode/tahun
B = jml lahir hidup selama periode/tahun yg sama
k = konstanta = 1000
Ukuran-ukuran

3. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)

Contoh : tahun 2000 jml kematian bayi 16.658 jiwa;


jml kelahiran hidup selama tahun 2000 = 342.692
jiwa. D<1
Rumus : IMR = ---- x k
B

16.658
= -------- x 1000
342.692
=
= 48,6
48,6 per
per 1000
1000 kelahiran
kelahiran hidup
hidup
Ukuran-ukuran

4. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate = MMR)


Banyaknya kematian ibu pada waktu hamil atau selama
42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama
& tempat kelahiran, yg disebabkan krn kehamilannya
atau pengelolaannya, bukan oleh sebab-sebab lain pada
suatu periode (tahun) per 100.000 kelahiran hidup
periode/tahun yang sama
Df
Rumus : MMR = ---- x k
B

dengan: Df = jml kematian ibu selama satu periode/tahun


B = jml lahir hidup selama periode/tahun yg sama
k = konstanta = 100.000
Ukuran-ukuran

4. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate = MMR)

Contoh : tahun 2000 jml kematian ibu karena


kehamilan dan atau melahirkan = 250 jiwa; jml
kelahiran hidup selama tahun 2000 = 81.376 jiwa.
Df
Rumus : MMR = ---- x k
B
250
= ------- x 100.000
81.376
=
= 307
307 per
per 100.000
100.000 kelahiran
kelahiran hidup
hidup
Ukuran-ukuran

IMR Indonesia menurut latar belakang, SDKI 1997

ASPEK LTR BLKG TFR

Tempat tinggal Kota 35,7

Desa 58,0

Wilayah JB 46,8

LJB I 58,3

LJB II 60,7

Pendidikan Tidak Sekolah 77,5

Tak Tamat SD 63,4

Tamat SMP 54,5

Tamat SMU + 28,0

INDONESIA 52,2
MIGRASI

PENGERTIAN: Migrasi adalah perpindahan penduduk


dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke
tempat lain melampaui batas politik/negara atau
batas administratif/batas bagian dalam suatu negara.
(batas waktunya 6 bulan)

Migran adalah orang yang pidah tempat tinggal


secara permanen (menurut PBB)

Mover adalah orang yang berpindah-pindah tempat


melewati batas politik/administratif suatu daerah.
Bila waktunya dalam 1 hari disebut “mirgrasi
pulang pergi” atau “commuting”/’nglaju”
Jenis-jenis
Migrasi Masuk : masuknya penduduk ke suatu daerah dg tujuan
menetap
Migrasi Keluar : keluarnya penduduk dari suatu daerah asal ke
suatu daerah tujuan untuk menetap
Migrasi Neto : selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar
Migrasi Bruto : jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
Migrasi semasa hidup : migrasi berdasarkan tempat kelahiran
Migrasi risen : migrasi berdasarkan tempat tinggal lima tahun
yang lalu
Urbanisasi : persentase penduduk yang tinggal di wilayah
perkotaan
Transmigrasi : pemindahan & kepindahan penduduk dari suatu
daerah lain untuk menetap di wilayag RI guna
kepentingan negara
Ukuran-ukuran

 Angka Urbanisasi (Urbanization Rate = UR) adalah


persentase penduduk yg tinggal di wilayah perkotaan.
U
Rumus : UR = ---- x k
P

dengan: U = jml penduduk perkotaan


B = jml penduduk keseluruhan
k = konstanta = 100
Ukuran-ukuran

 Angka Urbanisasi (Urbanization Rate =UR)

Contoh : jml penduduk perkotaan DIY tahun 2000


adalah 1.798.513 jiwa & jmlh penduduk DIY
adalah 3.120.478 jiwa.
1.798.513
Rumus : UR = -------------- x 100
3.120.478

= 57,6 persen
Ukuran-ukuran

 Rasio penduduk perkotaan dg penduduk perdesaan


(ratio of urban-rural population = Ru/r
u/r)

U
Rumus : R = ---- x k
u/r
R
dengan: U = jml penduduk perkotaan
R = jml penduduk perdesaan
k = konstanta = 100
Ukuran-ukuran

 Rasio penduduk perkotaan dg penduduk perdesaan


(ratio of urban-rural population = Ru/r
u/r)

Contoh : jml penduduk perdesaan Sumsel tahun 2000


adalah 4.494.586 jiwa & jmlh penduduk
perkotaan adalah 2.362.790 jiwa.
2.362.790
Rumus : Ru/r = -------------- x 100
4.494.586

= 52,6
Ukuran-ukuran

 Angka Migrasi Masuk Kasar (Crude In-Migration Rate =


CIMR) : banyaknya migran masuk pada suatu periode
per 1000 penduduk pada pertengahan periode yg
sama
IM
Rumus : CIMR = ---- x k
P

dengan: IM = jml migran masuk


P = jml penduduk pertengahan tahun
k = konstanta = 1000
Ukuran-ukuran

 Angka Migrasi Keluar Kasar (Crude Out-Migration Rate


= COMR) : banyaknya migran keluar pada suatu
periode per 1000 penduduk pada pertengahan periode
yg sama
OM
Rumus : COMR = ---- x k
P

dengan: OM = jml migran keluar


P = jml penduduk pertengahan periode
k = konstanta = 1000
Ukuran-ukuran

 Angka Migrasi Masuk Umur Tertentu (Age Specific In-


Migration Rate = ASIMR) : banyaknya migran masuk
kelompok umur ttt pada suatu periode per 1000
penduduk kelompok umur yg sama pada pertengahan
periode yg sama
IMi
Rumus : ASIMR = ---- x k
Pi

dengan: IMi = jml migran masuk kelompok umur i


Pi = jml penduduk kelompok umur i tengah tahun
k = konstanta = 1000
Ukuran-ukuran

 Angka Migrasi Keluar Umur Tertentu (Age Specific


Out-Migration Rate = ASOMR) : banyaknya migran
keluar kelompok umur ttt pada suatu periode per 1000
penduduk kelompok umur yg sama pada pertengahan
periode yg sama
OMi
Rumus : ASIMR = ---- x k
Pi

dengan: OMi = jml migran keluar kelompok umur i


Pi = jml penduduk kelompok umur i tengah tahun
k = konstanta = 1000
Ukuran-ukuran

 Angka Migrasi Neto Umur Tertentu (Age Specific Net-


Migration Rate = ASNMR) : banyaknya migran keluar
dikurangi migran masuk kelompok umur ttt pada suatu
periode per 1000 penduduk kelompok umur yg sama
pada pertengahan periode yg sama
NMi
Rumus : ASNMR = ---- x k
Pi

dengan: NMi = jml migran keluar dikurangi migran masuk


kelompok umur i
Pi = jml penduduk kelompok umur i tengah
periode
k = konstanta = 1000
Pola

 Tinggi pada penduduk usia produktif;


 Memperoleh pekerjaan lebih baik;
 Memperoleh pendidikan lebih baik;
 Lebih tinggi utk laki-laki; merupakan indikasi bahwa
laki-laki lebih mobil daripada perempuan.
Faktor Pendorong

 Makin berkurangnya sumber daya alam;


 Menyempitnya lapangan pekerjaan;
 Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi;
 Tidak cocok dg adat/budaya/kepercayaan tempat asal;
 Pekerjaan atau perkawinan;
 Bencana alam.
Faktor penarik

 Adanya kesempatan kerja;


 Pendapatan lebih baik;
 Pendidikan lebih tinggi;
 Lingkungan dan hidup yg lebih menyenangkan;
 Tarikan dari orang-orang yang diharapkan sbg tempat
berlindung;
 Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MIGRASI
 Menurut Everett S Lee ada 4 faktor yang menyebabkan orang
mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu:

 Faktor-faktor yg terdapat didaerah asal


 Faktor-faktor yang terdapat didaerah tujuan
 Rintangan-rintangan yg menghambat
 Faktor-faktor pribadi.

++--0++ ++--0++
++0+0-- ++0+0--
Penghalang antara
00+-++- 00+-++-
Tempat asal Tempat tujuan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MIGRASI
 Ada 2 pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang
melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factors) dan
faktor penarik (pull factors)

 Faktor pendorong (di tempat asal):


 Sumber daya alam yg semakin berkurang
 Menyempitnya lapangan pekerjaan karena masuknya
teknologi
 Adanya takanan-tekanan atau diskriminasi politik,
agama, suku dll
 tidak cocok lagi dengan budaya/kepercayaan di tempat
asal
 Alasan pekerjaan atau perkawinan yg menyebabkan tidak
bisa mengembangkan karir pribadi
 Bencana alam atau adanya wabah penyakit
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MIGRASI

 Faktor-faktor penarik (dari tempat tujuan)


 Adanya rasa superior di tempat yg baruatau kesempatan
memasuku lapangan pekerjaan
 Kesempatan mendapatkan pendapatan lebih baik (alasan
ekonomi)
 Kesempatan mendapatkan pendidikan
 Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yg menyenangkan
(iklim, perumahan, sekolah, fasilitas lain dll)
 Tarikan dari orang yg diharapkan sebagai tempat
berlindung
 Adanya aktifitas di kota besar sebagai daya tarik bagi
orang-orang dari desa atau kota kecil
7 TEORI MIGRASI

1. Migrasi dan jarak (banyak migran pada jarak yg dekat, migran


jarak jauh lebih banyak ke pusat perdagangan dan industri)
2. Migrasi bertahap (adanya arus migrasi yang terarah, adanya
migrasi dari desa ke kota kecil dan ke kota besar)
3. Arus dan arus balik (setiap arus migrasi utama menimbulkan
arus balik penggantiannya)
4. Perbedaan antara desa dan kota mengenani kecendrungan
melakukan migrasi (di desa > di kota)
5. Wanita melakukan migrasi pada jarak yang dekat dibanding
pria.
6. Teknologi dan migrasi (teknologi menyebabkan arus migrasi
meningkat)
7. Motif ekonomi merupakan dorongan utama orang melakukan
migrasi
MASALAH URBANISASI

 Pertumbuhan penduduk yang tinggi di Indonesia menyebabkan


bertambahnya penduduk kota
 Keahlian yang dimiliki pendatang sama sekali lain dari keahlian yang
di butuhkan di kota
 Walaupun pendatang memiliki motivasi yg tinggi untuk
mengembangkan dirinya di kota tetapi kota belum siap menerima
mereka
 Bertumbuhnya usaha informal dan tempat-tempat kumuh yang tidak
layak ditempati
 Munculnya masalah sosial lainnya

Anda mungkin juga menyukai