migrasi
Kependudukan semester 2 2012
outline
PENDAHULUAN
perhitungan
konsep
MORTALITAS
FERTILITAS
MIGRASI
konsep dasar
konsep dasar
konsep dasar
tipe angka
mortalitas
ukuran fertilitas
tahunan
ukuran migrasi
ukuran fertilitas
kumulatif
metode
perkiraan
migrasi
pendahuluan
KOMPONEN DASAR DEMOGRAFI:
fertilitas
mortalitas
migrasi
mempengaruhi perubahan penduduk
pendahuluan
SUMBER DATA:
Sistem Registrasi Vital
Setiap kejadian dilaporkan dan dicatat segera setelah kejadian
tersebut terjadi
Sensus Penduduk
Kejadian dicatat setelah sekian lama peristiwa kematian itu
terjadi
Survei Sampel
Hampir sama dengan sensus
Apa perbedaan ketiga sumber data tersebut?
Manakah sistem yang digunakan oleh Indonesia?
MORTALITAS
KEGUNAAN
Data mortalitas diperlukan untuk proyeksi penduduk guna
perencanaan pembangunan dan evaluasi program-program
kebijakan penduduk
MORTALITAS perhitungan
UKURAN MORTALITAS
MORTALITAS perhitungan
Ratio: ukuran yang menyatakan hasil perbandingan antara dua
angka
Dalam menyatakannya, harus dijelaskan populasi golongan mana
yang tersangkut: kapan, siapa, apa
Contoh :
Angka Kematian Kasar (CDR) penduduk Indonesia tahun 1971
Sex Ratio penduduk Indonesia tahun 1971
Sex ratio =
MORTALITAS perhitungan
KONSEP PERSON YEARS LIVED
10
MORTALITAS perhitungan
KONSEP PERSON YEARS LIVED
Dalam perhitungan PYL, yang harus dipertimbangkan tidak hanya
kematian, tetapi juga:
Kelahiran
Migrasi masuk dan keluar
dalam suatu periode
Contoh:
1 PYL = 1 tahun
Orang yang pindah ke suatu kota pada awal tahun dan meninggal
di kota tersebut setelah tiga bulan, berarti 3/12 = 0,25 PYL
11
MORTALITAS perhitungan
KONSEP PERSON YEARS LIVED
Pada kenyataannya, sulit memperoleh informasi yang akurat,
terutama jika jumlah penduduknya besar
Muncul pendekatan lain: penduduk tengah periode
Asumsi: jumlah kematian/jumlah kelahiran/jumlah migrasi sama
antara sebelum dan setelah pertengahan periode
P tengah periode = 0,5 (P awal periode +P akhir periode)
12
MORTALITAS perhitungan
TIPE ANGKA MORTALITAS
MORTALITAS
Angka
Mortalitas Kasar
(CDR)
Angka Mortalitas
menurut Umur
(ASDR)
Angka
Mortalitas Bayi
(IMR)
13
MORTALITAS perhitungan
ANGKA KEMATIAN KASAR (CRUDE DEATH RATE = CDR)
PENGERTIAN
jumlah kematian pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah
penduduk pada pertengahan tahun tersebut.
Angka kematian untuk 1000 orang:
D
x k
CDR =
P
D = jumlah kematian pada tahun x
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun x
k = konstanta, 1000
14
MORTALITAS perhitungan
ANGKA KEMATIAN KASAR (CRUDE DEATH RATE = CDR)
CONTOH SOAL:
Tahun 2009 di Kabupaten Blora terdapat 35 kematian. Jumlah
penduduk Kabupaten Blora pada tahun tersebut adalah 858.874
CDR =
CDR =
D
P
x k
35
858.874
x 1000 = 0,04
15
MORTALITAS perhitungan
ANGKA KEMATIAN MENURUT UMUR (AGE SPESIFIC
DEATH RATE = ASDR)
PENGERTIAN
Risiko kematian antarkelompok umur berbeda-beda
Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu per 1000 penduduk
kelompok umur tersebut pada tahun tertentu
Angka Kematian untuk 1000 orang:
Di
x k
ASDR =
Pi
Di = jumlah kematian orang berumur i pada tahun x
Pi = jumlah penduduk berumur i pada pertengahan tahun x
k = konstanta, 1000
16
MORTALITAS perhitungan
ANGKA KEMATIAN MENURUT UMUR (AGE SPESIFIC
DEATH RATE = ASDR)
CONTOH SOAL
Jumlah kematian penduduk berusia 40-44 tahun di Kabupaten
Tegal pada tahun 2001 adalah 1.825. Jumlah penduduk pada
kelompok umur tersebut adalah 1.100.213 orang.
ASDR =
ASDR =
Di
Pi
x k
1.825
x 1000 = 1,7
1.100.213
MORTALITAS perhitungan
ANGKA KEMATIAN BAYI (INFANT MORTALITY RATE =
IMR)
PENGERTIAN
Jumlah kematian bayi usia di bawah 1 tahun per 1000 kelahiran
hidup dalam tahun tertentu
Indikator penting dalam menentukan tingkat kesehatan
masyarakat
IMR =
D0
B
xk
= konstanta, 1000
18
MORTALITAS perhitungan
ANGKA KEMATIAN BAYI (INFANT MORTALITY RATE =
IMR)
CONTOH SOAL
Pada tahun 2000 di Jember terdapat 6.658 kematian bayi berusia di
bawah 1 tahun. Jumlah kelahiran hidup pada tahun tersebut adalah
343.692
IMR =
IMR =
D0
B
xk
6.658
343.692
x 1000 = 19,4
FERTILITAS
20
FERTILITAS vs NATALITAS?
berbeda dalam ruang lingkupnya
Fertilitas peranan kelahiran pada perubahan penduduk
Natalitas peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan
reproduksi manusia
21
Lahir mati
Abortus
masa reproduksi
masa dimana wanita mampu melahirkan, yaitu
(childbearing age) - usia 15-49 tahun
usia subur
Wanita usia subur
(WUS)
Pasangan usia
subur (PUS)
22
24
FERTILITAS perhitungan
UKURAN FERTILITAS
pada dasarnya sama dengan mortalitas
angka fertilitas diukur berdasarkan pembagian jumlah kelahiran
dengan penduduk yang menanggung resiko melahirkan
(exposed to risk)
FERTILITAS perhitungan
BEBERAPA PERSOALAN PENGUKURAN
26
FERTILITAS perhitungan
FERTILITAS
1
FERTILITAS
TAHUNAN
FERTILITAS
KUMULATIF
Tingkat Fertilitas
Kasar (CBR)
Angka Fertilitas
Total (TFR)
Tingkat Fertilitas
Umum (GFR)
Angka
Reproduksi
Bruto (GRR)
Tingkat Fertilitas
menurut Umur
(ASFR)
Angka
Reproduksi
Bersih (NRR)
27
FERTILITAS perhitungan
PENGUKURAN FERTILITAS TAHUNAN YEARLY
PERFORMANCE
PENGERTIAN
mengukur jumlah kelahiran pada tahun tertentu dihubungkan
dengan jumlah penduduk yang mempunyai risiko untuk
melahirkan pada tahun tersebut
menunjukkan fertilitas suatu kelompok penduduk untuk jangka
waktu satu tahun
MELIPUTI:
Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate)
Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate)
Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Spesific Fertility Rate)
28
FERTILITAS perhitungan
TAHUNAN: TINGKAT FERTILITAS KASAR (CRUDE BIRTH
RATE = CBR)
PENGERTIAN
banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu tiap 1000
penduduk pada pertengahan tahun
CBR =
B
P
xk
FERTILITAS perhitungan
TAHUNAN: TINGKAT FERTILITAS KASAR (CRUDE BIRTH
RATE = CBR)
CONTOH SOAL
Pada tahun 2009 terdapat 69.376 kelahiran hidup di Kab Blora.
Adapun jumlah penduduk Kab Blora pada pertengahan tahun adalah
858.874 orang.
CBR =
69.376
858.874
Jadi, dari setiap 1000 penduduk Blora, terdapat 80-81 kelahiran hidup
pada tahun 2009
30
FERTILITAS perhitungan
TAHUNAN: TINGKAT FERTILITAS UMUM (GENERAL
FERTILITY RATE = GFR)
PENGERTIAN
membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk wanita
usia 15-44 atau 15-49 tahun
GFR =
GFR =
B
Pf(15-49)
B
Pf(15-44)
xk
xk
FERTILITAS perhitungan
TAHUNAN: TINGKAT FERTILITAS UMUM (GENERAL
FERTILITY RATE = GFR)
Kelebihan:
Lebih cermat karena hanya memasukkan wanita berumur 15-49
tahun atau 15-44 tahun sebagai penduduk yang exposed to risk
Kekurangan:
Tidak membedakan risiko kelahiran dari berbagai kelompok umur
wanita 40 tahun dianggap mempunyai risiko yang sama dengan
wanita 20 tahun
32
FERTILITAS perhitungan
TAHUNAN: TINGKAT FERTILITAS UMUM (GENERAL
FERTILITY RATE =GFR)
CONTOH SOAL
Pada tahun 2003 terdapat sekitar 3.127.404 wanita berumur 15-49
tahun di Palembang. Jumlah kelahiran hidup sebesar 187.974
GFR =
187.974
3.127.404
Berarti bahwa pada tahun 2003 terdapat 60 bayi yang lahir tiap
1000 perempuan usia subur di Palembang
33
FERTILITAS perhitungan
TAHUNAN: TINGKAT FERTILITAS MENURUT UMUR (AGE
SPESIFIC FERTILITY RATE = ASFR)
PENGERTIAN
banyaknya kelahiran dari wanita pada suatu kelompok umur pada
tahun tertentu per seribu wanita pada kelompok umur dan
pertengahan tahun yang sama
ASFRi =
Bi
Pi
xk
FERTILITAS perhitungan
TAHUNAN: TINGKAT FERTILITAS MENURUT UMUR (AGE
SPESIFIC FERTILITY RATE = ASFR)
Kelebihan:
Ukuran lebih cermat, memperhitungkan perbedaan risiko menurut
kelompok umur
Memungkinkan dilakukan studi fertilitas menurut kohor*
Dasar perhitungan untuk menghitung ukuran fertilitas lainnya (TFR,
GRR, dan NRR)
Kelemahan:
Data terinci sehingga data sulit didapatkan
*kohor sekelompok orang yang mempunyai pengalaman waktu yang sama dari
suatu peristiwa tertentu. Contoh: kohor kelahiran orang yang
dilahirkan dalam tahun/periode yang sama
35
FERTILITAS perhitungan
TAHUNAN: TINGKAT FERTILITAS MENURUT UMUR
(AGE SPESIFIC FERTILITY RATE = ASFR)
CONTOH SOAL
Perhitungan ASFR Jakarta 2000
Umur wanita
(1)
Jml penduduk
wanita (2)
Jumlah kelahiran
(3)
15-19
585.414
15.221
26
20-24
589.946
57.225
97
25-29
505.509
61.672
122
30-34
399.754
33.979
85
35-39
330.342
13.544
41
40-44
257.850
2.579
10
45-49
188.589
754
jumlah
2.857.404
187.974
36
FERTILITAS perhitungan
PENGUKURAN FERTILITAS KUMULATIF
REPRODUCTIVE HISTORY
PENGERTIAN
mengukur rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh wanita pada
waktu wanita itu memasuki usia subur hingga melampaui batas
reproduksinya (umur 15-49 tahun)
menunjukkan kumulatif fertilitas selama masa reproduksinya
MELIPUTI
Angka fertilitas total (Total Fertility Rate =TFR)
Angka reproduksi bruto (Gross Reproduction Rate=GRR)
Angka reproduksi bersih (Net Reproduction Rate=NRR)
37
FERTILITAS perhitungan
KUMULATIF: ANGKA FERTILITAS TOTAL (TOTAL
FERTILITY RATE =TFR)
PENGERTIAN
Jumlah kelahiran hidup tiap 1000 wanita hingga akhir masa
reproduksinya
Dalam praktiknya, TFR dihitung dengan cara menjumlahkan tingkat
fertilitas wanita menurut umur (ASFR). Jika umur tersebut
berjenjang 5 tahun, maka:
FERTILITAS perhitungan
KUMULATIF: ANGKA FERTILITAS TOTAL (TOTAL
FERTILITY RATE =TFR)
CONTOH SOAL
TFR = 5 (26+97+122+85+41+10+4)
= 5 x 385
= 1.925 per 1000 penduduk usia
15-49 tahun
= 1,9 anak untuk setiap wanita
usia 15-49 tahun
Berarti rata-rata setiap wanita Jakarta
sampai akhir masa reproduksinya akan
mempunyai 1-2 anak
ASFR
15-19
26
20-24
97
25-29
122
30-34
85
35-39
41
40-44
10
45-49
39
FERTILITAS perhitungan
KUMULATIF: ANGKA REPRODUKSI BRUTO (GROSS
REPRODUCTION RATE -GRR)
PENGERTIAN
Banyaknya bayi wanita yang akan dilahirkan oleh suatu kohor
wanita selama usia reproduksinya.
Kohor kelahiran sekelompok wanita yang mulai melahirkan pada
usia yang sama dan bersama-sama bereproduksi sampai masa usia
subur selesai
ADA DUA CARA:
Menggunakan TFR
Menggunakan ASFR
40
FERTILITAS perhitungan
KUMULATIF: ANGKA REPRODUKSI BRUTO (GROSS
REPRODUCTION RATE -GRR)
MENGGUNAKAN TFR DENGAN RASIO JENIS KELAMIN PADA SAAT
LAHIR
Data yang diketahui adalah TFR dan rasio jenis kelamin bayi laki-laki
dan wanita saat lahir
GRR =
x TFR
CONTOH SOAL:
TFR per 1000 wanita usia 15-49 tahun di Tasikmalaya tahun 2001
adalah 1925. Adapun rasio jenis kelamin saat lahir adalah 105
(terdapat 105 bayi laki-laki dibanding 100 bayi perempuan). Hitung
GRRnya
41
FERTILITAS perhitungan
KUMULATIF: ANGKA REPRODUKSI BRUTO (GROSS
REPRODUCTION RATE -GRR)
CONTOH SOAL:
GRR =
100
Jadi, akan ada sekitar 939 anak wanita yang akan menggantikan
1000 ibu untuk melahirkan jumlah penduduk Tasikmalaya akan
berkurang
42
FERTILITAS perhitungan
KUMULATIF: ANGKA REPRODUKSI BRUTO (GROSS
REPRODUCTION RATE -GRR)
MENGGUNAKAN ASFR BAGI PEREMPUAN
Data yang diketahui adalah ASFR dan rasio jenis kelamin bayi lakilaki dan wanita saat lahir
ASFRfi : angka kelahiran menurut umur
untuk bayi perempuan untuk
perempuan pada kelompok umur i
Kelemahan: mengabaikan kemungkinan anak wanita meninggal
sebelum mengakhiri masa reproduksinya
43
FERTILITAS perhitungan
KUMULATIF: ANGKA REPRODUKSI BRUTO (GROSS
REPRODUCTION RATE -GRR)
CONTOH SOAL
Jumlah kelahiran bayi laki-laki dan bayi wanita berturut-turut adalah
105 dan 100
Umur
wanita
(1)
Jumlah
penduduk
wanita (2)
Jumlah
kelahiran
L+P (3)
Jumlah kelahiran
bayi wanita
(4)= (3) x (100/205)
ASFR bayi
wanita (5)=
(4)/(2) x 1000
15-19
585.414
15.221
7.425
13
20-24
589.946
57.225
27.915
47
25-29
505.509
61.672
30.084
60
30-34
399.754
33.979
16.575
42
35-39
330.342
13.544
6.607
20
40-44
257.850
2.579
1.258
45-49
188.589
754
368
jumlah
2.857.404
187.974
90.232
188
44
FERTILITAS perhitungan
KUMULATIF: ANGKA REPRODUKSI BRUTO (GROSS
REPRODUCTION RATE -GRR)
CONTOH SOAL
= 5 x 188 = 940
Berarti ada sekitar 940 bayi wanita yang akan menggantikan 1000
ibu melahirkan tanpa memperhitungkan kemungkinan kematian bayi
wanita sebelum masa reproduksinya
45
FERTILITAS perhitungan
KUMULATIF: ANGKA REPRODUKSI NETTO (NET
REPRODUCTION RATE-NRR)
PENGERTIAN
jumlah kelahiran bayi wanita oleh sebuah kohor dari 1000 wanita
dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalnya bayi-bayi
wanita itu sebelum mengakhiri masa reproduksinya
NRR merupakan ukuran kemampuan suatu penduduk untuk
menggantikan dirinya (remplacement level)
nilai NRR = 1, berarti satu penduduk digantikan dengan satu
penduduk (exact remplacement)
ASUMSI
bayi perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas dan mortalitas
ibunya.
46
FERTILITAS perhitungan
KUMULATIF: ANGKA REPRODUKSI NETTO (NET
REPRODUCTION RATE-NRR)
CONTOH SOAL
Umur
wanita
(1)
Jml
penduduk
wanita (2)
Jumlah
kelahiran bayi
wanita
(3)
ASFR bayi
wanita utk bayi
wanita (4) =
(3)/(2)
Bayi yang
diharapkan tetap
hidup per 1000
wanita (6)=(4)
x(5)
15-19
585.414
7.425
13
0,8849
11,5
20-24
589.946
27.915
47
0,8766
41,2
25-29
505.509
30.084
60
0,8662
51,9
30-34
399.754
16.575
42
0,8543
35,9
35-39
330.342
6.607
20
0,8404
16,5
40-44
257.850
1.258
0,8238
3,3
45-49
188.589
368
0,8030
1,6
jumlah
2.857.404
90.232
188
161,9
47
FERTILITAS perhitungan
KUMULATIF: ANGKA REPRODUKSI NETTO (NET
REPRODUCTION RATE-NRR)
CONTOH SOAL
NRR= 5 x 161,9 = 809,5 per 1000 wanita = 0,89 per wanita
Berarti bahwa 1000 wanita di Jakarta akan digantikan dengan
809 810 anak wanita yang akan tetap hidup sampai seumur ibu
yang melahirkan wanita
48
MIGRASI
49
50
51
53
54
MIGRASI - perhitungan
MIGRASI
1
UKURAN
MIGRASI
Angka Mobilitas
Angka Migrasi
Masuk
Angka Migrasi
Keluar
METODE
PERKIRAAN MIGRASI
BALANCING
EQUATION
Intercensal
Component Method
INTERCENSAL SURVIVAL
RATIO METHOD
Forward Census
Survival Ratio
Reverse Census
Survival Ratio
Angka Migrasi
Netto
Angka Migrasi
Bruto
55
MIGRASI perhitungan
UKURAN MIGRASI - ANGKA MOBILITAS (m)
PENGERTIAN
Rasio/perbandingan antara (M) banyaknya penduduk yang pindah
secara lokal dalam suatu jangka waktu tertentu terhadap (P) total
jumlah penduduk yang berisiko pindah
m=
M
P
xk
m = angka mobilitas
M = jumlah perpindahan
P = jumlah penduduk yang berisiko
k = 1000
56
MIGRASI perhitungan
UKURAN MIGRASI - ANGKA MIGRASI MASUK (mi)
PENGERTIAN
Menunjukkan banyaknya (I) migran yang masuk, per 1000
penduduk di daerah tujuan (P) dalam waktu setahun
mi =
I
P
xk
57
MIGRASI perhitungan
UKURAN MIGRASI - ANGKA MIGRASI KELUAR (mo)
PENGERTIAN
Menunjukkan banyaknya (O) migran yang keluar, per 1000
penduduk di daerah asal (P) dalam waktu setahun
mo =
O
P
xk
= 1000
58
MIGRASI perhitungan
UKURAN MIGRASI - ANGKA MIGRASI NETTO (mn)
PENGERTIAN
Selisih antara banyaknya (I) migran yang masuk ke dan (O) migran
yang keluar dari suatu wilayah, per 1000 penduduk (P) dalam satu
tahun
mn =
I-O
P
xk
= 1000
59
MIGRASI perhitungan
UKURAN MIGRASI - ANGKA MIGRASI BRUTO (mg)
PENGERTIAN
Menunjukkan banyaknya kejadian perpindahan baik (I) migrasi
masuk dan (O) migrasi keluar dari suatu wilayah, per 1000
penduduk tempat asal dan tujuan
mg =
I+O
P1 + P2
xk
= 1000
60
MIGRASI perhitungan
CONTOH PENGGUNAAN
Migrasi antara dua tempat: Semarang dan Kendal.
Migrasi keluar dari Semarang ke Kendal tahun 2000 sebesar 26.124
jiwa.
Migrasi masuk dari Kendal ke Semarang pada tahun 2000 sebesar
49.133 jiwa.
Penduduk Semarang tahun tersebut sebesar 4.350.710 jiwa.
Penduduk Kendal sebesar 21.176.248 jiwa.
Hitung:
Mi di Semarang dari Kendal
Mo di Semarang ke Kendal
Mn di Semarang terhadap Kendal
Mg di Semarang dengan Kendal
61
MIGRASI perhitungan
Mi di Semarang dari Kendal
49.133
I
xk =
mi =
4.350.710
P
x 1000
x 1000
mo = 6 perseribu penduduk
62
MIGRASI perhitungan
Mn di Semarang terhadap Kendal
49.133 26.124
mn = I-O x k =
4.350.710
P
x 1000
63
MIGRASI perhitungan
METODE PERKIRAAN MIGRASI BALANCING EQUATION
DENGAN INTERCENSAL COMPONENT METHOD
PENGERTIAN
Metode perkiraan migrasi netto (I-O) dengan menggunakan jumlah
penduduk (P) dan jumlah kelahiran (B) serta kematian (D) antara dua
sensus.
I-O = (P1 - P0) (B - D)
I-O = migrasi netto
P1-P0 = perubahan penduduk antara dua sensus
B-D = pertambahan alamiah penduduk antara dua sensus
64
MIGRASI perhitungan
METODE PERKIRAAN MIGRASI BALANCING EQUATION
DENGAN INTERCENSAL COMPONENT METHOD
CONTOH SOAL
Perkiraan migrasi netto Kebumen?
jika:
Penduduk pada sensus 1990 sebesar 8.987.000 jiwa
Penduduk pada sensus 2000 sebesar 10.508.000 jiwa
Kelahiran sebesar 1.544.000 jiwa
Kematian sebesar 601.000 jiwa
65
MIGRASI perhitungan
METODE PERKIRAAN MIGRASI INTERCENSAL
SURVIVAL RATIO
PENGERTIAN
Memperkirakan jumlah migrasi netto di suatu daerah dalam suatu
negara
Asumsi:
Tingkat kematian dan tingkat kesalahan dalam distribusi umur
adalah sama untuk semua daerah dalam satu negara
Migrasi netto untuk negara secara keseluruhan adalah nol
ADA DUA CARA:
Forward cencus survival ratio
Reverse cencus survival ratio
66
MIGRASI perhitungan
METODE PERKIRAAN MIGRASI INTERCENSAL
SURVIVAL RATIO - FORWARD CENCUS SURVIVAL RATIO
PENGERTIAN
FCSR adalah pecahan yang pembilangnya adalah jumlah penduduk
pada kelompok umur tertentu dalam suatu sensus, dan penyebutnya
adalah jumlah penduduk kelompok umur yang 10 tahun lebih muda
pada sensus sebelumnya
FCSR =
MIGRASI perhitungan
METODE PERKIRAAN MIGRASI INTERCENSAL
SURVIVAL RATIO - REVERSE CENCUS SURVIVAL RATIO
PENGERTIAN
RCSR adalah pecahan yang pembilangnya adalah jumlah penduduk
pada kelompok umur tertentu dalam suatu sensus, dan
penyebutnya adalah jumlah penduduk kelompok umur yang 10
tahun lebih tua pada sensus sesudahnya.
1
P0-4 Indonesia Tahun 1990
=
RCSR =
P10-14 Indonesia Tahun 2000
FCSR
Catatan: berlaku jika sensus dilakukan setiap 10 tahun
Perkiraan (MNP0-4) Migrasi Netto Penduduk Umur 0-4 pada tahun
1990 adalah
MNP0-4 (1990) = RCSR.P10-14(2000) P0-4(1990)
68
MIGRASI perhitungan
METODE PERKIRAAN MIGRASI INTERCENSAL
SURVIVAL RATIO
CONTOH SOAL
Jumlah penduduk di Kota Magelang
Jumlah penduduk usia 10-14 tahun pada 1991 berdasar sensus
adalah 4.665 jiwa
Jumlah penduduk usia 0-4 tahun pada tahun 1981 berdasar sensus
adalah 5.414 jiwa
Hitung:
Forward Cencus Survival Ratio (FCSR) dan migrasi netto usia 10-14
tahun pada 1991
Reverse Cencus Survival Ratio (RCSR) dan migrasi netto usia 0-4
tahun pada 1981
69
MIGRASI perhitungan
METODE PERKIRAAN MIGRASI INTERCENSAL
SURVIVAL RATIO
CONTOH SOAL
P10-14 Magelang Tahun 1991
FCSR0-4 =
P0-4 Magelang Tahun 1981
FCSR0-4 =
4.665
5.414
= 0,86
70
MIGRASI perhitungan
METODE PERKIRAAN MIGRASI INTERCENSAL
SURVIVAL RATIO
CONTOH SOAL
RCSR0-4 =
RCSR0-4 =
= 1,16
71
LATIHAN SOAL
1. Jumlah penduduk Kabupaten Blora Tahun 2009 adalah 858.874
orang, sedang jumlah penduduk laki laki dan perempuan masingmasing sebanyak 425.967 dan 432.907. berapakah besaran sex
ratio kabupaten Blora tahun 2009?
2. Jika ingin menentukan PYL selama periode 1 tahun, seorang
yang masuk ke suatu kota pada awal periode dan kemudian
meninggal di kota tersebut setelah 4 bulan berarti orang
tersebut mengalami berapa PYL? Jelaskan dengan perhitungan!
3. Jika ingin menentukan PYL selama periode 10 tahun, seorang
yang menjalani hidup dari awal sampai pertengahan periode
berarti orang tersebut mengalami berapa PYL?
4. Jumlah penduduk Semarang pada pertengahan tahun 2010
sebesar 136.000.000 jiwa. Jumlah kematian sepanjang tahun
tersebut sebesar 2.298.400 jiwa. Berapa CDR nya dan beri
penjelasan hasil!
72
LATIHAN SOAL
5.
73
LATIHAN SOAL
8.
Jumlah Kelahiran
15.000
40.000
50.000
50.000
20.000
7.000
1.000
183.000
74
LATIHAN SOAL
9.
Jumlah Penduduk
Jumlah Kelahiran
Wanita Pertengahan
bayi wanita
Tahun
5.373.500
8.624
4.572.400
250.389
4.206.800
416.112
4.110.100
172.793
3.751.000
35.380
3.231.700
4.805
2.697.200
228
75
LATIHAN SOAL
10. Lengkapilah tabel berikut ini dengan menggunakan metode perkiraan migrasi
FCSR. Berikan contoh perhitungan salah satu interval dan interpretasinya!
Perkiraan migrasi
netto pddk lakilaki
Bengkulu 19912001
Kelompok
umur
Cencus
Survival
Ratio
Indonesia
0-4
5.414
5.970
5-9
4.896
6.034
10-14
2.731
4.665
15-19
2.420
3.547
20-24
2.200
2.204
25-29
2.525
2.567
30-34
2.396
2.357
35-39
2.215
2.714
40-44
1.615
2.023
45-49
1.294
1.615
50-54
1.100
1.239
55-59
594
714
60-64
667
661
65+
740
(65-69) ?
336
(70-74) ?
305
(75+) ?
217
total
Pddk laki-laki
Bengkulu
sensus 1991
Perkiraan pddk
laki-laki
Bengkulu 2001
Pddk laki-laki
Bengkulu
sensus 2001
76