Anda di halaman 1dari 40

KONSEP MORTALITAS

(MORBIDITAS)
KEMATIAN (MORTALITAS)
Mortalitas

Salah satu dari 3 komponen proses demografi yang


berpengaruh terhadap struktur penduduk

Barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan


masyarakat di daerah tersebut
MORTALITAS

Kematian terkait dengan masalah sosial dan ekonomi


 Informasi kematian berguna untuk:

 proyeksi penduduk  untuk perencanaan pembangunan

 evaluasi program yang terkait dengan kebijakan


kependudukan
KONSEP “MORTALITAS”

3 konsep yang berkaitan dengan mortalitas:

1. Lahir hidup (live birth)


2. Lahir mati (fetal death)
3. Mati (death)
 Definisi (UN dan WHO):

Mati (death):

 keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara


permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup

 Matihanya bisa terjadi setelah terjadi kelahiran hidup


 Keadaan mati selalu didahului dengan keadaan hidup
- Tidak ada mati kalau tidak pernah ada hidup
- “lahir mati” tidak dimasukkan dalam mati maupun
hidup
Morbiditas

Penyakit atau kesakitan


MORBIDITAS
 Morbiditas dalam arti sempit dimaksudkan sebagai
peristiwa sakit atau kesakitan
 Dalam arti luas, morbiditas mempunyai pengertian yang
jauh lebih kompleks, tidak saja terbatas pada statistik
atau ukuran tentang peristiwa-peristiwa tersebut, tetapi
juga faktor yang mempengaruhinya, seperti faktor sosial,
ekonomi dan budaya
 Sakit merupakan suatu keadaan “tidak sehat”
 Menurut WHO  “sehat” didefinisikan sebagai suatu
keadaan sejahtera fisik, mental, serta sosial dan tidak
sekadar bebas dari cacat dan penyakit (Mc. Mahon dan
Pugh 1970).
 Pengukuran morbiditas  jenis penyakit dan lama sakit
 Keadaan sakit lebih bersifat subyektif atau perceived
daripada obyektif
Peristiwa-peristiwa kematian janin
1. Abortus, kematian janin menjelang dan sampai 16
minggu
2. Immatur, kematian janin antara umur kandungan di
atas 16 minggu sampai pada umur kandungan 28
minggu
3. Prematur, kematian janin di dalam kandungan pada
umur di atas 28 minggu sampai waktu lahir
Kematian bayi di luar rahim
1. Lahir mati (still birth), kematian bayi yang cukup
masanya pada waktu keluar dari rahim, tidak ada
tanda-tanda kehidupan
2. Kematian baru lahir (neo natal death), kematian bayi
sebelum berumur satu bulan tetapi kurang dari satu
tahun
3. Kematian lepas baru lahir (post neo natal death),
kematian bayi setelah berumur satu bulan tetapi kurang
dari setahun
4. Kematian bayi (infant mortality), kematian setelah
bayi lahir hidup hingga berumur kurang dari satu tahun
SUMBER DATA MORTALITAS
PENDUDUK
 Registrasi penduduk
 Penelitian (survei), biasanya penelitian kematian
penduduk ini dijadikan satu dengan penelitian kelahiran
(fertilitas) yang disebut dengan penelitian statistik vital
PENGUKURAN DATA KEMATIAN
PENDUDUK
 Tingkat kematian kasar (Crude Death Rate, atau CDR)
 Tingkat kematian menurut umur (Age Specitic Death
Rate, atau ASDR)
 Tingkat kematian bayi (Infant Death Rate = IDR atau
dapat juga dikatakan Infant Mortality Rate = IMR)
TINGKAT KEMATIAN KASAR
 Tingkat Kematian Kasar (CDR) didefinisikan sebagai banyaknya
kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun
 Dengan Rumus

Tingkat Kematian Kasar (CDR) = x k

D = Jumlah kematian pada tahun tertentu (dari hasil


registrasi penduduk)
= Jumlah penduduk pada pertengahan tahun (pada
bulan juni / juli)
k = Bilangan konstan yang biasanya bernilai 1000
 Soal
Diketahui jumlah penduduk Indonesia pada pertengahan
tahun 1975 sebesar 136.000.000 jiwa. Jumlah kematian
sepanjang tahun sebesar 2.298.400 jiwa. Besarnya Tingkat
Kematian Kasar adalah…
 Jawab
Tingkat Kematian Kasar (CDR) = x 1000 = 16,9

Angka ini berarti, bahwa pada periode tahun tertentu (di


mana tahun 1975 terletak) setiap tahun, setiap 1000
penduduk, terdapat 16,9 kematian
TINGKAT KEMATIAN MENURUT
UMUR DAN JENIS KELAMIN
 Pengukuran Tingkat Kematian Kasar adalah ukuran
kematian yang sangat kasar
 Besar kecilnya angka kematian dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain oleh umur, jenis kelamin,
pekerjaan, dan status kawin.
 Rumus Tingkat Kematian menurut umur
Tingkat Kematian Kelompok Umur i = x 1000
Atau:

= Jumlah kematian pada kelompok umur I


= Jumlah penduduk pada pertengahan tahun pada
kelompok umur I
k = Angka konstan = 1000
 Tingkat kematian menurut umur (ASDR) dapat dihitung
dengan rumus:

 laki-laki = ( lk / lk) x k
 perempuan = ( pr / pr) x k

 Soal
Berdasarkan tabel untuk kelompok umur 10 – 14 tahun
tingkat kematian adalah…
TINGKAT KEMATIAN BAYI (INFANT
MORTALITY RATE ATAU IMR)
 Tingkat kematian bayi dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Tingkat Kematian Bayi = x k
Atau

IMR = x k

= Jumlah kematian bayi pada tahun tertentu


B = Jumlah lahir pada tahun tertentu
k = bilangan konstan = 1000
 Soal
Di suatu daerah pada tahun 1970 jumlah kematian bayi
sebesar 263.000 orang dan jumlah kelahiran pada tahun
tersebut sebesar 1.594.000, maka besarya Tingkat
Kematian Bayi (IMR)…
 Jawab
IMR = x 1000 = 164,99

Ini berarti, pada tahun 1970 di daerah yang bersangkuan


terdapat 164,99 bayi meninggal tiap 1000 kelahiran.
 Terdapat variasi tingkat kematian bayi antara negara berkembang
dan negara maju

 Pada negara-negara berkembang, tingkat kematian bayi bisa


mencapai 200 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan di negara-
negara maju angka tersebut bisa di bawah 15 per 1000 kelahiran

 Demikian juga terdapat variasi angka kematian bayi di dalam suatu


negara, misalnya antara daerah geografi yang satu dengan lainnya,
antara kota dengan desa, antara berbagai golongan sosial ekonomi
penduduk

 Angka kematian bayi pada suatu tempat juga bervariasi menurut


waktu
Angka Kematian Bayi

 Status kesehatan anak


 Status kependudukan

 Kondisi ekonomi

 Tingkat kesehatan ibu

 Kondisi kesehatan lingkungan

 Tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat


 Angka kematian bayi juga telah menunjukkan fungsinya
sebagai indikator ampuh dalam menilai perubahan
kondisi kesehatan di suatu negara

 Pada negara – negara di mana angka kematian bayi telah


dihitung selama periode yang lama, terlihat reduksi
angka kematian bayi sejajar dengan perbaikan standar
hidup dan kondisi sanitasi termasuk juga kemudahan
pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya bagi
masyarakat
TINGKAT KEMATIAN ANAK
 Tingkat Kematian Anak didefinisikan sebagai jumlah
kematian anak berumur 1 – 4 tahun selama satu tahun
tertentu per 1000 anak umur yang sama pada
pertengahan tahun.
 Dibandingkan dengan angka kematian bayi, angka
kematian anak lebih merefleksikan kondisi kesehatan
lingkungan yang langsung mempengaruhi tingkat
kesehatan anak.

 Angka ini tinggi pada keadaan salah gizi, higieni buruk,


tingginya prevalensi penyakit menular pada anak dan
insiden kecelakaan di dalam atau di sekitar rumah.
TINGKAT KEMATIAN ANAK DI BAWAH
LIMA TAHUN (BALITA)
 Tingkat Kematian Anak Balita didefinisikan sebagai
jumlah kematian anak usia di Bawah lima tahun selama
satu tahun per 1000 anak usia yang sama (0-4) tahun
pada pertengahan tahun
STANDARISASI
 Komposisi penduduk menurut umur sangat berpengaruh
terhadap Tingkat kematian Kasar

 Karakteristik-karakteristik penduduk lainnya yang juga


mempunyai pengaruh terhadap Tingkat Kematian Kasar
adalah:

a. Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan


b. Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda
c. Penduduk dengan perbedaan pendapatan
d. Perbedaan jenis kelamin
e. Penduduk dengan perbedaan status kawin
PENYEBAB ENDOGEN DAN EKSOGEN
DARI KEMATIAN BAYI
 Kematian bayi endogen adalah kematian bayi yang
disebabkan oleh faktor – faktor anak yang dibawa sejak
lahir, diwarisi oleh orang tuanya pada saat konsepsi atau
didapat dari ibunya selama kehamilan

 Kematian bayi eksogen adalah kematian bayi yang


disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan
pengaruh lingkungan luar
PERKEMBANGAN (TREN)
MORTALITAS DI INDONESIA
Periode sebelum Perang Dunia II
 Perkiraan tingkat mortalitas kasar (CDR) di Indonesia
sangat tinggi yaitu antara 28 – 35 per 1000 penduduk
 Pada periode ini angka harapan hidup waktu lahir
berkisar antara 30 – 35 tahun
 Tingkat kematian kasar per tahun selama periode ini
sangat tidak menentu sebagai akibat penyakit
tuberkulosis, kolera, cacar, wabah pes dan typus
Pada tahun 1930-an
 Tingkat kematian kasar kelihatan mulai menurun, tetapi
ketenangan ini diganggu oleh Perang Dunia II pada
tahun 1941 dan didudukinya Indonesia oleh Jepang dari
tahun 1942 – 1945
 Setelah itu Perang Kemerdekaan dari tahun 1945 hingga
tahun 1950
 Keadaan ini menyebabkan tingkat kematian di Indonesia
meningkat kembali
Tahun 1950
 Penyerahan kedaulatan keadaan keamanan di Indonesia
mulai baik
 Angka harapan hidup waktu lahir kelihatan meningkat

 Sekitar tahun 1960-an perkiraan harapan hidup waktu


lahir berkisar antara 40 – 44 tahun
Setelah tahun 1960
 Telah ada tendensi penurunan tingkat kematian, tetapi
penurunan ini tidak stabil kadang-kadang mengalami
fluktuasi yang dipengaruhi oleh naik turunnya produksi
pangan, situasi politik, dan taraf kesehatan masyarakat
MEKANISME PENURUNAN KEMATIAN
BAYI DAN ANAK
 Faktor sosio-ekonomi
 Faktor-faktor maternal, lingkungan, gizi, cedera dan
pelayanan kesehatan
ANGKA HARAPAN HIDUP PADA SUATU
UMUR
 Rata-rata jumlah tahun kehidupan yang masih dijalani
oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur tepat
X dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan
masyarakatnya

Anda mungkin juga menyukai