Anda di halaman 1dari 11

KEPENDUDUKAN

Presented By:Hj. Nina Budiwati


MORTALITAS

Pengertian
Dari definisi yaitu peristiwa kematian sejumlah penduduk
yang terdapat dalam suatu negara.
Menjadi komponen yang amat penting dalam variabel
demografi, sebab ia sangat mempengaruhi dan
menentukan dinamika penduduk :
1. Angka kematian meningkat, jumlah penduduk disuatu
daerah akan berkurang.
2. Angka kematian bisa digunakan sebagai indicator
kesejahteraan sosial di suatu masyarakat.
Angka kematian yang terdapat disuatu daerah dipengaruhi:
- Struktur umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosek
dan keadaan lingkungan.

Menurut konsepnya, ada 3 keadaan vital, yang bersifat


“mutually exclusice” (keadaan yang satu tidak mungkin
terjadi bersamaan dengan salah satu keadaan lainnya)
yaitu :
1. Mati (Death) adalah keadaan menghilangnya semua
tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa
terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
(keadaan “Mati” hanya bisa terjadi kalau sudah terjadi
kelahiran hidup)
2. Lahir hidup (Live Birth) adalah peristiwa keluarnya hasil
konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap tanpa
memandang lamanya kehamilan dan setelah perpisahan
tersebut terjadi. Hasil konsepsi bernafas dan mempunyai
tanda-tanda hidup lainnya, seperti denyut jantung, denyut
tali pusat / gerakan-gerakan otot, tanpa memandang
apakah tali pusat sudah dipotong/belum.
3. Lahir Mati (Fetal Death) adalah peristiwa menghilangnya
tanda-tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil
konsepsi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya.

Konsep lain, Morbiditas (penyakit / kesakitan yang


merupakan penyimpangan dari keadaan normal, yang
biasanya dibatasi pada kesehatan fisik dan mental).
Dapat terjadi > 1 x, rangkaian Morbiditas akan berakhir
dengan kematian.
I.B. Mantra (2000) membedakan peristiwa kematian dalam
2 hal :
1. Peristiwa kematian yang terjadi dalam rahim :
- Abortus, kematian janin menjelang dan sampai 16 mg

- Immatur, kematian janin > 16 minggu – 28 minggu


- Prematur, kematian janin > 28 minggu – waktu lahir.
2. Peristiwa kematian bayi di luar rahim :
- Lahir mati, kematian bayi yang cukup masanya pada
waktu keluar dari rahim, tidak ada tanda-tanda kehidupan.
- Kematian baru lahir, kematian bayi sebelum berumur 1
bulan
- Kematian lepas baru lahir, kematian bayi setelah
berumur 1 bulan tetap < 1 tahun.
- Kematian bayi, kematian setelah bayi hidup - < 1 tahun.
 SUMBER DATA KEMATIAN
1. Sistem Registrasi Vital
- Kejadian kematian dilaporkan dan dicatat segera
setelah peristiwa kematian tersebut terjadi.
2. Sensus / Survei Penduduk
- Kejadian kematian dicatat setelah sekian lama peristiwa
kematian itu terjadi.
- Data yang diperoleh :
a. Bentuk langsung, dengan menanyakan kepada
responden tentang ada tidaknya kematian selama kurun
waktu tertentu. Contoh : 1 tahun (Current Mortality
Data).
b. Bentuk tidak langsung. Diperoleh melalui pertanyaan
tentang “Survivorship” golongan penduduk tertentu.
Contoh : Anak, Ibu, Ayah, dan lain-lain).
Mempunyai kualitas lebih baik, sehingga sering dipakai di
Indonesia.
Di Rumah Sakit, Dinas pemakaman, Kantor Polisi lalu lintas
GAMBARAN TINGKAT KEMATIAN
- Laki-laki > tinggi daripada Perempuan
- Penduduk dewasa muda < bayi, anak, pul
- Penduduk negara maju < negara berkembang
-Penduduk status sosek baik < penduduk status sosek
buruk.

PENGUKURAN DATA KEMATIAN PENDUDUK


1. Tingkat kematian kasar (Crude Death Rate), di definisi
banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000
penduduk pada pertengahan tahun.
D = Jumlah kematian pada tahun tertentu
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan thn
K = Konstanta, 1000.
2.Tingkat kematian menurut umur dan jenis kelamin (Age Specific Death Rate = ASDR)
i = Kelompok umur tertentu

3.Tingkat kematian bayi (Infant Mortality Rate = IMR)


o = Jumlah kematian bayi pada tahun
D

tertentu
B = Jumlah kelahiran hidup pada tahun
tertentu
K = 1000
- Menunjukkan baik buruknya kualitas hidup suatu masyarakat
 Tingkat MORTALITAS DI INDONESIA
Periode sebelum pada II, tingkat mortalitas sangat
meningkat, 128 – 135 per 1000 penduduk AHH 30 – 35
tahun (karena penyakit TBC, kolera, cacar, wabah pes
dan typus)
Periode 1930 – an, tingkat mortalitas menurun, tetapi
meningkat lagi s/d tahun 1945 – 1950.
Periode 1950 – an, tingkat mortalitas menurun, AHH
menjadi 40 – 44 tahun kelahiran.
Periode 1971, tingkat mortalitas sangat meningkat, rata-
rata > 110 per 1000
1980 menjadi 71 per 1000 kelahiran, AHH 53 tahun.
1990 60 per 1000 kelahiran, AHH 60 tahun
(Mulai periode 1971, 1980, 1990 → IMR)
Penyebab : - Penyakit infeksi
(Dulu perang - Penyakit menular (Soft Rock)
Kelaparan - Penyakit Degeneratif Intermediate
- Kelainan jiwa Rock

- Kecelakaan

Kriteria kematian suatu daerah / negara : → IMR


- Soft Rock (IMR > 100)
- Intermediate Rock (IMR 30 – 100)
- Hard Rock (IMR < 30)
ANGKA HARAPAN HIDUP PADA SUATU UMUR
(AHH)

- Didefinisikan sbg rata-rata jumlah tahun kehidupan


yg masih dijalani oleh seseorang yang telah
berhasil mencapai umur tepat X dalam situasi
mortalitas yang berlaku di lingkungan
masyarakatnya.
- Angka harapan hidup waktu lahir misalnya mrp
rata-rata kehidupan yg akan dijalani oleh bayi
yang baru lahir.(expectation of live at birth). Untuk
negara berkembang 40 tahun, 70 tahun untuk
negara maju. Indonesia AHH tahun 2000 sebesar
64 tahun.
- Tingkat kematian bayi perempuan lebih rendah dr
laki-laki, shg AHH waktu lahir untuk bayi
perempuan lebih tinggi dari bayi laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai