Anda di halaman 1dari 7

Dinamika dan Proyeksi Kependudukan

Apa yang dimaksud dinamika penduduk?


Apakah kita bisa memperkirakanjumlah pendudukdimasa depan?
Oumlahpenduduk pada suatu wilayah atau
negara selalu berubah-ubah. Perubahanjumlah penduduk tersebut
dinamakandinamika kependudukan. Jumlah
penduduk suatu negara dari tahun ke tahun pada umumnyaselalu
bertambah.Jarang kita jumpai ada negara yang
memiliki jumlah pendudukyang tetap, apalagi berkurang
termasuknegara kita, Indonesia.

1. Faktor Dinamika
Dinamika kependudukan atau perubahan jumlah
penduduk ditentukan oleh 3 (tiga) faktor, yaitu kelahiran
(natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran bersifat menambah, kematian
bersifatmengurangi, sedangkan migrasi dapat bersifat menambah karena migrasi masuk dan dapat pula bersifat
mengurangikarena migrasi keluar. Ketiga faktor ini termasuk dalam faktor demografi. Demografi adalah ilmu
yang mempelajari tentang susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk. Pertumbuhan penduduk Indonesia
terutamaditentukan oleh faktor angka kelahiran dan angka kematian, karena angka migrasi masuk dan migrasi
keluaryang ada di Indonesia masih terlalu kecil.
Selain unsur dinamika penduduk yang bersifat demografi, ada
pulaunsurdinamika penduduk nondemografi, yaitu tingkat kesehatan
dan tingkat pendidikan penduduk. Tingkat kesehatan penduduk
mempengaruhitingkat kematian. Semakin tinggi tingkat kesehatan
penduduk semakin rendah tingkat kematian penduduk. Sedangkan
bila semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk, maka akan semakin
tinggi tingkat kesehatan penduduk.
Gambar 5.1 Pertumbuhan penduduk terjadi
a. Kelahiran (Natalitas atau Fertilitas) karena jumlah kelahiran lebih besar dari
Kelahiran adalah kemampuan seorang wanita untuk melahirkan jumlah kematian.
yang tercermin dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Kelahiran bayi
dapatdibedakan menjadi lahir hidup apabila sewaktu lahir mempunyai
tanda-tanda kehidupan dan lahir mati apabila bayi sewaktu lahir
tidak menunjukan tanda-tanda kehidupan. Ada beberapa faktor yang
menghambatkelahiran (antinatalitas) dan yang mendukung kelahiran
(pronatalitas).
1) FaktorPronatalitas
a) Kawinusia muda.
b) Rendahnyatingkat kesehatan. Gambar 5.2 Angka kelahiran merupakan
c) Anggapan banyak anak banyak rezeki. jumlah bayi yang Iahir hidup.
2) FaktorAntinatalitas
menikah. Wanita minimal 16 tahun, sedangkan laki-laki 19 tahun.
a) Adanya ketentuan batas usia
membatasi kelahiran yaitu KB dengan segala peralatan pencegahan
b) Adanya program pemerintah yang
kehamilan.
pegawai negeri.
c) Adanya pembatasan tunjangan anak bagi
tua bahwa anak merupakan beban bagi orang tua, khususnya di zaman
d) Adanya anggapan sebagian orang
modernini.
Bab 5 Kependudukan 101
Dasar-dasar pengukuran kelahiran adalah sebagai berikut.
1) Angka Kelahiran Kasar (Crude Bilth Rate atau CBR)

CBR= — x k

CBR= CrudeBirth Rate atau Angka Kelahiran Kasar


B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu
p = Penduduk pertengahan tahun
K = Bilangan konstanta yang biasanya bernilai 1.000
Contoh:
Pada pertengahan tahun 2000, jumlah penduduk di negara X sebanyak 20.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran
selama tahun 2000 adalah 800.000 jiwa. Berapa angka kelahiran pada tahun 2.000 untuk negara X?
Jawab:
Angka kelahiran pada tahun 2000 untuk negara x adalah:
800.000
x 1.000= 40
20.000.000
Hasil perhitungan ini menunjukan bahwa pada tahun 2000, setiap 1.000 orang penduduk di negara X rata-
rata yang lahir hidup sebanyak 40 bayi.
2) Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate atau GFR)
Angka kelahiran umum adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran (hidup) setiap 1.000 wanita
dalam usia reproduksi dalam waktu satu tahun. Pada umumnya, usia reproduksi seorang wanita adalah 15-49
tahun. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut.
GFR
w (15-44)

GFR = Angka kelahiran umum


= Jumlah kelahiran setahun
W (15 —49) = Jumlah wanita usia reproduksi pada pertengahan tahun perhitungan
= Konstanta (1.000)

Contoh:
Pada pertengahan tahun 2000, jumlah penduduk wanita yang berumur antara (15 —44) tahun
di negaraX
sebanyak 4.000.000 orang. Jumlah kelahiran selama tahun 2000 sebanyak 800.000 orang
bayi. Berapakah
angka kelahiran umum di negara X?
Jawab:
800.000
x 1.000= 200
4.000.000
Hal ini berarti bahwa pada tahun 2000 setiap 1.000 orang wanita yang
berumur 15 - 44 tahun di negara
X terdapat ketahiran sebanyak 200 bayi.

3) Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate atau ASFR)
Bi
ASFRi
Pfi

i 102 Geografi 2 SMA Kelas XI


Jumtah ketahiran bayi pada ketompok umur i
Jumlah perempuankelompok umur i pada pertengahan tahun
Konstanta (1.000)

Contoh:
Di suatu negara, jumlah penduduk wanita yang berumur 20 —24 tahun pada pertengahan tahun 2000
sebanyak 2.500.000 jiwa. Setama tahun 2000, dari jumlah wanita untuk ketompokumur tersebut ada yang
metahirkansebanyak 125.000 orang. Berapa ASFR untuk ketompokurnurwanita di negara tersebut?
Jawab:
125.000
ASFRi x 1.000-5
2.500.000
Hat ini berarti bahwa setama tahun 2000, tiap 1.000 orang wanita yang berusia 20 —24 tahun di negara
tersebut rata-rata melahirlan 50 bayi.

b. Kematian (Mortalitas)
Tingkat kematian adaLah jumlzh kematian setiap seribu penduduksetiap tahun. Tingkat kematian penduduk
dipengaruhiOtehfaktor sosial, ekonomi, pekerjaan, tempat tinggal, pendidikan, umur, dan jenis kelamin. Semua
faktorini menurut sifatnya dapat dibedakzn menjadi faktor pendukung dan penghambat kematian.
I) FoktorPengharnbat Kernation
a) Tersedianyafasilitas kesehatan yang memadai.
b) Lingkungan yang bersih dan teratur.
c) Adanya ajaran agama yang melarang bunuh diri.
d) Tingkat kesehatan masyarakzt yang tinggi.
2) FoktorPendukung Kernation
a) Kurangnya kesadaran masyarakzt alen pentingnya kesehatzn.
b) Fasilitas kesehatan yang kurang memadai.
c) Sering terjadi kecetzkzan talu lintas.
d) Adanya bencana alam yang meminta korban jiwa. Gambar 5.3 Fasilitzs kesehatan yang
e) Terjadi peperangan. memadai merupakan salah satu faktor
f) Adanyatindakan bunuh diri. çenghambat kematian.

Dasar-dasarpengukuran kematian adalah sebagai berikut.


1) AngkoKernation Kosar (Crude Deoth Rote otou CDR)

CDR— —x k

Jumlah kematian pada tahun terterrtu (dari hasil regristasi penduduk)


Jumlzh penduduk pada pertengahan tahun (pada butan Juni atau Juli)
— Konstanta (1.000)
ASDR)
2) AngkoKernation Menurut Urnur (Age Specific Deoth Pote atou
ASDRi prni

Di — Jumlzh kematian pada kelompok umur i


pmi Jumlzh penduduk pada pertengahan tahun untuk ketompok umur i
— Konstanta (1.000)

Bab 5 Kependudukan 103


Contoh:
Pada pertengahan tahun 2000, jumlah pendudukdi negara X sebanyak 20.000.000 jiwa. Jumlah kematian
selama tahun 2000 yaitu 360.000 jiwa. Berapa angka kematian pada tahun 2000 untuk negara X?
Jawab:
360.000
ASDRi = x 1.000 = 18
20.000.000
Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa pada tahun 2000, setiap 1.000 orang penduduk di negarax rata.
rata yang meninggal 18 orang.
3) Angka Kematian dampak Umur
Angka kematian dapat dikelompokkanpada umurtertentu. Misalnya 0 - 4, 5 - 9, 10 - 14, dan seterusnya.
Perhitungan angka kematian berdasarkan kelompok umur merupakan perhitungan angka kematian pada
kelompok umur tertentu (AMKU). AMKU adalah angka yang menunjukkan berapa banyaknya orang yang
meninggal setiap 1.000 orang pada kelompokumurtetentu datam waktu satu tahun. Rumus perhitungannya
sebagai berikut.
Mi
AMKU
Pi
AMKU = Angka kematian kelompok umur
Mi = Jumlah kematian penduduk pada kelompok umur tertentu
= Jumlah pendudukkelompokumurtertentu pada pertengahan tahun perhitungan
= Konstanta (1.000)
Contoh:
Di negara X, pada pertengahan tahun 2000 jumlah penduduk yang berumur 55 - 60 tahun sebanyak
5.000.000 jiwa. Jumlah kematianpendudukyang berumur55 - 60 selama tahun 2000 adalah 200.000
jiwa. Berapa AMKU untuk negara itu?
Jawab:
200.000
AMKU= x 1.000 = 40
5.000.000
Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa pada tahun 2000, tiap 1.000 orang yang berumur
antara 55 - 60
tahun di negara tersebut rata-rata yang meninggal sebanyak 40 orang penduduk.

c. Migrasi
Perpindahan (mobilitas) penduduk disebut juga migrasi. Migrasi adalah
perpindahan penduduk dari suatll
tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas daerah administrasi
dalam suatu negara dengan
tujuan untuk menetap. Misalnya perpindahan pendudukdari suatu daerah ke
kota atau sebaliknya, dari suato
provinsi ke provinsi lain, dari suatu pulau ke pulau Lain, dan dari suatu negara
ke negara lain. Adapun faktor-
faktor yang menyebabkanseseorang melakukankegiatan migrasi, yaitu karena
faktor ekonomi, politik' sosial
budaya, bencana alam, agama, dan keamanan.
Migrasi berdasarkan daerah tujuannya dibedakan menjadi migrasi
internasional dan migrasi nasional•
1) MigrasiInternasional
Migrasi internasional adalah perpindahanpendudukdari satu negara
ke negara lain atau antarnegara•Migrafl
internasional terdiri dari berikut ini.

104 Geografi 2 SMA Kelas XI


Imigrasi adalah masuknya penduduk dari
a) suatu negara
ke negara lain dengan tujuan untuk menetap. Imigrasi Negaralain
Contohnya
penduduk Malaysia berimigrasi ke Indonesia.
Orang yang Indonesia
imigrasi disebut imigran.
melakukan
Negara lain
b) Emigrasiadalah keluarnya penduduk dari satu negara ke
Emigrasi
negara
lain dengan tujuan untuk menetap. Contohnya Gambar 5.4 Skema migrasi internasional.
penduduk
Indonesia beremigrasi ke Australia. Orang yang
melakukan
emigrasidisebut emigran.
c) Remigrasi atau repatriasi adalah kembalinya seseorang dari
luar negeri ke tanah air atau kembalinya imigran ke negara
asalnya.

2) MigrasiNasional
Migrasi nasional adalah perpindahan penduduk dari suatu
daerahke daerah lain dalam satu wilayah negara. Migrasi nasional
disebutjuga migrasi internal atau migrasi intern. Contoh migrasi Gambar 5.5 Kemacetan talu lintas sebagai
nasionalyaitu urbanisasi dan transmigrasi. akibat urbanisasi, sehingga daerah perkotaan
menjadi padat dan tingginya pemilikan
kendaraan.
2. Proyeksi Kependudukan
Jumlah penduduk pada suatu wilayah pasti berubah seiring berjalannya waktu. Pertumbuhan penduduk
dipengaruhioleh beberapa faktor seperti kelahiran, kematian dan migrasi. Untuk memperkirakanjumlah penduduk
di masayang akan datang maka dibuatlah rumus proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah
penduduk di masa yang akan datang berdasarkan asumsi perkembangankelahiran, kematian dan migrasi.
Datapenduduk yang dipakai untuk keperluan proyeksi berasal dari sensus pendudukterakhir (tahun 2010)
dandata survey antar sensus (Supas). Proyeksi penduduk sangat berguna untuk perencanaan pembangunan.
Beberapamanfaat proyeksi penduduk dalam pembangunanyaitu sebagai berikut.
serta susunan penduduk menurut
a. Untuk menentukan kebutuhan akan bahan pangan sesuai dengan gizi
umur.
kesehatan yang diperlukan selama
b• Untuk menentukan jumlah tenaga kesehatan, sarana dan prasarana
periode proyeksi.
kerja.
c. Untuk menentukan jumlah angkatan kerja dan penyediaan lapangan
sekolah, jumlah murid,jumlah guru, dan sarana pendidikan.
d' Untukmemperkirakanjumlah penduduk usia
mendatang.
e. Untukestimasi produksi barang-barang dan jasa dimasa
rumus untuk menghitung proyeksi penduduk, Salah satunya yaitu rumus
Dalamdemografi dikenal beberapa
proyeksipendudukgeometris berikut ini.

tahun ke- n
Pn = pendudukpada
tahun 0 atau tahun amal
Po = pendudukpada
antara 0 dan n
n =jumlah tahun
pendudukper tahun (dalam persen).
r = pertumbuhan

Bab 5 Kependudukan 105


Contoh menghitung proyeksi penduduk:
Pada tahun 2005 jumlah penduduk di Jawa Timur adalah 20 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk
per
tahun adalah 2 0/0.Berapakah proyeksi pendudukJawa Timur pada tahun 2009?
Jawab:

20 juta (1+
20 juta (1+ 0,02
- 20 juta ( 1,02)'
= 20 juta ( 1,0824322)
21.648.644juta
Jadi proyeksi penduduk Jawa Timur pada tahun 2009 adalah 21,6 juta jiwa.
Coba kamu perhatikan tabel proyeksi pendudukberikut ini yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik.
Tabet 5.1 Proyeksi PendudukIndonesia 2010 - 2035 (dalam ribuan)
Tahun
Provinsi
2010 2015 2020 2025 2030 2035
Aceh 4.523.10 5.002.00 5.459.90 5.870.00 6.227.60 6.541.40

Sumatera Utara 13.028.70 13.937.80 14.703.50 15.311.20 15.763.70 16.073.40

Sumatera Barat 4.865.30 5.196.30 5.498.80 5.757.80 5.968.30 6.130.40

Riau 5.574.90 6.344.40 7.128.30 7.898.50 8.643.30 9.363.00

Jambi 3.107.60 3.402.10 3.677.90 3.926.60 4.322.90

Sumatera Selatan 7.481.60 8.052.30 8.567.90 9.000.40 9.345.20 9.610.70

Bengkulu 1.722.10 1.874.90 2.019.80 2.150.50 2.264.30 2.360.60

Lampung 7.634.oo 8.117.30 8.521.20 8.824.60 9.026.20 9.136.10

Kep. Bangka Belitung 1.230.20 1.372.80 1.517.60 1.657.50 1.788.90 1.911.00

Kepulauan Riau 1.692.80 1.973.00 2.242.20 2.501.50 2.768.50 3.050.50

Pulau Sumatera 50.860.30 55.272.90 59.337.10 62.898.60 65.938.30 68.500.00

DKI Jakarta 9.640.40 10.177.90 10.645.00 11.034.00 11.310.00 11.459.60

Jawa Barat 43.227.10 46.709.60 49.935.70 52.785.70 55.193.80 57.137.30

Jawa Tengah 32.443.90 33.774.10 34.940.10 35.958.60 36.751.70 37.219.40

DI Yogyakarta 3.467.50 3.679.20 3.882.30 4.064.60 4.220.20 4.348.50

Jawa Timur 37.565.80 38.847.60 39.886.30 40.646.10 41.077.30 41.127.70

Banten 10.688.60 11.955.20 13.160.50 14.249.00 15.201.80 16.033.10

Putau Jawa 137.033.30 145.143.60 152.449.90 158.738.00 163.754.80 167.325.60

Bali 3.907.40 4.152.80 4.380.80 4.586.00 4.765.40 4.912.40

Nusa Tenggara Barat 4.516.10 4.835.60 5.125.60 5.375.60 5.583.80 5.754.20

Nusa Tenggara Timur 4.706.20 5.120.10 5.541.40 5.970.80 6.402.20 6.829.10

Bali dan Kep. Nusa Tenggara 13.129.70 14.108.50 15.047.80 15.932.40 16.751.40 17.495.70

Kalimantan Barat 4.789.60 5.134.80 5.432.60 5.679.20 5.878.10

106 Geografi 2 SMA Kelas XI


OlimantanTengah 2.220.80
2.495.00 2.769.20 3.031.00 3.273.60 3.494.50
Selatan 3.642.60 3.989.80 4.304.00 4.814.20 5.016.30
kalimantanTimur 3.576.10 4.068.60 4.561.70 5.040.70 5.497.00 5.929.20
pulauKalimantan 13.850.90 15.343.00 16.769.70 18.082.60 19.264.00 20.318.10
Sulawesi Utara 2.277.70 2.412.10 2.528.80 2.624.30 2.696.10 2.743.70
SulawcsiTengah 2.646.00 2.876.70 3.097.00 3.299.50 3.480.60 3.640.80
SulawesiSelatan 8.060.40 8.520.30 8.928.00 9.265.50 9.521.70 9.696.00
SulawesiTenggara 2.243.60 2.499.50 2.755.60 3.003.00 3.237.70 3.458.10
Gorontato 1.044.80 1.133.20 1.219.60 1.299.70 1.370.20 1.430.10
SutawesiBarat 1.164.60 1.282.20 1.405.00 1.527.80 1.647.20 1.763.30
PulauSulawesi 17.437.10 18.724.00 19.934.00 21.019.80 21.953.50 22.732.00
Maloku 1.541.90 1.686.50 1.831.90 1.972.70 2.104.20 2.227.80
MalukuUtara 1.043.30 1.162.30 1.278.80 1.391.00 1.499.40 1.603.60
Kep. Maluku 2.585.20 2.848.80 3.110.70 3.363.70 3.603.60 3.831.40
PapuaBarat 765.30 871.50 981.80 1.092.20 1.200.10 1.305.00
Papua 2.857.00 3.149.40 3.435.40 3.701.70 3.939.40 4.144.60
Putau Papua 3.622.30 4.020.90 4.417.20 4.793.90 5.139.50 5.449.60
INDONESIA 238.518.80 255.461.70 271.066.40 284.829.00 296.405.10 305.652.40
Padadata di atas jumlah penduduk Indonesia akan terus meningkat. Pada
tahun 2035 jumlah penduduk
Indonesia
akan mencapai 305.652.400 jiwa.

Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja


Mobilitaspenduduk adalah arus perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat Iain baik untuk menetap
atauuntuk sementara. Di Indonesia, kepadatan dan penyebaran penduduk yang tidak merata
menyebabkan
ketimpangan dalam pembangunan. Mobilitas pendudukmerupakanbentuk respon manusia terhadap situasi dan
kondisiYang sedang dihadapi. Misalnya, keadaan ekonomi, situasi politik, kebutuhan pendidikan, gangguan
keamanan, atau bencana alam. Ada beberapa karakteristik yang bersifat khas dari penduduk yang melakukan
mobilitas.
Karakteristik tersebut antara Iain sebagai berikut.
1.
Pendudukmigran pada umumnya merupakan penduduk usia muda (usia produktif) atau sebagian besar
berupatenaga kerja.
2, Penduduk
wanita biasanya mengikuti penduduktaki-laki (istri ikut suami).
Pendudukmigran biasanya para tenaga kerja berpendidikan dan berketerampilantinggi.
4.
Kuantitasmobilitas penduduk umumnyaberbanding terbalik dengan jarak, artinya semakin jauh jarak antara
duaWilayahsemakin sedikit jumtah penduduk yang melakukan mobilitas. Sebaliknya semakin dekat jarak
dua unit geografis, semakin tinggi intensitas penduduk yang melakukan mobilitas diantara dua wilayah
tersebut.
5,
Mobilitas penduduk
dilakukan secara bertahap.
Terjadiarus
pergi dan batik (arus mudik).

Bab 5 Kependudukan 107

Anda mungkin juga menyukai