1. Faktor Dinamika
Dinamika kependudukan atau perubahan jumlah
penduduk ditentukan oleh 3 (tiga) faktor, yaitu kelahiran
(natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran bersifat menambah, kematian
bersifatmengurangi, sedangkan migrasi dapat bersifat menambah karena migrasi masuk dan dapat pula bersifat
mengurangikarena migrasi keluar. Ketiga faktor ini termasuk dalam faktor demografi. Demografi adalah ilmu
yang mempelajari tentang susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk. Pertumbuhan penduduk Indonesia
terutamaditentukan oleh faktor angka kelahiran dan angka kematian, karena angka migrasi masuk dan migrasi
keluaryang ada di Indonesia masih terlalu kecil.
Selain unsur dinamika penduduk yang bersifat demografi, ada
pulaunsurdinamika penduduk nondemografi, yaitu tingkat kesehatan
dan tingkat pendidikan penduduk. Tingkat kesehatan penduduk
mempengaruhitingkat kematian. Semakin tinggi tingkat kesehatan
penduduk semakin rendah tingkat kematian penduduk. Sedangkan
bila semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk, maka akan semakin
tinggi tingkat kesehatan penduduk.
Gambar 5.1 Pertumbuhan penduduk terjadi
a. Kelahiran (Natalitas atau Fertilitas) karena jumlah kelahiran lebih besar dari
Kelahiran adalah kemampuan seorang wanita untuk melahirkan jumlah kematian.
yang tercermin dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Kelahiran bayi
dapatdibedakan menjadi lahir hidup apabila sewaktu lahir mempunyai
tanda-tanda kehidupan dan lahir mati apabila bayi sewaktu lahir
tidak menunjukan tanda-tanda kehidupan. Ada beberapa faktor yang
menghambatkelahiran (antinatalitas) dan yang mendukung kelahiran
(pronatalitas).
1) FaktorPronatalitas
a) Kawinusia muda.
b) Rendahnyatingkat kesehatan. Gambar 5.2 Angka kelahiran merupakan
c) Anggapan banyak anak banyak rezeki. jumlah bayi yang Iahir hidup.
2) FaktorAntinatalitas
menikah. Wanita minimal 16 tahun, sedangkan laki-laki 19 tahun.
a) Adanya ketentuan batas usia
membatasi kelahiran yaitu KB dengan segala peralatan pencegahan
b) Adanya program pemerintah yang
kehamilan.
pegawai negeri.
c) Adanya pembatasan tunjangan anak bagi
tua bahwa anak merupakan beban bagi orang tua, khususnya di zaman
d) Adanya anggapan sebagian orang
modernini.
Bab 5 Kependudukan 101
Dasar-dasar pengukuran kelahiran adalah sebagai berikut.
1) Angka Kelahiran Kasar (Crude Bilth Rate atau CBR)
CBR= — x k
Contoh:
Pada pertengahan tahun 2000, jumlah penduduk wanita yang berumur antara (15 —44) tahun
di negaraX
sebanyak 4.000.000 orang. Jumlah kelahiran selama tahun 2000 sebanyak 800.000 orang
bayi. Berapakah
angka kelahiran umum di negara X?
Jawab:
800.000
x 1.000= 200
4.000.000
Hal ini berarti bahwa pada tahun 2000 setiap 1.000 orang wanita yang
berumur 15 - 44 tahun di negara
X terdapat ketahiran sebanyak 200 bayi.
3) Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate atau ASFR)
Bi
ASFRi
Pfi
Contoh:
Di suatu negara, jumlah penduduk wanita yang berumur 20 —24 tahun pada pertengahan tahun 2000
sebanyak 2.500.000 jiwa. Setama tahun 2000, dari jumlah wanita untuk ketompokumur tersebut ada yang
metahirkansebanyak 125.000 orang. Berapa ASFR untuk ketompokurnurwanita di negara tersebut?
Jawab:
125.000
ASFRi x 1.000-5
2.500.000
Hat ini berarti bahwa setama tahun 2000, tiap 1.000 orang wanita yang berusia 20 —24 tahun di negara
tersebut rata-rata melahirlan 50 bayi.
b. Kematian (Mortalitas)
Tingkat kematian adaLah jumlzh kematian setiap seribu penduduksetiap tahun. Tingkat kematian penduduk
dipengaruhiOtehfaktor sosial, ekonomi, pekerjaan, tempat tinggal, pendidikan, umur, dan jenis kelamin. Semua
faktorini menurut sifatnya dapat dibedakzn menjadi faktor pendukung dan penghambat kematian.
I) FoktorPengharnbat Kernation
a) Tersedianyafasilitas kesehatan yang memadai.
b) Lingkungan yang bersih dan teratur.
c) Adanya ajaran agama yang melarang bunuh diri.
d) Tingkat kesehatan masyarakzt yang tinggi.
2) FoktorPendukung Kernation
a) Kurangnya kesadaran masyarakzt alen pentingnya kesehatzn.
b) Fasilitas kesehatan yang kurang memadai.
c) Sering terjadi kecetzkzan talu lintas.
d) Adanya bencana alam yang meminta korban jiwa. Gambar 5.3 Fasilitzs kesehatan yang
e) Terjadi peperangan. memadai merupakan salah satu faktor
f) Adanyatindakan bunuh diri. çenghambat kematian.
CDR— —x k
c. Migrasi
Perpindahan (mobilitas) penduduk disebut juga migrasi. Migrasi adalah
perpindahan penduduk dari suatll
tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas daerah administrasi
dalam suatu negara dengan
tujuan untuk menetap. Misalnya perpindahan pendudukdari suatu daerah ke
kota atau sebaliknya, dari suato
provinsi ke provinsi lain, dari suatu pulau ke pulau Lain, dan dari suatu negara
ke negara lain. Adapun faktor-
faktor yang menyebabkanseseorang melakukankegiatan migrasi, yaitu karena
faktor ekonomi, politik' sosial
budaya, bencana alam, agama, dan keamanan.
Migrasi berdasarkan daerah tujuannya dibedakan menjadi migrasi
internasional dan migrasi nasional•
1) MigrasiInternasional
Migrasi internasional adalah perpindahanpendudukdari satu negara
ke negara lain atau antarnegara•Migrafl
internasional terdiri dari berikut ini.
2) MigrasiNasional
Migrasi nasional adalah perpindahan penduduk dari suatu
daerahke daerah lain dalam satu wilayah negara. Migrasi nasional
disebutjuga migrasi internal atau migrasi intern. Contoh migrasi Gambar 5.5 Kemacetan talu lintas sebagai
nasionalyaitu urbanisasi dan transmigrasi. akibat urbanisasi, sehingga daerah perkotaan
menjadi padat dan tingginya pemilikan
kendaraan.
2. Proyeksi Kependudukan
Jumlah penduduk pada suatu wilayah pasti berubah seiring berjalannya waktu. Pertumbuhan penduduk
dipengaruhioleh beberapa faktor seperti kelahiran, kematian dan migrasi. Untuk memperkirakanjumlah penduduk
di masayang akan datang maka dibuatlah rumus proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah
penduduk di masa yang akan datang berdasarkan asumsi perkembangankelahiran, kematian dan migrasi.
Datapenduduk yang dipakai untuk keperluan proyeksi berasal dari sensus pendudukterakhir (tahun 2010)
dandata survey antar sensus (Supas). Proyeksi penduduk sangat berguna untuk perencanaan pembangunan.
Beberapamanfaat proyeksi penduduk dalam pembangunanyaitu sebagai berikut.
serta susunan penduduk menurut
a. Untuk menentukan kebutuhan akan bahan pangan sesuai dengan gizi
umur.
kesehatan yang diperlukan selama
b• Untuk menentukan jumlah tenaga kesehatan, sarana dan prasarana
periode proyeksi.
kerja.
c. Untuk menentukan jumlah angkatan kerja dan penyediaan lapangan
sekolah, jumlah murid,jumlah guru, dan sarana pendidikan.
d' Untukmemperkirakanjumlah penduduk usia
mendatang.
e. Untukestimasi produksi barang-barang dan jasa dimasa
rumus untuk menghitung proyeksi penduduk, Salah satunya yaitu rumus
Dalamdemografi dikenal beberapa
proyeksipendudukgeometris berikut ini.
tahun ke- n
Pn = pendudukpada
tahun 0 atau tahun amal
Po = pendudukpada
antara 0 dan n
n =jumlah tahun
pendudukper tahun (dalam persen).
r = pertumbuhan
20 juta (1+
20 juta (1+ 0,02
- 20 juta ( 1,02)'
= 20 juta ( 1,0824322)
21.648.644juta
Jadi proyeksi penduduk Jawa Timur pada tahun 2009 adalah 21,6 juta jiwa.
Coba kamu perhatikan tabel proyeksi pendudukberikut ini yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik.
Tabet 5.1 Proyeksi PendudukIndonesia 2010 - 2035 (dalam ribuan)
Tahun
Provinsi
2010 2015 2020 2025 2030 2035
Aceh 4.523.10 5.002.00 5.459.90 5.870.00 6.227.60 6.541.40
Bali dan Kep. Nusa Tenggara 13.129.70 14.108.50 15.047.80 15.932.40 16.751.40 17.495.70