Anda di halaman 1dari 32

FERTILITAS, MIGRASI

KELAHIRAN (FERTILITAS)
BEBERAPA PROBLEMA PENGUKURAN
FERTILITAS PENDUDUK
Fertilitas

Kelahiran Hidup

Pengukuran fertilitas lebih kompleks dibandingkan dengan


pengukuran mortalitas, karena seorang perempuan hanya
meninggal satu kali, tetapi ia dapat melahirkan lebih dari
seorang bayi
PENGUKURAN FERTILITAS
 Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate)
 Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate)

 Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility


Rate)
 Tingkat Fertilitas menurut urutan kelahiran (Birth Order
Specific Fertility Rates)
TINGKAT FERTILITAS KASAR (CRUDE
BIRTH RATE)
 Banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu
tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun
 Rumus

CBR =

Di mana:
CBR = Crude Birth Rate atau Tingkat Kelahiran
Kasar
= Penduduk pertengahan tahun
k = Bilangan konstan yang biasanya 1000
B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu
 Soal
Pada tahun 1975 jumlah penduduk Indonesia pada
pertengahan tahun sebesar 136.000.000, sedangkan jumlah
kelahiran pada tahun tersebut sebesar 5.834.400. Tingkat
Fertilitas Kasar untuk Indonesia pada tahun 1975 adalah…
 Jawab
CBR = x 1000
= 42,9
Ini berarti di Indonesia pada tahun 1975 tiap 1000
penduduk terdapat 42,3 kelahiran
TINGKAT FERTILITAS UMUM
(GENERAL FERTILITY RATE = GFR)
 Membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah
penduduk perempuan usia subur (15 – 49 tahun)
GFR = x k
Atau

GFR =
Di mana:
GFR = Tingkat Fertilitas Umum
B = Jumlah kelahiran
Pf (15-49) = Jumlah penduduk perempuan umur 15-
49 tahun pada pertengahan tahun
 Soal
Pada tahun 1964 jumlah penduduk perempuan usia subur
umur 15 – 49 tahun di Indonesia besarnya 30.351.000 jiwa,
sedangkan jumlah kelahiran pada tahun tersbut sebesar
2.982.000 bayi. Tingkat Fertilitas Umum untuk Indonesia
tahun 1964 adalah…
 Jawab
GFR = x 1000
= 98,25 kelahiran per 1000 perempuan usia 15 – 49
tahun
TINGKAT FERTILITAS MENURUT
UMUR (AGE SPECIFIC FERTILITY RATE
= ASFR)
 Terdapat variasi mengenai besar kecilnya kelairan
antarkelompok-kelompok penduduk tertentu, karena
tingkat fertilitas penduduk ini dapat pula dibedakan
menurut: jenis kelamin, umur, status perkawinan atau
kelompok-kelompok penduduk yang lain
 Diantara kelompok perempuan usia reproduksi (15-49)
terdapat variasi kemampuan melahirkan, karena itu perlu
dihitung tingkat fertilitas perempuan pada tiap-tiap
kelompok umur (age specific fertility rate)
 Rumus

= xk

Di mana:

= Jumlah perempuan kelompok umur i pada


pertengahan tahun
k = angka konstanta = 1000
TINGKAT FERTILITAS MENURUT URUTAN
KELAHIRAN (BIRTH ORDER SPECIFIC
FERTILITY RATES)
 Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran sangat
penting untuk mengukur tinggi rendahnya fertilitas suatu
negara
 Kemungkinan seorang istri untuk menambah kelahiran
tergantung kepada jumlah anak yang telah dilahirkannya
 Seorang istri mungkin menggunakan alat kontrasepsi
setelah mempunyai jumlah anak tertentu, dan juga umur
anak yang masih hidup
 Rumus

BOSFR =  x k

Di mana:
BOSFR = Birth Order Specific Fertility Rate
= Jumlah kelahiran urutan ke I
= Jumlah perempuan umur 15-49 pertengahan tahun
k = Bilangan konstan = 1000
PENGUKURAN FERTILITAS
KUMULATIF
 Kita mengukur rata-rata jumlah anak laki-laki dan
perempuan yang dilahirkan oleh seoran perempuan pada
waktu perempuan itu memasuki usia subur hingga
melampaui batas reproduksinya (15-49 tahun)
 Ada 3 macam ukuran fertilitas kumulatif

1. Tingkat Fertilitas Total (Total Fertility Rates = TFR)

2. Gross Reproduction Rates (GRR)

3. Net Reproductin Rates (NRR)


1. TINGKAT FETILITAS TOTAL (TOTAL
FERTILITY RATES = TFR)
 Jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan tiap
1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa
reproduksinya dengan catatan:
1. Tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum
mengakhiri masa reproduksinya
2. Tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada
periode waktu tertentu
2. GROSS REPRODUCTION RATES (GRR)
 Jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan
sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada
seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri
masa reproduksinya
3. NET REPRODUCTION RATES (NRR)
 Jumlah kelahiran bayi perempuan oleh sebuah kohor
hipotesis dari 1000 perempuan dengan memperhitungkan
kemungkinan meninggalkan perempuan-perempuan itu
sebelum mengakhiri masa reproduksinya
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TINGGI RENDAHNYA FERTILITAS PENDUDUK
 Faktor demografi: struktur umur, struktur perkawinan,
umur kawin pertama, paritas, disrupsi perkawinan dan
proporsi yang kawin
 Faktor non demografi: keadaan ekonomi penduduk,
tingkat pendidikan, perbaikan status perempuan,
urbanisasi dan industrialisasi
MIGRASI
 Migrasi  perpindahan penduduk dengan tujuan untuk
menetap dari suatu tempat ke tampat lain melampui
batas politik/negara ataupun batas administratif/batas
bagian dalam suatu negara
 Migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif
permanen dari suatu daerah ke daerah lain
 Ada dua dimensi penting yang perlu ditinjau dalam
penelaahan migrasi
1. Dimensi waktu
2. Dimensi tempat
 Dimensi waktu  ukuran yang pasti tidak ada, tetapi
peneliti dapat menentukan sendiri kapan seseorang
dianggap sebagai migran
 Badan Pusat Statistik memakai referensi waktu enam
bulan untuk menetapkan bahwa seseorang dalam suatu
rumah tangga masih dianggap penduduk apabila ia
berada dalam rumah tangga tersebut secara terus
menerus atau telah menetapdi tempat tersebut minimal
enam bulan secara berturut-turut
 Dimensi tempat/daerah
Dibedakan menjadi:
Migrasi antarnegara
 Migrasi internasional  Migrasi penduduk dari suatu negara
ke negara lain
 Migrasi internal  Perpindahan yang terjadi dalam suatu
negara, misalnya antarprovinsi, kota atau kesatuan
administratif lainnya

Perpindahan Lokal  perpindahan dari satu alamat ke alamat


lain atau dari suatu kota ke kota lain, tetapi masih dalam batas
bagian dalam suatu negara, misalnya dalam satu provinsi
 Bentuk perpindahan tempat (mobilitas)
1. Perpindahan tempat yang bersifat rutin
2. Perpindahan tempat yang tidak permanen dan bersifat
sementara
3. Perpindahan tempat tinggal dengan tujuan menetap dan
tidak kembali ke tempat semula
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MIGRASI
 Faktor pendorong
1. Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan
2. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal
3. Adanya tekanan-tekanan politik, agama dan suku
4. Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan
5. Bencana alam
 Faktor penarik
1. Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk
memperbaiki kehidupan
2. Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan
yang lebih baik
3. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang
menyenangkan
4. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar
UKURAN – UKURAN MIGRASI
 Angka mobilitas (m)
Angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah
perpindahan dalam suatu periode tertentu (biasanya dalam satu
tahun) dengan jumlah penduduk yang berisiko pindah
(population at risk)

m= x k

Di mana
m = angka mobilitas
M = jumlah perpindahan
P = penduduk yang berisiko (population at risk)
k = konstanta (1000)
 Angka Migrasi Masuk ()
Angka yang menunjukkan banyaknya migran yang masuk
per 1000 orang penduduk daerah tujuan dalam waktu satu
tahun

= xk

= angka migrasi masuk


I = jumlah migran masuk (inmigrant)
P = penduduk pertengahan tahun
k = konstanta (1000)
 Angka Migrasi Keluar ()
Angka yang menunjukkan banyaknya migran yang keluar
per 1000 orang penduduk daerah asal dalam waktu satu
tahun

= xk

= angka migrasi keluar


O = jumlah migran keluar (out migrant)
P = penduduk pertengahan tahun
k = konstanta (1000)
 Angka Migrasi Neto ()
Angka yang menunjukkan selisih banyaknya migran masuk dan
keluar, ke dan dari suatu daerah per 1000 penduduk dalam satu
tahun

= xk

= angka migrasi neto


I = jumlah migran keluar
O = jumlah migran masuk
P = penduduk pertengahan tahun
k = konstanta (1000)
 Angka Migrasi Bruto ()
Angka yang menunjukkan banyaknya kejadian perpindahan
yaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar dibagi jumlah
penduduk tempat asal dan jumlah penduduk tempat tujuan

= xk

= angka migrasi bruto


= penduduk pertengahan tahun di tempat tujuan
= penduduk pertengahan tahun di tempat asal
k = konstanta (1000)

Anda mungkin juga menyukai