PENDUDUK
1. Antroposfer berasal dari kata latin antropos yang berarti manusia dan spaira yang berarti lingkungan. Jadi, antroposer artinya
lingkungan bagian dari bumi yang dihuni manusia.
2. Pengertian penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan
mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan, tetapi bertujuan untuk menetap.
3. Jumlah penduduk suatu negara diketahui dengan berbagai cara, yaitu dengan sensus penduduk, registrasi, dan survei.
4. Macam Sensus Penduduk
a. Sensus de jure, yaitu pencacahan yang hanya dikenakan kepada setiap orang, yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di
daerah negara yang bersangkutan.
b. Sensus de facto, yaitu pencacahan yang dikenakan kepada setiap orang, yang pada waktu diadakan sensus berada di dalam negara
yang bersangkutan.
5. Manfaat diadakannya sensus penduduk menurut Wardiyatmoko dan Bintarto sebagai berikut.
a. Mengetahui jumlah penduduk seluruhnya.
b. Mengetahui golongan penduduk menurut jenis kelamin, umur, dan banyaknya kesempatan kerja.
c. Mengetahui keadaan pertumbuhan penduduk.
d. Mengetahui susunan penduduk menurut mata pencaharian agar diketahui struktur perekonomiannya.
e. Mengetahui persebaran penduduk, daerah yang terlalu padat, dan daerah yang masih jarang penduduknya.
f. Mengetahui keadaan penduduk suatu kota dan mengetahui akibat perpindahan.
g. Merencanakan pembangunan bidang kependudukan.
B MENGHITUNG PERTUMBUHAN PENDUDUK SUATU WILAYAH
Contoh:
Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan X sebanyak 20.000 jiwa dan jumlah bayi yang lahir tercatat 900 anak.
Berapa angka kelahiran kasarnya?
Jawab:
5
2. Angka kematian / mortalitas
Faktor yang mendukung kematian (promortalitas):
a. kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
b. kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai
c. seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas
d. adanya bencana alam
e. peperangan
CDR = D/P x k
D = jumlah kematian selama satu tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
K = konstanta (1000)
Contoh:
Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan Xsebanyak 10.000 jiwa dan jumlah penduduk yang meninggal 800 jiwa.
Berapakah angka kematian kasarnya?
Jawab:
CDR = 800/10000x 1000
= 80 artinya setiap 1.000 orang dalam 1 tahun, jumlah penduduk yang meninggal ada 80 orang.
3. Angka Imigrasi
menunjukkan jumlah imigran setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun.
I = i/P x k
i = jumlah imigramselama satu tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
K = konstanta (1000)
Contoh:
Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan Xsebanyak 10.000 jiwa dan jumlah penduduk imigran400 jiwa.
Berapakah angka imigrasinya?
Jawab:
I= 400/10.000 x 1000
= 40 artinya setiap 1.000 orang dalam 1 tahun, jumlah penduduk imigran ada 40 orang.
4. Angka Emigrasi
menunjukkan jumlah imigran setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun.
E = e/Px k
e = jumlah imigran selama satu tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
K = konstanta (1000)
Contoh:
Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan X sebanyak 10.000 jiwa dan jumlah penduduk emigran 400 jiwa.
Berapakah angka emigrasinya?
Jawab:
I = 400/10.000x 1000
= 40 artinya setiap 1.000 orang dalam 1 tahun, jumlah penduduk emigran ada 40 orang.
5. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh faktor-faktor kelahiran, kematian, emigrasi dan imigrasi.
Ada 2 jenis pertumbuhan penduduk:
6. Untuk menghirung jumlah penduduk pada masa yang akan datang digunakan rums priyeksi penduduk yaitu :
Pn = Po (1 + r ) n
Pn = jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)
Po = jumlah penduduk pada tahum o (tahun dasar/diketahui)
n = selisih tahun dari tahun o sampai tahun n
r = tingkat pertumbuhan penduduk pertahun (dalam %)
contoh:
tahun 2001 jumlah penduduk Indoneisa 205.000.000 jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk pertahun adalah 1,5%. Berapakan proyeksi
penduduk Indonesia pada tahun 2006?
Jawab: Pn = Po (1 + r ) n
= 205.000.000 (1 + 0,015)5
= 220.000.000 jiwa
7. menghitung kapan jumlah penduduk menjadi berlipat ganda jumlahnya: tahun o+70/D
Tahun o = tahun diketahui
70 adalah konstanta
D = pesentase pertumbuhan penduduk
Contoh:
Jika pertumbuhan penduduk pada tahun 2006 adalah 1,5 % dengan jumlah penduduk 220.000.000 jiwa, maka jumlah penduduk terebut
akan menjadi berlipat ganda (440.000.000 jiwa ) pada tahun berapa?
Jawab:
2006 +70/1,5
= 2052,6 dibulatkan menjadi 2053 artinya jumlah penduduk terebut akan menjadi berlipat ganda (440.000.000 jiwa ) pada
tahun 2053
8. Sex Ratio
Sex ratio menunjukkan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan, digunakan untuk memprediksi keadaan jumlah
penduduk di masa datang. Kemungkinan terjadinya ledakan penduduk akan lebih besar, kalau jumlah penduduk wanita lebih banyak
dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.
Sex Ratio = jumlah penduduk perempuan/jumlah penduduk laki-laki x 100
Contoh:
Jumlah penduduk disuatu kecamatan adalah 10.000 jiwa yang terdiri dari 7500 perempuan dan 2500 laki-laki. Berapa sex rationya?
Andalah angka rata-rata harapan hidup penduduk disuatu daerah. Hal ini terganting pada angka kematian pada usia muda. Jika angka
kematian diusai muda, “tinggi”., maka angka harapan hidupnya rendah.
Angka harapan hidup:
jumlah (XxY)/jumlah X
Keterangan:
X = jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Y = umur tertentu yang meninggal
Contoh:
Umur (Y) jumlah kematian (X) X.Y
5 tahun 100 500
10 tahun 50 500
15 tahun 5 75
20 tahun 2 40
25 Tahun 1 25
50 tahun 5 250
60 tahun 60 3600
70 tahun 100 7000
Jumlah............................... 323.......................... 11990
Dependencry Ratio =
jumlah penduduk nonproduktif (muda+tua) / jumlah penduduk produktif (dewasa) x 100
Contoh:
Data penduduk negara X tahun 2006 sebagai berikut.
Kelompok umur muda (0 - 14 tahun) = 51.454.000
Kelompok umur dewasa/produktif (15 - 64 tahun) = 63.180.000
Kelompok umur tua (65 tahun ke atas) = 3.576.000
= 87,1
Artinya : Setiap 100 orang kelompok usia produktif harus menanggung 87,1 orang dari kelompok yang tidak produktif.
Makin besar rasio ketergantungan berarti makin besar beban tanggungan bagi kelompok usia produktif.
Contoh: di suatu daerah jumlah penduduknya 20.000 jiwa, luas daerah 50 km2
dari jumlah penduduk tersebut di atas jumlah petaninya hanya 5.000 orang, sedangkan tanah pertanian yang produktif hanya 20 km2
maka: a. kepadatan penduduk daerah itu = jumlah penduduk (jiwa)/luas wilayah ( km2)
= 20.000 / 50
= 400 jiwa/ km2
b. kepadatan penduduk agraris = jumlah penduduk petani / luas lahan pertanian produktif
= 5000/20
= 250 jiwa/ km2
Menurut Kuswanto dan Bintarto beberapa usaha untuk mengatasi permasalahan akibat ledakan penduduk antara lain sebagai
berikut.
a. Perencanaan, pengaturan, dan pembatasan kelahiran (dengan KB) untuk menekan jumlah penduduk.
b. Menyelenggarakan pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup yang baik melalui sekolah, kursus-kursus, dan perkumpulan
lainnya untuk menampung tenaga kerja.
c. Meratakan persebaran penduduk dengan mengadakan transmigrasi dan melaksanakan pembangunan desa untuk membendung arus
urbanisasi dan terkonsentrasinya penduduk di suatu daerah.
d. Memperluas kesempatan kerja, meningkatkan fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, komunikasi, dan perumahan.
e. Perluasan industrialisasi, baik ringan maupun berat.
f. Perencanaan penggunaan tanah untuk pertanian, pembangunan, dan permukiman dengan tetap memperhatikan kelestariannya supaya
tidak merugikan kehidupan manusia di sekitarnya.
g. Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian agar produksi pangan dan produksi hasil pertanian lainnya meningkat.
h. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersahabat dengan lingkungan untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia.