Demografi
adalah cabang dari studi geografi yang mempelajari
tentang struktur dan proses penduduk di suatu wilayah.
Komposisi penduduk
menggambarkan susunan penduduk yang
berdasarkan pengelompokkan penduduk menurut
karakteristik tertentu
Komposisi Penduduk : gambaran keadaan penduduk
di suatu daerah yang didasarkan atas karakteristik
khusus dari penduduk
Dapat dibagi menjadi 4 kelompok :
Biologis
Sosial
Geografis
Ekonomi
Biologis : usia dan jenis kelamin
Geografis : perbedaan wilayah tempat tinggal
penduduk, misalnya perbedaan jumlah penduduk
kota dan penduduk desa
Sosial : karakteristik sosial penduduk, seperti
tingkat pendidikan, kesehatan, dan status
perkawinan
Ekonomi : mata pencaharian, seperti kelompok
petani, pedagang, karyawan, pegawai negeri, dan
kelompok lainnya
Survey : perhitungan penduduk dengan cara
mengambil contoh dari suatu daerah
Registrasi : pencatatan mengenai kelahiran dan
kematian, serta segala kejadian penting yang
dialami penduduk, seperti perceraian, pernikahan,
pengangkatan anak, juga perpindahan penduduk
Sensus dari bahasa Latin : “census” , pada zaman
Babilonia, Persia, China, hingga Mesir. Di
Indonesia : pemerintahan Belanda (1930) disebut
volkteling
Sensus penduduk (cacah jiwa): rangkaian
kegiatan yang meliputi pengumpulan,
pengolahan, dan penertiban informasi
kependudukan mengenai seluruh penduduk di
suatu daerah/negara pada waktu tertentu
Sensus de facto : perhitungan penduduk yang
dikenakan pada orang yang ada di wilayah sensus pada
saat pelaksanaan sensus
Pt = Po . e rn
Pt = P0.(1 + r) n
Jadi dengan pertumbuhan 1,6% pertahun, penduduk akan menjadi dua kali lipat
dalam waktu 44 tahun (2044)
tiga faktor utama dinamika penduduk, yaitu fertilitas,
mortalitas, dan migrasi
Kelahiran
(Natalitas)
Kelahiran adalah lahirnya seorang bayi dengan adanya tanda-
tanda kehidupan, seperti menangis, bernafas, jantung
berdenyut, dan sebagainya.
Keterangan:
CBR : tingkat fertilitas kasar
B : jumlah bayi yang lahir hidup
P : jumlah penduduk
Contoh:
Pada 2006, jumlah penduduk Kelurahan A adalah
200.000 jiwa. Dalam periode satu tahun, di wilayah
tersebut telah terjadi kelahiran hidup sebanyak 400
bayi. Tentukan angka kelahiran kasar di Kelurahan A
tersebut.
Diketahui: B = 400
P = 200.000 K = 1.000
Ditanyakan: CBR?
Jawab: B
CBR = X 1000
P
400
CBR = X 1000
200000
CBR = 2 bayi per seribu penduduk
Angka kelahiran umum, yaitu angka yang menunjukkan
jumlah komposisi bayi lahir hidup dari setiap seribu
penduduk wanita usia reproduksi dalam periode tahun
tertentu.
Usia reproduksi adalah usia di mana wanita sudah berpotensi
untuk melahirkan, yaitu antara umur 15–49 tahun, dengan
rumus
Keterangan:
GFR : tingkat fertilitas umum
B : jumlah bayi lahir hidup(kelahiran)
Pf : jumlah penduduk wanita
produktif (15-49 tahun)
Diketahui: B = 200
Pf (15-49) = 5.000
Ditanyakan: GFR?
Jawab:
200
GFR = X 1000
5000
CDR = X 1000
250000
300
ASDR (55-59) = X 1000
(3000000 x 5%)
ASDR (55-59) = 2 orang
P = jumlah peduduk
L = Luas lahan pertanian
Kepadatan penduduk agraris adalah angka yang
menunjukkan perbandingan banyaknya penduduk
petani dengan luas lahan pertanian.
Keterangan:
Pt
KPa = KPa= kepadatan penduduk agraris
(oran Lt orang/ha atau orang/km2)
Keterangan:
Sex Ratio = rasio jenis kelamin
Pm = jumlah penduduk laki-laki
Pf = jumlah penduduk wanita
Sex Ratio = jumlah penduduk laki-laki x 100 %
jumlah penduduk perempuan
2006 1.660,00
2007 1.946,00
2008 2.271,20
2009 2.590,10
2010 3.004,9
2011 3.550,00
1 Qatar $ 80,900
2 Luxembourg $ 80,500
3 Bermuda $ 69,900
4 Jersey $ 57,000
5 Malta $ 53,400
6 Norway $ 53,000
7 Brunei $ 51,000
8 Singapore $ 49,700
9 Cyprus $ 46,900
10 United States $ 45,800
158 Indonesia $ 3,700
Apa penyebab income perkapita Indonesia rendah?
Apa dampak bagi penduduk bila income perkapita
negara rendah?
Bagaimana usaha yang dapat dilakukan untuk
meningkatan income perkapita?
Prediksilah bagaimana income perkapita Indonesia di
tahun 2020?
Mobilitas penduduk merupakan gerak perpindahan
penduduk dari satu unit geografis (wilayah) ke dalam
unit geografis lainnya
Proses pergerakan penduduk dapat dibedakan
menjadi dua,yaitu permanen dan nonpermanen.
Individu yang melakukan mobilitas disebut
migran,
Individu yang tidak melakukan perpindahan
disebut nonmigran
temukan penyebab seseorang melakukan
migrasi?
Temukan ciri-ciri/ karakteristik individu yang
bermigrasi?
desakan ekonomi,
situasi politik,
kebutuhan pendidikan,
gangguan keamanan,
terjadinya bencana alam di daerah asal,
Perkawinan
dll
Kaum migran pada umumnya merupakan penduduk usia muda
(usia produktif ).
Pada umumnya kaum wanita mengikuti laki-laki (istri ikut
suami).
Kelompok penduduk dengan tingkat pendidikan dan
keterampilan tinggi, umumnya memiliki kecenderungan relatif
tinggi intensitas migrasinya.
Kuantitas mobilitas penduduk umumnya berbanding terbalik
dengan jarak, artinya semakin jauh jarak antara dua wilayah
semakin sedikit jumlah penduduk yang melakukan mobilitas.
Sebaliknya semakin dekat jarak dua unit geografis, semakin
tinggi intensitas penduduk yang melakukan mobilitas diantara
dua wilayah tersebut.
Mobilitas penduduk dilakukan secara bertahap.
Terjadi arus pergi dan balik (arus mudik)
1) Migrasi dan jarak
a) Para migran banyak yang hanya menempuh jarak
dekat dan jumlah migran di suatu pusat
penampungan migran-migran tersebut makin
menurun karena makin jauhnya jarak yang
ditempuh.
b) Migran yang menempuh jarak jauh pada umumnya
cenderung menuju ke pusat-pusat perdagangan
dan industri yang penting
2) Migrasi bertahap
a) Pada umumnya terjadi suatu perpindahan penduduk
berupa arus migrasi terarah ke pusat-pusat industri dan
perdagangan penting yang dapat menyerap para migran
tersebut sebagai tenaga kerja.
b) Penduduk daerah perdesaan yang berbatasan langsung
dengan kota yang tumbuh cepat, cenderung
berbondong-bondong menuju ke kota. Menurunnya
jumlah penduduk di perdesaan sebagai akibat migrasi
akan diganti oleh para migran dari daerah-daerah yang
jauh terpencil. Fenomena ini akan terus berlangsung
hingga daya tarik salah satu dari kota-kota yang tumbuh
cepat tersebut setahap dan terasa pengaruhnya di
pelosok-pelosok desa yang sangat terpencil.
3) Arus dan arus balik
4) Terdapat berbagai perbedaan antara desa dan
kota
5) Kebanyakan wanita lebih suka bermigrasi ke
daerah-daerah yang dekat
6) Teknologi dan migrasi
7) Motif ekonomi merupakan dorongan utama
mobilitas non permanen merupakan berpindah untuk
sementara waktu, baik dalam durasi waktu harian
(pulang-pergi), mingguan, bulanan.
Berdasarkan lamanya waktu di tempat tujuan,
mobilitas non permanen dibedakan menjadi dua,
yaitu komutasi dan sirkulasi.
macam mobilitas permanen, yaitu migrasi
internasional dan migrasi internal
Migrasi internasional merupakan proses
perpindahan penduduk dari suatu negara ke
negara lain.
Migrasi internasional dapat dibedakan menjaditiga,
yaitu imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
Migrasi internal merupakan bentuk perpindahan
penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lainnya dalam
satu negara
bentuk-bentuk migrasi internal yang biasa dijumpai
Indonesia antara lain urbanisasi, ruralisasi, dan
transmigrasi.
a) Faktor Pendorong Urbanisasi
(1) Menyempitnya lahan pertanian yang menjadi mata
pencarian utama sebagian besar penduduk perdesaan.
(2) Perubahan fungsi lahan dari kawasan pertanian
menjadi lahan permukiman penduduk, pembangunan
fasilitas sosial, atau menjadi kawasan industri.
(3) Jumlah penduduk perdesaan yang semakin tinggi memerlukan
pekerjaan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, sedangkan lapangan kerja di sektor pertanian semakin
berkurang akibat menyempitnya lahan.
(4) Tingkat upah kerja di desa umumnya relatif lebih kecil jika
dibandingkan dengan di kota.
(5) Harapan masyarakat desa untuk meningkatkan taraf hidup
dan status ekonomi dengan bekerja di kota.
(6) Fasilitas sosial, seperti jenjang pendidikan, kesehatan, olah raga,
dan hiburan di wilayah perdesaan relatif terbatas.
(1) Kota yang dileng kapi dengan berbagai fasilitas sosial yang
lebih memadai tentunya banyak memberikan kemudahan
bagi warganya dalam melakukan aktivitas sosial sehari-
hari.
(2) Lapangan pekerjaan di kota yang lebih beragam terutama
dalam sektor industri dan jasa dengan upah relatif tinggi
dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak.
(3) Tersedianya fasilitas pendidikan yang lebih memadai baik
dari jenjang maupun jumlah lembaga pendidikan.
(4) Tersedianya fasilitas kesehatan, olah raga, hiburan, dan
rekreasi dengan jumlah dan kualitas yang lebih baik.
(1) Wilayah perdesaan banyak kehilangan tenaga kerja
produktif karena banyaknya orang yang pergi ke kota.
(2) Lahan-lahan potensial di perdesaan banyak yang
terlantar.
(3) Meningkatnya gejala urbanisme pada masyarakat desa,
yaitu pola dan gaya hidup yang meniru masyarakat kota.
(4) Proses pembangunan desa terhambat karena salah satu
modal dasar pembangunan, yaitu tenaga kerja yang
terdidik atau terlatih banyak yang melakukan urbanisasi.
(1) Persentase jumlah dan kepadatan penduduk kota me
ningkat dengan cepat.
(2) Tingkat pengangguran meningkat karena banyak
penduduk desa yang tidak terserap oleh lapangan
kerja yang ada.
(3) Tingkat kriminalitas tinggi.
(4) Timbulnya permukiman-permukiman kumuh (slum
area), seperti sepanjang rel kereta api yang dihuni oleh
pen duduk urbanisan yang gagal mendapat kehidupan
yang layak di kota.
1) Dampak negatif urbanisasi bagi desa adalah:
a) tenaga kerja usia muda berkurang,
b) produksi pertanian menurun, dan
c) pembangunan terhambat.
2) Dampak positif urbanisasi bagi desa adalah:
a) jumlah pengangguran di desa berkurang dan
b) taraf hidup penduduk di desa meningkat
3) Dampak negatif urbanisasi bagi kota adalah:
a) banyak berdirinya rumah-rumah kumuh;
b) tingkat pengangguran di kota semakin tinggi;
c) pengangguran yang tinggi berpengaruh terhadap tingkat
kejahatan yang tinggi. Seperti perampokan
penjambretan dan penipuan;
d) kepadatan penduduk di kota semakin meningkat; dan
e) kepadatan penduduk berpengaruh terhadap penurunan
kualitas lingkungan hidup, seperti pencemaran udara,
pencemaran air dan pencemaran suara.
1) melakukan pembangunan di daerah-daerah,
2) meningkatkan sarana transportasi di desa,
3) meningkatkan sarana komunikasi di desa,
4) meningkatkan kegiatan industri kecil di desa untuk
menyerap tenaga kerja lebih banyak,
5) menambah fasilitas seperti fasilitas pendidikan,
perumahan, dan kesehatan.
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari
daerah yang padat penduduknya ke daerah yang
jarang penduduknya di pulau yang berbeda.
a) Meratakan penyebaran jumlah penduduk
b) Mengurangi kepadatan penduduk
c) Meningkatkan kesejahteraan penduduk
d) Mengurangi pengangguran di daerah asal
transmigrasi
e) Menambah tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi
f) Meningkatkan hasil pertanian di daerah tujuan
transmigrasi
g) Memperlancar pembangunan di daerah tujuan
transmigrasi
(1) Daerah yang memiliki kepadatan penduduk yang
tinggi
(2) Daerah kering dan tandus
(3) Daerah rawan bencana alam, seperti banjir, gempa,
gunung meletus, dan lain-lain.
(4) Daerah dengan penduduk berpenghasilan rendah
(5) Daerah yang digunakan sebagai proyek
pembangunan.
(1) Memiliki tanah yang subur untuk pertanian
(2) Adanya sumber pengairan untuk pertanian
(3) Aman dari bencana alam
(4) Memiliki fasilitas yang cukup, seperti pendidikan
dan kesehatan
(5) Sarana dan prasarana transportasi baik
Daerah asal transmigrasi yang diutamakan
adalah pulau Jawa, Madura, Bali dan Lombok.
Daerah tujuan transmigrasi adalah Pulau Sumatera
(Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu,
Riau, NAD, dan Lampung), Kalimantan ( Kalimantan
Tengah dan Kalimantan Selatan), Papua, Maluku dan
Nusa Tenggara
a) Transmigrasi umum: transmigrasi yang pelaksanaan
dan pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah.
Pembiayaan meliputi biaya perjalanan, biaya hidup,
perumahan, lahan pertanian, bibit, dan alat-alat
pertanian.
b) Transmigrasi swakarsa: transmigrasi yang dibiayai
oleh transmigran. Pemerintah hanya menyediakan
tanah pertanian seluas dua hektar setiap keluarga.
c) Transmigrasi bedol desa: transmigrasi yang dilakukan
oleh seluruh penduduk desa beserta aparatur pemerintah
desa. Semua harta benda yang ditinggalkan penduduk
mendapat ganti rugi dari pemerintah. Transmigrasi ini
dilaksanakan karena daerah asal transmigran terkena
proyek penting dari pemerintah. Contoh dari program
trasmigrasi bedol desa adalah penduduk Wonogiri dan
Kedungombo, Jawa Tengah yang terkena proyek Waduk
Gajah Mungkur dan ditransmigrasikan ke Sitiung
(Sumatra Barat).
d) Trasmigrasi spontan: transmigrasi yang dilaksanakan
atas kesadaran dan kemauan sendiri.
(e) Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi yang
dilaksanakan oleh pemerintah karena suatu keadaan
atau tujuan tertentu, seperti ada bencana, dan
transmigrasi yang dilakukan oleh para veteran
TNI/Polri demi menjaga stabilitas keamanan di
kawasan tertentu
(f)Transmigrasi lokal, yaitu transmigrasi yang dilakukan
dari suatu daerah ke daerah lain yang masih dalam
kawasan tujuan transmigrasi dan masih dalam
satu provinsi.
(g) Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang
dilakukan oleh seluruh penduduk desa termasuk
seluruh aparatur desanya ke pulau lain, dikarenakan
desa tersebut terkena proyek pemerintah, seperti
pembuatan jalan, jembatan, atau bendungan.
(h) Transmigrasi sektoral, adalah transmigrasi yang
dilakukan oleh penduduk suatu daerah menuju pulau
lain, dimana pembiayaan ditanggung oleh pemerintah
daerah asal para transmigran dan pemerintah daerah
yang menjadi tujuan transmigrasi
1. Bentuk Tabel
Semua informasi dari data kependudukan dapat
tayangkan dalam bentuk tabel.
Tabel adalah sebuah bentuk gambar yang berisi
deretan angka-angka hasil perhitungan.
Tabel akan memudahkan orang dalam menyusun
data yang rumit menjadi gampang dimengerti.
Pada tahun 2000, Pulau Kalimantan, yang terdiri atas Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, memiliki luas wilayah dan jumlah
penduduk yang berbeda-beda.
a. Kalimantan Barat jumlah penduduknya sebesar 3.740.017 orang dengan luas wilayah
sebesar 146.760 km2, atau hampir 7,65% dari luas Indonesia.
b. Kalimantan Selatan memiliki jumlah penduduk sebesar 2.970.244 orang menempati
areal seluas 37.660 km2 atau sekitar 1,96% dari luas Indonesia.
c. Kalimantan Tengah mempunyai jumlah penduduk sebesar 1.801.504 orang dan
menempati areal seluas 152.600 km2, berarti hanya menempati 7,95% luas Indonesia.
d. Kalimantan Timur memiliki jumlah penduduk sebesar 2.436.545 dengan menempati
areal seluas 202.440 km2 atau sekitar 10.55% luas Indonesia.
a. Identifikasi ada berapa variabel yang terdapat dalam
data itu, sebagai dasar dalam membuat kolom dan
baris pada tabel.
b. Tentukan tahun data.
c. Tentukan sumber data.
d. Buat rancangan variasi dalam membuat tabel.
e. Buat tabel dengan benar dan rapi.
Luas Penduduk
No Propensi
Km % Jumlah %