DEMOGRAFI
1.1. Pengertian
Demografi berasal dari Bahasa Yunani
Demos : Rakyat
Grafein : Menulis
Demografi : Tulisan tulisan tentang rakyat/penduduk ( ilmu kependudukan)
Menurut Donald J Boque :
Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang besar, komposisi dan
distribusi penduduk beserta perubahannya sepanjang masa, melalui bekerjanya lima
komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan,
migrasi dan mobilitas sosial.
1.4. Tujuan :
a. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam satu daerah tertentu
b. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan penyebarannya
c. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam aspek-aspek sosial
d. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa datang dan kemungkinan
konsekuensinya.
1
BAB 2
KEPENDUDUKAN
2
Pengukuran laju pertumbuhan penduduk yaitu :
1. Rate of natural increase (pertumbuhan penduduk alami)
Pt = Po + ( B - D) + (Mi – Mo)
2. Pertumbuhan Geometri
Pt = Po. (1+r) n
3. Pertumbuhan Eksponential
Pt = Po. e r. n
Keterangan :
- Pt : jumlah penduduk pada waktu sesudahnya (P=population)
- Po : jumlah penduduk pada waktu terdahulu (awal)
- B : kelahiran yang terjadi pada jangka waktu antara kedua kejadian tersebut (B=Birth)
- D : Jumlah kematian yang terjadi pada jangka (Death=mati)
- Mi : migrasi masuk pada jangka waktu yang sama (M=migration)
- Mo :migrasi keluar pada jangka waktu yang sama
- r : angka pertumbuhan penduduk (r=rate)
- n : lamanya waktu antara Po dengan Pt (n=number)
- e : angka eksponential = 2,71828 (e=eksponential/pangkat)
3
BAB 3
UKURAN DEMOGRAFI
4
3.2 Ukuran-ukuran demografi
1. Fertilitas :
Yaitu Kemampuan riil seseorang wanita untuk melahirkan, yang dicerminkan dalam
jumlah bayi yang dilahirkan.
Ukuran fertilitas yaitu :
a. Crude Birth Rate = (Jumlah lahir hidup setahun : Populasi 1 Juli) x 100
b. Age Spesific Fertility Rate = (Jumlah lahir hidup wanita usia ttt : Jumlah wanita
dengan usia ttt) x 1000
c. General Fertility Rate = Jumlah lahir hidup setahun : Jumlah wanita dalam “masa
mampu hamil”) x 100
Masa mampu lahir = 15 – 44 th
2. Mortalitas / angka kematian
a. Crude Death Rate
Jumlah kelahiran hidup/tahun x 1000
Jumlah penduduk pertengahan th (1 Juli)
b. Age Spesific Death Rate (angka kematian usia tertentu)
Jumlah kematian oleh golongan usia ttt per th x 1000
Jumlah pddk gol usia yg bersangkutan pd pertengahan th (1 Juli)
5
BAB 4
MIGRASI
4.1 Pengertian
Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain, yaitu :
1. Urbanisasi
2. Transmigrasi
3. Migrasi internal, yaitu Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah
lain dalam suatu negara . Perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal
disebut migrasi keluar/emigrasi ,sedangkan masuknya penduduk kesuatu daerah
tujuan disebut migrasi masuk./imigrasi
6
BAB 5
PROYEKSI
7
Model Piramida
Jenis Penduduk / Jenis Piramida
CIRI MUDA TETAP TUA
Angka Kelahiran Tinggi Tidak Tinggi Menurun sangat pesat
Kasar (Crude Birth
Rate)
Angka Kematian Rendah Rendah Sangat kecil
Kasar
(Crude Death Rate)
Bentuk
Model Piramida penduduk Muda contohnya adalah Indonesia, India, Filipina, Brazili.
Piramida penduduk Muda biasanya pada negara-negara berkembang.
Model piramida penduduk Tetap contohnya : Belanda, Swedia, Australia.
Model Piramida penduduk Tua contohnya adalah Jerman, Belgia, Swiss, Spanyol.
Untuk menentukan kategori suatu penduduk, apakah termasuk tua atau muda dapat dipakai
usia median ataupun persentase jumlah penduduk di beberapa kelompok usia sebagai
berikut :
Kriteria Penduduk Tua Penduduk Penduduk Muda
Menengah
Kelompok Umur
0 -14 th 30 % Diantara Tua dan > 40%
15 – 64 th > 60% Muda 55%
65 + th >10 % 5%
Umur median > 30 th 20 th
Sumber Nurdin, 1991
Berdasarkan piramida penduduk, kita dapat membuat perbandingan berbagai karakteristik
penduduk menurut Dependency Ratio (Rasio Ketergantungan) dan Sex Ratio (Rasio jenis
kelamin).
Dependency Ratio
Perbandingan antara penduduk usia tidak produktif terhadap yang produktif.
d.r = ( P 0-14) + (P65+) x K
8
(P15-64)
Keterangan :
d.r = dependency ratio
p = jumlah populasi usia tertentu
k = konstanta, biasanya kasus kontrol = 100 (%)
Sex Ratio
Sex ratio digunakan untuk mengukur komposisi jenis kelamin.
Sex Ratio = penduduk laki-laki x 100
penduduk perempuan
BAB 6
PERMASALAHAN PENDUDUK DI INDONESIA
9
Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar anatara lain :
1. Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa - sangat jarang di Kalimantan
dan Irian.
2. Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat
besar.
3. Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak
sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun.
4. Distribusi Kegiatan Ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan
kota-kota besar dipulau Jawa.
5. Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal; belum mendapat perhatian serius
6. Indeks Kesehatan masih rendah; Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi masih
tinggi
Soal Latihan :
1. Berapa Jumlah penduduk Indonesiatahun 2006 menurut BPS ?
2. Menurut BPS, Bapenas dan United Nations Population Fund, berapa laju
pertumbuhan penduduk 2000 – 2025 ? jabarkan per lima tahun ! Jika penduduk Jateng
(2003) yang perempuan 16.095.428 dan laki-laki 15.957.412, berapa sex ratio-nya !
3. Sebutkan dan jelaskan permasalahan penduduk di Indonesia !
DAFTAR PUSTAKA
10
1. Purwanto, 1994. Satatistik untuk Keperawatan.Jakarta : EGC.
2. Ali, 2001. Pengantar Metode Satatistik untuk Keperawatan. Depok : Yayasan Bunga
Raflesia.
3. Ali, 2001. Dasar-dasar Demografi. Depok : Raflesia Press.
11
DATAR ISI
12
1.2 Variabel Utama Demografi …………………………………………………. 1
1.3 Ruang Lingkup ……………………………………………………………. 1
1.4 Tujuan …………………………………………………………………….. 1
13