Anda di halaman 1dari 9

PERTUMBUHAN PENDUDUK

A. Pengertian Pertumbuhan Penduduk

Penduduk merupakan salah satu bagian terpenting didalam geografi, dalam


studi kependudukan jumlah penduduk di suatu daerah sangat erat kaitannya terhadap
persoalan kependudukan. Tingginya angka pertumbuhan penduduk tentunya
menimbulkan persoalan rumit yang lebih spesifik, yaitu angka kelahiran dan angka
kematian yang relatif tinggi serta adanya migrasi. Maka dari itu untuk mendalami
persoalan tersebut perlu mengkaji faktor-faktor demografi untuk dapat mengetahui
keadaan kependudukan di suatu daerah. Faktor-faktor demografi yang dimaksud ada
tiga yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga migrasi penduduk
masuk maupun keluar (Ida Bagoes Mantra, 2012).

Pertumbuhan penduduk adalah penambahan atau pengurangan jumlah


penduduk yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kelahiran, kematian, dan
migrasi. Sesuai dengan sensus penduduk hingga Desember 2020 silam, jumlah
penduduk Indonesia mencapai 271.349.889 jiwa, menurut Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri).

Berdasarkan sensus tersebut, Indonesia menduduki posisi keempat sebagai


negara dengan jumlah penduduk terbanyak seluruh dunia. Posisinya di bawah
Amerika Serikat, India, dan Cina.

Namun, laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebenarnya melambat dalam


beberapa dekade terakhir. Dilansir dari Antara, sepanjang 2010-2020, rata-rata laju
pertumbuhan penduduk Indonesia hanya sebesar 1,25 persen. Presentase ini menurun
dari periode 1971-1980 yang sebanyak 2,31 persen.

"Salah satu penyebab penurunan laju pertumbuhan penduduk adalah kebijakan


pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk lewat Program Keluarga
Berencana yang diluncurkan sejak 1980-an," kata kepala BPS Suhariyanto.
Secara definitif, pertumbuhan penduduk adalah penambahan atau pengurangan
jumlah penduduk. Faktor penyababnya adalah jumlah kelahiran (natalitas), kematian
(mortalitas), serta perpindahan (migrasi) antara satu daerah ke daerah lain,
sebagaimana dikutip dari uraian "Jumlah dan Kepadatan Penduduk Indonesia" yang
diterbitkan Kemendikbud.

B. Jenis Pertumbuhan Penduduk

1. Pertumbuhan Penduduk Alami


Pertumbuhan penduduk alami dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
kelahiran dan kematian penduduk. Pengukuran pertumbuhan penduduk alami
ini dapat dilakukan dengan melihat selisih tingkat kelahiran dan kematian
dalam satu tahun. Pertumbuhannya dinyatakan dalam bilangan perseribu.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

P=L–M

Keterangan:
P = Pertumbuhan penduduk
L = Lahir
M = Mati

Contohnya: Jumlah penduduk di suatu kampung adalah 1000 orang.


Dengan menghitung selisih jumlah kelahiran dan kematian, maka akan
ditemukan angka pertumbuhan penduduk alami di kampung itu.

Misal, jumlah bayi yang lahir 60, sementara penduduk yang meninggal
dunia 20, maka dengan menggunakan rumus di atas, pertumbuhan penduduk
di kampung adalah 60-20 perseribu, atau 40 perseribu atau 4%.

2. Pertumbuhan Penduduk Non-Alami


Pertumbuhan penduduk non-alami terjadi karena proses
imigrasi/emigrasi atau perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah
lainnya. Pengukuran pertumbuhan penduduk non-alami dapat dilihat dari
selisih penduduk yang melakukan imigrasi (migrasi masuk) dan emigrasi
(migrasi keluar). Pertumbuhan penduduk non-alami disebut juga dengan
pertumbuhan penduduk karena migrasi.

Perhitungan penduduk non-alami dapat digunakan rumus sebagai berikut:

P=I–E

Keterangan:
P = Pertumbuhan penduduk
I = Imigrasi
E = Emigrasi

Contohnya: Di suatu wilayah, penduduknya adalah 1000 orang.


Dengan menghitung selisih jumlah imigrasi dan emigrasi, maka akan
ditemukan angka pertumbuhan penduduk non-alami di wilayah tersebut.

Misal, jumlah penduduk yang melakukan imigrasi adalah 40,


sedangkan penduduk yang emigrasi adalah 20, maka dengan menggunakan
rumus di atas, pertumbuhan penduduk di wilayah itu adalah 40-20 perseribu,
atau 20 perseribu atau 2%.

3. Pertumbuhan penduduk Total

Pertumbuhan total adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari


selisih jumlah kelahiran dengan kematian ditambah dengan selisih dari
pertumbuhan non alami. Perhitungan penduduk total dapat menggunakan
rumus sebagai berikut:

P = (L – M ) + (I – E)
Keterangan :
P = jumlah pertumbuhan penduduk dalam satu tahun
L = jumlah kelahiran dalam satu tahun
M= jumlah kematian dalam satu tahun
I = Imigrasi
E = Emigrasi

Laju pertumbuhan penduduk total di Indonesia tidak terlalu banyak


berbeda dengan laju pertumbuhan penduduk alami, karena migrasi (baik
imigrasi maupun emigrasi) jumlahnya tidak begitu banyak sehingga
pengaruhnya sangat kecil dan dapat diabaikan. Pertumbuhan penduduk
biasanya dinyatakan dengan angka persen (%) dan biasanya diperhitungkan
untuk jangka waktu per setiap tahun.

C. Faktor Pertumbuhan penduduk

Pertumbuhan penduduk disuatu Negara sangat dipengaruhi oleh 3 hal yaitu


Kelahiran (fertilitas), Kematian (mortalitas) dan Perpindahan penduduk (migrasi).
Pada kesempatan kali ini kita akan mengkaji tentang ketiganya.

1. Kelahiran (fertilitas). Tingkat pertambahan penduduk melalui


kelahiran bayi disuatu wilayah pada suatu priode tertentu.
Pengertian tentang kelahiran (fertilitas) adalah terlepasnya bayi
dari rahim seorang perempuan dengan adanya tanda-tanda
kehidupan :misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dan
menangis. Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda-tanda
kehidupan maka disebut lahir mati yang didalam demografi tidak
dianggap sebagai suatu kelahiran (Ida Bagoes Mantra, 2012).

2. Kematian (mortalitas). Pengurangan penduduk melalui kematian


disuatu wilayah pada suatu priode tertentu. Pengertian lain tentang
kematian (mortalitas) adalah peristiwa menghilangnya semua
tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap
saat 7 setelah kelahiran hidup (Budi Utomo, 1985). Kematian atau
mortalitas adalah salah satu dari tiga komponen demografi yang
berpengaruh terhadap struktur dan jumlah penduduk. Tinggi
rendahnya tingkat mortalitas penduduk suatu daerah tidak hanya
mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan
tolak ukur dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di
daerah tersebut (Ida Bagoes Mantra, 2012).

Perpindahan penduduk (migrasi). Pindahnya penduduk dari satu


tempat ketempat lain dan tidak terpengaruh oleh wilayah. Pengertian tentang
migrasi adalah perpindahan penduduk yang melintasi batas wilayah asal
menuju ke wilayah lain dengan ada niatan untuk menetap didaerah tujuan,
adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sejumlah penduduk untuk
melakukan migrasi adalah faktor daerah asal, faktor-faktor yang terdapat pada
daerah tujuan dan faktor individual (Ida Bagoes Mantra, 2012). Migrasi ada 2
(dua) yaitu permanien dan non permanen.

Pertumbuhan penduduk yang cepat akan mempengaruhi tinggi kepadatan


penduduk di suatu wilayah atau daerah tertentu. Laju pertumbuhan penduduk terus
meningkat sedangkan kapasitas ruang atau wilayahnya bersifat tetap atau tidak
mengalami perluasan, dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi tanpa
diimbangi dengan penyebaran penduduk yang merata maka akan terjadi suatu ledakan
penduduk di suatu daerah tertentu, terutama pada daerah yang mempunyai daya tarik
baik dari segi ekonomi maupun dari segi sosialnya hal ini dikarenakan manusia
cenderung mencari tempat yang mempunyai sumber penghidupan yang tinggi (Ida
Bagoes Mantra, 2012).

Pertumbuhan penduduk suatu wilayah dapat disebabkan karena adanya


ketersediaan sarana-sarana sosial ekonomi terutama sarana pendidikan sebagai sarana
peningkatan kecerdasan masyarakat, sarana kesehatan untuk peningkatan dejarat
kesehatan masyarakat maupun sarana ekonomi yang berfungsi untuk pemenuhan
kebutuhan hidup masyarakat dalam penyajikan data-data kependudukan khususnya
data pertumbuhan penduduk kedalam bentuk peta akan mempermudah dalam
perencanaan dan penentuan keputusan yang diambil oleh pemerintah daerah setempat
yang berhubungan dengan masalah kependudukan (Basuki Sudiharjo, 1976).

Adanya dampak pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah tertentu akan


berpengaruh terhadap pola persebaran sarana dan prasarana penunjang, adapun 8
sarana dan prasarana yang dimaksud yaitu fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan,
serta ekonomi. Asumsinya adalah semakin banyak jumlah penduduk pada suatu
wilayah maka jumlah sarana dan prasarana penunjang akan semakin meningkat sesuai
dengan tingkat kebutuhan dan jumlah penduduk yang ada dan seiring bertambahnya
jumlah sarana dan prasarana di wilayah tersebut tentu akan mempengaruhi pola
persebarannya (Basuki Sudiharjo, 1976).

Pola persebaran yang dimaksud yaitu bertujuan untuk mengetahui pola spasial
persebaran sarana dan prasarana termasuk kedalam kategori mengelompok, acak
ataupun seragam. Teknik yang digunakan yaitu dengan analisis tetangga terdekat.
Prinsip dari analisis tersebut perhitungan rata-rata dari jarak antara semua fasilitas
dengan fasilitas terdekatnya. Untuk mengetahui pola persebaran yang di analisis
(mengelompok, acak, atau seragam) dibandingkan dengan rangkaian kesatuan nilai
parameter tetangga terdekat (T) untuk masing masing pola (Bintarto dan Surastopo,
1979).

D. Contoh Soal

1. Di suatu wilayah genteng diketahui terdapat jumlah kelahiran 967.000 jiwa


sedangkan jumlah kematiannya adalah 659.000 jiwa. Hitung pertumbuhan
penduduk alaminya!

Jawab:
L = 976.000
M = 659.000

T = L–M
= 967.000 – 659.000
= 308.000

Jadi pertambahan penduduk alami wilayah genteng sebesar 308.000 jiwa.

2. Jumlah penduduk daerah Banyuwangi pada awal tahun 2021 adalah 4.000 jiwa.
Terjadi kelahiran sebanyak 150 dan kematian sebanyak 80. Berapa Jumlah
Penduduk Banyuwangi Di akhir tahun 2021?

Jawab:
Po = 4.000
L = 150
M = 80

Pt = Po + (L-M)
= 4.000 + ( 150-80)
= 4.070
Jadi pertambahan penduduk alami wilayah Banyuwangi di akhir tahun 2021
sebesar 4.070 jiwa.

3. Pada tahun 2021 di Negera Indonesia Jumlah Migrasi masuknya (imigrasi)


sebesar 25.000 jiwa dan migrasi keluar (emigrasi) sebesar 20.000 jiwa.
Berdasarkan data yang sudah dijelaskan tersebut, hitunglah Pertumbuhan
Penduduk Migrasi tahun 2021?

Jawab :
I = 25.000
E = 20.000
T =I–E
= 25.000-20.000
= 5.000
Jadi pertumbuhan penduduk migrasi negara indonesia tahun 2021 adalah
5.000 jiwa.
4. Jumlah penduduk di Negara Vietnam pada awal tahun 2007 sebesar 30.000.000
jiwa. Terdapat kelahiran 1.500.000 jiwa dan kematian 700.000 jiwa. Jumlah
migrasi masuk (imigrasi) pada tahun tersebut sebesar 25.000 jiwa dan migrasi
keluar (emigrasi) sebesar 20.000 jiwa. Berdasarkan data yang sudah dijelaskan
tersebut, hitunglah pertumbuhan penduduk total di akhir tahun?

Jawab:

Po = 30.000.000
L = 1.500.000

M = 700.000
I = 25.000
E = 20.000

Pertumbuhan Penduduk Alami : T = L – M = 1.500.000 – 700.000 =


800.000

Pertumbuhan Penduduk Migrasi : T = I – E = 25.000 – 20.000 = 5.000

Pertumbuhan penduduk total : Pt = 30.000.000 + 800.000 + 5.000 =


30.805.000

Jadi Pertumbuhan penduduk total negara vietnam di akhir tahun 2007 adalah
30.805.000 jiwa

5. Pada tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi adalah 278.741 jiwa.
Berapakah perkiraan jumlah penduduk Kabupaten A pada tahun 2020, jika
diketahui laju pertumbuhan penduduk geometriknya adalah 3,03 persen.

Jawab:

Diketahui:
Po = 278.741
t = 2020 – 2010 = 10
r = 3,03 persen atau 0,0303

Dengan menggunakan rumus di atas, bisa kita perkirakan jumlah penduduk pada
tahun 2020 yaitu sebagai berikut.

Sehingga perkiraan jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2020


adalah 375.697 jiwa.

6. Pada tahun 2011, jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi adalah 278.741 jiwa.
Berapakah perkiraan jumlah penduduk Kabupaten A pada tahun 2021, jika
diketahui laju pertumbuhan penduduk eksponensialnya adalah 2,99 persen.

Jawab:

Diketahui:

Po = 278.741
t = 2020 – 2010 = 10
r = 2,99 persen atau 0,0299

Dengan menggunakan rumus estimasi jumlah penduduk di atas, bisa kita


perkirakan jumlah penduduk pada tahun 2020 yaitu.

Jadi berdasarkan penghitungan, perkiraan jumlah penduduk Kabupaten


Banyuwangi pada tahun 2021 adalah 375.885 jiwa.

Anda mungkin juga menyukai