Anda di halaman 1dari 19

NEGARA JEPANG

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Regional Negara Maju
Dosen Pengampu : Drs. Nurhadi, M.Si.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2
Dwi Rahmawati (16405241014)
Fauziah Latifah (164052410)
KELAS A

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah Geografi Region Negara Maju
dengan judul “Negara Jepang”.
Makalah ini berisi penjabaran dan penjelasan tentang profil dan keadaan Negara Jepang
dilihat dari berbagai aspek. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada bapak Drs. Nurhadi,
M.Si. yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Walaupun makalah ini masih terdapat kekurangan kami berharap kritik dan saran bagi para
pembaca sangat membantu kami dalam pembuatan makalah ini

Yogyakarta, 9 Februari 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................


DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................
B. Rumusan Masalah .....................................................................................
C. Tujuan .......................................................................................................
D. Manfaat .....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Profil dan Keadaan Fisiografis Negara Jepang .........................................
B. Kondisi Sosial, Ekonomi, Politik dan Budaya Negara Jepang .................
C. Potensi Bencana Negara Jepang ...............................................................
D. Makna Hubungan Negara Jepang dengan Negara Indonesia ...................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
TABEL GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah Jepang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Mula-
mula bangsa Jepang menjadi terkenal karena sebagai bangsa Asia pertama yang sanggup
meniru bangsa-bangsa Eropa dalam perkembangan industri. Jepang juga merupakan
bangsa Asia pertama yang dalam permulaan abad ke-20 telah mampu menghadapi bangsa
Eropa dalam perang dengan menggunakan alat-alat dan senjata hasil teknologi modern,
terbukti mengalahkan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang (1904-1905), dan sebelumnya
telah mengalahkan Cina dalam Perang cina - Jepang I (1894-1985).
Dengan kemenangan-kemenangan yang diraihnya tidak membuat Jepang menjadi
puas dengan apa yang dicapainya, akan tetapi justru sebaliknya membuat Jepang semakin
agresif. Hal ini bisa kita ikuti tindakan Jepang selanjutnya, baik Jepang ikut terjun Perang
Dunia I maupun kegiatan-kegiatan Jepang sesudahnya. Bahkan lebih jauh Jepang bercita-
cita untuk membentuk negara Asia timur Raya. Adanya cita-cita inilah yang menyeret
Jepang dalam Perang Dunia II dan yang mengakibatkan hancurnya Jepang.
Setelah hancur dalam Perang Dunia II, dalam waktu yang relatif singkat Jepang
telah bangkit kembali menjadi negara industri yang maju melebihi sebelum perang. Hingga
dewasa ini Jepang menjadi negara industri besar dunia yang mampu bersaing dengan
Amerika Serikat.Politik Isolasi ini bertahan lebih dari 200 tahun sampai pada tahun 1853,
Komodor Perry dari angkatan laut Amerika Serikat dengan 4 buah kapalnya memaksa
Jepang untuk membuka diri kembali terhadap dunia luar.
Negara Jepang adalah negara yang tidak begitu luas dibandingkan dengan
Indonesia. Namun Jepang sudah mampu mengalahkan negara-negara Asia lainnya.Luas
negara Jepang sendiri adalah + 378.000km2 (ada pula yang menyebutkan hanya 370.000
km2). Jepang terdiri dari 6.852 pulau yang membuatnya merupakan suatu kepulauan.
Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar),
Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau
terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya
merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang
merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada
di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tokyo secara de facto adalah
ibu kota Jepang, dan berkedudukan sebagai sebuah prefektur. Tokyo Raya adalah sebutan
untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah
metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari 30 juta orang. Jepang
juga memiliki tokoh-tokoh pengusaha dan pelopor industri terkemuka dunia seperti Akio
Morita (pendiri Sony), Toyoda (pendiri Toyota), Yataro Iwasaki (Pendiri Mitsubishi),
Konuse Matsushita (Pendiri Panazonic), Torakusu Yamaha, dan Sucaido Honda.

B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan
sebagai berikut:
1. Bagaimana profil dan keadaan fisiografis Negara Jepang?
2. Bagaimana kondisi sosial, ekonomi, politik dan budaya di Negara Jepang?
3. Apa saja potensi bencana yang terdapat di Negara Jepang?
4. Bagaimana makna hubungan Negara Jepang dengan Negara Indonesia?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat diuraikan tujuan sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui profil beserta keadaan fisiografis Negara Jepang.
2. Dapat mengetahui kondisi sosial, ekonomi, politik dan budaya di Negara Jepang.
3. Dapat mengetahui potensi bencana yang terdapat di Negara Jepang.
4. Dapat mengetahui makna hubungan Negara Jepang dengan Negara Indonesia.

D. Manfaat

1. Dapat memahami profil dan kondisi Negara Jepang.


2. Dapat memahami keadaan sosial,ekonomi politik dan budaya Negara Jepang.
3. Dapat memahami potensi bencana yang ada di Negara Jepang.
4. Dapat memahami makna hubungan Negara Jepang dengan Negara Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil dan Keadaan Fisiografis Negara Jepang


Nama Resmi Negara : Jepang, Japan, Nipponkoku
Bentuk Negara : Kekaisaran (non-absolute monarchy)
Ibukota : Tokyo
Luas Wilayah : 377,915 km2 (1/5 Indonesia)
Luas Daratan : 364,485 km2 , terdiri atas ± 6.880 pulau
Luas Perairan : 13,430 km2
Pembagian Wilayah : 8 Wilayah, 47 Prefektur
Jumlah Penduduk : 127,253,075 jiwa (urutan ke-11 di dunia)
Lagu Kebangsaan : Kimigayo (The Emperor’s Reign)
Agama : Shinto 79,2%, Buddha 66,8%, Kristen 1,5%, agama lainnya 7,1%
Suku Bangsa : Jepang 98,5%, Korea 0,5%, Tionghoa 0,4%, suku bangsa lainnya
0,6%
Bahasa Resmi : Jepang (Nihongo)
Mata Uang : Yen
Hari Nasional Utama : 11 Februari (National Foundation Day)
Sistem Pemerintahan : Kabinet Parlementer/ Monarki Konstitusional
Kepala Negara : Kaisar
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri
GDP : 500, 547 trilyun Yen (Bank of Japan)
GDP Perkapita :3.931.376 Yen (Bank of Japan)
Secara astronomis, Negara Jepang terletak antara 300 Lintang Utara (LU) - 470 Lintang
Utara (LU) dan antara 1280 Bujur Timur (BT) sampai 1460 Bujur Timur (BT). Bentuk
geografis Jepang memanjang dari utara ke selatan kira-kira 3800 km. Luasnya kira-kira
370.000 km2. Secara geografis, batas-batas wilayah negara Jepang, yaitu sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Okhotsk.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Samudra Pasifik.
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jepang.
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Cina Timur.

Peta Geografis jepang


Jepang adalah negara kepulauan terbesar ketiga di dunia (6.852 pulau) setelah
Indonesia (13.466 pulau), dan Filipina (7.641 pulau). Pulau-pulau utama dari utara ke
selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97%
wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di
Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung
tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung berapi.
Pola iklim di negara Jepang sangat dipengaruhi oleh faktor utama yaitu angin musim,
arus laut, laut yang membatasi daerah di kepulauan Jepang. Akibat yang ditimbulkan dari
kondisi tersebut, negara Jepang memiliki empat musim, yaitu musim panas pada bulan Mei
sampai Agustus, musim dingin pada bulan November sampai Februari, musim salju, dan
musim gugur pada bulan September sampai Oktober. Negara Jepang memiliki dua iklim,
yaitu iklim subtropis dan iklim sedang. Iklim subtropis terdapat di wilayah bagian selatan
yang terdiri dari Pulau Kyushu, Shikoku, dan Honshu yang terletak pada bagian selatan.
Kemudian, iklim sedang terdapat di wilayah tengah dan utara. Wilayah tersebut terdiri dari
Pulau Honshu bagian utara dan Pulau Hokkaido.
Wilayah dari negara Jepang memiliki karakter yang berbeda-beda, 70% wilayahnya
terdiri dari pegunungan, dan 30% terdiri dari daratan. Pegunungan Jepang memanjang
diseluruh kepulauannya, berupa bukit-bukit yang tertutup hutan dan diantaranya ada
lembah-lembah sempit yang dapat digunakan untuk pertanian. Di sana-sini terdapat
gunung-gunung yang menjulang tinggi ke atas dan beberapa diantaranya adalah gunung
berapi. Selain itu, daerah pegunungan juga memiliki kesuburan yang cukup tinggi meski
ada gunung yang masih aktif. Letak geologis dari negara ini dibagi menjadi beberapa
bagian, diantaranya adalah:
1. Dataran tinggi yang berada di sekitar gunung fuji dan gunung berapi lainnya yang
berada di pulau Honshu
Di Pulau Honshu terdapat sederetan gunung yang dinamakan Alpen Jepang yang
tingginya lebih dari 3000 meter. Di antara gunung-gunung itu terdapat gunung Fuji,
yang merupakan gunung tertinggi di Jepang dengan berselimutkan salju abadi yang
berada di puncaknya. Gunung Fuji berbentuk kerucut yang hampir sempurna dan
keindahannya telah menarik banyak orang. Gunung Fuji tingginya 3776 meter, dan
pernah meletus pada tahun 1770. Umumnya keadaan sungainya pendek-pendek dan
mengalir deras. Diantara gunung Fuji ada lima danau yang sangat indah dan disebut
Fuji Goko. Di Gunung Fuji ada yang bersalju terus menerus sepanjang tahun, dan di
puncak gunung Fuji terdapat Kuil.
Di Jepang banyak terdapat gunung berapi (kazan) dan mata air panas (onsen). Di
Honshuu bagian tengah banyak gunung tinggi yang disebut “Nihon Arupusu”. Di
Jepang karena banyak gunung berapi maka banyak terdapat onsen. Gunung Aso
terdapat di Kyushu. Gunung Aso merupakan gunung berapi yang berkawah dua lapis,
kawahnya merupakan kawah yang terbesar di dunia. Gunung showashin terdapat di
Hokkaido. Awalnya merupakan lading yang datarannya menjadi tinggi. Selama satu
tahun tingginya mencapai 407 m. Gunung Showashin (gunung baru showa) terjadi
karena lava yang ada di dalam tanah, kemudian timbul dan terangkat yang akhirnya
menjadi gunung.
Gunung Fuji

Gunung Aso
2. Dataran rendah seperti dataran rendah Kwanto, Kinki, dan Nobi

B. Kondisi Sosial, Ekonomi, Politik dan Budaya Negara Jepang


Jepang terdiri dari 47 prefektur. Berdasarkan keadaan geografis dan sejarahnya, 47
prefektur ini dapat dikelompokkan menjadi 8 kawasan yaitu : Hokkaido, Tohoku, Kanto,
Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu dan Okinawa.
Setiap kawasan ini mempunyai dialek dan adat-istiadat sendiri, serta budaya yang unik.
Misalnya, kawasan Kanto yang mencakup Tokyo, dan kawasan Kansai yang mencakup
Osaka, amat kontras dalam segala hal, mulai dari citarasa makanan hingga gaya seni
pertunjukan tradisional, sehingga orang senang membanding-bandingkannya.
Penduduk Jepang berjumlah 127 juta orang, menduduki tempat ke-9 di dunia dalam
hal jumlah penduduk terbanyak di dunia. Karena jumlah penduduknya cukup banyak
dibandingkan dengan luas daratannya, maka rata-rata kepadatan penduduknya cukup tinggi
yaitu 342 orang per 1 km2.
Daerah-daerah pegunungan meliputi lebih dari 70% dari daratan Jepang, sehingga
kota-kota utama berpusat di tanah datar yang luasnya tidak sampai 30% dari daratan
Jepang. Kota dengan penduduk lebih dari satu juta adalah : Sapporo di Hokkaido; Sendai
di kawasan Tohoku; Saitama, Tokyo, dan Yokohama di kawasan Kanto; Nagoya di
kawasan Chubu; Osaka, Kyoto, dan Kobe kawasan Kinki; Hiroshima di kawasan Chugoku;
dan Fukuoka di Kyushu. Kiranya tidak perlu dikatakan lagi bahwa Tokyo sebagai ibukota
merupakan pusat kegiatan Jepang. Kota-kota utama lainnya berperan sebagai pusat politik,
ekonomi dan kebudayaan bagi kawasan yang bersangkutan.
Di Jepang terdapat 10 kota besar (toshi) yaitu : Osaka, Yokohama, Kyoto, Nagoya,
Kobe, Sapporo, Kitakyushu, Kawasaki, Fukuoka, dan kota metropolitan Tokyo. Tokyo
adalah ibu kota Jepang, 1/10 (satu persepuluh) penduduk Jepang tinggal di Tokyo. Osaka
adalah kota besar no 2 (dua) di Jepang. Kota Osaka sejak dulu merupakan daerah
perdagangan yang sangat terkenal. 110 tahun yang lalu kota besar Kyoto merupakan ibu
kota negara Jepang. Kota ini merupakan kota yang sangat indah dan sejuk serta di daerah
ini banyak terdapat kuil dan candi budha. Sapporo pun termasuk kota yang sangat besar
yang berada di kawasan Hokkaido. Di Yokohama dan Kobe ada pelabuhan yang besar, dan
di daerah ini sangat terkenal sebagai kota perindustrian. Selain itu kota Nagoya, Kawasaki,
Kitakyushu, dan Fukuoka pun merupakan daerah perindustrian
Jepang merupakan negara yang dikenal dengan perekonomian yang maju walaupun
dengan keterbatasan sumber daya alam. Walaupun dengan keterbatasan sumber daya alam
yang dimiliki oleh Negara Jepang, namun negara ini dapat membuktikan keberhasilannya
dalam hal perekonomian. Sehingga Negara Jepang mampu bersaing dengan negara lain di
dunia Internasional dalam sektor perekonomian. Jepang termasuk negara industri besar.
Industri Jepang melaju pesat karena perlengkapan pabrik yang modern dan didukung oleh:
 Satuan organisasi yang teratur (sistem proteksi)
 Upah buruh rendah sebab Jepang menggunakan tenaga kerja wanita dan anak
 Adanya politik dumping, yaitu politik/kebijaksanaan menjual barang-barang industri
di luar negeri dengan harga lebih murah daripada harga di dalam negeri.
Daerah industri terpenting di Jepang, antara lain, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Daerah Industri Keihin
Daerah industri Keihin terletak di Dataran Kwanto sekitar Teluk Tokyo. Daerah itu
merupakan kawasan industri terpenting dan terluas di Jepang, yaitu meliputi
industri besi baja, mobil, galangan kapal, arus listrik dan elektronika, tekstil, kimia,
kamera, penyulingan minyak, kertas, dan percetakan. Kota industrinya yaitu
Tokyo, Yokohama, dan Kawasaki.
b. Daerah Industri Hansin
Daerah Hansin terletak di Dataran Kinki, sekitar Teluk Osaka. Kota industri daerah
Hansin dapat dikemukakan sebagai berikut:
 Osaka merupakan kota industri tekstil terbesar di Jepang.
 Kyoto merupakan kota industri kerajinan logam, mainan anak-anak. dan industri
sutra.
 Kobe merupakan kota industri mobil, galangan kapal, besi baja, mesin,
penyulingan minyak, kimia, dan alat-alat listrik.
c. Daerah Industri Chukyo
Daerah Chukyo terletak di Dataran Nobi, sekitar Teluk Lse. Kota industri daerah
Chukyo adalah sebagai berikut:
 Nagoya merupakan kota industri pesawat terbang, barang elektronik, lokomotif,
dan kereta api.
 Hamamatsu merupakan kota industri alat-alat musik.
 Kitakyushu yang terletak di bagian utara Pulau Kyushu meliputi dua kota, yaitu
kota Yotawa dan Nagasaki.
 Kota Yotawa merupakan kota industri baja terbesar di Jepang. Kota Nagasaki
merupakan kota industri galangan kapal.
Perekonomian di Negara Jepang tentunya tidak lepas dari bidang perindustrinya, yang
mana industri di Negara Jepang sangat mendominasi sektor perekonomian di negara
tersebut. Perekonomian Negara Jepang tidak hanya di bidang industri tetapi juga di bidang:
1. Pertanian
Walaupun Jepang merupakan negara maju, Jepang masih tetap mengusahakan bidang
pertanian. Bidang tersebut masih menduduki peranan penting sebagai sumber
pendapatan negara. Areal pertanian Jepang tinggal seluas ± 16% dari luas seluruh
Kepulauan Jepang. Sebagian wilayah Jepang bergurun dan kurang subur. Akan tetapi,
Jepang mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dari tanah yang ada. Hal itu dapat
dicapai berkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi modern secara baik dan
intensif. Hasil pertanian Jepang, antara lain, teh, tembakau, beras, sorgum, gandum,
kentang, dan ubi manis. Hasil perkebunan Jepang, antara lain, apel, jeruk manis,
anggur, dan kurma.
2. Peternakan
Peternakan Jepang kurang maju karena tanah Jepang sempit dan tidak terdapat padang
rumput. Budi daya ulat sutra di Jepang sangat maju. Oleh karena itu, Jepang dikenal
sebagai negara penghasil sutera alam terbesar di dunia.
3. Perikanan
Perikanan Jepang maju pesat. Untuk menangkap ikan, para nelayan Jepang
menggunakan kapal-kapal besar dengan peralatan modern. Armada perikanan Jepang
cukup terkenal di dunia. Daerah operasi para nelayan Jepang sampai ke Kutub Utara.
Hal itu dilakukan untuk menangkap ikan paus.
4. Pertambangan
Pertambangan bijih besi dan batu bara dilaksanakan di Pulau Honshu (industri
beratnya berpusat di Kyushu). Untuk mencukupi kekurangan bijih besi dan batu bara
Jepang mengimpornya dari Manchuria, India, RRC, dan Filipina. Hasil tambang
tembaga, emas, khroom, timah hitam, seng, perak, belerang, dan mangan di Jepang
relatif kecil. Untuk mencukupi kebutuhan industri karena kurangnya bahan tambang.
Jepang mengimpor bahan tambang dari negara lain. Selain itu, Jepang berusaha
mengadakan kerja sama menggali bahan tambang di negara-negara lain dengan cara
bagi hasil, misalnya penambangan minyak bumi di lepas pantai Indonesia.

C. Potensi Bencana Negara Jepang


D. Makna Hubungan Negara Jepang dengan Negara Indonesia
Kerja sama bilateral Jepang dan Indonesia telah terjalin sejak tahun 1958. Sejak saat
itu, kerja sama di antara kedua negara telah menghasilkan beberapa kesepakatan, seperti
The Strategic Economic Partnership Agreement pada tahun 2006 dan Indonesia-Japan
Economic Partnership Agreement pada tahun 2007, serta yang terbaru adalah pembentukan
Indonesia-Japan Maritime Forum pada tahun 2016.
Kerja sama kedua negara yang telah berjalan baik tersebut juga ditandai dengan adanya
kunjungan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe ke Indonesia pada tanggal 15-16
Januari 2017.
Di sektor perdagangan, Jepang adalah mitra dagang strategis terbesar kedua bagi
Indonesia. Nilai kerja sama Indonesia dan Jepang pada tahun 2016 telah mencapai 31
miliar dolar AS. Adapun produk Indonesia yang diekspor ke Jepang di antaranya adalah
mesin dan perlengkapan, bahan bakar, bahan makanan, bahan-bahan kimia, tekstil, dan
bahan mentah, sedangkan beberapa produk yang diimpor Indonesia dari Jepang antara lain:
kendaraan bermotor, perlengkapan 3 miliar dollar AS; mempercepat kerja sama
transportasi, semi konduktor, produk elektronik, dan bahan-bahan kimia.
Indonesia juga mengandalkan Jepang dalam kerja sama pada sektor maritim. Sebagai
sesama negara maritim, Indonesia dan Jepang menganggap penting peningkatan kerja
sama maritim. Untuk itu, Indonesia meminta Jepang untuk mau aktif dalam mendorong
kerja sama keamanan laut,; mendirikan sentra kelautan dan perikanan terpadu di pulau-
pulau terdepan di Indonesia serta pengembangan pulau-pulau terpencil di Indonesia seperti
di Sabang, Natuna dan Morotai melalui Forum Maritim Indonesia- Jepang (Indonesia-
Japan Maritime Forum) yang telah ditandatangani pada tanggal 21 Desember 2016.
Melalui forum ini pula, kedua negara akan membahas kerja sama pembangunan
infrastruktur, peningkatan konektivitas dan investasi di sektor maritim.
Di sektor pertahanan dan keamanan, kerja sama military-military kedua negara sudah
dimulai dengan program peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan sistem
lalu lintas kapal dan penyediaan kapal patroli dari Jepang. Meski demikian, kedua negara
menyadari bahwa kerja sama tersebut perlu ditingkatkan pada level yang tinggi lagi. Oleh
karena itu, pada tanggal 1 November 2011, diselenggarakan First Political-Military dan
Fourth Military-Military Talk pada level Direktur Jenderal dari Kementerian Luar Negeri
dan Kementerian Pertahanan. Pertemuan ini merupakan perintis terhadap pertemuan rutin
“2 + 2” (Political-Military Talks) pada level Menteri kedua negara yang dilaksanakan pada
tanggal 17 Desember 2015, yang merupakan pertemuan pertama antar Menteri Luar Negeri
dan Menteri Pertahanan dari kedua negara (First Japan-Indonesia Foreign and Defense
Meeting). Pada pertemuan ini, para menteri dari kedua negara membahas semua isu yang
terkait dengan sektor pertahanan dan keamanan maupun sektor maritim seperti isu Laut
China Selatan dan Semenanjung Korea.
Bagi Indonesia dan Jepang, Laut China Selatan merupakan jalur yang sangat penting
bagi kedua negara untuk melakukan aktivitas ekonomi dunia dan kelangsungan hidup.
Oleh karena itu, Indonesia dan Jepang sama-sama memiliki kepentingan terhadap
perdamaian dan stabilitas keamanan di Laut China Selatan. Dalam menangani situasi ini,
kedua negara juga menekankan pentingnya prinsip penegakan hukum, tidak menggunakan
paksaan atau kekuatan; penyelesaian sengketa secara damai; dan menjunjung tinggi
kebebasan dalam bernavigasi dan penerbangan, serta perdagangan tanpa hambatan yang
dilakukan dengan prinsip penghormatan kepada hokum internasional termasuk Konvensi
Hukum Laut PBB (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS) tahun
1982.
Jepang berkepentingan terhadap situasi di Laut China Selatan karena Jepang khawatir
terhadap sikap China yang semakin agresif. Beberapa waktu lalu, China telah
melaksanakan pembangunan sistem anti pesawat terbang dan anti rudal di 7 pulau buatan
di Kepulauan Spratly. Selain itu, Jepang juga menganggap apa yang telah dilakukan oleh
China tersebut telah mengancam keamanan kawasan. Oleh karena itu, Jepang mengajak
Indonesia untuk dapat berkoordinasi serta bekerja sama menangani situasi ini. Jepang
memerlukan Indonesia sebagai salah satu negara anggota yang memiliki pengaruh di
ASEAN, untuk dapat melakukan dialog dengan China agar mau menjaga stabilitas
keamanan di kawasan.
Dalam kerjasama investasi, tidak dapat dipungkiri bahwa Jepang merupakan sumber
permodalan bagi pembangunan Indonesia sebagai investor maupun sebagai negara donor.
Pada tahun 2015, Jepang merupakan negara investor terbesar ke-2 di Indonesia setelah
Singapura dengan nilai investasi sebesar US$ 2,877 juta, dengan jumlah proyek sebanyak
2030. Angka ini meningkat 6% dibandingkan dengan nilai investasi pada tahun 2014 yaitu
US$ 2,705 juta. Sedangkan realisasi investasi Jepang di Indonesia dari bulan Januari-
September 2016 adalah US$ 4,498 juta, dengan jumlah proyek sebanyak 2.122.
Lebih kurang 1/3 perusahaan Jepang yang berinvestasi di Indonesia berasal dari
wilayah Jepang Barat. Beberapa perusahaan di wilayah Jepang Barat yang telah
berinvestasi di Indonesia di antaranya adalah: bidang peralatan elektronik (Nitto Denko,
Panasonic Corp., Sharp, Sanyo KDS, Daishinku Corp., Omron Electronic, Sanyo Electric
Co. Ltd, Toa); kimia dan obat (Asahi Kasei, Sumitomo Chemical, Takeda Pharmaceutical,
Bando Chemical Industries, GS Yuasa, Itochu, Mandom, Otsuka Pharmaceutical, Rohto,
Unicharm); permesinan (Kubota, Daikin Industries, Yanmar); tekstil (Gunze Co. Ltd,
Teijin, Toray); mesin transportasi (Daihatsu Motor); manufaktur (Osaka Steel).
Berdasarkan "Data Bank Series For Research and Analysis Perusahaan Jepang yang
berinvestasi ke Luar Negeri 2014" (Toyo Keizai), jumlah perusahaan (sektor manufaktur
dan jasa) yang berinvestasi ke Indonesia sebanyak 774 perusahaan. Sedangkan jumlah
perusahaan (sektor manufaktur dan jasa) yang mendirikan Perusahaan Terbatas (PT) di
Indonesia sebanyak 944 perusahaan.
Berdasarkan lokasi, kurang lebih 90 % total investasi Jepang di Indonesia per tahun
2015 terkonsentrasi di Pulau Jawa, dengan Jawa Barat sebesar 1,82 billion US$ (63%);
Banten sebesar 0,52 billion US$ (18%), Jawa Timur sebesar 0,09 billion US$ (3%) , DKI
Jakarta sebesar 0,07 billion US$ (3%), Sumatera Utara sebesar 0,19 billion US$ (7%), dan
lain-lain sebesar 0,17 billion US$ (6%).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka

Lisbet. 2017. Peningkatan Kerja Sama Bilateral Indonesia-Jepang, http://www.berkas.dpr.go.id. Diakses


19 Januari 2019.

http://www.indonesia-osaka.org/wp-content/uploads/2016/11/Profil-Negara-Jepang.pdf. Diakses
18 Januari 2019.

Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, https://www.id.emb-japan.go.jp/birel_id.html. Diakses 9


Februari 2019

Anda mungkin juga menyukai