1. Iklim Matahari.
2. Iklim Fisis.
3. Iklim Koppen.
4. Iklim Schmidt-Ferguson.
5. Iklim Oldeman.
6. Iklim Junghuhn.
Penjelasan:
1. Iklim Matahari: Klasifikasi iklim Matahari ditentukan dari letak lintang suatu
wilayah yang memengaruhi penyinaran Matahari. Pembagian iklim Matahari
sebagai berikut:
Iklim musim adalah iklim yang dipengaruhi oleh angin musiman yang terus
berubah dalam periode tertentu. Dua jenis dari iklim musim adalah angin
muson barat yang membawa musim hujan, dan angin muson timur yang
membuat wilayah Indonesia mengalami musim kemarau.
Iklim pegunungan, sering terjadi hujan orografis dan curah hujan cukup
tinggi.
Iklim tipe A (iklim hujan tropis), memiliki ciri temperatur normal dari bulan-
bulan yang terdingin, rata-rata suhu tahunan 20°C–25°C, dan tingkat curah
hujan tinggi.
Iklim tipe B (iklim kering), memiliki ciri tidak ada sungai permanen dan tidak
ada surplus air.
Iklim tipe C (iklim sedang), memiliki ciri suhu rata-rata bulan terdingin
diantara -3°C–10°C dan sekurang-kurangnya satu bulan suhu rata-rata di atas
10°C.
Iklim tipe D (iklim salju), memiliki ciri suhu rata-rata pada bulan terdingin di
bawah -3°C dan suhu rata-rata bulan terpanas di atas 10°C.
Iklim tipe E (iklim kutub), memiliki ciri suhu rata-rata pada bulan terpanas di
bawah 10°C.