Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Minat terhadap masalah pendudukan telah berkembang di Indonesia. Masalah


penduduk saat ini menjadi sangat penting, karena masalah yang timbul sebagai
akibat dari pertumbuhan penduduk mengundang tuntutan-tuntutan yang lebih besar
lagi. Tuntutan tersebut menyangkut kelangsungan hidupnya.

Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan timbulnya masalah-masalah yang


menyangkut segi social, ekonomi, politik, bahkan kebudayaan. Dalam uraian ini
akan dijelaskan mengenai kependudukan, baik itu pengertian dasar kependudukan
sebagai factor bertambah dan berkurangnya penduduk, serta masalah
kependudukan yaitu masalah yang timbul dari pertumbuhan penduduk itu sendiri,
termasuk keadaan Indonesia

Geografi sebagai ilmu pengetahuan yang pernah disebut sebagai induk ilmu
pengetahuan (mother of sciences) mengalami pasang-surut peranannya untuk
memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
pembangunan.

Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang membahas
mengenai dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi.
Antroposfer mempelajari tentang kondisi demografis suatu wilayah yang meliputi
jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, dan lain-lain.
Pengertian yang diperkenalkan oleh Eratosthenes, geografi merupakan ilmu yang
mendeskripsikan manusia dengan lingkungan alam di wilayah-wilayah tertentu
berdasarkan data dan informasi yang diperoleh. Pengkajian geografi berkaitan
dengan aspek alam tentang tempat terjadinya gejala dan aspek manusia penghuni
alam tersebut. Karl Ritter menyatakan bahwa geografi mempelajari bumi sebagai
tempat tinggal manusia. Pengertian tersebut sudah termasuk aktivitas manusia
untuk mempertahankan hidupnya, juga dianalisis penyebarannya, perkembangan,
hubungan dan interaksinya secara keruangan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa hal yang
menjadi pembahasan pada makalah ini, khususnya yang menjadi kajian dari
antroposfer, yaitu :

1) Ledakan jumlah penduduk

2) Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

3) Menghitung Pertumbuhan Penduduk Suatu Wilayah


4) Persebaran dan Kepadatan Penduduk

5) Masalah Kependudukan di Indonesia

1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1) Agar kita dapat mengetahui dan memahami tentang antroposfer

2) Agar kita dapat mengidentifikasi jumlah, komposisi, dan pertumbuhan penduduk

3) Agar kita dapat menganalisis kualitas dan masalah kependudukan di Indonesia

4) Agar kita dapat menyajikan informasi kependudukan

5) Agar kita dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi penyebaran penduduk

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 JUMLAH DAN PERSEBARAN PENDUDUK

Ledakan Jumlah Penduduk

Pertumbuhan penduduk dunia sangat pesat tahun 1999 jumlahnya mencapai 6


milyar dan pada tahun 2005 mencapai 9 milyar. Pertumbuhan yang melesat ini
dikenal sebagai ledakan jumlah penduduk.

1) Dampak Ledakan Penduduk

Pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat dapat menimbulkan berbagai masalah,


antara lain adalah sebagai berikut :

a. Persaingan Lapangan Pekerjaan, semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin


banyak orang memperebutkan lapangan pekerjaan.

b. Persaingan untuk mendapat permukiman, kondisi ini biasanya terjadi dikota-kota


besar, mereka yang tidak mendapatkan pemukiman yangterjangkau biasanya
tinggal di kawasan kumuh.

2) Pengendalian Peledakan Penduduk

Oleh karena peledakan penduduk bisa menimbulkan berbagai dampak masalah,


maka hampir tiap Negara memikirkan cara untuk mengendalikan pertumbuhan
penduduk. Adapun cara yang biasanya dipergunakan adalah sebagai berikut :
a. Insentif dan sanksi. Insentif merupakan tunjangan biaya yang diberikan
olehpemerintah berwenang. Sanksi merupakan pembatasan tujangan yangdiberikan
pemerintah berwenang.

b. Pendidikan tentang keluarga berencana.

2.2 KOMPOSISI ATAU SUSUNAN PENDUDUK

A. Menghitung Jumlah Penduduk

1) Sensus Penduduk

Sensus penduduk dapat dibedakan atas dua macam, yakni sensus de facto dan
dejure.Sensus de facto adalah penghitungan penduduk atau pencacahan penduduk
yangdilakukan terhadap setiap orang yang pada waktu sensus diadakan berada
dalamwilayah sensus. Sementara sensus de jure adalah pencacahan yang hanya
dikenakanpada penduduk yang benar-benar bertempat tinggal dalam wilayah
sensus tersebut.

2) Registrasi

Registrasi merupakan kumpulan keterangan mengenai kelahiran, kematian


dansegala kejadian penting manusia, misalnya perkawinan, perceraian,
pengangkatan anakdan perpindahan penduduk.

3) Survei

Survei merupakan pencacahan penduduk dengan cara mengambil contoh daerah.

B. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteriatertentu.


Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dapat dikelompokkan menjadipenduduk lak-
laki dan perempuan. Sementara berdasarkan umur, penduduk dapat dikelompokkan
menurut ukuran rentang usia tertentu, misalnya satu tahun, lima tahun,dan dua
puluh lima tahun.

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat disajikan dalambentuk
tabel atau bentuk grafik. Grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin
pada saat tertentu yang berbentuk piramida disebut piramida penduduk. Piramida
penduduk dapat digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu piramida penduduk muda,
piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua.

1) Piramida penduduk muda

Piramida ini menunjukkan bahwa penduduk suatu negara tersebut sedang


mengalmai pertumbuhan.
2) Piramida penduduk Stasioner 

Piramida ini menunjukkan bahwa penduduk dalam suatu negaratersebut keadaan


stasioner atau tetap. Piramida penduduk ini menunjukkan bahwa jumlah kelahiran
dan kematian seimbang.

3) Piramida penduduk tua

Piramida ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk suatu negaratersebut


berada pada kelompok usia tua.

C. Menghitung Pertumbuhan Penduduk Suatu Wilayah

Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antarakekuatan kekuatan


yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitukelahiran,
kematian, dan migrasi. Faktor pertumbuhan penduduk, kelahiran dan kematian
disebut faktor alami, sedang migrasi disebut faktor nonalami. Kelahiran bersifat
menambah, sedangkan kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Faktor
migrasi dapat menambah atau mengurangi jumlah penduduk. Migrasi yang bersifat
menambah disebut migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi yang bersifat
mengurangidisebut migrasi keluar (emigrasi).

1) Mengukur Pertumbuhan Penduduk

a. Pertumbuhan Penduduk Alami (natural increase)

Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih jumlah kelahiran dengan jumlah


kematian.

Dimana :

T : pertumbuhan penduduk

L : jumlah kelahiran

M : jumlah kematian

Contoh :

Diketahui jumlah kelahiran penduduk kota Bekasi pada tahun 2006 adalah 8.000
jiwa dan angka kematiannya 3.000 jiwa. Berapakah pertumbuhan alaminya ?

Jawab : T = ( 8.000 - 3.000 ) = 5.000 jiwa.

Pertumbuhan penduduk kota Bekasi tahun 2006 adalah 5.000 jiwa

b. Pertumbuhan Penduduk Total

Pertumbuhan penduduk total memperhitungkan migrasi (imigrasi dan emigrasi),


dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

T : pertumbuhan penduduk

L : jumlah kelahiran

M : jumlah kematian

I : jumlah imigrasi

E : jumlah emigrasi

Contoh :

Diketahui jumlah kelahiran penduduk kota Bekasi pada tahun 2006 adalah 8.000jiwa
dan angka kematiannya 3.000 jiwa. Jumlah Imigrasi 2.000 jiwa dan emigrasi
1.000jiwa. Berapakah pertumbuhan totalnya ?

Jawab : T = (8.000 - 3.000) + (2.000 -1.000 ) jiwa = 5.000 + 1.000= 6.000 jiwa.

Jadi, pertumbuhan penduduk total kota Bekasi tahun 2006 = 6.000 jiwa.

2) Proyeksi Penduduk 

Jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat dihitung atau


diproyeksikanmengenai jumlah penduduk masa yang akan datang sangat penting. 

Dimana :

Pn : jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)

Po : jumlah penduduk pada tahun o atau tahun dasar (diketahui)

n : jumlah tahun antara o hingga n

r : tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)

3) Kelahiran (natalitas)

a. Faktor-faktor pronatalitas

1. Kawin usia muda

2. Tingkat kesehatan

3. Anggapan banyak anak banyak rezeki.

b. Faktor-faktor antinatalitas
1. Pembatasan umur menikah

2. Program Keluarga Berencana

3. Pembatasan tunjangan anak

4. Anak merupakan bebanPengukuran kelahiran dapat dilakukan melalui beberapa


cara :

a. Angka Kelahiran KasarAngka kelahiran kasar (crude birth rate disingkat CBR)
menunjukkan jumlahkelahiran tiap 1.000 penduduk setiap tahun, dengan rumus
sebagai berikut :

Dimana :

B : Banyaknya anak yang lahir (birth) pada tahun tertentu

P : Jumlah penduduk (population) pada pertengahan tahun

K : Konstanta (1000)

b. Angka Kelahiran Menurut Umur.

Cara pengukuran kelahiran metode CBR seringkali kurang memuaskan karenatidak


memperhatikan pembagian menurut jenis kelamin dan menurut golongan umur.

Dimana :

Bx : Jumlah anak yang lahir dari wanita kelompok umur x

Px : Jumlah wanita pada kelompok umur x

k : Konstanta (1.000) 

4) Kematian (mortalitas)

a. Faktor-faktor antimortalitas

1. Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai,

2. Lingkungan yang bersih dan teratur,

3. Adanya ajaran agama yang melarang bunur diri,

4. Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi sehingga penduduk tidak mudah


terserang penyakit.

b. Faktor-faktor promortalitas
1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,

2. Fasilitas kesehatan yang kurang memadai, misalnya kurangnya rumahsakit,


peralatan kesehatan, dan obat-obatan,

3. Seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas,

4. Adanya bencana alam yang meminta korban jiwa,

5. Terjadinya peperangan.

Pengukuran kematian dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu :

a. Angka Kematian KasarAngka kematian kasar (crude death rate / CDR) adalah
angka yang menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk setiap tahun,
dengan rumus sebagai berikut :

b. Angka Kematian Menurut UmurAngka kematian menurut umur (Age Specific


Death Rate/ASDR) adalah angka yang menyatakan banyaknya kematian pada
kelompok umur tertentu setiap 1.000 penduduk dalam kelompok umur yang sama.

2.3 KUALITAS DAN PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

A. Persebaran dan Kepadatan Penduduk 

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk


tiaptiapdaerah atau negara adalah sebagai berikut.

a. Faktor Fisiografis

Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, tanah subur, relief baik,
cukup air, dan daerahnya aman.

b. Faktor Biologi

Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah adalah berbeda-beda


karenaadanya perbedaan tingkat kematian, tingkat kelahiran, dan angka
perkawinan.

c. Faktor Kebudayaan dan Teknologi

Daerah yang masyarakatnya maju, pola berpikirnya bagus, dan keadaan


pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan daerah
yang terbelakang.Kepadatan penduduk dapat dibedakan atas dua macam.

1. Kepadatan penduduk aritmatik, yaitu jumlah rata-rata penduduk setiap km2.

2. Kepadatan penduduk agraris, yaitu jumlah rata-rata penduduk petani setiap


tahunluas lahan pertanian.
B. Kualitas Penduduk Berdasarkan Pendidikan, Kesehatan, Mata pencaharian, Dan
Pendapatan.

a. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Menurut tingkat pendidikannya, penduduk dapat dikelompokkan menjadi penduduk


yang buta huruf dan yang melek huruf. Beberapa hal yang menyebabkan rendahnya
tingkat pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.

2. Pendapatan penduduk yang rendah menyebabkan anak tidak dapat


melanjutkansekolah karena tidak mempunyai biaya.

3. Kurang dan tidak meratanya sarana pendidikan.

Untuk menaikkan tingkat pendidikan penduduk, pemerintah Indonesia mengambil


langkah-langkah, antara lain sebagai berikut :

1. Membangun sekolah-sekolah baru terutama SD Inpres di daerah-daerah yang


kurang jumlah sekolahnya.

2. Mengadakan perbaikan dan penambahan alat-alat pratikum, laboratorium,


perpustakaan dan buku-buku pelajaran.

3. Menambah dan meningkatkan kualitas guru.

4. Mencanangkan program wajib belajar dan orang tua asuh.

5. Memberikan beasiswa kepada murid-murid yang berprestasi.

6. Menjalankan Undang-Undang Dasar.

b. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Kesehatan

Penduduk suatu negara dikatakan berkualitas tinggi apabila tingkat kesehatannya


juga tinggi. Dalam upaya menaikkan tingkat kesehatan masyarakat, dilakukan
langkah-langkah :

1. Memperbanyak dan meningkatkan fungsi rumah sakit, puskesmas, dll.

2. Menambah jumlah serta menaikan kualitas tenaga medis.

3. Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan, gizi, dan lingkungan.

4. Mengadakan imunisasi massal secara murah atau gratis.


5. Mengadakan Posyandu.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang membahas
mengenai dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan
migrasi.Antroposfer mempelajari tentang kondisi demografis suatu wilayah yang
meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, dan lain-
lain.

Jumlah penduduk adalah banyaknya individu Manusia yang menempati suatu


wilayah atau negara pada suatu waktu. Untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu
negara dapat dilakukan dengan :

1. Sensus penduduk

2. Registrasi penduduk

3. Survey

Jumlah penduduk mengalami perkembangan yang dinamis, hal ini dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti : kelahiran (fertilitas/natalitas), kematian (mortalitas), dan
perpindahan penduduk (migrasi).

3.2 SARAN

Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada siswa agar dapat memahami
mengenai salah satu bagian dari ilmu geografi yaitu antroposfer yang mengkaji
danmembahas mengenai dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan
migrasi, yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pertumbuhan
penduduk, dan lain-lain.seperti yang telah dijelaskan diatas.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2012. Ringkasan Materi SMA IPS Geografi – Antroposfer.


Duniasoal.com ; diakses online pada tanggal 9 Desember 2012
http://duniasoal.com/ringkasan-materi-sma-ips-geografiantroposfer.html

Kusnadi, Rahmat. 2010. Pengertian Antroposfer. Blogspot.com ; diakses online pada


tanggal 9 Desember 2012.
http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/09/pengertian-antroposfer.html

Ramadhan, Ilham R. ____. Makalah Dasar-Dasar Geografi : Antroposfer.


Scribd.com ; diakses online pada tanggal 9 Desember 2012.
http://www.scribd.com/doc/68310412/MAKALAH-GEOGRAFI

Anda mungkin juga menyukai